SNOWDROP

Author : Rainy Heart

Length : Series

Rated : T to M

Cast :

Cho Kyuhyun

Lee Sungmin

And other suju member

Pairing : KYUMIN and Other Pair

Disclaimer : Semua cast belongs to God and themself. But Sungmin punyaku #plak#

Genre : Romance / Drama

Warning : Many Typos, Gag pakek EYD yang baek n bener, bahasa acak-acakan, alur ngebosenin.

Summarry : "aku tak akan hidup saat bunga lain bermekaran namun aku akan mekar saat bunga lain telah berguguran"

This is Just as another present from me

THIS FIC JUST FOR YAOI LOVERS

Happy Reading

Chapter 1

Lee Sungmin POV

Ini musim dingin, aku kembali merapatkan mantelku. Rasanya seluruh darahku hampir membeku. Aku berjalan pelan meninggalkan toko bunga langgananku. "Ah, Snowdrop. Putih dan cantik."

Aku mengembangkan senyumanku, membawa satu pot bunga snowdrop. Karena setiap hari aku akan memberikan satu tangkai bunga ini padanya selama musim dingin, aku harus menanamnya sendiri. Aku melangkahkan kakiku masuk kerumah kecil kami. Aku, Appa dan Eomma.

"Umma" aku melangkah masuk mencari Umma ku. "Nde chagi, kau sudah pulang." Umma datang menyambutku. "Umma, appa pergi kemana ? Mengapa tak terlihat ?"

"Appa harus bekerja ekstra, karena sebentar lagi kan natal "

"Tapi Eomma, itu masih dua bulan lagi"

"Chagi," Teukkie Umma mendekatiku dan memelukku dari belakang,"Appa kan harus membuat pohon natal di tempatnya bekerja, jika tidak dibuat mulai sekarang bagaimana bisa menyelesaikan berpuluh pohon natal untuk memenuhi supermarket yang besar itu."

Umma duduk didepanku dan meminum coklat panasnya " Selain Appamu, pemiliknya tak mau memerintah orang lain. Kau tahu kan, tuan Cho itu sangat menyayangi Appa seperti adiknya sendiri."

Aku hanya bisa menghela nafas, Tuan Cho itu sama saja dengan anaknya yang sangat menyebalkan. Tapi entah mengapa aku menyukainya. "Arrasseo, tapi aku tak ingin sesuatu terjadi pada Appa hanya karena terus menyentuh pohon itu dan bermain dengan listrik untuk memasang rangkaian lampu yang begitu rumit."

"Tenanglah chagi, semua akan baik-baik saja. Appamu pasti juga akan berhati-hati"

Aku melangkahkan kakiku. Membawa pot bunga Snowdrop itu dan meletakkannya di balkon kamarku. Sudah sepuluh pot, aku rasa sudah cukup. Hah, sejujurnya aku sangat mengkhawatirkan Appa. Dia harus naik tangga untuk menghias pohon natal yang begitu tinggi itu.

oooSNOWDROPooo

Dan sekarang inilah aku. Disinilah aku dan eommaku. Kami menaruh bunga di makam Appa yang baru seminggu ini. Sesuatu memang terjadi pada Appa malam itu. Ia terjatuh dan tertimpa pohon natal. Tuan Cho dan istrinya sudah meminta maaf padaku dan Umma. Mereka memang menjamin kehidupan kami.

Mereka juga sangat perhatian dan menyayangi Umma. Umma tidak diperbolehkan bekerja oleh Nyonya Heechul, istri Tuan Cho. Setiap bulan mereka akan hidup kami dan juga sekolahku.

Aku melangkahkan kakiku kembali menuju sekolah. Sudah seminggu ini aku tidak bersekolah, dan rasanya niatku untuk memberikan bunga snowdrop itu padanya pupus sudah. Aku sendiri yang malah kini kehilangan harapan.

"Ini hyung, untukmu "

Aku menatap namja tampan, dengan tubuhnya yang tinggi dan tegap itu. Mata coklanya yang tajam serta senyuman dinginnya yang membuatnya semakin tampan.

"Mwo ?"

"Itu, surat dari Umma. Dia ingin aku memberikannya padamu."

Namja itu langsung pergi duduk dibangkunya. Dia itu selalu seperti itu. Meski dia pintar dalam pelajaran tapi dia sungguh payah dan tak bisa bergaul. Dia sama sekali tak punya teman, dan aku rasa dia sama sekali tak peduli apalagi memikirkannya.

Aku membuka surat dari Nyonya Heechul. 'Hah, dia menyuruhku datang kerumahnya sore ini. Ada apa ya ?' Aku terus membatin menerka apa yang kira-kira akan dibicarakan oleh Nyonya Heechul.

