JUDUL: I love you, Brother

Rated: T

Genre: Family/romance

Pairing: Mainly ItaSasu and KisaSui

Warning! This fic is full of BL element and UCHIHACEST although in this story they're not a real brother. Don't like don't read. If you don't like BL or Uchihacest in the first place please just go and don't give me flame m(_ _)m I appreciate that if you do.

Disclaimer: Naruto is NOT mine!

A/N: Ehm tiba-tiba pengen nulis ItaxSasu gara-garanya yang pertama lagi sebel soalnya baru baca fic yang nyebelin abis, daripada nge-flame orang mending aku nulis sesuatu yang sesuai dengan keinginan aku 'kan? yang kedua chapter baru naruto juga bikin sebel. Terus yang ketiga (yang paling penting) lagi mentok dengan cerita sebelumnya wkwkwkwk itung-itung buat ganti suasana.

Ini ff ItaSasu aku yang pertama. Hohohohoho ada banyak OOCness yang bakal kalian temuin disini. Bersiaplah!

Enjoy =D

Chapter 1

Matahari sore menyinari Konoha dengan cahaya orange yang menyilaukan. Cantik. Tapi, itu menjadi pemandangan yang biasa bagi semua orang tidak ada lagi yang menyadari keindahannya, semua orang kecuali seorang pemuda yang setiap sore naik ke atap rumahnya dan menikmati keindahan sore Konoha.

"Sasuke! Kemari kau!" teriak seorang pria.

'Ah dia dimarahi lagi,' kata pemuda itu dalam hati.

Pemuda itu baru saja pindah rumah. Di rumahnya yang dulu, dia selalu menikmati sore yang indah seperti ini dalam kesunyian tapi sekarang tidak ada sore tanpa teriakan tetangganya. Di bawah masih terdengar suara tetangganya yang terdengar kesal.

'Sayang sekali. Padahal disini pemandangannya lebih indah.' Dia menghela napas dan melanjutkan kembali kegiatannya menikmati keindahan matahari senja, tak mempedulikan suara disekitarnya.

"Yo Sasuke!"

"Huwaa! Itachi-nii kau mengagetkanku! Jangan muncul begitu saja dari jendela!"

"Tenang aku melepas sandalku di luar."

"Bukan itu masalahnya. Bagaimana kalau kau jatuh dan terluka?"

"Manisnyaaa~ Apa kau mengkhawatirkan aku?"

Mendengar komentar Itachi wajah Sasuke langsung merona.

"Ck aku tidak khawatir. Tidak sama sekali. Tapi kalau kau jatuh Tou-san akan memarahiku."

"Kenapa? Lagipula kalau aku jatuh itu 'kan salahku sendiri."

"Kau tidak kenal Tou-san, Itachi-nii. Percayalah dia akan memarahiku!" Melihat Itachi akan mendebatnya Sasuke langsung memotong, "sudahlah tidak perlu dibahas lagi. Sekarang ada perlu apa denganku sampai kau membahayakan nyawamu seperti ini?"

Itachi masih ingin mendebat Sasuke tapi memilih untuk mengabaikan keinginannya itu karena ada masalah yang lebih penting, "aku ke sini karena khawatir. Tadi sore kau dimarahi lagi kan? Apa dia memukulmu lagi?"

"..."

"..."

"..."

"Hei Sasuke! Ayo jawab aku, jangan diam saja!"

"Apa tadi kau bilang? Mengkhawatirkanku?" tanya Sasuke lambat – lambat.

"Hn karena kau tidak duduk – duduk di beranda seperti biasa makanya kupikir dia memukulmu lagi. Jadi, apa kau dipukul lagi?"

"Dipukul? Tidak! Aku tidak dipukul! Sudah kubilang 'Tachi-nii saat itu Tou-san sedang mabuk dan dia menyesal sudah memukulku."

Itachi hanya mengangkat bahu mendengar penjelasan Sasuke, "jadi kenapa kau dimarahi? Lagi."

"Itu karena aku memungut anak kucing. Lagi. Hei, Itachi-nii..."

