Title : PAST

Main Cast :

- Lee Sungmin

- Cho Kyuhyun

and another support cast

Main Pair : Crack!Kyumin

Genre : BL / Romance / Hurt / Comfort / Angst

Rating : T

Length : Chaptered – prekuel Waiting, Still Waiting

Author : Matsuo Kumiko


"Kyu, a-a-aku… A-aku… A-ada yang ingin kubicarakan denganmu"

Kubalikkan tubuhku. Sungmin hyung berdiri di belakangku. Wajahnya menghadap ke bawah dan tangannya meremas baju pink yang ia kenakan.

"Apa yang ingin kau bicarakan denganku, hyung?" tanyaku.

Meski Sungmin hyung menundukkan kepalanya, aku bisa melihat wajahnya yang mulai memerah.

"Tidak di sini, Kyu"

"Baiklah" ujarku.

"Teuki hyung! Aku dan Minnie hyung jalan-jalan dulu, ya!" teriakku pada Leeteuk hyung yang berdiri cukup jauh dari tempatku dan Sungmin hyung.

Leeteuk hyung menganggukkan kepalanya. Aku segera menarik tangan Sungmin hyung menjauh darisana. Setelah cukup jauh, kududukkan tubuhku dan Sungmin hyung di pasir. Tubuhku menghadap ke arah Sungmin hyung.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku, hyung?" tanyaku.

Sungmin hyung kembali menundukkan kepalanya dan meremas baju pink-nya.

"Hyung?" panggilku.

"K-k-kyu… A-a-aku… K-k-k-kyu…" hanya itu yang keluar dari bibir mungil milik Sungmin hyung.

Aku menunggu Sungmin hyung dengan sabar.

"K-k-kyu… K-kyu…"

Sungmin hyung mengangkat wajahnya, matanya terpejam.

"SARANGHAE!" seru Sungmin hyung lantang.

Kutatap wajah Sungmin hyung memerah. Tubuhnya bergetar dan bajunya sudah kusut karena dari tadi diremasnya.

"K-kyu…" panggil Sungmin hyung.

Aku hanya terdiam. Aku terlalu shock.

"M-mian. Aku tidak bermaksud mengagetkanmu. Lupakan saja yang tadi kuucapkan. Jeongmal mianhamnida" ujar Sungmin hyung sembari pergi meninggalkanku.

Sebelum Sungmin hyung pergi terlalu jauh, kupeluk tubuh namja itu dari belakang. Bisa kurasakan tubuhnya menegang dipelukanku.

"K-kyu?"

Kudekatkan bibirku ke telinga Sungmin hyung.

"Hyung. Tidakkah kau ingin tau jawabanku atas pernyataanmu tadi?" tanyaku.

"A-aku–"

"Sssttt… Hyung tidak perlu bilang apa-apa. Nado saranghaeyo, Minnie" ujarku memotong ucapan Sungmin hyung.

Kulepaskan pelukanku. Kubalik tubuh Sungmin hyung agar menghadap ke arahku.

"Kyu, benarkah?" tanya Sungmin hyung tak percaya.

Kudekatkan wajahku ke wajah Sungmin hyung.

"Hyung tidak percaya padaku? Aku akan buktikan bahwa aku juga mencintaimu, hyung"

Tanpa menunggu jawaban dari Sungmin hyung, kukecup bibirnya lembut. Pelan-pelan, kudekatkan tubuhnya dan kupeluk erat. Setelah kurasa cukup, kulepas bibir Sungmin hyung dari bibirku.

"Hyung, apa kau sudah percaya padaku sekarang?"


Aku berjalan menyusuri tepi pantai. Di sisiku, seorang namja menggandeng tanganku erat. Kami terus berjalan menyusuri tepi pantai sambil bergandengan tangan. Malam semakin larut, udara semakin dingin. Entah sudah berapa lama kami berjalan, aku tidak peduli. Asalkan dia berjalan bersamaku, aku akan terus berjalan.

"Kyu" panggil namja yang berjalan di sisiku.

Kuhentikan langkahku dan menghadapkan tubuhku ke arah namja itu. Kuelus pipinya.

"Wae, Minnie?" tanyaku lembut.

"Istirahat. Aku capek" rajuk Sungmin hyung.

"Arasseo"

Aku segera menarik tubuh Sungmin hyung menjauhi laut. Setelah cukup jauh, kami duduk di pasir. Sungmin hyung menyandarkan kepalanya di pundakku dan aku mulai mengelus kepalanya. Malam ini bulan purnama dan banyak bintang di langit.

