Title: Sarang Cham Apeuda

Author: Jenny Kim

Disclaimer: YeWook bukan punya saya TT_TT

Warnings: typo(s), Boys Love, MPREG, etc.

Beberapa ratus tahun yang lalu…

"Yesungie, gigit aku!" pinta seorang gadis bernama Athena. Gadis cantik berperawakan mungil dengan rambut coklat panjang bergelombang. Ia menyingkirkan poni yang menutupi kedua mata coklat karamelnya. Menatap nanar sang kekasih.

"Tidak akan," jawab namja berkulit pucat itu mantap. Ia memandang bulan purnama lewat jendela mansionnya. Tak menghiraukan gadis tercintanya yang mulai terisak. Lebih memilih menatap bulan yang sewarna dengan warna kulitnya daripada menuruti keinginan Athena.

"Hiks... Kumohonnn..! Kau sudah tidak minum darah sejak dua purnama yang lalu, setelah dibuang di mansion tengah hutan ini." Athena menangkupkan kedua tangannya di kedua pipi yesung –namjachingu-nya– agar namja berbibir pucat itu menatap matanya.

"Dan membiarkanmu mati? Please... Aku merelakan diriku menjadi vampire agar kau tetap hidup! Jadi, manfaatkan hidupmu!" Yesung membelai rambut Athena.

"Kau digigit vampire karena menolongku. Jadi, ini semua salahku! Kau jadi begini karena aku! Biarkan aku membalas budi padamu, Yesungie!" pinta Athena lagi.

Athena pergi menjauh dari Yesung. Ia mengambil sesuatu dari dalam laci di dekat mereka lalu mengeluarkan subuah benda dari dalam laci itu. Mata Yesung yang telah sayu terbelalak kaget. Ia berusaha mendekati Athena agar dapat merebut benda tajam itu. Belati.

"Berikan belati itu, 'Thena! Benda itu bisa melukaimu!" pinta Yesung. Terdengar nada khawatir yang begitu kentara dari ucapannya.

"Darah bisa merangsang sisi vampire-mu untuk keluar, bukan?" terka Athena.

Athena mengarahkan belati itu ke lehernya. Ia menggores perlahan leher bagian kirinya. Cukup dalam tetapi tidak sampai memutus urat nadi di lehernya. Ia meringis saat dingin dan tajamnya permukaan belati menyayat lehernya. Darah segar mulai mengalir dari luka yang ia ciptakan. Menodai gaun putihnya.

Anyirnya darah mulai merasuk lewat penciuman Yesung. Rasa haus yang selama ini ia tahan mulai tak bisa terkontrol. Ia haus. Ia ingin minum. Hanya darah yang bisa menghilangkan dahaganya. Mata obsidiannya berubah warna menjadi merah. Kuku dan gigi taringnya memanjang dan semakin runcing. Siap merobek apapun yang menghalanginya, termasuk kulit mulus yang menutupi darah yang ia inginkan. Kulitnya yang pucat semakin memucat. Ia berjalan semakin dekat ke arah Athena. Mendengar degup jantung gadisnya yang semakin cepat dan tak beraturan.

Athena melingkarkan tangannya di leher Yesung dan memiringkan kepalanya. Memamerkan lukanya dengan mata terpejam di depan wajah Yesung. "Minumlah, Yesungie. Saranghae."

Yesung memeluk pinggang Athena dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya menelusup ke dalam rambut coklat Athena. Mempersempit jarak diantara dirinya dan Athena. Ia menghirup aroma anyir dan amis yang menyatu di darah Athena. Semakin membuatnya haus dan lapar. Menikmati erangan Athena saat dirinya menjilat luka itu. Ikut memejamkan mata dan kemudian menghisap darah Athena lewat sayatan yang gadis itu torehkan. Tak ragu-ragu menggigit dan semakin merobeknya agar bisa mendapatkan darah yang lebih banyak.

0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o

Tahun 2011…

"Wookie~!" Teriak seorang namja cantik bernama Heechul. Ia berkacak pinggang dan sesekali mengumpat kesal karena si pemilik nama yang ia panggil tidak kunjung tiba.

