Annyeong chingudeul! Aku kembali. Aku mau kasih berita sebentar.

Dari 12 reviews, 6 memilih Perpustakan sekolah, 5 memilih rumah Sungmin. Jadi kali ini ttg perpustakaan sekolah.

Selain itu bagi kalian yang masih bingung sama FF aku ini, aku sudah bilang cari saja di WPku yang ada di PROFILE... di sana semua versi ada kok. asal kalian masuk ke PROLOG dulu, ikuti aturan di PROLOG.

Masalah Kyu belum hadir, karena pilihan awal readers adalah versi AMPLOP yang misterinya lebih banyak lagi. klo versi LIONTIN, Kyu akan lebih sering hadir dan ga bernuansa DARK kayak versi ini. Klo ada yg mau nanya FF ini tuh sebenarnya kayak gimana, tanya aja di FB. Aku PASTI jawab!

Aku hanya ga mau kalian bingung dan salah mengartikan FFku ini. GOMAWO!

BACA berarti REVIEW! yg g bisa REVIEW di sini, boleh REVIEW di FB atau TWITTER aku. Gomawo!


Sungmin's Mystery of Life

Interactive Fanfiction

Chapter 3 : "Kyu got mad"

By Yuya Matsumoto

Desclaimer: Sungmin is always MINE… forever

Pair: KyuMin and Many more

Warning: Kelanjutan cerita pada FF ini tergantung oleh keikutsertaan Readers. Jadi REVIEW/COMMENT-lah.

Summary: Sungmin adalah seorang yatim piatu yang diasuh oleh seorang haraboji baik hati. Kehidupannya berjalan normal sampai haraboji meninggal. Sungmin dituntut untuk membongkar semua rahasia hidupnya. Apakah itu? RnR please

.

.

\(^w^)/~ Happy Reading ~\(^0^)9

.

.

Cho Dyn P.O.V

Setelah malam itu, anggota LUCK melakukan penjelajahan misteri latar belakang hidup Sungmin. Sebenarnya aku agak sedikit lelah harus mengikuti pencarian mereka yang tak pasti itu. Sebentar lagi ujian akan berlangsung, seharusnya aku belajar, bukan bermain seperti ini. Argh! Aku frustasi. Berada diantara orang-orang yang memiliki kepribadian unik seperti mereka, membuatku jengah. Kalau bukan karena Yuya-ssi, aku tidak sudi membuang waktuku untuk mereka.

Kemarin kami sudah meminta Sungmin untuk mengambil keranjang bayinya di rumah. Awalnya kami semua ingin sekali mendatangi rumah Sungmin, namun status kami sebagai siswa kelas tiga menjadi hambatan. Siswa kelas tiga tidak diijinkan untuk keluar sekolah. Kami harus serius mengikuti kegiatan belajar tambahan hingga malam hari. Jika ditambah kegiatan LUCK, waktu istirahatku benar-benar berkurang. Huft!

"Darimana kamu, Cho Dyn?", tanya seseorang dengan suara dinginnya.

Aku bergidik ngeri mendengar suara yang aku hapal ini. Aku putar posisi tubuhku dengan pelan, penuh rasa ketakutan. "Eh?", aku mencoba tersenyum paksa.

Seorang Cho Kyuhyun berdiri sejauh sepuluh meter di depan pintu, tempatku tadi masuk. Saat ini kami berdua ada di dalam hall ruang tamu milik keluarga Cho. Akses keluarga Cho benar-benar dibebaskan di sekolah ini. Keluarga Cho memiliki satu tempat khusus untuk kebutuhan pribadi. Ralat. Satu gedung khusus untuk semua kegiatan mereka.

SREEEET! Dalam hitungan kedipan mata, Cho Kyuhyun telah sampai di sampingku. Ia mencengkram kerahku.

"Jawab pertanyaanku, CHO DYN!", teriaknya di depan wajahku.

