dangerouSHIRO present :

"Christmas no Castanet"

All chara own by SMent

This fanfic using MALExMALE story

You can find a lot of TYPO here!

So, if you DON'T LIKE that thing…

Make it simple!

DON'T READ my fanfic!

I DON'T NEED FLAMER OR BASHING!

( ¯ _ ¯!)

And if you don't like all pairing in this story,

Just GO AWAY!

XOXOX

Apakah kau hanya ada dalam khayalku saja?
Apakah kau hanya ada dalam anganku saja?
Apakah aku tak akan pernah bisa menggapaimu?
Apakah kau memang hanya mimpi bagiku?

Apakah kau memang hanya fantasiku semata?
Apakah kau memang hanya sebuah obsesiku?
Apakah kau memang hanya sebuah bayangan semu?
Apakah kau tak akan pernah terwujud, Sungmin?

XOXOX

"Kyuhyun? Boleh kami masuk?"

Dua orang pemuda yang tengah berdiri di ambang pintu sebuah studio lukis tampak jengah akan kelakuanseorang pemuda lain yang tampaknya tak memperdulikan kehadiran mereka . Salah seorang pemuda yang bernama Donghae menjawil lengan temannya, "Hyukkie… apakah kita ini patung untuknya?"

Eunhyuk menaikkan satu alisnya, "Mungkin."

"Haaaahhh… aku serasa ingin menghajarnya! Kita kan temannya, bahkan kita lebih tua darinya. Tapi kenapa kita di diam kan saj-,"

"Tak usah bertengkar dengan suara yang terdengar jelas jika kalian bermaksud untuk membuatku tak tahu apa yang tengah kalian ributkan hyung!" tiba-tiba sosok yang sedari tadi berdiam diri sambil menyapukan kuas pada kanvas pun angkat bicara memotong gerutuan seorang Lee Donghae.

Pemuda bernama lengkap Cho Kyuhyun itu memutar badannya hanya untuk menatap dua sahabat sekaligus hyungnya yang tengah bergerak-gerak salah tingkah di ambang pintu studio lukis miliknya. Kyuhyun menatap mereka dengan tatapan dingin, "ada apa?"

"Kau ini! Kami bahkan tak dipersilahkan masuk!" protes Donghae yang memang nampaknya paling kesal dengan tingkah Kyuhyun yang sejak tadi mendiamkan dirinya dan Eunhyuk, dan bersikap seolah pemuda itu tak menyadari kehadiran mereka berdua.

Kyuhyun menghela nafas, ia pun mencoba berdiri seraya melepaskan baju khusus melukisnya yang sudah ternodai dengan berbagai macam warna cat. "Masuklah…"

Eunhyuk dan Donghae pun masuk kedalam studio lukis yang sudah sangat mereka hafal seluk beluknya. Dua sahabat itu pun memilih untuk mengistirahatkan tubuh mereka di sofa putih yang ada. Melihat kedua sahabatnya telah duduk dengan nyaman di sofanya, Kyuhyun pun ikut mendudukan diri disana.

"Jadi, ada apa?" Tanya Kyuhyun.

Eunhyuk menatap Donghae sekilas, seakan meminta kepastian akan apa yang ia katakan. Donghae yang melihat isyarat itu menganggukkan kepalanya. Merasa mendapatkan persetujuan, Eunhyuk beralih memandang Kyuhyun yang tengah menunggu ucapan darinya.

"Cepatlah, aku harus menyelesaikan lukisan!" kata Kyuhyun gusar.

Eunhyuk menatap Kyuhyun dengan serius, membuat pihak yang lain semakin penasaran akan hal apa yang ingin dikatakan. "Kyu, kami tahu kau pasti tak akan suka dengan apa yang akan kami katakan. Tapi, tolong dengarkan kami. Ini adalah hal besar yang bisa membantumu mewujudkan semua cita-citamu yang selalu kau inginkan dari dulu. Dan-,"

"Cepat, dan jangan bertele-tele!" Potong Kyuhyun tak sabar.

"Bisakah kau memamerkan semua koleksi lukisan 'Sungmin' mu pada khalayak? Seorang investor seni menyukai 'Sungmin', dan dia siap menjadi sponsormu kalau kau mau menampilkan 'Sungmin'mu di hadapan umum. Kau tahu kan maksudku?"

Kyuhyun menolehkan kepalanya pada Eunhyuk, mata kelamnya menatap salah satu sahabatnya itu dengan tatapan tajam penuh aura membunuh. Membuat Eunhyuk sedikit bergidik akan reaksi sahabatnya itu. Donghae menyadari tatapan Kyuhyun yang seakan siap menguliti Eunhyuk, akhirnya pemuda itu pun menengahi.

"Kyu, kami tak akan memaksamu untuk memamerkan lukisan-lukisan 'Sungmin' itu. Tapi kumohon, jangan kau menganggap 'Sungmin' sebagai sesuatu yang nyata! Kau boleh mencintainya, tapi kau juga harus sadar! 'Sungmin' yang kau cintai itu hanya sebuah lukisan dan tak nyata!" Kata Donghae dengan nada serius.

"Kau berkata seakan kau bukan sahabat yang telah lama mengenalku, hyung!" Balas Kyuhyun sarkatis.

Donghae mendecak kesal, ia lelah dengan sikap Kyuhyun yang teramat posesif dengan apapun yang berkaitan dengan 'Sungmin'. Donghae memaklumi akan apa yang dirasakan Kyuhyun, ia memakluminya sampai ia sadar telah membuat kesalahan karena akhirnya Kyuhyun mencintai sosok imajinasi bernama 'Sungmin' terlalu jauh. Sosok yang Donghae dan semuanya tahu tak akan pernah ada didalam kehidupan nyata seorang Kyuhyun.

