Fanfiction
Harry Potter © J.K.R
Fanfiction © aniranzracz
-xoxox-
"Kau sedang apa?" tanya Daphne Greengrass yang tiba-tiba muncul dari pintu kamar mewah Astoria Greengrass, adiknya.
"Aku sedang mencoba menulis fanfiction atau fanfiksi," balas Astoria tanpa menolehkan kepalanya pada kakaknya sedikitpun, tetap asyik mengetik sesuatu di laptop pink miliknya sendiri.
"Fanfiction? Kau mau publish di .net?" tanya Daphne antusias, ia juga sering menulis fanfiction/fic, lalu dipublish di salah satu situs tentang fic itu.
"Yeah. Aku sudah bikin akun disini, Pen Name milikku adalah Astorass."
"Aku juga punya akun disitu, Pen Namenya Daphblaiz, well, diambil dari potongan namaku dan nama pacarku, Blaise. Ngomong-ngomong, kau mau bikin untuk fandom apa?" tanya Daphne penasaran.
"What? Apa itu fandom?" tanya Astoria bingung. Kali ini ia menoleh pada kakak perempuannya itu, alis cokelatnya yang indah terangkat naik ke atas.
"Kau mau menulis fic tapi tidak tahu istilah-istilah fic?" tanya Daphne heran. Astoria hanya mengangguk sebagai jawabannya.
"Fandom itu adalah wadah fic atau cerita asli mana yang kau buat untuk ficmu, misalkan Naruto atau Harry Potter. Ficmu itu disimpan di archive (kumpulan fanfic) sebenarnya. Ngomong-ngomong, kau suka fic bergenre apa?" tanya Daphne lagi, ia masih penasaran soal minat adik perempuannya itu pada fanfiction.
"Genre? Memangnya fic punya genre ya? Kenapa seperti lagu? Lagu kan juga punya genre masing-masing," komentar Astoria lugu, membuat Daphne heran. Tak biasanya Astoria bersikap seperti itu.
Daphne memutuskan menjelaskan beberapa genre-genre dalam fanfic. "Yeah. Fic juga mempunyai genre atau aliran fic. Genre-genre yang tertuang dalam ada:
Family, yang berisikan fic tentang hubungan kekeluargaan.
Romance, tentang hubungan romantis antara dua orang.
Angst, yang menggambarkan tentang kegelisahan dan penyiksaan perasaan.
Tragedy,berisikan tentang fic yang mempunyai kisah tragis.
Hurt, berisikan tentang fic yang mempunyai tokoh yang mengalami penderitaan emosional, lalu akhirnya ada seseorang yang menawarkan kenyamanan.
Humor, berisi tentang fic yang mempunyai unsur lucu/humor yang kuat
Parody,fic yang seolah dibuat-buat agar lucu dari tokoh ataupun situasi dalam canon (alur asli). Plesetan.
Crime, fic yang menggambarkan perilaku kriminal tokoh.
Suspense, fic yang menegangkan.
Western, fic yang beraliran 'west' (mungkin dengan koboy, kuda, dll).
Spiritual, fic yang menggambarkan hubungan antara tokoh dengan Tuhan.
Supernatural, fic tentang dunia gaib.
Mystery, fic yang penuh dengan misteri.
Sci-fi, fic yang menceritakan tentang tokoh-tokoh yang berada di dunia yang sudah maju teknologi dan science-nya. Biasanya tentang masa depan.
Poetry, genre fic yang memuat puisi di dalam fic itu.
Drama, fic yang alurnya seperti drama atau mirip dengan drama.
Fantasy, fic yang berisi tentang khayalan-khayalan (mungkin tidak semuanya khayalan).
Adventure, fic tentang kisah petualangan tokohnya.
Kira-kira seperti itulah. Kalau genre ficmu seperti apa? Kubaca ya? Sudah selesai belum?" tanya Daphne lagi setelah menjelaskan. Astoria kali ini mengangguk.
Daphne pun membaca fic buatan Astoria.
"Oh… fic ini bergenre friendship, tentang persahabatan, dan ada sedikit romance,' komentar Daphne ketika ia selesai membaca fic itu. "Aku tidak keberatan menjadi beta-readermu kalau kau mau. Tenang, tanpa bayaran kok."
"Beta-reader? Apa itu?" tanya Astoria balik. Ia memang orang baru di dunia fanfiksi.
"Definisi beta-reader mirip dengan editor. Beta-reader adalah orang yang menilai kekurangan dan kelebihan ficmu, dan mengedit hasil karyamu supaya tidak ada typo (salah penulisan), bisa juga menjadi alarm untukmu kalau ada tokohmu yang OOC (sifat dan sikapnya diluar dari penjelasan yang ada di film, buku atau apapun yang menyangkut cerita asli). Masih banyak kegunaan beta-reader yang lainnya," jelas Daphne.
"Wah, terima kasih ya kau bersedia menjadi beta-readerku. Dan karena aku mau, berarti kau sekarang adalah beta-readerku. Apa menurutmu kelebihan dan kekurangan fic yang kutulis ini?"
"Kelebihannya adalah tidak ada typo dan alurnya pas. Kekurangannya adalah kau tidak pintar mencari kata-kata yang lebih manis untuk ficmu. Lebih baik kau belajar dengan cara membaca fic orang-orang yang lebih profesional darimu," ujar Daphne menilai.
"Aku pernah membaca tentang rating tapi aku tidak mengerti. Apa itu rating?" tanya Astoria penasaran.
"Kurang lebih, penjelasan rating mirip dengan batasan umur. Ada beberapa rating, yaitu:
Kids (K), cocok dibaca untuk anak-anak lima tahun ke atas, tanpa kata-kata kasar.