GLEEEK! Aku menelan ludah kecut. Bulu kudukku berdiri semua. Ah, matilah aku.

'Berhenti bicara dengan pikiranmu sendiri. JAWAB AKU, CHO DYN!', perintah Kyuhyun-hyung masuk melewati telepatinya.

"Aku… Aku…", ujarku tergagap. Cengkraman Kyuhyun-hyung semakin menguat. "Aku baru saja selesai… mmm… pelajaran tambahan hyung"

BRAAAAK! Kyuhyun-hyung mendorong tubuhku dengan keras ke arah dinding yang jaraknya mungkin lima meter dari tempatnya berdiri sekarang. Aish, punggungku terasa sangat sakit. SREEET! Kyuhyun-hyung mendekatiku lagi seketika. Ia memegang kedua pipiku dalam setangkup tangannya.

"Jangan pernah bohongi diriku, Cho Dyn! Berhenti mencoba memasuki alam pikiranku! Kau pikir cara murahanmu bisa memperngaruhi pikiranku. Jangan harap!", ujar Kyuhyun-hyung dengan sangat serius saat aku berusaha mendobrak pertahanan alam bawah pikirannya.

Cih, sial! Kenapa dia harus memiliki kemampuan seperti itu?

"Lepaskan aku, hyung!", bentakku mencoba melepas pegangannya dari pipiku. Punggungku sudah terasa sakit, kini ditambah lagi dengan pipiku yang mungkin sudah memerah. "Aku akan jelaskan"

Mwo? Tiba-tiba kami sudah berada di kamar Kyuhyun-hyung. Aku terduduk di salah satu sofa miliknya. Kyuhyun-hyung duduk di hadapanku dengan kedua tangannya menyilang didepan dada.

"Katakan sejujurnya! Apa yang kau lakukan bersama klub aneh itu?", tanya Kyuhyun-hyung, tak berhenti mengunci tubuhku dalam pandangannya.

"Aku ikut membantu siswa itu", ujarku pelan. Aku yakin Kyuhyun-hyung mendengar jelas.

Tatapan matanya semakin mengintimidasiku. Aku menunduk takut. "Siswa baru bernama Sungmin? HOW DARE YOU!", teriak Kyuhyun-hyung menggelegar di dalam ruangan ini.

Aku semakin menundukkan kepalaku. Ah, tamatlah riwayatku kali ini.

"Aku sudah pernah mengatakan kepadamu untuk tidak menyentuh namja itu. Kenapa sekarang kamu membantunya? Kamu dan MING LEE ingin mengkhianati kita ya?", tuduh Kyuhyun-hyung tak beralasan.

Aku mendongakkan kepalaku ketika sepupuku disebut namanya. "Aniya! Kami terpaksa. Bagaimana hyung bisa tahu Ming Lee ikut serta?"

SREEET! Kyuhyun-hyung kini menundukkan kepalanya tepat di depan wajahku. Matanya yang berwarna blue shappire merasuk ke dalam ragaku. 'Lagi-lagi kau meragukan kemampuanku, Dyn! Aku ini Hyung-mu yang jauh lebih tahu dengan apa yang kau lakukan! Jadi BERHENTI MEREMEHKANKU', sinisnya masuk ke pikiranku.

Aku merinding, membenci saat-saat Kyuhyun-hyung mendominasi otakku dengan caranya. "Kenapa sih hyung membencinya? Yuya-ssi saja menyuruh kami membantu dia. Memang ada apa dengan namja itu?", tanyaku dengan keberanian seutuhnya.

Kyuhyun-hyung menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Ia memalingkan wajahnya. "Berhenti menanyakan sesuatu yang bukan urusanmu! Jangan pernah sebut lagi nama yeoja itu di depanku. Aku muak mendengarnya", pinta Kyuhyun-hyung masih dengan nada sinis bercampur kesal miliknya.