Donghae membalas tatapan tajam Kyuhyun padanya, "kami hanya mau kau terima bahwa 'Sungmin' hanya sebuah lukisan! Kau jangan terlalu terobsesi dengannya!" ujar Donghae. Pemuda tampan berwajah kekanak-kanakan itu meraih pergelangan tangan Eunhyuk yang sedari tadi diam memperhatikan pertengkaran dingin antara dirinya dan Kyuhyun. "Kita pergi, Hyukkie! Tak ada gunanya berbicara dengan pemimpi sepertinya."

Eunhyuk berganti menatap Kyuhyun dengan tatapan prihatin, ia tahu sangat tahu bagaimana watak Donghae dan Kyuhyun. Tak akan ada yang mau mengalah dari mereka berdua, sama-sama keras kepala dan itulah sifat keduanya. Eunhyuk bukan baru mengenal Kyuhyun dan Donghae beberapa menit yang lalu, jadi ia bersikap bijaksana untuk masalah ini.

"Kau tak ikut angkat kaki bersamanya, hyung?" tanya Kyuhyun pada Eunhyuk dengan nada sinis, membuat Eunhyuk mati-matian menahan emosinya. Eunhyuk hanya menggeleng, perlahan ia merogoh saku mantel yang tengah ia kenakan. Pemuda enerjik itu mengeluarkan sebuah kertas dari sana.

Eunhyuk meletakkan kertas itu di meja, membuat Kyuhyun merasa tertarik dengan isi kertas itu. Eunhyuk tersenyum saat ia tahu Kyuhyun menaruh perhatian pada kertas yang ia letakkan, "ini adalah kontrak dengan sponsor yang tadi kami bicarakan. Kalau kau berubah fikiran, kau bisa menandatanganinya dan mengembalikannya pada kami."
"Jangan harap!" Kyuhyun masih bersikap menyebalkan.

Eunhyuk menghela nafas, "terserah kau saja. Tapi yang jelas, kami tak mau kau selalu tertekan dengan 'Sungmin'. Kyuhyun, kami peduli padamu dan kami mengkhawatirkanmu. Kami mau kau menatap dunia luar dan mencari dimana 'Sungmin' yang asli berada. Aku yakin, 'Sungmin' asli ada di luar sana dan tengah menunggumu."

"…"

Eunhyuk menepuk bahu Kyuhyun sebelum ia bangkit dari sofa, "aku pulang dulu Kyu, sampai jumpa."
Lonceng dipintu studio lukis itu berbunyi mengiringi kepergian Eunhyuk. Kyuhyun mendesah panjang saat ia tahu Eunhyuk telah pergi, pusing menyerang Kyuhyun saat ia tahu ia sendirian. Kata-kata Eunhyuk yang baru saja ia dengar, membuatnya sedikit gusar akan kebenaran dari kata-kata sahabatnya itu.

'Dia mungkin ada di luar sana…' batin Kyuhyun.

Kyuhyun menggelengkan kepalanya, mencoba mengusir perkataan Eunhyuk yang bermain-main dibenaknya dan gendang telinganya saat ini. Gadis berwajah tampan itu memilih untuk berdiri dari sofa dan menyambar baju khusus melukisnya yang tadi sempat ia sampirkan disisi sofa, dengan segera ia kembali memakai baju yang telah kotor oleh cat itu. Setelah bajunya terpasang, Kyuhyun melangkahkan kakinya kearah sebuah kanvas yang berdiri diatas kayu penyangga.

Kanvas yang diatasnya sudah tergores berbagai macam garis-garis sketsa yang akhirnya menjadi sebuah lukisan setengah jadi seorang Gadis. Kyuhyun tersenyum memandangnya, hatinya selalu berdebar saat ia menatap mata Gadis yang ada didalam lukisannya itu. Kyuhyun bisa merasakan nyawa dari lukisannya, ia bisa merasa bahwa Gadis dalam lukisannya itu hidup. Matanya hidup, lengkungan senyumnya hidup, juga aura lukisan itu terasa nyata bagi Kyuhyun.

Jemari kurus Kyuhyun mencoba menyentuh kanvas itu, membelainya dengan perlahan. "Sungmin, apakah kau benar-benar ada?"

XOXOX

Sore di musim gugur memang membuat Kyuhyun selalu malas untuk berada di luar rumah, udara yang cukup dingin membuatnya memilih untuk berada dirumahnya yang menurutnya teramat sangat nyaman. Namun nasib baik tak berpihak padanya kali ini. Saat Kyuhyun mencoba menutup matanya yang mengantuk karena ia bekerja semalaman untuk menyelesaikan sebuah lukisan, bel rumahnya berdentang dengan nyaring.

Kyuhyun mencoba mengabaikan bel rumahnya yang terus berbunyi, ia memilih menjadi orang tuli karena ia benar-benar butuh tidur saat ini. Namun semakin ia mencoba tidak peduli, suara bel itu tak pernah berhenti. Akhirnya Kyuhyun mengalah, ia bangun dari tempat tidurnya, dan berjalan keluar dari kamarnya menuju pintu depan.

Dengan perasaan kesal, Kyuhyun mengintip keluar untuk melihat siapa tamu kurang ajar yang berani mengganggu waktu istirahatnya lewat jendela. Sesosok pemuda berambut kecokelatan yang amat dikenal oleh Kyuhyun berdiri dengan santai disana, membuat Kyuhyun semakin menyesal telah mengalah untuk menanggapi sang tamu.

"Ada apa Donghae-hyung? Apa hyung tak punya perasaan, Aku belum istirahat sejak kemar-,"

Donghae membekap mulut Kyuhyun dengan tiba-tiba, persis seperti para penculik. Jelas saja perlakuan Donghae itu membuat Kyuhyun memberontak, namun Donghae malah tak berniat melepaskan bekapan tangannya dari mulut Kyuhyun.

