"MY ENEMY MY LOVELY" [God! Ini judul macem apa sih ?]

Cast : Cho Kyuhyun Lee Sungmin and other SJ's member

Genre : Romance drama .. :#

Chapter : 5/?

Rating : T

Warning : yaoi :D Typo? Abal .. gaje EYD tak sesuai .. aneh :D

Summary : baca sindiri yorobun.. author smakin bingung dg ceritanya.. jdi susah bkin summary #curhat

Disclaimer : SJ dan semua member milik Tuhan :3 .. saya pinjam nama.. :D KyuMin milik shipper.. dan terkadang Sungmin menjadi milikku :D #PLAK! [di mimpi yorobunn.. ]

[seCUIL kisah dari ff aneh ini]

"sudah kubilang aku membencimu.. jelas ada urusannya denganmu.. karena orang yang aku benci adalah hyung!"

"mana ada aturan bodoh seperti itu..!" cibirku.

"kalau begitu.. kalau aku bukan urusanmu.. hyung urusanku sekarang.. !"

"hah?"

Continue..

"…"

"Kyu! Tak bisakah kau pelan!" bentakku.

"….."

"Kyu.." lirihku.

"….." dia terus menarik tanganku ke arah mobil yang terparkir tepat di depan sebuah toko.

Aish,, tangan ini mencengkram tanganku kuat. Tepat di depan mobil itu aku menghentakkan tangannya.

"CHO KYUHYUN! KAU MENYAKITIKU!" teriakku.

Kyuhyun's POV

"CHO KYUHYUN! KAU MENYAKITIKU!" Teriak Sungmin seraya mengehentakkan tanganku. Matanya menatap nanar kearahku. Matanya berkaca-kaca. Aish! Apa aku yang aku lakukan! Apa aku benar-benar menyakitinya. Dia berteriak! Dan itu membuatku malu!

Grep!

Aku memeluknya! Menenangkan namja cerewet ini. Dia terisak! Aish! Setelah dia menolongmu kemarin, kau memperlakukannya dengan seperti ini.

"Aku membencimu hyung! Jangan menangis!" ucapku pelan di telinganya. aku menuntunnya masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju suatu tempat. Sebenarnya aku ingin mengakhiri perang dingin ini. Tapi belum mengakhirinya.. aku sudah berbuat jahat padanya.

"Hiks.."

Dia masih terisak meski sudah di dalam mobil. Huh?

"Hyung! Berhentilah menangis! Aku membencimu!"

"…"

"kkaau.. memm...kuu.. k..kkee maaa..naa?" ucapnya sambil terisak.

"lihatlah jalan! Jangan menangis terus!"

"uhm.."

Aku memutar kemudiku ke suatu gerbang besar. LOTTE WORLD … kutatap wajahnya yang sudah takk menangis lagi. Tapi masih terlihat bekas air mata di pipinya..

"Pakai ini.. aku tak mau melihatmu dengan mata sembab di tempat ini.."

"uhm.."

"Cih! Hanya itu saja jawabanmu?" ucapku pelan.

"terserah padamu Cho Kyuhyun!" bentaknya.

Aku melotot seketika padanya! Dia berani memulai perang lagi huh? Padahal aku telah mengajaknya ke sini! Dan tak lupa dia sudah kubelikan baju baru! Yang benar saja kalau ada anak sekolahan ke tempat ini pada jam sekolah. Yang ada polisi sudah menangkap basah kuyup!

Setelah membeli tiket kutarik tangan lembut itu untuk masuk ke dalam. Cih! Aku tak tahu tempat ini! dan bodohnya aku mengajaknya kesini.. kenapa? Tentu saja karena aku balas budi padanya tentang kejadian kemarin. Kalau tak ada namja ini aku mungkin akan lompat dari atap sekolah. Entah mengapa pelukannya itu membuatku tenang. Sekarang aku sudah melupakan hal kemarin. Benar-benar melupakan total. Apa karena namja disebelahku yang sedang terdiam melamun ini.?

"aish! Kau mau apa? Kali ini aku akan menurutimu dan bersikap baik padamu!" potongku membangunkan lamunannya.

"aku mau pergi sendiri!"

"yak! Tidak bisa! Kau kesini denganku.. dan harus denganku juga di dalam sini!"

"uhm! Itu bukan urusanku!"

"sudah kubilang kalau kau urusanku hyung!" jengkelku. Huuh.. sabar Cho Kyuhyun.

"kau bilang akan bersikap baik padaku… tapi kau malah membentakku!" protesnya kali ini. aku memandang manic mata indah itu. Mata yang menenangkan.

"arra.. arraseo.. aku akan baik.." ucapku sambil menarik kuat rambutku. Frustasi juga bersikap baik pada namja dari jurusan yang aku benci ini!