"Kyu, kau tidak akan meninggalkanku kan?" tanya Sungmin hyung.

"Mwo? Tentu saja tidak" ucapku sambil mengacak-acak rambut namja yang kini sudah menjadi namjachingu-ku.

"Geuraeyo?"

"Ne, aku berjanji"

Sungmin hyung merapatkan tubuh kami. Saat aku melihat ke arahnya, Sungmin sudah memejamkan matanya. Kurangkul pundaknya, menghapus jarak yang ada di antara aku dan Sungmin hyung.


Tak terasa sudah lama kami berada di sini. Matahari sudah mulai terbit, menyinari bumi dengan cahayanya. Kulirik Sungmin hyung kini tidur di pahaku. Kuelus pipinya lembut.

"Hyung, kau manis saat sedang tidur" bisikku.

Pelan-pelan, kupindahkan kepala Sungmin hyung dari pahaku dan kuletakkan di pasir. Aku segera berdiri dan kugendong tubuh mungil Sungmin hyung ala bridal style. Kubawa tubuhnya menyusuri tepi pantai, menuju hotel kami yang berada tak jauh.

"Kyu?"

Kulirik namja yang ada dalam gendonganku. Sungmin hyung sedang mengerjap-ngerjapkan kedua matanya, menyesuaikan cahaya yang ada di sekelilingnya.

"Hyung? Tidur saja, masih pagi" ujarku.

Sungmin hyung menggeliat dalam pelukanku.

"Jam berapa sekarang?"

"Aku tidak tau, tapi matahari baru saja terbit" jelasku.

"Hoam… Benarkah?" tanya Sungmin hyung sembari mengusap kedua matanya.

"Ne" jawabku singkat.

Kukecup dahi Sungmin hyung.

"Tidurlah. Aku akan membangunkanmu nanti" ujarku.

Sungmin tersenyum dan memejamkan matanya. Tak beberapa lama, Sungmin hyung sudah kembali tertidur.


Kurebahkan tubuh Sungmin hyung di ranjang. Kukecup dahinya.

"Tidurlah yang nyenyak, Minnie" bisikku.

Aku berjalan memutari ranjang. Kurebahkan tubuhku di sebelah Sungmin hyung yang terlelap. Kupejamkan mataku. Tiba-tiba kurasakan sesuatu yang bergetar di saku kemejaku. Kukeluarkan benda itu dan kulihat layar yang menyala.

1 message

Kubuka sms yang masuk.

From : Teuki umma

Kyu, nanti kami akan berjalan-jalan. Apakah kau dan Sungmin mau ikut?

Setelah membaca sms, aku segera menekan tombol 'reply'.

To : Teuki umma

Mian, aku dan Sungmin hyung tidak ikut. Hyungdeul jalan-jalan saja. Selamat bersenang-senang! Jangan lupa oleh-oleh untukku dan Minnie!

Kutekan tombol 'send', lalu kuletakkan hape-ku di meja kecil yang ada di samping ranjang. Kugulingkan tubuhku ke arah Sungmin hyung. Kupeluk tubuh namja yang lebih dari tua dariku itu.

"Minnie, tidurlah yang nyenyak. Selamat tidur" bisikku.

Kukecup pucuk kepala Sungmin hyung. Setelah itu kupejamkan mataku. Tak butuh waktu lama bagiku untuk masuk ke alam mimpi.


Kurasakan sebuah tangan mengelus pipiku lembut. Aku ingin membuka mata, namun mataku terlalu berat untuk terbuka.

"…u"

"…yu"

"…ngun"

"…yu…un"

Kini aku mendengar suara seseorang sayup-sayup di telingaku. Suara itu lembut dan manis. Aku mengenali suara itu. Sebuah tangan kembali mengelus pipiku lembut. Sesekali aku merasakan tangan itu menepuk-nepuk pipiku pelan dan lembut.

"Kyu, bangun"

Kali ini aku bisa mendengar suara itu dengan jelas. Suara Sungmin hyung. Kubuka mataku perlahan. Kuusap kedua mataku lalu kukerjap-kerjapkan, membiasakan kedua mataku dengan cahaya yang ada.

"Kyu! Akhirnya kau bangun juga" ujar Sungmin hyung.

Sungmin hyung duduk di atas tubuhku. Ia memakai celana pendek selutut dan baju berwarna pink, warna favorite-nya. Sebuah handuk melingkar di lehernya. Rambutnya basah dan beberapa air menetes dari rambutnya.

"Hyung?" panggilku.