Namja imut bernama Ryeowook –tapi lebih sering di panggil Wookie– itu segera berlari menghampiri hyung tirinya saat mendengar teriakan Heechul. 'Padahal aku baru masak,' omelnya dalam hati. "Ya, hyung?" ucapnya setelah sampai di hadapan Heechul.

Heechul dengan kasar memberikan keranjang berisi banyak sekali baju kotor pada Ryeowook. "Cuci yang bersih! Se-ka-rang!" suruhnya dengan penuh penekanan di kata terakhir. Ia menatap Ryeowook dengan tajam.

"Tapi hyung... Aku sedang memasak." Ryeowook menaruh keranjang itu di depannya. Tangannya memerah karena sakit membawa beban seberat itu.

"Oh... Jadi sekarang kau sudah berani melawanku, eoh?" marah Heechul. Tangan kanannya mencengkeram rahang Ryeowook dengan kasar.

"Bu-bukan begitu, hyung. Aww... Sakit, hyung," ronta Ryeowook. Tangannya memegang tangan Heechul yang mencengkeram rahangnya, berusaha menjauhkan tangan itu. Tapi yang ada, Heechul malah semakin kuat mencengkeram rahangnya.

'Teukie hyung... Tolong aku! Aku sudah tidak sanggup terus disiksa sejak hyung kuliah ke luar negeri dan appa meninggal. Chullie hyung dan hyung yang lain selalu menyakitiku dan memperlakukanku seperti pembantu di rumahku sendiri. Teukie hyung, pulanglah! Kau satu-satunya keluarga kandungku yang tersisa,' ratap Ryeowook dalam hati.

"Ada apa sih ini ribut-ribut?" Siwon yang statusnya adalah kekasih Heechul berjalan menghampiri dua kakak beradik tiri itu. Jangan harap dia akan membantu Ryeowook karena dia ada di pihak sang kekasih tentunya.

"Anak ini berani melawan perintahku, Wonnie!" adu Heechul yang melirik sekilas ke Siwon.

"Usir aja, hyung!" celetuk Donghae, adik kandung Heechul sekaligus saudara tiri Ryeowook juga.

"Ja-jangan hyung.." ucap Ryeowook tergagap.

"Diam kau!" bentak Heechul. Ia menatap Donghae yang sedang bermesraan dengan Eunhyuk, kekasihnya. "Kalau anak ini balik lagi gimana?" tanyanya. Ia kembali memusatkan perhatiannya pada Ryeowook. Takut jika namja imut itu kabur.

"Ya di usir di tempat yang tepat dong, Chullie hyung! Gitu aja kok repot." Kali ini Eunhyuk yang angkat bicara.

"Dimana?" tanya Siwon.

"Vampire Forest. Kabarnya di hutan itu ada sebuah mansion yang ditinggali seorang vampire. Dan setiap orang yang masuk ke hutan itu apalagi ke mansionnya, dia tidak akan pernah bisa kembali," tutur Eunhyuk. "Tapi sayang, Wookie itu namja. Walaupun cantik sih..aww! Sakit, Hae!" Ucapan Eunhyuk berubah menjadi pekikan karena Donghae mencubit pinggangnya. Ia menatap Donghae dengan penuh tanda tanya.

"Berani selingkuh, kau?" tanya Donghae dengan nada dingin.

Eunhyuk menggeleng takut. "Tidak, Hae. Aku hanya bercanda kok." Namja berparas cantik itu memeluk Donghae.

Heechul langsung memperlihatkan ekspresi mau muntah sementara Siwon mengerucutkan bibirnya. Tidak (atau belum) bisa memeluk Heechul seperti Eunhyuk memeluk Donghae.

"Memang ada tempat yang seperti begitu?" tanya Siwon.

Eunhyuk melepas pelukannya dan menatap Siwon. "Ada dong!"

"Baiklah, kita ke sana. Aku juga sudah muak melihat mukanya," geram Heechul.

"Eiittss... Tunggu dulu!" Donghae masuk kedalam kamarnya dan kembali beberapa saat kemudian sambil membawa sebuah sapu tangan yang sedikit lembab. Dia berjalan mendekati Heechul dan Ryeowook. "Dengan ini, kau tidak akan memberontak." Donghae membekap mulut dan hidung Ryeowook dengan sapu tangannya.

"Mmpppphh...mmphh.." Ryeowook berusaha melawan tapi gagal. Perlahan, matanya terpejam. Ia ambruk setelah Heechul melepaskan cengkeramannya.

