Namikaze's Symphony

Didisclaimer : Kishimoto Masashi

Pair : GaaNaru, SasuX..., MinaMako, FugaKushi

Rated : T

Genre : Romance, Family

Hello mina ^^ semoga fic ku yg ini mendapat ripiw yang banyak hehe (ngarep banget kayanya yah..) mau mohon maaf kalu fic ini aneh and ad beberapa tulisan yang salah and KALAU TAK SUKA CUKUP KLIK "BACK" JIKA BERKENAN MOHON TINGGALAKN RIVEW...

Oh ya.. jangan bingung sama pair orang tuanya yah... ini buat menunjang karakter fisik n sifat mereka nantinya jadi orangtuannya aku mix

Chappy 1 : Their agreement

***"Mikoto chan~ ayo kita jodohkan anak mu dengan anakku kalau mereka sudah lahir dan beranjak dewasa kita bisa mempersatukan perusahaan kita den menikahkan mereka" ucap Kushina dengan senyuman yang riang sambil mengelus perutnya yang kian hari kian membesar lalu menatap ke arah Mikoto yang sedang mengusap perutnya juga, ia merasakan tendangan kecil dari perut buncitnya.

Minato dan Fugaku yang sedang membicarakan bisnis terdiam mendenger pembicaraan isteri mereka, "Bukankah itu ide yang bagus Mina kun?" ucap Kushina dengan tatapan intimidasinya

"Emm.. menurut mu Fuga?" Minato sedikit ragu, "Menurutku itu bagus lagi pula jika perusahaan kita bergabung kita akan menjadi perusahaan yang sangat besar dan kuat" ucap Fugaku. Akhirnya Minato hanya bisa menganggukan kepala dan setuju sedangkan disisi lain kedua wanita yang sedang mengandung tersebut langsung menjerit senang tertawa bersama-sama.

"Fugaku" ucap Minato dengan air muka yang serius. Fugaku yang merasa dipanggil mengalihkan matanya kearah sahabatnya.

"Hn?" jawab Fugaku singkat, namun ia sedikit bingung dengan ekspresi wajah Minato yang terlihat tidak seperti biasanya.

"Fugaku aku ingin kau membantuku, bisakah kau?"

"Katakan saja, apapun akanku lakukan demi sahabatku"

"Aku ingin kau menjaga Sasuke dan adiknya juga perusahaanku, jika terjadi sesuatu pada kami atau kau mendengar hal yang tidak beres tentanag kami tolong cari kedua anak kami cintai dan ajari mereka segala hal agar mereka bisa meneruskan perusahaan ku, dan tolong rahasiakan keberadaan mereka sampai saat mereka telah siap dan kuat untuk mengelolah perusahaanku."

Fugaku terdiam berfikir 'untuk apa ia berfikir sejauh ini?'. "Tenanglah Minato aku akan membantu sobat, karena aku telah menyayangi kalian seperti saudaraku sendiri" ucap Fugaku dan tersenyum samar seperti biasa.

Minato yang mendengar perkataan Fugaku merasa lega dan ia menyampaikan keinginan dia yang lainnya "Dan..kami telah memutuskan untuk pindah ke pinggir desa yang jauh dari perkotaan dan keramaian, kami ingin mengasingkan diri samapai kedua anakku beranjak dewasa, tak apakan ?" ucap Minato sedikit ragu karena takut Fugaku akan menentang keputusannya.

"Hn, yasudahlah jika itu mau mu..." namun raut wajah Fugaku tampak seperti sedang berfikir dan Minato menyadarinya

"Tenanglah Fugaku aku tetap jadi menjodohkan anakku yang terkahir kepada anak mu, aku tidak mau dibunuh istrimu yang sadis itu" ucap Minato diseringing senyuman yang lebar dan sepeti biasa Fugaku hanya tersenyum samar.

-Beberapa tahun kemudian-

Suatu siang di pinggiran sungai yang masih sangat alami suasana di sana sangatlah asri dan sejuk, di dekat sungai tersebut ada dua orang bocah yang satu terlihat sangat nyetrik dan yang satunya lagi terlihat kalem dan ada satu hal yang sama-sama mereka miliki mereka berdua sangatlah tampan, walau yang nyetrik itu berkesan lebih manis dari yang kelam. Yak mari kita perkenalkan kakak beradik Namikaze..apa kalian tahu siapa mereka?

Yak kita kenalin dulu si 'nyetrik' alis si pirang adalah Naruto Namikaze dia anak terakhir dari pasangan Namikaze, dia terlihat tampan sekaligus manis, kulit yang tan eksotik walau dia masih kecil, sedangkan si 'kalem' alias si pantatayam (?) ya dia adalah Sasuke Namikaze, dia adalah anak pertama dari pasangan Namikaze kulit putih pucat, wajah yang rupawan dapat menyihir siapa saja yang melihat ketampanannya walau ia masih anak-anak, orang tua mereka adalah Minato Namikaze dan Mikoto Namikaze. Meski mereka anak pasangan Namikaze mereka tidak mengetahui sama sekali nama marga mereka entah mengapa.

"Naru!", ucap Sasuke

"Ya nii-san?", ucap Naruto "Cepat naik, janagan bermain air terus.. nanti kita telat pulang", ucap Sasuke.

"Yahh, tunggu sebentar lagi dong nii-san..", bujuk sang adik ".. Aku kan baru saja main air kenapa harus langsung pulang sih?", jawab Naruto sambil menggembungkan pipinya, ia ngambek kepada sang kakak.

Sasuke hanya bisa menghela nafas "Hn, terserah padamulah setengah jam lagi kita pulang", jawab Sasuke sambil meninggalkan pinggir sungai dan berjalan mendekati pohon rindang dekat sungai untuk istirahat sebentar sambil menunggu adiknya.

