PRETTY BOY

Author : Rainy Heart

Length : Series

Rated : M

Cast :

Cho Kyuhyun

Lee Sungmin

And other suju member

Pairing : KYUMIN / YEWOOK / EUNHAE / HANCHUL

Genre : Romance / Drama / Lemonade gag kecut / NC

Warning : Boy x Boy / BL / YAOI, gaje, typo disana-sini, EYD tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Summarry : "Mencintaimu telah menjadi satu alasan untukku benar-benar menjagamu. Aku tahu aku bukanlah yang terbaik, tapi semua akan kulakukan... untukmu..."

Ehhhemmmmm... ! PERHATIAN buat readerdeul yang setia

Ini adalah ENDING dari story gaje milik AUTHOR YADONG yang gag tau malu

diharapkan selama membaca ini tidak mengkhayalkannya hingga kelewat batas.

Dan siapkan perlengkapan seperti : tissue, handuk, sapu tangan atau bisa juga kipas angin

Efek samping : Dapat menyebabkan jantungan dan berdebar, mengkhayal tingkat tinggi dan ngiler gag karuan.

Bacanya pelan aja, gag usah ngebut. DAN INGAT PRINSIP 3 D (dibaca, diresapi dan dibayangin). #huahahahahaha#

Please, baca N review juga dong Fanfic Aku yang lain

"SNOWDROP" sebagai gantinya "Pretty Boy" yang dah tamat ini, GOMAWO

Happy Reading


PRETTY BOY

Previous CHAPTER 8

.

.

Perkataan Kyu membuat Sungmin mati kutu. Ia sungguh malu mengingat betapa terpuruknya ia saat itu. "Katakan padaku hyung, mengapa kau begitu ?" Kyu mendesak Sungmin. Ia terus menjilati leher Sungmin.

"Ennngh... " Sungmin tak kuasa untuk tak mendesah ketika Kyu kembali menghisap kuat lehernya. "Katakan padaku hyung, atau kau akan tersiksa lebih dari ini" Kyu sedikit meremas junior Sungmin.

Membuat Sungmin yang masih setia menutup mulutnya terpaksa harus menggigit kuat bibirnya. Tangannya seakan tak kuasa untuk menghentikan aksi Kyu yang masih saja asyik meremas junior Sungmin. "Akuhh , itu kar... ahh ... renahh ahhh Kyu hentikan ahhh," tangan Kyu sudah membuka zipper celana Sungmin dan menyusup kedalamnya. Meremas junior Sungmin yang terus menegang.


Chapter 9

.

.

KYUMIN SIDE

.

.

"Katakan hyung, " Kyu terus menjilat dan menghisap leher Sungmin. Tangan kanan Sungmin tengah terjepit badan Kyu dan badannya sendiri, dan tangan kiri Sungmin seakan tak berguna menahan tangan Kyu yang kini memainkan twinsballnya di dalam celana Sungmin.

Sungmin tak tahan lagi sekarang, ia malah menarik jaket Kyu hingga wajah Kyu begitu dekat dengannya. "Katakan hyung, apa yang seharusnya kau katakan padaku," bisik Kyu kemudian menjilat dan menggigit kecil telinga Sungmin. Hal itu membuat tangan kanan Sungmin terbebas.

Sungmin menutup matanya dan bernafas teratur. Melingkarkan lengannya pada leher Kyu dan menguncinya hingga begitu dekat dengan tubuhnya. "Saranghae, nae Kyunie. Jeongmall Saranghaeyo," bisik Sungmin pada telinga Kyu seraya membuka mata, dan menangkap pipi Kyu dengan kedua tangannya. Menatap wajah tampan Kyu dan dengan cepat menciumnya.

Lidah mereka bergelut dan Sungmin yang merasakan tubuhnya benar-benar menginginkan Kyu. Sungmin terus saja berusaha mendominasi ciuman mereka, dan tak membiarkan Kyu menang darinya kali ini.

Kyu yang memang evil menarik tubuhnya, dan menatap wajah Sungmin yang malu-malu. "Hentikan dulu chagi, aku belum mengunci pintunya." Ucapan Kyu yang to the point itu langsung saja membuat Sungmin salting tak jelas. Pikirannya telah melayang entah memikirkan hal apa.

Kyu duduk disisi Sungmin yang kini duduk diam di sofa. Kyu memandang Sungmin dan menyeringai Evil padanya. "Katakan lagi Hyung, aku ingin mendengarnya." Sungmin tersipu malu dan menundukkan wajahnya. Ia sungguh merasa telah mempermalukan dirinya hari itu.

Kyu mengangkat dagu Sungmin hingga mata mereka bertemu. Dan mata nakalnya terus menggoda Sungmin dengan tatapannya. "Aish, jangan menatapku seperti itu Kyu." Sungmin memukul lengan Kyu.

Kyu hanya tersenyum nakal dan melingkarkan lengannya pada pinggang Sungmin. "Bagaimana kabarmu Hyung ? Aku lihat kau tambah cantik sekarang." Kyu mulai menggoda Sungmin dengan gombalannya.

Sungmin semakin tersipu malu. Ia tak sanggup menahan senyuman yang terus saja terukir diwajah cantiknya. "Kau tahu, aku sudah berusaha sebaik mungkin menjadi diriku sendiri tanpamu. Kau tak tahu bagaimana aku bertahan. Kau tega sekali meninggalkan aku dan pergi begitu lama." Sungmin menatap Kyu dengan wajah kesalnya yang membuat Kyu semakin gemas padanya.

"Salahmu sendiri terlalu mementingkan harga dirimu hyung."

"Aku kan sunbae Kyu, lagi pula aku juga populer disekolah. Banyak yeoja dan bahkan namja yang menyukaiku, dan terus memberiku barang-barang aneh dan mahal. Akan sangat memalukan, jika mereka semua tahu kalau aku jatuh cinta dengan namja yang begitu pervert sepertimu. "

"Meskipun pervert, tapi hyung menyukaiku 'kan ?" Kyu menempelkan dahinya pada Sungmin. Sungmin menunduk menyembunyikan wajahnya yang sudah begitu merah.