"Maaf, tapi kau harus menutup mulutmu! Kita harus pergi ke acara Kibum! Tak ada bantahan ataupun penolakan, karena aku tak mau menerima atau mendengar hal itu darimu! Kita punya waktu tiga puluh menit, jadi segera rapikan penampilanmu!" kata Donghae memerintah.

Kyuhyun bergerak-gerak dalam bekapan Donghae, "HMMMMPPPPHHHFFF….!"

"Apa?" tanya Donghae.

"Hhmmmmappppfff…." Kyuhyun masih mencoba berbicara dalam bekapan Donghae.

Donghae menyadari bahwa bekapan tangannya tak bisa membuat Kyuhyun berbicara dengan jelas. Pemuda itu pun melepaskan bekapan tangannya pada Kyuhyun, "kau bicara apa?" tanyanya dengan wajah tak berdosa

"Brengsek!" Caci Kyuhyun.

XOXOX

"Kenapa kau berhenti? Apartment Kibum masih jauh kan?" tanya Kyuhyun bingung ketika Donghae tiba-tiba saja menghentikan mobilnya di pinggiran jalan.

Donghae tak menjawab, ia memilih untuk mengabaikan pemuda yang lebih muda darinya itu. Merasa di acuhkan, Kyuhyun mendengus kesal lalu menggerutu. Donghae hanya tertawa mendengar gerutuan dan dengusan nafas Kyuhyun, "makanya, jangan pernah mengacuhkan orang lain kalau kau tak mau di acuhkan! Sudah, kau mau didalam atau turun juga? Aku mau ke toko itu dulu, membeli hadiah untuk Kibum."

"…"

"Lagi-lagi aku di acuhkan. Ya sudah, tunggu disini."

Donghae pun meninggalkan Kyuhyun sendirian didalam mobil. Kyuhyun sendiri hanya menatap sosok Donghae yang perlahan menghilang di seberang jalan, karena merasa akan bosan menunggu Donghae, Kyuhyun memutuskan untuk keluar dari mobil. Pemuda itu menyandarkan tubuhnya di pintu mobil, jemari kurusnya merogoh saku di celana yang ia kenakan, tak lama tampaklah sebuah benda berwarna hitam yang akhirnya diketahui sebuah PSP dari sana. Kyuhyun menimbang-nimbang PSP hitam dalam genggamannya itu, mencoba berfikir apakah ia akan bermain PSP saja selama menunggu Donghae.

Kyuhyun menundukkan wajahnya untuk menatap layar PSP, dan dalam hitungan detik ia sudah larut dalam dunia virtualnya. Namun beberapa menit berlalu, Kyuhyun segera mengalihkan pandangannya dari PSP itu. Kyuhyun sebenarnya tak memiliki minat untuk memainkan benda itu saat ini, ia hanya berfikir lebih baik bermain PSP daripada mati bosan menunggu Donghae kembali.

Kyuhyun mengedarkan pandangannya, hingga ia terpaku pada satu sosok yang tengah berdiri disebuah stand bunga tak jauh dari tempatnya berdiri. Sosok seorang namja manis yang langsung mengalihkan tatapan Kyuhyun. Kyuhyun pun kini lebih memperhatikan gark-gerik namja itu, yang ternyata adalah penjual bunga.

"Bunga…! Bunga segar dan cantik untuk orang yang anda cintai! Bunga segar dan cantik ini hanya tiga ribu won!"

Kyuhyun semakin terpesona ketika ia mendengar suara merdu namja manis itu. Suara yang entah kenapa membuat Kyuhyun terhipnotis, dan tanpa sadar melangkahkan kakinya untuk mendekat kearah stand bunga itu.

"Sungmin?" ujar Kyuhyun tak percaya.

Tanpa Kyuhyun sadari, sosok Donghae yang baru saja kembali ketempat ia memarkirkan mobilnya, heran melihat Kyuhyun malah berjalan menjauh. Pemuda itu meneriaki Kyuhyun, namun Kyuhyun tak mendengarnya.

"Kyuhyun! Mau kemana kau! Hei Cho Kyuhyun!"

XOXOX

"Bunga….! Bunga untuk orang yang anda cintai, hanya tiga ribu won loh!"

Kyuhyun kini sudah berada dihadapan namja manis itu. Namun entah kenapa, namja manis itu tak menyedari kehadiran Kyuhyun didekatnya. Namja manis itu masih sibuk berteriak memanggil pembeli, sementara Kyuhyun memandang takjub pada dirinya. Kyuhyun menatap namja itu lekat-lekat, ia tak percaya bahwa sosok yang selama ini selalu ada dalam khayalannya kini berdiri nyata dihadapannya. Walau sosok itu bukanlah seorang yeoja, tapi semua hal yang namja itu miliki sama persis dengan apa yang dimiliki oleh 'Sungmin'nya.

"Maaf, apa ada orang di hadapanku?" tanya namja itu, setelah ia merasakan kehadiran Kyuhyun didekatnya.

"Eh?" Kyuhyun kaget dengan pertanyaan namja itu.

Namja itu tertawa kecil, "maaf, aku ini buta. Jadi aku tak tahu kalau ada orang di dekatku. Maaf sekali lagi…"

Kyuhyun kembali terkejut, baru ia sadari kalau sedari tadi mata beriris gelap milik namja itu begitu redup dan tak ada cahaya. "Ah, tidak apa. Harusnya aku yang minta maaf karena tak memberitahu kalau aku ada di dekatmu." Kata Kyuhyun dengan nada yang terdengar salah tingkah.

Namja manis itu tertawa mendengar ucapan Kyuhyun, dan membuat Kyuhyun merasa sangat bodoh karena sekarang ia merasakan jantungnya berdegup dengan cepat. "Boleh aku membeli bunga mu?" Kyuhyun mencoba mengalihkan perhatian dengan bertanya hal bodoh seperti itu. Dan didalam hatinya, pemuda itu merutuki betapa bodoh dirinya yang telah melontarkan pertanyaan yang sangat konyol.

