49 Days

Summary:: Sebuah kecelakaan yang membuat Sungmin harus mencari belahan jiwanya dan 3 orang yang benar-benar menyayanginya dalam wujud roh dan dalam waktu 49 hari.

Pair:: Kyumin (Kyuhyun and Sungmin) and other

Rated:: T

Warn:: Hati-hati! Terdapat kegaje-an, BL, OOC, Typo(s), dll. Hohohoho *plakk*

Disclaimer:: yang jelas bukan punya saya, mereka adalah hak YME, orang tua mereka dan diri mereka sendiri

Fic ini terinspirasi dari drama Korea 49 days. Tapi saya bukan plagiat lohh, soalnya alurnya kagak sama hehehe. Okelah mulai aja, yahh..

Enjoy.. ^^

_^.^.^.^.^.^.^.^.^.^.^_

Seorang namja manis yang kita kenal dengan nama Lee Sungmin sedang mengemudikan mobilnya dijalan raya. Disaat lampu merah menyala, ia berhenti dan menunggu namun matanya tertuju pada mobil yang juga berhenti diseberang perempatan. Ia terdiam, terpaku dan membatu. *halahh*

"S-Sunny.." gumamnya tidak percaya. Disana, ia melihat yeojyachingunya alias pacarnya *sama ajah!* sedang mencium pipi namja yang duduk disampingnya. Hatinya sakit seperti ditusuk beratus-ratus lidi lalu dipanggang*lha?* saat melihat pemandangan itu. Hatinya bertambah sakit saat melihat siapa pria yang dicium Sunny, yaitu sahabatnya sendiri. Choi Siwon.

Sayangnya, kedua orang itu tidak mengetahui keberadaan Sungmin. Saat lampu jalan berganti warna yang bertanda 'silahkan jalan'(?), Sungmin langsung melajukan mobilnya secepat mungkin agar dapat pergi dari tempat itu secepatnya. Ia tidak ingin melihat kejadian itu lebih lama lagi.

Sepanjang jalan ia hanya menatap kosong kedepan jalan, pikirannya kacau. Bagaimana bisa pacarnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Bagaimana bisa? Bagaimana? Mengapa? Siapa? Kapan? Dima-*digeplak*

"Apa yang telah kau lakukan, Sunny? Kau telah membohongiku, dan kenapa harus dengan dia? Kenapa harus dengan Siwon?"

Tiba-tiba, truk yang berada didepannya berhenti yang membuat Sungmin yang sedang tidak konsen pun kehilangan kendali dan menginjak rem secara tiba-tiba. Karena pengereman(?) yang secara tiba-tiba itu, membuatnya terdorong kedepan dan kepalanya menghantam stir mobil dengan sangat keras. Ia pun kehilangan kesadarannya.

Beberapa saat setelah itu, Sungmin pun tersadar namun ia tersadar diaspal jalanan. Ia sempat heran mengapa tubuhnya tidak merasa sakit dan kenapa tiba-tiba bisa tepar dijalan? Kan tadi dia teparnya dimobil. "Kok gak sakit sih?" gumamnya sambil menggrepe-grepe badannya tapi kemudian perhatiannya teralih ke orang-orang yang mengerumuni sebuah mobil. 'Kenapa yang dikerumuni malah mobil, kok bukannya aku yang jelas-jelas tepar dijalanan?' pikir Sungmin.

Sungmin POV

Apa sih yang mereka kerumuni itu? Mobil? Kok mobilnya seperti mobilku, ya?

Aku pun berjalan kearah sekerumunan orang-orang dan mobil yang sedang dikerumuni itu. Dan betapa kagetnya aku saat melihat mobil siapa itu dan siapa yang sedang terluka didalam mobil itu. Itu aku. Sekali lagi, itu AKU. Luka dikepalaku terlihat sangat parah, dan orang-orang itu sedang mengeluarkanku dari mobil dan membawaku masuk ke salam ambulans. Aku pun masuk kedalam ambulans itu, namun sebelum aku masuk kedalam ambulans itu mataku tidak sengaja melihat seorang namja yang juga sedang menatapku. Dia bisa melihatku, sedangkan orang lain tidak ada yang bisa melihat dan mendengar suaraku.

Sungmin POV End

'Aneh, dia bisa melihatku bahkan dia menatapku. Tapi mengapa orang lain tidak bisa? Apa aku sudah mati? Ohh, no! Aku kan belum menikah dan lagi, barang-barang koleksi pink-ku kan belum lengkap semua,terus nanti siapa dong yang merawat barang-barang pink-ku?' pikir Sungmin yang sudah mulai error.

