FT Island Fan Fiction

Mr. Cassanova

©MikiHyo

Cast : FT Island, Kira Akegawa, Kazu Uzumi, Miki Amakura, & Other Cast

Genre : Romance, Friendship

Length : Part

Part 1

***
Author POV

Tiga gadis Jepang menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Ibukota Korea Selatan, Seoul. Ketiga gadis itu adalah, Kira-Kazu-Miki, murid pertukaran pelajar dari sebuah sekolah terkenal di Jepang, Higashi Gakuen.

Mereka akan menjalani kehidupan sebagai pelajar di Korea selama setengah bulan, tempat tujuan mereka adalah Sekolah Internasional Myeoungdam, di Ibukota Seoul.

"Ah…panas…musim panas disini sama saja"gerutu Miki, gadis mungil bermata besar yang sedang sibuk mengeluarkan sesuatu dari ranselnya. Berharap ada benda seperti kertas, atau apa saja yang bisa ia gunakan untuk mengipasi tubuhnya yang mulai berkeringat karena udara kota Seoul.

"Hah…cepatlah, kita masih harus jalan lagi…"ucap Kira, gadis tinggi bermata sipit sambil melihat selembaran kertas yang sejak tadi ia pegang, seperti peta atau petunjuk lain yang akan membawa mereka ketempat tujuan mereka.

"Miki…minumanmu masih sisa?"tanya Kazu, gadis tinggi berkacamata yang sedang sibuk mengobrak-abrik isi tasnya untuk mencari botol minumannya, tak jauh beda dengan Miki.

"Tidak…sudah aku habiskan dibandara sebelumnya"sahut Miki sembari mencucukan bibirnya dengan raut wajah cemberut.

"Kita masih harus naik bis satu kali, lalu naik taksi…ah…aku juga lelah, bagaimana kalau kita cari minimarket dulu? Membeli minuman atau apa…"ujar Kira.

Kazu hanya menganggukan kepala tanpa tujuan, karena ia sendiri tidak tahu dimana letak minimarket di Seoul.

"Ah! Disana! Ada minimarket.. Kira! Kazu!"seru Miki sambil menunjuk-nunjuk kearah yang tuju.

Kira dan Kazu memperjelas penglihatan mereka menuju arah yang ditunjuk Miki, mereka-pun mengangkat ransel mereka kembali, beserta tas-tas lainnya dan berjalan menuju minimarket tak jauh disebrang mereka.

"Tunggu, repot kalau kita bawa ini semua kedalam"gerutu Kira yang memberhentikan langkahnya didepan mini market sambil melirik kearah tas-tas mereka yang berjejer.

"Benar juga…salah satu dari kita harus menunggu diluar dan menjaga tas"ujar Kazu.

"Aku saja! Aku titip air mineral dan susu dingin!"ucap Hyori yang langsung mengambil dompetnya didalam tas.

"Ok, pakai uangku saja dulu…repot kalau kau mengeluarkan isi tasmu lagi"sahut Kazu yang langsung mengikuti Kira memasuki minimarket.

Miki hanya berdiri diam diluar, menanti teman dan minumannya datang sambil menjaga tas.

Tak sengaja ia mendengar suara seseorang sedang berbisik namun cukup jelas untuk didengar dari arah dalam gang kecil yang berada dibelakang mini market, tak jauh dari tempatnya berdiri. Miki memang anak yang gampang penasaran, ia-pun meninggalkan tas-tasnya sejenak dan melangkahkah kakinya pelan menuju sumber suara.

"Haaaaah…!"Miki langsung menutup mulutnya, mencoba tidak mengeluarkan suara saat melihat seorang laki-laki & perempuan bercumbu mesra dihadapannya.

"Astaga! Ternyata remaja disini tidak jauh beda dengan di Jepang!"pikir Miki dalam hati. Kedua pasangan didepan matanya benar-benar melakukan adegan yang 'lebih' (menurutnya), walaupun hanya sekedar ciuman. Sampai-sampai tidak terlihat rupa wajah dari kedua pasangan itu.. Miki-pun melangkahkan kakinya kembali ketempatnya berdiri semula.

"Ah…baru datang kemari, aku sudah melihat hal sepe-…"ucapan Miki terhenti saat menyadari salah satu dari jejeran tasnya ada yang hilang, ia-pun langsung melihat sekelilingnya.