"Mengapa kau tadi pergi, dan menangis tak jelas disini ? Apa kau sengaja pergi keruanganku agar kita bisa melakukan yang 'iya – iya' ? Hmmm ?" Kyu kembali menggoda Sungmin, kali ini ia menatap Sungmin dengan mata nakalnya dan menggigit bibir bawahnya. #ohemgie,gaknahan#

"Mwo ? Siapa bilang aku sengaja ? Memangnya ini ruanganmu ? Sejak kapan kau mengajar disini ?" Sungmin mengedarkan pandangannya menuju meja kerja Kyu. Ia berjalan mendekati meja, dan benar saja diatas meja itu terdapat tulisan yang membuat Sungmin semakin salting.

"Sudah lihat ?" Kyu mendekati Sungmin menunjuk papan nama dan membaca nama yang tertulis disana. "Cho Kyuhyun, pria yang sangat amat kau cintai dan kau rindukan ini adalah seorang President Director dari University of Art milik dari Kim Hee Bum, ayah tiriku. Apa kau tidak tahu hyung ?"

Sungmin hanya menggeleng imut, ia melihat Kyu dari atas sampai kebawah. "Pria yang sangat amat kau cintai dan kau rindukan ini ? Hmmm, betapa narsisnya dirimu. Aku sama sekali tak mencintai dan merindukanmu."

"Hyung, jangan membohongi dirimu lagi atau kau ingin aku pergi meninggalkanmu ? Atau kau ingin aku mencari wanita Jepang yang sangat seksi dan cantik ? " Kyu berjalan ke depan Sungmin dan terus menggoda Sungmin. Ia menjilat bibirnya sendiri membayangkan wanita Jepang, " Tubuh mereka benar-benar membuatku panas."

"Aishh, hentikan ! Beraninya kau berkata seperti itu saat kau bersamaku ?" Sungmin menatap Kyu dengan tatapan kesalnya. Ia melihat Kyu dengan intens membuat Kyu memperhatikan pakaiannya. Sungmin menggeleng-gelengkan kepalanya. "Lihatlah Kyu betapa tak pantasnya kau menjadi direktur."

"Jaket berbahan kulit warna hitam merk Giorgio Brato, kaos hitam Alexander McQueen, jeans hitam DSQUARED, sepatu boot hitam Giorgio Armani. Ini terlalu mahal untuk seorang siswa sepertimu. Kau merampok bank mana ?" tanya Sungmin dengan wajah mengejeknya.

"Apa kau selalu mengkritik orang dengan pakaiannya hyung ? Sampai-sampai kau tahu merk dan harganya. Aishh, satu hal yang masih sama dari dirimu sejak dulu hyung. Kau ini keterlaluan !" Kyu membuka Jaketnya dan melepas sepatunya.

Sungmin tersenyum melihat Kyu. Ia menatapnya dengan wajah mengejeknya.

"Sudah aku lepaskan, aku tidak merampok bank. Aku membelinya, hanya karena ingin terlihat lebih keren dan tampan di matamu hyung. Dan perlu kau tahu aku membelinya dengan uang beasiswaku karena aku selesai dalam waktu enam tahun, yang seharusnya pendidikanku itu 8 tahun."

Sungmin menepuk bahu dan dada Kyu, merapikan kaosnya dan menata rambutnya. "Kyu yang seperti ini yang aku sukai. Selalu sederhana dan simple. Tak perlu barang mahal yang menempel ditubuhmu. Itu sama sekali tak membuatmu terlihat lebih baik. " Sungmin berjalan maju hingga terpaksa Kyu berjalan mundur.

"Aku lebih suka kau yang sederhana karena kau terlihat lebih tampan," Sungmin mendorong Kyu hingga jatuh ke sofa. Sungmin berpose menggoda dan menggigit bibir bawahnya " dan sexy ". Ia mengedipkan matanya dengan nakal yang membuat Kyu menggelengkan kepalanya dan tersenyum pervert seraya menarik kemeja Sungmin.

"Akhh hyung, kau mulai menggodaku." Kyu mulai merasa tubuhnya memanas melihat tingkah Sungmin yang bisa dibilang cukup langka itu. Sungmin memainkan jarinya di dada Kyu. Ia terus menekan nipple Kyu yang dapat ia rasakan dengan jempolnya.

"Seorang direktur, harusnya berpakaian rapi dengan kemeja dan dasi serta jasnya. Bukan seperti tadi. Tapi, akan lebih baik lagi jika kau tak berpakaian didepanku." Sungmin berbisik pada Kyu dan menjilati telinganya. Sungmin yang memang sudah panas sedari tadi sak sanggup lagi menahan dirinya.

Tapi Kyu malah mendorong tubuh Sungmin dan mendudukkannya. Ia memeluk Sungmin erat dan mengecup dahinya. "Hyung, aku memang mencintaimu. Tapi aku tak ingin melakukan apapun melebihi yang biasa aku lakukan padamu sebelum menikah." Kyu meraih jaketnya, dan mengambil kotak kecil didalam jaket itu.

"Menikahlah denganku, dan jadilah Cho Sungmin. Kurasa nama itu lebih pantas untukmu." Kyu membuka kotak itu, dan mengeluarkan isinya sebuah cincin dengan ornamen separuh hati dan mata berlian berwarna merah.

"Lee Sungmin, will you marry me ?" tanya Kyu dengan senyuman evilnya. Sungmin mencubit lengannya dan mengangguk pelan. "Kau bodoh, mengapa membiarkanku menunggumu terlalu lama Kyu ? Neomu saranghae, jeongmall saranghae." Sungmin memeluk Kyu.

"Tapi minggu depan juga Heechul hyung akan menikah, jadi kapan kita menikah ?" tanya Sungmin dengan wajah polosnya. "Aisshhh, hyung kau sudah tak sabar ya ? " Perkataan Kyu mendapat ciuman gratis dari Sungmin.

"Bukan tak sabar, hanya ingin tahu saja." Kyu terlihat berfikir, ia kemudian tersenyum lebar dan mencium bibir Sungmin. "Nanti kau akan tahu hyung. Sebaiknya kita keluar, dan menemui semua sahabatmu. Aku tahu kau pasti juga merindukan mereka."

Kyu memberikan sepasang cincin itu pada Sungmin, "Simpanlah hyung, aku titipkan hatiku padamu." Kyu mulai menggombal tak jelas. Sungmin hanya menunduk malu menyembunyikan wajahnya.

