3 Pretty Boy 3

Author : Rainy Heart

Length : Series

Rated : T to M

Cast :

Cho Kyuhyun

Lee Sungmin

And other suju member

Pairing : KYUMIN / slight HaeMiN / Slight HenMin / Kangteuk / YeWook / Zhoury / Haehyuk

Genre : Romance / Drama

Warning : Many Typos, Gag pakek EYD yang baek n bener, bahasa acak-acakan.

Summarry : "Mencintaimu telah menjadi satu alasan untukku benar-benar menjagamu. Aku tahu aku bukanlah yang terbaik, tapi semua akan kulakukan... untukmu..."

FF pertama dengan cast KyuMin... i love them too

This is Just as another present from me

THIS FIC JUST FOR YAOI LOVERS

Happy Reading

Chapter 1

"Songsae... boleh aku bertanya..." kata seorang siswa pada gurunya itu.

"Aku merasa aneh pada Lee Songsae, padahal sudah menjadi desaigner ternama dan sudah terkenal sampai ke luar negeri, tapi masih mengajar di Universitas ini dan menjadi dosen pembimbing kami. Jadi apa sebenarnya keinginan songsaenim, bukankah anda sudah sukses..."

"Aku hanya sedang menunggu seseorang yang akan kembali untukku, dan membangunkanku hingga aku tahu mimpiku yang sebenarnya..."

"Apakah dia orang yang songsaenim cintai, karena sampai sekarang songsae belum juga menikah...?" tanya siswa yang lainnya.

"Bisa dibilang begitu... mungkin aku memang mencintainya. Yah... meski aku tak pernah menyatakan cintanku padanya , yang terpenting aku tahu dia mencintaiku..."

"Lee Songsae... dimanakah orang yang kau cintai itu...?" tanya siswa itu lagi.

"Entahlah ... yang pasti aku tahu... dia akan kembali dan menghabiskan hidupnya denganku..."

FLASHBACK...

Soul International High School

Tiga namja tampan tengah sibuk membalas sapaan yeoja yang tak henti-hentinya memanggil mereka pada pagi itu.

"Kya... Kyu oppa... mengapa kau tampan sekali..."

"Kya... Hae Oppa... Saranghae..."

"Kya... Henry Oppa... kau imut sekali..."

Yah... kira-kira begitulah isi dari teriakan yeoja seluruh sekolah yang saling sahut menyahut itu. Namun sangat disayangkan meski mereka berteriak hingga serak tak akan di gubris oleh ketiga namja itu.

Teriakan itu berhenti seketika saat melihat tiga Prince of School itu malah sedang asyik mengganggu seorang namja manis yang diketahui bernama Lee Sungmin.

"Annyeong... Minnie..." sapa Hae ramah seraya berjalan di sisi kanan Sungmin.

"Pagi Minie..." sapa Henry dengan wajah imutnya yang tersenyum dan berjalan di sisi kiri Sungmin.

"Minnie ...Chagiyya... bogoshippoyo..." kata Kyu seraya berjalan di hadapan Sungmin.

Sungmin yang memang sudah sangat amat terbiasa dengan kelakuan para Prince ini, hanya bisa berjalan dengan enggan kekelasnya, berharap segera bertemu dengan teman-temannya.

Sepanjang perjalanan dari parkiran menuju kelasnya, ia hanya memajang (?) wajah lemasnya, yang sama sekali tak ada manis-manisnya. Dan ketiga Prince itu masih dengan setianya menggombal pada Sungmin dan mengikutinya meski Sungmin sudah berusaha menjauhi mereka.

Namun wajah lemas Sungmin langsung sumringah ketika melihat sahabatnya yang baru sampai di sekolah.

"Hyukkie...!" teriak Sungmin seraya berlari dari kerumunan KyuHaeHen itu.

Begitu sampai di sisi Hyukkie, Sungmin langsung memeluknya.

"Heh... sebegitu senangnyakah kau bertemu denganku...?" tanya Hyukkie yang memang sudah mengetahui dan memahami semua hal yang terjadi pada Sungmin yang disebabkan oleh tiga namja aneh yang sibuk mendekati sahabatnya itu.

"Kau tahu kan... aku dengan susah payang menghindari tiga namja aneh itu, apa tidak boleh aku merasa senang dan memelukmu." Kata Sungmin kemudian merangkul lengan Hyukkie dan mengajaknya masuk ke kelas.