Dia memang cantik, tapi kurasa wajah cantik itu hanya menurunkan seringaian menakutkan pada putranya yang sangat menyebalkan dan dingin itu.

oooSNOWDROPooo

"Mwo ?"

Rasanya aku ingin pingsan saat itu juga. Ya, aku sih tidak apa-apa. Tapi lihatlah namja tampan didepanku ini, dia menatapku seakan ingin menelanku bulat-bulat. Aku menatap Nyonya Heechul dan dia hanya tersenyum padaku. Seringaian yang menakutkan, sama dengan seringaian tuan muda Cho yang sangat menyebalkan ini.

"Tapi nyonya, apa itu tidak terlalu berlebihan ? Dengan anda dan Tuan Cho yang menangung hidup kami saja itu sudah lebih dari cukup. Lagipula aku lihat tuan muda sepertinya tidak suka dengan keputusan anda, jadi mohon nyonya memikirkannya lagi."

"Minnie, aku sangat menyukaimu. Aku ingin putraku manis dan sopan sepertimu, tidak seperti dia ini yang tak tahu sopan santun dan selalu semaunya. Dan aku lihat kalian cocok.

"Umma ! Apanya yang cocok ? Aku ini namja Umma, mengapa seenaknya saja menjodohkan aku dengan namja aneh seperti dia ?"

Pletak

Sebuah pukulan mendarat dikepala tuan muda Cho, aku sungguh kasihan melihatnya. "Jaga bicaramu Kyunie, Umma tak pernah menganggapnya aneh. Umma sangat menyukainya, dan kau harus menerima pernikahanmu tanpa pembantahan sedikitpun."

Aku hanya bisa menunduk melipat wajahku yang rasanya begitu panas. Aku ingin menangis tapi juga ingin tersenyum, aku memang menyukainya tapi dia "Nyonya, tolong pikirkan lagi"

"Umma, dengar 'kan ? Dia saja menyuruh Umma untuk memikirkannya lagi. Umma, aku ini putramu satu-satunya, kenapa malah menikahkan aku dengan namja Umma. Nanti bagaimana bisa melanjutkan keturunan Umma ?"

"Aishh, diamlah kau anak nakal. Umma tidak bingung dengan keturunan. Meski kalian mengadopsi anak, kurasa anak kalian nanti akan menjadi anak yang baik karena memiliki Umma seperti Minnie. Kau tak lihat, Minnie itu sangat cantik dan manis Kyu ?"

Nyonya Heechul memaksa wajah anaknya dan menariknya lurus hingga menghadapku. "Minnie chagi, ayo angkat kepalamu sayang. Tunjukkan wajah cantikmu itu agar anakku yang buta ini bisa melihatnya"

"Umma !"

Aku mengangkat wajahku dan menatapnya. Nyonya Heechul benar-benar keras padanya, tangan nyonya Heechul tengah memegang erat pipinya agar tak berpaling dan terus menatapku.

Lee Sungmin POV end

Cho Kyuhyun POV

Terpaksa aku menatapnya. 'Aish , anak itu mengapa dia itu ...' aku tak jadi mengumpatnya. Ya, aku terus menatapnya. Kulihat dia memang manis, ya aku akui itu. Dan dia juga baik, sopan dan cantik.

Aku menatap wajah cantiknya dengan mata foxynya itu, pipi chubbynya, kulitnya yang putih seperti porselen rumahku, dan juga bibirnya. 'Aishh ! Aku mulai gila, tapi bibirnya. Mengapa bisa bibir seorang namja begitu menggoda ? Pink dan plump dan rasanya aku ...'

Pletak

"Aish, Umma ! Mengapa kau suka sekali memukul kepalaku sih ?"

"Kya ! Kau bilang kau tak menyukainya, tapi kau menatapnya seperti mau menelannya. Sepertinya kau lupa berkedip hingga terus menatapnya selama bermenit-menit. Umma tahu kau menyukainya"

"Umma !"

"Aish, diamlah kau bocah !" Umma kembali membentakku dan kini dia malah duduk disisi Minnie. 'Ya, aku pikir Minnie juga nama yang manis. Hah, harus kuakui dia memang manis'

"Minnie chagi, besok kau datang kemari bersama Teukki nde. Aku ingin kau dan Teukki tinggal disini bersama kami. Aku ingin rumah kami yang besar ini menjadi ramai. Akan sangat menyenangkan jika kau tinggal dirumah ini." Umma terus saja berbicara padannya dan kemudian malah menatapku.

