TIMELESS

Cast : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Choi Siwon, Kim Kibum and other Suju members

Rated : T

Declaimer : FF ini terinspirasi dari MV lagu "TIMELESS" by Xiah Junsu ft. Jang Ri-In yang jujur, buat author nyesek banget ;_; *galaukumat*

Gendre : Romance, Hurt, Comfort, Angst

Warning : Genderswitch, Typo(s), ngga sesuai EYD, OOC, alur kecepetan, dan membuat mata berkunang2 paling banter juga pingsan setelah membaca. Satu lagi, kali ini 'gangguan dari author' ngga akan sebanyak di FF sbelumnya. Don't like don't read.

Summary : "Jadi ini penyebab kau tak pernah menghubungi aku lagi Kyu? Karena kini kau sudah nyaman berada disisi-NYA…."

%%%%%%%%%%%%

SM Entertaintment © Fanfiction

Success Musseum Entertaintment

Present

.

.

.

.

.

.

%%%%%%%%%%%%

Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan.
Karena tanpa pertemuan tidak akan ada yang namanya perpisahan….

%%%%%%%%%%%%

#KYUHYUN POV#

Perkenalkan namaku Cho Kyuhyun. Seorang namja berumur 23 tahun, Kepala Polisi didivisi Perampokan dan Terorisme termuda di Seoul. Aku diangkat menjadi kepala devisi karena kejeniusan otakku dalam menganalisis kasus-kasus yang aku dan rekan sesama polisiku jalani.

Biarpun aku menjabat sebagai kepala devisi disini, tapi tetaplah umurku yang termuda disini. Jadi aku harus tetap menghormati para rekan kerjaku.

Ada 5 orang teman dekatku disini, karena kami ditugaskan di divisi yang sama. Yaitu Hankyung hyung, Yesung hyung, Kangin hyung, Shindong hyung, dan Donghae hyung. Kami berlima sudah seperti bersaudara. Itu mungkin karena kami masih sama-sama polisi, masih muda dan tampan. Hehehe mian author dan para readers, aku numpang narsis sedikit yah….

Oke, balik ke topik semula. Aku tinggal bersama kedua orangtuaku dan seorang adik perempuanku yang manis bernama Cho Ryeowook, atau biasa kupanggil Wokkie. Ia berpacaran dengan salah satu hyung'ku di divisi Perampokan, yaitu Yesung hyung. Sementara aku sekalipun masih belum merasakan apa atau bagaimana itu cinta. Sungguh miris sekali bukan?

#KYUHYUN POV END#

#SUNGMIN POV#

Annyeong~ perkenalkan namaku Lee Sungmin. Seorang yeoja yatim piatu yang kini meneruskan usaha café kecil orang tuaku untuk bertahan hidup. Tahun ini umurku 23 tahun, yang berarti 4 tahun sudah aku menjalani kehidupan seorang diri sejak orangtuaku meninggal dunia akibat kecelakaan tragis yang menewaskan keduanya.

Sebagai seorang pemilik café, aku dituntut untuk selalu ramah dalam menghadapi tamu yang datang. Dan karena keramahanku beberapa orang bahkan sudah menjadikan café kecil dengan konsep garden ini sebagai tempat langganan mereka untuk makan atau untuk sekedar mengobrol melepas penat.

Seperti hari ini para polisi muda beserta pasangannya masing-masing tengah menikmati hidangan yang kubuat untuk mengganjal perut mereka sambil sesekali bercanda satu dengan yang lainnya.

"Sungmin-ah, rasa nasi gorengmu benar-benar enak sekali!" seru salah satu dari mereka, yang kalau tidak salah bernama Shindong.

"Ne, tidak kalah dengan buatan restoran mahal!" sahut yeoja berwajah malaikat yang

bernama Leeteuk itu sambil tersenyum menatapku.

"Jinnja? Gomawo pujiannya" jawabku dengan wajah tersipu. Hal yang membuat mereka tertawa senang karena berhasil menggodaku. Ya, aku sangat senang melihat senyum para pelangganku. Merekalah yang membuat suasana café ini hidup.

Ditengah suasana ceria yang mereka ciptakan, aku lalu permisi kedapur. Aku sendirian mengurus café ini, tanpa bantuan satu karyawanpun karena aku tidak akan sanggup membayar upah kerja mereka. Hal yang terkadang membuatku merasa sangat lelah.

