That I was once by your side

.

.

.

"Sampai kapanpun cintaku hanyalah cinta yang tidak akan terbalaskan…"

"Mungkin,aku memang tidak pantas merasa bahagia"

.

.

Chapter 3…

-2 tahun yang lalu-

"jangan! Aku mohon,sudah cukup!" seru seorang namja berambut hitam di gang sebelah klub malam, ia meronta berusaha melepaskan genggaman tangan seseorang yang badannya lebih besar dari dirinya.

"heh? Kau pikir kau bisa semudah itu kau menuntut keluar,eoh? Ingat, hanya disini harapan hidupmu, Lee Sungmin!" balas namja bertubuh besar tersebut sambil mengeratkan genggamannya pada pergelangan tangan Sungmin.

"akh…h-hiks..aku mohon…aku sudah tidak mau hidup seperti ini lagi.." ringis Sungmin yang mulai melemah dan tak bisa menahan air matanya lagi.

"merengeklah seperti anak anjing..para pelanggan pasti senang dengan sosokmu yang seperti ini.." namja itu menyeringai lebar. Dan mulai menyeret Sungmin untuk masuk ke dalam klub malam itu, sebelum Sungmin menendang ia tepat ke ulu hatinya dengan keras, membuatnya tersungkur dan meringis kesakitan.

"ugh..sialan kau Lee Sungmin!" ia berdiri dan mencoba menarik Sungmin kembali, untungnya Sungmin yang menguasai matrial art,membuat ia sanggup membuat namja itu terjatuh lagi ketanah dan Sungmin menggunakan kesempatan itu untuk berlari meninggalkannya.

Sungmin hanya terus berlari, entah berlari kemana, dan pandangannya yang mulai kabur karena tubuhnya yang melemah. Ia tidak memperhatikan jalanan, sehingga hampir saja ia tertabrak mobil sedan berwarna hitam yang sedang melaju kencang kalau pengemudinya tidak segera mengrem mobil tersebut.

"YA! Kau mau mati apa? Aku tidak mau jadi tersangka atas tewasnya dirimu karena tertabrak mobilku!" seru Kyuhyun yang keluar dari mobil tersebut dan membanting pintu mobilnya. Kilat amarah terpancar dimatanya, namun wajahnya langsung berubah menjadi pucat begitu ia mendekati sosok Sungmin.

Wajah Sungmin penuh dengan luka lebam, pergelangan tangannya merah, bahkan darah segar menetes dari sudut bibirnya. Tubuh Sungmin bergetar hebat.

"t..hiks..tolong aku…jebal…" rintih Sungmin pada Kyuhyun, membuat Kyuhyun meneguk ludah lantaran terlalu bingung harus melakukan apa.
"k..kau kenapa?" Kyuhyun berjongkok dan mensejajarkan dirinya di depan Sungmin, ada rasa tidak tega yang muncul dihatinya begitu melihat wajah Sungmin. Dan sedikit…rasa ingin melindunginya?

"tolong aku..a-aku tidak mau jadi pekerja malam lagi…t-tubuhku sudah cukup kotor…hiks…aku menderita…" tangis Sungmin bertambah deras, ia langsung memeluk Kyuhyun dengan sangat erat, tubuhnya makin bergetar.

"y-ya..!" Kyuhyun terkejut karena Sungmin tiba – tiba memeluknya. Namun Sungmin terlihat begitu ketakutan.. pekerja malam? Apa ia tidak salah dengar? Seketika Kyuhyun merasa iba dan tidak tega pada sosok yang memeluknya, segera Kyuhyun mendekap tubuh Sungmin erat dan mengelus kepala Sungmin dengan lembut.

"ssh..uljima...siapa namamu,hm? Ada apa sebenarnya? Ayo cerita saja padaku.." kata Kyuhyun seraya menghapus air mata Sungmin dan mengusap pipinya yang mulus jika tidak ada luka lebam disana. Namja ini benar – benar cantik, sangat tidak tega rasanya jika ia harus meninggalkan namja ini sendirian. Ia benar – benar ingin melindungi namja ini, layaknya orang yang sangat ia cintai.

cinta? Tidak mungkin, aku baru saja bertemu dengan namja ini! Pikir Kyuhyun

"a-aku Sungmin…dia…hiks…d-dia menjualku pada orang – orang itu…mereka...a-aku kotor…aku tidak pantas hidup…Tuhan…hiks…Tuhan tidak menyayangiku…aku.."

'bruk'

Seketika Sungmin kehilangan kesadaran dan limbung didalam dekapan Kyuhyun, membuat Kyuhyun panik dan bingung harus melakukan apa, akhirnya Kyuhyun membawa Sungmin kedalam mobilnya dan membawanya pulang. Entah apa yang akan terjadi nanti.

