:: Chapter 2 is UPDATE::

.

.

Check this out

Down With Love

Chapter 2

3

2

1

Action... Happy Reading!

Habis baca... Dont Forget to Review Ok..!

.

.

.

Disclaimer: Only Masashi Kishimoto Seorang.

Pair: Sasuke U x Sakura H

Down With Love

Chapter 2

Sakura yang merasa hand phonenya berbunyi itu pun langsung mengecek hpnya. Ternyata benar hp Sakura yang kembali berbunyi.

"Hand phonemu?" tanya Ino memastikan.

"Iya...Sebentar ya?" Sakura lalu bangkit dari duduknya lalu sedikit menjauh dari teman temannya untuk mengangkat telepon yang masih bernyanyi nyanyi itu.

"Hallo... Kak Sasori..." sapa Sakura pada sang kakak di telepon.

"Hallo Sakura, kau ada di mana?" tanya Sasori kakak Sakura.

"Aku ada di Restoran. Kakak ada dimana? Masih di kantor?"

"Iya... Sudah makan?" tanyanya lagi.

"Iya sudah... Kalau kakak?"

"Belum, pekerjaan di kantor masih banyak.."

"Lebih baik kakak cepat makan... Kalau tidak nanti kakak bisa sakit" suruh Sakura.

"Iya... Nanti kakak makan... Apa Sasuke juga ada disana?"

"Iya Sasuke ada, teman teman yang lain juga ada..." jawab Sakura dengan sedikit menoleh ke arah Sasuke yang juga tengah memperhatikannya.

"Oh... Lalu bagaimana dengan fitting bajunya?"

"Fitting bajunya sudah selesai... Foto pre wedding juga sudah di lakukan. Gedung untuk resepsinya juga sudah di dapat." Sakura langsung menjelaskan semuannya daripada kakaknya menanyakannya satu persatu.

"Oh... Baguslah kalau begitu... Sudah ya Sakura, kakak masih banyak pekerjaan..."

"Ya.. Tuuuttt..." Dan telepon pun terputus.

.

~ ~ ~ D. W .L ~ ~ ~

.

"Dari siapa?" tanya Sasuke begitu Sakura selesai berbincang dengan kakaknya di telepon.

"Dari Kak Sasori.." jawab Sakura yang berjalan kembali ke mejanya.

"Kalau cuma dari Kak Sasori. Kenapa kau harus menjauh segala?" tanya Ino.

"Aku takut di tertawakan kalian lagi..." ucap Sakura sembari duduk kembali di kursinya.

"Kakakmu itu masih saja over protective padamu ya Sakura.." ucap Sasuke.

"Mau bagaimana lagi aku kan adik satu satunya Kak Sasori, jelas kak Sasori sangat menyayangiku.." ucap Sakura dengan sedikit kebanggaan. Lalu sedikit menjulurkan lidahnya pada Sasuke.

"Apa Kak Itachi tidak pernah menyayangimu Teme?" tanya Naruto pada Sasuke. Dan tanpa di ketahui Sasuke. Naruto mencoba mengambil makanan milik Sasuke.

"Tentu saja Baka Aniki itu menyayangiku. Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Tidak...Aku pikir kau iri dengan Sakura-chan. Karena Sakura-chan sangat di sayangi oleh Kak Sasori..."

"Tentu saja tidak Dobe..." kata Sasuke sembari menepis tangan Naruto yang mencoba mengambil makanannya menggunakan sumpit.

"Auww... Sakit Teme." Kata Naruto sembari menarik tangannya yang sudah terkena sumpit Sasuke.

"Salahmu sendiri. Siapa bilang kau boleh mengambil makanan milik orang lain. Makan saja ramenmu itu..." kata Sasuke dengan menunjuk ramen Naruto yang masih belum habis itu.

"Hinata-chan.. lihat, tanganku jadi merah gara gara kena sumpitnya Teme..." kata Naruto manja pada Hinata. Sembari memperlihatkan punggung tangannya yang terkena sumpit Sasuke.

"Sini... Biar aku tiup Naruto-kun..." Hinata pun mulai meniupi punggung tangan suaminya dengan lembut.

.

D

.

W

.

L

.

