Chap 3 – Dance Battle


Title : Gaulness of Pandora

Chap 3 : Dance Battle?

Genre : Humor

Rated : T

Warning : Krik, krenyes, Humor gagal kayaknya, Typo (mohon maklum )


Setelah kejadian di yang dilakukan ustad Jack dan akang Glen senin kemarin, membuat TPS sedikit ragu tapi mantap untuk menjadikan dua insan itu sebagai guru nari salah gaul mereka. Hari-hari mereka selama berguru dengan ustad Jack dan Glen terasa manis asam asin nano-nano bagai upil. Setelah 2 hari tidak sampai berlatih, bagaimanakah perkembangan mereka? Mari saksikan cuplika berikut~ Cekidot~

.

"Oz, kuda-kudamu salah!" bantah Glen, selaku tutor killer TPS. "Masukkan pantat! Masukkan perut! Busungkan dada! Tahan nafas dan jinjit!"

Oz langsung melakukan aba-aba dari Glen. Ia merapatkan pantatnya, mengempiskan perutnya, membusungkan dada, tahan nafas dan berjinjit. Terlukis rasa puas di wajah Glen. "Oke, sekarang kita lanjut ke tingkat yang lebih tinggi." ujarnya.

.

"Baydewey, nanti kita bakal joget-joget apaan?" tanya Elliot sambil minum.

"Yang keren dong, sensei. Yang kece gitu, gengsi kali body gue udah bagus tapi dancenya poco-poco." Sharon member saran yang lebih tepatnya perintah.

"Gitu-gitu pocopoco mendunia tau. Lu gaul dong, Shar." protes Gil selaku mantan Juara 1 lomba Poco-poco se-Kabupaten International.

"Poco-poco udah kuno bro, kita nanti ngedancenya pake lagu Super Bass aje. Kan biar dikira anak gaul 2011." Usul Alyss.

"Tenang saja, Glen sudah mempersiapkan koreo yang bagus dan lagu bagus untuk lomba kalian, kok." Sahut Jack sambil tersenyum manis a la carte. "Ya kan, Glen?"

Bang Glen mengangguk dengan coolnya. "Gue bakal ngajarin kalian..." TPS yang ada disitu langsung terdiam dengan mata terbuka, mulut melongo, hidung kembang-kempis. "Mengajari kalian,"

.

"Goyang Gayung."

Harapan anak-anak itu musnah seketika bagai kecoa disemprot baygon.

.

"Please deh om, jaman gini goyang gayung? Hidup dijaman kapan sih oommm." Ledek Alyss.

"Kalo goyang ngebor atau gergaji sih rada sedikit maklum... Soalnya dulu sempet terkenal, Nah kalo goyang gayung? Dikira kita OB ngejer eksis kale." Cercah Liam.

"Itu sih lo aja, gue gamau pantat suci gue digoyangin buat orang lain!" Reo menolak pernyataan Liam.

"Yaudah sih kita search video-video cover ada si yutup. Kan INTERNET UNTUK RAKYAT~" Alice memberi saran. Elliot langsung mengambil sesuatu dari tasnya.

"Ell, lo ngapaing ngeluarin nampan?" tanya Oz. Yang lain terdiam tak percaya.

"Oz, lo hari gini gatau ini apaan?" Sharon memastikan.

"Ngga, itu nampan item kan ._."

"Sumpeh lo gak gaul tingkat dewa, jadi anak gaul 2011 dong lu." Break langsung memojokkan Oz.

"Selaw dong. Ya karena gue gatau kasih tau..."

"Sumpah lu Ndeso amat kayak tukul. Itu iPad, Oz! Mendunia tau gak! Jaman sekarang mana ada yang gak tau Apple Product? Lu idup di belahan mana sih Oz?" Alyss memberi reaksi lebay selebay-lebaynya.

"Dibelahan pantat diamah." Sahut Elliot.

.

Mereka pun pasrah dan akhirnya setuju dengan dance yang diajarkan Mas coretgantengkayakF4coret Glen. Goyang Gayung. Kalau mereka punya 1000 dance pilihan, Goyang gayung adalah pilihan ke 1005.