"Kau apakan dia, Hae?" Eunhyuk berjongkok di samping tubuh Ryeowook yang tergeletak di lantai.

"Memberinya obat tidur. Jadi, dia tidak akan bisa melawan," ucap Donghae dengan santainya.

"Adik lelakiku sungguh nakal! Kalau begitu, ayo kita bawa dia!" ucap Heechul. "Wonnie, badan kamu 'kan yang paling besar, jadi kamu yang gendong dia, ya?" sambung Heechul dengan cengirannya.

Siwon menunduk lesu. Apa sih yang tidak jika menyangkut hyung tercintanya? "Ya, Chullie sayang!" Siwon pun menggendong Ryeowook ala bridal style.

Mereka pun berangkat dengan menggunakan mobil Siwon. Eunhyuk yang mengemudi karena dia yang tahu jalannya sementara Donghae ada di sampingnya. Siwon, Heechul dan Ryeowook berada di belakang. Perjalanan yang cukup jauh memakan waktu kurang lebih setengah hari. Tampak dari matahari yang mulai tenggelam padahal mereka berangkat sejak tengah hari. Dalam hati, Heechul memaki Eunhyuk, 'awas saja kalau sudah pergi sejauh ini tetapi ternyata hutan itu cuma mitos! Tak akan kubiarkan kau bermesraan dengan Hae lagi, Hyuk.'

Akhirnya mereka sampai ke tempat tujuan. Vampire forest. Hutan yang lebat, luas dan menakutkan. Membangkitkan suasana ngeri. Donghae menggamit tangan Eunhyuk erat-erat setelah mereka turun dari mobil dan memasuki hutan. Siwon pun menggendong Ryeowook dengan Heechul disampingnya. Mereka menggunakan senter untuk membantu penerangan.

"Kita mau sampai kapan jalan terus? Aku sudah lelah membawa Wookie!" keluh Siwon. Dia sudah cukup bersabar menggendong Ryeowook selama kurang lebih setengah jam sejak turun dari mobil dan memasuki hutan.

"Ya sudahlah. Kita tinggalkan Wookie di sini saja, lagian 'kan kita juga sudah hampir sampai ke tengah hutan," kata Eunhyuk. Ia menoleh pada Siwon yang ada di belakangnya.

Yang lain mengangguk. Siwon menurunkan Ryeowook dari gendongannya dan menyandarkannya ke sebuah pohon beringin tua yang cukup besar.

"Good-bye, Wookie malang..." ucap mereka serempak pada Ryeowook yang masih memejamkan matanya. Mereka melambaikan tangannya sambil tersenyum sinis.

"Titip salam buat Mr. Vampire. Atau binatang buas," ucap Heechul menyeringai.

Di perjalanan pulang, Donghae kembali teringat dengan ucapan Eunhyuk. Ia yang sudah penasaran pun bertanya pada Eunhyuk yang sedang fokus menyetir mobil sementara pasangan SiChul sudah terlelap di jok belakang dengan posisi yang err... menggoda.

"Hyukkie, tadi maksudmu apa bilang 'tapi sayang, Wookie itu namja'?"

"Oh itu… Dari cerita yang aku dengar, vampire di hutan itu bukan vampire darah murni. Dia dulu juga manusia, tetapi digigit vampire saat menolong kekasihnya yang hampir digigit vampire. Semacam menggantikan diri, lah. Karena itulah dia menjadi vampire. Dan karena dia bukan vampire darah murni, setiap gadis yang dia gigit, gadis itu akan mati. Tapi kalau dia menggigit lelaki, lelaki itu akan menjadi vampire sepertinya," tutur Eunhyuk sesekali melirik Donghae.

"What?"

0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o

"Err... Lapar," keluh seorang namja berwajah tampan, bersuara lembut dan berkulit teramat pucat. Sepucat mayat.

