Sebuah cerita fiksi penuh fantasi dari saia, penjelasan ada di bawah, semoga kalian suka^^

.

.

.

.

.

Title: Preferential Concubine

Author: Jenny Kim

Disclaimer: Super Junior milik diri mereka sendiri, SMEnt, ELFs dan Tuhan YME. Saia hanya memiliki cerita fiksi ini^^

Warning(s): Typo(s), OOC akut, Yaoi, MPreg, fantasy berlebihan(?), pairing suka-suka author XD

Rated: T for this chapter

OC(s): Cherry Choi, etc

Summary: Yesung terancam tidak bisa mendapatkan Putra Mahkota untuk klannya meski ia telah memiliki dua pendamping lantaran bayi-bayi dari kedua pendampingnya tidak pernah dapat lahir dalam keadaan hidup. Hingga akhirnya Yesung bertemu dengan Ryeowook, pemuda buta dengan keistimewaan yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu. Seseorang berkeistimewaan yang Yesung butuhkan dan orang itulah yang selalu Kyuhyun sembunyikan.

.

.

.

.

.

Preferential Concubine, Prologue

Empat orang namja tampan dan dua orang namja cantik tengah mengadakan rapat di sebuah ruangan tersembunyi. Mereka duduk di depan sebuah meja panjang yang terbuat dari kayu mahoni. Satu orang berkedudukan sebagai raja ada di ujung depan, tiga orang sebagai ratu, penasehat dan pengawal khusus ratu ada di sebelah kanan raja serta dua orang berstatus sebagai vampire berkekuatan khusus ada di sebelah kiri sang raja.

Dua diantaranya adalah kakak dan adik dari sang raja. Sebut saja nama si sulung Casey Kim dan si bungsu Jordan Kim.

"Ini sudah yang keenam kalinya, Jeremy. Kau kembali kehilangan penerusmu. Selir Putih tidak bisa mempertahankan kandungannya di bulan ke tujuh, seperti Ratu Min," ucap namja yang paling cantik, Casey Kim. Ia menatap serius mata obsidian sang raja. Mereka memang tak pernah memakai embel-embel jabatan saat sedang melakukan rapat khusus.

"Ya, lagi-lagi bayinya tidak dapat menguasai kekuatan yang tersalurkan dari darahmu, hyung. Penerus yang tidak dapat merajai atau setidaknya mengalahkan kekuatan dari darahmu tak akan bisa menjadi putra mahkota ataupun pangeran pendamping," tambah suami Casey, Andrew Choi.

"Ini tidak boleh terjadi terus, Jeremy. Jika kau tidak punya penerus, maka klan vampire kita akan musnah!" ucap Casey lagi dengan gusar.

"Ini semua gara-gara tingkahmu sediri, hyung. Jika saja kau tidak memperistri seorang vampire rendahan dan tidak mengambil calon pendampingku sebagai selir, semuanya tidak akan terjadi. Kau dikutuk oleh leluhur, hyung!" Kali ini si bungsu Jordan Kim yang merangkap sebagai penasehat mulai angkat bicara. Pasti banyak yang tidak menyangka vampire temperamental sepertinya bisa menjadi seorang penasehat. Tapi percayalah, semua saran darinya selalu menjadi yang terbaik. Jordan melirik sinis Vincent Lee atau yang lebih sering dipanggil 'Ratu Min' yang berada tepat disampingnya.

"Jaga bicaramu, Jordan. Kau tidak punya hak mencaciku!" ucap Jeremy dengan nada rendah namun penuh kuasa. Ia tidak suka dikritik dan tidak suka bila seseorang melukai hati pendampingnya, kecuali jika orang itu adalah dirinya sendiri. Karena hati egoisnya selalu berkata dialah yang paling berhak memberikan luka dan kasih pada pendampingnya, bukan orang lain.

Ratu Min hanya menunduk mendengarkan perdebatan antara suaminya dengan adik iparnya. Ia mengusap perutnya yang sedikit buncit mengingat ia sedang hamil lima bulan. Bayi yang ia takutkan juga akan berakhir seperti kakak-kakaknya. Mati sebelum sempat lahir ke dunia.

Marcus Cho si pengawal Ratu Min hanya bisa mengepalkan tangannya erat-erat. Mencoba meredam rasa marah karena orang yang ia puja, orang yang ia cinta, disinggung oleh si penasehat. Tapi ia tidak bisa melakukan apapun karena dia hanyalah seorang pengawal.

"Lebih baik kau memberi saran daripada mengungkit hal yang telah lalu, hyung," ucap Andrew lembut.

Jordan lagi-lagi tersenyum sinis. "Bilang saja kau membelanya karena kau sama saja dengannya, Andrew! Dasar campuran!" cibir Jordan.

"JORDAN!" seru Casey marah. Ia baru akan berdiri untuk menampar wajah Jordan jika saja Andrew tidak menahannya.