"Kyu..! ayo kesana!" rengeknya tiba-tiba sambil menarik lenganku. Hah? Aku memandang raut wajahnya yang tiba-tiba imut. Dan dia memaksaku mengikutinya. Aish! Kumohon jangan memasang wajah itu!

"Hyung.. aku membencimu!" gumamku.

"kau bilang apa Kyu?" dia berbalik memandangku. Argh! Tingkah aegyonya membuatku frustasi! Aku memalingkan muka.

"aku membencimu!" ucapku sekalli lagi.

"Aaargghh!" teriaknya tiba-tiba. Sontak aku menoleh kearahnya khawatir. Namja itu menunjuk toko yang berjarak 5 meter dihadapan kami berdua. Err.. sejak kapan jadi kami?

"Aku mau kesana Kyuhyunnie!" rengeknya lagi. Dan terpaksa aku menurutinya kesana. Toko boneka? Apa jadinya seorang Cho Kyuhyun ke toko boneka?

Hah? Apa dia bilang tadi? Kyuhyunnie? Dia memanggilku dengan nama manis itu? Aish! Apa telingaku mulai tuli.

Dia menunjuk ke arah boneka kelinci besar berukuran 1 meter dan segera berlari memeluknya. Aigo! Aku menepuk jidatku sendiri.

"Kyu.. aku mau ini.. maukah kau membelikannya untukku..?" mohonnya beraegyo. Err.. aku tidak tahan dengan ekrpresi itu.

"ani..!" jawabku pelan.

"Kyu.. kumohon.. ? baiklah baiklah.. aku tak kan membentakmu lagi.. aku janji… aku tak membawa uang lebih untuk membeli ini.. jadi belikan untukku ya.."

"ani.."

"Kyuhyun.."

"aniyo.. aku membencimu hyung! Kau ini aneh-aneh!"

"Kyuhyunniee.. sekali lagi kumohon…"

"aniyoo.." aku memandang dingin padanya.

"humbb!"

Aigo! Dia mempout bibirnya. Dia ngambek ternyata. Sesaat dia keluar tanpa sepatah kata meninggalkanku. Aish! Ini bisa jadi masalah kalau dia hilang di tempat ini.

"uhmm.. boleh aku ambil boneka besar itu.. "

"silahkan…."

Setelah menjalankan transaksi yang membosankan, dengan susah payah aku membawa boneka besar berwarna pink ini. err.. seorang Cho Kyuhyun membawa boneka besar berwarna PINK ditengah lotte world. Ditambah lagi kebingungan mencari sosok namja di tempat seluas ini hanya demi permintaan anehnya itu.

Kuedarkan pandanganku ke semua tempat. VOILAA… aku menemukannya. Dia duduk cemberut dengan gula kapas di tangan kanannya itu. Err! Ekspresi marah itu … menggemaskan.

"annyeong.. Lee Sungmin! Aku menunggumu untuk membawaku pulang bersamamu!" ucapku dengan nada aneh sambil memainkan boneka Kelinci besar yang ada ditanganku di hadapannya.

"….."

"Eh..?"

Dia langsung merebut boneka kelinci pink dari tanganku dan memeluknya erat. Setelah dia mencium boneka itu berkali kali dan mendudukkannya di kursi tempat duduknya, dia langsung menghampiriku.

"Gomawo kyuhyunniee…. Aku tahu kau akan bersikap baik …" ucapnya lembut seraya memelukku. Aku tak membalasnya. Tak bisa..

deg deg deg..

ada apa denganku.. kenapa jantungku berdebar-debar seperti ini..?

"uhm.. " jawabku lirih. Aku tak bisa menjawabnya lebih panjang. Jantungku sudah berdebar tak teratur. Apa ini? apa aku mulai merasakan sesuatu dengannya.

"Kyu.. ayooo main..!"

Dia menarikku sambil memeluk boneka kelinci pink pemberianku. Aku masih terdiam.. masih tak bisa mengatur jantung dan perasaanku.

Dari mulai roller coster, sampai berbagai permainan ekstrim yang tak tahu apa namanya.. semuanya di makan habis! Seperti inikah sosok Sungmin? Dia benar-benar tak kenal lelah! Aku hampir saja pingsan karena terlalu menurutinya kesana kemari.

"Kyu…. Aku lapar…" gumamnya pelan.

Saat ini aku sedang duduk di kursi bawah pohon. Sungguh menyejukkan.. aku memang butuh istirahat. Dan 5 detik yang lalu namja di sampingku ini menggumamkan kata lapar padaku. Aku menghela nafas. Menatap wajah imutnya. Matanya bermain dengan boneka yang ada dihadapannya.

