dangerouSHIRO present :

"Christmas no Castanet"

All chara own by SMent

This fanfic using MALExMALE story

You can find a lot of TYPO here!

So, if you DON'T LIKE that thing…

Make it simple!

DON'T READ my fanfic!

I DON'T NEED FLAMER OR BASHING!

( ¯ _ ¯!)

And if you don't like all pairing in this story,

Just GO AWAY!

XOXOX

"Sungmin?"

Sungmin menoleh saat pintu apartment Kyuhyun terbuka, menampakkan sosok namja yang selama ini mengisi hari-harinya. Kyuhyun mendekati Sungmin yang tengah duduk di sofa putih yang entah kenapa amat disukai oleh namja manis itu, "sudah makan?"

Sungmin menggeleng, membuat Kyuhyun tertawa kecil akibat ekspresi yang ditunjukan oleh kekasihnya itu. Kyuhyun pun memberikan kantung belanja yang ada ditangannya pada Sungmin. "Ini ada nasi tim jagung, mungkin kau suka. Tadi aku membelinya di mini-market, kau mau?"

"Boleh, tapi sudah kau panaskan?"

"Tadi sih sudah, tapi sepertinya sudah dingin lagi. Udara luar benar-benar luar biasa! Kalau begitu, aku panaskan dulu ya?" Kyuhyun merogoh kantung belanjaannya yang ada dipangkuan Sungmin, lalu dengan cepat ia mengambil dua cup nasi tim jagung dari dalam sana.

Sungmin menganggukan kepalanya, dan Kyuhyun pun pergi menuju dapur untuk menghangatkan nasi tim tersebut. Setelah lima belas menit berada didapur, Kyuhyun pun kembali lagi ke ruang tamu dengan dua mangkuk nasi tim ditangannya. Masih ia dapati sosok Sungmin yang terduduk begitu tenang di sofanya, "nasimu siap, tuan putri…"

"Aku sudah mengatakannya berapa kali Kyu, jangan panggil aku tuan putrid. Aku ini namja! Dan terima kasih untuk nasinya…"

Kyuhyun meletakan satu mangkuk nasi ketangan Sungmin, tak lupa juga ia berikan sendok diatasnya. Perlahan, Sungmin memakan nasi itu dengan ditemani tatapan dari Kyuhyun. Setelah cukup lama menjadi kekasih dan selalu bersama dengan Kyuhyun, Sungmin menjadi peka saat ia dipandangi oleh namja bermarga Cho itu.

"Bisakah aku makan dengan tenang tanpa harus ditemani oleh tatapanmu Kyu?"

"Ups! Maaf…" Kyuhyun pun terkekeh.

Sungmin pun mendecak sebal, membuat Kyuhyun memilih untuk mengelus helaian cokelat lembut dikepala Sungmin. Kyuhyun menghela nafas panjang, membuat Sungmin menghentikan suapan nasinya karena mendengar helaan nafas dari kekasihnya.

"Kenapa menghela nafas begitu Kyu? Apa kau ada masalah?"

Kyuhyun tersenyum tipis, senyum yang tentunya tak bisa Sungmin lihat. "Tidak ada Minnie-ah. Hanya saja, aku punya sebuah kabar. Entah kau akan menyukainya atau tidak."

"Kabar apa? Beritahu aku…" kata Sungmin penasaran.

"…"

"Kyuhyun, kau masih disini kan? Jawab aku."

Kyuhyun tiba-tiba merengkuh Sungmin dengan erat, membuat namja manis didalam pelukannya berjengit kaget. "Tak lama lagi, kau akan bisa melihat!"

XOXOX

Hari dimana Kyuhyun mengadakan pameran tunggal lukisannya pun tiba. Semua lukisan 'Sungmin' yang ia buat, dipajang dengan begitu apik. Para penikmat seni, khususnya seni lukis memandang takjub pada semua lukisan 'Sungmin' hasil karya Kyuhyun.