Dialah Yesung. Dia tetap hidup, bahkan setelah ratusan tahun semenjak kematian Athena. Athena adalah gadis sekaligus manusia terakhir yang diterkamnya. Alasannya tidak meminum darah manusia lagi cukup logis. Pertama, ia tidak ingin menyakiti kaum yang dulu termasuk menjadi kaumnya, manusia. Kedua, tidak ada manusia bodoh yang bersedia datang dengan sukarela ke Vampire Forest dan berkata, "Minumlah darahku, Mr. Vampire." Oke, itu alasan yang aneh. Alasan terakhir, ia lebih memilih hewan untuk mengganjal dahaganya. Sepertinya itu alasan yang teraneh.

Kadang Yesung berpikir, untuk apa ia tetap bertahan di dunia saat ini? Mati tidak, hidup pun tidak. Memangnya ia menunggu apa? Tidak, dia bukan bertahan tetapi dia memang tidak bisa meninggalkan dunianya yang sekarang. Dia terjebak dalam dunia kelamnya tanpa tahu bagaimana cara membebaskan diri. Tanpa ada yang mengulurkan tangannya dan menolongnya untuk keluar dari dunianya yang sekarang. Dia makhluk abadi. Tapi tak ingin. Dia ingin lenyap. Tapi tak bisa. Seperti ada yang menahannya untuk tidak pergi.

Yesung memejamkan dan menggeleng perlahan. Mengenyahkan pikirannya yang sudah melayang-layang tak jelas. Melantur begitu jauh. Ia kembali memancarkan obsidian kelamnya dan memutuskan meninggalkan mansionnya untuk berburu mangsa.

Tak perlu waktu lama bagi Yesung untuk mendapatkan buruannya. Hutan belantara yang ia tinggali memang menyimpan berjuta kekayaan. Hanya satu jam, Yesung sudah melahap beberapa ekor ayam hutan hidup-hidup. Kini waktunya dia untuk pulang tapi langkahnya terhenti saat pendengarannya yang tajam mendengar suara isakan seseorang.

"Ada manusia di hutan ini? Tidak mungkin!" Gumam Yesung dan beranjak mencari asal suara err… Bukan suara tetapi isakan yang membuatnya penasaran.

0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o

"Euh..." Ryeowook mulai membuka matanya secara perlahan. Tangannya memijit pelan kepalanya yang terasa pening.

'Gelap'. Itulah kata yang ia ucapkan tanpa suara saat ia benar-benar telah sadar. Ia berusaha mengingat memori sebelum ia berada di sini. 'Chullie hyung, Hae hyung, Siwon hyung, Hyukkie hyung dan... Vampire Forest'. Mata coklatnya terbelalak seketika saat satu per satu memori ingatannya kembali.

"Aku benar-benar dibuang ke hutan ini..." lirih Ryeowook. Ia menekuk kakinya ke depan dada dan memeluknya erat-erat. Menyembunyikan wajahnya yang basah dengan airmata diantara kedua lututnya sambil terisak. Bahunya bergetar dan pikirannya berkecamuk. 'Siapa yang akan menolongku? Aku takut. Aku takut gelap. Teukie hyung... Tolong akuuu~,' ucapnya dalam hati. Ia tergugu cukup lama hingga seseorang memanggilnya.

"Hei, kau! Sedang apa disini?" Tanya suara itu dingin. Menatap Ryeowook dengan tatapan tak percaya.

Ryeowook mengangkat kepalanya. Linangan airmata membuatnya tak bisa melihat dengan jelas. Diusapnya airmata yang mengalir di pelupuk matanya dengan tingkah seperti anak kecil.

Sipenanya yang tak lain dan tak bukan adalah Yesung mengerjapkan matanya. Pertama, ia mendengar suara isakan seorang kaum manusia yang sudah tak pernah ditemukannya di hutannya. Kedua, untuk kali pertama setelah ratusan tahun, ia kembali melihat seorang manusia. Terakhir, ia melihat wajah manusia yang terisak itu begitu mirip dengan...

"Athena?" Sebuah nama lolos begitu saja dari bibir Yesung.

"Eh?" Ryeowook mengerutkan dahinya. 'Athena? Siapa? Seperti nama perempuan,' pikirnya dalam hati.

Yesung mengulurkan tangannya. Dengan rasa takut dan sedikit ragu, Ryeowook menerima uluran tangan Yesung. Dingin. Terasa seperti aliran listrik yang menyengat keduanya saat kedua kulit itu menyatu. Menjalar di aliran darah mereka err... Hanya aliran darah Ryeowook. Memangnya vampire punya darah? Sengatan yang sampai di jantung keduanya. Membuat rona merah di pipi Ryeowook yang segera menundukkan kepalanya.

