Title : Call Me Appa : Anni

Legh : 10/10 END

Author : Me! Hyun Hyumin a.k.a Wi-kun Evil'Y a.k.a Hyun Wi-kun Shipper

Cast : YunJae n other x)

Discleamir : YUNJAE saling memiliki! Yunhwa sama Ah-Ghin + FF ini punya author mutlak! Biarpun idenya gaje, tetap ini author yang buat!

Rated : T

Genre : Drama, romance, family :)

Warning : YAOI! BOY X BOY! Bagi yang ngak suka close aja! Typos, EYD, OC, M-Preg, pendek, OOC, makin gaje! Bagi yang ngak suka ama castnya ngak usah baca! Gw ngak butuh flame ato bash! Gw Cuma butuh kritik, saran n penyemangat buat lanjutin ff abal gaje ini!

A/N : masih adakah yang ingat dengan ff ini? makasih banyak yang udah mau review ff gaje ini, maaf kalau terlalu banyak typos, maklum manusia keke. yaudah maaf endingnya mengecewakan (_ _) oh ya makasih juga buat seseorang yang udah bangkitin ide ini, mian aku lupa nama mu chingu T.T*deep bow

"FF hyun, jadi terserah hyun :p"

..

*Happy Reading* ^0^9

..

..

^LAST CHAPTER^

"Ahjumma?" Yunhwa kembali menarik-narik dress merah Mrs Jung. Wanita itu tersentak lalu memandang mata musang Yunhwa.

"Umma dan Appa mu tidak ada salah apa-apa."

"Ta-tapi Ahjumma ngebentak dan belteliak ke Umpa Yunyun, Apa meleka pelnah melakukan cecuatu yang buat Ahjumma malah? Atau Ahjumma benci meleka kalna Umpa Yunyun cama-cama namja?" raut wajah yang polos itu tidak sebanding dengan apa yang ia katakan. Demi Tuhan! anak itu baru berusia 5 tahun! Dan sudah berbicara seperti itu?

Mrs Jung lagi-lagi tak bisa menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut kecil itu. Ia sama sekali tidak tahu mengapa ia menentang Yunho, dari dulu sampai sekarang ia tidak tau mengapa dia begitu tak menyukai Jaejoong, dan ini bukan karena mereka sama-sama namja ataupun tentang keturunan. Sampai detik ini juga ia(atau tepatnya author) tidak tau apa yang membuatnya tak menyukai Jaejoong.

"Ahju—" perkataan Yunhwa terputus oleh pelukan Mrs Jung.

"Panggil aku halmonie ne?" kening Yunhwa mengkerut, tapi ia tetap membalas pelukan Mrs Jung.

"Kenapa Yunyun haluc panggil helmonie cama ahjumma?" setelah pelukan mereka merenggang, Yunhwa memiringkan kepalanya, pertanda ia bingung.

"Aku adalah Umma dari Appa mu."

"Jinja?" mata musang itu berbinar.

"Ne aku adalah halmonie mu oke~" kata Mrs Jung mengacak rambut tebal Yunhwa.

"Uwaaa Yunyun punya halmonie!" Yunhwa menerjang Mrs Jung dengan pelukan yang sangat erat dan hangat.

Mentari perlahan-lahan mulai terbenam, meninggalkan kemegahan angkasa yang mulai berubah gelap.

"Hey Yunhwa-ya dimana Appa mu?"

"Omo! Yunyun lupa! Heee eottokhe? Umma cama Appa pacti bingung nyaliin Yunyun cekalang.." anak kecil itu panik sendiri memikirkan bagaimana paniknya sang Umma dan Appa mencarinya. Dengan cepat ia turun dari pangkuan .

"Halmonie, Yunyun pelgi ketempat Umpa dulu ne~ Annyeong!" Yunhwa melambaikan tangannya kearah yang menatapnya bingung.

"Biar halmonie antar~" kata sedikit berteriak kearah Yunhwa dan menyusul cucunya itu.

"Eumm tapi nanti Halmonie jangan malah cama Umma dan Appa ne?" tanya Yunhwa mengedipkan mata musangnya.

"Ne, tenang saja, halmonie tidak akan memarahi Umma dan Appa Yunyun~" jawab lembut seraya meggenggam tangan kecil Yunhwa. Yahh dia harus bisa merestui Yunho dan Jaejoong mulai detik ini.