.

"Eh kita harus punya Plan B nih. Misalkan dance kita kalah..." tiba-tiba Gilbert mengusulkan ditengah letihnya mereka.

"Kalo itu sih, kita sudah dipastikan kalah, Gil." Jawab Break ringan.

"Jangan pesimis gitu dong. Lo bayangin, cucuran keringat kita sekarang. Pengorbanan waktu kita. Terkurasnya tenaga kita. Separuh nyawa kita. Tiga per empat uang jajan kita untuk sampai sini. Kita menyia-nyiakan semua itu Cuma untuk nerima kekalahan?" Reo dengan semangat 45 mengumandangkan Pidato Penyemangat bagai Bung Tomo menyiarkan pidato di radio.

"Gausah lebay Re. Kita disini gak keringetan, ada AC. Waktu kita, kita selalu nganggur. Terkurasnya tenaga, iya sih dikit. Separuh nyawa? Nyawa gue masih full. Uang jajan? Kita kesini ada Cuma jarak 50 meter. Hiperbola lu. Plus, makan juga di gratisin sama Mas Jack sama mas Glen."

"Gue, Alyss, setuju dengan kembaran sehati gue."

"Eh kawan si Lotti itu cewe kan?" tanya Sharon mengalihkan pembicaraan.

"Iyalah, Cuma rata aja dia." Jawab Liam cepat.

"Gue ada ide! Buat Plan B kita!"

"Apaan-apaan-apaan?" tanya anak-anak TPS.

"Sini kumpul!"


Rabu. 09.30.

.

TPS sedang makan di depan kelas mereka. Membuat lingkaran besar dengan tempat makan berceceran dimana-mana.

"Eh nanti temenin gue ke Sency dong, Li." Ajak Break,

"Kemana? Nanti kan kita mau latihan."

"Gue mau beli gayung laah, gayung yang bagus untuk kebahagian group kita, siapa tau kita bisa jadi jutawan kayak bang oji."

"Break! Lo gaboleh bolos latihan! Ini demi group kita Break! Kalo kita gak kompak gimana?"

"Shar... Yaudah biar kompak, nanti siang kita semua ke sency yuk."

"AYOOOOOOOO~"

.


Rabu. 11.00. Pelajaran Bimbingan Konseling.

.

"Yak, anak-anak, sekarang kita akan bermain 'Siapa Idolamu?', kalian tulis Siapa Idola kalian, kenapa kalian mengidolakan dia, dan manfaat yang bisa diambil dari idola kalian ya. Nanti dikumpulkan ke saya." Perintah Guru bimbingan konseling mereka, Lacie.

"Iya, Ibuu— Eh Nona Lacie." Jawab anak-anak dikelas itu dengan takut karena di beri death glare oleh Lacie. Setelah itu mereka langsung mengambil kertas selembar dan mulai berbincang-bincang tentang idolanya dengan teman sebangkunya.

"Yss, idolalu siapa?

"Gatau nih, Ce. Lu siapa?"

"Gatau juga..."

.

"Sharon, idolalo siapa?" tanya Break.

"Mau lo siapa?"

"Gue."

"Kenapa?"

"Soalnya gue unyu ehehee."

"Mukalu kayak sempak."

Crang. Hati Break pun retak seperti barang pecah belah di toko cina di Glodok.

.

"Re, idolalu siapa?"

"Tompel lu."

"... nggg, alasannya?"

"Kayak CCTV."

"Manfaatnya?"

"Jangan suka ngintip."

.

"Yup, ayo kumpulkan anak-anak." Perintah Lacie. Setelah semua terkumpul, Lacie pun duduk membaca hasil kerja anak-anak, sedangkan anak-anak dikelas Ia suruh ke pun mulai membaca. Kebanyakan idola mereka ayah, ibu, atau orang yang mereka kagumi. Iyalah, namanya juga idola, tapi saat membaca bagian anak-anak TPS...

.

.