Yesung mengamati Athena, ralat! Ryeowook dengan lebih cermat. Obsidiannya yang tajam menatap Ryeowook dari ubun-ubun sampai ujung kaki. Tapi kenapa setelah ratusan tahun, Athena malah terlihat seperti laki laki yang... cantik?

"Kau bukan Athena." Yesung melepas tangan Ryeowook dengan kasar. Pemuda mungil itu tercengang dengan perlakuan Yesung. Yesung berbalik dan melangkah pergi meninggalkan Ryeowook.

'Dia bukan Athena. Dia hanya seorang namja yang cantik dan berwajah serta berperawakan seperti Athena. Athena tidak mungkin masih hidup karena Athena sudah mati. Mati karena aku. Namja itu mungkin adalah reinkarnasi Athena. Ya, hanya reinkarnasi Athena,' pikir Yesung dalam hati.

Terlalu sibuk dengan pikirannya membuat Yesung tak menyadari bahwa manusia cantik itu tetap mengekor di belakangnya bahkan sampai di mansionnya.

DUKK

"Aww…" Ryeowook nengusap keningnya yang baru saja 'mencium' punggung Yesung karena namja pucat itu berhenti mendadak.

Yesung yang tadi akan membuka pintu mansionnya pun mengurungkan niatnya. Ia menoleh ke belakang dan menatap Ryeowook dengan pandangan horor.

"Mengikutiku?" terka Yesung. Sebelah alisnya terangkat.

"Mi-mianhae, aku takut sendirian disana," jawab Ryeowook takut-takut.

Yesung menghela nafasnya. "Kau tahu ini di mana?" tanyanya yang disambut dengan gelengan kepaladari Ryeowook. "Ini di mansion yang terletak di Vampire Forest. Dan akulah pemilik mansion ini. Jadi, sekarang kau tahu siapa aku?" Tanpa menunggu jawaban Ryeowook, Yesung kembali berbalik dan membuka pintu mansionnya. Dia masuk ke mansionnya tanpa diikuti oleh Ryeowook yang tetap diam mematung di depan pintu mansion.

"Vam...pire.." ucap Ryeowook terbata. Wajahnya memucat dan keringat dingin mengucur deras dari pelipisnya.

Yesung menyalakan sebuah lilin besar berwarna merah dan sedikit melirik Ryeowook. "baru menyadarinya? Dasar bodoh!" ejeknya.

BRUKK

Yesung tak sengaja menjatuhkan pemantik apinya saat mendengar suara 'benda' jatuh. Dia menoleh pada Ryeowook yang sudah tergeletak pingsan. 'Takutkah dia padaku?' pikir Yesung. Dia menghampiri Ryeowook dan menggendongnya bridal style. Membawa Ryeowook masuk ke dalam kamarnya dan membaringkannya di ranjang.

"Selamat beristirahat, reinkarnasi Athena..." bisik Yesung sembari mengelap keringat dingin Ryeowook dengan punggung tangannya.

0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o

"... Sarang cham apeuda neomu ahpeuda

Swimeobsi nal utkehago ggeuteobsi nareul ulrinta

Sarang cham uhseumta chongmal duryeomta

Jebal yije geuman ggumeul ggaeke haejwoseumyeon johketda

Itjima jebal itjimageureon keojitmaldo gwaenchanha

Chamsimyeon urin modu ilke dwildenikka

Sarang cham apeuda neomu ahpeuda

Swimeobsi nal utkehago ggeuteobsi nareul ulrinda

Sarang cham uhseumta chongmal duryeomta

Jebal yije geuman ggumeul ggaeke haejwoseumyeon johketda..."

Ryeowook terbangun dari tidur–pingsan–nya saat mendengar suara merdu seseorang sedang bernyanyi tak jauh dari sisinya. Sejenak, ia tak peduli dimana dia sekarang dan apa yang terjadi padanya. Nyanyian dari namja yang sedang membelakanginya dan menatap jendela yang tertutup tirai itu terlalu sayang untuk dilewatkan. Ia tetap diam dan terkesima menikmati lagu yang begitu dalam dan menyentuh hati itu sampai lagu selesai.