"Ah! Pencuri! Kembalikan tasku!"teriak Miki saat melihat seseorang berlari sambil membawa tasnya.

Seorang pemuda keluar dari dalam gang kecil dan melihat Miki yang sedang panik.

"Ada apa?"tanya Pria itu.

"Ta…Tasku!"panik Miki yang tanpa sadar memakai bahasa Jepang.

"Hah?"Pria itu melirik kearah yang ditunjuk gadis Jepang disampingnya, melihat ada kejahatan, ia-pun langsung berlari mengejar laki-laki yang mencuri tas milik gadis Jepang itu.

"Aaah! Tasku!"Miki ikut berlari mengejar laki-laki itu tepat saat Kira dan Kazu keluar dari Minimarket.

"Mi..Miki?"kaget keduanya saat melihat miki melintas cepat dihadapan mereka.

***
The Boy(?) POV

Aku terkejut saat melihat seorang gadis Jepang berteriak ketika aku lewat disampingnya. Tasnya dicuri. Aku-pun spontan langsung menolong gadis itu. Karena itu sekarang aku sedang dalam pengejaran(?) si pencuri itu.

Aku lihat dia memilih jalan yang salah, sekarang dia terperangkap dijalan buntu.

"Hah…kau…"aku mencoba mengatur nafasku saat melihat laki-laki itu mencoba mencari jalan keluar. Namun aku sudah mengepungnya dijalanan sempit ini.

Ternyata hanya seorang bocah, mungkin masih SMP. Yang jelas lebih dia lebih muda dariku.

"Hey kau! Cepat kembalikan tas i-…"ucapanku terhenti, saat tiba-tiba saja gadis Jepang itu muncul dan mendahului langkahku saat aku mendekati si pencuri.

"Hey kau pencuri! Berani sekali kau mencuri tasku! Apa urusanmu? Kenapa tidak lakukan hal yang lebih baik!"Gadis itu memarahinya sambil menarik paksa tas kuningnya. Bocah pencuri itu hanya bisa diam dihadapan gadis Jepang yang sedang mengamuk didepannya. Tentu saja. Karena gadis itu memarahinya dengan bahasa Jepang, aku sendiri tidak mengerti apa yang ia teriakkan dari tadi. (=_=')

Gadis itu terus memarahinya dan si bocah pencuri hanya bisa diam, walaupun dia pencuri dan sudah melakukan kesalahan. Tapi…melihat orang yang lebih muda dariku dimarahi dengan bahasa seperti itu…sebagai orang Korea aku juga merasa terganggu. Aku-pun melangkahkan kakiku mendekati kedua orang tersebut.

"Kau pulanglah sekarang, jangan mencuri lagi"ucapku dengan nada datar sambil menepuk pundak si bocah pencuri dan menyuruhnya pulang. Bocah itu sempat menatapku bingung, tak lama ia-pun langsung berlari meninggalkanku dan si gadis Jepang yang masih berteriak.

Aku menoleh kearah gadis itu.

"Excuse me, could you please don't make any noise in here? It may gonna be disturbing, stop yelling like that"ucapku sambil menatapnya datar.

"Eh? Do you speak English?"tanyanya bingung.

Aku hanya mengangguk pelan.

"Aku bisa bahasa Korea"ucap gadis Jepang berwajah polos itu dalam bahasa Korea.

"Hah?"mulutku hanya bisa menganga. Dia bisa bahasa Korea? Kenapa tidak dari tadi ia pakai bahasa itu untuk minta tolong atau berteriak sesuatu. Baiklah, ia panik tadi, karena itu tanpa sengaja berbicara dalam bahasanya.

Merasa tak ada urusan lagi, aku-pun meninggalkannya tanpa bicara apa-apa.

"Tu..tunggu!"panggilnya. Aku-pun membalikkan badanku.

"Kau..tadi mengejar pencuri itu-kan? Kau bermaksud untuk menolongku?"tanyanya polos.

Astaga…tentu saja aku mengejarnya karena aku mau menolongmu, kau mengerti bahasa Korea tapi tidak mengerti gerakan orang Korea(?)

"Harusnya begitu, tapi…kulihat kau bisa mengejar dan mendapatkan tasmu sendiri"ucapku datar sambil menunjuk kearah tas kuningnya.