Nama : Alice

Idola : Tong Sampah.

Alasan : Menampung banyak hal.

Manfaat : Terima apa adanya.

.

.

Nama : Alyss

Idola : Titanic

Alasan : Masih famous sampe sekarang.

Manfaat : Jangan menyerah.

.

.

Nama : Sharon

Idola : Mata Break

Alasan : Warna merah

Manfaat : Selalu pakai Insto.

.

.

Nama : Reo

Idola : Tompelnya Elliot

Alasan : Dapat melihat yang tak terlihat

Manfaat : jagalah kebersihan

.

.

Nama : Elliot

Idola : Oz

Alasan : Gatau ipad

Manfaat : Jadilah diri sendiri.

.

.

Nama : Liam

Idola : Ayam dalam telor

Alasan : mirip nama saya

Manfaat : Jadilah ganteng.

.

.

Nama : Oz

Idola : Burung

Alasan : bisa terbang

Manfaat : Memotivasi saya agar bisa terbang.

.

.

Nama : Gilbert

Idola : Air

Alasan : Bisa ngusir kucing

Manfaat : Hemat air.

.

.

Nama : Break

Idola : coretIbucoret Lacie

Alasan : udah 40 tahun

Manfaat : Biar tua berjiwa ABG.

.

.

Lacie hanya menggelengkan kepala membaca kerjaan anak-anak TPS...

"Dasar Bopung sejoli."


Jum'at. 16.00.

.

"HUAAAAAAA GIMANA INIIIIIIHHH!" teriak Oz.

"BESOK KITA UDAH TANDING WOOOOYYY!" Gilbert yang biasanya sok cool juga kehilangan kejaimannya.

"INI GARA-GARA BREAK NGAJAK SENCY SAMPE MALEM TERUS GABISA LATIHAAANNN!" pekik si kembar hitam-putih itu.

"Pake iming-iming kompak segala lagi. Fung lu Break!"

"Selaw aja kaliiii~ kan ada Plan B." Sahut Break tanpa dosa dan seenaknya.

"Selaw selaw bapakmu!" balas Liam sambil ngais-ngais tanah.

"Duh kalian, kalian ini sudah keren kok ngedancenya, tinggal kompakin lagi aja." Puji Ustad Jack.

"Ta-tapi senseeeiiii, aku takut kita ngeblank tiba-tiba terus tanpa sadar kita pasang tablo."

"Tenanglah wahai domba-domba tersesat, doaku dan Jack akan selalu menyertai kalian." Sabda Mas Glen. TPS hanya terpana mendengar perkataan Mas Glen.

Sungguh tak disangka Mas glen bisa berkata seperti itu. Perlahan-lahan muncullah kerlap-kerlip di sekeliling Mas Glen.

"Yap. Kembali latihan sampai kompak. Salah satu gerakan, ulangi 10 kali. Tidak kompak ulangi 25 kali."

Ngek. Kerlap-kerlip itu berubah menjadi api yang berkobar membakar harapan domba tersesat itu.


Sabtu. 09.00.

.

"Ho ho ho ho, kalian datang rupanya, kecebong-kecebong anyut." Cemooh Lotti saat TPS sampai di tempat yang mereka janjikan. "Kalian datang kesini siap-siap kalah atau kalian ingin langsung mengundurkan diri?"

TPS yang baru datang bingung mau menjawab apa. Disana sudah ada Tiga Baskerville itu dan penonton-penonton yang mayoritas perempuan-perempuan yang hanya datang ingin menonton cogan-cogan TPS. Akhirnya mereka diam saja dan langsung masuk ke GSG.

"Saya Michelle Rellesai, selaku MC disini akan membawakan susunan acara, acara pertama adalah wawancara dengan ketua group! Bagi ketua group dari kedua belah pihak silahkan naik keatas panggung~" Penontonpun bertepuk tangan dengan khidmat saat Lotti dan Elliot naik.

"Yap pertanyaan pertama ya~"

"Tunggu!" potong Elliot. Lalu Elliot memegang tangan Michelle. "Michelle, Ortu kamu guru sejarah ya?"

