Because of You

Pair : Lee Sungmin (Yeoja)

Yesung (Namja)

Cho Kyuhyun (Namja)

Warning : Genderswich, Gaje, aneh DLL.

DON'T LIKE DON'T READ!

.

.

Normal POV

.

.

"Kya, Minnie tunggu! Jangan tinggalkan aku!" sesosok namja yang sebenarnya tampan tapi sayang sifatnya aneh itu membuatnya sedikit ehm, taulah.

Yeoja yang di panggil itu memegang tali rangsel tasnya kuat lalu melangkahkan kakinya sangat cepat. Sungmin berusaha menghindar dari namja yang masih saja mengikutinya dari belakang. Sungmin yang baru saja ke luar dari kelasnya terpaksa berjalan dengan cepat dan mungkin itu akan menyedot tenaganya yang sekarang tersisa.

"Kenapa kau terus mengikutiku?" tanya Sungmin kesal masih dengan langkah cepatnya dan tanpa melihat namja yang di belakangnya itu.

"Aku akan berhenti mengikutimu asalkan kau mau menjadi yeojachinguku. Jadi, aku mohon jadilah yeojachinguku~~" namja aneh itu masih saja memohon dan meminta Sungmin untuk menjadi yeojachingunya.

Sungmin bergidik ngeri mendengar permohonn namja yang mengikutinya itu.

.

Greepp...

.

Namja tadi berhasil memeluk Sungmin dari belakang. Namja itu tersenyum senang.

"Kya, Yesung oppa lepaskan pelukkanmu!" Sungmin terus meronta di pelukan sepihak itu.

"Aku akan melepaskan pelukkan ini asalkan kau mau menjadi yeojachinguku." Yesung semakin memeluk Sungmin erat dan Sungmin pun semakin meronta-ronta dalam pelukkan itu.

Sungmin mengangkat kaki kanannya lalu menginjak kaki Yesung keras. Sontak membuat Yesung melepaskan pelukannya untuk memegang kaki yang di injak Sungmin itu.

"Aaawww... appo Minnie. Kau kasar sekali!" Yesung duduk sambil memegang kaki kanannya yang bernasib malang karena di injak oleh Sungmin dengan kerasnya.

"Weeekkkk :p... rasakan tuh hahahaha," Sungmin tertawa senang di atas penderitaan orang. Dia terus memeletkan lidahnya dan tertawa senang.

"Kau kasar sekali," Yesung masih memegang kaki malangnya.

"Bukankah aku sudah bilang kalau oppa harus melepas pelukkanmu itu. Kenapa masih memelukku? Jadi itulah karena tidak mau mendengarkan ucapanku hahahaha." Sungmin masih tertawa senang. Yesung berdiri walau sebenarnya kakinya masih sedikit sakit.

"Berhenti tertawa Lee Sungmin!" Yesung mulai kesal karena Sungmin terus menertawainya.

Sungmin menghentikan tawanya. "Bagus kau berhenti tertawa. Sekarang aku akan bertanya denganmu." Yesung berkata dengan seriusnya.

"Baiklah, oppa ingin bertanya apa?" tanya Sungmin. Mendengar perkataan Yesung yang sepertinya serius Eunhyuk ikut serius.

"Kenapa kau tidak mau menjadi yeojachinguku?" Yesung merengek seperti anak kecil yang membuat Sungmin sweatdrop.-_-

'Aku kira akan bertanya apa. Taunya...' Sungmin berkata dalam hatinya. Sungguh dia sekarang sedang sweatdrop.

"Kenapa Minnie?" tanya Yesung masih merengek.

'Aku harus jawab apa?' Sungmin bingung sendiri.

"Kenapa?" Yesung masih merengek.

"I...itu ka...karena aku sudah mempunyai namjachingu." Sungmin berkata tidak pasti sambil memegang tengkuk belakang lehernya.

Yesung mengerutkan dahinya dan menaikkan satu alisnya. "Jinjjayo...?" tanya Yesung.

"Iya aku sudah mempunyai NAMJACHINGU!" Sekarang Sungmin berkata dengan yakin dan menekan ucapannya saat berkata 'namjachingu'. Sayang, Yesung tidak langsung percaya dengan dengan perkataan Eunhyuk.

"Siapa namjachingumu?" tanya Yesung seperti sedang menyelidiki tersangka kasus pembunuhan semut (?).

.

Normal POV END

.

Sungmin POV

.

.

"Siapa namjachingumu?" tanya namja sipit di hadapanku ini. Walapun dia sipit tapi sekarang dia sedang menatapku tajam dan itu membuatku takut.

'mampus apa yang harus aku katakan? Secara aku memang tidak memiliki namjachingu.' Batinku frustasi.

Bukan karena tidak laku atau bukan karena hanya namja yang aku panggil 'oppa' ini saja yang mau denganku. Tapi karena aku memang sangat pemilih dalam mencari pacar. Aku hanya tidak ingin merasa kecewa. Itu wajar bukan?

