Kyuhyun POV

Pagi yang begitu sepi. Ini adalah hari pertama kehilangan Siwon. ya, setelah kemarin dia jujur padaku, sekarang aku menjauhinya. Aku tak mau dia menghubungiku. Aku mereject panggilannya, mengabaikan sms yang dia kirimkan. Yah, walaupun hampa sekali rasanya. Tapi aku harus melupakannya! Ini demi kebaikanku dan Sungmin hyung. Untuk apa mempertahankan namja brengsek seperti dia. Nyuuut! Dadaku sakit. Memikirkannya terlalu lama membuatku sesak. Kurasakan batinku memberontak. Yeah, tidak akan mudah melupakan cinta pertamamu. Apalagi kau sudah memberikan segalanya. Bahkan sampai sekarangpun aku merasa masih terikat dengan Siwon hyung. tapi aku tidak mau bersikap bodoh. Kembali pada Siwon-hyung hanya akan menambah lukaku, terutama Sungmin hyung.

Aku melangkah gontai kearah dapur. Sungmin hyung belum pulang dan aku sudah menahan lapar dari semalam. Kuedarkan pandanganku kesekeliling rumah. Terlalu sepi. Aku merindukan Sungmin hyung. aku meraba-raba kantung celanaku, berusaha menemukan ponsel. Dengan segera aku menekan nomor Sungmin hyung. aku ingin dia pulang. Aku ingin meminta maaf. "Kyu? ada apa?" Sungmin hyung mengangkat panggilanku. " pulanglah hyung. aku minta maaf. Jangan marah padaku" kurasakan suaraku bergetar. Kembali teringat olehku wajah tak bersalah Siwon saat mengakui bahwa dirinya sudah menyakiti hyungku. Terlebih lagi penyebabnya adalah aku. "Gwenchana kyunnie~ ada apa?" nada suara Sungmin hyung berubah. Ia khawatir. "pulanglah" aku menutup teleponku setelah sekali lagi memintanya pulang. Aku mendudukkan diriku sofa. Aku menunduk, menutup wajahku dengan telapak tangan. Menunggu Sungmin hyung pulang.

"cklek…" kudengar pintu depan dibuka dengan tergesa-gesa. Tapi aku terlalu malas mengangkat wajahku. Itu pasti Sungmin hyung. "kyu~ kyunnie. Gwenchanayo?" kurasakan tangan Sungmin hyung mengguncang bahuku perlahan. Ia mengelus rambutku. Aku mengangkat wajahku perlahan. "omo!" Sungmin hyung menatapku horror. " kau pucat kyu!" aku berusaha tersenyum tapi bibirku tidak bergerak. Aku malah terlihat meringis. Sungmin hyung berusaha membopongku kekamar. Samar-samar kudengar suara langkah kaki seseorang kearah kamarku. Apa ada orang lain, pikirku. Kulihat Donghae hyung masuk kekamarku. Menghampiri aku dan Sungmin hyung yang sedang menyelimutiku. " Kyuhyun kenapa, min?" Donghae hyung bertanya dengan wajah datar. Dia melirikku sebentar lalu menatap Sungmin hyung lagi. "aku tak tahu hae~ dia pucat"Sungmin hyung mengelus kepalaku, cemas. "tenang, biar kulihat" kulihat Donghae hyung mendekati Sungmin lalu mengecup puncak kepalanya sekilas. Kemudian dia menghampiriku "aku lapar hyung" aku berbisik padanya. Sebenarnya aku masih ingin mencerna apa yang baru saja dilakukan Donghae hyung pada Sungmin hyung. tapi perutku makin memberontak. membuatku susah berpikir. Donghae hyung berusaha menahan tawanya saat mendengar pernyataanku. " dongsaeng manismu kelaparan min-ah" wajahnya kembali serius saat berbicara dengan Sungmin hyung. " benarkah?" Sungmin hyung menatapku. Aku mengangguk pelan. "kau bisa kekantor duluan hae~ . nanti aku menyusul" ujar Sungmin hyung sambil berlalu kearah dapur. Meninggalkan aku dan Donghae hyung. " hyung? kau tahu tentang hubungan Siwon dan Sungmin hyung dulu?" pertanyaan bodoh ini keluar tanpa bisa kukontrol. Donghae hyung memutar bola matanya. " berhenti membicarakan masa lalu kyu~" Donghae hyung pun berlalu meninggalkanku yang masih penasaran.