Michelle terdiam. Wajahnya memang sedikit memerah. Tentusaja, siapa saja yang tidak memerah kalau disentuh oleh Bangsawan Nightray ganteng lagi. Michelle menggeleng pelan. "Bukan emangnya kenapa?"

"Soalnya. . . . ." Elliot diam. Penonton diam. Lotti geli. Elliot langsung mengambil mic dari tangan Michelle.

"Soalnya nama kamu ada di sejarah cintaku." Lanjut Elliot sambil tersenyum memandang Michelle.

"Aaaawwww~" Para penonton wanita langsung menjerit melihat Elliot menggombali Michelle, yah, walaupun mereka jadi iri.

"A-apa... Ma-makasih, Elliot." Jawab Michelle terbata-bata. "O-okay kita lanjutkan. Pertanyaan pertama, Bagaimana pertandingan ini bisa ternjadi?"

"Itu karena aku terganggu dengan sekumpulan makhluk aneh itu dan sikap mereka yang menggelikan, jadi aku ingin bertanding dengan mereka." Jawab Lotti dengan arogannya.

"Nah bagaimana denganmu, Elliot?"

Elliot memandang Lotti. "Satu dua tiga empat. Lima enam tujuh delapan." Elliot berjalan mendekati Lotti. Lalu menarik tangannya. "Kalau kamu sudah kudapat. Apapun akan kulakukan."

Penonton pun langsung ber 'Awww~' dan ber 'Kyaaa~' ria. Lottipun cuma bisa pasang tampang kaget, padahal sebenarnya dia juga deg-degan. Anak-anak TPS yang lain hanya senyum-senyum dibelakang panggung. Dengan berdoa rencana mereka berhasil.

"Baiklah, aku akan memanggil perwakilan dari kedua pihak untuk kita wawancarai juga~ Oz Vessalium dan Fang silahkan kepanggung~"

Oz dan Fang masuk kepanggung bersamaan. "Yup, sekarang, Oz dan Fang boleh menunjuk salah satu penonton. Dan Orang yang ditunjuk boleh mengajukan pertanyaan. Mengerti?" para penonton langsung bersorak riang-gembira. "Dimulai~"

Fang langsung menunjuk seorang gadis yang lumayan cantik. "Kau. Silahkan tanya." Fang mempersilakan.

Gadis itu kaget dan gugup. "E-etto... Se-sebenarnya anda—u-umur berapa?"

"Yaaak silahkan dijawab Fang!" ujar Michelle bersemangat.

.

"15 tahun."

.

Gadis itu terlihat sangat terkejut. "Ku-kukira kau... 28 tahun." Perkataan gadis itu langsung dapat tatapan dingin dari Fang. "HUEEEE maaf-maaaffff!"

Sedangkan Oz dengan wajah 'sok' coolnya masih mencari-cari target. Yup. Target Locked. Oz duduk di tepi panggung, lalu ia memegang dagu seorang gadis yang seumuran dengannya. "Kamu tau gak?" katanya.

"A-apa?" jawab gadis itu gugup.

"Aku itu susah menghitung, tapi aku jago menghafal. Dan itu karena kamu."

"Kenapa karena aku?"

"Karena Cintaku tak terhitung dan aku selalu ingat kamu." Jawab Oz sambil tersenyum indah. Mendadak tubuh Oz dipenuhi kerlap-kerlip di mata para gadis.

"Sudah-sudah, sepertinya penonton yang dipilih Oz tidak bisa berkata-kata, oke acara battle akan dimulai. Penampilan pertama akan dibawakan oleh Tiga Baskerville~ Lotti, Fang, dan Lily! Apakah sudah siap?"

Musik mulai diputar. Lotti, Fang, dan Lily membelakangi penonton.

.

Party Rock!

.

Yeah

.

Whoooo

.

Lets go!

.

Tiga sejoli itu berbalik badan dan langsung melakukan Shuffle.

.