.

.

Akhirya Kyuhyun berhasil mencari informasi tentang Sungmin, kejam memang. Ia hidup sendirian sejak kecil dan yang lebih tragis ia harus bekerja menjadi pekerja malam setelah seseorang menculiknya dan memaksanya untuk melakukan pekerjaan tersebut. Ia harus mengalami kekerasan dan pelecehan yang terjadi selama 4 tahun ini.

Setelah dua hari pingsan, akhirnya Sungmin membuka matanya dan sontak ia bingung dengan ruangan dimana ia bangun,terlihat asing baginya.

"Selamat pagi, Min.. akhirnya kau sadar juga" sapa Kyuhyun yang berhasil membuat Sungmin tambah terkejut.

"d-dimana ini? Kau siapa?" tatap Sungmin ketakutan pada Kyuhyun, dan Kyuhyun hanya bisa tersenyum santai.

"kau lupa? Dua hari lalu kau hampir tertabrtak olehku dan kau memintaku untuk membawamu..? omong- omong, kau sudah dua hari pingsan.." jelas Kyuhyun dengan sesantai mungkin, mengurangi ekspressi tegang yang terpancar di muka Sungmin.

"J-jinjjayo..? ah..maaf, kalau begitu aku harus segera kembali, terima kasih untuk dua hari ini…" Sungmin segera berdiri dari kasur dan berjalan keluar, namun tangan Kyuhyun menahannya untuk pergi.
"tetaplah disini…kau tidak perlu kembali ke tempat itu lagi, sekarang disinilah tempatmu.." Kyuhyun manatap Sungmin dengan serius, tidak ada kebohongan yang tersirat dimatanya.

"tapi..bahkan aku belum mengenalmu..ah,lagipula aku hanya merepotkan…mianhae" kata Sungmin menatap tidak enak pada Kyuhyun, ia benar – benar bingung sekarang.
"gwenchana..aku tidak peduli..Sungmin-ah, kalau begitu kita mulai semua dari awal..." Kyuhyun mengulurkan tangannya pada Sungmin. "Cho Kyuhyun imnida… mulai sekarang anggaplah ini sebagai tempat tinggalmu, kau tidak perlu kembali kemanapun, karena sekarang, aku yang akan melindungimu…"

Sungmin tercengang dengan perkataan Kyuhyun, apa dalam hitungan detik hidupnya bisa berubah seperti ini? Namun perlahan Sungmin menjabat halus tangan Kyuhyun, mencoba yakin dengan perasaannya untuk tinggal.

"L-Lee Sungmin imnida…gomawo Kyuhyun-ah..entah dengan apa aku harus berterima kasih padamu…"
"aniyo..kau hanya perlu tinggal disini dan hidup dengan layak..itu aku anggap sebagai balasannya"

Sungmin menatap Kyuhyun dengan pandangan penuh rasa hutang budi , ya, mungkin Kyuhyun bisa mengubah hidupnya.. Cho Kyuhyun yang diam – diam dapat merebut hatinya saat itu juga…

-end of flash back-

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, kyu… aku akan selalu disini… bersama denganmu.."

'Hah' Kyuhyun terbangun dari mimpinya. Ingatannya akan pertemuan pertamanya dengan Sungmin.
"Sungmin…" gumam Kyuhyun, wajahnya langsung menampakkan kesedihan yang mendalam.

Sudah sehari setelah kepergian Sungmin, Kyuhyun sudah berusaha mencarinya namun hasilnya nihil. Sungmin bagaikan hilang ditelan bumi, sama sekali tak ada yang tahu ia kemana. Kyuhyun menghela nafasnya berat, lalu matanya menatap sosok Ryewook datang dengan secangkir kopi ditangannya.

"ini,Kyu…tampaknya kau baru bangun dari mimpi buruk.." kata Ryewook sambil menyerahkan cangkir itu pada Kyuhyun. "mmh…" jawab Kyuhyun dengan dingin. Ia menjadi kesal dengan Ryewook. Karena ialah Sungmin pergi! Karena Ryewook yang bersama dengannya! Rasanya tak apa bila Ryewook lah yang menggantikan Sungmin pergi dari sisinya.

"Kyu, apa kau masih memikirkan Sungmin? Dengar ya, Sungmin itu –"

'TOK TOK TOK TOK'

Suara ketukan pintu yang keras menghentikan omongan Ryewook, sebelum beranjak pergi, Kyuhyun melemparkan tatapan dinginnya pada Ryewook. Lalu membuka pintu yang diketuk dengan tidak sabaran tersebut, Kyuhyun mendecih, dan segera membuka pintunya.

"sebenarnya ada a—"
"BRENGSEK KAU CHO KYUHYUN!"