"Annyeong Zhoumi..." sapa Sungmin pada si kepala merah yang sedang asyik menyalin tugas itu.

Karena saking konsentrasinya, dia jadi ga mendengar kalau Sungmin baru saja menyapanya hingga membuat Sungmin menjadi kesal.

"Kya… Zhoumi ...! Sedang apa sih kenapa mengacuhkan aku... ! Menyebalkan...!" teriak Sungmin di depan namja berambut merah itu.

"Diamlah dulu Minnie, aku belum mengerjakan tugas karena asyik memata-matai si Mochi itu, hingga aku lupa kalau hari ini ada tugas." Kata si Rambut merah itu yang masih sibuk dengan bukunya.

"Mochi...?" tanya Sungmin dengan wajah imutnya.

"Nde... itu sebuatn untuk Henry imut yang sangat menggemaskan itu..." kata Zhoumi dengan wajahnya yang tiba-tiba bersinar cerah.

"Akhhh... Henry... aku saja sampai bosan diikuti oleh dia dan teman-temannya itu." Kata Sungmin kemudian ia duduk di bangkunya dan memandangi Zhoumi yang masih sibuk itu.

"Kau menyukainya ya...?" tanya Sungmin pada Zhoumi.

"Nde... jadi ..." Zhoumi lalu mendongakkan kepalanya dan menatap Sungmin penuh harap "Kumohon ... berikan dia untukku..."

"Kya... ! tentu saja dengan senang hati akan kuberikan untukmu, aku juga tak menyukainya."

Sungmin lalu menghadap ke sahabatnya yang ada disebelahnya. Hyukkie terlihat sedang menatap pekerjaannya.

"Hyukkie... kalau kau... apa kau juga akan meminta Hae untukmu...?" tanya Sungmin.

"Ehhmmmm ... itu... kalau ... itu... ya terserah kau saja, jika kau menyukainya, aku tidak apa-apa..."kata Hyukkie dengan suara gagapnya.

"Yakin... kau tidak apa-apa...?" tanya Sungmin menggoda.

Wajah Hyukkie langsung berubah menjadi merah karena malu. Sungmin memang tahu sahabatnya itu telah menyukai Donghae sejak pertama ia masuk di sekolah ini.

"Hei... tenanglah... jangan berwajah seperti itu, aku akan membantumu Hyukkieku sayang... tenang saja..." kata Sungmin seraya merangkul sahabatnya itu.

Hyukkie kemudian tersenyum manis.

"Gomawo Minnie-ah"

Kemudian Hyukkie kembali sibuk dengan buku tugasnya. Ia menatap Sungmin sekilas, melihat Sungmin yang malah asyik membersihkan kuku itu ia merasa heran.

'Tumben sekali tak seperti biasanya, apa dia sudah mengerjakan tugasnya.' Batin Hyukkie.

"Mengapa menatapku begitu...?" tanya Sungmin yang merasa heran pada Hyukkie.

"Kenapa kau santai sekali...? Memangnya kau sudah mengerjakan tugas dari Kim Songsaenim..." tanya Hyukkie seraya melihat Zhoumi yang duduk dibangku belakang mereka.

"Mimi ge, itu tugas siapa...?" tanya Hyukkie.

"Tugas Kibumie... waeyo... kau mau menyalinnya juga...?" tanya si rambut merah yang diketahui bernama Zhoumi itu.

"Ahni... aku hanya mencocokkannya saja, takut ada yang salah." Kata Hyukkie lalu sibuk melihat tugas Kibum dan mencocokkan dengan tugasnya.

Sedangkan Sungmin...

Ia kelabakan mencari buku tugasnya yang ia yakin betul sudah menaruhnya di tasnya.

"Aishhh... mengapa tidak ada sih...?" keluh Sungmin seperti ingin menangis.

"Waeyo Minnie... kenapa wajah imutmu jadi jelek begitu..." tanya Hyukkie yang sudah selesai dengan tugasnya.

"Hyukkie... bukuku tertinggal di rumah, ottokhae...?" kata Sungmin dengan wajah sedihnya itu.

"Ya... tinggal menulis di bukumu yang lainnya, gampang kan...?" kata Hyukkie dengan wajah sok pintarnya itu. #plakkkk...#

"Ah... iya yah... kau benar juga, mengapa tak terpikirkan olehku" kata Sungmin yang lalu bersiap hendak menyalin pekerjaan Hyukkie.