Setelah keluar dari mobil sport tunangannya yang mengantar. Gadis berambut pink yang berumur 22 tahun itu berjalan memasuki sebuah gedung bertingkat. Gedung ini adalah kantor tempat Sakura bekerja. Bukan, tepatnya kantor maskapai penerbangan tempat Sakura bekerja menjadi pramugari. Kantor Garuda Konoha Airlines (GKA). Masakapai penerbangan nomor satu yang ada di Konoha. Setelah sedikit bertegur sapa dengan pegawai resepsionis dan beberapa pegawai yang kebetulan bertemu. Sakura melanjutkan dengan menaiki lift menuju ruangan atasannya.

Tadi setelah dari restoran Kariya. Sakura memutuskan untuk pulang, tentu ia di antar oleh tunangannya. Namun saat perjalanan mengantar Sakura pulang. Tiba tiba Sasuke mendapat telepon dari percetakan. Mereka memberitahukan kalau undangan pernikahan Sasuke dan Sakura sudah jadi, dan mereka harus mengambilnya di percetakan. Tepaksa Sasuke dan Sakura merubah tujuan mereka yang semula mau ke rumah Sakura menjadi ke percetakan dulu. Setelah mengambil berkardus kardus undangan pernikahan mereka itu. Sakura dan Sasuke menuju ke apartmen pribadi Sasuke. Yang nantinya akan menjadi tempat tinggal Sasuke dan Sakura setelah menikah nanti. Dan pada saat pasangan calom pengantin ini sedang asyik memberi label nama orang orang yang akan mereka undang di pernikahan mereka pada undangan undangan tersebut. Tiba tiba atasan Sakura menelpon dan meminta Sakura untuk menemuinya. Dan sebagai pekerja yang baik Sakura pun harus memenuhi panggilan dari bosnya itu. Walaupun itu membuat tunangannya Sasuke cemberut tingkat tinggi. Sakura jadi ingin tertawa jika mengingat muka cemberut Sasuke saat mengantarnya ke sini tadi.

Tanpa terasa Sakura sudah berjalan sampai di lantai 5. Begitu sampai di depan ruangan atasannya. Sakura sudah di sambut oleh seorang wanita berambut hitam pendek yang duduk di meja sekertaris. Wanita itu bernama Shizune, sekertaris bos Sakura. Begitu ia melihat Sakura. Shizune langsung tersenyum ramag ke arah Sakura yang dia balas dengan senyum ramah pula oleh Sakura. Kemudian Shizune mengarahkan jempol kanannya ke arah pintu ruangan atasan Sakura. Seakan mengatakan pada Sakura 'bos ada di dalam, dia sudah menunggumu'.

"Terima kasih Kak Shizune..." ucap Sakura lalu memasuki ruangan atasannya itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Shizune hanya mengangguk menjawab ucapan terima kasih Sakura itu. Lalu melanjutkan pekerjaannya.

.

~ ~ ~ D. W .L ~ ~ ~

.

"Bibiii..." Seru Sakura memasuki ruangan atasannya itu.

Tampak seorang wanita paruh baya yang berusia sekitar 40 tahunan duduk di balik meja kerjanya yang ada di ruangan yang cukup luas itu. Wanita itu adalah Tsunade Senju, direktur utama maskapai penerbangan ini (GKA). Beliau juga adalah bibi kandung Sakura dan Sasori. Karena Tsunade adalah kakak kandung ibu Sakura yang sudah meninggal lebih dari 10 tahun yang lalu. Sejak kedua orang tua Sakura dan Sasori meninggal. Tsunade lah yang mengurus kedua kakak beradik ini. Tsunade merawat mereka dengan penuh kasih sayang seperti ia merawat anak kandungnya sendiri. Bukan hanya merawat saja, Tsunde juga membesarkan mereka serta membiayai seluruh pendidikan mereka hingga keduanya dapat meraih gelar sarjana. Saat Sakura masuk ke Akademi Pramugari pun Tsunade yang menanggung seluruh biayanya. Dan setelah Sakura lulus dari akademi, kebetulan Sakura di terima di maskapai penerbangan yang di pimpin oleh Tsunade. Walaupun Sakura adalah keponakan seorang direktur, Tsunade tidak pernah berlaku khusus pada Sakura. Beliau memperlakukan Sakura sama seperti Ino dan Tenten serta Pramugari yang lain.

