Hi! ketemu lagi di fic saya yang berjudul My life, dan kabar baiknya ini chapter terakhir! yay! akhirnya selesai juga *tepar* setelah bergulat dengan pikiran sendiri akhirnya ide muncul juga fiuh. maap membuat menunggu lama *bow*

Sekitar promosi aja baca juga ya fic saya yang one shoot "I'll Try" and fic multi chap "The Book" jangan lupa REVIEW!

Silahkan membaca! *kabur*

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

Pairing : SasuSaku

Rate : T

WARNING : OOC, GAJE, GA NYAMBUNG, ANEH, TYPO, SINETRON, OOT, BIKIN BOSAN, DLL

My Life last Chapter

"Piip piip," terdengar bunyi alarm yang di pasang setiap pagi oleh Sakura untuk memangunkan dirinya dari tidur lelapnya.

Sakura menggapai alarm yang menganggu tidurnya, dia berusaha bangkit dari futon kesayangannya. teringat kembali kejadian kemarin, kejadian yang membuat dia sekarang sedih, gelisah dan takut karena Sasori yang mengetahui keberadaannya dan memaksanya kembali pulang ke rumah Otou-san dan Kaa-san nya.

Sakura berjalan gontai ke kamar mandi, menggosok giginya dan memcuci mukanya lalu dia mandi untuk membesihkan tubuhnya.

.

.

.

.

"Kring… kring…" terdengar bunyi bel rumah Sakura.

'siapa ya yang datang pagi-pagi,' pikirnya. dia keluar dari kamar mandi, dengan cepat Sakura menggunakan seragam sekolahnya lalu dia beranjak menuju pintu utama rumahnya.

"sebentar," ucap Sakura. dia tidak langsung membuka pintu, tapi dia melihat dahulu siapa yang datang ke rumahnya di pagi hari melalui celah kecil yang sengaja di buat oleh Sakura. dia sangat terkejut setelah mengetahui tamunya.

"Sasori?" ucapnya pada diri sendiri.

apa yang dia lakukan di rumah Sakura? dari mana dia tau rumah Sakura? siapa yang memberi tau alamat rumahnya? Kaa-san? Kakashi-Sensei?

"kring.." terdengar Sasori menekan bel rumah Sakura lagi. Sakura panik dia bingung harus bagaimana, membuka pintunya dan membiarkan Sasori masuk ke rumahnya? tapi dia takut Sasori akan membawanya pulang, atau kabur? ya kabur. dia mengambil tasnya yang berada tak jauh dari dia berada lalu pergi melalui pintu belakang. dengan cepat ia berlari, sangat cepat dengan sekuat tenaganya dan berharap Sasori tidak melihatnya.

"Maafkan aku Otou-san," berulang kali ia mengatakannya dengan kkiny yng masih melesat dengan cepat menuju kearah Konoha High School.

~My Life~

Terlihat sosok gadis berambut pink melintasi gerombolan siswa yang sedng menuju ke KHS, ada yang bercakap-cakap dengan temannya, saling berteguran dan ada yang berlari juga sama seperti dirinya yang terburu-buru menuju kelasnya.

Sakura saking paniknya karena kejadian yang baru saja terjadi, dia sampai tidak menggunakan kereta untuk menuju ke KHS sehingga membuat dia datang telat karena jarak yang jauh bilah di tembuh hanya dengan berjalan kaki.

belum selesai dia berlari walaupun sudah memasuki halaman KHS, dia masih harus menuju kelasnya yang berda di lantai 2.

"Hoss… hoss…" terdengar nafas Sakura yang tidak beraturan, rambut pinknya berantakan.

Sampai di depan pinntu kelasnya lalu Sakura membukanya dengan kasar.

'BRAK!' seluruh siswa berhenti dari aktivitasnya masing-masing, seketika suasana kelas menjadi sunyi dan semua pasang mata menatap bingung dan aneh kepada Sakura.

Sakura sweat drop dengan keadaan seperti ini.