Ambulans itupun akhirnya sampai dirumah sakit, (raga) Sungmin pun diturunkan dari ambulans dan segera dibawa keruang ICU. (Roh) Sungmin pun mengikuti dari belakang dengan harharmas, harap-harap cemas.

Ia pun menunggu didepan ruang ICU dengan cemas sambil jalan bolak-balik didepan pintu kayak setrikaan rusak.

Keluarga dan pacar Sungmin pun datang dengan wajah khawatir. "Appa, eomma, Sungjin-ah." Gumam Sungmin. Lalu ia melihat kearah samping, terdapat seorang perempuan berparas cantik namun berekspresi cemas.

"Huh, dasar perempuan asam. Ngapain sih datang kesini segala, sok khwatir. Huh!" Sungmin memalingkan wajahnya kearah lain sambil menggembungkan pipinya. Tanpa sengaja matanya menangkap seoarang namja yang memakai pakaian hitam sedang berjalan kearah lain.

'Namja tadi.' Pikirnya dan ia langsung pergi mengejar namja itu.

Namja itu memasuki sebuah ruangan, ruangan pasien. Saat salah satu suster keluar dari ruangan itu, Sungmin langsung masuk ke ruangan itu. Ingat kan, roh tidak bisa menyentuh sesuatu. "Hei, kau namja yang tadi kan? Kau bisa melihatku?" Tanya Sungmin poada namja itu. Namja itu menoleh tanpa mengatakan apapun, lalu pandangannya kembali teralih pada sosok yeojya yang tengah terbaring. Tiba-tiba mesin pendeteksi jantung *bener gak sih?* bergaris lurus pertanda bahwa sang yeojya telah meninggal dunia. Sungmin pun terkejut dengan kejadian tiba-tiba itu. Roh dari yeojya itu keluar dari tubuhnya

Namja itu pun membawa sang yeojya masuk ke pintu yang tampak sedikit bersinar(?). Yeojya itu pun masuk dan pintu tertutup lalu pintunya menghilang begitu saja seperti ditelan Shindong *dihajar Shindong+ELF*

"Ka-kau.. Kau malaikat pencabut nyawa?" Tanya Sungmin ragu-ragu. "Kau akan menjemputku juga?" lanjut Sungmin.

"Tidak, tepatnya aku adalah pengantar roh ke tempat yang seharusnya ia tinggal." Jawab sang namja. "Itu sama saja! Berarti kau menjemput roh manusia yang sudah mati." Kata Sungmin kesal karena namja itu berbelit-belit seperi ular.

"Yahh begitulah, dan aku tidak akan menjemputmu sekarang." Sang namja berkata dengan serius. "Lho? Kenapa? Bukankah saat aku kecelakaan kau berada ditempat itu?" Sungmin heran dengan perkataan namja itu.

"Hmmm, namamu Lee Sungmin. Keluar dari tubuhmu karena kecelakaan dari kesalahan orang lain, dan karena pada saat itu kau belum ditakdirkan untuk mati maka kau masih mempunyai kesempatan untuk hidup." Kata sang namja sambil membaca buku catatan yang entah dan kapan datangnya.

"Kecelakaan dari kesalahan orang lain?" ternyata loadingnya Sungmin lagi pending karena gak ada sinyal *lha?*

"Ya, saat itu ada seseorang yang melanggar peraturan kematiannya. Ia menolong seekor kucing dan pada akhirnya ia sendiri yang tertabrak. Padahal dibuku catatan tertulis bahwa kematiannya disebabkan oleh penyakitnya sendiri dan ia akan meninggal sekitar 1 bulan lagi, tapi dia malah meninggal lebih cepat dari pada yang seharusnya. Kejadian ini akan mengubah tanggal kematian orang lain juga." Jelasnya panjang lebar. *swer dah, bagian ini author bener2 ngarang*

Sungmin hanya ngangguk-ngangguk saja. "Oh ya, kau sudah tahu namaku kan? Lalu namamu siapa?" Tanya Sungmin penasaran.

"Umm, sebenarnya kami tidak punya nama hanya diberi nomor saja sebagai pengganti nama. Tapi teman-temanku memanggilku Leeteuk, jadi kau memanggilku Leeteuk atau Teukkie saja. Jangan lupa dengsn kata hyungnya dibelakang, aku lebih tua darimu."

Sungmin hanya mengangguk saja. "Oh, ya. tadi kau sempat bilang kalau aku punya kesempatan untuk hidup kan? Bagaimana caranya?" Sungmin tentu saja akan berusaha untuk hidup bagaimana pun caranya.