Namun memang hari ini, adalah hari sialnya Sungmin. Baru saja dia menulis 2 soal guru yang mengampu mata pelajaran Matematika itu sudah datang dan langsung menyuruh mereka untuk mengumpulkan tugasnya.

Dengan tangan gemetar Sungmin membawa buku itu ke hadapan gurunya. Tapi sangat di sayangkan gurunya itu menyadari kalau Sungmin memang tidak membawa/mengerjakan tugasnya.

"Aku tahu kau tak mengerjakannya, jadi sekarang keluar dari kelas saya dan silahkan membersihkan rumput yang tumbuh di taman belakang sekolah. Dan ingat kau belum boleh kembali ke kelas ini jika kau belum benar-benar membersihkannya, karena aku akan memeriksanya... Arrasseo...?" kata guru itu.

"Nde ... arrasseo..." kata Sungmin seraya menyembunyikan wajah cantiknya dan berjalan keluar kelas.

Hyukkie dan Zhoumi hanya bisa menghela nafas beratnya.

"Kasihan Sungmin..."

PRETTY BOY

Taman Belakang Sekolah.

"Haishhhhhh... menyebalkan sekali. Kenapa aku begitu bodohnya hingga lupa tak membawa buku itu." Keluh Sungmin seraya mencabuti rumput itu.

"Masa aku harus membersihkan taman ini..." kata Sungmin seraya mengedarkan pandangannya ke seluruh taman.

"Ini luas sekali... dan mengapa rumputnya begitu banyak... ishhhh... menyebalkan...!" teriak Sungmin kesal.

Namun matanya berbinar saat melihat seseosok pemuda tampan dengan senyuman dan lesung pipit kecil di sudut bibirnya.

"Teukki Hyung ...!" teriak Sungmin pada seorang namja yang di ketahui sebagai sunbaenya itu.

Sungmin melambaikan tangannya seperti anak kecil yang tengah memanggil tukang es krim. #sangat bersemangat#

"Nde..." kata Teukki seraya mendekati Sungmin.

"Mengapa kau disini, kan kelasmu sudah di mulai..." tanya Teukki seraya mengacak rambut dongsaeng kesayangannya itu.

"Akhhh... ini semua karena Siwonie... "kata Sungmin seraya menyilangkan tangan di dadanya dan menggembungkan pipinya kesal.

Teukki yang gemas langsung menyentil pipi Sungmin yang chubby itu.

"Jangan memasang wajah begitu, tidak akan mempan padaku karena masih cantikan aku dari pada kamu..." kata Teukki seraya tersenyum menunjukkan lesung pipinya yang mungil itu #aissshhhhh i love teukki#

"Bagaimana bisa kau menyalahkan Siwon, sedangkan kau sendiri yang lupa membawa buku itu." Kata Teukki seraya menarik Sungmin untuk duduk di kursi di tepi kolam ikan yang ada di taman itu.

"Hyung... kau tahu kan Siwonie itu sedang jatuh cinta dengan temanku yang bernama Kibum itu. Itu lho... si namja yang pendiamnya minta ampun. Tapi emang sih dia manis..." kata Sungmin dengan senyumannya hingga gigi kelincinya itu terlihat.

"Terus..."

"Ya... dia semalaman menelfonku dan menanyakan tentangnya terus, hingga aku lupa menaruh buku tugas yang sudah aku kerjakan dengan susah paya itu kedalam tasku. " kata Sungmin dengan wajah sebalnya.

"Terus..."

"Ya... karena Kim Songsae sama sekali tak menerima kata maaf, jadi ya... meski aku sudah membuat dua soal, dia tetap menghukumku..."

"Terus..."

"Dia menyuruhku membersihkan taman ini, dan mencabuti semua rumputnya. Karena dia akan memeriksa pekerjaanku, jadi aku harus cepat menyelesaikannya."

"Teruss..."

"Kan ga elit banget gitu Hyung... aku kan namja yang paling imut and paling ca'em diseluruh sekoalh ini, mengapa aku harus mencabuti rumput dan mengotori tanganku... hyung... nanti kalau tanganku lecet gimana...?"

"Terus..."