"YEY! Makasi nii-san ku yang tampan kau baik sekaliiii", pekikan dan cengiran khas Naruto pun terlihat walau Sasuke tidak di dekat Naruto ia tau bahwa sang adik sedang tersenyum senang dan itu membuatnya senang karna ia tidak suka kalau melihat adiknya bersedih.

Sasuke dan Naruto sudah pulang dari sungai sambil berlari riang Naruto berteriak "Aku pulangggg~~", suaranya menggelegar di seluruh rumah itu walau yg berteriak masih berada di luar rumah, sang ibu segera keluar rumah dan menyambut kedatangan kedua anaknya tercinta "Selamat datang Naru chan Sasuke kun", ucap Mikoto dengan lembut setelah mereka masuk terlihatlah lelaki paruh baya yang masih tetap gagah, berwibawa dan tampan di usianya yang sudah bekepala empat. Ia sedang mebaca memaca kertas-kertas yang Naruto dan Sasuke tidak mengerti.

"Kau sudah pulang Naru chan", katanya setelah sadar sepasang mata blue sapphire menatapnya, ia mendekatkan dirinya kepada sang anak memeluk dan menggendong Naruto. Naruto yang di perlakukan seperti itu tampak sangat senang dan membalas pelukan ayahnya.

"Ayah, kau sedang apa? Naru ingin tahu...".

"Itu perkerjaan ayah Naru chan, nanti kalau kamu sudah besar kamu boleh bekerja seperti ayah, Apa Naru chan mau ?", tanya sang ayah kepada anaknya.

"Naru mau!", pekiknya dengan semangat. Minato yang melihat itu hanya tersenyum, lalu ia mengalihkan pandangannya kepada anaknya pertamanya.

"Selamat datang Sasuke, kau sudah selesai latihan?", tanya sang ayah.

"Ya ayah", jawab Sasuke singkat. Minato hanya bisa memaklumin sifat anaknya yang satu ini, memang anaknya yang satu ini tidak ada mirip-miripnya dengan dirinya, Sasuke lebih mirip kepada sang ibu yang irit berbicara dan kalem sedangkan anak terakhirnya lah yang sangat persis seperti dirinya.

"Ayo kita makan, makananya sudah siap", ucap Mikoto lembut.

"Ayah! ayo makan.. Naru sudah sangat laparrrr hehehee...", ucap Naruto sambil tertawa. Lalu mereka pergi keruang makan, makan siang bersama adalah hal yang biasa namun bagi keluarga ini makan siang adalah hal yang tidak bisa di lewatkan karena hanya di waktu makan mereka bisa bercanda dan tertawa bersama, karena di lain waktu mereka akan sibuk dengan kegiatan masing-masing.

-Sore hari-

Setelah makan siang tadi Sasuke dan Naruto beristirahat sejenak di rumah lalu setelah merasa badannya sudah mulai bertenaga lagi mereka berdua pergi keluar untuk kembali berlatih kemampuan diajarkan oleh Minato kepada mereka.

Setelah Sasuke dan Naruto selesai berlatih di ladang kosong dekat hutan tempat biasa mereka berlatih mereka mengistirahatkan tubuh mereka di sana beberapa saat.

Setelah mereka merasa cukup dengan istirahatnya mereka kembali ke rumah mereka namun sepertinya ada yang aneh dari rumah itu, rumah mereka tampak sunyi tidak ada tanda- tanda kehidupan, hari mulai memasuki malam namu mengapa lampu rumah belum di nyalakan? Sasuke yang mulai curiga akan keganjilan ini ia berjalan mendekati rumah tersebut diikuti oleh Naruto di belakangnya mereka berjalan perlahan-lahan.

Sasuke berjalan pelan dan membuka pintu, saat mereka masuk mereka disambut dengan suasana yang gelap gulita dan sunyi sekali padahal biasanya kalau jam segini biasanya ibu mereka sibuk menyiapkan makan malam dan ayahnya berada dalam ruang kerjanya namaun ini berbeda, seperti tidak ada orang dirumah.

Ketika Sasuke dan Naruto berjalan lebih ke dalam rumahnya mereka merasakan menginjak suatu cairan yang berbau amis, Sasuke menyuruh Naruto untuk tetap diam di tempat sedangkan dia mencari saklar lampu, ia berjalan dengan meraba-raba tembok ketiak ia menemukan apa yang ia cari lalu ia menghidupan lampu dan di sana terdengar teriakan Naruto memanggilnya.

"SASUKE NII!", pekik Naruto. Sasuke yang kaget mendengar suara Naruto langsung lari menghampiri sang adik betapa terkejutnya ia melihat Naruto sedang menangis bersimpuh memandang ke depannya dengan tatapan yang tak menentu, tangis Naruto makin menjadi saat Sasuke memeluknya untuk menenangkannya, sekarang ia melihat jelas apa yang membuat Naruto histeris, tepat di depan mereka berdua ada dua mayat di depannya, mayat itu adalah ...

TBC

Hahaha... jadi dehh... pendek yahh? Emang pendek bangettt... aku ajah ngerasa.. mohon tinggalkan RIVIEW atau KERITIK DAN SARAN . maaf kalu ceritanya aneh karena aku baru mencoba buat beginian,.. hehee.. sumpah merasa bersalah banget buat pecinta MinaKushi FugaMako kalian tau aku juga pecinta MinaKushi n FugaMako tapi buat menunjang fic ini aku bikin pair Minato sama Makoto dan Fugaku sama Kushina~ jadi maaf kan diriku~ hehe