Party Rock is in the house tonight

Everybody Just have a good time

And we gon make you lose yo mind

Everybody Just have a good time

.

Wajah para penonton berubah takjub dan terpukau melihat shuffle dari Baskerville.

.

Get up, get down, put yo hands up to the sound

.

Penampilan dari Lotti dan kawan-kawanpun selesai. Namun, keringat dingin bercucuran dan kaki yang gemetar melanda ana-ana TPS di balik panggung.

"Dududuh gimana nih gue nerpes." Bisik Liam.

"Gue rada gak terima, kita latihan bersembilan. Kita kompak bersembilan. Tapi kenapa yang tampil cuma kita berenam!" protes Reo sambil memandang kesal, kecewa, sedih, dan galau kearah Sharon, Alice, dan Alyss.

"Dasar cewe. Maunya ambil enaknya aja." Sindir Break.

"Maksudmu apa, Break 'Sayang'?" tanya Sharon dengan aura-aura membunuh sambil memegang kipas dari neneknya.

"Ng-ngga jadi, Sharon 'sayang'."

"Udah cepet sana siap-siap jangan lupa berdoa dan salim ya sebelum keatas panggung." Perintah Alyss.

"Doa kita bertiga menyertai kalian berenam!" Alice menambahkan sambil melambaikan tangan.

TPS berbaris dibalik tirai yang masih tertutup. Begitu tirai dinaikkan. Terlihat wajah penonton yang bersinar-sinar penuh antusias.

"Oke 1...2...3" bisik Elliot. "Oke para gadis disini TE PE ES!"

"KEMANAAA... KUHARUUUSS KEMANAA—" nyanyi keenam anak butuh pencerahan itu senada dengan lagu Ayu Ting-Ting. Tiba-tiba mereka langsung menggoyangkan gayung diatas kepala mereka. Dan pinggul meereka bergoyang.

Awalnya penonton hanya bisa swaetdrop. Tapi mereka langsung bersorak lagi bahkan lebih ramai. Banyak yang memvideokan keenam cogan TPS itu bergoyang gayung.

.

"KYAAAAA ELLIOT REO OZ GILBERT BREAK LIAAAM~"

.

"OMG GUE MAU PINGSAAANN!"

.

"GYAAAA I LOVE YOU AALLL~"

.

Dan banyak lagi teriakan-teriakan para fans-fans cogan TPS ini. Diakhir lagu, tirai pun ditutup. Keenam persembahan itu kembalik ke backstage dengan penuh cucuran keringat.

"Sumpah gue ganyangka hasilnya begini." Ucap Break.

"Whew, kita famous!" sahut Liam sambil senyum-senyum.

"Itu karena doa kita bertiga menyertai kaliaaann~"

"Apaan! Kalian hanya minum teh doang." Sela Reo.

"Sudah-sudah, yang penting kita berhasil kaan~"

"Para peserta kedua kelompok silahkan naik kepanggung~" Michelle mempersilakan.

Group Lotti dan Elliotpun sudah berada diatas panggung.

.

"Baiklah, kita sudah lihat penampilannya kan~ Nah para penonton sekalian, sekarang akan menjadi juri. Klik tombol Merah untuk memilih Baskerville. Dan lil tombol biru untuk memilih TPS~ Perhitungan dimulai!"

Rasa tegang melanda para peserta kecuali Lotti yang masih pede dengan apa yang ia lakukan.

"Perhitungan selesai! Jadi pemenangnya adalah..."

"Pasti Baskerville." Jawab Lotti pelan.

"Pemenangnya adalah... GROUP TPS!" penonton dan TPS langsung bersorak bahagia. Lotti kaget bukan kepalang.

.

"What! Harusnya kan gue yang jadi pemenangnyaa!" protes Lotti.

.

"Tapi sorry ya, Ti. Tapi TPS pemenangnya." Balas Alice.

"Tapi yang enam makhluk itu lakukan bukan dance!"

"Itu sih terserah penonton yang merangkap juri!" jawab Alyss sambil menjulurkan lidah.

"Gue ga terimaa!" pekik Lotti.