"Yunhwa-ya!"

"Kim Yunhwa!" samar-samar terdengar suara teriakan yang sangat Yunhwa kenal.

"Umma Appa Yunyun dicini!" pekik Yunhwa melihat kedua orang tuanya yang tengah berlari-lari kecil di tengah taman. Otomatis Yunho dan Jaejoong menoleh kearah Yunhwa dan langsung berlari kearah anak semata wayang mereka. Jaejoong yang lebih dulu sampai di tempat Yunhwa, memeluk erat tubuh kecil Yunhwa, tanpa menyadari disana ada Mrs Jung.

"Hiks kemana saja kau tadi Yunhwa-ya! kan sudah Umma bilang tadi, jangan pergi jauh-jauh!" nada marah sekaligus kuatir sangat jelas dari kalimat Jaejoong barusan.

"Mianhae Umma hiks.. Yunyun calah hiks.. huwaaa jangan menangic lagi umma~~" raung Yunhwa di dalam pelukan Jaejoong.

Sedangkan Yunho, namja itu membeku tepat di samping Jaejoong, tatapan cemasnya berubah menjadi datar.

"Apalagi yang mau kau lakukan?" ucapan dingin Yunho begitu menusuk sampai kerelung hati wanita cantik ber-dress merah itu.

"Aku cuma mau membantu cucu ku mencari Umpanya." Jawab Mrs Jung berusaha tegas.

Yunho tersenyum kecut, "Cucu katamu? Bahkan kau tak mau menerima kami? Halmeoni macam apa kau?" tatapan tajam serta ucapan dingin Yunho terdengar oleh Jaejoong.

"Yun!" Jaejoong melepaskan pelukannya di badan kecil Yunho dan menatap tajam mata musang Yunho.

"Jaga ucapan mu Jung Yunho!" teriak Jaejoong.

Mrs. Jung menghirup udara dalam-dalam, mengendalikan detak jantungnya yang berdetak sangat kencang dan setiap detakan terasa sangat menyesakkan.

"Maaf, aku kembali dulu." pamit Mrs Jung.

"Halmeoni…" gumam Yunhwa.

"Kita kembali kedalam." Ucap Yunho dingin dan langsung menggendong Yunhwa yang meronta-ronta.

"Yunyun mau cama Halmeoni!"

Yunho tak mempedulikan Yunhwa yang meronta-ronta di dalam pelukannya, ia terus berjalan menuju rumah sakit. Di belakang namja itu, Jaejoong berjalan dengan lesu.

"Yunyun mau Halmeoni Appa!" teriak Yunhwa.

"DIAM!" bentak Yunho dan langsung menurunkan Yunhwa yang mulai terisak.

"Apa yang kau lakukan Jung Yunho!" Jaejoong langsung menghampiri Yunhwa dan memeluk namja kecil itu.

"Tak bisakah kau lembut sedikit!"

"Lembut kata mu? Bukankah kau juga pernah membentaknya bahkan kau lebih mementingkan orang lain di bandingkan anak mu sendiri!" emosi mulai menguasai namja bermata musang itu.

"A-aku…" lidah Jaejoong memdadak kelu.

"Hiks Huwaaaaa hiks Appa cama hiks Umma belantem huwaaa halmeoni!" raungan Yunhwa membuat Yunho dan Jaejoong sadar, dengan cepat namja cantik itu menggendong anak semata wayangnya.

"Yunyun mau halmeoni hiks huwaa halmeoni hiks hiks.." mata musang itu terus meluncur air mata yang jernih.

Mata besar Jaejoong masih menangkap siluet Mrs Jung di ujung jalan, dengan cepat dihampirinya ibu dari orang yang ia cintai itu.

"N-nyonya Yunhwa ingin bersama anda." Kata Jaejoong berdiri 1 meter di belakang Mrs Jung, wanita paruh baya itu berbalik dan menemukan Jaejoong yang sedang menggendong Yunhwa.

"Hiks hiks halmeoni hiks.." isakan Yunhwa.

"Ada apa dengannya?" tanya buru-buru mengambil sang cucu dari gendongan Jaejoong.

"T-tadi a-aku dan Yunho sempat bertengkar." Namja cantik itu menggingit bibir bawahnya dengan keras.