"Ada dua pilihan untukmu. Yang pertama, jika kau masih ingin hidup kau harus mencari pasangan benang merahmu yang kemungkinan kau kenal maupun yang tidak kau kenal, dan kau harus mencari 3 orang yang benar-benar menyayangimu tanpa rasa benci sedikitpun kecuali bagi orang yang memiliki hubungan orang tua denganmu. Meskipun orang itu sangat menyayangimu namun dia ada hubungan keluarga denganmu maka dia tidak ikut hitungan. Yang kedua, kemungkinan menemukan orang-orang itu sangatlah kecil. Jadi banyak orang-orang sepertimu yang memilih pilihan keduan ini, yaitu menyerahkan nyawanya alias memilih meninggal." Jelasnya dengan sangat panjang dan sangat lebar.

"Tentu saja aku pilih pilihan yang pertama, aku tidak akan membuat orang tua dan dongsaengku sedih dan aku juga masih ingin membeli barang-barang pink yang belum sempat kubeli. Jadi aku akan berusaha sebisa mungkin untuk hidup kembali. Eh, tapi bagaimana caranya aku mencari pasangan benang merahku? Pasangan benang merah maksudnya jodohku, kan? Dan bagaimana cara aku tahu kalau ada orang yang benar-benar menyayangiku kecuali keluargaku?" Tanya Sungmin.

"Jika dia memang jodohmu, maka dia akan dapat melihat wujudmu. Dan juga jika mereka yang bukan keluargamu itu sungguh-sungguh menyayangimu maka mereka juga akan dapat melihat wujudmu."

"Waah, kalau begitu gampang saja dong. Hanya dengan menunjukkan diri didepan orang-orang dan melihat reaksi mereka." Senyum Sungmin semakin lebar karena tugasnya sangat gampang.

"Tidak juga, kau harus membuat pasangan benang merahmu mencintaimu. Jika tidak bisa maka kau dinyatakan gagal. Dan jika kau telah berhasil menemukan mereka, meyakinkan mereka tentang dirimu dan membuat jodohmu mencintaimu, maka kau akan bisa kembali ketubuhmu dan hidup kembali. Jika tidak bisa diselesaikan maka kau akan kehilangan nyawamu." Jelasnya (lagi).

"Hmm, baiklah. Aku akan berusaha. Tapi kau akan ada disaat aku membutuhkan, kan?" Tanya Sungmin.

"Hn, ambillah ini. Kau tinggal menekan tombol ini dan aku akan datang." Jelasnya sambil memberikan benda seperti HP tapi tidak terlalu mirip dengan HP, agak mirip dengan talkie walkie karena ukurannya lebih kecil tapi juga tidak terlalu mirip, lebih seperti HP karena memiliki layar sentuh. *Readers: nie author maunya apasih? Author: hhehe, saya pun tak tahu.*

"Waktu 49 hari akan dimulai dari besok, persiapkanlah dirimu baik-baik." Lalu Leeteuk pun menghilang begitu saja seperti ditelan bumi. *duagh*

Lalu Sungmin pun kembali ke ruang ICU-nya, tepat saat ia sampai seorang dokter keluar dari ruangan ICU itu.

"Keluarga dari pasien Sungmin-ssi?" tany sang dokter.

"Saya, saya ayahnya Sungmin." kata appanya Sungmin. "Bagaimana keadaan Sungmin, dok?" Tanya appanya lagi.

"Sungmin-ssi... Dia koma." Kata dokter itu. Appanya hanya terdiam saat mendengar perkataan dokter. Sedangkan eomma Sungmin hanya menangis saat mendengar keadaan anaknya. Sungjin berusaha menenangkan eommanya, meskipun ia sendiri sangat terpukul dengan keadaan hyungnya.

Sungmin hanya memandang keluarganya dengan tatapan sedih. Sedih karena dia sedang mengalami koma dan juga sedih karena keluarganya sedih karena dia.

"Appa, eomma, Sungjin-ah.. Aku akan berjuang untuk hidup demi kalian. Tunggulah aku, aku pasti akan sadar dari koma."

TBC

Huwaaahh, akhirnya TBC juga.. Seharusnya Leeteuk itu angel kn? kok disini dia jadi malaikat pencabut nyawa sih? Ah, sama sajalah. Toh sama-sama ada ada kata 'malaikat'nya.

Hehehe, dichap ini Kyuhyunnya belum muncul tapi dipastikan chap depan muncul kok. Kalau udah baca review yah..

RnR, please.. m( _ _)m