Kyuhyun POV end

Normal POV

Donghae keluar dari kamar Kyuhyun dengan kening berkerut. Kenapa Kyuhyun tiba-tiba bertanya tentang Siwon dan Sungmin, pikirnya. "Apa Kyuhyun sudah tahu?" gumamnya. rasanya begitu aneh ketika melihat Kyuhyun bisa sampai sakit seperti ini. tak mungkin Kyuhyun jatuh sakit hanya karna kelaparan. Pasti ada hal lain yang menyangkut Sungmin dan Siwon. Donghae menggeram. Ia bosan dengan Siwon yang selalu saja seenaknya. Tanpa sadar Donghae mengepalkan tangannya erat. Aku akan memukulnya! Donghae bertekad dalam hati.

"hae~ " panggilan Sungmin dari arah dapur membuyarkan lamunannya. Donghae beranjak kearah dapur dan melihat Sungmin yang sudah berganti pakaian santai dan memakai apron. Donghae menelan ludahnya. "ca- cantik.." gumamnya pelan. " kau belum pergi ternyata. Kau tidak melupakan sesuatu?" Sungmin menghampiri Donghae. "Apa?" Sungmin mengernyit mendengar pertanyaan Donghae, lalu menunduk " kupikir kau membutuhkan morning kiss" Donghae melongo. Membuat Sungmin semakin malu. "YA! Jangan kaget begitu. Dulu aku biasa melakukannya!" Sungmin berteriak menyadarkan Donghae. "dulu? Kau tak perlu melakukan kebiasaan 'dulu' mu min~" Donghaepun meninggalkan Sungmin yang menatapnya bingung.

(di kantor)

Siwon mengunci diri diruangannya dan menolak bertemu siapapun hari ini. kehilangan Kyuhyun rupanya membuatnya berubah menjadi si penyendiri. "haaahhh… padahal ini baru hari pertama." Siwon menghela nafasnya. Menatap keluar jendela dengan wajah tak berminat. Matanya tertuju pada Donghae yang baru saja. "ah! Hae hyung. mungkin dia mau membantuku." Siwon tiba-tiba ingat kalau Donghae merupakan sahabat terdekat Sungmin. Mungkin saja Donghae baru saja dari rumah Kyuhyun. setidaknya hari ini ia tahu Kyuhyun sedang apa.

Siwon mendial nomor Donghae dengan tergesa. " halo" suara datar khas Donghae pagi ini menyapanya. " hyung, aku ingin bicara denganmu. Keruanganku , ne?" Siwon memastikan. "tuut..tut..tut" tak ada jawaban. kebiasaan Donghae. Mematikan telpon tanpa menjawab. "cklek…" Siwon mendongak melihat pintu ruangannya terbuka pelan. mendapati Donghae tengah berdiri dan menatapnya sinis. " ada apa?" tanyanya pelan. " duduk dulu hyung, ada yang ingin kutanyakan" Siwon mengurungkan niatnya menghampiri Donghae saat melihat raut wajah Donghae mengeras. "umm.. apa kau baru saja dari rumah Sungmin hyung?" BINGO! Tebakan Donghae benar. Siwon pasti akan menanyakan hal yang membuatnya naik darah. " hmm" Donghae mengangguk. Berusaha terlihat rileks. " err.. apa kau melihat Kyuhyun disana?" Siwon bertanya hati-hati. "kenapa bertanya padaku?" Donghae mengernyit. Pasti Kyuhyun sudah tau semuanya dari Siwon. dan Donghae mendapatkan jawabannya dari raut wajah sedih Siwon. " hubungi saja. Tanyakan langsung padanya, apa dia sedang dirumah. Kau namjachingunya kan?" lanjut Donghae. Membuat Siwon berpikir keras. Mencari alasan terlogis untuk menjawab pertanyaan Donghae.