"Kau lihat Minnie, dia itu sama dengan Appanya. Apaanya gila kerja dan Kyu itu sangat penyendiri dan tak bisa bergaul. Aku seperti hidup sendiri dirumah yang sebesar ini. " Kulihat Minnie Cuma tersenyum dan mengangguk saja menatap Umma.

'Aish, dia itu selalu saja sok manis didepan Umma.'

Umma menatapku dan tersenyum licik padaku, "Kyunnie sayang, antarkan Sungmin pulang dan jangan lupa besok kau harus menjemputnya dan mengantarnya pulang sekolah. Tunggulah dirumah mereka dan bawa Teukki juga Sungmin. Aku ingin mereka tinggal dirumah ini mulai besok."

"Mwo ! Umma kan bisa menyuruh supir, kenapa harus aku ?"

"Kyunnie, kau mau membantah Umma sayang ?" kulihat Umma sudah memutar-mutar genggaman tangannya. Aku melindungi kepalaku "Ahni Umma, baiklah aku akan melakukannya." Aku menyeret Minnie keluar dari ruang makan itu.

Aku memasukkannya kedalam mobilku dan menatapnya. Ia hanya menunduk menyembunyikan wajahnya. 'Omona, bibir itu ' Aku rasa aku sudah gila, mengapa hanya menatapnya sekali saja aku jadi seperti ini ?

"Hei, besok kalau disekolah bersikaplah biasa dan wajar padaku. Aku tak mau orang satu sekolah tahu kalau aku akan menikah dengan namja sepertimu." Aku mengacak-acak rambutku frustasi. 'Bagaimana tidak frustasi ? ' Aku sudah gila karena memang aku merasa aku menyukainya. Ada aliran hangat yang menyusup ketubuhku saat aku menatapnya.

"Tuan Muda, mianhe. Aku tidak bisa menolak permintaan Nyonya Cho." Dia membungkuk padaku dan terus mengatakan maaf. "Aish, sudahlah. Umma memang selalu begitu dan seenaknya sendiri."

Aku menjalankan mobilku menuju rumahnya yang kecil. "Aku tidak mampir. Jangan lupa siapkan semua barangmu dan katakan pada Ummamu jika Umma meminta kau dan dia tinggal di rumah kami"

Setelah dia turun, aku baru bisa bernafas lega. "Hah, rasanya aku hampir mati menahan jantungku yang terus berdebar tak karuan"

Cho Kyuhyun POV end

Lee Sungmin POV

Aku masuk kedalam rumahku dan langsung mencari Umma. Aku menemukannya tengah berada dikamarku dan menatap bunga Snowdrop itu. "Umma " aku memanggilnya dan memeluknya. Rasanya Ummaku banyak berubah, dia menjadi lebih pendiam. "Aku baru dari rumah Nyonya Cho"

Aku mengajak Umma duduk dikasurku. Aku menatap matanya yang kini tak cantik lagi. Aku mengusap pipi kurusnya dan menciumnya. "Umma, aku menyayangimu Umma."

"Nde, Umma juga sangat menyayangimu. Katakan, ada apa Nyonya Cho menyuruhmu kerumahnya ?"

"Itu karena dia mau kita tinggal dirumahnya Umma"

"Jinja !"

"Nde Umma, dan dia juga ingin aku menikah dengan tuan muda Cho"

"Mworago ?"

Sudah bisa kutebak pasti Ummaku akan sangat terkejut dan shock mendengarnya. "Iya, Umma. Dia memintaku menjadi menantunya dan aku tak bisa menolaknya."

Umma mengusap pipiku dan menciumnya. "Chagi, Umma tahu kau menyukainya. Umma hanya terlalu senang tapi jika Umma dan kau pergi bagaimana dengan rumah ini ?"

"Nyonya Cho bilang, dia akan mengurusnya. Dia akan meminta seorang penjaga membersihkan dan merawat rumah ini. " Umma memelukku erat, aku rasa dia menangis. Punggungku rasanya basah.

oooSNOWDROPooo

Aku berangkat bersama Tuan Muda Cho yang menyebalkan itu, dia seenaknya saja menurunkan aku ditengah jalan. Meski jaraknya sudah cukup dekat dengan sekolah tapi tetap saja aku harus berjalan kaki, rasanya melelahkan sekali. Aku masuk kekelasku, sekolah ini rasanya sungguh membosankan.

Aku mengedarkan pandanganku mencari Hyukkie, namun tak terlihat sedikitpun batang hidungnya. 'Kemana sih ?' Aku keluar kelas dan akhirnya aku menemukannya. Dia tengah mengintip kelas sebelah. Aku menarik kerah bajunya." Hei, apa yang kau lakukan ?"