Gadis itu hanya diam dan menatapku bingung. Ternyata memang tidak ada urusan lagi, aku-pun melanjutkan langkah kakiku, pergi meninggalkannya.

***
Author POV

"Akhirnya…kita sampai di apartemen kita…"ucap Kira sambil menaruh semua tas bawaannya dilantai ruang tamu.

"Aku lelah sekali~~~~"Kazu langsung menjatuhkan tubuhnya diatas sofa empuk.

Miki mengunci pintu apartemennya dan memberikannya kepada Kazu.

"Ini…kau saja yang simpan"ucap Miki sambil memberikan kunci itu pada Kazu.

"Hah? Aku? Kau yakin? Aku ini orang yang sangat pelupa"sahut Kazu sambil mengambil bantal sofa dan menutupi setengah wajahnya dengan bantal itu.

"Aku juga pelupa…"balas Miki sambil cemberut.

"Diantara kita siapa sih yang tidak pelupa…ya ampun, dasar para Guru itu, bisa-bisanya mengutus kita bertiga kesini"Kira ikut merebahkan tubuhnya di sofa bersama Kazu.

"Kazu! Pokoknya kau yang simpan, secepatnya kita akan buat duplikat kunci ini supaya masing-masing dari kita memeggang satu"ucap Miki sambil memberikan paksa kunci itu kepada Kazu.

Kazu-pun mengambilnya dengan raut wajah malas kemudian menyimpannya di laci meja yang ada disampingnya.

"Miki, bagaimana bisa tadi kau hampir kehilangan tasmu?"tanya Kira.

"Tadi…aku meninggalkannya sebentar"jawab Miki sambil duduk dan merebahkan dirinya di kursi yang ada dihadapan Kira & Kazu.

"Memangnya kau kemana?"tanya Kazu penasaran. Miki diam sejenak sambil menatap kedua temannya.

"Kalian tahu? Ternyata remaja di Korea tidak jauh berbeda dengan remaja Jepang! Tadi aku melihat sepasang kekasih bercumbu mesra di gang kecil yang ada dibelakang supermarket"seru Miki sambil menegakkan badannya.

Kira dan Kazu hanya bisa diam dengan raut wajah heran mendengar cerita Miki.

"Hahaha! kau melihat sesuatu yang tidak ada gunanya, sampai-sampai hampir kehilangan tasmu hanya gara-gara pemandangan itu"tawa Kazu sambil melempar bantalnya kearah Miki.

"Hey! Jangan melempariku dengan bantal!"cemberut Miki yang langsung melempar kembali bantal milik Kazu.

"Ya ampun…Miki, kau itu benar-benar polos…aku jadi khawatir untuk tinggal bersama orang sepertimu dalam setengah tahun ini"gerutu Kira dengan tampang malas.

"Kira! Aku juga tidak akan menyusahkanmu~ aku tidak sepolos itu"gerutu Miki dengan wajah cemberut.

Kira hanya menghela nafas sementara Kazu masih tertawa cekikikan.

"Ah! Aku sampai lupa! Mana titipanku?"tanya Miki saat tiba-tiba ia teringat dengan air mineral & susu dinginnya.

"Ada di kantung belanjaan, tentu saja sudah tidak dingin lagi"sahut Kira sambil menunjuk kearah kantung belanjaan. Miki-pun langsung menghampiri kantung belanjaan yang ada dilantai ruang tamu bersama tas-tas lainnya dan langsung mencari titipannya.

"Ah…kau benar, sudah tidak dingin. Aku akan memasukannya kedalam kulkas"ucap Miki sambil beranjak dari ruang tamu mencari kulkas sembari menjelajahi apartemen barunya.

"Hmm…apartemen ini bagus juga"ucap Kazu sambil melihat tiap-tiap sudut tempat tinggal barunya itu.

"Yah..aku rasa untuk tiga orang pelajar seperti kita, ini lebih dari cukup"sahut Kira.

"Inilah salah satu dari pelayanan Higashi Gakuen"senyum Kazu.

"Kira! Kazu! Cepat kemari! Kita punya dua kamar disini! Ah! Kamar mandinya bagus!"seru Miki dari arah lain.

"Ckckck…dasar anak itu…"gerutu Kazu diikuti tawa kecil.