"Ehem. Sekarang siapa ya yang harus siap-siap kalah." Sindir Sharon.

.

"AAAGGHH CUPU LO SEMUA!" Lotti langsung turun dari panggung dan pergi. Namun, sayangnya, tak seorangpun peduli padanyaaa syalalalaa~.

"Karena enam cogan ini yang menang, penonton maunya ngapain merekaa~" tanya Sharon yang tiba-tiba menggantikan posisi Michelle sebagai MC. "Gimana kalau kita suruh salah satu dari mereka buat gombal. Ayo maunya siapaaa?"

.

Penonton langsung menyerukan nama-nama enam cogan TPS.

.

"Siapaaa? Reo kaah~?" Penonton mengangguk. "Reo silahkaaannn~"

"Uh... Aku harus apa?"

"ngegomballah.. Ayo jangan gugup." Ujar Break sambil tertawa iseng. Reo perlahan melangkah ke tepi panggung, dan mendekati seorang penonton.

"Kamu itu kayak kakiku."

"Eh?"

.

Hening.

.

"Soalnya kamu selalu menyertai dan menuntunku kemana aku melangkah." Dan suara gadis-gadis pun memenuhi ruangan kembali. Reo mundur ke tengah panggung dengan malu.

.

"Yup yang terakhir ya~ Ayo panggil siapaaa? Gilbert kaah~"

"IYAAAAAAA!" Sharon langsung memberikan mic kepada Gil, yang langsung kikuk.

"A-aku tidak bisa ngegombal!" protesnya dengan wajah memerah. Namun protesnya diabaikan dengan mata-mata penuh harap dari penonton. Gilpun menghela nafas.

"Pakai Celana gambar ikan hiu," Gil menelan ludah. "Hei kalian semua! I LOVE YOU~"

Saat itu juga adalah hal yang paling memalukan untuk Gil. Para penonton hanya bisa terbang dan entah kapan kembali.

- Fin -


AKHIRNYAA~ SELESAAII~

Maaf buat para reader saya update lama bangeettt sibuk sekolaaahh :"( Hueee kehidupan ditengah mau UN ini sulit! Bagai menggali untuk laut ditengah gurun pasir!

FF ini tercipta dari kehidupan gue disekolah bersama teman-teman. Dan untuk gombal ituu, SPECIAL THANKS TO MENGGALE SYAHALLAM GUMAY yang udah mau gombalin gue malem-malem gini sebagai sumber innspirasi gue :D.

Untuk yang permainan Idola kamu, itu mungkin kurang lucu, tapi kenyataannya pas disekolah itutuh goblok bngt -_- ada beberapa yg punya teman saya, dan ada beberapa yang buatan saya :D

Dan untuk Michelle, itu OCnya si Siebt Gloxinia si encina.

Maaf kalau kurang berkenan di chapter ini. Dan ini juga chapter terakhir mungkin... Hehehe kritik dan Saran berlakuu~


Untuk balasan review aku lupa mana yang sudah dibalas -_- bales lagi aja yaa :D

.

Siebte Gloxinia : makasih selalu me ripiu chapter ini sayang :* lup yuu

Taviaberta-Primavera : Makasih sudah ripiu dedekk :D ahaha abis Gee itu udah pol banget lah.

Alda : ehehheeh MAKASIH KRITIKNYA KAKAK D"X ILUPHYUUU abisnya otakku mumedh - pake 'dh' biar lebay.

KoroCorona : hai, Makasih sudah ripiu, ahaha kasian Elly hidup untuk mati XD tapi disini saya sudah mencoba menaikkan drajat Elly sedikit kok :$

Nanana-I : aaayayayang kuuu :* akhirnya chap 3nya jadiiiiii

Fuuko96 : hehe soal titik itu maaf ya kalau menggangguu :D wkwkwk anda suka kpop? Saya Cuma tau sedikit sih. Masalah bodynya lotti ituu… eheheheee :D itu Cuma sedikit penyimpangan dari author aja kok. Btw makasih sudah ripiuuu~