"Aish, Minnie-ah. Kau menggangguku. "

"Memangnya kau melihat apa ?" Aku mencoba mengintip kedalam kelas sebelah. "Donghae. Lee Donghae. Lihatlah dia Minnie, tampan dan juga sexy " Hyukkie kembali mengintipnya disebelahku.

Aku menghentikan pekerjaanku dan menatap Hyukkie, "Aish kau ini terlalu banyak mengkhayal yang bukan-bukan" Aku menariknya menuju kelas kami. Dia duduk disisiku dan menatapku penuh tanda tanya. "Waeyo Hyukkie, kenapa menatapku seperti itu ?"

"Ahni, tapi sepertinya kau punya masalah dan butuh bercerita pada seseorang."

'Hei bagaimana bisa dia tahu ? Ah, baiklah aku rasa memang aku harus menceritakannya. Lagipula Hyukkie tetanggaku, bisa saja nanti dia main main kerumahku tapi tak menemukan aku.' Aku menatap Hyukkie dan berbisik padanya.

"Mwo ?"

Dia menatapku tak percaya, aku hanya menganggukan kepalaku.

"Bagaimana bisa kau menikah dengan namja aneh yang sangat sombong itu Minnie. Tapi tidak apa-apa sih" Hyukkie menatapku lagi, "dari yang kudengar dia itu sepupu dari Lee Donghae, orang yang aku sukai. Tapi tetap saja Minnie, apa kau tahan dengan dia ?"

Hyukkie menunjuk Kyu dengan dagunya. Aku melihat Kyu yang kini tengah asyik dengan PSP hitamnya, tak mempedulikan begitu banyak yeoja yang tengah menatap lapar padanya di sekelilingnya.

Aku menghela nafasku, aku sadar Kyu adalah namja populer disekolahku. Dengan menjetikkan jarinya saja dia bisa mendapatkan yeoja yang dia mau dengan mudah. " Entahlah, aku juga bingung Hyukkie. Aku tak bisa menolak permintaan Nyonya Cho. "

Hyukkie mengusap bahuku dan menatapku dengan mata cantiknya. "Hei, aku akan membantumu Minnie. Tenang saja, tapi kau juga bantu aku jika kau sudah dekat dengan keluarga Kyu. Kenalkan aku pada Donghae"

"Aish, kau ini selalu saja "

Kulihat Kyu masih sibuk dengan PSPnya. Dia itu memang selalu begitu. Songsae datang dan mulai mengajar kami. 'Rasanya aku sangat bosan, pelajaran fisika ini memang teramat berat dan menyiksa otakku.' Aku melihat Kyu yang duduk agak jauh dibelakangku.

Dia hanya menatap rumus di papan tulis tanpa mencatatnya sama sekali, 'Aku tak sepintar Kyu yang hanya melihat saja sudah mengerti'. Tak heran dia bisa lompat kelas dua tahun dan sekelas denganku. Dia sungguh-sungguh pintar.

Tak kusangka mata kami bertemu. 'Ommona dia menatapku ' Aku langsung mengalihkan pandanganku darinya. Aishh aku rasa wajahku sudah benar-benar merah kali ini.

oooSNOWDROPooo

"Ayo, kita pulang" Kyu menyeretku dan meninggalkan kelas kami yang memang masih banyak siswa yang ada disana. Kulihat Hyukkie melambaikan tanganku dan mengepalkan tangannya "Hwaiting !" Aish, dia selalu saja berteriak seperti itu. 'Memalukan '

"Kita akan langsung kerumahmu, dan aku akan menunggumu di mobil. Jangan lupa bawa semua barangmu dan juga barang-barang Ummamu." Kyu terus berbicara selama perjalanan. "Dan jangan menatapku seperti itu lagi saat dikelas. Aku tahu aku tampan, tapi tidak usah sampai sebegitunya kau mengagumi ketampananku "

"Mwo ? Kau ini GR sekali sih. Aku tadi tidak sengaja menatapmu, memangnya kau pikir aku suka apa menikah denganmu ?"

"Hei, memangnya kau pikir aku suka menikah denganmu ? Aish, kau ini bermimpi. Aku hanya tak bisa menolak perintah Umma atau aku akan kehilangan semua koleksi gameku dan juga PSP kesayanganku"

"Hei, mengapa lebih menyayangi PSP dan game bodohmu itu ?"

"Kau pikir aku menyayangimu ? Cih, maaf sekali." Rasanya aku ingin menjitaknya saat itu juga.

"Hei Tuan Muda Cho, kau pikir aku bisa menolak permintaan Nyonya Heechul. Kau tak lihat dia begitu menyayangiku, kurasa kau juga tak pernah diperlakukan dengan baik oleh Ummamu sendiri karena kelakuanmu itu."