"Kau sudah datang Sakura..." tanya Tsunade.

Sakura yang masih berjalan itu hanya menjawab dengan anggukan. Lalu segera duduk di kursi empuk yang ada di hadapan meja kerja bibinya itu.

"Bagaimana dengan persiapkan pernikahanmu?" tanya Tsunade. Yang sedang sibuk mengerjakan beberapa dokumen yang menumpuk di meja kerjanya.

"Yah... sudah 90 % beres. Gaun pengantin sudah, gedung beres, undangan tinggal di sebar, souvenir juga tinggal di ambil, catering juga sudah di urus oleh ibu Sasuke, dekorasi gedung juga sudah di bicarakan, foto pre wedd juga sudah."

Sakura terus menyebutkan segala tetek bengek mengenai persiapan pernikahannya. Dengan jemari jemarinya yang indah juga ikut menghitung. Gadis berambut pink ini mengadah ke atas sedang mengingat ingat lagi apa masih ada yang kurang dengan persiapan pernikahannya. Sementara Tsunade yang sudah selesai dengan pekerjaanya itu hanya memperhatikan Sakura sembari tersenyum. Ia tidak menyangka keponakan kecilnya itu kini sudah berubah menjadi seorang gadis yang cantik yang sebentar lagi sudah akan menjadi seorang pengantin.

"Ya... Sepertinya semuanya sudah beres..." kata Sakura yang sudah tidak menemukan kekurangan pada persiapan hari bahagianya itu.

"Hi...Hi...Hi.." Tsunade hanya tertawa kecil melihat Sakura yang terasa lucu di hadapannya.

Kontan bibir Sakura mengerucut mendengar tawa Bibinya itu. "Kenapa bibi tertawa?" tanya Sakura.

" Tidak... Aku hanya tidak menyangka ternyata bubble gum kecilku ini sudah besar sekarang. Sudah mau menikah dan akan menjadi seorang istri. Mengalahkan bibinya ini..." jawab Tsunade sembari mengacak pelan rambut Sakura bagian depan.

"Kenapa bibi tidak menikah lagi saja..." kata Sakura.

Sembari kedua tangannya menopangkan dagu di atas meja. Saat ini Sakura persis sepeti anak tk yang sedang serius mendengarkan cerita dongeng yang di bacakan oleh gurunya.

"Haahh..." Tsunade hanya menghela nafas pendek. Lalu menyandarkan dirinya di kursi kerjanya yang empuk dan dapat berputar itu. "Memangnya ada yang mau dengan wanita tua seperti ku ini." kata Tsunade.

"Dengan paman Jiraiya saja." usul Sakura.

"Tidak mau. Aku tidak mau dengan pria tua yang genit seperti itu." Jawab Tsunade lantang dan tegas. Wanita berambut pirang itu kembali menyandarkan tubuhnya di kursi.

Sakura mengubah posisi tangannya, yang semula meopang dagu Sakura. Menjadi ia sedekapkan di atas meja yang pada bagian atasnya beralaskan kaca itu.

"Bibi masih mencintai paman Dan ya?" ucap Sakura tiba tiba membuat Tsunade sedikit tersentak. Namun satu detik kemudian Tsunade mengembalikan ekspresi wajahnya seperti semula. Ia menolah menatap ke luar jendela, memandangi langit yang sekarang telah berubah warna menjadi jingga. Di sebabkan karena matahari telah mulai kembali ke ufuk barat.

Apa yang di katakan keponakannya itu memang benar. Tsunade masih mencintai laki laki yang dulu pernah menikahinya itu. Laki laki yang bisa merebut hati dan cintanya sampai sekarang. Laki laki yang 7 tahun lalu meninggalkan Tsunade untuk selamanya. Dan Kato suami Tsunade, adalah seorang pilot yang gugur dalam tugas. Pada kecelakaan pesawat 7 tahun lalu.

~ ~ ~ D. W .L ~ ~ ~

"Oh... Iya kenapa bibi memanggilku kesini, ada apa?" tanya Sakura. Sakura buru buru mengubah topik pembicaraan mereka, sebelum ia melihat bibi yang ia sayangi itu semakin bersedih karena mengenang suaminya.