"Tentu saja, tuan! Silahkan tuan melihat bunganya, semua bunga ini segar loh!"

Kyuhyun tertawa pelan, "aku tahu, Bunga-bunga ini sangat cantik. Ah, aku minta mawar putih ini." Kyuhyun menyerahkan beberapa ikatan mawar putih ketangan namja itu. Dan dengan cekatan, namja itu menerima uluran bunga dari Kyuhyun dan menghiasnya.

"Kau tampak tak kerepotan…" ujar Kyuhyun.

"Aku sudah terbiasa, tuan."

Kyuhyun jengah karena namja itu terus memanggil dirinya dengan kata tuan, tak pernah Kyuhyun dipanggil tuan seperti namja itu memanggilnya. "Namaku Cho Kyuhyun, kau bisa memanggilku dengan nama Kyuhyun."

"Baik, Kyuhyun…" Namja itu mengangguk.

"Lalu, siapa namamu?"

Namja manis itu tersenyum lembut, "Sungmin, namaku Lee Sungmin."

XOXOX

Kyuhyun melangkah mendekati mobil Donghae yang tadi ia tinggal begitu saja sambil menyunggingkan senyuman. Langkahnya terlihat ringan, dan ditangannya juga terdapat seikat mawar putih. Donghae yang melihat pemandangan itu hanya bisa membelalakan matanya, heran dengan tingkah laku Kyuhyun yang baru ia temukan hari ini. Mungkin berlebihan, namun siapa yang percaya bahwa Kyuhyun yang tidak pernah mau tersenyum lagi setelah ia kehilangan keluarganya dalam sebuah kecelakaan empat tahun silam, kini tengah mengumbar senyum manis yang langsung membuat Donghae bergidik.

"Oh, baiklah! Kau membuat ku takut dengan senyumanmu itu Cho Kyuhyun!"

Kyuhyun menaikkan satu alisnya, bingung akan perkataan Donghae. "Apa maksudnya?"

"Jelas! Kau tak pernah tersenyum lagi- ya sejak empat tahun lalu- kau tahu? Dan sekarang? Kau berjalan begitu riang, membawa seikat mawar putih, dan yang menyeramkan adalah…. kau tersenyum! Sudah cukup jelas bukan?" ujar Donghae panjang lebar. Kyuhyun kembali memasang wajah dinginnya dan senyuman diwajahnya praktis menghilang, "lupakan! Ayo jalan lagi hyung, agar kita cepat sampai di tempat Kibum-hyung!"

"Kau memerintah seakan kau saja yang punya mobil! Kau memang membuatku benar-benar takut Kyuhyun." Kata Donghae dengan senyuman mengejek menghias wajahnya, yang langsung dijawab dengan sebuah tinju kecil dari Kyuhyun dibahunya.

Kyuhyun membuka pintu mobil dengan sebuah dengusan, "kalau niatmu mau menggodaku, itu tak akan berhasil hyung."

"Terserah pada mu…" Donghae tersenyum tipis sembari menjalankan mobilnya kembali menuju apartment Kibum.

XOXOX

Sosok pria bersurai madu berjalan mendekati Kyuhyun yang terduduk disebuah bangku yang terletak disudut apartment Kibum. Leeteuk, menghampiri sahabat sekaligus dongsaengnya itu yang terlihat sedikit berbeda- walaupun Kyuhyun pendiam dan sering menyendiri dari keramaian- ia tahu kali ini ada yang berbeda dari seorang Kyuhyun.

"Kau sedang jatuh cinta?" tanya Leeteuk langsung.

Kyuhyun terkejut karena mendengar pertanyaan leeteuk secara tiba-tiba. Tubuh Kyuhyun terlonjak kaget mendengan perkataan Leeteuk yang terkesan tak ada basa-basi, ciri khas seorang Leeteuk. Setelah kembali dari rasa terkejutnya, Kyuhyun menatap Leeteuk yang kini sudah duduk disampingnya.

"Apa aku terlihat sedang jatuh cinta hyung?" Kyuhyun malah balik melontarkan pertanyaan, membuat Leeteuk mengulas senyuman yang sulit diartikan.

Leeteuk merubah posisi duduknya, memutar agar ia bisa berhadapan dengan Kyuhyun dan menatap mata dongsaengnya itu secara langsung. Leeteuk menatap Kyuhyun dalam-dalam, membuat Kyuhyun merasa tak nyaman dengan tatapan hyungnya itu. Ia merasa tatapan Leeteuk itu seakan menelanjanginya, membuatnya tak berkutik.

"Apa karena Sungmin?"

Kyuhyun lagi-lagi dikagetkan dengan pertanyaan Leeteuk. Namja itu kini berfikir, bagaimana Leeteuk tahu apa yang ada didalam fikirannya. Jujur saja, Kyuhyun tidak begitu dekat dengan Leeteuk, namun entah kenapa selalu sosok Leeteuk yang bisa menebak dan membaca fikiran Kyuhyun dengan sangat tepat.

"Apa karena Sungmin?" Leeteuk mengulang lagi pertanyaannya.

Kyuhyun mengangguk. "Ya hyung, ini karena Sungmin. Dia ternyata a-,"

"Ada di dunia nyata dan kau telah menemukannya?" Leeteuk memotong ucapan Kyuhyun, membuat namja yang lebih muda darinya itu menghadiahi tatapan horor padanya.

Kyuhyun mendelik, "Darimana hyung bisa tahu?"

"Aku mengenalnya. Dia penjual bunga yang ada di sekitaran blok apartment Kibum, dia seorang namja yang buta kan?" Jawab Leeteuk disertai dengan sebuah senyuman. Namja berparas cantik itu menepuk pundak Kyuhyun lembut, "Aku selalu membeli bunga disana saat aku mau ke makam ibuku."