Kyu kembali memakai sepatunya, dan mengambil jaketnya. Ia menggandeng tangan Sungmin, mereka berjalan bersama menuju ruangan Hangeng. Senyuman selalu terukir diwajah cantik Sungmin.

Mereka sampai, membuka pintu ruangan dan terdengarlah, "Chukkae !" teriak semua orang yang ada di dalam sana. Sungmin merasa malu, kemudian menyembunyikan tubuh mungilnya dibelakang tubuh Kyu. "Hyung !" teriak bocah imut yang langsung akan memeluk Sungmin. "Hizz, jangan mengganggu Sungminku." Kyu menghentikan Henry yang hendak memeluk Sungmin.

"Aigoo, Kyu kau pelit sekali. Selama ini aku juga memeluk Sungmin hyung, kenapa sekarang jadi tak boleh ?" Henry terus saja mencoba memeluk Sungmin yang kini disembunyikan dibelakang punggung Kyu. Zhoumi yang tidak tahan dengan tingkah Henry yang manja menarik kerah baju Henry membuatnya terpaksa berjalan mundur mendekati Zhoumi.

"Mimi ge, aku hanya merindukan Sungmin hyung. Aku sudah tak bertemu dengannya selama beberapa jam ini." Henry merajuk dan menatap Sungmin di dalam pelukan Kyu yang masih tersenyum padanya. "Henry-ah hentikan. ! Jangan selalu seperti itu, kau ini tak pernah menghargai aku." Zhoumi merasa kesal kembali mendudukkan tubuh jangkungnya di sofa dan melipat lengannya. Ia sungguh kesal.

Henry kembali duduk di pangkuan Zhoumi, dan melingkarkan lengannya pada leher Zhoumi. "Mianhe Mimi ge, saranghae. " Henry mencium pipi Zhoumi, hal itu membuat semua yang melihatnya menjadi bertambah gemas dengan si Mochi.

"Aigo, Hannie-ah lihatlah dongsaengmu itu. Dia sungguh berani, dan tak tahu malu." Heechul memeluk pinggang kekasihnya dan terus saja menatap ZhouRy dengan tatapan mengejeknya. "Aku rasa kau juga terkadang tak tahu malu Heenim-ah"

"Mwo ? Ahni, aku ti—emmmmppttt" Hangeng mencium Heechul didepan semua yang ada disana. Dan ciuman itu menjadi ciuman yang sangat lama karena Hangeng terus saja melumat dan memainkan lidahnya didalam mulut Heechul. Heechul sudah berusaha melepaskan ciumannya, namun tengkuk dan pipinya ditekan keras oleh Hangeng hingga ia tak bisa berbuat apa-apa.

"Wuuuuuu..." semua dongsaeng dan hyungnya terkejut dengan kelakuan Hangeng. Hingga akhirnya Heechul yang sudah tak bisa bernafas memukul dada Hangeng, barulah Hangeng melepaskan ciumannya. "Ahhh ! Hah ! Kau mau membunuhku ya ! Dasar kalian berdua, cina oleng yang sama-sama pervert, dan tak tahu malu."

Namun seakan tak peduli, Hangeng kembali mencium Heechul untuk membuatnya diam. "Hah, lebih baik aku pergi dari sini. Kajja Wookie baby, kau bisa sakit melihat yang seperti itu" Yesung mengajak Wookie meninggalkan ruangan Hangeng.

"Bilang saja kau sudah merasa sakit melihat hal yang seperti itu hyung !" Hae berteriak dibelakang Yesung dan Wookie. Kemudian dia menatap manja pada Hyukkie. "Mwo ? Kenapa melihatku seperti itu ?" Hyukkie yang merasa tak nyaman ditatap terus oleh Hae, akhirnya melingkarkan lengannya pada leher kekasihnya itu.

Tanpa banyak bicara mereka meninggalkan ruangan Hangeng." Mengapa semua orang menjadi tak tahu malu, dan tertular Han gege ?" Henry menggelengkan kepalanya melihat Hyungnya dan Heechul masih sibuk berciuman, di sebelahnya Teukki dan Kangin juga tengah menikmati ciuman mereka.

Henry menatap Zhoumi dengan mata nakalnya. "Mwo ?" Zhoumi berpura-pura bodoh, mengacuhkan Henry. Namun Henry yang tak kekurangan akal, malah mendekati Sungmin. "Sungmin hyung aku ingin memelukmu," kata Henry yang sukses mendapat deathglare dari Kyuhyun. Kyu semakin mengeratkan pelukannya pada Sungmin.

"Aishh, baiklah kita pergi dari sini. Kau ini selalu menggunakan Sungmin untuk mendapatkan semua keinginanmu, bocah nakal yang pervert." Zhoumi menjilat telinga Henry dan membawanya keluar bridal style.

Kyu dan Sungmin hanya saling berpandangan. "Hyung, aku mencintamu. Sangat mencintaimu " Kyu mendekatkan wajahnya, menjilat bibir Sungmin yang masih merah. "Aku juga mencintaimu Kyunie, sangat mencintaimu". Kyu mendorong Sungmin ke dinding, memainkan lidahnya menyusuri wajah dan leher Sungmin. Menghisap lehernya, dan menjilatinya. Hingga akhirnya lidah itu bergerak kembali menjilat bibir Sungmin, dan menciumnya. Sungmin melingkarkan lengannya pada leher Kyu dan menekan tengkuknya, memperdalam ciuman mereka.

.

.

HEECHUL WEDDING DAY

.

.

Heechul memakai jas putih dengan garis hitam di pinggangnya. Terlihat cantik, tampan sekaligus. Rambutnya almondnya menambah kesan anggun padanya. "Chagi, apa kau tegang ?" pemuda China mendekatinya. Memakai jas hitam dengan garis putih di pinggangnya. Kebalikan warna dari jas yang dipakai Heechul.

Heechul menganggukkan kepalanya. Ia menatap sekelilingnya, dan tersenyum ketika melihat orang yang ia nantikan akhirnya datang. "Appa, Umma. " Heechul menghampiri kedua orang tuanya dan memeluk mereka seperti anak kecil. "Mianhe, kami datang sedikit terlambat. Kuharap upacaranya belum dimulai."