"He… he… maaf," Sakura menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu, berjalan kaku kearah bangkunya lalu duduk untu mengatur nafasnya dan merapihkan rambut pinknya. keadaan sudah kembali normal, Sakura menghela nafasnya.

"Baka," terdengr suara dengan nada mengejek dari sebelahnya. siapa lagi kalau bukan Uchiha Sasuke, teman sebangkunya.

"ck, apa masalahmu!," ucap Sakura dengan nada suaranya yang meninggi, dia sedang tidak ingin digangu sekarang.

Untunglah walapun sekarang dia telat tapi belum ada guru yang datang untuk mengisi pelajaran di kelas ini. dia teringat kalau sekarang pelajaran Kakashi-sensei.

'ck, Sensei kebiasaan buruknya tidak pernah berubah. selalu telat," ucap Sakura dalam hatinya.

merasa bosan karena dia tidak melakukan apa-apa dengan iseng Sakura melirik ke arah Sasuke yang sedang asik membaca buku. Dia berusaha melihat judul buku yang dibaca oleh Sasuke, tanpa sadar sepasang mata onyx telah memperhatikan gerak-geriknya.

"w-when you h-ha…" ucap Sakura terputus-putus berusaha membac bukuu judul yang posisinya sulit untuk membacanya.

"Apa yang kau lakukan?" ucap Sasuke dingin lalu menutup bukunya.

Sakura menatap mata onyx Sasuke.

Blush.

Wajah Sakura blushing, Karena malu dengan tingkahnya sendiri dan malu dengan tatapan Sasuke. menurutnya wajah Sasuke sekarang tampan, sekarang? bagaimana dengan sebelumnya? apa dia baru menyadarinya? apa sebelumnya karena pertemuan mereka pertama kali yang 'menyebalkan' itu sehingga membutakan mata Sakura dengan ketampanan wajah Sasuke? ataukah dia mulai menyukai Sasuke karena kejadian saat Sasuke menenangkan dirinya saat menangis? 'Lupakan!' Sakura berusaha menghilangkan pertanyaan aneh dibenaknya.

"Jidat!" Sasuke kesal dengan kelakuan yang aneh.

"Bokong ayam,"Sakura mendengus kesal.

~My Life~

Pulang Sekolah

Sakura masih terdiam di bangkunya, dia tidak ingin pulang ke rumahnya sekarang. Dia takut Sasori masih berada di rumahnya untuk menunggunya pulang dan memaksanya untuk ikut dengannya. Sementara itu di kelas Sakura sudah sepi, walaupun masih ada sosok yang Sakura kenal di sampingnya.

"Sakura!"

"Hah! iya pak!" mata Sakura membelalak karena mendngar suara yang membuyarkan lamunanya. Sasuke menaikan sebelah alisnya.

"He…he… maaf Sasuke," Sakura memasang cengiran yang sama seperti Naruto.

"Kenapa kamu tidak pulang?" tanya Sasuke kepada Sakura.

"Aku tidak mau pulang," Sakura menghela nafas.

"Kalau begitu, temani aku ke toko buku," aja Sasuke yang sukses membuat Sakura bengong.

"Hei Sakura!" Sasuke mendengus kesal karena Sakura hanya diam saja dan akhirnya Sakura tersenyum lembut membuat Sasuke blushing, dengan cepat Sasuke mengalihkan wajahnya.

"Baiklah," ucap Sakura yang langsung bangkit dari duduknya dan mngambil ranselnya, begitu pun dengan Sasuke yang melakukan hal yang sama dan langsung berjalan mendahului Sakura.

.

.

.

Sakura dan Sasuke sekarang berada di depan toko buku yang terkenal di Konoha karena buku yang ada di sini sangatlah lengkap. Tempat itu sekarang tidak begitu ramai, sehingga Sasuke bisa leluasa mencari-cari buku di rak buku yang tersusun rapih.

.

.

.

Sudah hampir satu jam mereka berada di toko buku dan Sakura sudah mulai merasa bosan melihat buku-buku yang ada di sini. Dia memutuskan untuk menghampiri Sasuke yang sedang asik membaca buku di samping rak buku.