"…"

Leeteuk menghela nafas, "Dia mirip dengan 'Sungmin'mu, Kyu…"

XOXOX

Hari minggu pagi yang cukup dingin, fakta bahwa pagi ini adalah hari terakhir di musim gugur membuat Kyuhyun semakin merasa malas. Entah kenapa Kyuhyun sangat tidak suka dengan udara dingin ataupun salju dan lain sebagainya. Maka dari itu, setiap musim dingin ia selalu berada di apartmentnya tanpa mau melangkah keluar.

Sekalipun ia keluar, itu pun hanya untuk membeli beberapa kebutuhannya. Selama musim dingin itu pula, Kyuhyun tak pernah datang ke studio lukis miliknya.

"Dingin….! Dan aku benci ini semua." Gumam Kyuhyun yang tengah bergelung didalam selimutnya. Dengan malas, Kyuhyun menyibakan selimut yang membungkus tubuh kurusnya dan berjalan mendekati pemanas ruangan yang terpasang di pojok kamarnya. Setelah ia merasa suhu kamarnya sudah cukup hangat, ia kembali meringkuk didalam selimutnya.

Namun entah kenapa, kelebat bayangan saat ia berkenalan dengan Sungmin beberapa waktu yang lalu kembali menghantuinya. Kyuhyun tak bisa melupakan senyuman Sungmin yang memang mirip dengan senyuman Sungmin- dalam lukisannya-. Walaupun Sungmin yang ada didalam lukisannya itu adalah yeoja, Kyuhyun tetap terpesona pada sosok seorang namja yang telah mengalihkan kewarasan otaknya selama beberapa waktu ini. Lee Sungmin, sudah mengalihkan dunia seorang Cho Kyuhyun.

Kyuhyun lagi-lagi menyibakan selimutnya. Ia juga merubah posisinya yang sedang tidur, menjadi duduk di pinggiran tempat tidur. "Kenapa aku seperti ini sih!" gerutu Kyuhyun. Namja tampan itu menjambak rambutnya dengan kadar frustasi berlebih, "Lee Sungmin itu benar-benar membuatku gila!"

Tiba-tiba Kyuhyun teringat akan kata-kata Leeteuk tempo hari. Kyuhyun tampak semakin kacau karena mengingat kata-kata Leeteuk, "jatuh cinta? Apa iya aku sedang jatuh cinta? Apa seperti ini rasanya saat-,"

Kyuhyun menyentuhkan telapak tangannya ke dadanya, ia dapat merasakan kehangatan dan debaran aneh disana. Kyuhyun pun tak kuasa untuk tak tersenyum, "jatuh cinta?"

XOXOX

"Musim dingin akan tiba besok! Bunga-bunga tak akan bermekaran dengan indah lagi, jadi… ayo beli bungan cantik ini! Hanya tiga ribu won saja!"

Kyuhyun tersenyum saat ia sudah berada dihadapan Sungmin yang tengah berteriak memanggil para pembeli dengan begitu semangat. Mata kelam Kyuhyun tak pernah lepas memandangi wajah Sungmin yang terlihat ceria, senyum tipis pun terhias di wajahnya saat ia tahu bahwa Sungmin lagi-lagi tak menyadari kehadirannya.

"Aku mengganggu?" kata Kyuhyun pada akhirnya.

Sungmin terlonjak, kaget akan ucapan Kyuhyun yang tiba-tiba. "Ah, tidak kok. Apa kau sudah lama berada disini, Kyuhyun-sshi?"

"Ya, cukup lama juga. Eh? Kau masih mengenal ku?" tanya Kyuhyun tak percaya ketika Sungmin menyebut namanya. Kyuhyun pikir Sungmin akan lupa padanya, tapi nyatanya namja manis itu malah mengingatnya.

Sungmin tersenyum simpul, "sebagai seorang tuna netra, aku sudah melatih inderaku yang lain agar lebih peka. Jadi, telinga dan ingatanku ini cukup baik loh. Dan harum parfummu juga sudah aku kenali sejak pertama kau membeli bunga disini."

"Wow! Kau mengejutkan, Minnie-ah." Respon Kyuhyun.

Sungmin mengerutkan keningnya ketika Kyuhyun memanggilnya dengan nama yang terdengar asing, Kyuhyun tertawa melihat ekspresi wajah Sungmin yang baginya sangat lucu itu. Mendengar Kyuhyun tertawa, Sungmin malah mengerucutkan bibirnya. "Kenapa kau memanggilku dengan nama Minnie, Kyuhyun-sshi? Namaku kan Sungmin…"

"Karena mulai sekarang kita berteman, makanya aku memanggilmu dengan nama itu. Dan kau juga harus menghilangkan kata 'sshi' dibelakang namaku. Bagaimana?"

Sungmin pun tersenyum lalu mengangguk, sementara Kyuhyun memutuskan untuk memilih bunga yang akan ia beli. Sungmin diam sambil menunggu Kyuhyun menyerahkan bunga pilihannya, namun Kyuhyun merasa tak nyaman dengan keheningan yang tercipta antara dirinya dan Sungmin. Cukup aneh memang bagi seorang Kyuhyun, karena namja berwajah tampan itu biasanya yang selalu membisu saat berada di dekat orang lain.

"Hei, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Kyuhyun.

"Nde?"

"Sejak kapan kau…. tak bisa melihat?"

Sungmin perlahan menunduk, senyum yang sedari tadi terkembang di bibirnya perlahan menghilang. Kyuhyun yang melihat perubahan ekspres wajah Sungmin pun merasa bersalah, "ah! Mianhae, sepertinya pertanyaanku tidak sopan. Jeongmal mianhae, Minnie-ah…"

"Tidak apa Kyuhyun, wajar saja kalau kau bertanya. Ah, kau mau tahu kan sejak kapan aku tak bisa melihat?" kata Sungmin dengan nada lembut.