"Jangan kira aku bodoh Siwon" Donghae berkata dengan raut dingin. Siwon mendongak. Mendapati Donghae mengepalkan tangannya diatas meja. "kau baru saja memberitahu Kyuhyun tentang kebodohanmu dulu kan?" lanjut Donghae. Siwon melotot. tak pernah terpikirkan olehnya sosok Lee Donghae yang cuek ini ternyata mengetahui segalanya. "hyung a-" Siwon berusaha menjelaskan tapi di potong oleh Donghae. "MENGGELIKAN" Donghae berdiri dari tempat duduknya. Menarik kerah baju Siwon dengan kasar lalu memukulnya

"Buagghhh!" pukulan keras menghampiri hidung Siwon. membuatnya mengeluarkan cairan merah deras. Siwon yang sudah merasa gerah karena terus disalahkan pun membalas pukulan Donghae. Memukul perutnya sekuat tenaga. Membuat Donghae meringis menahan nyeri. Perbedaan tubuh yang tidak terpaut jauhpun membuat perkelahian mereka seimbang. Mereka saling memukul. Berusaha meluapkan kekesalan dalam diri masing-masing.

(rumah Kyuhyun dan Sungmin)

"kyu~ ayo makan. Kau bilang lapar." Sungmin menghampiri Kyuhyun sambil membawa nampan berisi makanan yang sedari tadi dimasaknya. Kyuhyun berusaha menyandarkan tubuhnya di sandaran kasurnya. Ia menatap Sungmin dalam-dalam. " ya! Kyunnie makanlah!" ucap Sungmin menyadarkan Kyuhyun. Kyuhyun memakan makanannya dengan pelan. suasana mendadak hening. Hanya ada suara denting sendok dan piring yang terdengar. Kyuhyun menyelesaikan makanannya dengan cepat. Ia teringat rencananya untuk meminta maaf pada Sungmin.

" hyung~" Kyuhyun memanggil Sungmin pelan. " ne?" Sungmin menatap wajah Kyuhyun yang terlihat ragu. "maaf" Kyuhyun bergumam. Menunduk menghindari kontak mata dengan Sungmin. " kenapa meminta maaf? Ini bukan yang pertama kalinya kau sakit kyu. aku sudah terbiasa kyunnie~" Sungmin hendak memeluk Kyuhyun dan terhenti saat merasakan dua tangan Kyuhyun menghalanginya. " bukan. Bukan untuk itu" ucap Kyuhyun pelan. " lalu apa?" Sungmin menyamankan posisi duduknya. "maaf telah membuatmu bersedih selama ini. maaf karena menghancurkan hubunganmu dengan Siwon. maaf karena membuatmu tersakiti." Kyuhyun menggigit bibirnya. Suaranya bergetar. "huh? Akhirnya aku harus mengakuinya ya?" Sungmin mendesah. Ia meremas bahu Kyuhyun. meminta Kyuhyun menatapnya. "jangan menangis kyu. aku bahkan sudah tidak mau mengingat masa laluku, kenapa kau masih berniat membahasnya?" Sungmin mengelus rambut dongsaengnya. Tak tahan melihat Kyuhyun serapuh ini. "aku sudah meninggalkannya hyung. kumohon jangan membenciku" racau Kyuhyun. Sungmin menggelengkan kepalanya. " jangan seperti ini kyunnie~ aku tak membenci siapapun" Sungmin berusaha meyakinkan Kyuhyun. Kyuhyun menggeleng. " jangan berpura-pura kuat hyung. aku sudah terlalu jahat". "…" Sungmin menggenggam tangan Kyuhyun. menyalurkan ketenangan. Mereka diam. Menunggu tangis Kyuhyun mereda.

Sungmin memeluk Kyuhyun yang masih terisak. " aku sudah melupakannya kyu~. Donghae yang akan membantuku melewati semua ini. lihatlah…" Sungmin menunjukkan cincin di jari manisnya. " semalam ia melamarku" lanjutnya. Kyuhyun menatap wajah Sungmin yang bersemu sekaligus bahagia. " jadi?" "ya, kami akan menikah. Donghae akan membuatku melupakannya kyu. kau tak perlu khawatir." Sungmin tersenyum menatap dongsaengnya. "kembalilah padanya kyu~. aku tahu kau begitu mencintainya" Sungmin memohon pada Kyuhyun. Kyuhyun menggeleng. "Tak mungkin hyung. aku tak mau dia berbuat hal yang sama saat bersamaku. Meninggalkanku untuk orang baru" Kyuhyun menggeleng tegas. Sejujurnya semua yang ia katakan pada Sungmin tadi adalah kebohongan terbodoh. " aku bisa melihat kau berbohong kyunnie~" Sungmin kembali memohon. "biarkan aku memikirkannya lagi hyung" Kyuhyun membuang mukanya. Menidurkan badannya membelakangi Sungmin.