"Ayolah kita lihat"sahut Kira sambil tersenyum. Mereka-pun beranjak dari sofa dan menghampiri Miki yang ada didapur.

"Lihat! Lihat! Dua kamar! Dan ini cukup luas~~"ucap Miki dengan nada bersemangat. Ia berlari memasuki salah satu kamar dan langsung meloncatkan tubuhnya diatas tempat tidur yang empuk.

"Kazu ikut!"seru Kazu yang ikut menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur.

"Ya ampun…bisa-bisanya aku tinggal serumah dengan orang-orang seperti ini"gerutu Kira sambil menatap aneh kedua temannya yang sedang bermain diatas tempat tidur. Ia-pun menghampiri mereka.

"Kita hanya tiga orang disini, kamar disebelah mau dipakai?"tanya Kira.

"Pakai saja, masa dibiarkan kosong~"ucap Kazu yang masih berguling-guling diatas tempat tidur.

"Kalau begitu salah satu dari kita ada yang tidur sendiri?"bingung Miki.

Ketiganya-pun terdiam sejenak.

"Kau saja"sahut Kira & Kazu berbarengan sambil menunjuk kearah Miki.

"Hee? Kenapa aku? Aku tidur sendiri?"kaget Miki dengan raut wajah memelas.

"Kau itu-kan suka menggambar…pasti setiap hari banyak kertas-kertas yang bertebaran dilantai maupun meja belajar karena hobimu itu…sebaiknya kau punya kamar sendiri untuk menyimpan kertas-kertas itu"jelas Kazu. Kira hanya mengangguk setuju.

"Aku tahu pikiran kalian…kalian pasti berpikir aku ini seperti seorang komikus punya kamar berantakan dengan setumpuk kertas bertebaran dimana-mana"cemberut Miki.

Kira & Kazu-pun mengangguk serentak sambil tersenyum.

"Kau bisa bereskan sendiri-kan kamarmu? Karena aku dan Kira punya urusan masing-masing, kami rasa kami juga cukup repot untuk membereskan kamar berdua"senyum lebar Kazu.

"Ash…dasar! Kalian berdua ini menyebalkan!"kesal Miki sambil melempari kedua temannya dengan bantal. Kira & Kazu hanya bisa mengelak dan tertawa.

"Baiklah, tapi malam ini kita tidur bertiga ya~ aku lelah sekali kalau harus membereskan kamar sekarang"pinta Miki dengan wajah penuh harap.

"Iya sudah, malam ini kita tidur bertiga disini!"seru Kazu.

"Baik..baik..cepat tidur sekarang! Besok kita masih harus membereskan barang-barang bawaan kita, hari Senin kita sudah masuk sekolah"ucap Kira sambil meninggikan nada bicaranya.

"OK!"sahut Miki & Kazu berbarengan. Mereka-pun segera mengganti baju mereka, membereskan sedikit barang-barang kecil yang ada diransel, kemudian pergi tidur.

***
Kazu POV

Hari ini adalah hari pertamaku dan juga kedua temanku menginjakkan kaki di Sekolah Internasional Myeoungdam ini.

"Woah…setara dengan Higashi Gakuen, mungkin ini lebih hebat"ucap Miki yang terpukau dengan gedung dan juga lingkungan sekolah ini.

"Sepertinya ada juga murid pertukaran pelajar lain selain kita"ucap Kira sambil melirik sekelilingnya. Memang benar, cukup banyak murid asing yang bertebaran di lingkungan sekolah ini.

"Tentu saja, ini-kan sekolah internasional. Baiklah, ayo kita segera keruang kepala sekolah"ujarku yang langsung menarik tangan kedua temanku itu.

"Aku di kelas 1-A…"gumamku sambil melirik denah kecil mengenai letak-letak kelas didalam gedung luas ini. Aku masih mencari dimana kelasku.

"Ah! Disana!"seruku saat menemukan sebuah ruangan bertuliskan kelas 1-A. Aku-pun merapikan kembali seragam baruku, kemudian rambutku, sebelum aku mengetuk pintu dan masuk kedalamnya. Tak lama setelah yakin aku sudah siap, aku-pun mengetuk pintu dan masuk kedalam setelah aku mendengar sahutan dari seorang guru di dalam untuk menyuruhku masuk.