Kyuhyun berdiri disamping seorang pengunjung yang terlihat paling antusias akan lukisan 'Sungmin' yang salah satunya memang menjadi favorit bagi Kyuhyun, "anda suka lukisan ini?"

Pengunjung itu terlonjak kaget karena mendengar suara Kyuhyun yang tiba-tiba. Namun setelah ia menguasai kekagetannya, ia menyunggingkan sebuah senyuman. " Ya, saya suka lukisan ini Kyuhyun-sshi. Begitu hidup dan… ada aura yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata dari lukisan imi. Saya sangat menyukai lukisan ini, atau mungkin saya mencintai lukisan ini saat memandangnya untuk pertama kalinya? Jika saya boleh membelinya, saya akan membeli lukisan ini berapapun harganya." Kata Pengunjung itu dengan sorot mata yang berbinar.

Kyuhyun nampak berfikir, tawaran pengunjung itu cukup menarik perhatiannya. Namun, jika ia ingat kalau lukisan itu adalah lukisan favorit yang pernah ia buat, ia kembali berfikir. Kyuhyun menghela nafas panjang, "apa anda begitu menginginkan lukisan itu?"

Pengunjung itu mengangguk antusias, "saya sangat menginginkan lukisan ini Kyuhyun-sshi. Tapi kalau anda tak mau menjualnya, saya tidak memaksa. Mungkin lukisan ini sangat berarti untuk anda, saya bisa melihatnya dari mata anda Kyuhyun-sshi."

Kyuhyun menatap pengunjung itu dengan pandangan takjub. Entah kenapa, ia merasa pengunjung itu mengerti perasaannya akan lukisan-lukisan 'Sungmin'nya. "Ya, anda benar, lukisan-lukisan disini semuanya sangat berarti bagi saya. Tapi khusus untuk anda, saya mengizinkan untuk membeli lukisan ini." kata Kyuhyun pada akhirnya. Senyuman menghias wajah tampan Kyuhyun, Pengunjung tersenyum puas dan langsung mengulurkan tangannya pada Kyuhyun, Kyuhyun hanya menaikkan satu alisnya tanda tak mengerti.

Pengunjuung itu tersenyum lebar, "terima kasih telah memperbolehkan saya memiliki lukisan yang berarti untuk anda."

"Ah, begitu. Ya, sama-sama. Saya harap anda bisa menjaga lukisan ini, seperti saya menjaga mereka semua saat mereka semua ada di studio saya." Kata Kyuhyun seraya menanggapi jabatan tangan pengunjung itu.

Mereka berdua kembali memandangi lukisan 'Sungmin' yang ada di hadapan mereka. Pengunjung itu tak dapat menahan rasa takjubnya pada lukisan itu, matanya berbinar-binar bahagia saat ia memandang lukisan yang sebentar lagi akan jadi miliknya.

Sebuah pertanyaan yang mengganjal menghantui fikiran sang pengunjung, ia pun menoleh kearah Kyuhyun yang masih memandangi lukisannya untuk terakhir kali. "Kyuhyun-sama, boleh saya bertanya?"

"Hn?"

Pengunjung itu menolehkan kepalanya kesegala arah dimana lukisan 'Sungmin' terpajang, lalu kembali menatap pada Kyuhyun. "Kenapa hanya dilukisan ini 'Sungmin' digambarkan sebagai namja? Dilukisan yang lain, anda menggambranya sebagai yeoja."

Kyuhyun hanya mengulas senyum tipis, "apa itu penting untuk anda?"

"Ah, tidak terlalu penting Kyuhyun-sshi. Saya hanya ingin tahu…" katanya. Pengunjung itu kembali memandangi lukisan-lukisan 'Sungmin' yang lain, "lalu Kyuhyun-sshi, kenapa anda memperbolehkan saya membeli lukisan ini? padahal tadi anda terlihat begitu ragu untuk menjualnya pada saya."