Normal POV end

Kyuhyun POV

Aku tak bisa menahan tangisku saat meminta maaf pada Sungmin hyung. ia tidak marah padaku. Sungmin hyung begitu baik. Ia bahkan memintaku untuk kembali pada Siwon. jujur saja aku masih err.. mencintai Siwon hyung. aku begitu menyayanginya. Aku juga ingin seperti Sungmin hyung yang dipinang oleh Donghae hyung. aku juga mau Siwon menikahiku.

"BRAK!" kudengar suara pintu dibuka dengan kasar. "OMO!" suara Sungmin hyung berteriak kaget bahkan terdengar sangat jelas. Ada apa sih? Membuat keributan dirumah orang! Menghancurkan moodku saja! " ….. babak belur…. Aduuuuh! " samar-samar kudengar omelan Sungmin hyung. pasti ada yang baru saja berkelahi dan minta diobati. Aku menenggelamkan tubuhku ke bantal. Berusaha meminimalisir kebisingan yang masuk ketelingaku.

Kyuhyun POV end

Siwon POV

Aku dan Donghae hyung mendobrak pintu rumah Sungmin sampai menimbulkan suara keras. Kami terlalu malas untuk mengetuk pintu. "BRAK!" suara pintu yang menghantam tembok terdengar begitu keras sehingga membuat si pemilik rumah keluar dan menatap kami horror. "OMO!" Sungmin berteriak. Aku tak peduli saat Sungmin menghamopiri kami. Aku masuk kedalam rumahnya dan mencari kamar Kyuhyun. "kenapa bisa babak belur begini hae? Apa yang sudah kalian berdua lakukan. Aduuuuuuh!" Sungmin mengomel panjang lebar. Aku melirik Donghae hyung dan dan berusaha menyemangatinya lewat pandangan iba. Aku mencari kamar Kyuhyun dan BINGO! Aku menemukannya. Pintu kamar bertuliskan ' KYUNNIE'S AREA ' disamping pintu kamar Kyuhyun terdapat kaca besar. Aku berhenti sebentar. Mematut diriku dikaca. Wajahku yang babak belur, bajuku yang robek. Darah yang mengering di sekitar hidung dan bibirku membuatku tak ubahnya seperti habis tawuran. Aku tersenyum mengingat pertengkaranku dan Donghae hyung beberapa jam yang lalu.

Flashback on

" KAU BRENGSEK CHOI SIWON!" Donghae hyung memukulku dengan membabi buta. Memukul apapun yang bisa dia gapai. Aku membalasnya tak kalah liar. Aku menendangnya berkali-kali membuatnya beberapa kali oleng. Hilang keseimbangan. Wajah kami yang sudah sangat lebam membuat semua pukulan tak terasa sakit lagi. Aku mendorong tubuh Donghae hyung dengan keras. Membuatnya terhempas kearah tembok. Ia merosot karena lelah. Ya, aku juga lelah. Keheningan menguasai kami. Hanya suara ringisan menahan perih di sekujur tubuh yang terdengar. Tiba-tiba Donghae hyung tertawa. " HAHAHA, kenapa kita berkelahi won?" dia bertanya sinis. " entahlah hyung. kau yang memulainya" aku menjawab malas. Sebenarnya aku juga bingung dengan apa sebab kami berkelahi. Yang kurasakan setelah insiden pukul-memukul ini hanyalah perasaan lega. Rasanya begitu ringan. Tidak sepenat tadi pagi.

" ayo pulang." Donghae hyung berusaha berdiri dan dengan langkah terseok menghampiriku. " maafkan aku Siwon. aku terlalu cemburu padamu." Dia terkekeh pelan. "ne, rasanya begitu lega hyung" aku menjawabnya. "jadi? Apa yang akan kau lakukan setelah ini?" tanya Donghae hyung saat kami sudah duduk nyaman dimobilku. Ya, Kami berjalan kearah parkiran dengan wajah lebam, baju yang berantakan dan langkah terseok. Membuat para karyawan yang kami lalui menatap kami horror. " aku akan menemui Kyuhyun, meminta maaf dan menjadikan dia milikku selamanya" aku menerawang. Membayangkan Kyuhyun menjadi pengantinku. Aku tak akan melepaskannya. Sampai kapanpun. " ya, lakukan itu Siwon-ah. Buat dia kembali padamu" Donghae hyung menyemangatiku. Kami tersenyum. Tenggelam dalam khayalan masing-masing.