"Bibi..!" panggil Sakura lagi karena Tsunade tidak menyahut. Wanita itu masih sibuk melamun.

"Oh... Iya, kenapa Sakura?" tanya Tsunade.

"Kenapa bibi memanggilku kesini?" Sakura mengulang kembali pertanyaannya.

Sebelum menjawab pertanyaan Sakura sekaligus membicarakan hal yang seharusanya ia bicarakan tadi. Tsunade menegakkan posisi duduknya lalu mensedekapkan kedua tangannya di atas meja sama seperti Sakura.

"Begini Sakura, sebenarnya aku mau minta tolong padamu. Tapi itu pun kalau kau bersedia, dan mendapatkan izin dari kakakmu juga calon suamimu."

"Tolong apa?"

"Untuk penerbangan ke China besok kita kekurangan armada Pramugari... Jadi..."

"Bibi menyuruhku untuk ikut penerbangan itu kan..." sela Sakura melanjutkan kata kata yang ingin di ucapkan Tsunade.

"Iya... begitulah. Bagaimana kau bersedia? Sebenernya penerbangan ini jadwalnya Tenten, tapi kau tau kan kalau Tenten pasti tidak bisa. Tapi kalaupun bisa aku ragu untuk menyuruhnya. Neji Hyuuga itu menyeramkan." Kata Tsunade sedikit berbisik pada Sakura.

"Hi..hi...hi..." Sakura hanya tertawa kecil.

"Dan kalau aku menyuruh Ino, pasti dia akan marah marah. Jika di suruh bekerja pada saat masih cuti. Jadi hanya kau yang bisa ku andalkan Sakura." Jelas Tsunade dengan mimik wajah yang sedikit memelas.

"Baiklah aku mau..."

"Terima Kasih bubble gum kecilku..."

"Bibi... jangan panggil aku bubble gum. Aku sudah besar." Ucap Sakura kesal.

.

~ ~ ~ D. W .L ~ ~ ~

.

"Apa? Direktur memintamu untuk ikut penerbangan?" tanya Ino.

Saat ini Sakura ada di apartmen Ino bersama para wanita. Tadi sepulang Sakura dari kantor GKA, Sakura mampir dulu ke minimarket untuk membeli beberapa keperluan. Pada saat itu Ino menelponnya meminta Sakura ke apartmennya karena Hinata dan Tenten juga sedang berada di apartmen Ino. Jadilah Sakura mampir ke apartmen Ino terlebih dahulu.

Sakura hanya mengangguk menjawab pertanyaan sahabatnya itu. Karena mulutnya tengah sibuk mengunyah camilan yang di suguhkan oleh Ino.

"Bibimu itu seenaknya sekali ya. Sudah tau kau mau menikah tapi malah disuruh kerja." Gerutu Ino. Sebelum menanggapi ucapan Ino, Sakura menelan dahulu makanan yang sedang di kunyahnya. Lalu meminim segelas orange jus yang ada di meja.

"Habis mau gimana lagi. Sebenernya sih ini jadwalnya Tenten..." bisik Sakura pada Ino. Sedangkan Ino hanya mengangguk angguk

"Kalian berdua membicarakanku ya?" tanya Tenten yang tiba tiba muncul bersama Hinata. Tenten baru saja dari kamar mandi. Sedangkan Hinata baru saja dari dapur untuk membuat minuman.

" Tidak, siapa yang membicarakanmu. Kau ini sensitif sekali..." kata Ino.

"Haaahhh..." Tenten hanya menghela nafas pelan lalu duduk di sofa di sebelah sofa yang di duduki oleh Sakura dan Ino.

"Kau masih mual, Tenten?" tanya Sakura.

"Ya... Begitulah." Jawab Tenten sembari tersenyum malas.

Sakura hanya tersenyum melihat sahabatnya sedari SMA itu. Karena nanti ia juga akan mengalami hal yang sama dengan apa yang di alami oleh Tenten saat ini.

"Kalian berdua sedang membicarakan apa?" tanya Hinata.

Dan obrolan keempat wanita itu mungkin akan terus berlanjut hingga larut malam. Kalau saja Naruto dan Neji tidak menelpon istri mereka. Meminta Hinata dan Tenten untuk segera pulang.