Kyuhyun tersenyum tipis saat pengunjung itu melontarkan mempertanyakan hal tersebut, "aku rasa aku tak butuh lagi lukisan itu lagi. Aku memang menganggap semua lukisan 'Sungmin' yang ada disini seperti hidupku, sangat berharga. Namun,"

"…"

Kyuhyun menolehkan kepalanya hanya untuk mengarahkan pandangannya ke sosok seorang namja yang tengah duduk disebuah sofa khusus dengan berbalut kemeja putih dan celana cutton berwarna khaki. Mata pengunjung itu pun mengikuti arah pandangan Kyuhyun, "namun anda sudah mempunyai yang asli dan lebih berharga daripada lukisannya? Sepertinya saya mengerti kenapa hanya dilukisan ini saja sosok 'Sungmin' digambarkan sebagai seorang namja." Ujar pengunjung itu dibarengi tawa pelan.

Hanya anggukan yang bisa Kyuhyun berikan sebagai jawaban.

XOXOX

"Operasi itu mengerikan tidak?" Tanya Sungmin pada Kyuhyun saat ia berada didalam kamar tidur milik sang kekasih. Kyuhyun hanya menggumam, membuat namja manis itu mengangkat kepalanya yang sejak tadi ia rebahkan di dada Kyuhyun.

"Jawab aku, Kyu. Apa operasi kornea mata itu mengerikan?" kata Sungmin dengan nada memaksa.

Kyuhyun membenarkan posisinya yang tiduran menjadi duduk bersandar diujung tempat tidurnya, "mungkin. Tapi aku yakin kau bisa melakukannya! Kau selalu berharap dapat melihat lagi kan? Kau selalu berharap untuk bisa melihat cahaya, warna dan wajahku-,"

Sungmin mencubit lengan Kyuhyun, "aku tak berharap untuk yang terakhir!"

"Eh? Jadi kau tak mau melihat wajah ku ini? Padahal aku tampan loh."

Sungmin tertawa geli mendengar kata-kata Kyuhyun yang terdengar konyol, "aku serius Kyu. Aku takut kalau operasi itu gagal…"

Kyuhyun membelai rambut cokelat Sungmin yang lembut, mencoba menyampaikan dengan bahsa non verbal kalau semua akan baik-baik saja. "Kalau kau berfikir itu mengerikan, kau akan selamanya ketakutan untuk mewujudkan harapanmu melihat dunia. Kalau kau berfikir itu adalah hal menyenangkan, kau akan melupakan ketakutan itu. Dan akhirnya? Kau akan yakin kalau semua akan baik-baik saja."

"…"

Kyuhyun mengecup kening Sungmin lembut, "percayalah semua akan baik-baik saja. Dan percayalah saat kau bisa melihat dunia, kau tak akan pernah menyesal melupakan ketakutanmu itu. Sekarang, tidurlah…"

Sungmin merebahkan tubuhnya disamping tubuh Kyuhyun yang sudah membawanya kedalam sebuah pelukan hangat ditengah musim dingin yang tak bersahabat. Perlahan, Sungmin memejamkan matanya didalam pelukan Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun, ia dengan leluasa memandangi wajah polos kekasihnya yang tengah tertidur. Membuat namja tampan itu sedikit menarik ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman, "sepertinya aku mulai melupakan bagaimana aku membenci musim dingin…"

XOXOX

Tiba saat hari dimana Sungmin akan melakukan operasi transplantasi kornea mata. Tampak tubuh namja itu gemetar dan wajahnya bertambah pucat. Kyuhyun dan Ryeowook yang melihatnya sedikit khawatir, Ryeowook pun merengkuh bahu sang kakak dengan lembut, "Hyung, tenanglah. Jangan tegang! Percayalah semua akan baik-baik saja, iya kan Kyuhyun-sshi?"