Flashback off

Aku melangkah mantap kearah kamar Kyuhyun dan membuka pintunya pelan. kulihat seluruh tubuh Kyuhyun tertutup selimut. Aku mendekat kearah kasurnya dan berdiri. "kyu~" aku memanggilnya dengan nada ragu. "eungghhh" kulihat Kyuhyun menggeliat dalam selimutnya mungkin merasa terganggu. Kyuhyun perlahan memdudukkan dirinya masih dalam posisi membelakangiku. Ia mengusap matanya lalu berbalik kearahku. Kulihat ia melotot menatapku. "Hyung?" Kyuhyun memastikan. "ne, kyu. aku ingin bicara denganmu. Aku melangkah hendak menghampirinya saat kulihat ia menatapku sengit. Aku mengurungkan niatku. "maafkan aku. Aku mencintaimu kyu. aku ingin terus bersamamu" aku mulai memohon. Aku sedikit berdecak saaat kulihat dia tidak memperdulikanku. "kyu, lihat aku" aku nekad menghampiri Kyuhyun dan memegang wajahnya. Ekspresinya berubah takut saat melihat wajah lebamku dari dekat. "ini kenapa?" tanpa sadar ia mengelus ujung bibirku yang berdarah. Aku mengambil tangannya yang masih dibibirku lalu menggenggamnya. "kembali padaku ya? Lupakan masa lalu ku. Kita mulai semuanya dari awal, ne?" aku meremas bahunya. Berusaha membuat ia kembali percaya padaku. Kyuhyun menundukkan wajahnya. Aku tahu dia juga masih menginginkanku. Aku mengangkat wajahnya dan berbisik "saranghae Cho Kyuhyun. Choi Siwon bersumpah tidak akan pernah menyakitimu dan membunuh siapapun yang membuatmu bersedih" aku mengucapkan janji setiaku didepannya. Kulihat matanya bekaca-kaca. "be-benarkah?" ia memastikan kata-kataku. " ya!" ucapku lantang. Aku menarik wajahnya, ingin mengekspreksikan rasa cintaku lewat sentuhan bibir. Tapi Kyuhyun menahan bahuku. " buktikan kata-katamu dengan menikahiku hyung~" Kyuhyun berbisik ditelingaku lalu membuang wajah cantiknya. Aku mengangguk.

" Cho Kyuhyun, menikahlah denganku. Aku berjanji akan menjagamu dan membahagiakanmu" ucapku tulus. Aku meraba kantung celanaku. Ukh! Aku lupa. Ini kan lamaran mendadak. Aku tak punya cincin untuk mengikat janjiku. Kuedarkan pandanganku keseluruh penjuru kamar Kyuhyun. BINGO! Aku menemukan kulkas. "tunggu sebentar chagy" aku melangkah cepat kearah kulkas Kyuhyun membukanya dengan tergesa dan menemukan batu es berbentuk bulat dan berlubang ditengahnya. Bentuknya mirip sepeti cincin. Aku melangkah dengan senyum lebar kearah Kyuhyun. "terimalah tanda cintaku cho Kyuhyun" kupasangkan batu es tadi kejari manis Kyuhyun. aku melihatnya tercengang lalu tertawa. " nado Choi Siwon. nado saranghae~" Kyuhyun menciumku sembari meneteskan airmata.

Aku tahu dia sangat bahagia.

FIN

Abis… (yahhh abiss) hahaha selesai ficnya chingu. Semoga kalian semua puas dengan hasil karya saya. Terimakasih buat para reviewer yang sudah mau menyertai tulisan saya dengan pujian-pujian ataupun saran-saran. Saya seneng baget fic ini selesai. Rasanya beban saya berkurang satu (lho?)

Oh iya. Saya mau bikin sekuel NC lovely dick tuh. Doain yah semoga tulisan saya makin bagus. Hehehe. Makasih semuaaaaaaaa

Biya-Kyuke