"Halmeoni hikss Umma cama Appa hikss.."

"Sudahlah, Yunhwa sama Halmeoni saja ne~" balas mengelus rambut tebal Yunhwa.

"Kau urus si keras kepala itu, biar aku yang menenangkan Yunhwa, aku akan mengajaknya keliling-keliling disini.." ujar menoleh kearah Jaejoong.

"G-gomawo nyonya~" ujar Jaejoong membungkuk.

"Mulai hari ini panggil aku Umma.." setelah mengatakan itu langsung pergi. Meninggalkan Jaejoong yang membaku mendengar perkataan Umma Yunho.

Sedetik kemudian ia teringat kepada Yunho.

-=-=Yunjae=-=-

"Yunho-ah.." Jaejoong memeluk Yunho dari belakang. Namja tampan itu masih berdiri di tempat semula sebelum Jaejoong meninggalkannya.

"Mianhae Yunnie.." lanjut namja bermata jernih itu seraya menenggelamkan kepalanya di punggung tegap Yunho.

Namja dengan mata tajam itu membalikkan tubuhnya dan memeluk tubuh ramping Jaejoong, wajah kecilnya di sembunyikannya di lekukan leher Jaejoong.

"Seharusnya aku yang minta maaf Jae, mianhae.." suara Yunho agak teredam(?). Tangan Jaejoong beralih membelai surai tebal Yunho dengan sayang.

"Saranghae Yunho-ah. Jeongmal saranghae~" bisik Jaejoong.

Yunho menegakkan kepalanya, hingga hidung mereka bersentuhan—tak memperdulikan orang-orang yang melihat kerah mereka.

"Nado saranghae Boojae~" entah siapa yang memulai, bibir mereka pun bertemu. Menyapa satu sama lain.

"Mmmhh muahh.." Jaejoong lebih dulu melepaskan tautan bibir mereka, wajahnya yang tadi agak pucat kini memerah membuat Yunho tak tahan untuk membelai pipi semulus kulit bayi tersebut.

"Jangan berkata seperti itu lagi kepada Umma mu ne?"

"Huh! Aku kesal kepadanya Boo." balas Yunho memanyunkan bibir berbentuk hatinya.

"Kau tau, tadi dia menyuruh ku memanggilnya Umma."

"MWO?"

"Nde, dia menyuruh ku memanggilnya Umma." Senyuman Jaejoong mengembang.

"Yun.. mungkin dia sudah bisa menerima kita, jadi hilangkan rasa kesal mu itu ne?"

"Aku tidak percaya.."

"Heii ayolah Yun, kenapa kau jadi kekanakan seperti ini eoh?" Jaejoong mencubit pipi Yunho.

"Yahh apa katamu? Aku kekanakan? Hiyaa rasakan ini Jung Jaejoong!" Yunho langsung menggelitik pinggang Jaejoong—yang jelas-jelas sensitive.

"Hahahaha sudahh he…hentikan Yun haha.."

"Ehem.." satu deheman menghentikan kegiatan Yunjae.

"Yahh halmeoni, Yunyun kan mau liat Umpa kayak anak kecil kenapa di tegul.." protes Yunhwa yang berada di gendongan Mrs. Jung sambil memanyunkan bibir berbentuk hatinya.

Kedua pasangan itu terdiam gugup(?).

"Yunhwa dengan Umma dan Appa Yunhwa ne, halmeoni harus pergi sekarang~" kata memecahkan keheningan.

"Baiklah tapi halmeoni janji datang lagi ne~" anak yang sangat mirip dengan Yunho itu menjulurkan jari kelingking kecilnya. Hoho pinky promise.

"Ne halmeoni janji~" menyambut jari kelinking Yunhwa dan tersenyum.

"Baiklah, aku pulang.." pamitnya lalu berjalan pergi dari taman rumah sakit tersebut.

=-=-YUNJAE-=-=

Kini dikamar inap itu terlihat lebih ramai, walaupun hanya tiga orang didalamnya.

"Huwaa Appa kembalikan kue Yunyun.." pekik Yunhwa tak terima cake strawberry-nya di curi oleh sang Appa.

"Andweyo~ cake ini punya Appa~" balas Yunho mencomot cake itu.