Ketika aku keluar lagi, aku tak sengaja jadi memperhatikan mereka yang tengah bercengkrama dengan pasangannya masing-masing. Membuatku jadi merasa kesepian karena aku masih belum memiliki kekasih sampai saat ini. Hhhh~ sungguh miris sekali hidupku…

#SUNGMIN POV END#

#AUTHOR POV#

Takdir, Sesuatu yang biasanya terjadi secara monoton dalam siklus hidup manusia. Lahir, hidup, dan mati. Itu semua adalah takdir yang sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Kita sebagai manusia hanya bisa mengikuti apa yang sudah direncanakan oleh-Nya. Seperti malam ini, takdir menuntun dua anak manusia itu untuk bertemu.

Sungmin berjalan dengan santai. Langkahnya terasa sangat ringan karena ia baru saja menyelesaikan rutinitasnya sebagai pemilik café yang sangat melelahkan dan akan segera pulang. Kini yang ada dipikirannya hanya satu, tempat tidurnya yang nyaman.

Namun entah dari mana, seseorang tiba-tiba menabrak bahunya sampai ia oleng dan hampir terjatuh. Sungmin menutup matanya, belum siap merasakan sakitnya jika terjatuh karena tertabrak seseorang. Tapi ia tak merasakan sakit. Alih-alih sakit, ia justru merasakan sesuatu melingkar erat di pinggangnya.

'Loh? Kok ngga sakit jatuhnya?' Sungmin bertanya-tanya didalam hatinya. Perlahan ia mulai membuka matanya. Ia mendapati seorang namja dengan rambut ikal dan kulit putih pucat dan sesuatu yang melingkar dipinggang Sungmin itu ternyata adalah lengan namja itu yang kini tengah menatapnya dengan sorot mata khawatir. Tampaknya namja itu berusaha mempertahankan Sungmin agar tidak jatuh.

Namja itu-Cho Kyuhyun- awalnya tampak khawatir. Namun dengan jarak sedekat ini dengan wajah Sungmin ia kini jadi tak berkedip. Kulit seputih susu, Rambut pirang ikalnya yang panjang, Mata kelinci yang bulat dan cantik, dan jangan lupakan bibir sewarna cherry yang mampu membuat akal sehat Kyuhyun hilang untuk sekejap.

Selama beberapa saat mereka hanya diam dengan posisi seperti itu, sampai akhirnya mereka sama-sama tersadar dari lamunannya dan saling melepaskan diri. Kyuhyun membungkuk sekejap sembari bergumam "mianhae" kemudian berlari meninggalkan Sungmin ketempat tujuan awalnya sebelum ia 'bertabrakan' dengan Sungmin.

Sedangkan Sungmin hanya bisa memandangi punggung Kyuhyun yang semakin menjauh. Sedetik kemudian ia tersenyum kecil dan mulai berjalan berlawanan arah dengan Kyuhyun tadi. Membawa perasaan hangat yang kini membuat wajahnya merona dan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

.

.

.

Tiga hari kemudian sepertinya takdir mulai membuka jalan mereka untuk saling mengenal satu sama lainnya. Hal ini dimulai ketika Sungmin kedatangan langan yang biasan makan di café kecil miliknya, Para polisi muda beserta pasangannya itu. Mereka kini datang dengan membawa seorang lagi, yaitu Kyuhyun yang kebetulan tidak ada tugas lembur.

"Ah! Mian, kau yeoja yang waktu itu kan?" tebak Kyuhyun pada Sungmin yang kini berada ditengah-tengah mereka untuk mencatat pesanan membuat Sungmin menoleh kearahnya. Melihat Kyuhyun jantung Sungmin bereaksi berlebihan lagi. Memompa darah berlebihan kearah wajahnya, yang impuls membuat kedua pipi chubby putih mulus itu merona.

"N-ne tuan…" jawab Sungmin terbata.

"Sekali lagi mian ya. Aku terburu-buru saat itu. Yeodongsaengku, Wookie masuk rumah sakit" Kyuhyun tersenyum sambil membelai rambut seorang yeoja mungil yang wajahnya masih sedikit pucat disebelahnya. Ya, yeoja itu Cho Ryeowook, atau biasa dipanggil Wokkie. Yeodongsaeng seorang Cho Kyuhyun.