"Ah..kau murid pertukaran yang datang dari Jepang-kan?"sapa ramah seorang guru wanita dihadapanku.

"Iya, selamat siang"sahutku sambil membungkukukan badanku. Guru itu-pun menyuruhku masuk. Murid-murid lain langsung menatapku.

"Dimana teman-temanmu yang lain? Bukankah ada 3 orang?"tanya Guru itu.

"Mereka dikelas lain, kami tidak ada yang sekelas"jelasku berusaha untuk tetap tersenyum.

"Jadi begitu, baiklah. Anak-anak! Dia adalah murid pertukaran pelajar dari Jepang!"Guru itu mengumumkan soal identitasku di hadapan semua murid.

"Nah, silahkan perkenalkan dirimu"senyum Guru itu. Aku-pun membalikkan badanku kearah 'calon' teman-teman sekelasku. Wew~ aku sedikit gugup.

"Selamat siang semuanya! Perkenalkan namaku Uzumi Kazu, aku murid pindahan dari Higashi Gakuen yang ada di Jepang, aku akan berada disini selama setengah tahun kedepan. Salam kenal~ aku mohon kerjasama kalian"ucapku dengan suara lantang dan berusaha tersenyum.

Teman-teman sekelasku langsung menyahut dan menyambutku dengan ramah. Yah…sekarang mereka adalah teman-teman sekelasku, bukan lagi calon, karena sambutan ini berarti mereka sudah menerimaku-kan?

Guru-pun memperkenalkan dirinya padaku. Ia juga memberitahuku siapa ketua kelas dan siapa saja orang-orang yang bisa membantuku di kelas ini. Aku-pun duduk dibangku yang sudah ditunjukkan oleh Guruku.

Kazu POV

Sekarang waktunya istirahat siang. Aku-pun merapikan buku-bukuku, dan memasukannya kedalam tas.

"Uzumi?"panggil salah seorang teman sekelasku. Aku-pun menoleh, kulihat beberapa orang teman sekelasku (yang perempuan) menghampiriku sambil tersenyum ramah.

"Iya?"sahutku dengan senyum.

"Perkenalkan namaku Kim Hyunmi, ini teman-temanku…"ucap salah seorang tersebut yang bernama Hyunmi.

"Salam kenal, namaku Choi Suhee"ucap salah seorang lagi, Suhee.

"Halo, aku Xia Mei, aku juga murid pertukaran, aku dari China"senyum seorang gadis bermata sipit dan berkulit putih, Xia Mei.

"Iya, salam kenal, Uzumi Kazu…ah! Panggil saja aku Kazu, agar kita lebih akrab"senyumku.

"Jadi kau disini selama setengah tahun?"tanya Hyunmi.

"Emm…mungkin kurang dari 7 bulan"sahutku.

"Kalau aku, setahun akan berada disini"ucap Xia Mei.

"Wah…berarti kau menghabiskan tahun pertamamu disini ya, Xia Mei"senyumku sambil melirik kearah Xia Mei, dan dia hanya tersenyum.

"Oh iya, kudengar kau kesini bersama dengan temanmu? Murid pertukaran juga?"tanya Suhee.

"Iya, perwakilan dari Higashi Gakuen-sekolahku ada 3 orang, aku dan kedua temanku Akegawa Kira & Amakura Miki"jelasku.

Tiba-tiba saja seisi kelas menjadi ramai, terutama perempuan(?). Mereka bergerombol berdiri dipinggir jendela kelas, melihat keaarah bawah.

"Itu dia! Jonghun sunbae!"seru salah seorang dari mereka.

"Apa? Mereka sudah datang kesekolah? Berarti Hongki sunbae sudah sembuh ya?"tiba-tiba saja Hyunmi ikut berseru dengan yang lainnya.

"Ha? Ada apa? Kenapa jadi ramai seperti ini?"bingungku yang masih tidak tahu apa-apa.

"Ah…aku lupa kau baru disini. Kazu, kemari~"Xia Mei menarik tanganku. Masih dengan tatapan bingung, terpaksa aku-pun ikut dengannya mendekati jendela kelas.

"Itu! Kau lihat sekumpulan cowok-cowok keren itu? Mereka adalah cowok-cowok terpopuler di sekolah ini!"seru Xia Mei sambil menunjuk-nunjuk 3 orang laki-laki yang ada di lapangan bawah.