Aku berusaha mendudukan badanku. Melihat hal itu, Sungmin hyung segera beranjak dari atas tubuhku dan duduk bersila menghadap ke arahku.

"Kyu, akhirnya kau bangun juga. Jika kau tidak bangun dalam 5 menit, mungkin aku sudah menghubungi Leeteuk hyung dan yang lainnya" jelas Sungmin hyung.

Kududukan tubuhku dan menatap Sungmin hyung.

"Jam berapa sekarang?" tanyaku.

"Jam 9 pagi. Ayo, cepat bangun dan mandi" ujar Sungmin hyung sembari mengeringkan rambutnya yang basah.

Aku beranjak dari ranjang. Kuambil handukku dan kusampirkan di bahu. Sebelum masuk ke kamar mandi, aku membalikkan badanku dan menatap Sungmin hyung yang masih sibuk mengeringkan rambutnya.

"Hyung" panggilku.

Sungmin hyung memutar tubuhnya menghadapku. Ia menggembungkan pipinya.

"Waeyo?" tanyaku.

Sungmin hyung beranjak dari ranjang dan berjalan menghampiriku.

"Kyu, jangan memanggilku hyung. Mulai sekarang kau cukup memanggilku 'Minnie'" ujar Sungmin hyung.

"Boleh?"

"Tentu" ujar Sungmin hyung sembari tersenyum manis.

Rasanya, aku ingin mencubit kedua pipinya itu.

"Lalu kenapa kau memanggilku, Kyu?" tanya Sungmin hyung.

"Hyu… Hmm… Maksudku, Minnie. Kau melupakan sesuatu" ujarku misterius.

Sungmin hyung menatapku. Ia memiringkan kepalanya, membuatnya semakin manis dan imut.

"Lupa?" ulang Sungmin hyung.

"Ne. Kau melupakan sesuatu, Minnie"

"Memangnya apa yang aku lupakan?"

Aku mendekatkan wajahku ke wajah Sungmin hyung. Aku bisa melihat wajah Sungmin hyung memerah.

"Morning kiss" bisikku.

Wajah Sungmin hyung bertambah merah.

"Kyu, jangan menggodaku" ujar Sungmin hyung.

"Aku tidak menggodamu, Minnie. Biasanya kau memang memberikan morning kiss padaku"

"T-tapi…"

Aku menggembungkan kedua pipiku. Biar saja aku seperti anak kecil. Akukanmemang magnae di Super Junior.

"Ya sudah kalau Minnie tidak mau memberiku morning kiss" ujarku sembari membalikkan badanku.

"Kyu~"

"Berarti kemarin Minnie bohong. Kalau benar-benar mencintaiku, Minnie akan memberiku morning kiss"

Tiba-tiba Sungmin hyung menarik lenganku, memaksaku untuk berhenti. Kubalikkan badanku.

"Waeyo?" tanyaku singkat.

Sungmin hyung menarik kerah kemejaku dan mencium pipiku sekilas. Aku hanya melongo. Antara kaget dan senang, kedua bercampur menjadi.

"Sekarang, MANDI!" seru Sungmin hyung sembari mendorong tubuhku ke dalam kamar mandi.


Setelah siap, aku dan Sungmin hyung pergi mencari makanan. Kami belum makan apa pun sejak pagi.

"Kyu!" panggil Sungmin hyung.

Kuhentikan langkahku dan kutatap Sungmin hyung yang berdiri di sebelahku. Wajahnya memohon, ia mengeluarkan bunny-eyes-nya.

"Aku mau itu" ujar Sungmin hyung sembari menunjuk sesuatu yang berada tak jauh dari kami.

Kualihkan pandanganku pada sesuatu yang ditunjuk Sungmin hyung.

"Minnie, itu?"

"Ne, aku mau itu" rengek Sungmin hyung.

"B-baiklah"

Kutarik tangan Sungmin hyung yang ada dalam genggamanku. Kami berjalan ke arah sesuatu itu.

"Hmmm… Permisi. Ini harganya berapa?" tanyaku sopan.

"Ini? 300won"

"Kalau begitu, saya beli 50″

"50? Baiklah. Totalnya 150.000 won"

Kukeluarkan dompetku dan kuambil 150.000 won. Kuserahkan uang itu dan kuambil barang tersebut.

"Sekarang, apa yang harus kita lakukan dengan benda ini?" tanyaku.

"Kita akan memainkannya nanti malam. Bersama yang lainnya" ujar Sungmin hyung sembari tersenyum sangat manis ke arahku.