"Aishhhhhh ... hyung ini dari tadi terus... terus... ga punya kata laen apa, gimana kek... nyari solusi kek... Oh iya ... kan hyung juga ada kelas, mengapa hyung malah kesini dan menemaniku...?" tanya Sungmin seraya mengerjapkan matanya dengan imutnya...#Aishhh... gemes deh#

"He... he... he... itu juga karena aku lupa tak mengerjakan tugas Kimia dari Shim Songsae... jadi ..." kata Teukki yang terhenti karena langsung di tabrak suara tawa dari Sungmin.

"Ah... hahahaha... akhirnya ada yang membantuku, kajja hyung... kita bersihkan. Aku takut nanti songsaenim akan datang dan memergoki kita lagi..." kata Sungmin dengan semangatnya karena mengetahui dia tidak bekerja sendiri.

"Kau sendiri tadi yang malah curhat padaku... ya sudahlah... ayo semangat...! Hwaiting...!"

Dan pemandangan pagi itu di taman terlihat indang dengan dua namja cantik yang sedang mencabuti rumput.

"Akhh... lihatlah betapa cantiknya makhluk itu..." kata seorang namja dengan senyuman mengerikan dari wajahnya.

"Nde... kau lihat kan kekasihku itu... dia selalu manis dan cantik..." kata seorang namja dengan big body-nya yang sama sekali tak tertutupi meski ia sudah bersembunyi di balik pohon.

"Kyu-ah... kapan kau akan mendekati Sungmin...? Kulihat kau selalu bersama dengan temanmu. Jika kau bersama mereka terus mana bisa kau mendekatinya. Yang ada malah berebutan terus dan ga ada yang dapet lagi..." kata seorang namja yang diketahui bernama Kangin itu.

"Ya... hyung... aku kan harus mencari info dulu tentang Sungmin, nanti aku akan mengikutinya waktu pulang sekolah. Aku ingin tahu rumahnya. Dari info yang aku dapatkan Sungmin itu tetanggaan lho sama Teukki Hyung." Kata namja yang diketahui bernama Kyuhyun itu.

"Jinjja... baiklah kita bersama-sama mengikuti mereka." Kata Kangin bersemangat.

Ia lalu teringat ada yang aneh, dan kemudian memandang Kyu yang masih jongkok bersembunyi di balik semak-semak.

"Hei... mengapa kau disini, bukannya kelasmu itu ada praktikum di lab...?" tanya Kangin.

"Kan aku murid yang paling pintar seangkatanku, jadi ya ... guru itu tak akan marah kalau aku membolos sekali saja bukan... Hyung sendiri juga, mengapa disini...? Bukannya ikut pelajaran olahraganya Jung Songsae malah asyik disini."

"Aku kan sudah ijin sakit tadi, soalnya aku tahu Teukki di hukum jadi lebih baik aku mengikuti Teukki daripada harus mengikuti pelajaran olahraga yang membosankan itu."

Mereka lalu sama-sama diam berkonsentrasi menatap pujaan hati mereka yang masih asyik mencabuti rumput itu.

PRETTY BOY

Pulang Sekolah.

#Diruang Loker

"Hyukkie... aku pulang bersamamu ya... soalnya supirku tidak bisa menjemputku karena harus mengantar adikku ke rumah temannya" pinta Sungmin pada Hyukkie yang bersiap akan pulang.

"Mianhe hyung... aku hari ini tidak dijemput supirku. Tapi aku di jemput tetanggaku, soalnya supirku sedang sakit dan dengan enaknya Umma menyuruh tetangga kami menjemputku. Mianhe hyung... aku tak bisa mengantarmu." Kata Hyukkie dengan wajah menyesalnya.

"Yah... bagaimana denganku." Kata Sungmin lalu menyandarkan tubuhnya pada lokernya.

Hyukkie yang sudah selesai mengemas semua bukunya bergegas pamit dan meninggalkan Sungmin di ruang loker itu.

"Pay... pay... hyung, aku pergi dulu Mianhe..." kata Hyukki lalu berlari pergi.

Sungmin sendiri masih sibuk merapikan lokernya yang penuh dengan hadiah pemberian tiga namja yang selalu mengerubutinya itu.

"Minnie... mengapa masih disini...?" tanya Teukki yang baru datang di ruangan itu.

"Hyung juga,... mengapa baru keluar kelas. Padahal jam pelajaran sudah selesai dari setengah jam yang lalu."

"Oh ... itu karena aku harus piket dulu, malas kalau harus berangkat pagi jadi lebih enak dikerjakan sepulang sekolah. Kau mengapa belum pulang ... tidak biasanya...?" tanya Teukki seraya mengemasi barang-barang di lokernya.