Kulihat dia benar-benar diam. 'Omona, aku salah bicara' Dengan takut aku menatapnya, wajahnya benar-benar menakutkan. "Kyu, mianhe"

"Gwenchanayo. Apa yang kau katakan memang benar. Umma memang tak pernah memperlakukan aku dengan baik. Dia selalu saja menjitakku dan apalagi karenamu dia semakin terus menyiksaku" Kyu memberhentikan mobilnya dan menatapku tajam.

"Memangnya kau pikir aku anak siapa hingga Umma tak menyayangiku ? Dia itu memang seperti itu, selalu semaunya sendiri. Jadi jangan salahkan aku jika aku menirunya. Lagipula kurasa perjodohan ini akan mengasyikan. Aku ingin kita membuat sebuah perjanjian"

Kulihat Kyu mengeluarkan kertas dan penanya. "Kau bacalah dan tanda tangani disini"

Aku membaca kertas itu, di awal tulisan itu memang wajar tapi ditengahnya "Mwo ?" aku menatapnya yang tersenyum penuh kemenangan. "Kita akan melakukan malam pertama setelah kau benar-benar mencintaiku." Aku menatapnya tajam "Hei, apa maksudnya malam pertama ?"

Dia hanya menyeringai tak jelas dan kembali mengemudikan mobilnya. "Mengapa harus melakukannya setelah kau benar-benar mencintaiku ? Kau pikir aku mau melakukannya denganmu ? Hei, tuan muda aku ini masih normal dan aku juga bisa melakukan itu dengan yeoja lain. Tak perlu harus denganmu"

"Aishh, diamlah dan baca lagi. Kau belum selesai membacanya."

Aku kembali membaca surat perjanjian itu "Mwo ! Apa maksudmu dengan memaksa aku ? Lagipula kenapa aku tak boleh melakukannya dengan yeoja lain. Kau ini maunya menang sendiri !" lagi-lagi dia menghentikan mobilnya dan menatapku.

"Memangnya kau ini tak punya aturan apa ? Kau pikir aku mau istriku bercinta dengan orang lain. Aku juga tak akan melakukannya dengan yeoja manapun, jadi impas bukan. Dan satu hal lagi, meski aku tak mencintaimu tapi jika aku menginginkan kau melayaniku kau harus mau melakukannya."

"Ahni, aku tetap tidak akan melakukannya sampai kapanpun" Tuan Muda Cho langsung menatapku dengan seringaian liciknya itu. "Kau baca lagi sampai selesai" Aku menuruti perintahnya dan membaca surat bodoh itu lagi.

"Mwo, kau akan mengadukan pada Umma. Aish, jangan membawa Umma dan keluargamu dalam masalah kita" Jujur, Umma sangat senang dengan pernikahanku dan Kyu. Aku tak mungkin mengecewakan Umma dan juga nyonya Cho.

"Arrasseo " akhirnya aku menyerah dan menandatangani surat bodoh itu. 'Hah, tamatlah sudah riwayat seorang namja bernama Lee Sungmin'

Lee Sungmin POV end

Cho Kyuhyun POV

Kami sampai di rumahnya, ia langsung pergi dan aku akan menunggunya di mobil saja. Kulihat dia sudah masuk kedalam rumahnya. 'Ah, rasanya aku lega sekali. Kurasa aku memang sudah gila jika benar-benar menyukainya.'

Aku masih menunggunya didepan rumahnya. 'hah, kenapa dia lama sekali sih ?' Aku tak sabar menunggunya di mobilku, mana salju terus turun dan udara begitu dingin. Mau tidak mau aku harus menyusulnya ke dalam rumahnya. "Teukki Ahjumma" Aku melihat Teukki Ahjumma sedang membawa begitu banyak pot bunga.

"Tuan Muda, mianhe menunggu lama. Kami harus mengemas barang dulu. Aku tak tahu barang yang akan di bawa Sungmin jadi ya dia harus merapikannya dulu." Teukki Ahjumma terus saja meletakkan pot bunga itu dalam keranjang.

"Ahjumma, apa bunga ini juga akan dibawa ?"

"Nde Tuan Muda, ini bunga milik Sungmin. Dia yang menanamnya sendiri dan katanya ini tidak boleh ditinggal." Aku membantu Teukki Ahjumma membawa barangnya ke mobil. Aku heran mengapa dia membawa bunga jelek begini.