Kugenggam tangan Sungmin hyung dengan tangan kananku dan menggenggam barang yang baru saja kubeli dengan tanganku yang lainnya. Kami kembali mencari makanan. Tak lama, lagi-lagi Sungmin hyung menarik tanganku.

"Kyu~"

"Waeyo, Minnie?"

"Kita makan disana, yuk!" ajak Sungmin hyung.

"Memangnya disana ada apa?"

Sungmin hyung menggelengkan kepalanya. Ditariknya tanganku ke salah satu restaurant. Saat masuk, kami di sambut seorang yeojya. Untunglah kami mengenakan masker, topi, dan jaket, sehingga kami tidak dikenali. Kami dibawa ke sudut restaurant.

"Silahkan. Anda ingin pesan apa?" tanya yeojya itu sopan.

"Minnie, kau mau apa?" tanyaku pada Sungmin hyung.

"Hm… Aku mau nasi goreng. Minumannya jus strawberry. Aku juga mau strawberry short cake sebagai desert-nya" ujar Sungmin hyung.

"Kalau begitu nasi goreng dua, jus strawberry dua, dan strawberry short cake dua" ujarku pada yeojya itu.

Yeojya itu beranjak pergi. Kutatap Sungmin hyung yang duduk tepat di depanku. Kami hanya terdiam. Tak beberapa lama, yeojya itu kembali dan membawa pesanan kami. Aku segera makan, karena aku sangat lapar.

Selesai makan, kulirik lagi Sungmin hyung. Ia sedang memakan strawberry short cake-nya. Ada beberapa cream yang menempel di sekitar bibirnya. Aku segera membersihkan bibir Sungmin hyung dengan tanganku.

"K-kyu" ujar Sungmin hyung kaget.

"Waeyo?" tanyaku sembari menjilat jariku yang kugunakan untuk membersihkan cream di sekitar bibir Sungmin hyung.

"A-aniyo"

Wajah Sungmin hyung memerah. Aku berhasil menggoda Sungmin hyung.

"Kyu, kenapa kau tidak memakan strawberry short cake-mu?" tanya Sungmin hyung.

"Ani. Ini bukan untukku" ujarku.

Strawberry short cake Sungmin hyung kini sudah habis disantapnya.

"Lalu untuk siapa?"

"Untukmu, Minnie. Aku tau kau tidak akan puas hanya memakan sepotong cake" jelasku.

Senyum merekah di wajah Sungmin hyung.

"Untukku? Jeongmal gamsahamnida, Kyu"

Sungmin hyung segera mengambil strawberry short cake yang sekarang menjadi miliknya. Ia mulai memasukkan potong-potongan cake itu dengan garpunya.

"Minnie" panggilku.

"Sungmin ! Kyuhyun!" seru seseorang.

Aku segera membalikkan badanku. Nampak segerombol namja datang menghampiri kami.

"Hyung" ujar Sungmin hyung.

Kang-In hyung mengangkat tangannya dan seorang namja segera menghampiri kami.

"Tolong gabungkan beberapa meja untuk 13 orang" ujar Kang-In hyung.

Namja itu segera memindahkan meja-meja dan menyatukannya dengan mejaku dan Sungmin hyung. Setelah cukup untuk 13 orang, hyungduel segera duduk di kursi.

"Hyung, kenapa ada di sini?" tanyaku.

Sebenarnya aku kesal dengan hyungku ini, tapi apa daya. Aku hanya seorang magnae. Tidak mungkin aku melawan mereka semua, bisa-bisa aku yang kenapa-kenapa.

"Saat sedang jalan-jalan, kami melihat kalian di sini. Jadi kami memutuskan untuk menghampiri kalian" jelas Leeteuk hyung.

"Ne. Dan aku juga ingin makan strawberry short cake. Hae~" rengek Eunhyuk hyung pada Donghae hyung yang duduk di sebelahnya.

"Ne, chagiya. Kau boleh memesan strawberry short cake sebanyak yang kau mau" ujar Donghae hyung sembari mengelus pipi Eunhyuk hyung lembut.

"Hyung, aku juga mau" ujar Ryewook hyung manja.

"Wookie"

"Aku mau cake, hyung" rengek Ryeowook hyung.

"Arasseo" jawab Yesung hyung pasrah.

"Chullie, kau mau?" tanya Hankyung hyung.

"Hm… Aku mau jika kita memakan berdua" ujar Heechul hyung.

"Kibummie, kau mau cake?" tanya Siwon hyung.

"Tidak usah, hyung. Aku masih kenyang," jawab Kibum hyung lembut.