Sungmin meremas ujung baju operasi yang telah melekat ditubuhnya, "sulit wookie-ah. Aku terlalu takut untuk melewati ini semua. Aku takut kalau ini akan gagal, dan semuanya akan sia-sia…"

"Hal apa yanh paling kau sukai dan bisa membuatmu bahagia Minnie-ah?" tanya Kyuhyun tiba-tiba.

Sungmin dan Ryeowook sama-sama mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan Kyuhyun yang terdengar tidak pas dengan suasana yang tegang. Kyuhyun pun tertawa melihat ekspresi kakak-beradik yang menurutnya lucu itu. "Apa yang disukai oleh hyungmu ini Ryeowook-ah? Sampai ia melonjak kegirangan."

Ryeowook terlihat berfikir, "mungkin salju. Benar kan hyung?"

"Eh? Memang aku selalu melonjak girang saat ada salju ya?" tanya Sungmin dengan nada bodoh, Kyuhyun yang mendengarnya berusaha agar tidak tertawa. Ryeowook menjitak kepala Sungmin pelan, "apa Hyung lupa kalau Hyung selalu saja bilang kalau Hyung ingin sekali bisa melihat salju. Dan Hyung selalu bilang kalau Hyung mau menghabiskan malam natal yang bersalju dengan orang yang Hyung cintai dibawah pohon mistletoe. Apa Hyung tidak ingat itu?"

"Eh? Apa iya? Aku pikir aku sangat menyukai kelinci putih. Kau ingat kalau dulu aku selalu menangis saat aku tahu kalau Shiro-chagi meninggal?" kata Sungmin menambahkan.

Ryeowook tampak berfikir lagi, lalu mengangguk. "Iya, Hyung jelek sekali wajahnya waktu itu."

Kyuhyun jadi semakin tersiksa karena menahan tawanya karena mendengar celotehan-celotehan Sungmin dan Ryeowook. Ryeowook mengalihkan pandangannya kearah Kyuhyun, "Kyuhyun-sshi kenapa?"

"Tidak. Aku hanya geli saja melihat tingkah kalian…"

Wajah Sungmin merona, "Uuuhh…! kau jadi tahu kan jeleknya aku."

Kyuhyun tersenyum lembut, lalu membelai helaian cokelat rambut Sungmin dengan penuh kasih. "Tak apa Minnie-ah, kau lucu."

"Aku tidak lu-,"

Kyuhyun menempelkan bibirnya ke telinga Sungmin dan membisiki sesuatu disana, "saat ini semua berakhir, aku akan memberikan sesuatu untukmu. Maka dari itu, berusahalah agar ini membuahkan hasil."

XOXOX

Dua hari sudah Sungmin tak sadarkan diri setelah operasi akibat obat bius. Dan disuatu sore saat jemari Sungmin bergerak-gerak dalam genggaman Kyuhyun, membuat namja tampan itu melonjak senang. Dengan cepat ia berdiri dari posisi duduknya dan menghampiri Sungmin yang tampaknya masih setengah sadar dengan perban membebat kedua matanya.

"Minnie-ah?" panggil Kyuhyun lembut.

"Nnnggghhhh… Kyuhyun? Apa kau disini? Sakit sekali Kyu, apa yang terjadi?"

Kyuhyun mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Sungmin, memberitahu sang kekasih bahwa ia ada didekatnya. Kyuhyun membelai rambut Sungmin lembut, "apa kau merasa baik?"

"Entahlah, aku pusing dan rasanya bagian mataku sakit dan panas."

"Kau masih berada dalam pengaruh obat bius. Tenanglah, nanti juga hilang."

Derit pintu kamar rawat yang terbuka menampakkan sosok Ryeowook yang baru saja kembali membeli sarapan. Sosok namja mungil itu tampak kaget saat ia melihat kakaknya sudah sadar dari pengaruh obat bius, walaupun ia tahu kakaknya belum terbebas sepenuhnya dari pengaruh obat pemati rasa itu.