"Sasuke~ ayo kita pulang,"Sakura merengek kepada Sasuke.

"Hn,"

"Hn? iya atau tidak?" Sakura mengerucutkan bibirnya.

Sasuke tidak menjawab, matanya masih asik membaca setiap baris buku yang dia pegang.

"Sasuke menyebalkan," gumam Sakura.

Tiba-tiba saja Sakura teringat dengan buku yang di baca Sasuke tadi pagi.

"Sasuke buku yang tadi pagi kamu baca, um- boleh aku lihat?" tanya Sakura.

"Hn, ini," Sasuke memberikan buku yang tadi pagi dia baca.

Mmm… buku yang di berika Sasuke berjudul ' When you have a first love' Sepertinya Sasuke sedang jatuh cinta, benarkah? (autor ga percaya wkwkwkwk)

Sakura sedikit kaget setelah mengetahui buku yang di baca Sasuke.

"Buku ini menceritakan tentang apa Sasuke?" tanya Sakura.

"Baca sendiri, merepotkan,"

"Baiklah, aku pinjam buku ini," ucap Sakura langsung memasukan buku Sasuke kedalam tas ranselnya.

"Ayo kita pulang," ucap Sasuke langsung menuju kasir untuk membayar buku yang dia beli lalu dia pergi mengantar Sakura pulang.

.

.

.

Dalam perjalan pulang ke rumah Sakura, mereka berdua hanya diam saja. Sakura hanya menundukan krpalanya dan sekali-kali mencuri pandang ke wajah Sasuke lalu wajah Sakura kembali memerah. Apa yang Sakura rasakan terhadap Sasuke? bukankah dia membenci Sasuke karena saat dia datang untuk pertama kali ke Konoha High School Sasuke memanggilnya jidat lebar? Apa dia menyukai Sasuke? Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya menghilangkan semua pikiran aneh di kepalanya.

"Sudah sampai," ucap Sasuke.

"Ah iya sudah sampai, Sasuke mau mampir dulu?" tanya Sakura pada Sasuke.

"Hn, tidak," ucap Sasuke dingin dan langsung membalikan badannya. Sakura benar-benar bingung dengan Sasuke tadi sifatnya hangat sekarang sifatnya berubah menjadi dingin, hal ini memubuat Sakura tersenyum-senyum sendiri. Sakura membalikan tubuhnya menuju pintu rumahnya, tapi dia di kagetkan oleh sosok yang tidak ingin dia temui sekarang. Akasuna Sasori.

Sasori yang melihat Sakura melangkah menjauh, dengan cepat dia lari kearah Sakura dan menarik tangannya.

"Jangan pergi!" Sasori hampir menjerit membuat mata Sakura membulat.

"S-senpai!" tanpa berkata agi Sasori dengan cepat menarik Sakura menuju mobilnya, Sasuke yang belum terlalu jauh dari rumah Sakura dapat mendengar teriakan Sakura. Hati Sasuke sakit dan panas melihat Sasori yang lagi-lagi menariknya seperti kejadian kemarin. Sasuke berlari menghampiri Sakura dan Sasori , segera merebut tangan Sakura dan menggenggamnya erat.

"Lepaskan Sakura!" geram Sasuke.

"Jangan ikut campur!" Sasuke dan Sasori saling menatap tajam, memang benar Sasuke tidak bisa ikut campur ini urusan Sakura dan Sasori. Tapi Sasuke tidak tega melihat Sakura yang sekarang sudah mulai menangis, terdengar jelas isakkan tangis Sakura di telinga Sasuke. Dan sekarang Sakura menatapnya dengan penuh harapan untuk menyelamatkan dirinya dari Sasori.

"Lepaskan tangan Sakura, dia calon tunanganku!" mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Sasori, hati Sasuke bagai di sayat-sayat oleh pisau. Perlahan genggaman Sasuke melonggar, Sasori langsung menarik Sakura dan menyuruhnya masuk ke dalam mobil.