"Nde Appa, aku menunggu Appa." Heechul memeluk Ummanya dan mencium pipinya. "Umma selalu cantik, lama sekali tak melihat kalian berdua."

"Mianhe chagi, Umma dan Appa terlalu sibuk hingga tak memperhatikanmu." Umma Heechul menatap Hangeng dan mengusap bahunya. "Kau tampan, terima kasih telah memilih putraku yang cerewet ini. Jaga dia baik-baik."

"Umma ..." Heechul tersipu antara marah dan malu karena Ummanya.

"Kajja, pendeta dan yang lainnya sudah menunggu." Appa Heecul membawa Heecul keluar ruangan. Hangeng melangkah terlebih dahulu untuk menuggu pengantinnya di sana, tapi yang ia temukan bukan hanya pendeta saja tapi juga yang lainnya.

Heechul yang datang bersama Appanya hanya bisa menatap geram pada orang-orang yang tengah mengganggu acaranya. "Kya ! Apa yang kalian lakukan? Mengapa malah ikut berdiri disana dan memakai pakaian seperti itu ?"

"Heenim-ah, biarkan saja. Bukankah akan lebih ramai ? " Hangeng menarik Heechul dan menenangkannya.

"Tapi Hannie, mereka semua benar-benar keterlaluan. Bagaimana bisa mereka mengganggu acara pernikahanku dihari pernikahanku seperti ini ? Mereka itu keterlaluan !"

Suara Heechul yang marah-marah terdengar jelas, membuat para tamu undangan yang datang menghadiri pesta mereka yang diadakan di aula Universitas itu menatap Heechul menahan tawanya.

Hangeng tidak tinggal diam. Dia langsung memeluk Heechul agar menenangkan dirinya. "Heenim chagiyya, jaga sikapmu. Jangan mempermalukan dirimu sendiri, nde ?"

"Tapi Hannie, mereka..."

"Ssst, uljima chagiyya. Biarkan saja hari ini menjadi kebahagiaan kita semua."

Akhirnya Heechul menyerah dan membiarkan keenam orang yang sedang menatapnya tersenyum penuh kemenangan. Pendeta yang ada dihadapan mereka hanya menggelenggkan kepala, dan berdo'a dalam hati.

Prosesi pernikahan dilaksanakan dengan khidmat hingga sampailah pada tahap pertanyaan peneguhan yang dilakukan oleh pendeta, dan diteruskan dengan pengucapan ikatan janji setia.

"Demi Tuhan, Saya Tan Hangeng menerima Kim Heechul menjadi satu-satunya pasangan dalam hidup saya untuk dimiliki dan dipertahankan sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, diwaktu sakit dan diwaktu sehat untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai, kuucapkan janji setiaku kepadamu "

Hangeng mengucapkan janji setianya dan diteruskan oleh 3 namja yang lain. Kemudian pengucapan janji setia oleh Heechul,diteruskan oleh tiga namja cantik yang menurutnya dongsaeng yang sangat tidak tahu diri. Heechul tetap menatap mereka dengan mata tajamnya seakan siap menerkam keenam namja yang mengganggu acaranya itu.

Pendeta mempersilahkan mereka memakaikan cincin pada pengantinnya. Sebuah cincin bermata biru melingkari jari manis Hyukkie. Hyukkie memakaikan cincin yang sama pada Hae dan Hae tersenyum menatap Hyukkie, mencium keningnya.

Wookie menatap cincin dengan ukiran pita dan terdapat batu putih kecil yang menghiasi pita itu melingkar di jari manisnya, ia menatap Yesung dan tersenyum padanya. Wookie memakaikan cincin polos dengan permata putih kecil yang melingkari cincin itu ke jari mungil Yesung, Yesung menggenggam tangan Wookie dan mencium keningnya.

Sungmin menatap Kyu yang kini tengah memasukkan cincin ke jari mungilnya. Cincin bermata merah dengan sebentuk ukiran separuh hati. Sungmin dengan hati-hati memasukkan satu cincin yang lainnya ke jari manis Kyu dan ketika cincin itu masuk tanpa aba-aba dari pendeta Kyu langsung mencium bibir Sungmin.

Hangeng dan Heechul telah saling memasukkan cincin pada pasangannya. Hangeng menatap Heechul yang masih memajang wajah kesalnya. "Chagiya, jangan berwajah seperti itu. Aku tetap mencintaimu meski acara pernikahan kita berantakan seperti ini. " Hangeng mencium bibir Heechul yang memang sedari tadi komat kamit tak jelas mengumpat dongsaengnya yang memang begitu kurang ajar.

Mereka meninggalkan ruangan itu menuju tempat resepsi di taman yang terdapat ditengah gedung universitasnya. "Kya ! Kalian Cho Kyuhyun ! Lee Donghae dan kau Kim Jong Woon ! Beraninya kalian merusak acara pernikahanku. Aishh, kalau mau menikah tak usah bersamaan seperti tadi. Kalian kan bisa menikah dihari lain. Menyebalkan !" Heechul langsung membentak 3 namja yang kini sedang berusaha melindungi kekasihnya masing-masing dari amukan Heechul.

"Heenim chagie, hentikan marah-marahnya. Ini hari pernikahan kita, mengapa malah kau terus marah-marah seharian ?" Hangeng memeluk Heechul dan menciumi pucuk kepalanya.

"Tapi Hannie, mereka merusak acaraku. Hikss..." Heechul yang tak tahan akhirnya menangis dalam pelukan Hangeng. Karena sudah tak kuat Hangeng membawa Heechul keluar dari resepsi itu menuju mobilnya. Mendudukkan Heechul di sisi jok kemudi, mereka meninggalkan resepsi itu.

.

.

KYUMIN SIDE

.

.

"Kyu, kita terlalu jahat dengan Heechul hyung, bagaimana ini ? Setelah ini dia pasti akan sangat marah dan kesal hingga membenciku." Sungmin memeluk Kyu . Kini mereka sudah meninggalkan resepsi dan sibuk sendiri di ruangan Kyu.