Namja manis itu segera mendekat kearah ranjang Sungmin, "Hyung! Kau sudah sadar? Apa yang kau rasakan? Sakit? Atau apa?" tanyanya bertubi-tubi, membuat Sungmin meringis karena pertanyaan Ryeowook membuat kepalanya semakin bertambah pusing.

Kyuhyun menoleh kearah Ryeowook, "sebaiknya kau panggil dokter Ryeowook-ah."

"Ah, nde! Aku pergi dulu."

Setelah Ryeowook pergi, Kyuhyun kembali mengelus rambut Sungmin dengan lembut. Membuat Sungmin merasa nyaman dan melupakan sedikit rasa sakit yang ia rasakan dikepala dan matanya. Kyuhyun hanya diam tak berkata apa-apa, namja itu hanya membelai rambut Sungmin tanpa henti sampai Ryeowook kembali bersama dokter yang bertanggung jawab menangani Sungmin.

Sang dokter menghampiri Sungmin dan Kyuhyun, lalu dengan cepat pula ia mengambil peralatan yang telah dibawanya dari ruang dokter. Dokter itu memperhatikan bebatan perban pada kedua mata Sungmin, lalu tersenyum. "Perban ini bisa dibuka sekarang Sungmin-sshi. Apa kau siap?"

"Apa tidak apa-apa dokter?" tanya Ryeowook, mewakili pertanyaan yang sama milik Kyuhyun.

Dokter itu tersenyum, "justru memang sudah waktunya dibuka. Baiklah, bersiap-siap untuk melihat hasilnya, Sungmin-sshi."

Perlahan sang dokter mengambil sebuah gunting dari kotak yang sedari tadi ia bawa, lalu dengan perlahan menggunting salah satu sudut perban yang membebat kedua belah mata milik Sungmin. Setelah bebatan perban itu sudah tersingkir dari mata Sungmin, sang dokter mempersilahkan Sungmin membuka matanya yang sejak tadi terpejam.

"Ayo Minnie-ah, bukalah matamu perlahan." Kata Kyuhyun memberi semangat, begitu juga dengan Ryeowook dan sang dokter. Sungmin mengernyit sakit saat ia mencoba membuka kedua matanya, rasa perih membuatnya memilih untuk menutup kembali kelopak matanya.

Kyuhyun mengamit tangan Sungmin, lalu menggenggamnya erat. "Kau bisa! Ayo coba buka perlahan, abaikan rasa sakit itu."

Sungmin menggenggam erat tangan Kyuhyun agar mengurangi rasa sakit yang ia rasakan, lalu dengan perlahan mencoba lagi untuk membuka kedua matanya. Rasa sakit yang sama datanga lagi, namun Kyuhyun terus memberinya sugesti untuk mengabaikan rasa sakit itu.

Perlahan kedua mata Sungmin membuka, perlahan pula tampaklah mata bening beriris gelap milik Sungmin yang indah dan mulai manampakan binarnya. Semua orang yang ada di ruangan itu menunggu bagaimana respon Sungmin saat itu.

Sungmin mengernyitkan dahinya, mencoba mengenali cahaya asing apa yang menerobos masuk kedalam matanya. Samar-samar ia melihat bayangan beberapa orang yang berdiri di dekatnya. Salah satunya bayangan samar seorang namja yang beraada didekatnya tertangkapoleh mata Sungmin, dengan ragu Sungmin mencoba mengenali sosok namja itu.

"Kyuhyun? Apakah itu kau?" tanya Sungmin.

Kyuhyun tersenyum, sadar bahwa kini bayangan dirinya terpantul di bola mata indah milik Sungmin. "Iya Minnie-ah, ini aku. Apa kau bisa melihatku sekarang?"

Sungmin mengangguk, lalu memeluk Kyuhyun erat. "Akhirnya aku bisa melihatmu Kyu!"