Kyuhyun mengernyit, ah..bukankah dia Henry, bocah china yang setahun ini akrab dengan Sungmin, seingatnya. Kyuhyun memutar bola matanya.

Tapi, apa? Apa barusan anak ini memanggilnya brengsek?

Sesaat Kyuhyun mendecih. "mau apa kau kemari?"
"Sungmin hyung pergi pasti karena ulahmu,kan,Cho sialan!" maki Henry.

Kyuhyun segera mendongkakkan kepalanya begitu nama Sungmin disebut.
"kau tahu dimana dia?" Tanya Kyuhyun dengan antusias, namun gurat kekhawatiran terlihat jelas di wajahnya.

Henry mendesah pelan, rasanya ia ingin memukul wajah evil itu. Namun ia bisa melihat kalau namja bernama Kyuhyun itu masih tidak ingin kehilangan Sungmin.
"aku tidak tahu…yang jelas pagi sekali ia menghubungiku" kata Henry sambil mengangkat kepalanya, menerawang jauh kedalam rumah Kyuhyun.
"apa namja pendek itu masih tinggal disini..?" tanyanya.

Kyuhyun menundukan wajahnya. Rasa bersalah mulai menghampirinya. Dan bagaikan tertusuk oleh seribu pedang, hatinya terasa ngilu mengingat apa yang telah ia lakukan pada , Sungminnya tidak boleh lagi menderita, ia harus segera menemukannya.

Henry kembali mendesah, rasanya ia harus membiarkan Kyuhyun memikirkan sikap bengisnya. Siapa tahu evil cho itu bisa sadar dan menemukan hyung kesayangannya itu.

"aku pergi..pastikan kau suruh pergi selingkuhanmu itu" Henry berjalan meninggalkan Kyuhyun yang masih terduduk, namun langkahnya terhenti. Dan berbalik menatap Kyuhyun.

"ah,yeah…jika kau menemukannya. Aku harap kau tidak membuatnya terluka sekecil apapun" kata Henry dan segera berjalan kembali, hingga keheningan yang menemani Kyuhyun yang terdiam.

.

.

.

Hari demi hari masih berlanjut. Sudah tiga minngu Kyuhyun terus mencari keberadaan Sungmin. Mulai dari teman, tempat kesukaan, bahkan tempat kerjanya dulu pun hasilnya nihil. Walaupun Henry dan Hangeng sudah membantunya. Kyuhyun hanya bisa pasrah mendengar tidak ada yang tahu keberadaan Sungmin. Rasanya ia rela melakukan apapun asalkan Sungmin bisa ditemukan. Hari – hari yang ia lalui hanyalah membuatnya semakin turun semangat. Apakah Sungmin sudah tidak mencintainya lagi?

.

"ne? kau tidak menemukannya?" terlihat seorang namja duduk dipinggir jendela sambil dengan handphone yang menempel ditelinganya. Matanya menelusuri jalanan diluar. Orang – orang yang berusaha berteduh dari hujan, berlari secepat yang mereka bisa. Namja itu menghela nafasnya.

"arraseo…pak Kim,jika kau melihatnya segera hubungi aku."

Klik

Lagi, namja itu hanya menghela nafasnya berat. Wajahnya terlihat lelah, matanya terlihat bengkak seperti orang yang kurang tidur.
"Min…" gumamnya.

"Kyuhyun..kau sudah bangun?" Ryewook menghampiri Kyuhyun yang sedang termenung, mengusap bahunya pelan. Matanya menelusuri ruangan itu, kamar Sungmin. Tepatnya kamar Sungmin dan Kyuhyun sebelum ia datang.
Kyuhyun sedikit tersentak. Ia menatap Ryewook agak lama. Sekilas rasa kesalnya kembali memuncak, sungguh, ia rela jika Ryewook yang harus pergi menggantikan Sungmin.

"ne.." Kyuhyun kembali termenung. Ryewook yang melihat Kyuhyun seperti itu langsung melepaskan tangannya dari bahu Kyuhyun.
"kau masih memikirkan Sungmin,eh?" katanya kesal.
"percuma, aku yakin dia sudah pergi jauh! Lupakanlah dia Kyuhyun! Buka matamu!" Suara Ryewook meninggi, ia kesal. Semenjak kepergian Sungmin, Kyuhyun menjadi sibuk dan tidak memperhatikannya lagi.

Kyuhyun menatapnya dingin, membuat Ryewook sedikit menunduk.
"jika tidak ada kau,pasti Sungmin masih disini" balas Kyuhyun dengan tidak peduli pada Ryewook yang hampir menangis mendengarnya. Kyuhyun memalingkan wajahnya keluar jendela lagi.

"kau ini sungguh munafik! Aku tidak mau tahu lagi tentangmu dan Sungmin!" Ryewook segera pergi keluar dan membanting pintu ruangan itu dengan keras.