Andrew mengusap punggung istrinya dengan lembut. Menenangkannya sebelum namja cantik itu tidak dapat mengontrol emosinya. "Jangan hiraukan dia, hyung!" bisiknya di telinga Casey. Istrinya itu pun hanya mengangguk kesal menanggapinya.

"Ucapanmu tidak ada hubungannya dengan rapat, Jordan. Jangan menyinggung sesuatu yang tak penting. Membuang waktu," ucap Jeremy menengahi. "Aku hanya membutuhkan saranmu, bukan yang lain," sambungnya.

Dengan masih setengah emosi, Jordan mengangguk. "Kau dilarang keras memiliki dua vampire sebagai pendampingmu, hyung. Jadi lepaskan Selir Putih dan jadikan Luna sebagai selirmu. Luna adalah adik dari Ratu Yoona. Mendiang istrimu yang berhasil memberikanmu anak walau hanya seorang pangeran pendamping, bukan putra mahkota. Jadi kupikir Luna pasti bisa memberimu anak, dan berharaplah anak itu bisa menjadi putra mahkota. Kau juga tahu 'kan kalau dia adalah seorang bangsawan. Sejajar dengan kita!" tutur Jordan panjang lebar.

"Aku menolak. Mungkin saja Luna juga hanya bisa memberiku pangeran pendamping seperti anakku, Henry, bukan putra mahkota. Dan untuk masalah derajatnya, bukankan Selir Putih juga seorang bangsawan?" tanya Jeremy dengan santai. Dialah raja yang tidak pernah bersikap serius mengenai hal-hal penting yang menyangkut kelangsungan klannya.

"Kau 'kan belum mencoba usulku, hyung! Dan Selir putih juga bukan takdirmu! Dia adalah takdirku, jadi dia hanya bisa melahirkan anakku, bukan anakmu!"

Satu alis Jeremy terangkat menanggapi ucapan Jordan. "Kalau begitu biarkan Selir Putih selamanya tidak memiliki anak, Jordan. Karena aku sama sekali tidak berniat untuk melepaskannya," jawabnya tanpa beban. "Tentunya kau tahu, aku suka mengambil milik orang lain, bukankah begitu, Marcus?"

Marcus seakan tersadar dari lamunannya. Ia menganggukkan kepalanya. Tanpa ada yang tahu, tatapan penuh kebencian ia layangkan pada raja agungnya itu. Tentu saja ia tahu maksud dari ucapan Jeremy. Karena dialah orang yang tiga kali berturut-turut kehilangan miliknya sebab direbut paksa oleh Jeremy. Darahnya saat menjadi manusia, Ratu Min dan…

"Aku memiliki pemecahan sendiri atas masalahku, boleh kukatakan?" tanya Jeremy. Seharusnya ia tak perlu bertanya seperti itu. Seorang raja memiliki kuasa penuh, bukan? Dan lagi, memang siapa yang berhak melarangnya?

"Tentu, My Lord," ucap lima orang di depan Jeremy dengan kompak.

"Aku akan mengambil seorang pendamping lagi, tanpa melepaskan Ratu Min dan Selir Putih," ucap Jeremy yang lagi-lagi tanpa peduli resiko yang akan diterimanya. Mata obsidiannya yang gelap menatap ekspresi penuh keterkejutan di wajah seluruh vampire di ruangan itu.

"Sudah kukatakan kau dilarang keras memiliki dua vampire sebagai pendam—"

"Kau bilang vampire, Jordan, bukan manusia. Dan pendamping yang akan kuambil adalah seorang manusia," potong Jeremy enteng.

"Apa? Kau gila, hyung! Semua vampire masih bisa terima kau mengambil seorang vampire rendahan sebagai pengganti mendiang Ratu Yoona dan mengambil calonku sebagai selirmu, tapi tidak untuk manusia!" seru Jordan.

"Kali ini aku setuju dengan ucapan Jordan, Jeremy," ucap Casey pelan. "Bayi vampire saja tidak bisa menguasai kekuatanmu apalagi bayi manusia?" sambungnya.

"Memangnya aku peduli?" tanya Jeremy dengan cengiran di bibirnya. Ia bersandar di kursinya dengan tangan terlipat di dada.

"Hyung, kau tidak bisa terus mengacuhkan peraturan leluhur seperti ini! Mana mungkin seorang putra mahkota berdarah campuran? Itu darah lumpur, hyung!" geram Jordan.

"Memangnya kenapa kalau aku melanggar peraturan? Kalian ingin menggulingkanku? Kalian ingin aku lengser dari tahtaku, lalu kalian menggantikanku sebagai raja? Tentunya kalian ingat jika hanya benihkulah yang bisa menjadi putra mahkota selanjutnya. Karena aku pemilik kekuatan tertinggi! Baik kau maupun Casey hyung tidak akan bisa memiliki seorang putra mahkota. Kalian mau dirajai oleh Cherry Choi, anak Casey hyung yang notabene seorang wanita, huh?"