XOXOX

December, 25….

"Kyuhyun-sshi! Pohon natal ini kapan dihias? Masa aku harus menghias ini sendirian?" teriak Ryeowook saat ia melihat pohon natal berukuran sedang terpajang begitu saja di sudut ruang tamu apartment Kyuhyun.

Sosok Sungmin keluar dari dalam kamar Kyuhyun, menghampiri adiknya yang tampak menekuk wajah dengan tekukan yang tidak enak untuk dilihat. "Jangan berisik Wookie-ah. Kyuhyun baru tidur, jadi jangan ganggu dia. Sini, biar Hyung yang bantu hias."

Ryeowook pun menghilangkan tekukan tak enak dilihat itu pada wajah manisnya, lalu mulai menghias pohon natal yang ada dihadapannya bersama sang kakak dengan semangat. Tawa riang kakak-beradik itu ternyata mengusik tidur Kyuhyun yang baru beberapa menit, akhirnya namja yang tampangnya kusut karena kurang tidur itu menghampiri dua namja manis yang tampak sedang repot menghias pohon natal.

"Tawa kalian membuat ku terbangun tahu!" sungut Kyuhyun.

Sungmin dan Ryeowook menoleh, lalu mereka berdua kompak menjulurkan lidah untuk menggoda Kyuhyun. Melihat itu, Kyuhyun semakin kesal. Ia pun berlari mendekati mereka, namun keduanya malah berlari menjauhinya. Sungmin tertawa-tawa senang, "tangkap kami kalau bisa!"

"Oh, menantangku ya? Baiklah! Siapapun yang pertama aku tangkap, harus menuruti semua perintah ku!" kata Kyuhyun.

"Tak masalah, Kyuhyun-sshi! Kami berdua ini kakak-beradik yang gesit loh." Kata Ryeowook menanggapi.

"Oh ya? Bisa buktikan? Ah….! perut ku sakit! Tolong…!" tiba-tiba Kyuhyun meringis kesakitan seraya memegangi perutnya. Melihat Kyuhyun yang kesakitan, Sungmin mendekatinya dan….

~GREEPP~

"KENA KAU!" kata Kyuhyun seraya memeluk Sungmin dengan erat. Tahu bahwa itu hanya jebakan, Sungmin memberontak dalam pelukan Kyuhyun. "Lepaskan aku. Kau curang!"

"Tak ada aturan untuk tak curang kan? Kau bilang, hanya menangkap kalian saja. Tak diberitahu kalau tak boleh berlaku curang…" kata Kyuhyun dengan sebuah seringai menghias wajahnya.

"Tapi… tetap saja kau cu-,"

Sungmin tak dapat melanjutkan kata-katanya saat bibir hangat Kyuhyun menyentuh bibirnya. Melumat bibirnya dengan lembut, membuat Sungmin merasa akan meleleh bagai salju terakhir di musim dingin yang termakan hangatnya suhu di musim semi.

Ryeowook menatap jengah pada dua insan yang ada didepannya itu, "apa kalian lupa kalau masih ada aku disini?"

XOXOX

Malam natal, malam dimana semua orang melewatkannnya dengan orang-orang terkasih. Begitu juga dengan Kyuhyun dan Sungmin, mereka menghabiskan malam natal dengan pergi melihat-lihat jalanan kota Seoul yang tampak ramai dengan manusia. Sepenjang jalan, Sungmin terus tertawa dan mengomentari apa-apa saja yang terlihat asing olehnya.

"Kyu! Itu pohon apa? Lucu sekali. Kenapa bentuknya seperti itu?" tanya Sungmin saat ia melihat sebuah pohon berbentuk bulat yang dijual oleh sosok lelaki tua di ujung jalan tempat mereka berdiri.

Kyuhyun mengamati pohon itu sebentar, "itu kan pohon mistletoe. Kau tak tahu?"