~ ~ ~ D. W .L ~ ~ ~

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, tapi pemuda berambut raven yang berbentuk unik ini masih saja betah duduk diam di meja kerjanya. Mengerjakan pekerjaanya yang masih belum selesai. Saat ini Sasuke bekerja sebagai manager di sebuah perusahaan advertising terbesar di Konoha. Uchiha Advertishing, perusahaan yang sebenarnya adalah perusahaan milik keluarga Sasuke sendiri. Sedari tadi pemuda bermarga Uchiha itu masih saja sibuk dengan laptop dan beberapa dokumen yang masih di kerjakannya. Padahal jika ia tahu seluruh karyawan kantornya tengah sibuk berjalan kesana kemari untuk segera menyelesaikan pekerjaanya supaya mereka bisa cepat cepat keluar untuk makan siang. Akan tetapi Sasuke sepertinya ia masih santai santai saja mengerjakan semuanya seperti tidak terburu waktu sama sekali. Sasuke memang tidak bisa meninggalakan pekerjaanya jika pekerjaannya itu belum benar benar selesai. Ia tidak suka jika harus bekerja setengah setengah.

Tiba tiba terdengar suara nyanyian ringtone handphone, ternyata hp Sasuke yang berbunyi. Mendengar ringtone itu Sasuke pun menghentikan pekerjaanya dan segera mengangkat handphone flip warna hitam yang terletak di sebelah kanan laptopnya itu. Ia tersenyum saat mengetahui siapa yang sedang menelponya, membuat pekerjannya terhenti itu.

Mungkin Sasuke akan marah jika orang lain yang menelponnya saat ini. Tapi jika yang menelponnya adalah wanita yang paling ia cintai, wanita yang sudah ia kenal selama lebih dari separuh hidupnya itu. Wanita yang selalu mengisi hari hari Sasuke dengan cinta. Satu satunya wanita yang berhasil membuka gembok yang mengunci rapat rapat hati Sasuke. Dan yang paling penting wanita yang sebentar lagi akan menjadi pendamping hidupnya... Haruno Sakura.

"Hallo... Sakura.." Sasuke mengangkat teleponnya sembari menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya itu.

"Hallo... Sasuke-kun..." jawab Sakura di seberang telpon sana. Sama seperti biasa Sakura selalu menjawab dengan nada ceria. Dan itu membuat hati Sasuke terasa hangat.

"Sasuke-kun kau sudah makan belum?" tanya Sakura.

"Belum... Memanya kenapa Sakura?"

"Makan siang bareng yuk..." Ajak Sakura.

Sebelum mengiyakan ajakan tunangannya itu. Sasuke melihat dulu jam tanganya yang melingkar di pergelangan tangannya itu sembari berpikir.

"Hn baiklah, dimana?" jawab Sasuke setuju.

"Di cafe dekat kantormu saja..."

"Hn..."

"Ya.. Sudah sampai ketemu di sana, I love you...Sasuke-kun.."

" Hn... I love you to... Sakura..."

Sepertinya Sasuke harus menghentikan pekerjaanya sejenak. Sasuke menghela nafas sejenak sembari membereskan dokumen dokumen dan laptopnya. Namun sebuah senyum kecil tersungging di bibir Sasuke. Ya... Sakura memang bisa membuat Sasuke melepaskan segalanya.

~ ~ ~ D. W .L ~ ~ ~

T...B...C

.

Chipoet23: Ini udah apdate..thank you... salam kenal..^^

Ghifia Kuraudo: Iya nih... aq lagi pengen bikin FF Naruto.. Thank you Pia-chan..^^

Elang-hitam: Kenapa manggil Kak, umur kmu brapa? Thank you, salam kenal jga..^^

Princesskisara: Ini udah apdate... thank you, salam kenal..^^

Haza ShiRaifu: Ini udah apdate.. thank you, salam kenal..^^

Me: Ini udah apdate... thank you, salam kenal..^^

Cherrysakusasu: Ini udah apdate... thank you, salam kenal..^^

Terima Kasih banyak atas Reviewnya... Entar Review lagi yaa...!

:::: Ninna Fumiya ::::