Kyu melepaskan pelukan Sungmin dan melangkah menuju kulkas kecil di dekat lemarinya, mencari air dingin untuk Sungmin. "Minumlah chagi, jangan tegang begitu. Heechul hyung tidak akan marah dan membencimu. Hangeng hyung pasti bisa menenangkannya. Lagi pula kita punya urusan sendiri." Kyu menatap Sungmin dan tersenyum evil padanya.

Kyu berjalan mendekati pintu kantornya dan menguncinya, lalu mencari sebuah remote kecil hingga membuka sebuah pintu yang tersembunyi dibalik lemarinya. "Kajja. " Kyu menarik tangan Sungmin dan tak lupa, ia membawa remote itu bersamanya. Sungmin mengikuti Kyu dengan wajah bingungnya.

"Aku baru tahu kalau ruangan ini memiliki ruangan khusus. Pantas saja dinding disebelah ruangan ini begitu panjang." Memang kini Sungmin tengah memasuki galeri lama milik ayah Heechul yang kini sudah disulap menjadi kamar pengantin.

Kyu tak mengindahkan kebingungan Sungmin, langsung mendorongnya hingga jatuh ke kasur empuk king size miliknya. Kyu menindihnya, sedikit mengangkat tubuh mungil Sungmin maju hingga mereka berada di tengah-tengah kasur.

Sungmin sudah berkeringat dingin. Jantungnya terus saja berdetak tak karuan. Ia sungguh benar-benar merasa nervous dan grogi. "Ehm, Kyu aku merasa badanku lengket semua. Aku mau mandi dulu." Sungmin segera menarik tubuhnya saat pelukan Kyu melonggar dan lari kekamar mandi.

Sungmin mengunci pintu kamar mandi itu dan berusaha menahan deru nafasnya yang begitu cepat "Aishhh, kenapa aku jadi tegang begini sih ?"

"Chagiyya, buka pintunya !" Kyu berusaha membuka pintu kamar mandi itu namun Sungmin yang masih sibuk mengatur nafasnya seakan tak peduli dengan panggilan Kyu. "Chagi, buka pintunya atau aku dobrak dan aku akan memperkosamu didalam sana." Kyu mulai menggedor kuat pintu itu, ia sungguh berniat akan melakukan apa yang ia ucapkan.

"Kyu, tunggu sebentar. Aku harus melakukan sesuatu dulu."

"Baiklah aku tunggu 10 detik, jika kau tak keluar maka akan aku dobrak."

"Nde, arasseo. " Sungmin keluar dari kamar mandi dan menundukkan kepalanya. Saat itu ia benar-benar nervous. Jantungnya terus saja berdetak kencang tak karuan. Kyu menarik tangan Sungmin dan mendudukkannya di kasurnya. Kyu berjongkok dihadapan Sungmin, mengangkat dagu Sungmin.

"Chagiyya, mengapa kau malah seperti ini ? Apa kau tak menginginkannya ?"

"Mwo ? Akh, itu aku ... maksudku bukan begitu. Aku hanya ..."Sungmin bingung dan sibuk mengatur detak jantungnya. Ia terus saja gelisah dan memainkan ujung jasnya. Kyu menatap mata Sungmin dan terlihatlah kegelisahan kekasihnya ini.

"Hei, apakah kau begitu tegang menjadi seorang Cho Sungmin ?"

"Ahni, aku hanya ..." Sungmin menelan salivanya susah payah. Hal itu membuat Kyu menjadi semakin ingin menggoda Sungmin. Kyu mengangkat tubuh Sungmin dan mendudukkannya di tengah kasur. Dibukanya satu persatu kancing jas Sungmin dan membuangnya.

Kyu membuka dasi Sungmin dan membuangnya. Membuka kaitan kancing kemeja Sungmin satu persatu dan membiarkan kemeja itu tetap ditubuh Sungmin. Kyu membuang jasnya dan melepaskan dasinya. Ia mendekati Sungmin dan berbisik padanya. "Cho Sungmin, buka bajuku "

Dengan wajah memerah, Sungmin membuka baju Kyu. Ini adalah pertama kalinya Sungmin akan melihat tubuh Kyu. Sungmin terus membuka kancing Kyu sementara Kyu sibuk menjilat leher Sungmin. Sungmin menggigit bibirnya menahan lenguhan yang ingin ia teriakkan.

"Lepaskan bajuku hyung, aku ingin kau yang melepaskan semua pakaianku." Kyu tidur terlentang didepan Sungmin. Ia terus menyunggingkan senyuman evilnya. Sungmin terus saja blushing, dengan susah payah mengatur detak jantungnya yang berdebar keras tak karuan.

"Pelan saja chagi, mengapa kau begitu tegang ?" Kyu terus menggoda Sungmin. Sungmin melepaskan kemeja Kyu dan kini beralih ke celana Kyu. Sungmin membuka pengait ikat pinggang Kyu, menurunkan zipper celana panjang Kyu.

Namun Sungmin menghentikan aksinya dan membuang wajahnya. Ia duduk ditepi kasur. "Mengapa hyung ? Kenapa kau berhenti ?" Sungmin yang merasa frustasi begitu tegang. Rasanya darahnya tengah mendidih membuatnya jantungan tak karuan.

Kyu mendudukkan dirinya dan mendekati Sungmin. Ia tahu Sungmin sedang tegang saat ini. Ia menjilat leher Sungmin bagian belakang dan menghisapnya. "Engghhh," Sungmin melenguh merasakan jilatan Kyu. Tangan kekar kyu menarik tubuh Sungmin dan menidurkannya didadanya.

"Dengarkan hyung, aku juga berdebar. Jadi mengapa kau takut dan frustasi begitu ? Bukankah kau menginginkan aku ?"

"Enghhh Kyuhhh, jangan menggodakuhhh." Ya, tangan Kyu yang nakal tengah memilin nipple Sungmin yang pink dan sudah menegang. Sungmin terus melenguh dan tubuhnya menggelinjang hebat. Perasaan geli mulai mengaduk perutnya.

"Buka seluruh bajuku, atau kau akan aku buat menderita karena kenakalanmu hyung."

"Arrrassseohhhh."

Sungmin mendudukkan dirinya dan melanjutkan pekerjaannya yang tadi dempat tertunda. Sungmin menutup matanya, menurunkan celana Kyu sekaligus. Sungmin terus menutup matanya dan memalingkan tubuhnya tak berani menatap tubuh polos Kyu.