Sungmin menggeleng polos, membuat Kyuhyun tertawa kecil. Kyuhyun pun menggandeng tangan Sungmin untuk mendekati penjual mistletoe itu. Saat mereka berdua sudah sampai didepan stand mistletoe, Sungmin menatap takjub pada puluhan mistletoe yang ia lihat.

"Kyu, belikan aku ini. Satuuuuu saja….! Nde? Jeballl…." Sungmin menatap Kyuhyun dengan matanya yang berbinar, sorot matanya pun tampak memohon dan terlihat sangat menggemaskan dimata seorang Cho Kyuhyun.

Kyuhyun menggeleng, berpura-pura menolak. Sungmin yang melihat Kyuhyun menggeleng, malah semakin merengek layaknya anak kecil. Kyuhyun pun semakin gemas pada tingkah kekasihnya itu, hingga akhirnya ia mengalah dan membelikan sebuah mistletoe untuk Sungmin.

Dengan riangnya, namja itu memilih mistletoe yang paling indah dan unik untuk dijadikan miliknya. Setelah mendapati mistletoenya, Sungmin dan Kyuhyun pergi dari stand itu.

"Kyu…"

Kyuhyun menoleh kearah Sungmin dan dengan cepat namja manis itu mencuri sebuah ciuman di pipinya, "terima kasih untuk mistletoenya. Aku mencintaimu…" teriak Sungmin sambil berlari.

XOXOX

"Kelinci itu… dia… dia mirip Shiro-chagi! Hiks… aku… aku rindu pada Shiro…." isakan itu terdengar oleh Kyuhyun dari namja manis yang tengah berada dalam pelukannya. Kyuhyun hanya bisa diam sambil membelai lembut rambut cokelat milik Sungminyang terjatuhi salju, "lalu? Apa kau mau kelinci putih itu?" tanya Kyuhyun, membuat Sungmin berhenti terisak-isak dalam pelukannya.

Sebuah cengiran puas tersirat dibibir cherry milik Sungmin, "kau mau membelikannya? Jeongmal? Aku mau!"

"Haaaahhh…! Kau menipuku ya dengan terisak-isak seperti tadi! Dasar…" Kyuhyun segera mendaratkan sebuah jitakan kekepala Sungmin ketika ia tahu kalau kekasihnya itu hanya berpura-pura menangis. Sungmin menjulurkan lidahnya dan mengusap-usap kepalanya yang terkan jitakan Kyuhyun, "ayo ke stand itu! Tadi disana ada kelinci putih yang lucu."

Kyuhyun pasrah saat tangannya ditarik paksa oleh Sungmin. Mau tak mau, Kyuhyun tersenyum juga melihat tingkah Sungmin yang bagai anak-anak umur sembilan tahun. Saat mereka sampai didepan stand penjual kelinci, Sungmin dengan antusias memperhatikan semua kelinci yang ada.

"Mereka lucu…! Kyu, boleh aku membeli semua-,"

"Tidak! Satu saja, dan setelah itu kita pulang. Udara dingin ini membuatku membeku tahu." Tolak Kyuhyun cepat sebelum Sungmin menyelesaikan kata-katanya. Mendengar perkataan Kyuhyun, Sungmin menegrucutkan bibirnya dengan lucu.

Tangan Sungmin mengangkat seekor kelinci putih kecil yang sebelah matanya cacat, "aku mau yang ini, Kyu."

Kyuhyun memperhatikan kelinci kecil yang ada didekapan Sungmin, lalu matanya menyipit heran. "Kenapa memilih yang itu? Mata kelinci itu kan cacat sebelah. Cari yang tidak cacat saj-,"

"Ini seperti aku dulu kan?" kata Sungmin pelan.

"…"

"Apapun yang kau katakan, aku mau kelinci ini. Belikan, atau aku akan-,"

Kyuhyun menoleh menatap penjual kelinci itu, "berapa harganya?"