Yesung tak menyadari jika Ryeowook telah bangun. Ia asyik dengan nyanyiannya sendiri sambil mengintip pelataran rumahnya lewat jendela yang tertutup tirai putih gading. Vampire tidah boleh terkena sinar matahari, bukan?

"Suara yang begitu dalam dan merdu. Seperti seni!" puji Ryeowook. Ia menyenderkan bahunya pada kepala ranjang.

Yesung menoleh. "Hn. Terserah kau," jawabnya tak peduli.

Mata Ryeowook tak sengaja bertemu pandang dengan mata obsidian Yesung. Hal yang sukses membuatnya kembali mengingat kejadian di malam sebelumnya. Wajahnya kembali memucat walau tak sepucat kulit Yesung.

Yesung menyadari perubahan ekspresi Ryeowook. Ia menghela nafas perlahan. Sepertinya jika bersama Ryeowook, ia harus sering menghela nafasnya. "Aku belum memakanmu, tapi kenapa kau sudah takut?" Tanyanya setengah menggoda.

"Huwaaaaa... Jangan makan akuuu~!" Ryeowook menarik selimut merahnya menutupi seluruh tubuhnya. Tempat persembunyian yang buruk.

Yesung berjalan mendekati Ryeowook dan duduk di sampingnya. Perlahan dia menarik selimut Ryeowook hingga selimut itu tak menutupi tubuh namja cantik itu lagi tetapi Ryeowook masih menyembunyikan wajahnya di balik lututnya yang tertekuk.

"Apa aku semenakutkan itu?" tanya Yesung.

Ryeowook mengangkat kepalanya dan menatap Yesung takut-takut. "Ng... Tidak sih. Kau seperti manusia tapi sedikit lebih err... pucat."

Yesung mengernyit. "Sedikit? Cih, pembohong yang bodoh. Siapa namamu?" tanya Yesung lagi.

"Kim Ryeowook imnida. Tapi orang-orang memanggilku Wookie," jawab Ryeowook yang mulai merasa tidak takut.

Yesung menatap mata Ryeowook yang berwarna seperti karamel lekat-lekat. "Bogoshippo..." gumamnya. Tangannya membelai pipi Ryeowook dan wajahnya mendekati wajah Ryeowook.

Entah apa yang mendorong Ryeowook hingga ia memejamkan karamelnya saat parasnya merasakan terpaan nafas hangat Yesung. Rasa takutnya pada Yesung pun melenyap.

"Aku rindu..." Yesung mengecup kelopak mata Ryeowook. "Mata ini," mengecup kelopak mata yang sebelah lagi. "Dan mata yang ini." Wajahnya menjauh sekedar untuk melihat pipi Ryeowook yang merona merah. Tangannya yang sedari tadi membelai pipi Ryeowook pun berpindah ke bibir cherry Ryeowook. "Juga rindu bibir ini."

Bibir Yesung menggantikan tangannya menyentuh bibir Ryeowook. Awalnya hanya saling menempel. Tapi perlahan berubah menjadi pagutan dan lumatan-lumatan kecil. Keduanya saling terpejam menikmati lidah yang saling beradu, melilit dan mengulum juga mencampur saliva.

'Yesungie, gigit aku!'

Yesung tersentak dan membuka matanya lebar-lebar saat mengingat suara Athena. Ia kembali ingat jika Athena telah mati dan itu artinya orang yang sedang ia cium bukanlah Athena. Buru-buru ia mendorong tubuh Ryeowook yang untungnya tidak membentur kepala ranjang.

Ryeowook yang kaget pun membuka matanya dan menatap heran Yesung. "Ke-kenapa?" Tanyanya dengan bibir bergetar. Tak tahu mengapa, tiba-tiba saja rasa sedih menyergap relung hatinya.

"Aku rindu, tapi kau sudah bukan Athena lagi," ucap Yesung kemudian meninggalkan Ryeowook.

BLAM

Suara pintu yang ditutup dengan sedikit kasar menyentak Ryeowook. 'Jadi ciuman tadi bukan untukku? Cih, bodohnya aku. Bahkan aku memberikan ciuman pertamaku pada orang asing yang tak kuketahui namanya. Terlebih lagi, dia bukan manusia,' sesal Ryeowook dalam hati.

TBC