"Ahjumma tunggu saja dimobil, nanti aku yang akan membantu Minnie Hyung." Aku menyuruh Ahjumma untuk tetap di mobil. Entahlah, aku menyayanginya seperti menyayangi Ummaku sendiri. Dia orang yang lembut dan baik padaku.

Aku kembali masuk kerumah dan tak menemukan makhluk itu. "Minnie Hyung, kau dimana sih ? Kenapa lama sekali ?" Aku mencarinya keseluruh rumah. Tapi tak menemukannya. Aku naik tangga kekamar atas Aku mencoba mencari kamarnya dan akh, aku melihat pemandangan yang indah 'Ommona ! dia seksi ...'

Bruggg !

"Awhhhh, kau pikir aku ini apa ? Menutup pintu begitu kerasnya. Sakit tau ?" Aku mengusap dahiku yang terbentur pintu.

"Kya ! Siapa suruh kau mengintipku, dasar kau mesum !"

Aku hanya tersenyum dalam hati, dia betul – betul seksi, akhh kulitnya putih dan mulus. Aish, kenapa aku jadi seperti ini. Aku kembali menunggunya di lantai bawah dan mengusap pantatku yang rasanya begitu sakit karena membentur lantai dan dahiku ini kurasa besok akan benjol karena pintu sialan itu.

Cho Kyuhyun POV end

Lee Sungmin POV

'Akh, akhirnya selesai juga.' Tak kusangka barang-barangku cukup banyak. Aku mengambil baju gantiku karena memang aku masih memakai seragamku sedari tadi. 'Ih, seragamku bau keringat' untung saja besok sudah ganti seragam.

Aku mulai melepaskan semua bajuku dan ketika aku hendak mengambil baju gantiku yang aku letakkan diatas kasurku, 'Ommona ! Dia melihatku ' Aku langsung menutup pintu kamarku dengan keras.

Bruggg !

"Awhhhh, kau pikir aku ini apa ? Menutup pintu begitu kerasnya. Sakit tau ?"

"Kya ! Siapa suruh kau mengintipku, dasar mesum !" Aku rasa dia jatuh, pasti sakit. Tapi aish, kenapa dia harus melihatku. Menyebalkan.

Aku memakai bajuku dan menyeret koperku turun ke lantai bawah. Aku melihat dia menatapku dengan matanya yang menggoda dan seringaian menakutkannya. "Mwo ?"

"Ahni, hanya saja kau terlihat sangat seksi dan menggoda "

"Mwo ? Beraninya kau ! Kau tak tahu aku pemegang sabuk hitam taekwondo, mau kau kupukuli sampai tak bisa bergerak lagi hah ?" Aish, aku malu sekali.

Tapi dia hanya berjalan melenggang didepanku dengan seringaiannya. "Silahkan saja, nanti juga kau yang akan dimarahi Ummaku dan juga Teukki Ahjumma" dia mengatakan itu dengan santainya.

Aku hanya bisa menghela nafas beratku.'Hah, kurasa dia benar. Aku tak akan bisa memukulnya kalau begini. Aish menyebalkan'

"Kajja, Teukki Ahjumma sudah menunggu di mobil dari tadi. Kau ini seperti yeoja saja, apa-apa lambat dan selalu saja lama." Dia menyeret tanganku seenaknya. "Aish, lepaskan Tuan Muda. Memangnya kau pikir kau ini siapa menarikku begitu" Aku menghentakkan tanganku dan menatapnya tajam. Jujur saat ini jantungku tengah berdetak kencang.

"Hei, kau ini calon istriku." Dia berhenti dan menatapku. "Calon istriku yang bebas aku mainkan kapanpun aku mau, dan aku bebas melakukan apapun yang aku ingin lakukan padamu. Arra ?"

'Calon Istri ?' Aku rasa aku benar-benar bisa jatuh cinta padanya. 'Omona rasanya aku ingin sekali terbang saat ini.' Ah tidak aku harus bisa mengendalikan diriku, biar bagaimanapun dia ini tetap menyebalkan.

"Heh, kau ini selalu seenaknya saja. Aku ini bukan mainan tau ? Kau pikir aku senang apa menikah dengan namja yang begitu menyebalkan sepertimu ?" Dia kembali menatapku dan mengeluarkan seringaian menakutkannya.

Dia mendekatkan wajahnya padaku, 'Omona, mengapa begini sih ? Kumohon jauhkan wajahmu Kyu '

"Hei, lihat wajah siapa yang memerah ? Sampai telingamu juga ikut memerah, apakah kau begitu tegang saat bersamaku sedekat ini ?" Dia menghentikan tatapannya dan berpaling pada telingaku.