"Appa jahat huwee kembalikan!" anak kecil bermata musang itu menarik-narik tangan Yunho yang mengangkat tinggi cake tersebut.

"Yun sudahlah, kembalikan cake punya Yunhwa." ucap Jaejoong yang mulai terganggu karna pekikan dan teriakan Yunhwa yang melengking.

"Aniya~" Yunhwa makin mem-pout bibirnya.

"Umma.." mata musang Yunhwa berkaca-kaca melihat kearah Jaejoong.

"Jung Yunho, berikan sekarang atau kau tidak ku beri ciuman!"

GLEK

Namja berwajah kecil itu menelan ludahnya diam-diam, lalu memberikan cake strawberry yang ia pegang kearah Yunhwa yang tersenyum lebar.

"Nyam nyam macitta!" uangkap Yunhwa memakan cake tersebut.

Yunho? namja tampan itu merengut. Perlahan namja cantik itu mendekati Yunho dan mencium kilat bibir tebal Yunho, membuat sang empu terkejut.

"Naugthy.." gumam Yunho mengerling kearah Jaejoong yang dibalas dengan tatapan menantang ._.

"Eughh Umma cama Appa ngapain?" tanya Yunhwa innocent.

"E-eh tidak ngapa-ngapain kok Yunhwa~" jawab Yunho sambil memangku Yunhwa.

.

.

.

Pintu besar keluarga Jung terbuka lebar menampakkan seorang wanita paruh baya. Semua maid yang berada di rumah itu terkejut melihat sang nyonya besar tersenyum tulus. Bahkan Ahra pun terkejut.

"Umma ada apa?" tanya Ahra.

"Aniya, tidak ada apa-apa.." jawab melenggang kekamarnya yang berada diatas.

"Oh ya, suruh semua maid menyiapkan sebuah pesta yang special untuk besok malam.." celetuk Mrs. Jung setiba di tangga paling atas.

"Ehh untuk apa Umma?"

"Kau lihat saja besok Ahra~"

Yeoja bermata sipit itu hanya bisa mengangguk dan pergi menyuruh para maid untuk melaksanakan apa yang di suruh oleh Umma-nya.

~Keesokan Harinya~

"Annyeong doktel Kibum, kapan-kapan kunjungi Yunyun ne?" pamit Yunhwa kepada Kibum. Yap hari ini anak dari pasangan Yunho dan Jaejoong itu sudah di perbolehkan pulang.

"Ne. tenang saja Yunhwa.." dokter manis itu mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh pendek Yunhwa dan mengacak rambut tebal sang anak.

"Gomawo Kibum ssi.." ucap Jaejoong dan Yunho membungkuk kearah Kibum.

"Ah cheonma~" jawab Kibum kembali berdiri.

"Baiklah, kami pergi dulu. sampai ketemu lagi Kibum ssi." Sekali lagi Yunho membungkuk dan beranjak pergi dari ruangan Kibum bersama Jaejoong yang di gendongannya sudah ada Yunhwa.

"Annyeong doktellll!" teriak Yunhwa melambaikan tangannya kearah Kibum yang tersenyum penuh arti.

=-=-YUNJAE-=-=

Sesampai di apartement Jaejoong, Yunhwa langsung berlari.

"Huwaa akhilnya tiba di lumah~"

"Umma cepat buka pintunya~" lanjut anak bermata musang itu.

"Iya iya, sabar Yunhwa-ya~" balas Jaejoong memasukkan kunci kedalam lubang di knop pintu.

CLEKEK

Pintu itu terbuka dan anak kecil itu langsung melenggang masuk. "Ahh aku capek." Lenguh Yunho mendudukkan dirinya di salah satu sofa yang berada disana.

"Minumlah dulu.." Jaejoong menyerahkan segelas jus jeruk kepada Yunho.

"Gomawo Boo~" ucap Yunho meminum jus itu sekali teguk.#o.0

"Umma Appa Yunyun boleh beltanya ngak?" tanya Yunhwa yang berada tak jauh dari tempat Umpa-nya.

"Apa yang mau Yunhwa tanyakan?" Jaejoong menghampiri anaknya tersebut dan memangkunya di sebelah Yunho.

"Kapan Yunyun punya saeng?"

DEG

Seringaian terbentuk di bibir Yunho, " Kau benar-benar ingin punya dongsaeng Yunhwa-ya?"