"S-Sasuke!" Sakura memanggil nama Sasuke yang sekarang Sasuke hanya diam membeku, melihat kepergian Sakura.

"Maaf…"

~My Life~

Beberapa hari kemudian di adakan pesta yang sempat tertunda, tentu saja pesta pertunangan Akasuna Sasori dan Haruno Sakura.

Tepat di dalam kamar yang bercat pink, terlihat Seorang gadis beramput pink yang sedang memandang cermin yang berada di hadapannya. Sakura sudah mengenakan gaun berwarna soft pink dan motif bunga Sakura warna putih pada bagian bawah gaun dan menggunakan tiga hiasan rambut berbentuk kupu-kupu berukuran kecil.

Sakura menghela nafasnya dalam, Sakura memasang raut wajah kesal lalu berubah menjadi suram, Kejadian beberapa hari lalu saat Sasori membawanya pulang. Sakura hanya diam tidak mengucapkan sepatah kata pun kepada Otou-san dan Kaa-san nya. dan yang lebih mengejutkan kenapa Sasori tau keberadaan Sakura, Kaa-sanlah yang memeberi tau dimana Sakura tinggal. Awalnya dia kesal dan marah setelah mengetahui itu, orang yang dia percaya dan mengizinkannya pergi saat acara pertunangannya yang lalu malah membocorkan tempat tinggalnya. Tapi dia pendam rasa kesalnya, bagaimana pun dia tidak bisa membenci Kaa-sannya.

Sakura POV

'Tok…tok…'

"Sakura-chan , boleh Kaa-san masuk?" terdengar suara Kaa-san dari balik pintu kamarku.

"Silahkan Kaa-san," Ucapku mengizinkan Kaa-san masuk, Kaa-san memasuki kamarku dan tersenyum padaku.

"Wah putriku cantik sekali," aku hanya tersenyum masam mendengar pujian Kaa-san untukku.

"Sakura," Kaa-san memanggil namaku.

"Maafkan Kaa-san, karena Kaa-san telah memberitahu-"

"Sudahlah Kaa-san, aku akan melakukan pertunangan ini. lagi pla aku sudah lelah bersembunyi dan menghindar dari takdirku," ucapku dengan mantap walau hatiku sebenatnya menolak semua yang baru saja keluar dari mulutku.

"Sudah saatnya kita turun ke bawah, ini hari besarmu Sakura," Kaa-san tersenyum padaku dan melangkah pergi keluar kamarku.

Aku menghela nafasku lagi, kualihakan pandanganku ke arah meja riasku. terlihat buku Sasuke yang kuletakan di sana.

'when you have a first love' Yes, I have a first love. Entah benar atau tidak aku merasa merindukan sosok Sasuke, Senyumannya yang simple, ejekannya, suaranya, tingkah lakunya, aku merindukannya. Sebenarnya aku sangat sedih mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, kenapa dia hanya diam saja. Aku sangat mengharapkan dia untuk menolongku, tapi aku tidak bisa menyalahkannya ya karena kita baru saja kenal. Dia pasti berfikir untuk apa menyelamatkanku? aku begitu bodoh. Come on Sakura, Sekarang kau akan bertunangan jadi lupakan dia!

End Sakura POV

Di luar kamarSakura sudah ramai, di penuhi oleh tamu undangan. banyak sekali yang tersenyum dan memanggil Sakura. Banyak juga yang terpukau karena kecantikan Sakura yang serasi dengan gaun yang dia kenakan. Tapi Sakura hanya diam hatinya sedang bertarung dengan otak yang menjalankan tubuhnya menuju sofa yang telah di siapkan di atas panging kecil di halaman belakang rumah Sakura.

Sasori yang telah berada di sana pun tersenyum kearah Sakura, tapi Sakura tak mau melihat Sasori. Sakura langsung duduk di sebelah Sasori, senyum Sasori mulai memudar. dia tau Sakura tidak akan pernah membuka hatinya untuk dirinya, butuh perjuangan untknya jika ingin di cintai Sakura.