Kyuhyun menggumam pelan, membuat Sungmin kembali mengembangkan senyumnya, "aku tak bisa melihat sejak umurku enam belas tahun karena sebuah kecelakaan. Jadi sudah sembilan tahun aku menjadi seorang penyandang tuna netra."

"Selama itukah?"

Sungmin mengangguk, "tak ada bedanya loh, hidup saat kita bisa melihat atau tidak. Awalnya aku pikir akan berbeda, tapi saat aku mencoba menjalaninya, ini terasa sama. Hanya saja terkadang aku merindukan sesuatu."

"Apa itu?" Tanya Kyuhyun dengan nada antusias.

"Aku terkadang merindukan bagaimana warna yang ada di dunia ini…."

XOXOX

1 Bulan kemudian…

Kyuhyun menggoreskan kuas yang telah berlumuran cat pada kanvas yang ada di hadapannya. Matanya menyipit serius pada kanvas, sesekali melirik kearah depan dimana di depan sana duduk seorang namja berwajah manis yang duduk dengan tenang disebuah sofa putih.

"Apa ini akan lama, Kyu?"

"Hn…"

"Artinya?" Sungmin tak yakin dengan jawaban singkat ala Kyuhyun yang baru ia ketahui selama satu bulan belakangan ini, setelah ia mengenal Kyuhyun dengan sangat dekat.

Kyuhyun menyipitkan matanya sekali lagi, lalu menggoreskan kuasnya keatas kanvas. Setelah goresan kuas itu, Kyuhyun bangkit dari kursi kecil tempatnya duduk. Ia melangkah mendekat kearah Sungmin yang tadi sempat protes, "kita sudah selesai, dan kita istirahat dulu. Kau haus?"

Sungmin mengangguk, "aku mau teh hijau. Kau punya?"

Kyuhyun menggumam, membuat Sungmin menyipitkan matanya. Sungmin meraba sofa tempatnya duduk, mencari keberadaan Kyuhyun. "Kalau kau tak punya juga tak apa. Aku mau minuman apapun yang kau buatkan kok."

"Hahaha…! kau tahu? Kau sekarang terlihat seperti sedang merayu ku." Goda Kyuhyun, yang langsung sukses membuat wajah Sungmin merona. Kyuhyun membelai lembut rambut kecokelatan milik Sungmin, "aku punya teh hijau, jadi tunggu sebentar ya."

Kyuhyun pun berjalan meninggalkan Sungmin menuju dapur yang ada di studio lukisnya. Lima belas menit Kyuhyun berada didapur, akhirnya ia keluar dengan dua mug putih di tangannya. "Teh hijaumu datang,"

"Terima kasih…" balas Sungmin dengan sebuah senyuman lembut menghiasi wajahnya.

"Sama-sama." Kyuhyun pun menyorongkan salah satu mug yang ada ditangannya pada Sungmin. Sungmin pun menerimanya dengan segera, lalu dengan perlahan menyesap teh hijaunya. Kyuhyun pun melakukan hal yang sama, namun dengan pandangan yang tak pernah lepas dari Sungmin yang tampak menikmati teh hijaunya dalam diam. Kyuhyun meletakkan mugnya dimeja kaca kecil yang berada tak jauh darinya. Kyuhyun berjongkok dihadapan Sungmin, mata kelamnya menatap mata bening milik Sungmin dalam-dalam. "Apa kau mau melakukan sesuatu untukku, Minne-ah?"

"Hm? Kalau aku bisa, aku pasti mau. Kita kan teman…"

Kata yang menusuk tepat ke hati Kyuhyun. Kata teman yang dilontarkan Sungmin membuat Kyuhyun sedikit sakit hati, tak dipungkiri lagi jika ia mencintai sosok seorang Lee Sungmin. Namun Kyuhyun hanya bisa diam dan menyimpan semuanya dalam hati, dan tak pernah menunjukkannya pada Sungmin.

Tahu bahwa Kyuhyun tiba-tiba diam, membuat Sungmin meraba punggung Kyuhyun yang masih berjongkok dihadapannya. "Aku harus membantu apa Kyu? Katakanlah, aku akan membantumu…"

"….."

"Kyuhyun?"

Kyuhyun menghela nafas panjang, "maukah kau makan malam bersamaku?"

XOXOX

"Wookie-ah, apa hyung pantas dengan pakaian seperti ini?" tanya Sungmin yang kala itu berdiri di hadapan seorang namja yang wajahnya tak kalah manis darinya. Ryeowook- yang Sungmin panggil dengan nama Wookie- hanya bisa memeluk bahu sang kakak dengan lembut.

"Hyung terlihat sempurna! Pakaian itu pas untuk Hyung…" jawab Ryeowook sambil memeluk Sungmin erat.

Mendengar jawaban dari adiknya, wajah pucat Sungmin kini dihiasi rona merah. "Benarkah?"

"Sungguh, hyung terlihat luar biasa! Hyung berdandan seperti ini pasti mau bertemu orang yang special ya?" tanya Ryeowook dengan nada menggoda, yang membuat rona merah diwajah Sungmin semakin terlihat jelas.

"Hyung hany-,"

Ryeowook mengetuk-ngetukan jari telunjuknya ke dagu, "apa hyung akan pergi dengan pria bernama Kyuhyun itu?"

Wajah Sungmin sukses memerah ketika Ryeowook menyebut nama Kyuhyun, membuat namja manis itu yakin kalau memang Kyuhyun-lah yang akan pergi dengan kakaknya malam ini. Ryeowook memeluk Sungmin sekilas lalu menangkupkan kedua telapak tangannya pada wajah Sungmin, "aku baru melihat hyung tersenyum lagi ketika hyung bertemu dan mengenal Kyuhyun-sshi. Aku pikir itu bagus, karena hyung tak harus hidup dalam bayangan masa lalu ketika hyung kehilangan semuanya."