Kami terdiam. Aku tidak ingin menambah bensin di atas kemarahan Hyung-ku ini. Kyuhyun-hyung termasuk sepupu yang paling disegani di generasi kami. Ia berkuasa dan memiliki kemampuan yang tinggi, walau masih di bawah Yuya-ssi. Yah, siapa sih yang bisa mengalahkan yeoja itu kecuali Tuhan YME. Keheningan ini mangganggu, tapi lebih baik daripada Kyuhyun-hyung terus mengamuk.

"HOAAAAM!". Suara seseorang menginterupsi keheningan kami. "Ada apa sih? Kok tadi ribut-ribut? Benar-benar mengganggu tidurku dan meditasiku", ujar seorang namja di atas ranjang Kyuhyun-hyung, Cho Ming Lee.

Aku dan Kyuhyun-hyung terbengong melihat sosok Ming Lee yang secara tiba-tiba ada di sana. "Sejak kapan kau ada di sana, Ming Lee?", tanya Kyuhyun-hyung dengan nada yang kembali marah.

Ming Lee mengusap matanya berulang kali, sepertinya ia belum sadar betul. "Sedari tadi, hyung. Sebelum kalian datang, aku sudah ada disini", jelasnya polos.

"Ta-tapi kenapa kami tidak menyadarkan keberadaanmu?", tanyaku bodoh. Jelas sekali Ming Lee menggunakan kemampuannya. Pantas aku tidak bisa mendeteksi keberadaannya, toh ia tertidur.

"Pertanyaan bodoh", cibir Kyuhyun-hyung sarkastik. "Apa yang kamu lakukan di sini? JAWAB, LEE!", marah Kyuhyun-hyung memuncak.

Ming Lee tiba-tiba menghilang, tidak menampakkan dirinya. Ini kebiasaan yang ia lakukan. Aku merasakan ada sesuatu yang memeluk belakang tubuhku. "Aku takut", ujar sosok itu pelan. Aish, Ming Lee bodoh. Kyuhyun-hyung pasti mendengarnya.

"Ming Lee berhenti bersembunyi di belakang Dyn. Cepat jelaskan! KENAPA KAMU MASUK KAMARKU SEENAKNYA?", bentak Kyuhyun-hyung sambil meraih Ming Lee yang sudah menampakkan dirinya lagi. Keputusan Ming Lee benar. Jika ia terus menghilangkan sosoknya, maka jangan harap Kyuhyun-hyung akan membiarkan dirinya.

"Maaf, hyung! Hyung kan tahu kalau Lee senang bermain di kamar hyung. Mianhae. Lee tidak bermaksud menguping pembicaraan kalian. Maaf, hyung", kata Ming Lee dengan tatapan penuh air mata.

"Aish!", ujar Kyuhyun-hyung bermonolog. Ia mengusap kepala Ming Lee pelan. "Uljima, nae saeng!", ucapnya lembut. Aku iri melihat perlakuan berbeda darinya untuk Ming Lee. Huh! Kenapa Kyuhyun-hyung baik sekali dengan Ming Lee, sedangkan aku masih merasakan sakit pada punggung dan pipiku.

"Hyung sudah tidak marah?", tanya Ming Lee dengan puppy eyesnya. Huh, menggelikan!

Kyuhyun-hyung mengangguk. Ming Lee tersenyum senang. "Kalau begitu jangan memarahi Dyn-hyung lagi ya!", pintanya dengan selembut mungkin.

"Hmm", jawab Kyuhyun-hyung malas. Dari nadanya saja kita bisa tahu kalau ia tidak ikhlas melakukannya.

Tiba-tiba Ming Lee menyeringai, persis seperti seringaian Kyuhyun-hyung. "Hyung, biarkanlah kami berada di LUCK. Tadi aku mendapatkan sesuatu. Walau kurang jelas karena terganggu pembicaraan kalian, tapi aku yakin keberadaan kami akan membantu hyung. Jadi biarkan kami di sana", jelas Ming Lee dengan suara mantap.