"Hyung.." panggilku pelan. Err.. sejak kapan aku memanggilnya hyung? Uhmm. Entahlah.. ini lebih baik.

"uhmm" dia menoleh kearahku. Menatapku hangat. Kau tahu hyung.. matamu menghangatkan..

"aa.. anni… tak jadi…" aku mengurungkan niat untuk mengajaknya mengobrol. Apa aku harus mengakhiri perang ini. arrgghh! Sikapnya membuatku berubah…. Sangat berubah… dia beda.. aku tahu! Dia sangat berbeda..

"Kyu…"

Apa yang membuatku bisa berubah dari sosok aneh ini. uhmm .. dia membuatku berdebar.. membuatku merubah sikap dinginku tanpa sadar.. lalu apalagi? Apa dia membuatku….

"Kyu.."

Membuatkuu.. jatuhhh… uhm..

"Kyu…"

Jattuhh.. cinn..?

"CHO KYUHYUN!"

"eeh?" aku menoleh memandang namja yang ternyata telah memanggilku berkali-kali. Aku melamun? Baiklah..

"Mianhae hyung.. kau mau apa?" tanyaku seraya memandangnya.

"aku lapar Kyu.." cibirnya seraya memputi bibirnya itu. Menggemaskan! rasanya aku ingin memakannya!

"kau mau makan apa Minnie hyungg.?"

Benar.. kurasa aku harus mengakhiri perang dingin ini.

"aa..ap..apaa.. kk.. kyuu? Kau memanggilku apa?

"eh? Memangnya aku memanggilmu apa?" aku mengalihkan perhatianku. Memutar mataku kesegala arah.

"kyu!"

Sungmin's POV

"kyu!" bentakku. Cih dia mengalihkan pembicaraan lagi. Uhm.. sudah jelas dia memanggilku dengan nama semanis itu. Gengsi-nya ditinggiin sih!

"kyu!"

"…"

"kyu?"

Aku memandang wajahnya yang terlihat shock. apa ada hantu dibelakangku.. hah?

"kyuu.." ucapku lagi lirih.

"…"

Oke! Ada yang tidak beres. Aku membalikkan badanku. Err.. ini memang tidak beres. Betapa terkejutnya aku melihat pemandangan menyakitkan itu. Bagaimana bisa ditempat seramai ini mereka berdua seperti itu. Dan itu dilihat langsung oleh namja yang ada dihadapanku. Zhoumi dan Henry! Keneapa mereka ada disini! Berciuman! Errr!

Aku menangkupkan tanganku segera ke wajah Kyuhyun. Berusaha menutupi pemandangan mengerikan yangsepertinya terlambat kulakukan. Aku membalikkan tubuk Kyuhyun dan berjalan menjauh dari lotte world. Selera makanku hilang seketika. Aku menuntunnya meski aku harus dengan susah payah menutup mata itu. Dia lebih tinggi dari aku! Huhh.. kurasakan tanganku yang basah. Dia menangis? Aishh! Apa-apaan tadi itu.. ditegah umum sembarangan. Dan baru saja aku bisa melihatnya ceria dari luka yang menyerangnya kemarin diatap sekolah. Arrghh.. aku tidak tega melihatnya seperti ini. kenapa justru musuhku yang satu ini terlihat sangat rapuh.

Setelah sampai di dalam mobil aku segera mengambil alih kemudi. Dia duduk di jok depan sebelahku. Aku memandangnya sayu. Mata itu masih sembab dan meneteskan air mata meski sedikit. Dia selalu menangis dalam kebisuan. Setidaknya dia kan bisa curhat padaku. Kubilang gengsinya itu doank yang digedein.!

Eh? Apa yangkupikirka. Aish! Segera kulajukan mobil sport milik Kyuhyun kerumahku. Kenapa? Karena tentu saja aku tak tahu rumahnya. Dan dia juga diam saja saat mobilnya ini justru mengarah kerumah orang lain, bukan arah kerumahnya.

Perjalanan yang memakan waktu 30 menit tak terasa membuat namja yang terisak disebelahku saat di lotte world itu tertidur. Pipinya masih lembab karena airmata. Menangis dalam tidur eh? Humbb.. kau tersakiti lagi kyu. Apa kau tahu? Kalau kau tersakiti seperti ini. aku juga merasakan sakit itu kyu. Kulihat dengan detail wajah putihnya itu. Dia sangat tampan.. meski aku tak mau mengakuinya secara langsung.! So what? Dia kan musuhku? Dan sepertinya barusaja aku mengatakan hal bodoh tentang rasa sakit yang terasa sama itu. Argghh.. masa bodoh.

"aku pulang.."