Sungmin tak menjawab perkataan sang adik. Ia hanya bisa diam, menikmati sentuhan hangat Ryeowook padanya. Keheningan tercipta antara kakak-beradik itu, hingga suara klakson mobil memecah keheningan diantara mereka. Sungmin dan Ryeowook terlonjak, namun saat menyadari kalau suara klakson mobil itu pastilah milik Kyuhyun, namja itu melonjak senang. Ryeowook menatap Sungmin yang terlihat nervous, namja manis itu memastikan kembali penampilan Sungmin agar terlihat sempurna. "Nah, selesai! Selamat bersenang-senang hyung…."

"Wookie-ah, kau membuat hyung malu." Sungmin menutup wajahnya yang merah padam dengan kedua tangannya, melihat itu Ryeowook semakin gencar menggoda Sungmin. Mereka pun akhirnya tertawa saat menyadari betapa konyolnya mereka berdua.

"Annyeong…! Pintu depan tak terkunci, aku sudah membunyikan klakson mobilku tapi tak ada yang keluar, jadi aku masuk saja. Maaf ya…" tiba-tiba suara bass milik Kyuhyun ada diantara dua kakak adik itu. Ryeowook menoleh kearah Kyuhyun yang tengah berdiri tak jauh darinya dan Sungmin, mata namja manis itu menatap takjub pada sosok Kyuhyun.

"Kyu, kau sudah datang ya? Maaf aku lama. Adikku ini mendandaniku habis-habisan, bahkan aku tak tahu jadi seperti apa mukaku sekarang." Kata Sungmin gugup.

Kyuhyun hanya tertawa pelan, membuat Sungmin semakin gugup. "Kenapa kau tertawa Kyu? Apa wajahku aneh?"

"Tidak kok. Kau terlihat luar biasa! Adikmu pintar mendandani hyungnya ternyata…"

Ryeowook tersenyum salah tingkah, ia menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Ah, aku tak sehebat itu Kyuhyun-sshi."

Kyuhyun tersenyum menjawab perkataan Ryeowook, lalu pandangan Kyuhyun beralih pada Sungmin. "Jadi, bisa kita berangkat sekarang?"

Sungmin mengangguk, ia membiarkan tangannya yang pucat diraih oleh Kyuhyun. Kyuhyun menggengam sebelah tangan Sungmin, dan sebelah tangannya yang bebas ia lingkarkan dipinggang namja manis itu. Kyuhyun menuntun Sungmin agar bisa berjalan dengan benar disampingnya, Namja tampan itu tampaknya sangat melindungi Sungmin. Ryeowook yang mengantarkan Sungmin hingga kepintu depan rumah mereka pun tersenyum bahagia, kini ia yakin sang kakak telah menemukan seseorang yang sangat tepat untuknya. Seseorang yang kelak akan menggantikannya menjaga sang kakak, memberikan kakaknya begitu banyak cinta dan perhatian.

"Hyung, semoga Kyuhyun-ssshi orang yang dikirim oleh umma dan appa dari surge untuk mencintaimu…" ujar Ryeowook lirih, air mata pun mengalir membasahi pipi pucatnya.

XOXOX

Kyuhyun berlari kecil keluar dari mobilnya ketika dirinya dan Sungmin sampai didepan sebuah restoran yang cukup mewah, langkahnya berhenti tepat dipintu mobil penumpang dimana Sungmin duduk. "Kita sudah sampai, ayo keluar."

"Oh, sudah sampai ya?"

Kyuhyun mengamit tangan Sungmin yang tengah meraba dashboard untuk membantu keluar dari dalam mobil, "pegang tanganku Minnie-ah…"

Sungmin tertegun, ia tak mampu berkata apa-apa ketika Kyuhyun mengamit tangannya dan mengucapkan kata-kata yang membuat Sungmin merasa kecil. "Percayalah, aku akan membimbingmu masuk kedalam."

Sungmin menggeleng sambil menundukkan wajahnya, "bukan begitu Kyu. Aku hanya…-,"

"Hm, waeyo?"

"Ini aneh. Tak pernah ada orang yang mau menuntunku, selain Wookie. Aku jadi merasa kecil dan merepotkan, aku ini selalu dianggap menyusahkan oleh orang-orang disekitarku kecuali oleh Wookie. Aku hanya tak mau merepotkanmu, Kyu." Kata Sungmin lirih, seakan ia tak mau Kyuhyun mendengar perkataannya.

"Kau salah!" Kyuhyun membantah, nada bicaranya tegas namun tak ada bentakan didalamnya.

"…"

Kyuhyun berjongkok agar tubuhnya dan tubuh Sungmin sejajar, "kau salah Minnie-ah! Aku akan selalu menuntunmu. Aku akan selalu menunjukkan jalan untukmu, bahkan kalau perlu aku akan menjadi mata untukmu! Aku akan melindungimu, seperti halnya yang Ryeowook lakukan. Percayalah padaku, kumohon…"

"…"

"Kumohon percaya padaku, Lee Sungmin…"

Sungmin semakin menundukkan wajahnya, mencoba agar Kyuhyun tak melihat matanya yang memerah karena menahan tangis. Melihat Sungmin menunduk seperti itu, Kyuhyun justru malah lebih merundukkan tubuhnya lagi hanya untuk menemukan mata Sungmin.

Kyuhyun menangkupkan tangannya diwajah Sungmin dan menengadahkan wajahnya, membuat dua bola mata kelam milik Sungmin menatap padanya. "Sungmin! Kumohon, percayalah padaku!"

"Kenapa?"

Kyuhyun diam, berusaha mendengarkan apa yang akan Sungmin katakan. Sedangkan Sungmin, ia mati-matian berusaha agar air mata yang sudah menggenang dimatanya itu tak turun di hadapan Kyuhyun. "Kenapa… kau begini padaku Kyu? Aku hanya namja buta yang tidak berguna, kenapa kau memperlakukanku seperti ini?"