"Nde!" Yunhwa mengangguk pasti.

"Tanya kepada Umma mu~"

"Ehh, Umma mau kan buatin Yunyun dongsaeng?"

"M-mwo?" wajah Jaejoong memerah sempurna.

"Ne Yunyun mau punya saeng~" Yunhwa memberikan tatapan memohon andalannya. Sedangkan Jaejoong menggaruk tengkuknya. Malu. Tentu saja, dia sudah lama tak melakukan hubungan itu.

"Umma~~~"

"Ne. Baiklah. Tapi tidak sekarang!" tiga kata terakhir di tujukan untuk Yunho yang memanyunkan bibirnya.

"Hehehe gomawo Umma!"

Setelah itu mereka bertiga bercakap-cakap sampai suara ketukan mengintrupsi mereka.

"Aku buka pintu dulu." ucap Jaejoong menyerahkan Yunhwa ke pangkuan Yunho.

CLEKEK

Jaejoong membuka pintu itu, mata besarnya menyipit melihat seorang yeoja cantik dengan pakaian elegan sedang berdiri di depan pintu rumahnya.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Jaejoong.

"Ah kau pasti Jaejoong ssi kan?" yeoja itu tidak menjawab pertanyaan Jaejoong.

"Nde, saya Jaejoong. Err ada apa ya?"

"Perkenalkan, Ahra, Jung Ahra. Noona Yunho." yeoja cantik yang ternyata Ahra itu menjulurkan tangannya. Dengan sedikit ragu Jaejoong menyambut tangan Ahra.

"Apa ada Yunho di dalam?"

"Ne, dia ada di dalam, silahkan masuk.." Jaejoong membuka pintu rumahnya lebar-lebar.

"Ahra noona?"

"Ne ini aku Yunho-ah, masa' kau sudah lupa dengan ku? Kita baru sehari tidak bertemu Jung Yunho!" jawab Ahra sedikit merengut.

"Ahla noona annyeong!"

"Ahh Yunhwa!" yeoja itu langsung mengambil Yunhwa dari pangkuan adiknya.

"Ehm silahkan di minum dulu Ahra ssi.." seru Jaejoong meletakkan secangkir teh untuk Ahra.

"Gomawo Jaejoong-ah, jangan panggil aku dengan embel-embel ssi. Aku ini kakak Yunho, jadi panggil aku noona~"

"Ne~" jawab Jaejoong kembali duduk di samping Yunho.

"Untuk apa kau kesini noona?" tanya Yunho.

"Kau tidak suka eh? Aku kesini di suruh Umma. Ah Jaejoong-ah nanti kau ikut aku."

"E-eh ikut kemana?"

"Ikut saja~"

"Yunyun boleh ikut ngak ahla noona?" tanya Yunhwa.

"Ne tentu saja boleh~"

"Yah ada apa ini noona?"

"Aku juga tidak tau, tapi nanti waktu Jaejoong dan Yunhwa pergi dengan ku, kau pergi ke butik langganan Umma arra?"

"Tidak ada penolakan!" sebelum Yunho menyahut Ahra memberikan tatapan tajamnya membuat Yunho tak jadi memprotes.

"Ah karna sekarang sudah jam12, Jaejoong-ah gantilah pakaian mu dengan Yunhwa, kita akan pergi~" kata Ahra menyesap teh nya.

"Baiklah~" jawab Jaejoong pasrah lalu mengambil Yunhwa dari pangkuan Ahra dan melenggang masuk kedalam kamarnya.

"Noona ada apa sih?"

"Kau tanya saja kepada Umma nanti. Dia yang akan menunggu mu di butik." Yunho hanya bisa menghela nafas.

=-=-YUNJAE-=-=

"Untuk apa kita kemari Ahra noona?" Jaejoong bertanya kepada Ahra. Sekarang mereka bertiga berada di sebuh butik yang Jaejoong ketahui sangat terkenal.

"Hmm pilihlah salah satu jas yang menurut mu cocok dengan mu." Sahut Ahra tak menjawab pertanyaan Jaejoong.

"Ah bagaimana jas hitam ini?" Ahra menunjuk setelan jas yang sangat elegan di depannya.