Aku termasuk yeoja yang cantik di sekolahku dan banyak menjadi incaran namja-namja di sekolah maupun luar sekolah bahkan, banyak yeoja yang cemburu dengan kecantikkanku dan itu pulalah yang membuatku cukup susah untuk mencari teman. Setiap hari aku selalu saja menerima bungalah, coklatlah, bonekalah, atau bahkan puisi cinta di lokerku. Dan Yesung oppa ini termasuk ke dalam salah satu fansku. Mungkin.

Tanpa terasa aku menjadi melamun karena sibuk dengan pikiranku sendiri. Memikirkan apa yang harus aku jawab.

"Siapa Minnie?" tanya Yesung.

"Ehm... dia..." aku mentenggak-tenggokkan kepalaku ke kanan ke kiri dan sedikit menenggok ke belakang mencari seseorang.

'oh good, kenapa jalan ini sepi? Dan kenapa tidak ada satu namjapun yang lewat? Padahal kalau ada satu saja namja yang lewat aku akan mengakuinya sebagai namjachingku.' Batinku frustasi part 2.Bukankah namja itu beruntung?

Sudut bibirku tertarik saat aku menenggok ke belakang aku melihat namja yang tidak terlalu kurus berseragam sekolah SMA yang berbeda denganku sedang menggunakan skateboard dengan tangan yang ia masukkan ke saku celananya dengan mulutnya yang komat kamit. 'Lumayan tampan,' ucapku dalam hati 'lebih baik dia saja.' Lanjutku dalam hati.

"Siapa Minnie?" Yesung oppa sedikit mengguncangkan badanku karena aku terus menenggok ke belakang.

Tepat saat namja yang sedang menggunakan skateboard itu melintas di sebelahku aku langsung menariknya membuatnya jatuh terduduk dengan skateboard yang entah berjalan kemana.

"Aaawww..." dia meringis kesakitan sambil menggusap-usap bokongnya.

Aku langsung menariknya untuk berdiri dan sekarang aku dan namja yang entah aku tidak tau namanya itu berdiri berdampingan dengan tanganku yang melingkar di lengannya. Dia menatapku heran seolah bertanya, 'siapa kau?' setelah menatapku begitu dia memaligkan wajahnya ke arah lain dengan ekspresi wajah yang datar-datar saja.

"Dia namjachinguku!" Jawabku yakin seyakin yakinnya.

"Benarkah?" tanya Yesung oppa kaget.

"Benar bahkan sangat benar!" Ucapku dengan percaya dirinya.

"Apa buktinya?"

'waw, aku mampus part 2! Sial, aku harus bagaimana ini? Mana ada bukti aku saja tidak tau namja ini siapa. Akukan asal tarik yang ada.' Batinku lagi dan lagi.

Aku melirik namja yang di sebelahku dan betapa terkejutnya aku. Bayangkan saja wajahnya memperlihatkan ekspresi yang datar-datar saja seolah tidak terjadi apa-apa dan dia tidak menatapku melainkan menatap lurus kedepan.

"Untuk apa memberi bukti? Yang jelas dia ini NAMJACHINGUKU!" aku sedikit meninggikan suaraku saat mengatakkan 'namjachinguku'.

Aku kembali meliriknya dan dia masih memasang raut wajah yang datar-datar saja dia seolah pasrah dengan perlakuanku. Hey apa dia tuli? Bukankah tadi aku sudah jelas kalau aku mengatakan bahwa dia NAMJACHINGUKU! Kenapa tidak protes?

"Kau sudah mengatakannya Lee Sungmin kalau dia ini namjachingumu. Tapi yang aku butuhkan bukan ucapanmu. Melainkan buktinya." Dia masih saja tidak percaya.

Bagaimana ini apa aku harus menciumnya agar Yesung oppa percaya denganku dan berhenti mengejar-ngejarku? Tapi aku belum pernah mencium seseorang kalau aku menciumnya berarti ciuman pertamaku aku berikan ke namja yang aku sendiri tidak kenal. Apa yang harus aku lakukan?

Aku melirik namja yang ada di sampingku dan liat wajahnya yang masih memasang ekspresi seolah tidak terjadi apa-apa dan itu membuatku ingin menginjak-injak wajahnya, melindasnya dengan truk sampah, dan terakhir mencakar wajah itu. Apa ini sadis?

"Apa buktinya Minnie?" tanya Yesung oppa. Dengan sangat perpaksa aku harus menciumnya.

Aku menjijitkan kakiku yah karena namja yang di sampingku ini lebih tinggi dariku dan mengecup bibir namja disebelahku ini. Sial, ciuman pertamaku aku berikan ke namja yang tidak aku kenal ini!

