Title : Normal?

Genre : Family, romance(dikit)

Rating : T

Warning : typo, abal, boyslove a.k.a shounen ai, dan banyak kekurangan lainya

Disclaimer : mereka milik Tuhan dan orang tua masing-masing

Summary :

Sungmin selama ini berada ditengah-tengah keluarganya yang abnorman, bukan dalam konteks negatif. AAARRGGHH, author beneran bebal kalo disuruh bikin summary!

.

.

Anggap Sungmin gak punya otot dan gak manly

.

.

.

Sungmin p.o.v

Hai, aku Lee Sungmin, tujuh belas tahun, seorang namja yang agak bermasalah dengan sebuah kata, normal. Keadaan normal. Sebuah kalimat yang jauh dari kehidupanku. Mulai dari keluarga, wajah, maupun hidupku, semuanya abnormal. Bukan dalam konteks negatif juga sih.

Keluarga. Apa memiliki dua ayah dan satu ibu yang semuanya adalah pria bisa disebut normal? Rasanya tidak. Apa memiliki hyungdeul yang taraf keakraban satu sama lain terlalu ekstrim bisa disebut normal ? Sayangnya tidak juga. Ditambah orangtua dan anak memiliki marga yang berbeda.

Lalu wajahku. Kenapa kusebut abnormal, karena wajahku terlalu manis untuk ukuran seorang namja! Dan hal itu cukup mengesalkan bagiku. Aku tidak pernah diterima yeoja yang aku tembak. Tebak apa alasannya, mereka tidak ingin pacaran denganku karena mereka takut kalah manis dariku. Astagaa! Apa mereka tidak bisa lihat ke-manly-anku? Menyebalkan!

Dan saudara-saudaraku, rasanya sudah biasa melihat keabnormalan mereka dirumah. Aku punya lima saudara, dua Hyungdeul dan tiga namdongsaeng. Pertama hyungdeulku, namanya Lee Donghae dan Lee Hyukjae. Hyungdeulku terlalu dekat untuk ukuran 'ikatan saudara'. Apa termasuk normal kalau kau melihat kakak-kakakmu dalam keadaan sedang berciuman dikamar kakak keduamu? (sumpah! Aku gak lagi ngintip lho! Jendelanya sudah terbuka dari sananya!) kurasa tidak. Dan saat aku bilang pada ayah-ayahku, mereka hanya tertawa sembari berkata "ahh, indahnya masa muda." Benar-benar keadaan yang abnormal.

Keadaan dongsaeng-dongsaengku juga tidak kalah abnormalnya dengan hyungdeulku. Dongsaeng-dongsaengku, Kibum dan Taemin, mereka sudah bertunangan sejak masih berada dibangku tk. Salahkan ummaku yang dengan santainya menjodohkan mereka berdua dengan anak temannya. Dan yang lebih parah, mereka ditunangkan dengan seorang NAMJA! Bayangkan! Tapi sepertinya baik Kibum ataupun Taemin nyaman-nyaman saja dengan tunangan mereka. Tidak ada yang keberatan. Kibum yang berbeda satu tahun dariku ditunangkan dengan Choi Siwon yang seumur denganku, dan taemin yang tiga tahun dibawahku ditunangkan dengan Choi Minho, adik tunangan Kibum, yang seumur dengan Kibum. Kurasa dirumah ini tinggal aku dan dongsaengku yang satu lagi, Henry, yang normal. Mungkin.

End Sungmin P.O.V

Pagi yang sibuk seperti biasanya dikediaman keluarga Lee. Sang umma, Key, sedang sibuk memasak didapur menyiapkan sarapan untuk keluarga dan calon keluarganyanya. Sang kepala keluarga, Lee Jinki alias Onew sedang mengobrol dengan calon menantu mereka –Siwon dan Minho yang sudah stay dirumah itu sejak pagi sekali– hari ini bukan gilirannya membangunkan anak-anaknya yng memang susah sekali bangunnya. Sang wakil kepala keluarga, Kim Jonghyun, yang mendapatkan giliran untuk membangunkan anak-anak sedang berdiri didepan kamar Henry dan Taemin sembari menggedor-gedor pintunya menyuruh mereka segera mandi dan turun untuk sarapan.