"Ne, gwencana err..tuan….."

"Kyuhyun. Cho Kyuhyun" Potong Kyuhyun ketika Sungmin bingung harus memanggilnya apa. "Ne, gwenchana Kyuhyun-sshi." jawab Sungmin menampilkan senyum manisnya, yang membuat jantung namja marga Cho itu berdebar-debar.

"Lalu aku harus memanggilmu apa?" tanya Kyuhyun lagi. Membuat wajah Sungmin tambah merona. "Ahh, mian Kyuhyun-sshi, namaku Lee Sungmin, tapi panggil saja aku Sungmin" jawab Sungmin. Kyuhyun menatap lekat-lekat wajah Sungmin yang sudah benar-benar memerah yang tengah menunduk itu.

"Eheeem…" Kangin berdeham sejenak setelah dari dari hanya terdiam tak mau mengganggu acara maaf-maafan (?) duo KyuMin. "Aku pesan nasi goreng specialnya satu ya Sungmin" Lanjutnya lagi. Melemparkan senyum jahil kearah Sungmin dan Kyuhyun.

Sungmin tersadar. Ia sungguh berterimakasih pada Kangin karena dengan begitu ia bisa kedapur dan menenangkan jantungnya yang hampir copot itu. "Mi-mianhae Kangin-sshi. Ne, silahkan tunggu sebentar" jawab Sungmin. Yeoja itu kemudian berlalu kedapur dengan tetap menundukkan wajahnya.

Setelah tubuh Sungmin tak terlihat lagi, Sorak-sorai mulai terdengar dari arah polisi-polisi muda itu. "Cieeee~~" Mereka menggoda atasan sekaligus dongsaeng mereka. Sedangkan Kyuhyun hanya bisa cengar-cengir dengan wajah ngga kalah merona dibandingkan dengan Sungmin.

Malam itu adalah malam dimana mereka memulai semuanya. Semenjak mereka yang ternyata sama-sama menunjukkan ketertarikkannya pada pribadi masing-masing itu mulai semakin dekat dan semakin dekat disetiap pertemuannya.

Tak terasa sudah 3 bulan waktu berlalu. Namun mereka masih saja menyembunyikan perasaannya masing-masing, sampai disuatu penghujung hari yang dingin Tuhan turun tangan dan membantu memuluskan takdir yang terlahir bersama mereka.

Pada malam itu hujan turun dengan deras. Tampak sepasang namja dan yeoja berjalan beriringan menyusuri salah satu jalan sempit dengan satu payung besar yang mereka gunakan untuk melindungi tubuh dari tetes-tetes air yang seolah tumpah dari langit itu.

Ya, sepasang namja dan yeoja itu adalah Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin. Mereka berjalan dengan posisi agak merapat agar tubuh mereka tidak basah karena air hujan. Kyuhyun mengantar Sungmin pulang dari cafénya. Suatu rutinitas yang ia jalani selama 2 bulan belakangan ini. Sedangkan Sungmin senang-senang saja diantar pulang seperti itu. Ia merasa seolah-olah ada yang melindunginya, mengingat ia adalah anak yatim-piatu yang hidup seorang diri.

Mereka menyusuri jalan sempit itu sambil bersendagurau riang. Sesekali Kyuhyun bahkan mengacak-ngacak rambut Sungmin, membuat yeoja aegyo itu protes dan mengerucutkan bibirnya imut. Mereka tak menghiraukan derasnya hujan yang turun membasahi bumi. Yang ada hanya senyum dan perasaan yang masih berusaha disembunyikan dari keduanya.

Sedang asyiknya mereka bercanda tiba-tiba sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi membelah gang sempit itu. Membuat Kyuhyun secara reflek menarik tubuh mungil Sungmin kedalam pelukkannya. Kyuhyun bahkan memepetkan badannya dan Sungmin ke tembok agar mereka tak terserempet mobil.

Terdengar suara mobil menjauh namun Kyuhyun dan Sungmin masih bertahan dalam posisi mereka. Jantung kedua insan yang masih malu mengakui perasaannya itu bahkan sudah tidak bisa diajak bekerja sama karena berdetak berkali-kali lipat lebih kencang dari biasanya. Membuat dada mereka yang masih saling menempel dapat merasakan debaran masing-masing. Sungmin mendongakkan wajahnya untuk menatap wajah Kyuhyun.