Kyu menyeringai evil dan mendekati Sungmin dari belakang. Lidahnya ia mainkan dengan pintar menjilat leher Sungmin dan bahu belakang Sungmin. Sedikit menurunkan kemeja Sungmin dan menghisapnya. Tangan Kyu tak kalah evilnya, kini tengah memilin dua nipple Sungmin yang membuat Sungmin mendesah tak karuan.

Sungmin terus menggigit bibirnya, Kyu dengan pintarnya memiringkan tubuh Sungmin hingga kini Sungmin ada di pangkuannya. Beruntunglah Sungmin masih memakai kemejanya, karena kini lengan Sungmin tengah menindih Junior Kyu yang sudah agak menegang.

Kyu menarik tubuhnya dan tidur disisi meluruskan kaki Sungmin, mulai membuka celananya dengan terus menjilat leher Sungmin. Sungguh saat itu Sungmin hanya bisa menutup matanya, mencengkeram erat seprei kasur menahan semua teriakan yang ingin keluar dari mulutnya.

Kyu terus menggoda Sungmin. Ia terus menjilat Sungmin, tangan nakal Kyu yang sudah berhasil menurunkan zipper celana Sungmin menyusup bebas masuk kedalam celananya dan meremas juniornya. "Lepaskan celanamu sendiri hyung," bisik Kyu lembut pada telinga Sungmin.

Sungmin turun ke lantai, melepaskan celananya tapi menyisakan underwearnya. "Jangan sisakan apapun hyung, aku ingin kau menunjukkan semua yang kau miliki. Tinggalkanlah kemejanya saja, Kau terlihat lebih seksi." Kyu menyeringai evil sukses membuat Sungmin merona tak karuan.

Dengan malu Sungmin menurunkan underwearnya, Kyu langsung mengangkat tubuhnya dan menjatuhkannya di kasur empuk itu. Kyu segera menindihnya, menggesekkan juniornya yang tengah menegang dengan junior Sungmin. Tangannya mencengkeram kedua tangan Sungmin dengan satu tangannya, tangan yang satunya sibuk memilin nipple Sungmin.

Bibir Kyu sudah sibuk melahap bibir plump Sungmin. Sungmin sudah pasrah membuka mulutnya dan langsung diserbu oleh lidah nakal Kyu. Ia menjilati semua gigi dan dinding rahang mulut Sungmin. Melilitkan lidahnya, saling bertukar saliva.

Tak ayal banyak saliva yang keluar dari mulut Sungmin karena Kyu terus saja memaksa lidahnya untuk mendominasi ciumannya, terus menumpahkan salivanya dalam mulut Sungmin. Ciuman panas itu terus berlanjut, Sungmin hanya bisa mencuri nafas disela ciumannya. Kyu mengulum kuat bibir bawah Sungmin dan terus menghisapnya.

Tubuh Kyu yang terus menggeliat membuat junior mereka yang saling bergesekan menambah kenikmatan percintaannya. Tangan Kyu masih mencengkeram erat kedua tangan Sungmin. Tangan Kyu yang satunya setia memainkan nipple Sungmin, mencubitnya dan memelintirnya. Memutarnya hingga nipple itu benar – menar menegang. Dada Sungmin yang agak berisi diremas kuat oleh Kyu membuat Sungmin berteriak dan melenguh dengan kerasnya.

"Akkkkhhhh, Kyuuuu !"

#Hadehhhhhh, panas-panas-panas#

Sungmin berteriak keras ketika Kyu meremas dadanya dengan keras, hingga membuat Sungmin menggelinjang tak karuan. Kyu melepaskan tangannya yang sedari tadi mencengkeram Sungmin, melingkarkan tangan Sungmin pada lehernya dan Kyu kini sibuk dengan kedua tangannya yang memilin nipple Sungmin.

Kyu masih mencium Sungmin dan saling melilitkan lidah mereka. Sesekali Sungmin mencoba untuk menangkap lidah Kyu dan menghisapnya, membuat Kyu melenguh dan menambah pergesekan tubuhnya dengan Sungmin. Kyu meremas kuat dada Sungmin yang agak berisi, melebarkan kaki Sungmin dengan lututnya yang menyelip ditengah pantat Sungmin.

Kyu meninggalkan mulut Sungmin dan menciumi leher Sungmin. Melesakkan kepalanya untuk memperdalam hisapannya pada perpangkalan leher Sungmin. Sungmin dengan tangannya yang bebas sibuk meremas rambut dan punggung Kyu. Kyu terus menjilati Sungmin dan jilatannya turun ke sebuah titik kecil yang kini sudah berwarna merah karena sedari tadi terus dimanjakan oleh jari nakal Kyu.

Dijilatnya pelan nipple Sungmin dan tangannya tengah meremas dada Sungmin dengan kasar dan kuat. Kyu memutar lidahnya, terkadang menekan nipple Sungmin membuat Sungmin semakin meracau tak jelas.

Sungmin terus menggigit bibirnya dan menutup matanya menikmati sentuhan yang diberikan Kyu. Juniornya tengah menegang sempurna. Kyu mengalihkan jilatannya hingga kini tangan kirinya tengah meremas dada kanan Sungmin dan lidahnya memainkan nipple kiri Sungmin.

Tangan kanan Kyu tak dibiarkan menganggur. Kyu mengangkat sedikit tubuhnya dan mulai mengocok junior Sungmin. "Akhhh... Kyuuhhhhh ... Ennnghhhh." Sungmin terus meracau tak jelas. Tubuhnya menggeliat geli menahan semua kenikmatan yang diberikan Kyu padanya.

Kyu terus mempercepat kocokannya, membuat Sungmin tak tahan ingin mengeluarkan cairannya. "Kyuuu! Akuuhhhh keluar ! Akhhhhh ! " Sungmin mengeluarkan cairannya, membasahi perutnya dan perut Kyu. Kyu tersenyum evil dan kembali mengocok junior Sungmin.