"Semuanya mari kita mulai acara petunangan yang meriah ini," ucap Otou-san kepada semua tamu yang telah hadir.

"Kita langsung saja ke acara inti, Silahkan untuk Akasuna Sasori dan Haruno Sakura untuk saling bertukar cincin," Lanjutnya.

Sasori bangkit dari posisi duduknya, begitu juga dengan Sakura. mereka menghampiri Otou-san yang telah memegang Kotak merah yang berisikan dua cincin yang simple tapi terlihat mewah.

Mata Sakura tiba-tiba saja panas, sepertnya hatinya telah menang melawan otaknya. air mata mulai berkumpul di sekitar mata bersiap untuk terjun keluar dari mata emerald-nya.

Sasori mengambil sebuah cincin yang siap untuk dia kenakan di jari Sakura, Sasori mengalihkan pandangannya kearah Sakura. Sasori terkejut melihat keadaan Sakura yang tengah menangis.

'Kali ini aku tidak bisa memaksa lagi,' ucap Sasori dalam hatinya.

Sasori kembali meletakan cincin yang tadi ia pengang, membuat semua tamu, Otou-san , Kaa-san , Chiyo Baa-san dan Sakura kaget.

"Ada apa Sasori?" tanya Chiyo Baa-san yang segera menghampiri Sasori.

"Aku tidak bisa melanjutkan ini, akuu minta pertunangan ini di batalkan," ucap Sasori sambil menatap Sakura. Ingin sekali Sasori memiliki Sakura, tapi apakah dengan cara memaksa untuk bertuangan Sakura akan bahagia? tentu saja tidak. dia lebih baik mengalah dari pada harus melihat Sakura menangis seperti sekarang.

"Tapi bagaimana dengan perjanjian kita?" tanya Otou-san yang kaget mendengar keputusan Sasori.

"Tenang saja, aku akan tetap menanamkan saham di perusahaan Paman," ucap Sasori lalu menghampiri Sakura yang mulai tenang dari tangisannya.

"Arigato Sakura," Sasori mulai melangkah meninggalkan Sakura dan melewati para tamu undangan yang bingung.

"Jangan bertingkah bodoh Sasori!" Chiyo baa-san mulai naik pitam dengan keputusan Sasori.

"Bukankah aku berjanji akan membawa Sakura pulang? dan sekarang dia sudah pulang, aku sudah menepati janjiku," ucap Sasori yang masih berjalan menjauh hingga Sakura tidak bisa melihatnya lagi.

"Douitashimashite Senpai,"

~My Life~

5 Tahun Kemudian

Sakura POV

Sudah lima tahun berlalu dan aku telah lulus dari Universitas Suna, dan sekarang aku telah resmi menjadi salah satu Dokter di Suna Hospital yang terkenal. Dan kabar lima tahun lalu setelah Senpai membatalkan pertunangannya dia berkata bahwa akan menanamkan saham ke perusahaan Otou-san, memang benar tapi saham yang dia berikan hanya sedikit. Tapi aku tetap berterima kasih kepadanya.

Aku berada di apartemenku yang aku beli dengan uang hasil kerjaku sendiri, aku membaca sebuah buku yang berjudul 'when you have a first love' dan telah membaca sampai selesai. ya buku yang dulu Sasuke pinjamkan kepadaku, sampai sekarang aku belum bertemu dengan Sasuke dan teman-temanku yang berada di Konoha High School. Tentu akan sulit jika aku ingin bertemu dengan mereka, karena sudah lima tahun berlalu.

"Sasuke," gumamku.

Kami-sama kenapa aku sangat merindukan dirinya, aku ingin bertemu sekali saja dan menyampaikan perasaanku kalau aku mencintainya.

'Afureru hito de nigiwau hachigatsu matsu no omatsuri'

'yukata wo kite geta mo haite-' terdengar suara Handphone-ku berbnyi dan langsung ku terima panggilan.

"Moshi-Moshi" ucapku.

"Sakura ini Kaa-san,"

"Ya? tumben Kaa-san meneleponku,"

"Ha…ha… maaf Kaa-san sibuk Sakura, oh iya Kaa-san punya kabar tapi…"

"Tapi?" tanyaku penasaran.