"eh? Chagi.. nuguya..?" Tanya umma yang menyambut kedatangan anaknya yang tiba-tiba datang memapah orang asing yang sedang tertidur.

"nanti kuceritakan umma.. Sungjin-ah! Bantu aku membawanya ke kamar.." teriakku pelan. Tak lama adikku Sungjin membantuku membawa tubuh Kyuhyun yang lebih besar dariku ini kedalam kamarku.

"ah.. umma buatkan bubur untuknya .. ne?"

"ne umma.. jeongmal gomawo.."

"sekarang biarkan dia istriahat.. apa dia temanmu chagi..?"

"ne umma.. dia temanku.." ucapku bohong. Ani umma! Dia musuhku!

"eh? Chagi? Dimana seragammu.?"

"ah? Ceritanya panjang umma.. aku ingin menemaninya.. "

"ehm.. apa anak umma sedang jatuh cinta?"

"hah? Memangnya umma suka anakmu gay?" bantahku pelan.

"umma tak pernah melarang anaknya untuk jatuh cinta pada siapapun.. begitu juga appa.. yang terpenting anak umma bahagia bersamanya.."

"siapa yang bahagia bersamanya… huhh.." cibirku.

"eh? Apa yang kau katakana tadi Chagi?" selidik umma.

"ani.. ani.. aku tak mengatakan apa-apa..!"

"lagipula Sungjin justru sudah mengenalkan namjacingunya.." ucap umma dan berlalu melewatiku menuju dapur.

"mwo? yak! Sungjin-ah! Kau mendahului kakakmu hah?"

"salah sendiri belum punya pacar!"

"kau mau mati hah?" ancamku keras.

Aku segera berlari ke arah kamarku. Tentu saja menengok namja tengil itu.

[Sungmin's Sweet room]

Dia masih tertidur pulas di kamarku. Tepatnya di tempat tidur pink milikku. Aku mengambil kursi dan duduk disebelahnya. Memandang wajah putih yang terlihat pucat karena ekspresi kesedihan yang masih terpancar jelas. Aku menarik selimut hingga batas lehernya. Aku menyentuh lembut pipinya dengan tangan kananku.

"hhhh…"

Setetes air mata itu jatuh dibalik matanya yang masih menutup. Omo? Dia terisak lagi.

"Kyu… uljima.." aku menenangkannya.

Srek..

Tangan Kyuhyun meraih tangan kananku yang ada di pipinya. Menggegamnya erat dengan mata yang masih terpejam.

"Kyu.." ucapku lirih.

"hyungg.." gumamnya pelan.

Perlahan dia membuka matanya. Memandangku hangat dan tersenyum. Tangan itu semakin mengeratkan pegangannya pada tanganku. Aku membalas senyumannya. Itu untuk pertamakalinya dia tersenyum padaku. Senyuman yang tulus.

"uljima kyu.."

"hyungg.." gumamnya lagi.

"umm..?"

"jangan meninggalkanku.." ucapnya seraya memejamkan matanya untuk kembali menenangkan diri.

Aku tercekat dengan perkataannya barusan. Apa kau sungguh-sungguh dengan perkataanmu itu Kyu?

"apa kau mengigau?" tanyaku pelan.

"aku tidak mengigau hyung.. barusaja aku tersenyum padamu.. terimakasih.." ucapnya masih dalam keadaan memejamkan matanya.

"hah?" aku melongo mendengar namja aneh ini berkata seperti ini padaku. Setahuku hanya jahilan dan perkataan pedas yang selalu ia katakana padaku.

"aku membencimu hyungg.."

"nado Kyu.." aku mengiyakan perkataan itu dan membalasnya sesukaku.

Huh.. keadaan sepi ini membuatku mengantuk. Lagipula tadi saat di lotte world aku terlalu bnyak bermain. Tanganku masih tak bisa lepas dari genggamannya. Huh? Apa boleh buat.. aku mengantuk! Selamat tidur.

KRINGG.. KRINGGG

Aku mendengar bunyi gaduh memekakkan telingaku.

"berisik!"

PRANGGG!

Akhirnya jam kelinci itu pecah juga.

"andwae!" teriakku keras. Aku langsung bangun dari tempat tidurku. Argh! Aku memecahkan jam kelinci kesayanganku itu… huhh! Dan ini sudah pukul 8 ! bagaimana aku tidak terlambat secara keterlaluan!

Aku merasa ditakdirkan jadi tukang terlambat. Aku memandangi tempat tidurku. Aku diatas tempat tidur.? Lalu dimana Kyuhyun? Apa kemarin dia pulang? Dan harusnya aku masih tidur di kursi. Semalam aku tak merasa dibangunkan untuk pindah tidur. Eh? Apa kemarin Kyuhyun pulang? Kenapa dia tidak berpamitan denganku.