"Atau kau ingin kita lebih dekat dari ini ?" Dia meniup telingaku, rasanya aku ingin lari saat ini juga. 'Oh aku sudah tak tahan lagi' "Kya tuan muda , hentikan !" Aku mendorongnya sekuat tenagaku. "Kau ini katanya tak menyukaiku, tapi mengapa dekat-dekat begitu ? Aishh !"

Tapi dia tak mempedulikan ucapanku, malah kembali menyeretku keluar rumah. "Tunggu aku kunci rumah dulu."

Klik

Dia kembali menyeretku, "Hei, yang harusnya kau seret itu koperku bukan aku"

"Diamlah, kau tak usah banyak bicara"

"Mwo ?" aku hanya melongo melihat sikapnya yang kembali dingin padaku.

Kami menuju mobil dan aku duduk disisi Umma di jok belakang. Jok depan tengah penuh dengan bunga Snowdropku. 'Aish, rasanya aku akan sangat malu jika harus meneruskan niatku memberikan bunga itu padanya.'

Sepanjang perjalanan, kami banyak diam. Umma terlihat begitu lelah berberes tadi hingga dalam mobilpun ia bisa tertidur. Jarak rumah kami memang cukup jauh, tapi kurasa perjalanan ini sangat lama sekali. Entah perasaanku saja atau bukan, tapi aku melihat dia mencuri pandang melihatku dari kaca yang menggantung di bagian atas jok depan.

'Ah, Lee Sungmin kau ini terlalu banyak mengkhayal '

Lee Sungmin POV end

"Teukki, " Heechul langsung memeluk sahabatnya itu. "Aigo, kau cantik sekali Teukkie-ah. Rasanya sudah lama sekali tak melihatmu"

"Hei, ini kan baru satu bulan kita tidak bertemu. Kulihat kau juga bertambah cantik, Nyonya " Heechul mengajak Teukki duduk bersamanya. Ia langsung menyeringai begitu melihat Kyu melintas dihadapannya.

"Kyu, kau turunkan semua barang dan masukkan ke kamar mereka. Kamar Teukki di lantai bawah dekat kamar Umma dan kamar Sungmin didepan kamarmu diatas."

"Umma, kenapa tak menyuruh pelayan saja sih ? Aku capek Umma "

"Kyunnie sayang, kau bilang apa tadi ?" Heechul bersiap mendekati putranya dan memainkan sebuah korek gas ditangannya. "Aish, arrasseo. Umma selalu saja memaksaku"

"Nyonya Cho, seharusnya kau tak galak begitu. Aku bisa mengangkat koperku sendiri kok." Teukki merasa tak enak berusaha membujuk Heechul. "Ahni, Teukki aku tak akan membiarkanmu bekerja dirumahku dan satu lagi panggil aku Heenim jangan nyonya Cho, rasanya panggilan itu terdengar sangat menyeramkan"

Mereka berdua terus terlibat percakapan dalam dunianya sendiri sedangkan kedua putranya tengah sibuk bertengkar dan saling menyalahkan.

oooSNOWDROPooo

" Kya, kenapa kau memecahkan potnya ? Dasar Tuan Muda Cho yang sangat tak berperasaan !" Sungmin tengah memunguti pecahan pot Bunga Snowdropnya. Salahnya sendiri menggunakan pot dari tanah dan bukan dari plastik.

"Kau sendiri mengapa pakai pot tanah begitu, yang plastik kan juga banyak. Lagi pula kau ini sangat aneh, kau ini namja tapi suka menanam bunga dan apalagi bunga yang kau tanam jelek begitu" Kyu meletakkan keranjang Bunga Snowdrop yang lain dan berkacak pinggang didepan Sungmin.

"Heh, itu terserah aku. Dan bunga ini tidak jelek tahu, bunga ini sangat cantik dan putih bersih. Memang kau tak tahu ini bunga apa ?"

"Kau pikir aku ini namja macam apa ? Apa urusanku harus memikirkan nama bunga yang jelek itu." Kyu terus mengejek Sungmin dan mengganggu tangan Sungmin yang tengah memunguti pecahan pot bunganya.

"Kya ! Singkirkan kakimu Tuan Muda, atau aku bisa kehilangan kesabaran dan memukulmu" Sungmin membalik wajahnya dan tanpa sengaja mata mereka kembali bertemu. Untuk sesaat Sungmin seperti terlena.

"Aish, sudahlah ! Terserahmu saja. Sana masuk ke kamarmu saja, aku bisa sendiri. Kau ini hanya merusak barang-barangku." Sungmin mencoba mengusuir Kyu dan mendorongnya masuk ke kamarnya sendiri.

"ARRA ! Kau pikir aku mau membantumu hah !"

Blam !