"Arasseo. Jika kau mau, bilang saja padaku. Aku akan membelikannya untukmu" ujar Siwon hyung sembari mengelus kepala Kibum hyung lembut.

"Angel, kau mau?" tanya Kang-In hyung.

"Ne, aku juga mau" jawab Leeteuk hyung singkat.

"Kenapa tidak ada yang menawariku?" tanya Shindong hyung.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Shindong hyung. Kang-In hyung kembali mengangkat tangannya dan seorang namja datang menghampiri kami.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya namja itu sopan.

"Saya mau pesan strawberry short cake… Ya! Mau pesan berapa?" seru Kang-In hyung.

Aku memandang Sungmin hyung. Sungmin hyung sedang menatapku. Ya, aku mengerti arti tatapannya. Aku segera bangkit berdiri.

"Kyu, mau ke mana?" tanya Leeteuk hyung.

"Aku mau ke toilet, hyung" ujarku.

Kuambil belanjaanku dan berjalan ke arah toilet. Tak beberapa lama Sungmin hyung menyusulku. Kami segera membayar pesanan kami dan beranjak pergi dari restaurant itu. Tanpa memperdulikan hyungdeul, kami melanjutkan jalan-jalan kami yang sempat diganggu oleh para hyung.


"Kyu, aku mandi duluan ya?" tanya Sungmin hyung.

Kuanggukkan kepalaku. Aku berjalan ke arah ranjang. Kurebahkan tubuhku dan kupejamkan mataku. Hari ini sangat melelahkan sekaligus menyenangkan. Kami berjalan-jalan mengelilingi pertokoan yang tak jauh dari sebuah taman. Banyak benda yang ingin kubelikan untuk Sungmin hyung, tetapi Sungmin hyung menolak dengan keras. Menurutnya, tidak baik membuang uang dengan percuma. Namun akhirnya aku berhasil membelikan sebuah benda untuk Sungmin hyung. Sebuah kalung. Kalung itu bergambar kelinci sedangkan pasangannya bergambar rubah. Aku berhasil membujuk Sungmin hyung agar ia mau kubelikan kalung itu.

"Kyu" panggil Sungmin hyung.

Kubuka mataku. Tampak Sungmin hyung sedang berjalan ke arahku. Kududukan tubuhku dan menatap Sungmin hyung.

"Kyu, di mana barang yang tadi pagi kita beli?" tanya Sungmin hyung.

"Memangnya kenapa, Minnie?"

"Aku ingin memainkannya nanti malam" ujar Sungmin hyung.


TBC


Masih adakah di sini reader yg mengingat cerita ini?

Yah, aku harap masih ada

Tp kalaupun ga ada, gpp :D


Balesan review Still Waiting :

- jojojooo : wae chingu? knp teriak" =.=

- kangkyumi no login : yg penting kan mereka bersama... bagaimanapun keadaan mereka, yg penting mereka selalu bersama

- KyuLie Minnie : gomawo :)

- Meong : ooo... udah lama toh... FF Gone, aku blom ada ide buat epilog'nya... Gomawo :)

- Leeyasmin : ne, akhirnya Kyu nyusul Min... Kan pengen happy end, nah ini aku buat happy end

- Chikyumin : ini kan happy end chingu... walau akhirnya mati, tp kan tetep bersatu... Mimi di dunia nyata ga kayak gini kok xD Bahkan Mimi pernah disinisin sama Kyu gra" deket" sama Min... Gomawo :)

- yukiLOVESUNGMIN : aku emank ga hiatus kok chingu :) udah ckup dulu hiatus bbrp bulan, yah setengah tahun'lah... gomawo :) jangan nangis, ne?

- Han-RJ : khekekeke... xD nasib Kyu di FF ini ada ditanganku... Kalo lg badmood sma Kyu, aku siksa deh... Hehehehe... Gomawo :)

- dincubie : cheonmaneyo... gomawo atas kesediaannya ntk membaca dan mereview FF'ku :)


Bagi yg ga tau, akan aku jelaskan sedikit

FF Past ini adalah kisah sebelum Kyu dan Min meninggal, atau bisa dibilang kalo ini adalah FF awal mula hubungan Kyumin hingga akhirnya Kyu sama Min mati

Jadi, aku harap ga ada yg bingung lg dan menganggap kalo FF Past ini adalah FF lanjutan Waiting dan Still Waiting

Adakah yg bersedia me-review FF ini?

Kalo ada tanggapan positif, aku bakal publish lanjutannya