Pandangan mereka bertemu. Untuk beberapa saat waktu terasa berhenti. Masing-masing dari mereka saling meresapi memandang kesepasang bola mata lawannya. Menjeritkan perasaan yang telah lama bersemayam dihati.

Entah siapa yang mulai duluan, keduanya mulai mendekatkan wajah satu dengan yang lainnya. Mengikuti insting yang sudah membuncah tak tertahan. Mengintimidasi jarak yang ada hingga akhirnya kedua bibir itu bertemu. Mewakili perasaan masing yang telah tumbuh berakar tanpa bisa diucapkan dengan kata-kata. Ya, sepertinya takdir sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Yaitu mempertemukan sepasang anak Tuhan itu dalam satu ikatan suci yang bernama Cinta.

.

.

.

.

.

.

Keesokan harinya di Café Sungmin….

"CHUKKAE!" Sorak para polisi muda beserta pasangannya masing-masing itu. Memergoki Kyuhyun yang tengah mencium Sungmin.

"Aish! Hyungdeul dan noonadeul mengganggu!" umpat Kyuhyun. Sedangkan Sungmin hanya bisa menyembunyikan wajahnya yang merona malu karena ketahuan sedang berciuman di balik punggung tegap Kyuhyun.

"Hahahha kami kan hanya mengucapkan selamat, Kyu" ujar Yesung cengengesan.

"Tapi tetep aja mengganggu!" Si evil ini tetap bersikeras. Membuat hyungdeulnya terkekeh lagi.

Malam ini mereka merayakan KyuMin yang baru saja menjalin hubungan. Memberikan mereka selamat dan sesekali menggoda mereka, yang sukses membuat wajah keduanya mirip kepiting rebus. Karena hari sudah larut mereka sepakat mengakhiri pesta kecil-kecilan ini untuk pulang kerumah masing-masing.

"Minnie-yah.." panggil Kyuhyun ketika mereka sampai didepan kamar aparterment Sungmin yang kecil.

"Eung?"

Tanpa basa-basi lagi Kyuhyun langsung memeluk Sungmin. Membuat yeoja itu sedikit terhuyung karena dipeluk secara tiba-tiba.

"Ka-kau kenapa Kyu?" Sungmin terbata dalam dekapan Kyuhyun.

"Ani. Hanya ingin memelukmu saja" jawab Kyuhyun sambil mengeratkan pelukkannya. Sungmin hanya bisa mengangguk bingung dan membalas pelukkan kekasihnya itu.

"Chagiya, ada yang ingin aku berikan padamu" Kata Kyuhyun setelah cukup lama mereka berpelukkan. Kyuhyun merogoh saku kemejanya dan menarik sesuatu dari sana. Kyuhyun lalu menyerahkannya pada Sungmin.

"Kalung?" tanya Sungmin mengamati benda yang kini berada di tangannya.

"Ne dengan ukiran inisial nama dan foto kita di dalamnya" Jawab Kyuhyun seraya tersenyum manis membuat Sungmin mulai terisak terharu.

"Hei, kenapa kau menangis?" Kyuhyun mengusap lembut air mata yang kini mulai turun satu persatu dengan deras dari kedua bola mata hazel Sungmin yang indah.

"An-aniya K-Kyu. Aku hiks…aku hanya t-terlalu bahagia saja hiks…Ini pertama kalinya aku men-mendapatkan barang se-seperti ini d-dari orang yang kusayangi" Sungmin mulai sesenggukan. Kyuhyun mengangguk paham dan memeluk Sungmin lagi.

"Ssshhh… Uljimma chagiya" Kyuhyun mengelus surai halus Sungmin untuk menenangkan salah satu wanita terpenting di hidupnya itu. "Aku memberikanmu itu agar kau selalu mengingatku. Dan anggap saja kalung itu sebagai penggantiku untuk melindungimu selama aku tak berada disampingmu" bisik Kyuhyun di telinga Sungmin yang membuat Sungmin mengangguk dan semakin mengeratkan pelukkannya pada Kyuhyun.

.

.

.

.

.

.

TBC