Mata Kyuhyun-hyung berbinar. Ia ikut menyeringai. Aku bergidik ngeri melihat kelakuan kedua sepupuku ini. "Benarkah? Baiklah kalau begitu. Jangan buat aku kecewa, Lee!"

.

r(o.O") YuyaLoveSungmin ("O.o)a

.

"Jadi bagaimana hasil pencarian kalian beberapa hari ini?", tanya Yeomin-noona saat kami berkumpul di klinik Jungsi. "Siapa yang mendapatkan hasil memuaskan?"

Semua terdiam. Sungmin terlihat tegang, banyak hal yang ia pikirkan. Hyun Young melepas pelukan Ming Lee. Ia melangkah maju. "Aku punya informasi penting", ujarnya serius.

Kamu semua, anggota LUCK, duduk dengan manis di tempat masing-masing menunggu kabar berita dari Hyun Young.

"Aku mencari lambing ini di perpustakaan sekolah. Aku mendapati salah satu buku menunjukkan bahwa lambang ini berkaitan dengan sejarah sekolah. Sayangnya…", kata Hyun Young terputus. Ia menundukkan kepalanya.

"Sayangnya apa, Young?", tanya kami penasaran.

"Sayangnya aku tidak menemukan buku lain yang menjelaskan sejarah sekolah ini secara detail. Itu semua berada di ruang khusus dalam perpustakaan", lanjutnya lagi.

"Ruangan khusus? Ruangan yang tidak pernah dibuka kecuali untuk orang-orang tertentu di sekolah?", tanya Hyo Chan bergidik takut. Ia memendamkan wajahnya di bahu Jungsi. Aish! Dasar yeoja!

"Mm… Bagaimana Noona? Apa kita berhenti saja?", tanyaku meyakinkan. Aku ingin sekali semua ini berakhir secepatnya.

"Tidak. Kita akan mengambilnya ke ruangan khusus itu", jawab Yeomin-noona tegas.

"Noona, ada apa sebenarnya? Kenapa kalian bersikeras membantuku? Biarkan saja, toh kebenaran pasti akan terkuak", kata Sungmin jenuh. 'Aku tidak mau merepotkan kalian terus Hyungdeul, Noonadeul!', batinnya.

Aku turut sedih melihat wajahnya yang merasa menjadi beban kami selama ini. Ternyata Sungmin bukanlah namja yang tega membiarkan orang repot untuknya. Aigoo! Aku sudah menilainya salah.

Yeomin-noona duduk di samping Sungmin, entah sejak kapan. "Tidak, Sungmin-ah. Kami harus menguak kebenaran secepatnya sebelum semua terlambat dan membuat kami semakin repot", jelas Yeomin-noona sambil tersenyum manis.

Sebelum semuanya terlambat? Apa maksud Yeomin-noona sebenarnya? Apakah ini berkaitan juga dengan masalah keluarga Cho selama ini?

'Berhenti memikirkan hal yang tidak penting, Dyn! Jangan biarkan kata hatimu itu terdengar oleh orang lain. Ini bisa jadi boomerang untukmu', kata seseorang masuk ke dalam pikiranku.

Aku menoleh ke sekitarku. Siapa lagi yang bisa masuk ke otakku seperti ini? Aish, kemampuanku melemah. Aku harus belajar lagi. Aku harus mengunci otakku mulai sekarang.

"Jadi kapan kita mulai menggeledah ruangan khusus itu?", tanya Hyo Chan antusias. Yeoja ini memang diam-diam memiliki semangat yang luar biasa.

"Kamu pikir akan semudah itu menggeledah ruangan khusus itu, chagi? Tidak mungkin mudah!", bantah Jungsi sambil menyentil hidung mungil Hyo Chan. Kekasihnya itu hanya mengerucut sebal, karena Jungsi membantah perkataannya.