"Akhhh Kyuhhh kumohonnn hentikann, " Sungmin meracau tak jelas. Tubuhnya terasa benar-benar geli dan sensitive sekarang. Tapi Kyu tak memperdulikannya dan terus mengocok junior Sungmin. "Kyuhh, geli Kyuuhhhh. Akuhhh tak tahannn. "

Perlahan jilatan Kyu turun ke perut Sungmin. Kyu menjilati semua cairan Sungmin yang membasahi perut Sungmin, memutar lidahnya di pusar Sungmin dan terus memainkannya. "Akkkhhhh Kyuuhh !" Sungmin kembali berteriak dan mengeluarkan cairannya. Kini cairan itu malah mengenai wajah tampan Kyu, melihatnya Sungmin tak bisa menahan senyumannya. "Mianhe, "

Tapi Kyu malah meragkak maju dan mengangkat wajahnya yang penuh cairan Sungmin berhadapan dengan Sungmin. "Bersihkan Hyung, jilatlah." Dengan senang hati Sungmin menjilat wajah Kyu, didorongnya kuat tubuh Kyu dan sekarang Sungmin on top. Ia terus memanjakan Kyu dengan jilatannya.

Lidah cantiknya terus menjalar menyusuri leher Kyu. Sungmin menghisap leher itu dan membuat banyak bercak merah keunguan disana. Lidahnya beranjak ke telinga Kyu dan bermain di lubangnya. Menjilat dan memutari telinga Kyu sesekali menggigitnya kecil. Tangan Sungmin tengah mencubit nipple Kyu dan sesekali memelintirnya membuat Kyu meracau tak jelas.

"Akhhh, kau pintar chagii." Kyu sedikit mengangkat tubuh Sungmin hingga junior mereka kembali bergesekan. Kyu menangkap Junior Sungmin, mengocoknya dengan tempo yang cepat membuat Sungmin yang tengah asyik menjilati leher Kyu semakin menghisap kuat spot itu untuk melampiaskan rasa nikmat ditubuhnya.

Sungmin menggigit bahu Kyu meninggalkan jejak titik merah disana dan terus menjilatinya. Kyu mempercepat kocokannya dan untuk ketiga kalinya Sungmin cum. Sungmin kini sudah lelah, ia sudah berkali-kali cum, sedangkan Kyu sekali saja belum. Kyu menyeringai evil dan membalik posisi tubuhnya hingga kini kembali Sungmin yang ada dibawah Kyu. Kyu melipat lututnya dan menaikkan kedua kaki Sungmin melingkar ke pinggangnya. Kyu mengambil cairan Sungmin diperut Sungmin dan mengusapkannya pada single hole Sungmin.

Sungmin kini menahan tubuhnya dengan satu tangannya, mengocok junior Kyu. Kyu mulai mencium Sungmin lagi dan saling menautkan lidahnya. Setelah junior Kyu menegang Sungmin menghentikan kocokannya dan kembali berbaring, Kyu melepaskan ciumannya dan berkonsentrasi pada single hole Sungmin.

Kyu membalurkan cairan Sungmin yang tersisa di perutnya ke juniornya dan menggesek-gesekannya ke mulut hole Sungmin. "Akhhh " Sungmin mengerang sedikit merasakan junior Kyu yang menekan-nekan holenya.

"Hyung, aku tak akan melakukan pemanasan. Jadi bersiaplah, tahanlah jika sakit hyung." Sungmin hanya menganggukkan kepalanya. Ia sesungguhnya tak tahu seberapa sakitnya nanti.

"Akhhh, Kyu sakkkiiit ! " Sungmin menjerit saat Kyu memaksa big head of juniornya masuk. Namun Kyu seakan tak peduli dia terus menusuk-nusuk hole Sungmin hingga akhirnya hole itu sedikit rilleks. Kyu kembali menusuk hole Sungmin dan akhirnya sedikit juniornya dapat masuk.

"Kyu, sakit Kyu..." Sungmin merintih namun Kyu yang memang sedang kemasukan evil dari neraka tak mempedulikan rintihan Sungmin. Ia mendiamkan juniornya disana dan kini sibuk mengocok junior Sungmin.

Kyu terus mengocok junior Sungmin dan menjilati ujungnya. Merasa hole Sungmin sedikit rileks Kyu kembali mencoba memasukkan junior sedikit, akhirnya kepala junior Kyu dapat masuk semua. Kyu menundukkan wajahnya, mulai mengulum junior Sungmin. Ia memainkan lidahnya dan terus menaik turunkan kepalanya dengan cepat.

"Akhhhh, Kyuhhh... Leb-bih cepathhhh, " lenguhan Sungmin terdengar seksi ditelinga Kyu. Junior Sungmin seakan tersedot ketika Kyu menghisapnya dengan kuat, memainkan lidahnya memanjakan junior Sungmin. Kyu terus mempercepat temponya hingga akhirnya untuk kesekian kalinya Sungmin cum dan kini ia cum dimulut Kyu.

Plop !

Kyu menarik juniornya dan meludahkan semua cairan Sungmin hingga membalur junior Kyu, iak kembali menusukkan juniornya ke dalam single hole Sungmin. Sungmin mencoba menahan sakitnya dan meremas seprei dengan kencang.

"Uuukkkhhh, kau sempit sekali hyung " Kyu terus mencoba memasukkan juniornya dan mendorongnya kuat. Kyu mendiamkannya sejenak dan ia menatap Sungmin. Kyu mengusap air mata Sungmin yang terus mengalir"Mianhe chagiyya, aku menyakitimu. Tapi setelah ini aku berjanji, kau akan memintaku melakukannya terus lagi dan lagi."

Sungmin hanya mengangguk imut. "Bergeraklah Kyu, aku tak apa." Kyu mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan pelan. Rasanya juniornya itu benar-benar terjepit oleh dinding Sungmin yang kini seolah memijatnya memberikan rasa nikmat pada juniornya.

"Akhhh, kau nikmat chagi . Ukhhh sempithhh," Kyu terus menggenjot tubuh Sungmin pelan. Ia tak mau menyakiti Sungmin. Kyu mengocok junior Sungmin membuat Sungmin merasakan kenikmatan berlipat dan tubuhnya menggelinjang tak karuan.

"Akkhhhhh Kyuuu, kau pintar akhhhh."

Sungmin terus meracau merasakan nikmat yang memenuhi tubuhnya. Kyu mengangkat satu kaki Sungmin ke pundaknya dan memperdalam tusukannya. Kyu menarik juniornya hingga tersisa kepalanya saja dan menyentakkannya keras." Akhhhhh !" Sungmin berteriak merasakan junior Kyu yang seakan menusuk isi perutnya.