"sarapan sudah siap! Ayo berkumpul!" teriak Key daari ruang makan. Onew dan Choi bersaudara segera duduk dikursi mereka masing-masing. Choi bersaudara memang biasa sarapan dirumah ini sekalian menjemput tunangan mereka.

"mana anak-anak itu!" gerutu Key saat anak-anaknya tidak muncul juga. Jonghyun turun sambil menggerutu. Kentara sekali dia sedang kesal.

"Kenapa?" tanya Onew

"Mereka susah sekali dibangunkan. Bahkan Tataem dan Mochi baru mandi. Harusnya mereka sudah turun dari tadi." Kata Jonghyun sebal. Onew menepuk pundak sahabatnya itu, menyalurkan keprihatinnya.

"Pagi semua!" seru Eunhyuk dari tangga. Eunhyuk turun bersama Sungmin. Kalau Eunhyuk turun dengan ceria dan semangat, Sungmin sebaliknya. Mukanya masih mengantuk dan rambut yang masih acak-acakan. Sungmin duduk diseberang Siwon sementara Eunhyuk duduk disebelah Jjong appa.

"Astaga, kenapa anak umma yang manis ini tidak semangat?" tanya Key sembari mendatangi Sungmin dengan sisir ditangannya. Dengan telaten Key merapikan rambut Sungmin yang acak-acakan. Jonghyun memperhatikan tampang anaknya yang masih mengantuk itu,

"Kau tidak tidur semalaman lagi?" tanya Jonghyun yang langsung dijawab anggukan kecil oleh Sungmin. Onew melemparkan korang tepat kekepala Sungmin, membuat Sungmin melayangkan deathglare ke appa tercintanya itu,

"matamu semakin mirip mata panda." Ejek Onew memancing tawa dari semua yang ada diruang makan,

"Appa!" seru Sungmin kesal. Namja manis itu lalu menangkupkan kepalanya dimeja. Sungmin pasti akan tertidur kalau Siwon tidak membangunkannya.

Sepuluh menit kemudian barulah semuanya berkumpul dimeja makan. Onew segera memimpin mereka semua untuk berdoa dan memulai sarapan.

"Hari ini sebisa mungkin kalian ada di rumah." Kata Onew pada anak-anak mereka.

"Kenapa harus ada diruma, umma?" tanya simaknae Taemin,

"nanti juga kalian tahu." Jawab Key. Taemin mengangguk.

"Sebaiknya kalian berangkat sekarang kalau tidak mau terlambat." Nasihat Jonghyun. Anak-anaknya mengangguk.

Sungmin berangkat bersama Siwon dan Kibum. Mereka satu sekolah, Minho juga sekolah disekolah yang sama sih, tapi dia harus mengantarkan Taemin ke SMPnya, kalau Henry biasanya diantar Onew karena SMPnya dekat dengan kantor Onew. Taemin itu kelas dua sementara Henry kelas tiga. Nah kalau Hyungdeulnya, mereka sudah Kuliah dan kuliah di Universitas yang sama, satu angkatan beda fakultas. Mereka biasanya berangkat bersama naik motor Donghae hyung.

"Minnie, kenapa kau kurang tidur? Bukannya tugas-tugasmu sudah selesai semua?" tanya Siwon sambil melirik Sungmin dari kaca spion(Siwon sedang menyetir). Sungmin tidak menjawab, hanya menatap malas Siwon. Jangan menyangka Siwon selingkuh terang-terangan dengan Sungmin didepan Kibum, karena Siwon sudah cinta mati pada Kibum, perhatian Siwon pada Sungmin semata karena Sungmin adalah salah satu sahabat dekat Siwon. Siwon yang tidak mendapat jawaban dari sahabatnya itu menyikut Kibum meminta jawaban, kan Kibum sekamar dengan Sungmin.

"Ditolak Sunny noona." Jawab Kibum singkat, lalu kembali pada bukunya. Siwon mangut-mangut mengerti.

"Sudahlah, masih banyak siswa lain di SHS yang ingin jadi pacarmu." Hibur Siwon, Sungmin lagsung memelototi Siwon,

"Apa?" tanya Siwon, Sungmin mendengus,

"Aku tidak ingin berpacaran dengan siswa, aku hanya mencari pacar seorang SISWI!" seru Sungmin kesal menekankan kata siswi.

"Apa bedanya hyung. Kau bisa jadi seorang uke." celetuk Kibum . Sungmin menggeplak kepala Kibum keras membuat sang korban meringis.