"Bukankah ada Ming Lee yang bisa masuk ke ruangan itu tanpa diketahui sedikit pun?", usul Hyun Young yang langsung mendapat death glare dari Seme-nya.

'Aish, kenapa aku?', kesal Ming Lee dalam hati. Aku tertawa kecil melihat kedua pasangan itu saat saling melempar death glare agar keinginannya tercapai. Hahahaha… Diakhiri dengan kekalahan Ming Lee atas keputusan Uke-nya itu.

"Usulanmu aku terima Hyun Young! Secepatnya saja! Kalau bisa besok malam kita menuju ruang khusus itu. Pastikan semuanya aman. Jangan sampai kita gagal", ucap Yeomin-noona di depan kami semua. Ia mulai memberikan pengarahan atas rencananya. Aku bosan mendengarkannya jadi biarkanlah rapat ini berjalan hingga akhir.

"Kenapa lesu seperti itu, Dyn?", tanya Ming Lee yang baru saja mendatangiku.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya jenuh. Pelajaranku menurun semua. Aku harus mengejar ketinggalanku agar bisa lulus, bukannya asyik di dalam LUCK begini", keluhku kepada sepupu tersayangku itu.

Ia menepuk punggungku pelan. "Tenang saja, Bro. Kamu minta bantuan Kyuhyun-hyung saja. Ia pasti akan membantu", usulnya yang jelas-jelas tidak berguna untukku.

"Tidak! Kyuhyun-hyung akan menghukumku jika tahu aku menjadi bodoh seperti ini"

"Tidak akan apa-apa. Kita lihat saja nanti! Kisah ini akan semakin menarik, hyung", ujar Ming Lee semakin membuatku penasaran.

"Maksudmu apa, Ming?", tanyaku bingung. Ia hanya membalaskan ucapanku dengan senyumnya. "Jelaskan padaku, Ming", mohonku padanya.

"Ini adalah rahasia Tuhan, hyung. Kalau kamu tahu akhirnya, hidup tidak akan jadi semenarik ini. Selamat memenangkannya, ya Hyung", jawabnya sambil menjauh dariku.

'Berhenti memikirkan sesuatu tak penting, Dyn. Fokus saja pada apa yg ada di depanmu sekarang', kata suara itu lagi mengingatkanku. Ini sebenarnya suara siapa sih? Aish! Aku pastikan besok otakku terkunci rapat dari orang-orang usil seperti ini.

"Sudah selesai bengongnya, Dyn?", tanyaYeomin-noona dengan kata-kata penuh penekanan. Aku yakin ia sedang kesal sekarang. Aku hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaannya. Ia membalas senyumku, lalu menepuk pelan kepalaku. "Baguslah! Pintar!"

.

r(o.O") YuyaLoveSungmin ("O.o)a

.

Malam yang ditentukan datang juga. Yeomin-noona sudah menjelaskan kenapa ia memilih hari ini, karena tiga hari lagi adalah minggu hening untuk belajar, jadi ia ingin semua selesai sekarang. Aku, Yeomin-noona, Hyun Young dan Jungsi sudah berkumpul di dalam perpustakaan.

Dengan akal culas seorang dokter Jungsi, kami berhasil masuk ke dalam perpustakaan ini. Hyun Young bertugas untuk mencari segala informasi dan celah yang mungkin bisa digunakan untuk masuk ke dalam ruangan itu. Yeomin-noona memintaku untuk mendeteksi keberadaan orang lain di sini. Ming Lee sendiri sudah menghilangkan dirinya, mengikuti intruksi Hyun Young. Yeomin-noona selalu siap siaga untuk membantu kami jika ada sesuatu yang tidak terduga. Hyo Chan dan Sungmin tidak dianjurkan untuk ikut karena berbagai alasan yang tidak dijelaskan oleh Yeomin-noona.