Kyuhyun masih diam, ia tak tahu harus menjawab apa sekarang. Sejujurnya Kyuhyun pun bingung kenapa ia begitu ingin melindungi namja manis itu. Ia pun bingung kenapa ia begitu ingin ada disisi namja itu, namun satu hal yang Kyuhyun tahu… ia sudah mencintai Sungmin saat dirinya hanyalah sebuah khayalan bagi Kyuhyun. Sebuah khayalan, yang selalu Kyuhyun wujudkan dalam suatu goresan realisme diatas kanvas. Ya, Kyuhyun sudah mencintai Sungmin ketika ia masih dalam bentuk lukisan.

"Kenapa kau seperti ini padaku Cho Kyuhyun?" tanya Sungmin lagi.

Kyuhyun merengkuh tubuh mungil Sungmin untuk berada dalam pelukannya. Merengkuh namja itu dengan begitu erat dan posesif, seakan ada isyarat didalam pelukannya bahwa Sungmin tak akan pernah ia lepaskan. "Karena aku mencintaimu! Aku mencintaimu, jauh sebelum kita bertemu. Jauh sebelum aku menemukanmu, secara nyata…"

XOXOX

Pertengahan musim dingin yang pertama kalinya terasa menyenangkan untuk Kyuhyun. Bagaimana tidak? Namja itu kini telah menemukan pujaan hatinya secara nyata, tak perduli walau pujaan hatinya adalah seorang namja. Kyuhyun telah menemukan 'Sungmin'- cintanya yang hanya sebuah lukisan- dalam wujud asli.

Seperti yang terlihat, Kyuhyun tengah berdiri bersama Sungmin didepan sebuah lukisan yang cukup besar, melebihi ukuran tubuh mereka berdua.

"Kyu, kau mau menunjukkan apa? Kau kan tahu aku tak bisa meli-,"

Belum juga Sungmin menyelesaikan kalimatnya, Kyuhyun sudah mengamit tangan namja manis itu dan menempelkannya keatas lukisan yang ada dihadapan mereka. "Inilah, Sungminku. Sungmin yang selalu aku cintai,"

"…"

Kyuhyun menempelkan kepalanya ke leher Sungmin yang terdiam karena tak mengerti akan apa yang Kyuhyun bicarakan. Kyuhyun mengecup leher putih Sungmin yang terbuka, lalu tersenyum simpul. "Sungmin yang selalu aku cintai dulu, sebelum aku bertemu dengan Sungmin secara nyata. Sungmin yang kini tengah aku peluk, dan yang wajahnya tengah kebingungan…"

"Kau berbicara tentangku ya?" tanya Sungmin, membuat kepala Kyuhyun yang ada di lehernya bergerak mengangguk. Sungmin lagi-lagi hanya diam, tak bereaksi. Kyuhyun menggerakkan tangan Sungmin yang masih menempel pada lukisan 'Sungmin'nya. "Aku berjanji, suatu saat kau akan bisa melihat bagaimana rupa Sungminku didalam lukisan ini. Tapi kau jangan marah ya? Karena sungminku didalam lukisan itu adalah seorang yeoja." Kata Kyuhyun menggoda, diselingi dengan kekehan.

"Hm? Jadi Sungmin mu itu yeoja ya? Lalu aku kan namja Kyu, kenapa kau masih mencintaiku?" tanya Sungmin. Namja manis itu menyandarkan kepalanya dipundak Kyuhyun yang masih memeluknya dari belakang, "lalu bagaimana caramu agar bisa membuatku melihat lukisan ini?"

Kyuhyun mengecup pipi Sungmin cepat, "hanya aku yang tahu…"

XOXOX

Donghae dan Eunhyuk menganga mendengar perkataan Kyuhyun. Bahkan Donghae yang tak yakin akan apa yang ia dengar, menyuruh Kyuhyun untuk mengulangi lagi perkataannya. Kyuhyun pun mendelik sebal pada namja tampan berwajah kekanak-kanakan itu, "Donghae-hyung! Sejak kapan hyung menjadi tuli?"

"Aku hanya tak percaya saja dengan apa yang aku dengar Kyu! Dan kumohon, ulangi lagi apa yang kau minta?"

Kyuhyun mengerlingkan matanya bosan, "aku ingin menyetujui tawaran sponsor tempo hari untuk pameran lukisan 'Sungmin'. Apa itu masih berlaku?"

Perlahan senyuman menghias wajah Donghae, namja itu menepuk bahu sang Kyuhyun dengan semangat. "Kau bercanda? Tentu saja tawaran itu masih berlaku Cho Kyuhyun!"

Kyuhyun pun mau tak mau ikut tersenyum, ia pun merogoh saku mantelnya dan menyerahkan secarik kertas pada Eunhyuk. "Itu kontrak yang dulu, sudah kutanda tangani."

"Beres!" jawab Eunhyuk. Donghae yang masih tersenyum, kembali menatap Kyuhyun. "Kapan kau mau memulai pameran itu?"

"Secepatnya. Karena aku membutuhkan uang untuk sesuatu."
Eunhyuk dan Donghae saling berpandangan kaget, "uang? Untuk sesuatu? Untuk apa?"

Kyuhyun kambali bersikap penuh misteri, membuat Eunhyuk dan Donghae mendecak kesal. "Dasar tukang main rahasia-rahasiaan!" ujar mereka kompak, yang hanya menghasilkan tawa kemenangan dari seorang Cho Kyuhyun.

T B C

Yak! Mimpi apa gw bikin KyuMin?

Ok, maaf buat typo yang bertebaran.

Dan semoga KyuMin shipper suka sama cerita ini.

So?

Mind to leave me some review?

But…PLEASE BE KIND!