Aish! Bukan saatnya memikirkan namja itu. Harus segera bergegas.

"ummaa.. apphhaa.. kuuu..huuun.. puuhhanng… semaahaamm? (umma, apa kyuhyun pulang semalam ?) " tanyaku disela-sela sarapan roti tawar yang masih penuh di dalam mulutku.

"tak bisakah kau telan dulu sarapanmu itu chagi?"

Glek.

"umma .. aku serius.."

"ne.. dia pamit pulang kemarin malam jam 11.. "

"ah .. ne .. umma aku berangkat.."

"hati-hati chagi..!"

Sekolah…

Drap .. drap .. drap…

"err.. tugas matematika 3 kali lipat!" gumamku frustasi seraya berlari ke perpustakaan. Setelah sampai di meja dekat jendela yang biasa aku tempati untuk hukuman, segera aku membolak balik buku matematika demi menemukan rumus jitu membakar 150 soal hukuman yang ada dihadapanku. Yang benar saja? 150 hukuman soal dalam sehari. Memangnya aku sekolah khusus matematika saja?

"kau disini..?" Tanya sebuah suara mendekat.

"uhm.. ne siwon-ah.." balasku malas.

"ini bukan hari selasa kan?" tanyanya seraya duduk dihadapanku.

"uhmm.."

"ada yang bisa aku bantu..?"

"entahlah.. bantu aku membakar semua soal ini.." cibirku.

"baiklah.. sekarang nomor satu.. ini harus pakai integral.. kau paham dengan materi integral kelas 2 kemarin kan?"

Aku menggeleng.

"kubilang bantu aku membakar semua soal ini.."

"Cih! Dasar tukang terlambat!" potong suara lain.

Err.. Kyuhyun…

Dia seperti jelangkung.. datang tak dijemput.. pulang tak diantar! Ada apa dengannya? Bagaimana dia tahu aku disini. Apa aku mengeluarkan sinyal khusus pendatang musuh.

"Kyuhyun-ah! Kau mengganggu acara kami.." desis Siwon pelan.

"Cih.. padahal aku membawa kabar bagus.."

"oh ya? Sebagus apa dengan sifatmu yang menyebalkan itu?" sindirku.

"err.. aku membencimu.."

"apalagi aku?" potongku datar.

"aish! Kenapa kalian membuatku menonton telenovela sih? Cepat kyu .. katakan kabar itu.. kau menggangguku.."

"menggangumu apa?"

"kyuhyun!"

"Park seongsae, meringankan hukuman tukang terlambat.. besok pagi pukul 10 batas waktunya.. bukan hari ini.."

Aku melongo

"kau serius?"

"apa aku terlihat berbohong?"

"selalu.."

"Cih.. aku membencimu.. "

"apa kau serius kyu?" Tanya Siwon pelan.

"uhmm"

"yeeeaaahh! Yess yess yess!" teriakku kegirangan , disambut dengan lemparan Mr Kim penjaga perpustakaan dengan tatapan tajamnya.

"aish! Tak bisakah kau diam!" potong Kyuhyun.

Aku tak menghiraukannya dan segera beranjak dari tempat duduk. Apa kau tak senang dengan berita seperti ini? setidaknya meringankan bebanku sedikit. Minimal aku tidak terus berkutat di perpustakaan seharian. Aahh! Aku lapar.. bagaimana kalau makan?

"baiklah.. aku ke kantin dulu….. " aku segera membereskan kertas-kertas soal di meja dan memasukkannya kedalam tas. Perpustakaan lumayan aman. Jadi aku meninggalkan tasku di perpustakaan. Semoga tidak ada yang berniat jahat. Lagipula seperti anak tak waras membawa tas kemana-mana. Di dalam sekolah lagi?

"terimakasih Siwon-ah atas bantuannya.. kau juga" aku memandang Siwon lalu memandang Kyuhyun tajam. Aku berlalu meninggalkan dua namja itu diperpustakaan.

"cih! Seenaknya saja.!"

Aku masih mendengar kalimat itu Cho Kyuhyun …..

"hyung!"

"ah kibum-ah.. kebetulan ya kita bertemu di kantin.. ada apa?" tanyaku pada Kibum yang tiba-tiba datang menghampiriku. Dia anak tingkat 2 jurusan yang sama denganku. Dengan kata lain dia adalah adik kelasku.

"aniyo. Sudah lama aku tak mengobrol dengan kakak kelasku yang satu ini.." ucapnya sambil tersenyum.

"ah.. nde.. bagaimana kabarmu?"

"baik.. hyung.?"

"humm.. entahlah.. kurasa baik.."