Aksi kami pun dimulai.

Waktu berlalu beberapa jam, namun kami masih belum bisa menemukan cara memasuki ruangan khusus yang letaknya pun tidak jelas. Ming Lee sudah berkali-kali mencoba masuk ke beberapa tempat yang diperkirakan sebagai ruangan khusus itu. Semua berakhir gagal. Terkadang Ming Lee kembali dengan keadaan yang berantakan, terluka, atau pun kelelahan. Sepertinya ruang demi ruang itu memiliki berbagai hal di dalamnya. Hal yang aku sendiri tidak bisa menduganya dengan baik. Satu hal yang membuatku bingung, kenapa Yeomin-noona tidak melakukan tindakan apapun?

"Coba di sini, chagi!", usul Hyun Young. Ia menunjuk suatu pintu kecil berukuran sebesar tubuh kucing milik halmoni-ku.

Ming Lee, yang baru saja disembuhkan oleh Jungsi, hanya dapat bergidik ngeri mendengar usulan kekasihnya itu. "Kamu yakin kali ini?", tanyanya takut-takut.

"Aku yakin sekali kali ini, chagiya! Cepat masuk. Hari sudah mulai pagi nih!", perintah Hyun Young dengan wajah mengerikan miliknya. Namja aegyo itu memang akan terlihat sangat menyeramkan jika sudah marah terutama saat kekasihnya tidak menuruti keinginannya.

Ming Lee menelan ludahnya kecut. Aku bisa melihat keringat dingin keluar dari pelipisnya. Ming Lee mulai menghilangkan dirinya.

SIIIIING!

Aura merah menyelimuti seluruh dinding di ruang perpustakaan ini. Ming Lee pun kembali menampakkan dirinya. Ia menggeleng ketakutan. Aish! Ini pasti pintu yang benar. Kami berlima mempersiapkan diri jika ada sesuatu yang datang.

Aku bergidik ngeri saat sebuah hawa mencekam mendekati ruang perpustakaan ini. Sosok itu masih berada jauh dari ruangan ini, namun aku sudah bisa merasakan hawanya. Aku menatap Hyun Young untuk memastikan apakah ia juga merasakannya. Hyun Young menganggukkan kepalanya mantap/

"Ada yang datang noona!", ujarku memberitahu.

"Aku tahu! Bersiap-siaplah, chingudeul! Kedatangan kita telah diketahui pemilik ruang khusus ini", balas Yeomin-noona dengan wajahnya yang masih terlihat tenang. Aish! Kok bisa?

SIIIING! Sebuah hempasan angin mengibas kami semua. Untung saja kami bisa menahannya dengan posisi kuda-kuda kami. Bayangan hitam mulai menghias sisi ruangan perpustakan. Pasti sosok itu sudah sampai di sini.

"Apa yang kalian lakukan di tempatku?", tanya sosok itu dengan suara keras yang menantang. "Kalian tidak diizinkan memasuki wilayah itu tanpa izin", ujarnya sekali lagi.

BRUUUUK! Ming Lee terhempas ke arah rak buku yang menjulang tinggi. Hyun Young langsung mendekati tubuh Ming Lee yang terkulai lemah. Aku ingin sekali menolong sepupuku itu jika saja tanganku tidak ditahan Yeomin-noona.

"Berhenti menghilangkan sosokmu, namja kecil. Jangan coba-coba mencariku! Aku sudah melumpuhkan semua kemampuan kalian, karena ruangan ini sudah aku proteksi dengan aura merahku", jelas sosok itu. "Katakan apa kemauan kalian?"

"Kami tidak akan mengatakan keinginan kami, sebelum kamu memperlihatkan sosokmu! Toh kami semua sudah tidak memiliki kekuatan, jadi kami tidak akan bisa menyerangmu", tantang Yeomin-noona masih dengan wajah biasanya itu. Aku tidak melihat raut ketakutan atau pun kegelisahan. Ia sangat tenang. Aish! Apakah menurutnya ini bukan masalah besar?