"Hey adik bodoh, aku ini masih suka wanita cantik. Lagian apa maksudmu dengan uke, aku ini terlalu manly untuk jadi seorang uke sepertimu atau Taemin!"

Kata-kata Sungmin tersebut langsung mengundang tertawaan dari Siwon dan dengusan dari Kibum.

"Apa?" tanya Sungmin garang,

"Apanya darimu yang manly, hyung?" tanya Kibum sadis, Sungmin menggetok kepala Kibum keras ,

"Tapi itu kenyataan hyung," protes Kibum sambil mengusap kepalanya yang sakit. Sungmin tidak bisa membalas perkataan Kibum karena itu memang kenyataan.

.

.

.

Disekolah,

Siwon dan Sungmin berjalan bersisian menuju kelas mereka karena kebetulan mereka satu kelas. Sedari tadi Sungmin berjalan menunduk membuat Siwon khawatir calon kakak iparnya ini akan menabrak sesuatu.

"Kalau kau berjalan menunduk terus, kau bisa menabrak orang, Min." Nasihat Siwon, tapi Sungmin tidak menggubrisnya. Tetap saja jalannya menunduk.

Dan benar saja, saat dipersimpangan koridor, Sungmin menabrak seseorang, atau lebih tepatnya beberapa orang. Sungmin terjatuh kelantai dengan tidak elit.

"Gyaa, Sungmin!" seru Siwon sambil segera membantu Sungmin berdiri. Sungmin cepat-cepat membersihkan debu yang menempel dipakaiannya dan langsung meminta maap pada orang yang ditabraknya yang ternyata adalah sunbae kelas tiga.

"maafkan aku, sunbae. Aku tidak melihat kalian tadi." Kata Sungmin sambil menunduk. Malu sekali rasanya menabrak sunbae sampai terjatuh tidak elit.

"Kau tidak apa-apa?" tanya sunbae yang Sungmin tabrak, membuat Sungmin terkejut. Sungmin kira dia akan dimarahi, atau setidaknya, ditatap dengan tatapan sinis. Nyatanya, sunbae itu malah membantu Sungmin membersihkan debu yang menempel dibajunya.

"Aah, terimakasih sunbae. Sungmin, ayo, kita sudah telat." Siwon menarik Sungmin sembari memberi salam pada sunbae itu. Sungmin hanya pasrah ditarik Siwon.

Setelah Sungmin tidak terlihat lagi, dua orang yang ditabrak Sungmin saling berpandangan,

"Yang itu?" tanya anak yang berambut merah, anak satunya, yang berkulit pucat mengangguk.

"imut." Gumamnya.

.

.

.

.

.

"Aku pulang!" teriak Sungmin. Namja manis itu berjalan memasuki rumahnya sambil bersiul-siul. Siulannya berhenti saat dia tidak melihat siapapun dirumah padahal biasanya jam segini Henry sedang menonton tv dan Minho dan Taemin sedang bermain diruang tamu.

"Kemana semua orang ?"

Sungmin mencari disetiap ruangan, namun tidak ada siapapun. Akhirnya Sungmin menyerah, dia pun berjalan menuju kamarnya sendiri. Sungmin kaget saat membuka pintu kamar, Hyungdeulnya ternyata sedang berkumpul disana.

"Hyungdeul? Kenapa kalian sudah pulang? Dan kenapa berkumpul dikamarku?" tanya Sungmin heran, tidak biasanya hyungdeulnya sudah pulang jam segini, biasanya juga mereka pulang menjelang malam.

Donghae menarik Sungmin untuk duduk dikasur,

"Kami disuruh umma untuk mengepak pakaian dan buku pelajaranmu." Kata Donghae sementara Eunhyuk meneruskan kegiatannya memasukkan baju-baju Sungmin ke koper.

"Hah, kenapa begitu?" tanya Sungmin bingung, tiba-tiba Sungmin memasang wajah kaget dangan tangan dipipi dan mata melotot,

"Jangan-jangan aku diusir umma gara-gara nilai olahragaku jelek!" teriak Sungmin tiba-tiba.

BLETAKK, Donghae menggetok kepala Sungmin,

"Jangan Lebe ah!" seru Donghae, Eunhyuk menggelengkan kepalanya melihat tingkah dongsaeng-dongsaengnya.