K+, cocok untuk dibaca oleh anak-anak yang lebih besar dari rating K, sekitar sembilan tahun ke atas, disertai dengan sangat sedikit kata-kata yang tidak terlalu kasar dan adegan kasar yang sangat ringan.
Teens (T), pas untuk anak seusia kita berdua, yaitu remaja tiga belas tahun ke atas.
Mature (M), itu khusus untuk 17 atau 18 tahun ke atas atau dewasa.
Er, ada juga rating M+, tapi tidak terdapat di . M+ untuk umur 21 tahun ke atas," jelas Daphne.
"Berarti fic yang kutulis ini rating-nya T?" tanya Astoria seraya menunjuk layar laptopnya.
"Yup."
"Aku sering membaca reviewatau komentaruntuk suatu fic, dan aku biasa menemukan kata-kata: Jangan ngeflame deh! Ngomong-ngomong, flame itu apa?" ujar Astoria.
"Well, flame itu adalah kata-kata menghina atau mengejek fic yang sudah dibuat oleh orang lain. Sebaiknya, sebagai author yang baik, kita memberi kritik yang membangun dan tanpa ejekan," kata Daphne.
"Jelaskan padaku dong, istilah-istilah di fanfiction!" pinta Astoria, berharap semoga dengan begitu, ia bisa mengerti fanfiction lebih dalam dan dapat menulis fic yang lebih berkualitas.
"Menurutku yang paling sederhana adalah fic, disclaimer dan author.
Fic adalah cerita yang kau buat sendiri berlandaskan cerita asli yang sudah dipublikasikan.
Disclaimer adalah tulisan yang memberi tahu kita bahwa yang mempunyai tokoh dan yang lainnya secara original adalah penulis aslinya, menurutku, disclaimer itu wajib!
Author adalah orang yang menulis fic. Sama dengan Fanficcer.
Untuk masalah alur, yaitu:
Canon adalah fic yang berdasarkan cerita asli dan tidak mengubah ending.
Fanon adalah fic yang berbeda dengan Canon, tapi terkait. Biasanya, Fanon menjawab kekosongan atau pertanyaan yang tidak terjawab dalam Canon.
Aku tak tahu apakah Fanon sama dengan Alternate Universe (AU) atau tidak, tapi, mungkin saja sama. Nama lain dari AU adalah Elseworld. Alternate Universe adalah situasi yang tidak dibangun di Canon-nya atau kebalikan dari Canon."
"Yang lainnya?" tanya Astoria tak sabar.
Untuk genre-genre seperti Romance, ada dua jenis pasangan, yaitu:
Straight: Pasangan normal, berbeda jenis (laki-laki dan perempuan).
SLASH: Pasangan yang jenisnya sama (Laki-laki bersama laki-laki, perempuan bersama perempuan). Biasa juga disebut Yaoi dan Yuri. Yaoi untuk pasangan laki-laki dan Yuri untuk pasangan perempuan."
Astoria membelalakkan matanya kaget ketika mendengarkan penjelasan dari kakaknya mengenai 'SLASH'.
"Kau jangan kaget! Sudah banyak fic seperti itu sekarang!" hardik Daphne kesal. Well, Daphne adalah salah satu author penyuka SLASH pairing.
"Iya. Lanjutkan!"
Daphne mengambil nafas panjang. "Kalau untuk panjangnya cerita, ada…
One-shot, fic yang hanya terdiri dari satu chapter (bab).
Multi-chapter, fic yang terdiri dari banyak chapter.
Drabble, fic yang panjangnya sekitar 100-300 kata."
"Hei! Aku pernah membaca fic yang panjangnya sekitar 1000 kata, tapi authornya bilang itu drabble!" protes Astoria.
"Well, itu salah. Jangan pedulikan," jawab Daphne sedikit tidak peduli.
Astoria yang melihat raut wajah Daphne, langsung mengatakan, "Silakan dilanjutkan."
"Istilah-istilah fic juga biasa memakai singkatan yang sebetulnya tak perlu kujelaskan. Ada…
FIN, singkatan dari Finish. Biasanya digunakan saat fic sudah selesai total.
TBC, singkatan dari To Be Continued, biasanya digunakan pada fic yang multi-chapter dan saat akhir dari chapter itu.
RnR atau R/R, singkatan dari Read and Review. Maksudnya, para readers atau pembaca fic diharapkan mau membaca fic tersebut dan tentu mereviewnya.
"Oke. Stop saja dulu. Ceritaku sudah selesai dan aku mau mempublishnya cepat-cepat," ujar Astoria.
Setelah Daphne mengangguk setuju, Astoria pun melanjutkan mempublish ceritanya dan setelah selesai, ia membaca fic-fic author lain yang sudah terpublish.
"Wah! Kok ini pakai lirik lagu?" ujar Daphne yang iseng mengintip fic yang sedang dibaca adiknya itu.
"Kenapa memangnya kalau pakai lirik lagu yang sudah ada?" tanya Astoria heran.
"Di guidelines , ada tulisan bahwa kita tidak boleh menuliskan lirik lagu di fic yang kita tulis! Artinya, SongFict atau fic yang terinspirasi dan menuliskan lirik lagunya di dalam fic itu dilarang di !"
"Wah. Repot ya? Padahal aku baru mau tulis SongFict!" keluh Astoria kecewa.
"Itulah peraturan."
"Terima kasih ya, kau sudah mau menjelaskan padaku istilah-istilah di fanfiction! Kau memang kakakku yang baik!" puji Astoria seraya merangkul Daphne.
"Itulah gunanya seorang kakak!" balas Daphne.
Mereka berdua pun tersenyum senang dan melanjutkan membaca fic-fic lainnya.
-xoxox-
THE_END
REVIEW YA! WAJIB! *dibuang ke tong sampah*