"Tidak! Aku tidak mau memungut anak kucing. Sudah kubilang tidak akan ada yang mengurusnya di rumah."

"Aku kan belum bilang apapun!"

"Aku sudah tahu jalan pikiranmu Sasu-chan."

"Kumohon hanya 5 ekor," kata Sasuke dengan mata memelas.

Itachi menggelengkan kepalanya, "tapi aku tahu siapa yang ingin memelihara kucing."

"Benarkah?"

"Kapan aku pernah berbohong padamu Sasuke?"

"Terima kasih 'Tachi-nii" Sasuke memeluk Itachi erat – erat.

"Tidak masalah," Itachi membalas pelukan Sasuke.

"Sasuke!.." tiba – tiba saja seseorang membuka pintu kamar Sasuke.

"Tou-san!" Sasuke langsung melepas pelukannya dengan wajah yang sangat merah, "ada apa?"

"Fugaku-san selamat malam," sapa Itachi

Fugaku hanya mengangguk ke arah Itachi, tanda dia mendengarnya.

"Ada apa Tou-san?" tanya Sasuke lagi

"Kenapa wajahmu merah Sasuke? Apa kau sakit?" tanya Fugaku terdengar khawatir.

"Ehm..aku...tidak..aku sebenarnya.." Sasuke terbata-bata.

Itachi tertawa kecil melihat tingkah laku Sasuke dan memutuskan untuk membantunya, "dia baik – baik saja Fugaku-san, hanya terlalu gembira karena aku akan merawat anak kucing yang dipungutnya. Iya kan Sasu-chan?" Sasuke langsung menganggukkan kepalanya.

"Oh jadi kau yang akan memungut anak – anak kucing itu Itachi-kun? Syukurlah kalau begitu, aku jadi tidak perlu memberikannya pada bawahanku." Fugaku terdengar sangat lega karena selama dua pekan terakhir ini dia sudah memaksa 5 karyawannya untuk merawat anak – anak kucing yang dipungut Sasuke.

"Haah seandainya aku punya anak sepertimu mungkin hatiku bisa lebih tenang."

"Kalau kau mau menyerahkan Sasu-chan padaku, aku akan menjadi anakmu juga, Tou-sama," kata Itachi dengan wajah serius.

Mendengar komentar Itachi wajah Sasuke langsung memanas tapi Fugaku hanya tertawa.

"Kau memang senang bercanda Itachi-kun! Baiklah aku turun dulu banyak laporan yang harus kuperiksa." Dan dengan itu pun Fugaku keluar dari kamar Sasuke.

"Hn.. Padahal aku serius," kata Itachi. "Hei, Sasu-chan apa kau mau jadi pengantinku?"

"Hah? Apa?" Sasuke merasa wajahnya semakin memanas.

"Kau mau tidak menjadi istriku?"

Sasuke hanya memukul lengan Itachi.

"Apa itu berarti 'iya'?"

"Berisik! Sana pulang!" kata Sasuke sambil kembali duduk di meja belajarnya.

"Dingin sekali" Itachi memasang wajah sakit hati, tapi hanya sebentar, yang kemudian diganti dengan cengiran. Dan tanpa peringatan dia memeluk Sasuke dari belakang.

"Itachi-nii! Apa – apaan..?" seru Sasuke terkejut.

"Aku pulang dulu," kata Itachi sambil mencium pipi Sasuke. "Daaah!" Dia pun pergi, meninggalkan Sasuke yang masih tercengang sambil memegang pipinya.


Hahahahahahah gimana menurut kalian? Rame? Ga jelas? Bikin eneg? Geli?

Oia fic ini belum diedit sama sekali jadi kalo ada typo atau kalimat yang rada aneh itu emang karena aku ga minta bantuan master kucinggila untuk nge-edit fic ini (selain karena dia lagi sibuk juga takut gatel-gatel baca cerita ini wakakakakak ^^v)

Nah, jadi gimana nih? Mau lanjut atau stop? It's up to you my dear reader(s) :3