Aku mencoba memperjelas penglihatanku dengan kacamataku. Aku lihat 3 orang laki-laki sedang berjalan bersama di pinggir lapangan. Tapi aku tidak bisa melihat wajah mereka, terlalu jauh (untuk mataku)

"Aku tidak bisa melihat wajahnya Xia Mei~ mataku minus"ucapku.

"Kalau begitu aku beritahu namanya, yang sebelah kiri adalah Jonghun sunbae, yang tengah adalah Hongki sunbae, dan yang paling kanan adalah Minhwan, dia satu angkatan dengan kita"seru Suhee yang tiba-tiba sudah berada disebelahku dan Xia Mei.

Aku-pun mencari-cari Hyunmi, sepertinya ia ada dibarisan lain yang memenuhi jendela kelas ini, berteriak histeris seperti yang lainnya saat melihat ketiga lelaki tersebut.

***
Kira POV

Kelasku adalah 1-F, awalnya suasana disini sama seperti kelas-kelas lainnya. Kami belajar seperti biasa, mengobrol, dan tentu saja teman-teman disini menyambutku dengan ramah. Aku-pun sudah mendapat teman baru bernama Shinhye & Mario, murid lelaki pertukaran dari Amerika.

Namun tiba-tiba saja seisi kelasku menjadi gaduh saat seseorang berteriak…

"Hongki sunbae!"

"Kira-san…tidak mau melihat mereka?"tanya Mario dengan penuh semangat.

"Memangnya ada apa?"bingungku. Tiba-tiba saja Shinhye menarik tanganku menuju jendela kelas.

"Yang itu namanya Hongki sunbae! Yang itu Jonghun sunbae! Dan yang paling kecil Minhwan! Dia sama-sama kelas satu seperti kita, oh iya! Minhwan itu ada dikelas kita!"seru Shinhye sambil menunjuk-nunjuk kearah 3 orang laki-laki yang berada di lapangan bawah.

"Apa? Kenapa dari tadi aku tidak melihatnya?"tanyaku heran. Aku bahkan baru tahu kalau dikelasku ada yang namanya Minhwan. Aku benar-benar tidak melihatnya dari tadi.

"Aku rasa ia baru saja datang bersama dengan sunbae-sunbaenya itu~"senyum Shinhye.

"Ha? Baru datang? Aku baru tahu ada peraturan seperti itu…"aku semakin bingung dengan situasi yang terjadi. Baik Shinhye maupun Mario, mereka hanya bisa tersenyum menanggapi pertanyaanku.

"Lalu…Siapa mereka?"tanyaku heran. Mengapa orang-orang ini histeris saat melihat mereka dilapangan, ini seperti segerombolan fans yang meneriaki aksi idolanya.

"Kira-san belum tahu apa-apa…mereka adalah 3 orang lelaki yang paling populer disekolah kita!"seru Mario yang ada disampingku. Kulihat senyum bahagia terpampang diwajahnya saat melihat ketiga lelaki tersebut.

"Hah? Begitu-kah?"ucapku datar, masih dalam keadaan bingung. Jika Mario menyukai mereka (yang sesama lelaki), aku sudah tidak heran. Sejak awal aku berkenalan dengannya memang ada yang aneh, dia seperti perempuan. Yah, laki-laki feminim (menurutku), tapi kurasa dia bukan 'Gay', kuharap tidak separah itu. (=_=)

"Syukurlah~ Hongki sunbae sudah sembuh"senyum lega Mario.

"Hee? Memang ada apa dengannya?"tanyaku.

"Sudah 5 hari Hongki sunbae tidak masuk sekolah karena demam. Ia dirawat dirumahnya. Selama Hongki sunbae sakit, Jonghun sunbae dan Minhwan juga tidak masuk sekolah, mereka menemani Hongki sunbae. Aaah…benar-benar persahabatan yang indah"jelas Shinhye kepadaku yang masih menganga heran dengan semua situasi ini.

***
Miki POV

"Ha? Itu hanya demam-kan? Kenapa sambutan kalian sampai seperti ini? Seperti menyambut seorang Kaisar yang baru saja sembuh dari sakitnya saja…"ucapku dengan nada sedikit terkejut saat mendengar cerita dari teman baruku, Soyeon. Yah…3 lelaki pujaan satu sekolah, umm…Hongki sunbae, Jonghun sunbae, Minhwan? Itu yang aku ingat.