"Kalau bukan diusir, kenapa barang-barangku musti dipak?" tanya Sungmin lagi, Donghae mengangkat bahunya tanda tidak tahu.

"Sepertinya umma merencanakan sesuatu." Gumam Eunhyuk, Donghae dan Sungmin menoleh pada Eunhyuk,

"sepertinya umma akan melakukan sesuatu padamu, Ming." Kata Eunhyuk pada Sungmin.

Sungmin mengacak-acak rambutnya lalu mendengus kesal,

"Umma dan rencana abnormalnya!" gerutu Sungmin, Donghae tertawa mendengar gerutuan Sungmin.

"Oh iya, Onew appa juga menyuruh kita untuk tidak kemana-mana malam ini, sepertinya akan ada tamu." Kata Donghae

"Dan Jjong appa menyuruh kita berpakaian rapi untuk nanti malam." Lanjut Eunhyuk. Sungmin merebahkan diri ditempat tidurnya lalu menutup wajahnya sendiri dengan bantal.

'kalau Umma dan appadel sudah berkomplot seperti ini, pasti mereka sudah merencanakan sesuatu yang benar-benar abnormal. Dan sepertinya korban kali ini adalah aku, argh!' Keluh Sungmin dalam hati.

Eunhyuk dan Donghae saling pandang lalu berbarengan menatap adiknya yang paling imut ini dengan pandangan prihatin.

.

.

.

.

.

Sekitar pukul tujuh malam, Key, Onew dan Jonghyun pulang bersamaan. Key langsung berlari kekamar Sungmin, memeriksa hasil kerja anak-anak tertuanya. Onew langsung menyerahkan makanan yang dia bawa ke Kibum dan menyuruh Kibum menatanya di meja makan. Sementara Jonghyun langsung menmeriksa pakaian yang dikenakan anak-anaknya satu persatu dimulai dari Eunhyuk sampai sang maknae, Taemin.

"Umma, sebenarnya ada apa ini?" tanya sang maknae saat mereka sudah berkumpul diruang tengah. Key tersenyum lalu membelai rambut Taemin,

"Malam ini akan ada tamu istimewa, sayang, karena itu kita harus siap-siap." Jawab Key lembut. Sungmin memutar matanya,

"kalau hanya tamu istimewa, kenapa barang-barang Minnie hyung harus dipack?" tanya Henry, Key tidak menjawab melainkan hanya melempar senyum ke Sungmin.

"Nanti juga kalian tahu."ujar Jonghyun pada anak-anaknya.

TING TONG, mendengar bel berbunyi, Key segera pergi keruang tamu. Tak lama kemudian Key datang bersama tiga orang asing, dua orang namja dan satu orang yeoja. Dua diantara mereka tampak seumuran Key sementara yang satu lagi, namja, sepertinya seumuran Sungmin. Key memperkenalkan mereka pada anggota keluarganya,

"Kalian semua, kenalkan ini keluarga Cho, tuan Cho itu teman karib appa kalian."

"hyung, bukankah itu Kyuhyun Sunbae?" bisik Kibum pada Sungmin, Sungmin mengangguk. Bagaimana dia bisa lupa, baru saja tadi pagi dia menabrak namja yang berdiri dihadapannya itu.

"Oh, ini Sungmin? Wah, manisnya!" ujar nyonya Cho sembari tiba-tiba memeluk Sungmin, para orang tua yang lain tersenyum melihat hal itu, sementara Sungmin sendiri hanya terdiam bingung.

"Bagaimana kalau kita makan malam dulu?" Ajak Onew sambil menggiring mereka semua ke ruang makan. Entah hanya perasaan Sungmin saja, atau dari Kyuhyun terus memperhatikannya? Tapi sepertinya tidak, karena setiap Sungmin menoleh pada Kyuhyun, Kyuhyun pasti sedang menatapnya.

"Kyuhyun-ah, duduklah disebelah Sungmin." Kata Jonghyun.

Makan malam berlangsung tenang. Sesekali orang tua mereka mengobrol tentang hal-hal ringan, terkadang Key dan nyonya Cho mengobrol cekikikan sembari menatap Sungmin, membuat yang ditatap merasakan firasat buruk.

.

.

.

.