"wae.. "

"yah. Kau tahu akhir-akhir ini aku punya musuh.. dia sering menjahiliku.." aku mulai bercerita.

"oh.. yang kemarin itu..?"

"uhm.."

"kau ingin bercerita kibum?"

"kurasa .."

"ceritakanlah.."

"aku menyukai seseorang.."

"jinjjayo? Sejak kapan..?"

"sudah lama.. sejak aku masuk tingkat satu di sekolah ini.. entahlah.. mungkin ini cinta yang salah.."

"eh? Maksud cinta yang salah?"

"aku menyukai Siwon hyung.. jurusan Hukum dan Bisnis.. kau tahu kan hyung?" Kibum menyembunyikan raut mukanya yang sudah merah padam.

"itu bukan cinta yang salah kibum-ah.. kejar dia.. kurasa dia masih sendiri.. aku mendukungmu.."

"tapi hyung..?"

"wae?"

"sepertinya dia menyukaimu.." tunduk kibum sesaat setelah ucapannya.

Jinjjayo? Tidak mungkin. aku mengenalnya juga belum lama.. iya.. karena jurusan seni adalah jurusan yang sering diremehkan.. jadi selama ini aku hanya berteman dengan sejurusan saja.. tidak seperti beberapa anak lain yang rela melakukan apapun demi dapat berteman dengan semua jurusan. Huh? Jangan memanggilku dengan sebutan anak kurang pergaulan.. aku tidak kurang! Itu menyakitkan.. aku lebih suka dibilang anak pendiam. Kurasa aku pendiam.!

"aish.. kau bercanda.. aku baru saja mengenalnya beberapa hari yang lalu.. kau pasti sudah kenal dengannya lama kan?"

"uhm.. aku mengenalnya.. tapi dia tak mengenalku.. "

"apa aku perlu berbuat sesuatu untukmu?"

"aah.. annii.. aniyoo.. aku kesini bukan untuk meminta bantuan mendekatkanku dengan dia.. aku hanya ingin bercerita padamu hyung.."

"tenang saja.. "

"lagipula dia tak pernah melihatku.."

"jinjja? Apa dia buta tak pernah melihat namja secantik dirimu?" godaku.

"aish! Hyung! Berhenti menggodaku!"

"ahahahahaaa…."

Gelak tawa terdengar jelas di meja kami berdua. Setelah sesi tegang itu aku terus bercanda dengan Kibum. Sesi tegang? Tentu saja.. bagaimana aku tidak terkejut jika Kibum tiba-tiba mengatakan kalau Siwon menyukaiku. Aah! Itu tidak mungkin!

"aish! Sudah jam segini.. aku harus mengambil tasku di perpustakaan .."

"kalau begitu kau bisa duluan hyung.."

"gwenchana kibum-ah? Aku pergi dulu.. "

"nde hyung.. gomawo sebelumnya.."

"cheonmaneyo.. aku akan selalu mendengar ceritamu Kibum.."

Aku segera berlari ke arah perpustakaan. Untung saja Mr Kim belum mengunci pintu perpustakaan. Huh.. tasku masih aman disana rupanya. Terimakasih Tuhan, Kau telah menjaga tasku.

Sudah jam berapa ini? aku harus segera pergi ke café. Aku berlari menyusuri lorong kelas-kelas yang masih terlihat ramai. Tentu saja! Bel pulang baru saja berdentang.

"Lee Sungmin-sshi !"

Aku berhenti dan berbalik perlahan kearah sumber suara barusan. Itu suara Park Seongsae. Ada apa? Apa dia membatalkan keputusan hukumannya itu? Apa ingin membantu mengerjakan hukumanku? Atau justru menambah waktu pengerjaan hukumanku? .. aah. Itu tidak mungkin. mengingat aku selalu terlambat di jam mengajarnya.

"mana tugas hukumannya?" tagih Park seongsae.

Apa?

"uhm.. bukannya itu dikumpulkan besok Seongsaengnim?"

"siapa yang bilang seperti itu? Tadi pagi aku menyuruhmu untuk menyelesaikannya dan dikumpulkan pulang sekolah.."

AISH! CHO KYUHYUN ! KAU AKAN MATI!

"mana?"

"tapi seongsae.."

"tidak ada tapi-tapian.. cepat berikan padaku.. apa kau belum mengerjakannya sedikitpun?" selidik guru matematika super killer itu.

Aku mengeluarkan kertas hukuman soal matematika di dalam tasku dengan tampang pucat. Bagaimana bisa tidak pucat. Aku belum mengerjakannya sepeserpun kecuali nomor 1 tadi karena bantuan Siwon. Aku menyerahkan tugas itu dengan tangan bergetar. Park Seongsaengnim langsung memeriksa kertas itu dan membolak-balik kertasnya dengan tak sabar.