"Aishhh... selalu saja berantakan dengan kartu-kartu berbau aneh begini. Apa tidak bosan dia memberikan ini padaku..." keluh Teukki seraya menyimpan kartu yang berbentuk hati yang senantiasa memenuhi lokernya.

Dari siapa lagi kartu itu kalau bukan dari Kangin. Kangin selalu menuliskan puisi yang menurutnya bagus itu pada sebuah kartu yang berbentuk hati dengan bermacam-macam warna dan dengan wangi yang menurut Teukki menyengat itu. Sebenarnya itu adalah wangi parfum Kangin yang di semprotkan ke kartu itu.

"Bukannya kau senang mendapatkan kartu itu hyung...?" kata Sungmin.

Sungmin memang tahu kalau hyungnya yang cantik itu juga menyukai Kangin, tapi karena hyungnya itu tak menyukai cara Kangin yang menurutnya kampungan, bukannya langsung menyatakan perasaan tapi malah sibuk mengarang puisi ga jelas dan memenuhi loker Leeteuk.

"Ya... senang sih senang... kalau sekali sekali pasti rasanya romantis, tapi kalau berkali-kali begini mana bisa disebut romantis. Yang ada aku malah bosan dan mual dengan bau yang begini ini. Membuat seluruh isi lokerku berbau menyengat dan membuatku pusing." Kata Teukki seraya menyemprotkan spray parfume beraroma jeruk pada lokernya.

"Lalu menurutmu Kangin hyung itu harus bagaimana...?" tanya Sungmin yang masih sibuk merapikan lokernya.

"Ya... nyatakan sendiri padaku dengan cara yang romantis akan lebih baik dari pada dia harus lembur setiap malam hanya untuk menulis puisi yang menurutku sangat lebai begini..."

Kemudian mereka sama-sama diam memberesi isi loker yang berantakkan setiap harinya.

"Kau juga... setiap hari lokermu penuh dengan barang-barang aneh begitu. Lihatlah ini... apa ini ...? bentuknya tak jelas begini. Entah ini beruang atau tikus..."kata Teukki dengan sedikit tertawa seraya mengangkat sebuah plastik berisi coklat padat dengan bentuk yang aneh.

"Entahlah, menurutku ini tikus... ha... ha... ha..." tawa Sungmin yang disambut dengan tawa Teukki saat mereka memperhatikan dengan seksama coklat yang bentuknya aneh itu.

"Hyung... kau pulang naik apa...?" tanya Sungmin kemudian"

"Waeyooo... aku berjalan kaki saja, soalnya kan memang rumah kita tidak terlalu jauh..." kata Teukki santai.

"Tidak terlalu jauh katamu hyung... naik mobil saja butuh 15 menit, kalau jalan kaki kita akan sampai rumah malam hyung..." kata Sungmin dengan nada terkejutnya.

"Ya... sekalian jalan-jalan. Karena aku memang lebih suka berangkat naik bis jemputan sekolah dan pulang jalan kaki. Lebih sehat... kajja... aku tahu kau pasti ingin pulang bersamaku."

Teukki lalu menarik tangan Sungmin dan mengajaknya keluar ruangan loker itu.

"Kajja Hyung... ayo cepat ikuti mereka..." kata Kyuhyun yang sedari tadi bersembunyi di belakang loker.

Tapi Kangin masih sedikit syok ... selain kartunya dihina-dina oleh Teukki ia juga terlalu senang ketika Teukki memintanya untuk menyatakannya secara langsung.

"Akh... aku tak mau mengikuti mereka, aku akan mengantarkan Teukki pulang dan kau mengantarkan Sungmin pulang... bagaimana...?" kata Kangin seraya mengimbangi Kyu yang sudah berjalan keluar ruangan itu.

"Baiklah... aku tahu kau akan menyatakan perasaanmu padanya. Karena Hae dan Henry juga sudah pulang memang lebih baik aku mengantar Minnie chagiyyaku yang paling imut itu... kajja hyung...!" teriak Kyu bersemangat.

Mereka lalu menuju parkiran dan mengambil mobil mereka masing-masing.

PRETTY BOY

dalam Perjalanan Pulang Sekolah.

"Hyung... kau merasa diikuti tidak...?" tanya Sungmin ketika baru beberapa meter melangkah meningggalkan sekolah.

"Ahni... wae..."