"Tapi Kaa-san tidak tau ini kabar baik atau buruk bagimu Sakura,"

"Kabar apa?"

"Otou-san akan menjodohkan mu lagi,"

"…." yang benar saja! aku sudah hidup lepas dari kedua orang tuaku dan Otou-san masih saja ingin menjodohkanku!

"Sakura?" tapi apa boleh buat jika Kaa-san yang bicara kepadaku, aku tidak tega untuk marah dan menolaknya.

"Dengan siapa?" tanyaku lirih.

"Dia akan segera ke apartemenmu Sakura,"

"Hah? dia kesini?"

"Iya benar, sekarang cepat kamu siap-siap ya,"

"Baiklah," ucapku yang langsung mematikan telepon dan melesat ke kamar mandi untuk bersiap-siap.

.

.

.

Aku telah rapih dengan Dress berwarna biru muda yang panjangnya selutut, dan aku telah duduk di sofa apartemenku.

Hmm… kira-kira siapa laki-laki yang akan di jodohkan denganku lagi, kalau dia tampan tidak apa-apa deh. lagi pula aku sudah menjomblo lama hihihi…tapi tetap saja aku mencintai Sasuke!

End Sakura POV

'Ting…tong…' bell apartemen Sakura berbunyi, menandakan seseorang berada di balik pintu itu.

"Sebentar," Sakura segera menuju pintu dan membukanya, matanya membulat mengetahui siapa yang datang.

"Konnichiwa Sakura,"

"Sa-Sasuke," Sakura benar-benar kaget, apakah dia yang dimaksud oleh Kaa-sannya?

"Akhirnya kita bertemu Sakura," Sasuke meraih tangan kanan Sakura lalu ngengecup punggung tangan Sakura. Sakura tersentak kaget.

"Calon istriku," lanjutnya. Sasuke langsung memeluk Sakura dengan erat seakan tidak mau kehilangan dia untuk yang kesekian kalinya. Sakura benar-benar tidak bisa berkata-kata, dia tidak percaya dengan perkataan Sasuke. Air matanya mengair, dia menangis bahagia.

Sasuke mendekatkan wajahnya ke wajah Sakura, mengecup bibirnya perlahan membuat Sakura menjadi tenang. Sakura membalas ciuman Sasuke, sampai nafas mereka habis dan mengehentikan ciumannya.

"I love you Sakura," ucap Sasuke kembali memeluk tubuh mungil Sakura.

"I love you too Sasuke-kun,"

~My Life~

Mau jawab Reviewan dulu dari pada senpai :D

Yunisiinaitauchiha sasusaku : Ok udah update nih XD

hehe… Happy ending donk! saya kan suka SasuSaku :3

Terima kasih atas Reviewnya…!

Kasuki Namikaze : Maap ya senpai hehe…Soalnya saya awalnya ga tau kira-kira untuk satu chapter itu berapa words.. tapi kali ini saya perkirakan kurang lebih 3000 words untuk fic saya selanjutnya… terima kasih kritiknya *bow*

G-Dragon : Halo Senpai~

Hehe… iya sehati.. yep Saso cocoknya jadi kakak Saku ga cocok jadi pasangan Saku, Saku cocoknya sama Saku kyaaa! hehe… ooo tidak bisa.. Saso buat aku aja wkwk… Terima kasih senpai atas dukungannya dan Reviewnya!

Dijah-hime : hehe iya senpai, aku lupa terus untuk penulisannya.. terima kasih Senpai atas bantuan senpai selama ini, aku jadi mulai bisa mengetik dan membuat fic yang agak bagus hehe.. Arigato senpai!

Hah! bahagia sekali sudah bisa menyelesaikan fic ini, terima kasih sudah menyempatkan diri membaca fic pertama saya! terima kasih bagi yang sudah Review dan yang tidak review tapi membaca. terima kasih telah mendukung saya! sampai jumpa di fic berikutnya! *lambai-lambai*