Tak berapa lama kemudian deru mobil terdengar di halaman rumah Kyuhyun. Kyuhyun menengok kebawah, dan terlihat Ryewook yang menangis di depan namja berambut hitam dengan mata sipit. Namja itu segera memeluknya dan berciuman. Yang Kyuhyun tahu setelah Ryewook berhenti menangis namja itu langsung membawanya pergi dengan mobilnya.

Kyuhyun hanya kembali menghela nafas. Ia berjalan dan duduk diatas kasur Sungmin. Dibuka kembali laci nakas disamping kasur tersebut, dan segera Kyuhyun dapat melihat surat terakhir Sungmin sebelum ia pergi.

Kyuhyun membuka surat itu, matanya menelusuri setiap kata di kertas itu. Sesaat kemudian Kyuhyun tersenyum lirih, namun Kyuhyun mengernyit melihat dua botol yang ada di dalam laci nakas itu.

"obat?" Kyuhyun sedikit terkejut saat mengangkat botol dengan kaca jingga kehitaman tersebut.

Kyuhyun mulai membongkar isi laci itu,dan betapa terkejutnya ia saat menemukan surat keterangan bahwa Sungmin mengidap penyakit Leukimia yang akut. Tubuh Kyuhyun gemetar, rasa gelisah itu akhirnya sampai dipuncaknya. Ia benar – benar takut sesuatu yang buruk terjadi pada Sungmin.

"katakana dimana kau sekarang Min.." mata Kyuhyun mulai berkaca – kaca, kilatan bening itu tertahan disudut mata Kyuhyun. Kemudia Kyuhyun mengambil teleponnya dan mulai mencari kembali, ia benar – benar tidak ingin kehilangan Sungmin. Walaupun menangis Kyuhyun tidak akan berhenti mencari namja yang dicintainya.

.

.

2 bulan, 3 bulan berlalu. Kehidupan Kyuhyun bertambah kacau, Ryewook tidak pernah kembali dan yang ia dengar kalau Ryewook sudah bertunangan. Naïf, ia hanya terbawa kebahagiaan sesaat. Pada akhirnya orang yang ia cintai tidak kembali padanya.

Malam ini entah sudah berapa gelas yang Kyuhyun habiskan, kerongkongan nya kini sudah terbakar, begitupun hatinya. Hanya rasa menyesal dan bersalah yang setiap harinya menemani diri Kyuhyun.

"aku..rela,ah..aku,hiks,mau menjual jiwaku pada iblis..agar Sungmin ditemukan" tutur Kyuhyun dengan cegukan disela omongannya.

Henry yang melihat Kyuhyun mabuk hanya bisa menggelengkan kepalanya, malam ini Kyuhyun menangis didepannya dan akhirnya memilih untuk mabuk daripada menangis. Ada perasaan iba dalam dirinya, yeah..mungkin Kyuhyun benar – benar mencintai Sungmin. Ia sendiri pun bingung harus melakukan apa, Sungmin bagaikan menghilang ditelan bumi.

"hyung…kembalilah. Kami selalu merindukanmu.." lirih Henry dan diliriknya Kyuhyun yang tertidur disampingnya karena minum terlalu banyak.

.

Esok paginya Kyuhyun terbangun dengan kepala yang sangat berat. Pasti dirinya benar – benar mabuk semalam. Ia berjalan menuju kamar mandi dan mencuci mukanya. Tidak peduli dengan kepalanya yang masih terasa berat, Kyuhyun kembali mengambil kunci mobilnya dan segera pergi untuk mencari Sungmin kembali.

Ditengah perempatan yang ramai kendaraan itu Kyuhyun hanya bisa memijit kepalanya yang terasa berat, ia menyandarkan kepalanya ke kemudi mobil.

"aish….dimana kau Min?" rintih Kyuhyun terdengar menyerah. Ia benar – benar tidak tahu harus kemana sekarang. Ujung duniakah?

Namun bagaikan dihantam batu besar, saat Kyuhyun mengangkat kepalanya Kyuhyun terdiam dengan mulut terbuka. Ia mendapati sosok Sungmin yang sedang naik kedalam bus dan duduk di kursi paling belakang.

"S-Sungmin…hyung?"

.

.

To Be Continued

Jeongmal mianhae, late berhubung author sekolah full day jadi susah mau apa- apa T_T gomawo ya buat yang RnR, author gabisa hidup tanpa kalian..author patah semangat nih sekarang, kaya Kyuhyun di chap ini.. maaf ya.

Delete ga cerita ini?

Gomawo

Baby-ya ,Meytha Shora Andriyan, minnie-minnie-mine, Minnie Trancy, KimAeRin, Ciel-org, Skeptic_Kyuhyun