"Tentu saja~ mereka seperti pangeran sekolah ini~ karena itu kami sangat bersyukur Hongki sunbae sudah sembuh"senyum bahagia Soyeon.

"Miki! Kenapa kau tidak coba melihat mereka?"seru Yoona, teman baruku juga. Sekarang ia menarik-narik tanganku untuk mendekati jendela lorong.

Aku juga kedua teman baruku, Soyeon & Yoona baru saja kembali dari kantin untuk membeli makan -pun berjalan-jalan sambil mengitari seluruh sekolah bersama Soyeon & Yoona. Namun tiba-tiba saja langkah kami terhenti saat seisi lorong sekolah bergerombol menghampiri jendela dan berteriak…

"Minhwan!"

"Aah…kencang sekali teriakannya~"gerutuku pelan dengan wajah cemberut saat salah seorang murid (perempuan) berteriak memanggil nama itu tepat disampingku.

"Lihat itu Miki~ dia yang namanya Minhwan, dia satu angkatan dengan kita, umurnya sama. Aah..aku harap aku bisa sekelas dengannya"ucap Yoona dengan raut wajah berharap.

"Memangnya dia dikelas berapa?"tanyaku lagi yang masih belum menatap ketiga pujaan tersebut.

"Minhwan di kelas 1-F"jawab Soyeon.

"1-F?"aku-pun membuka roti kismis yang sejak tadi kupegang, aku bahkan belum sempat memakannya karena keributan ini.

Aku membalikkan tubuhku, mencoba melihat kearah apa yang dilihat oleh satu sekolah ini sekarang (mungkin). Aku melihatnya, 3 orang lelaki tampan berjalan di lapangan bawah. Aku-pun menggigit roti kismisku.

"Puuuffttthhhh!"aku menyemburkan roti kismis yang baru saja kugigit dari dalam mulutku saat mataku tertuju pada salah satu dari pujaan itu.

"Miki? Kau kenapa?"kaget Yoona saat melihatku terdiam kaku disampingnya.

"Miki~~ semburan rotimu mengenaiku~~"gerutu Soyeon sambil membersihkan bajunya.

"Di…Dia…"ucapku terbata-bata.

"He? Kenapa?"tanya Yoona & Soyeon serentak.

"Dia-kan….orang yang kemarin?"gumamku dengan mata terbelalak, terkunci pada salah satu pujaan tersebut.

***
Author POV

"Entah kenapa aku merasa sambutan ini semakin meriah dari biasanya…"gumam seorang pria tampan berhidung indah, Choi Jonghun.

"Hehe…tentu saja, mereka-kan mencintaiku~"senyum manis terpampang dari seorang lelaki dengan nilai maksimum untuk 'smile'nya. Ia punya mata yang indah dan juga wajah yang cantik, Lee Hongki.

"Hyung…padahal kau hanya demam, bagaimana kalau kau benar-benar sakit?"tawa kecil seorang lelaki 'Baby Face', dengan nilai tinggi untuk Cuteness yang dimilikinya. Lelaki dengan umur termuda dari ketiganya, Choi Minhwan.

"Hey! Kau pikir demam itu bukan sakit? Ash…padahal aku cukup menderita waktu itu"gerutu Hongki sambil memukul kepala adik kelasnya itu. Raut wajahnya yang cemberut semakin membuatnya terlihat Perfect.

"Ash…sudahlah, dasar kalian berdua ini. Ayo kita cari tempat lain, diburu oleh sekitar 1000(?) mata ini membuatku tidak nyaman"ucap Jonghun yang langsung memisahkan kedua partnernya yang sedang ribut dengan masalah kecil.

"Baiklah, ayo kita cari makan Hyung. Aku sudah lapar~"ujar Minhwan.

"Ok! Aku juga harus makan sekarang!"sahut Hongki.

Mereka-pun pergi meniggalkan lapangan, menghilangkan jejak dari ketiga Pujaan sekolah.

To Be Continued.. (^_^)

Now Playing : FT Island – Friends (I feel this is the right first ending song for this fiction)

Dimohon reviewnya readers ^^

Gomawo~