Pintu didepan kamar Sungmin tertutup. Kamar dengan pintu hitam mengkilat dan terdapat sebuah papan dengan tulisan GAEMGYU didepan pintunya. Sungmin membalikkan tubuhnya menatap pintu berwarna putih dengan papan di depannya bertuliskan MINNIE CHAGI didepannya.

Ia membawa beserta keranjang berisi pot bunganya. Ia membuka pintunya dan senyuman merekah diwajah cantiknya. Matanya berbinar menatap kamar yang ada dihadapannya itu. "Aish, Nyonya Cho itu begitu menyayangiku. Sampai kamarku saja khusus dan bagus seperti ini." Sungmin terpesona dengan kamarnya. Ia melangkah masuk kedalam kamarnya yang begitu indah.

Satu set King Size Bed dengan cover sheet berwarna soft pink, dindingnya dengan wallpaper kelinci berwarna pink dan putih. Satu set home teater, laptop, kamar mandi pribadi, dan sebuah kabinet tempat pakaian dan kamar ganti.

Sungmin melangkahkan kakinya menuju balkon kamarnya. Ia meletakkan keranjangnya dan mulai menata bunganya. Terpaksa ia menggabungkan satu pot yagn pecah itu dengan pot yang lain. Setelah selesai Sungmin kembali kekamarnya dan membuka lemari pakaiannya.

"Kau suka chagi ?"

"Nyonya Cho " Sungmin membungkukkan badannya dan menatap Heechul yang berjalan kearahnya. Heecul memegang kedua bahunya dan menghadapkannya ke kabinet pakaian itu. " Ini aku yang pilihkan untukmu. Kamar ini juga aku yang mendisainnya sendiri."

"Gamsahamnida Nyonya, tapi apa ini tidak terlalu berlebihan ?"

"Aish, kau ini sudah seperti anakku sendiri. Aku sangat senang melakukannya untukmu. Dan satu hal lagi, panggil aku Umma karena kau akan menjadi menantuku. " Heechul mendudukkan Sungmin di kasur empuknya dan menatapnya.

"Minnie chagi, aku sangat menyayangimu. Jadilah menantu terbaik yang kami miliki, kau tahu aku seperti hidup dengan dua orang mayat selama ini. Kyu dan Hannie tak pernah ada dirumah dan mereka juga sama sekali tak memperhatikan aku. " Heechul tersenyum manis dan membelai rambut Sungmin.

"Pertama kali aku melihatmu di rumah Kangin, aku sudah menyukaimu. Kau sangat manis Sungmin-ah, aku yakin Kyu pasti akan senang mempunyai istri sepertimu. Sekarang istirahatlah, dan satu hal lagi. Pernikahanmu akan dilakukan satu bulan sebelum natal yang artinya 2 minggu lagi. Persiapkan dirimu Chagi" Heechul mencium kening Sungmin lalu meninggalkannya diruangannya.

'Ommona, 2 minggu lagi. Hei, kenapa nyonya Cho itu begitu bersemangat melakukan ini padaku,' Sungmin menidurkan tubuhnya yang terasa lelah di kasur empuk itu, pikirannya sudah melayang ke alam mimpi.

Cho Kyuhyun POV

"ARRA ! Kau pikir aku mau membantumu hah !"

Blam !

Aku membanting pintu kamarku, 'Aish dia itu menyebalkan sekali' Aku membaringkan tubuhku diatas kasur empukku mencoba menutup mataku. Rasanya aku sudah seperti pelayan dirumahku sendiri.

Apa-apaan Umma seenaknya saja menyuruhku inilah, itulah. Ah, Umma selalu saja memaksaku seenaknya. Aku mencoba tidur, ' Punggungku sakit semua dan kepalaku' aku meraba dahiku.

'Eh, kenapa bayangan itu muncul ?'

Aku membayangkan tubuh seksi Sungmin yang putih itu. Aish, tubuhnya benar-benar putih, lehernya, dadanya yang agak berisi itu, perutnya dan ahhhh ! "Tidak – tidak " Aku mencoba menggelengkan kepalaku membuang bayangan itu.

Mencoba kembali menutup mataku, dan 'Aish aku akui aku menyukainya sekarang, tubuh itu terus saja berjalan-jalan memutari otakku. Aku rasa aku sudah gila. Tapi, dia itu begitu seksi dan rasanya aku ingin memakannya.

"Mwo ?"

Aku merasa celanaku menyempit, 'Aish, kenapa aku jadi begini ?'

Cho Kyuhyun POV end

Ehhm, New Story need help, and review too. Mohon reviewnya dan kritiknya juga ya.

Gomawo ^_^