XOXOX

Sungmin berjalan dengan riang menuju apartment Kyuhyun. Ditangan namja itu kini terdapat sebatang mistletoe dan sebuah kandang dengan seekor kelinci putih di dalamnya. Kyuhyun hanya dapat tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekasihnya yang kekanak-kanakan.

Saat mereka masuk kedalam lobi apartment, tiba-tiba tubuh Sungmin diam membeku. Tatapan matanya tertuju pada sosok dua namja yang tengah berciuman tak jauh dari tempatnya dan Kyuhyun berdiri.

"Ryeowook?"

Kyuhyun menyipit, "dan Yesung?"

"AKU HARUS MEMARAHI MEREKA! ENAK SAJA BERCIUMAN DI-,"

Kyuhyun menarik tangan Sungmin saat namja manis itu hendak pergi menghampiri adiknya dan namja bernama Yesung- yang notabene adalah kekasih sang adik sendiri-. Tubuh Sungmin terperangkap dalam pelukan Kyuhyun, "daripada menggangu mereka, kau masih punya hutang pada seseorang loh."

"Eh? Hutang apa? Aku tak pernah berhutang. Lepaskan aku.. aku mau menjitak mereka berdua." Kata Sungmin sambil meronta didalam pelukan Kyuhyun.

"Kau berhutang pada seorang namja yang kau paksa keluar dimalam natal bersalju, padahal kau tahu kalau namja itu tak suka udara dingin apalagi salju. Lalu kau membuat namja itu kesal dengan mengabulkan permintaanmu untuk membelikan sebuah mistletoe dan kelinci putih. Apa kau tidak ingat hutang itu?" kata Kyuhyun panjang lebar menjelaskan apa yang sejak awal Sungmin lakukan padanya.

Wajah Sungmin memerah, membuat Kyuhyun tersenyum lebar mendapati ekspresi semacam itu dari kekasihnya. Kyuhyun menyeringai, "jadi? Lunasi saja hutangmu."

"dengan ap-,"

Bibir hangat Kyuhyun menempel dan mengunci bibir cherry milik namja manis itu, hingga ia tak mampu menyelesaikan kalimatnya. Sang pemilik bibir cherry itu menegang karena kaget sekaligus bahagia karena kekasihnya itu menciumnya dengan tiba-tiba, membuatnya merasa istimewa. Perlahan, tangan Kyuhyun meraih mistletoe yang ada di genggaman Sungmin dan mengangkatnya tinggi hingga berada diatas kepalnya dan Sungmin. Tampak seperti mistletoe itu memayungi mereka.

Kyuhyundan Sungmin tersenyum dalam ciuman mereka. Setelah salah satu dari mereka melepas pagutan hangat itu, keduanya menatap salju yang turun diluar dari pintu kaca lobi apartment. Dentang jam kota yang terletak tak jauh dari apartment menandakan bahwa natal telah tiba, membuat semuanya bersorak.

Kyuhyun kembali memagut bibir cherry milik Sungmin lalu berbisik, "Merry x-mas nae chagi, saranghaeyo. Jeongmal saranghae…"

"Merry x-mas too nae yeobo. Nado saranghae…" Balas Sungmin yang kali ini menempelkan bibir cherry-nya pada bibir hangat Kyuhyun untuk kesekian kalinya.

XOXOX

Kau tahu?
Akhirnya aku menemukannya didunia nyata.
Dia kini bukan khayalanku lagi…
Bukan imajinasiku lagi…
Dan bukan mimpiku lagi…

Dialah,
Sungmin ku…

(Cho Kyuhyun, January 1st…)

E N D

Silahkan timpukin saya Kyumin shipper T_T

Saya lagi mandek ide, jadi ngebuat fic abal mace mini.

Mohon maaf untuk typo.

So?

Mind to leave me sme review?

But…PLEASE BE KIND!