"Bagus.."

"Hah?"

"kau menyelesaikannya semua… lain kali kalau kau telat lagi.. tak tanggung-tanggung .. 500 soal matematika akan memakanmu!" Park Seongsaengnim berlalu melewatiku.

Aku masih bengong dengan tanggapan guru itu. Apa aku tak salah dengar? Bagus? Menyelesaikan semua? Bukannya aku hanya menyelesaikan 1 soal saja.

Aish! Ini membuatku bingung.

"Sungmin-ah.." sapa Siwon di depan gerbang sekolah.

"belum pulang.?"

"aku menunggumu.."

"eh?" aku heran menatapnya. Tapi tatapan itu memang serius akan ucapannya.

"aku ingin bicara denganmu.."

"tentu.. bicara saja Siwon-ah.."

"aku menyukaimu.."

"eh? Apa kau bercanda.?"

"aniyo.. aku tak bercanda.. aku sungguh-sungguh Sungmin-ah.."

"tapi kita baru kenal.."

"aku tak peduli.."

"uhm.. terimakasih.."

"untuk apa?" Siwon mengerutkan keningnya.

"untuk kejujuranmu..mianhae.. aku tak bisa membalas cintamu.. ada yang lebih mencintaimu Siwon-ah.. hanya saja kau tak tahu selama ini! bukannya aku ingin kau membalas cintanya demi aku.. tapi.. dia lebih pantas untukmu daripada aku.. aku yakin.. kau lebih bahagia dengannya.." aku tersenyum memandangnya.

"mianhae.. jeongmal mianhaeyo.." tambahku. Aku merasa bersalah telah menyakitinya.

"gwenchana.. meski kau tak menerimaku.. aku lega bisa jujur padamu.."

"uhm.. mianhae Siwon-ah.."

"gwenchanayo Sungmin-ah..

"Siwon-ah.." ucapku sebelum pergi meninggalkannya. Kutatap ekspresi wajahnya yang terlihat kecewa. Mianhae…

"uhm?"

"lihatlah arah jam dua di belakangmu setelah aku pergi .. kau akan melihat seseorang yang lebih mencintaimu Siwon-ah.. dia yang terbaik untukmu.." bisikku dan berlalu meninggalkannya.

Aku tahu kibum sedang memperhatikan kearahku sejak tadi. Kibum-ah.. aku tahu kau adalah yang terbaik untuknya.

BINGO! Kurasa 1 masalah telah terselesaikan.

Kulangkahkan kakiku menuju Café. Kemarin aku tak bekerja.. dan kurasa kalau hari ini aku tidak meluangkan waktu kesana, Ryeowook akan memarahiku.

"Annyeong…" ucapku saat memasuki café. Kulihat ekspresi Ryeowook di meja kasir terlihat senang. Aku segera berlari ke ruang pegawai. Mengganti bajuku dengan baju kerja dan menghampirinya di meja kasir.

"kau terlambat hyung " potong Ryeowook berpindah tempat. Sekarang aku di meja kasir, dan Ryeowook di bagian bartender.

"yah.. mianhae.. aku sudah berusaha untuk tepat waktu.." jawabku pelan. Dia hanya menjawab dengan senyuman.

"baiklah.. semangat untuk hari ini.." tambahku bersemangat.

Skip Time..

"hyung.. kau pulang sendiri..?" tanya Ryeowook.

"uhm.. seperti biasa..! memangnya kenapa ?" tanyaku kembali.

"gwenchana.. aku pulang dulu hyung.."

"nde.. sampaikan salamku padanya Wookie.. kau masih berhutang padaku bertemu dengannya.."

"nde hyung.. arasso.. annyeong.."

"annyeong.. hati-hati.."

Aku merapikan tasku dan segera mengunci pintu café. Hari ini tidak hujan? Syukurlah.. aku bisa jalan-jalan sebentar. Sudah lama aku tidak melakukannya. Karena setiap malam selalu turun hujan, jadi aku tak bisa jalan-jalan sepulang dari bekerja. Menikmati pemandangan malam itu indah loh! Dan aku bisa membuang semua masalahku dengan duduk di ayunan yang ada di taman dekat rumahku seperti yang kulakukan sekarang. Kekanak-kanakan ya? Kurasa aku memang masih kekanak-kanakan.. lagipula wajahku mendukung kok! Aku ini namja yang imut.. sering kali orang mengiraku maish bersekolah di tingkat 1 junior high School. Padahal aku sudah 3 tingkat diatas itu…

Kugerakkan ayunan yang kunaiki kedepan dan kebelakang. Membuat badanku mengayun dengan konstan dan perlahan membuat pikiranku tenang. Kupandangi langit kelam yang bertabur sedikit bintang.

