Hallo minna. Bella kembali dengan fict Bella yang baru. Semoga saja bisa di sukai(harapannya sih).

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Title : The Strange Family

Rated : T(aman di konsumsi)

Genre : Family, Humor, Romance(dikit)

Warning : Gaje, abal, typo bertebaran.

The Strange Family

Chapter 1

"Ohayoo Neji. Kau harus latihan dengan maksimal. Jangan lupa, besok ada pertandingan dengan Sakon dari Oto."

Seorang pria berambut panjang yang tadi di panggil Neji membalikkan badannya menatap sang pelatih.

"Baiklah Pein. Aku pasti akan menang melawan dia." Ucap Neji dengan seringaian seram miliknya.

Nama : Neji Hyuuga

Pekerjaan : Instruktur Fitness sekaligus Petinju(di latih oleh Pein)

Status : Jomblo

Target : Ingin menikah

Anak tertua dari 4 bersaudara.

Julukan : Lion Ring

Pein melempar kepala Neji dengan sarung tinju.

"Jangan banyak bicara. Cepat latihan!."

Neji menggosok-gosokkan kepalanya sambil menggerutu.

'Dasar pelatih kejam. Sit up saja dia tidak bisa mau melatihku bertinju. Ck!"

Neji's POV

Pelatih ku itu benar-benar menyebalkan. Menyuruhku latihan bertinju secara maksimal. Dia sendiri sedang menggoda wanita yang sedang aerobic, hah, dasar pria mesum!

Aku Neji Hyuuga. Aku adalah anak tertua dari 4 bersaudara. Aku bekerja sebagai instruktur fitness sekaligus petinju. Namun aku juga di latih oleh Pein, ia adalah petinju Internasional. Tak ku sangka cara ia mengajar begini. Tapi, nasi sudah menjadi dubur—eh bubur. Aku sudah memilih dia dan sudah menanda tangani kontrak dengannya. Walau pelatih ku begitu, aku selalu menang di setiap pertandingan ku. Aku di juluki sebagai Lion Ring. Aku adalah penguasa Ring. Hihihihi. Stop. Kenapa aku jadi tertawa seperti setan?. Ck!. Kau tau tujuanku saat ini? Aku inngin menikah! Di usiaku yang sudah harusnya menikah begini, aku belum juga menemukan calon yang tepat. Hah, memalukan! Wajah sudah tampan, dompet sudah tebal, calon bini belum ada. Ck!

End of Neji's POV

.

.

.

"Aku ingin membeli lukisan ini un. Berapa harganya?" Tanya seorang pria berambut pirang.

"Maaf, itu tidak di jual." Ucap Sai menatap lukisan seorang gadis cantik berambut pirang sedang duduk sambil tersenyum yang ia lukis minggu lalu. Gadis yang ia lukis adalah salah satu sahabat adiknya. Wanita itu bernama Ino Yamanaka. Ia sedang mengincar gadis itu saat ini.

"Wah, sayang sekali, padahal dia mirip denganku un." Kata pria tadi

Sai tersenyum kecil.

"Aku bisa melukismu. Silakan berpose" kata Sai sambil mempersiapkan alat lukisnya.

Nama : Sai

Pekerjaan : Pelukis terkenal

Status : Hampir jadian dengan Ino Yamanaka

Target : Jadian dengan Ino Yamanaka

Anak kedua dari 4 bersaudara.

Julukan : King of Brush

"Wah.. nanti saja, jangan sekarang un. Aku sedang tidak ada waktu. Aku akan menemui mu besok lusa." Kata si pria pirang sambil memberikan kartu nama-nya.

"Baiklah Deidara-san. Semoga hari mu menyenangkan." Ucap Sai sambil membungkukkan badannya.

Sai's POV

Aku Sai. Anak kedua dari 4 bersaudara. Kakak ku dan aku sudah bekerja sedangkan kedua adik ku masih bersekolah. Aku suka melukis—sangat suka malahan. Aku mempunyai gallery ku sendiri. Untung saja ayah ku berbaik hati memberikan modal untukku membuat gallery sebagus ini. Ayah ku adalah seorang Duta Besar, ia di tempatkan di USA. Dan Ibu ku? Ia adalah seorang cat woman—bukan! dia adalah seorang istri Duta Besar(ya iyalah!). selain jadi istri Duta Besar, ia membuka usaha batik di Jepang. Katanya batik itu sebenarnya berasal dari Indonesia, dan sangat bagus jika kita ikut memperkenalkan kebudayaan milik Negara lain di Negara kita. Di Jepang aku di juluki sebagai King of Brush, karena aku mahir menggunakan kuas ku. Tak khayal jika banyak kalangan pejabat meminta di lukis olehku untuk di pajang di rumah atau di dalam kantor milik mereka. Dan tujuan ku saat ini, aku ingin menjadi pacar Ino Yamanaka. Sahabat adik ku. Dia sangat cantik, sopan, dan glamour. Berbeda sekali dengan adik ku yang lahir setelah aku ini. Ck!

End of Sai's POV

.

.

.

Seorang gadis berambut pink melangkahkan kakinya ke sebuah bangunan besar bertuliskan 'Konoha University'. Semua mata tertuju padanya dengan takut-takut. Memang begitu setiap kali jika ia datang dan melangkahkan kakinya di universitas itu. Namun ketika gadis itu menatap mata mereka, maka..