"Baiklah"

SWIIIING! Sesuatu bersayap turun dari atas atap perpustakan. BRAAAK! Pendaratan sempurnanya membuat lantai di ruangan ini retak karena sosok tubuhnya yang besar itu. Di depanku kini berdiri seorang namja dengan sayap berwarna abu-abu. Tubuhnya besar, tegap dan berotot. Benar-benar sosok seorang penjaga ideal, namun wajahnya tak kalah tampan. Ia menunjukkan senyuman yang menurutku cukup manis. Aish! Dyn sadarlah! Dia itu musuhmu!

"Jadi apa yang ingin kamu lakukan di ruangan itu, Yeomin Ha?", tanya sosok itu dengan suaranya yang berat.

Aku membelalakkan mataku, menatap orang itu dan Yeomin-noona secara bergantian. Jadi dia mengenal noona-ku ini? Sebenarnya ada apa ini?

Yeomin-noona menyeringai. "Hisashiburi, Kangin-ah"

.

\(^w^)/~ TBC ~\(^0^)9

.

TIDAK ADA PILIHAN KALI INI, KARENA MASALAH PERPUSTAKAAN BELUM SELESAI. KEEP READING!

Siapakah Kangin-ah? Apa hubungannya dengan Yeomin-noona?

Ayo tebak dengan imajinasi kalian, READERS!


::Cuap2 Author::…

Jangan tabok Yuya ya! Karena chap ini memang harus berakhir di sini. Chap selanjutnya akan ada KyuMin moment kok! KKK~~ bagaimanakah? Masih ada yg ngeluh Kyu nggak keluar2? Ini aku dah keluarin! Hhe… Tanggal Update: 27 Januari (Ulang Tahun Mamaku)… Diusahakan akan ada update secepatnya. Karena baru sadar kalau itu pas ultah mama. Hahaha!


Balasan review:

minnie beliebers: ini FF KyuMin namun karena misteri, ga secepat itu dipertemukan. Gomawo dah review.

Meong: Kyu sudah hadir… masih mystery jadi KyuMinnya disimpan dulu ya!

WidiwMin males login: REVIEWnya singkat bgt! Kkk~~ update sesuai jadwal niy!

KyuHyunJiYoon: iya, mianhae… kan tadinya ada di salah satu grup FB sih. Aku g hapal artis, tapi sdkit demi sdikit aku masukin. Gomawo dah review. Keep reading

MinnieGalz: bingung? Nanti terbiasa kok! Kkk~~ gomawo ya

Hima Kimie: Kyu udah ada… mianhae baru dikit. Selanjutnya ada KyuMin… kkk~~ keep reading ya! Dan terus menebak! Aku suka sama imajinasi semua readers

Noname: Jelek ya? Mungkin karena kamu nggak ngerti. Daripada bingung kamu ke WP aku aja ya! Di sana ada semua versinya!

JiYoo861015: ih kok konsep ttg LUCK g jauh beda sama pemikiran aku,,, kk~~ aku seneng deh.. gomawo dah review ya!

lee haerien: gomawo dah review dan kasih pilihan

Nuryatun: udah update! Semoga puas

Dyn KaiShin Kyuhyunmin: Dyn! Ini udah update! P.O.V kamu pula! Kkk~~

Thea: jadi reader setiaku ya? Hhe,,, tuh bang Kyu tampil… chap selanjutnya KyuMin, yeah! Gomawo


Sekian… GOMAWO UNTUK SEMUA READERS YG ME-REVIEW!

Bagi READERS lainnya, AYO KEEP REVIEW! Biar FF ini lanjut disini, soalnya liat responnya agak KURANG kemarin, aku agak MALAS UPDATE jadinya. Hhe… Jangan sampai aku hentikan FFnya di sini ya!