"Anni, itu tidak cocok untuk umma." Yunhwa yang sedang di gandeng oleh Ahra menggelengkan kepalanya.

"Kau benar Yunhwa-ya, menurut mu mana yang cocok?"

"Mmm…" namja kecil itu mengedarkan pandangnnya ke berbagai jenis baju yang berada di butik tersebut.

Seketika mata musangnya berbinar. "Noona Yunyun tau yang mana~" Yunhwa menggerak-gerakkan tangannya.

"Yang mana?"

"Itu…." Jari telunjuk Yunhwa menunjuk sebauah jas yang terletak di ujung.

"Ah!" Ahra berseru, "Kau pintar Yunhwa-ya!" lanjut Ahra menggendong Yunhwa.

"Jaejoong-ah, kau coba baju itu~"

.

.

.

"Kau sudah datang Yun." Kata Mrs. Jung melihat anak keduanya berdiri 1 meter di sampingnya. Yunho hanya mengangguk sekilas.

"Kajja kita masuk!" ajak Mrs. Jung menarik tangan Yunho untuk masuk kedalam butik langganannya.

"Yah Umma!" protes Yunho.

"Pilihlah jas yang kau suka~"

"Untuk apa? Di rumah masih banyak jas ku." Cuek Yunho, tapi matanya meliar memandang jas-jas yang berada di toko itu.

"Pilih saja~~"

=-=-YUNJAE-=-=

"Yo Siwon-kun!" seorang namja berpipi tembem*-_-* menyapa seorang namja tinggi di dekatnya.

"Yoochun-kun!" balas namja tinggi benama Siwon itu.

"Kau tau mengapa kita di undang kerumah keluarga Jung? Apalagi disini ramai sekali."

"Aku juga tidak tau." Balas Siwon lagi.

"Perhatian semuanya. Acara inti akan kita mulai." Teriak seorang pria paruh baya.

Semua orang yang tadinya berbincang-bincang jadi menghentkan pembicaraan mereka. kini pandangn mereka semua beralih kearah sang Tuan dan Nyunya rumah— dan — yang kini berjalan di tangga.

"Saya mengumpulkan kalian semua disini untuk menyampaikan sesuatu. Hari ini, anak saya, Jung Yunho akan saya nikahkan langsung dengan seseorang yang selama ini dia cintai. Meski dulu saya sangat menentang mereka, tapi kini saya sadar cinta mereka tidak dapat saya patahkan meski sekarang sudah 5 tahun terlewat kan setelah kejadian itu."

Yunho yang sedang berada di dekat orang tuanya terelalak kaget. Apa? Menikah?

"Kemarilah nak~" Mrs. Jung mengulurkan tangannya kearah Yunho, yang di sambut dengan kaku oleh Yunho.

"Ahra-ah panggilkan pengantinnya!" kata Mrs Jung. Ahra yang memang sudah tau langsung menuju kesebuah kamar.

-Flash Back-

"Umma sebenarnya ada apa ini?"

"Aku ingin menebus kesalahan ku~" Kening Ahra mengkerut mendengar penuturan sang Umma.

"Aku akan menikahkan Yunho dan Jaejoong malam ini juga." Kemudian Mrs. Jung berlalu dari hadapan Ahra untuk melihat persiapan oleh maid-maid nya yang berada di rumah Jung.

"MWO?"

-Flash Back END-

CLEKEK

Ahra membuka sebuah pintu yang berada di belakang rumah kediaman Jung.

"Noona, kenapa aku harus berpakaian seperti ini?" tanya Jaejoong.

"Kemarilah~" Ahra menjulurkan tangannya. Dengan ragu Jaejoong menyambut tangan Ahra.

"Yunhwa berjalan di depan Noona dan Umma mu ne?" intruksi Ahra kepada Yunhwa yang kini memakai jas berwarna hitam.

"Oke Noona. Wahh Umma Yunyun benal-benal cantik memakai jac itu!" teriak Yunhwa. Ahra dan Jaejoong hanya tersenyum melihat Yunhwa.

.