Jordan menghela nafas. Posisinya sekarang terpojok. Tapi dia tidak akan menjadi seorang penasehat jika tidak memiliki seribu cara untuk menjatuhkan lawannya. "Bagaimana jika dia juga tidak bisa memberimu penerus? Bagaimana jika bayinya juga mati seperti bayi-bayimu sebelumnya karena tidak bisa menguasai darahmu dan akhirnya darahmu malah berbalik membinasakan bayi-bayimu?"

"Kupastikan putra mahkotaku akan bisa bertahan dalam rahimnya," jawab Jeremy yakin.

Jordan kembali berpikir keras. Dia menyeringai begitu mendapatkan sebuah pertanyaan yang dapat menyelamatkannya dari keterpojokan. "Bagaimana jika bayinya adalah seorang putri?"

DEG!

Jeremy seakan tertohok. Ia sama sekali tidak pernah memikirkan kemungkinan itu terjadi mengingat semua bayinya baik yang mati ataupun yang bertahan hidap—walau hanya satu dan walau hanya sebagai pangeran pedamping—selalu bergender laki-laki. Jeremy tahu dengan sangat jika bayi perempuan tidak akan masuk dalam perlindungan rahim manusia yang dipilihnya. Rahim itu khusus melindungi putra mahkota raja.

"Eng itu...en…ehh…" Jeremy tidak dapat menjawab pertanyaan Jordan. Ia mengumpat dalam hati saat Jordan menatap remeh kearahnya.

"Aku akan mendukungmu menikahi seorang manusia dengan dua syarat," ucap Jordan sambil tersenyum licik.

Casey, Andrew dan Marcus yang sedari tadi hanya mendengarkan dengan seksama kini membulatkan matanya tak percaya. Jordan, seorang vampire yang selalu membanggakan derajat kebangsawanannya kini—akan—mendukung sang raja memiliki pendamping seorang manusia?

Ratu Min hanya bisa tetap menunduk tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia diam seribu bahasa. Bukan hal baru baginya untuk berbagi suami namun tetap saja terasa sakit. Ia selalu menjadi pendamping yang setia, sama seperti Selir Putih. Namun suaminya malah selalu membagi cinta dan perhatiannya.

Dahi Jeremy berkerut. "Sebutkan!"

"Pertama, jika manusia itu tidak bisa mempertahankan benihmu seperti Ratu Min dan Selir Putih, kau harus melepaskan salah satu dari Ratu Min dan Selir Putih, lalu menikahi Luna serta membuang manusia pilihanmu. Kedua, jika bayinya bergender perempuan, bunuh manusia itu beserta bayinya!" ucap Jordan. Bukankah ia sangat cerdik? Dua syarat dengan banyak pengorbanan.

Tangan Marcus bergetar hebat, mana mungkin ia membiarkan manusia yang paling berharga di hidupnya dibunuh jika mengandung bayi perempuan? Itu gila! Bukan manusia yang mengatur gender keturunannya! Kini ia hanya bisa berharap janin berusia tiga minggu yang ada dalam kandungan manusia pilihan Jeremy itu bergender laki-laki. Manusia itu sudah terlalu menderita, mana boleh semakin menderita?

Jeremy berpikir cukup lama sampai ia mengatakan keputusannya. "Kuterima syaratmu."

.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

.

.

Gimana, chingudeul? Tertarikkah membaca ff saia? Mau lanjut?

Bingung sama namanya? Sebenernya sih cuma nama mereka saia ganti jadi nama Inggris. Tapi mereka tetap punya nama Korea kok (tuh pada panggil 'Hyung').

Nama Vampire :: Nama Manusia :: Keterangan :: Blood Type

1. Dennis Park :: Park Jungsoo :: Selir Putih (karena berhati malaikat) :: Pureblood

2. Casey Kim :: Kim Heechul :: Pemilik mata Amethyst :: Pureblood

3. Jeremy Kim :: Kim Yesung :: Pemilik kekuatan tertinggi, Raja Vampire :: Pureblood

4. Jordan Kim :: Kim Kangin :: Penasehat Istana, adik bungsu Raja :: Pureblood

5. Vincent Lee :: Lee Sungmin :: Ratu Min (diambil dari nama manusianya) :: Pureblood

6. Andrew Choi :: Choi Siwon :: Suami Casey Kim, ayah tiri Cherry Choi :: Hybrid Vampire

7. Nathan Kim (nama dari Jeremy) :: Cho/Kim Ryeowook :: Namja buta :: Human

8. Marcus Cho :: Cho Kyuhyun :: Pengawal Ratu Min :: Hybrid Vampire

9. Henry Kim :: Kim Henry :: Putra Jeremy Kim dengan Yoona, Pangeran Pendamping :: Pureblood

10. Cherry Choi :: Choi Cherry :: Putri Casey Kim dengan mendiang suaminya, Hangeng :: Half-blood