"hari ini bintang malu untuk muncul.." gumamku seraya menengadah keatas.

"iya.. karena ada monster yang sedang memandangnya!" ucap sebuah suara.

Aku menoleh kearah sumber suara.

"Kyu.?"

"uhm.." gumamnya seraya duduk di ayunan disebelahku. Mengayunkannya mengikuti gerakan ayunanku.

"bukannya kau yang monster ya?" cibirku mengingat 5 detik yang lalu dia menghinaku dengan sebutan monster.

"aku membencimu.." desisnya.

"eung.. kenapa kau disini kyu? Ini sudah malam.. dan harusnya anak kecil sepertimu sudah tidur nyenyak di ranjangnya.." ucapku pelan seraya memandangnya. Dia menoleh padaku.

DEGG..

Eh? Kenapa denganku. Kenapa merasa aneh saat mataku dengannya bertemu. Aish.. ada apa ini?

"aish! Harusnya aku mengatakan itu padamu hyung.."

"kau memanggilku dengan hyung lagi?" heranku.

"apa kau mau kupanggil monster..?" potongnya kejam.

"aish.. kyu.." keluhku. Aku mempout bibirku. Aku jengkel dengannya!

"jangan melakukan itu hyung.."

"melakukan apa?" cibirku.

"seperti ini?" Kyuhyun mempoutkan bibirnya kearahku.

"muahahhahahahaa.." betapa lucunya ekspresi itu. Bayangkan saja seorang Cho Kyuhyun dengan tampang seperti itu bertingkah aegyo mempout bibirnya. Aish! Aegyomu gagal total kyu! Bukan nilai sempurna untuk ekpresi itu!

"jangan menertawakanku..!" bentakknya.

"eung.. nde.." ucapku seraya merunduk. Aku benci dibentak!

"mianhae.."

"untuk apa?"

"aku membentakmu..!"

"kau sudah sering melakukannya kyu.. aku sudah biasa.." ucapku menahan sesuatu yang memaksa keluar lewat mataku.

Kenapa aku begitu cengeng hanya karena bentakan itu. Tapi aku benar-benar benci dibentak!

"mianhae.." ucapnya lagi.

"gwenchana kyu.."

"kau mau bermain?"

"eung.. aku ingin pulang.."

"baiklah.. aku akan mengantarmu.."

"tidak perlu.. aku bisa sendiri.. " ucapku seraya memaksa senyuman ini padanya.

Apa aku masih sakit karena bentakan itu ? . Bukannya kau sering dijahili olehnya. Tapi dia tak pernah membentakku seperti tadi. Dia sering mengatakan perkataan pedas padaku. Bukan perkataan yang membentak seperti itu. Aish! Tuhan, hilangkan rasa sakit ini. Kenapa aku begitu rapuh?

"tapi hyung.."

"nde? Ada apa lagi?" tanyaku pelan.

"besok.."

"uhmm.."

"aku akan menjemputmu.."

"untuk apa kyu?" tanyaku heran. Dia menggaruk belakang kepalanya. Terlihat gugup dan bingung.

"mengajakmu pergi.."

"mengajak musuhmu pergi? Untuk apa?"

"Aish.. hyung! Aku membencimu.! Terserah padamu.." ucapnya gusar seraya meninggalkanku.

Aku menatap heran padanya. Apa ada gencatan senjata?

"besok pagi jam 8 .. di taman ini.." ucapku lantang. Dan kurasa dia bisa dengar suara kerasku itu. Aku berlalu menuju rumahku.

Hari yang melelahkan… kurasa aku seperti tidak sabar menunggu besok minggu.

TBC

Miiaannhaee… jeongmal mianhhaeee…. Author lama updatenya.. karena ada Tryout Kota serentak nih TT^TT author kan sudah kelas tiga.. mohon dimaklumi ya readers.. X''''''(

Terimakasih telah mereview chap chap sebelumnya.. terimakasih banyaaakk.. apa kah ini sudah banyak? Apa masih kurang panjang? :X huhuuhh.. author sudah berusaha ditengah-tengah menjelang UNAS .. ihihihih.. T^T

RnR sangat berguna dan sangat membantu semangat author.. gomawo sudah RnR .. :D .. cinaku untuk kalian.. sayangku untuk sungmin #ditendang

Untuk chap selanjutnya author usahakan bisa meluangkan waktu untuk itu.. semoga tidak lama-lama juga.. saya sungguh berasa bersalah karena update lama.. TT^TT

Okee..

Akhirkata.. terimakasih atas RnR .. ditunggu chap berikutnya.. semoga cepat tamat. #loh?

GOMAWOOOKKIIIEEE.. :D