"Sepertinya mobil itu mengikuti kita, mengapa mobil berjalan selambat itu..? apa kau tidak curiga hyung...?" kata Sungmin seraya menoleh dua mobil yang melaju dengan pelannya.

"Eh... bukankah mobil putih itu milik Kangin hyung..." kata Sungmin.

Dan lalu dengan cepatnya mobil putih itu melaju dan berhenti di depan Teukki dan Sungmin. Keluarlah pemuda tampan dengan senyumannya.

"Waeyo... mengapa berhenti di depan kami...?" tanya Teukki saat Kangin berjalan mendekatinya.

"Aku ingin mengantarkanmu pulang, mau kan...?"

"Tapi Sungmin..." kata Teukki seraya melihat ke wajah imut dongsaengnya yang sedang tersenyum itu.

Sungmin hanya menatap jahil ketika melihat Teukki yang sekarang sudah berwajah merah itu.

"Sudahlah hyung, aku akan berjalan sendiri tenang saja... nikmati saja kencan kalian... pay... payy..." kata Sungmin seraya melambaikan tangannya meninggalkan Kangteuk yang masih bengong karena kelakuan Sungmin.

Namun baru beberapa langkah sungmin berjalan...

Brukkk...

Sungmin jatuh terduduk ketika ia merasa menabrak sesuatu.

Sungmin sukses menabrak seorang namja tampan yang memang sedari tadi berdiri mematung di belakang sungmin.

"Hai Chagiyya..." sapa pemuda itu seraya mengulurkan tangannya kepada Sungmin untuk membantunya berdiri.

"Cagiyya... chagiyya... memangnya aku chagiyyamu apa..." kata Sungmin seraya mengedarkan pandangannya mencari Teukki dan Kangin, tapi sayang mereka sudah menghilang dari tempat itu.

"Mencari siapa chagiyya...?" tanya Kyu dengan wajahnya yang tersenyum evil itu.

"Akhh... tak mencari siapa-siapa..." kata Sungmin seraya menggelengkan kepalanya cepat membuatnya terlihat semakin menggemaskan.

Kyuhyun yang memang sudah evil sejak lahir dan akan bertambah evil jika bertemu dengan Sungmin kemudian dengan cepatnya menangkup pipi chubby Sungmin yang masih sibuk menggeleng itu.

"Berhenti menggodaku dengan tingkah kekanakanmu itu hyung ... atau..."Kyuhyun menghentikan kata-katanya dan mendekatkan ke wajah Sungmin yang kini sudah menjadi merah padam.

Kyu lalu tersenyum melihat Sungmin yang sudah ketakutan dan menutup matanya itu.

"Kenapa menutup mata hyung... kau mau aku menciummu ya...? " kata Kyu seraya mendekatkan wajahnya lagi pada Sungmin.

Sungmin yang kesal langsung membuka matanya. Betapa terkejutnya ia saat ia membuka mata wajah Kyuhyun yang masih setia dengan senyuman evilnya itu berada tepat di depannya dan hanya berjarak angin saja yang menjadi batas antara hidung mereka.

Kyu dengan jahilnya menyentuh hidung mungil Sungmin dengan hidungnya sendiri. Dan menatap tajam pada mata yang seakan terhipnotis oleh mata coklat sang evil itu.

Entah mengapa Sungmin merasa kaku dan tak bisa melawan.

Deg...

Deg...

Deg...

Jantung Sungmin senantiasa berteriak membuat Sungmin kehilangan kesadarannya. Dan terhipnotis oleh mata yang kini masih setia menatapnya itu.

Kyu merasa hyungnya itu hanya diam saja kemudian memiringkan wajahnya dan...

Chuu~~~~

Kyu mencium Sungmin sekilas, dan ketika menyadari Sungmin tak menolaknya ia kemudian mencium Sungmin lagi. Dan kini ia sedikit menekan bibir mungil yang manis itu berusaha untuk merasakan hangatnya sensasi yang mengalir di tubuhnya. Dan Kyu mulai memperdalam ciummannya... menggigit bibir bawah Sungmin hingga menyadarkan Sungmin dari pesona seorang Cho Kyuhyun...

"Kya...!" teriak Sungmin kemudian ia mendorong Kyu menjauh darinya.

"Dasar pervert... apa yang kau lakukan... puih... puih..." kata Sungmin seraya melangkah mundur dan meludah (?) dan mengusap bibirnya.