Kyu melakukannya lagi dan kini ia melakukannya lebih cepat dan menusuk lagi hingga ia berhasil menusuk sweet spot Sungmin. "Akhhh, Kyuuhhh disana lagi Kyuhhh akkkhhhh aku gila sekarang akhhh !" Sungmin terus meremas seprei kasurnya yang kini sudah sangat berantakkan itu.

Kyu lembali menyodok spot itu dengan keras hingga buliran keringat membasahi tubuhnya. Kyu juga terus mengocok junior Sungmin dengan cepat, sebentar saja Sungmin sudah cum lagi. "Akuhh keluar Kyuuuu !"

"Akhh hyung, kau benar-benar sempit dan seksi hyung," Kyu terus menggenjot Sungmin dengan keras, terus menusuk sweet spot Sungmin membuat junior Sungmin kembali tegang. "Akhh hyung, lihatlah siapa yang memohon untuk dimanjakan," Kyu mengocok lagi junior Sungmin yang makin sensitive karena berulang kali cum.

"Kyu, lebih cepath Kyuhhh," Sungmin sungguh sensitive sebentar saja ia sudah ingin cum lagi. Tapi Kyu tak membiarkannya begitu saja ia menutup lubang keluar itu dengan jempolnya. "Kyuhhhh, please..." Sungmin menatap Kyu dengan mata memohonnya.

"Andwe, kau akan cum bersamaku hyung. Akkkhhh kau sempit dan nikmat hyung." Kyu semakin mempercepat sodokannya dan terus menusuk sweet spot Sungmin namun ia belum ingin cum. Ia sungguh ingin menyiksa Sungmin dahulu.

"Kyu, kumohon akhhh ... aku ingin cum Kyuhhhh," Sungmin merintih mencoba menggapai juniornya namun tubuhnya yang sudah lemas tak kuat mengangkat badannya." Sudah lemas eoh ?" Kyu langsung saja menyerang Sungmin dan menyodok keras sweet spot Sungmin dan melepaskan jempolnya yang menutupi lubang cum Sungmin.

"Akhhhh... Kyuuu !" Sungmin mengeluarkan cairannya dan memuncrat kemana – mana.

"Akhhhh... Hyung ! Akhhhh !" Kyu mengeluarkan seluruh cairannya dalam hole Sungmin dan melihat cairannya sedikit merah, ia tahu jika Sungmin berdarah.

Kyu meraih tangan Sungmin dan mengecupnya "Mianhe, chagiyya. Aku telah menyakitimu."

"Gwenchana my baby Kyu, " Sungmin menjawab lemah. Ia sudah benar-benar lemas tak karuan sekarang. Ia sudah tak mampu menggerakkan badannya lagi.

.

Plop !

.

Kyu mengeluarkan juniornya, ia tak mau mengulangi beberapa ronde lagi. "Saranghe hyung, istirahat dulu, aku tahu kau pasti lelah." Sungmin menganggukkan kepalanya lemah ,"Nado Saranghae baby Kyunie. Jeongmall Saranghae."

Kyu memeluk tubuh Sungmin yang masih berkeringat. Ia mencium kening Sungmin, kelopak mata kanan dan kiri Sungmin. Mencium sekilas bibirnya. Terdengar suara deru nafas teratur Sungmin "Cepat sekali kau tertidur chagiyya."

Kyu membelai lembut wajah Sungmin. Ia mengecup pipinya. "Kau adalah yang tercantik hyung, aku adalah manusia paling beruntung bisa memiliki seseorang yang begitu sempurna dan cantik sepertimu Hyung. Kau malaikatku."

Kyu beranjak dari kasurnya dan mencari selimutnya yang tergeletak dilantai. Ia meraih remote dan menekannya.

"Plip "

Ia mematikan kamera yang ia pasang di kamarnya. Kyu menyeringai evil, naik ke kasurnya dan merebahkan tubuhnya disisi Sungmin. Ia mengusap rambut lembut Sungmin dan memandangi wajah manis yang sekarang menjadi miliknya.

"Hyung, mianhe jika aku merekamnya. Aku hanya ingin menyimpan kenangan pertama yang kita ciptakan. Saranghae," Kyu kembali mengecup bibir Sungmin, menaikkan selimut untuk menutupi tubuh mereka dan melingkarkan lengannya pada tubuh Sungmin.

.

.

.

FIN#TAMAT#SELESAI#RAMPUNG#BUBAR#

Hore !

.

.

Kibar kibar kolor Umin !

.

.

#author ngelap keringet, phuih... panas and keringetan#. MIANHE jika kurang HOT kurang Panas GAG ASEM, author hanya terinspirasi dari khayalan otak yadong yang berhasil ditularkan sama Hyukkie Oppa. Whaa... Bahagia akhirnya ending juga.

NC Kangteuk Ma Hanchul dipending, aku bikinin story yang laen deh tapi gag janji kapan ya, kekekekeke. Mianhe.

Buat yang dah review : Saeko Hichoru, YuyaLoveSungmin, Chikyumin, Rima Kyumin Elf, Sen, Miyu-ChiElizxie Aire, MiEunMinWook, MinnieGalz, Winda Kyumin, Evil BungsuKyumin Baby 137, kyuminhottie, Jirania, Alethalani, Anggik , 21, kiratiqa-alegra maxwell, Cho Nithkeyta, Cupidshinee, Minniebeliebers, Kyuminlinz92, Jung Hana Cassie, 2Min Lovers, Sung Hye Ah, Iraira, , park kyumin, kim min lee, HoneyString, Fujoshi 103, My Black Fairy, kyoko sato, MIZU Keyla, Mrs. LeeHyukjae, Park SooHee, Pumpkinkyu, Park Hyun Ra, Someone,Park Minnie, aya babykyu, Kyu, Meytha Shora Andriyan, YellowPinkBlue, Enno Kim Lee, Merli, Arisa Ichigawa, Honey 26, Wulan Yeppo,hie, Widiw Min, HwangNi, eLizxie Aire, KiraBerryChan, and temen yang lain yang dah review JEONGMAL GAMSAHAMNIDA.

REVIEW LAGI YA, GOMAWO.