Makan malam telah selesai. Kini semuanya sedang berkumpul diruang tamu. Ada hal penting yang ingin disampaikan kata para orang tua. Firasat buruk Sungmin semakin besar saat lagi-lagi dia dan Kyuhyun disuruh duduk bersebelahan.

"Sebenarnya keluarga Cho kemari itu karena ingin melihat calon menantu mereka." Kata Onew pada anak-anaknya. Kontan semua ank-anaknya terkejut, calon menantu? Siapa?

"Siapa umma?" tanya Henry, Tuan dan nyonya Cho tersenyum pada mereka,

"Sungmin-ah, mau kan jadi menantu kami dari anak laki-laki kami satu-satunya ini?" tanya nyonya Cho sambil melirik Kyuhyun sekilas. Sungmin langsung membelalakkan matanya kaget, begitu juga dengan saudaranya yang lain.

"Tentu saja mau! Iya kan Minnie?" serobot Key sembari menatap Sungmin tajam, Sungmin yang memang sangat takut denga tatapan mata ummanya langsung mengangguk spontan. Tuan dan nyonya Cho tersenyum pada Sungmin.

"Kalau begitu, rencana kita yang itu bisa dilakukan kan, Key-ah?" tanya nyonya Cho, Key langsung mengangguk,

"Bahkan barang-barangnya sudah dibereskan, tinggal diangkut." Ujar Key. Sungmin menatap sang umma bingung, rencana apa?

"Rencana apa maksud umma?" tanya Sungmin bingung. Key tersenyum manis pada Sungmin, senyum yang Sungmin tahu mengandung racun!

"Mulai malam ini, kau akan tinggal dengan Kyuhyun." Kata Key yang langsung disambut dengan seruan terkejut dari anak-anaknya yang lain. Sementara Sungmin, dia speechless.

"Iya, selama ini dia tinggal sendirian di Seoul ini, katanya ingin mandiri. Tapi kami tetap saja waswas dengan keadaannya, apalagi anak ini kan cuek sekali pada keadaannya sendiri," ujar nyonya Cho, "Apalagi katanya Sungmin-ah pandai memasak, jadi kami tidak akan waswas lagi kalau Sungmin-ah tinggal denganKyuhyun, setidaknya Kyuhyun tidak akan terlalu sering makan diluar."

"Lagipula kalian bisa menjadikan ini sebagai ajang untuk saling mengenal kan." Tambah Key.

"Nah, kalau sudah jelas, kami pulang dulu, masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan." Kata tuan Cho. Mereka semua pun berdiri,

"Kyu, bantu Sungmin membawa barang-barangnya kemobil." Kata nyonya Choi, Kyuhyun mengangguk.

"Ayo ikut aku." Ujar Key pada Kyuhyun, Kyuhyun pun mengikuti Key.

Bagaimana keadaan Sungmin? Ayo kita lihat.

Sungmin masih terdiam dengan pandangan kosong, kentara sekali masih syok mendengar apa yang diputuskan sepihak oleh orang tuanya. Otaknya masih blank.

"Hyung, hyung tidak apa-apa?" tany Taemin takut-takut, Donghae mengayunkan tangannya didepan muka Sungmin, berusaha menyadarkan dongsaengnya itu.

"Min? Min?" Eunhyuk menggucang-guncang bahu Sungmin. Sungmin langsung sadar dari trans-nya, lalu dia menatap saudaranya satu persatu hingga akhirnya memeluk Eunhyuk sambil menangis,

"HUEEEEE! KENAPA HIDUPKU TIDAK PERNAH NORMAAAALL!"

TBC or END?

.

.

Gimana readers, masih mau bersambung, atau cukup jadi oneshoot ajja?

Semua tergantung reviewmu! Makanya ayo review!(kok berasa iklan yaa?)

.

.

Oh iya, ada sunbae yang ngasih tau author masalah guideliness,

Jujur, author bingung...

.

Kalau untuk author sendiri, author kayaknya bakal ngambil sikap kayak gini,

Author bakal tetep nulis ff kya gini di fandom ini selama masih ada author-author lain yang

Juga masih berkarya di fandom ini dan juga selama masih ada readers yang mau baca(makanya review supaya author tau fic ini ada yang baca, flame juga gapapa deh). Gak apa-apa deh ngelanggar, selama ngelanggarnya bareng-bareng.. hehe...

.

.

.

Review yaaaaaa!