Pintu utama keluarga Jung terbuka begitu lebar. Kemudian nampaklah seorang anak kecil berjalan dengan senyuman lebarnya, di belakang anak itu nampak seorang namja dan yeoja sedang bergandengan tangan.*taukan gimana gandengannya?*

Jaejoong terus berjalan mengikuti Ahra, ia tak tau apa yang terjadi sekarang ini, banyak orang-orang yang tidak ia kenal, tapi dari mata besarnya nampak Yoochun, Junsu, Siwon, Kibum tersenyum penuh arti kearahnya. Dan di depan sana, Yunho dan kedua orangnya berdiri. Tunggu—ini seperti pernikahan, pikir Jaejoong.

Kini Ahra dan Jaejoong berdiri tepat di depan sebuah podium(?). Ahra segera melepaskan tangannya dari Jaejoong dan memberikannya kepada Yunho.

"Semoga kalian bahagia.." gumamnya.

Namja cantik itu hanya menurut ketika tangannya dialihkan kepada Yunho.

"Baiklah pernikahan ini akan kita langsungkan, kalau ada yang tidak setuju mohon angkat tangan."

Hening

"Baiklah pernikahan ini akan saya mulai." Ucap sang pastur.

"Yun.." Jaejoong sengaja membuat suara sepelan mungkin, matanya mengisyaratkan banyak pertanyaan. Yunho hanya menjawab dengan sebuah senyuman manis.

Dan hari ini, pengucapan janji suci pun terucapkan. Berjanji akan selalu ada di saat suka maupun duka. Dari beberapa tamu ada yang menangis dan tesenyum senang.

"Kesinilah nak~" ujar Mrs. Jung merentangkan tangannya setelah pernikahan anaknya. Yunho dan Jaejoong langsung menghambur kearah wanita paruh baya itu.

"Mianhae, hanya ini yang bisa Umma lakukan untuk kalian."

"Aniya Umma ini cukup, terima kasih~" kata Yunho merenggangkan pelukannya.

"Jae, maaf~"

"Hiks tidak umma, hiks aku berterima kasih hiks telah memberiku kesempatan bersama Yunho hiks.." Mrs. Jung mengelus punggung menantunya.

"Hahhh jangan menangis lagi, ini hari bahagia ne~ Ayo nikmati pestanya!"

"Umma! Appa!" si kecil Yunhwa berteriak.

"Aigoo anak Appa.." Yunho menggendong Yunhwa.

"Umma jangan nagic ne~" ucap Yunhwa melihat kearah Jaejoong yang sedang menyeka air matanya.

"Ne sayang~" balas Jaejoong tersenyum manis.

Kemudian semuanya membaur menyapa para tamu yang hadir. Yoochun, Junsu, Siwon dan Kibum turut bahagia atas pernikahan YunJae. Akhirnya kisah cinta mereka yang dulunya sempat terputus kini terjalin lagi dengan ikatan saklar yang di sebut pernikahan. Yeah semoga kalian bahagia.

"UMMA APPA YUNYUN MAU DONGSAENG!" pekik Yunhwa membuat semua yang hadir di pesta itu tertawa. Sedangkan Yunho dan Jaejoong, wajah mereka memerah karna ucapan Yunhwa.

Inilah kehidupan baru kalian, lupakan masa lalu dan jadikanlah pelajaran untuk kehidupan kalian esoknya.

-END-

.

.

.

Puahhhh yeayyyyy tamat juga akhirnya. Tunggu, gaje ya? biarlah author masih belajar~~ mian ada typos di setiap chapter. Hyun mau curhat dulu, sebenarnya ide awal ff ini ada humor nya loh, tapii kenapa banyak yang nangis ya?*lirik Yunhwa n jae*di tendang.

Menurut readerdeul ff ini genrenya apasih? Dan untuk terakhir kalinya-di ff ini a.k.a call me appa : anni- aku minta review yang panjang ne, keluari unek2 kalian pas baca ff ini, saya terima dengan lapang dada ._.V

Dan saya ucapkan terimakasih banyak kepada reader yang setia membaca ff abal nan gaje ini, maaf ngk bisa sebutin atu2, tapi kalian yang mereview membuat saya senang dan dapat melanjtkan ff ini.

Sekali lagi GOMAWO! Sampai jumpa di ff selanjutnya~*lambai2 *Bow bareng Yunho, Jaejoong dan Yunhwa beserta cast lainnya.

Dan untuk sider-kalau ada- di komen chap terakhir ini ya~*puppy eyes Yunhwa*

GAMSAHAMNIDA (_ _)

*Hyumin