Yesung oppa menggangga lebar walaupun aku hanya mencium namja ini sebentar tapi tetap saja aku kesal secara ini adalah ciuman pertamaku aku ulangi CIUMAN PERTAMAKU.

Namja yang aku cium itu menatapku bingung dan terheran-heran. Hey, apa dia baru sadar dengan apa yang terjadi? Sungguh keterlaluan! Setelah aku menciumnya dia baru sadar bahwa di sini sedang terjadi apa-apa.

"Ternyata kalian benar pacaran. Kalau begitu maafkan aku. Aku tidak akan menganggu kalian." Ucap Yesung oppa sopan sambil membungkukkan badannya lalu membalikkan badannya menjauhiku dan namja yang tidak aku ketahui ini.

Aku melepaskan pegangan tanganku dari lengannya aku menundukkan kepalaku rasa kesal, marah, dan sedih tercampur aduk. Dan ini semua gara-gara namja yang tdak aku ketahui namanya ini.

Sungmin POV END

.

Normal POV

.

.

Sebenarnya namja yang tadi Sungmin tarik itu baru saja pulang dari sekolahnya. Dia memang selalu membawa skateboard karena benda itulah yang selalu menemaninya kemana-mana. Namja itu memang terlihat kesakitan saat pantatnya dengan sukses mencium trotoar yang ada di bawahnya membuatnya meringis kesakitan.

Belum sempat namja itu protes dia sudah di paksa berdiri oleh Sungmin dan namja itu hanya bisa menatap Sungmin heran. Dia memang memasang raut wajah yang datar-datar bukan karena dia tuli tapi karena telinganya sedang di tutup oleh headset yang menutup lubang telinganya dan headset itu sedang mengalunkan musik rock dengan volume yang sangat besar membuat namja itu hanya bisa mendengar pembicaraan antara Sungmin dan Yesung yang sangat samar-samar.

Namja itu tidak protes saat tangan Sungmin melingkar di lengannya. Itu karena dia teringat skateboardnya yang saat dia jatuh skateboardnya entah berjalan kemana. Dia memang memasang wajah yang datar-datar saja tapi matanya sedang melirik ke sana kemari mencari skateboardnya.

Hingga tiba-tiba Sungmin mencium bibir namja itu. Membuat namja yang tidak di kenal Sungmin itu membelakkan matanya dan menatap Sungmin kaget. Dan yang lebih membuat namja itu heran adalah kenapa namja bermata sipit (read : Yesung) itu membungkukkan badannya? Apa dia sedang pamit atau dia sedang memperkenalan dirinya? Tapi kenapa kalau memperkenalkan diri dia pergi? Itulah pertanyaan yang melintas di pikiran namja itu.

Namja itu masih menatap Sungmin bukan kesal tapi heran. Setelah menciumnya Sungmin terus menundukkan kepalanya. Perasaannya masih tercampur aduk membuatnya tidak bisa berkata apa-apa selain diam.

Yesung membalikkan badannya dan berjalan ke Sungmin kembali dan berkata tepat di telinga Sungmin, "Aku tetap tidak percaya kalau namja yang di sebelahmu ini adalah namjachingumu. Kalau kau berbohong kamu harus mau menjadi yeojachinguku."

Setelah mengatakan itu Yesung tersenyum lembut ke namja yang di sebelah Sungmin lalu kembali membalikkan badannya dan pergi begitu saja.

Sungmin meremas rok seragamnya dan mengigit bibir bawahnya sepertinya dia ingin menangis. Sungmin melepaskan remasan tangannya dari roknya lalu tanganya mengepal kuat. Sungmin mendongakkan kepalanya menatap namja itu geram.

"KAU MENYEBALKAN!" Sungmin menginjak kaki namja itu kuat lalu berlari dengan air mata yang mulai menetes dari sudut matanya.

Namja itu sempat meringis kesakitan lalu berkata, "Yeoja aneh. Pertama dia menarikku tiba-tiba yang kedua menciumku, dan yang ketiga dia menginjak kakiku. Dasar aneh." Guman namja itu dengan tangan yang masih memegang kaki yang di injak Sungmin.

Namja itu sudah tidak memegang kakinya melainkan berdiri walaupun tidak tegak karena memang masih terasa sakit. "Ah, skateboardku kemana?" tanya namja itu ke dirinya sendiri.

"Skateboard oh skateboard dimana dirimu~~" namja itu sedikit bersenandung dengan kepala yang tenggak-tenggok masih mencari skateboardnya.

"Dimana dimana dimana... sekarang skateboardku dimana..." dia menyanyikannya dengan suara yang di buat seperi Ayu ting ting. "Hah, kenapa hari ini sangat aneh? Dan siapa yeoja itu? Cantik-cantik tapi aneh. Benar-benar hari yang aneh." Namja tadi menguman lagi dan terus mencari skateboardnya yang entah dimana.

TBC/END

.

.

Taulah siapa namja yang aku maksud di sini..