"Apa kau lihat-lihat? Kau mengejek ku?" bentaknya

Nama : Sakura Haruno

Pekerjaan : Mahasiswi di Konoha University jurusan Teknik

Status : Jomblo

Cita-cita : Menjadi feminim

Anak ketiga dari 4 bersaudara.

Julukan : Devil

Dengan gaya tomboy-nya ia berjalan menuju pada kedua sahabatnya, Ino dan Temari.

"Saku, cobalah untuk belajar memperhatikan dirimu. Aku bosan melihatmu yang selalu memakai pakaian gothic begini." Kata Ino sambil mengoleskan blush on pink di kedua pipi-nya.

Sakura merampas kuas blush on milik Ino

"Kau suruh aku memakai ini?" ucap Sakura sambil tertawa

"Impossible." Kata Sakura dan Temari bersamaan, mereka ber-tos ria.

Sakura's POV

Baiklah, aku baru saja di ceramahi Ino untuk belajar memperhatikan diriku yang seperti berandalan ini, tapi itu memang aku(berandalan). Dia tidak tau sih bahwa cita-citaku adalah menjadi feminim! Tapi aku tidak mau berubah, karena itulah aku. Aku ya aku. Dia sering sekali menyuruhku memakai make up seperti dirinya. Pantas saja, Sai naksir dengannya. Sesuai sekali dengan tipe wanita idamannya: cantik, sopan, dan glamour. jangan tanya aku tau darimana Sai menyukai Ino. Hey! Jangan salahkan aku jika kamarnya tidak di tutup dan aku diam-diam mengintip kamarnya dan menemukan banyak sekali lukisan Ino dengan berbagai pose. Untung saja tidak dengan pose bugil. Sedangkan sahabatku yang satunya bernama Temari itu hampir sama denganku. Tapi dia masih bisa bersikap seperti wanita sewajarnya. Baiklah, namaku Sakura Haruno, anak ketiga dari 4 bersaudara. Aku di juluki sebagai Devil, karena aku selalu mengeluarkan aura kejam. Ya, aku tomboy. Aku selalu berpakaian hitam-hitam. Baju hitam, celana hitam, dan sepatu boots hitam. Hanya satu yang tidak hitam, rambutku. Rambutku berwarna pink. Aku pernah bermaksud mengubahnya menjadi warna hitam. Namun Ibu mengancam ku. "Jika kau ubah warna rambutmu. Ibu tidak akan mengirimu uang selama 2 tahun." Aku terdiam dan menurut saja. Karena hidup=uang. Tidak ada uang=tidak hidup.

End Of Sakura's POV

.

.

.

"Hinata-chan, ayo kita makan ramen." Ucap seorang lelaki berambut duren sambil menarik tangan pacarnya memasuki sebuah kedai ramen.

"Ke..marin kkan.. su..sudah Naruto-kun." Ucap pacarnya.

"Tapi aku mau lagi. Suapi aku ya." Kata lelaki yang di panggil Naruto tadi

"Baiklah." Kata Hinata sambil tersenyum manis.

Nama : Hinata Hyuuga

Pekerjaan : Siswi Konoha High School kelas XII IA-1

Status : Backstreet dengan Naruto Uzumaki

Cita-cita : menjadi ibu rumah tangga yang baik bagi suami dan anak

Anak ke-empat dari 4 bersaudara.

Julukan : Angel

"Aku mencintaimu Hinata-chan." Ucap Naruto

'CUP'

Ia mengecup singkat bibir kekasihnya. Sedangkan kekasihnya sukses pingsan di tempat.

Hinata's POV

Naruto-kun, aku sangat mencintaimu. Aku harap kita bisa seperti ini selamanya. Tapi, apa kita tidak terlalu jauh untuk melakukan ini? Kita kan masih sekolah. Aku menatap kekasihku yang sedang tertidur pulas di ranjang miliknya ini. Aku tidak menyesal Naruto-kun melakukan ini denganmu.

Ehmm..bagaimana ya perkenalannya? Aduh~, aku malu. Ehm, baiklah, namaku Hinata Hyuuga. Aku adalah bungsu dari 4 bersaudara. Aku mempunyai banyak tugas di rumah, seperti memasak, menyapu, mengepel, dan sebagainya. Sudah kalau punya kakak cowok semua—eh Sakura-nee memang wanita, tapi dia err~ wanita jadi-jadian?tidak-tidak aku bisa di habisi dia kalau aku menyebutnya begitu, dia adalah wonder woman bagi ku. Dia hebat. Tapi memang susah punya kakak cowok semua begini, mereka jadi over protective terhadapku. Aku jadi harus ekstra hati-hati. Makanya aku menjalani hubungan backstreet dengan kekasihku saat ini. Aku punya kekasih, namanya Naruto Uzumaki. Aku sangat mencintainya. Kami tak sengaja 'kok' melakukan 'itu'. Rasanya aku ingin mati saja, julukan ku sebagai Angel sepertinya harus di copot. Aku tidak pantas memilikinya. Aku memiliki cita-cita, yaitu menjadi ibu rumah tangga yang baik bagi suami dan anak-anak ku kelak. Ahh~ jadi tidak sabar punya anak. Hah? Tuh kan wajahku panas lagi. Sepertinya aku..aku.. mau pingsan.

End Of Hinata's POV

TBC

Bagaimana? Jelekkah? Keep or delete?

Mohon review-nya.

The Strange Family : REVIEW PLEASE

*puppy eyes*