"Mengapa hyung...?" kata Kyu mendekati Sungmin. "Mengapa kau menghapus jejak bibir seksiku ini di bibir manismu hyung...?"

"Kya...! Kau beraninya kau menciumku di tepi jalan begini... kau ...!" kata Sungmin mencak-mencak (?) gag jelas.

Kyu lalu dengan seringaian anehnya lalu mendekati Sungmin dan menangkap tubuh Sungmin yang hampir terjatuh tersandung trotoar yang tinggi itu.

"Akhhh..." teriak Sungmin lirih ketika tangan Kyu dengan sigapnya menangkap pinggangnya.

Deg...

Deg...

Deg...

Mata mereka kembali bertemu dan serasa di hipnotis, Sungmin hanya bisa kaku menatap wajah tampan di atas wajah cantiknya itu dan tangannya tanpa ia sadari telah menggenggap sempurna kerah seragam Kyu.

"Apakah aku begitu tampan hingga kau begitu terpesona padaku... ?" kata Kyu datar disertai kedipan nakal dari mata coklatnya itu.

Sungmin lalu mendorong tubuh Kyu dan ia berusaha berdiri tegak dengan kedua kakinya yang masih gemetaran.

"Akh... kau gila...!" teriak Sungmin lalu berjalan meninggalkan Kyu.

"Hyung... apa kau akan berjalan sampai rumah...?" tanya Kyu yang berjalan di sisi Sungmin mengimbangi Sungmin.

"Aishhh... mengapa menggangguku terus sih..." kata Sungmin kesal karena memang jantungnya yang tak berhenti berdebar sejak kejadian tadi.

Kyu yang melihat mobil yang di parkirnya sudah agak jauh akhirnya meraih tangan Sungmin dan berjalan ke tempat tadi.

"Kya... ! Dasar pervert... kenapa menarikku dengan sesuka hatimu hah...! Lepaskan aku... !" teriak Sungmin berusaha melepaskan genggaman tangan Kyu, tapi sayang tenaganya tak sebesar tenaga tangan Kyu yang terus menggenggamnya erat.

Akhirnya mereka sampai di depan mobil Kyu. Kyu lalu membuka pintu dan memasukkan Sungmin dengan paksa. Kemudian berlari ke pintu kemudi dan mendudukkan dirinya sendiri. Dengan cepat Kyu menekan tombol kunci pintu otomatis.

"Mengapa kau mengunci pintunya... Aishhhh... aku mau pulang...!" teriak Sungmin lagi.

Kyu yang mulai pusing mendengar teriakan Sungmin lalu duduk menghadap Sungmin dan menatapnya tajam. Mendekati Sungmin hingga ia terpojok di sudut pintu mobil.

"Tenanglah hyung... aku terlalu mencintaimu untuk melukaimu... aku juga tak akan melakukan hal aneh padamu. Aku hanya ingin memastikan kau sampai dirumah. Jadi... katakan dimana rumahmu..." kata Kyu lembut lalu mengusap bibir mungil Sungmin yang aga membuka itu.

"Jangan memasang ekspresi seperti itu hyung... kau mau aku menciummu lagi..." kata Kyu kemudian ia duduk kembali di kursinya dan menjalankan mobilnya.

Dan Sungmin ... ia masih dreaming... karena keterkejutannya terhadap kelakuan Kyu yang memang hari ini agak over, tidak seperti biasanya.

Karena jika biasanya KyuHaeHen itu hanya bertingkah wajar untuk mengganggu Sungmin, kali ini aksi single Kyu telah membuat Sungmin salting.

Sungmin tak bisa duduk diam karena ia tak nyaman bersama dengan Kyu yang membuatnya canggung dan terus menyeka keringat dinginnya yang terus keluar.

Kyu yang menyadari hal itu tersenyum kemudian menatap Sungmin sekilas.

"Apakah kau sudah jatuh cinta padaku Hyung...?" tanyanya to nde poin gituh...

"Whattt,...! akhhh... mana mungkin aku jatuh cinta pada namja pervert sepertimu..."

'Aishhhh... mengapa aku jadi begini...? padahal tadi pagi masih biasa saja...' batin Sungmin.

TEBECE,,,,,,

Wua... akhirnya bisa bikin Kyumin juga... new story semoga readerdeul menyukainya...

Review please

Your review is my personal spirit... Gamsahamnida...

PRETTY BOY