Title : Love Doesn't Exist

Genre : Romance

Rating : T

Cast : Cho KyuHyun x Lee SungMin x Choi SiWon

Disclaimer : SuJu belong to themselves and God.

Warning : Typos, YAOI (BOYxBOY) Not your Genre? Please close the windows. :p

Summary : Cho KyuHyun yang tampan dan memiliki segalanya tidak percaya akan adanya cinta. Lee SungMin takut jatuh cinta. Namun cinta itu ada walaupun dalam pertemuan pertama, dan cinta menyembuhkan segala luka.

.


.

Chapter 2 : Love is Sweet

.

Sinar matahari pagi menembus kaca bening café yang bernuansa putih dan baby blue itu.

SungMin diam dan memandangi gelas di tangannya tanpa melihat ke arah KyuHyun saat namja itu menceritakan kejadian tadi malam.

Tentu saja KyuHyun melompati bagian memeluk dan sentuhan-tak-berarti-di pipi-pucatnya yang entah bagaimana membuat jantungnya berdentum tak karuan hanya dengan mengingatnya kembali.

"Lalu, siapa Sunny?"

KyuHyun memaksa bertanya, tak memperdulikan aura gelap dan suram disekiling namja aegyo di depannya.

"Hanya seseorang yang tak ingin saya bicarakan." SungMin bangkit dan membungkuk. "Terima kasih sudah mengurus saya semalam, KyuHyun Ssi. Saya harus bekerja, permisi."

KyuHyun menarik tangan kecil SungMin "Kau bekerja dimana, biar aku antar."

"Tidak perlu, KyuHyun Ssi. Bukankah anda ada meeting pagi ini?"

"Aku memaksa."

KyuHyun meletakkan uang di meja, setengah menyeret SungMin menuju audi hitamnya. Membukakan pintu dan memaksa SungMin masuk.

"Saya bisa masuk sendiri. Tak usah memperlakukan saya seperti yeoja."

SungMin mengerucutkan bibir merahnya dan KyuHyun harus mati-matian menjaga agar mobil tetap berjalan lurus karena ia terlalu sibuk memandangi aksi cemberut itu.

"Kenapa dia bertingkah seperti ini? Apa ingin menggodaku? Mengujiku? Tunggu… Menggoda? Memang aku akan tergoda! Tidak akan pernah. Jangan sembarangan Cho KyuHyun."

"Ah.. KyuHyun Ssi, di depan belok ke kiri."

SungMin menarik ujung lengan kirinya, mengembalikan KyuHyun ke dalam mobil.

.

"Jadi, kau bekerja di sekolah musik?"

KyuHyun bertanya saat mereka telah mencapai lahan parkir.

"Iya, terima kasih KyuHyun Ssi. Selamat jalan."

Betapa kagetnya SungMin saat namja yang baru dikenalnya kurang dari 24 jam itu malah turun dari mobilnya dan berdiri disebelahnya.

"Meetingnya dibatalkan. Jadi aku punya waktu luang. Aku ingin melihat-lihat, siapa tahu disini aku menemukan talent untuk agency."

Segala rasa heran tersapu dalam pikiran SungMin mendengar pernyataan KyuHyun. Ia tersenyum riang dan berkata dengan bangga "Ah…. Kami memiliki banyak sekali siswa bertalenta. Ayo, mari masuk KyuHyun Ssi."

Kali ini giliran SungMin menyeret KyuHyun masuk ke dalam gedung sekolah.

SungMin menunjukkan setiap sudut sekolah, memperkenalkan siswa-siswa yang dianggapnya berbakat dengan harapan KyuHyun tertarik mewujudkan impian siswanya.

Namun sayangnya KyuHyun lebih tertarik dan lebih memperhatikan senyuman, gaya bicara, dan suara tawa SungMin saat siswa-siswanya mengajaknya bercanda.

Sepertinya SungMin adalah tipe pengajar yang tak memasang tembok pembatas dengan siswanya.

.

"Hey, mainkan sebuah lagu."

KyuHyun meminta SungMin saat mereka sedang berada diruang musik.

"Lagu apa?"

"Terserah."

SungMin memiringkan kepalanya, menyentuh bibirnya dengan jari telunjuk, lagi-lagi tak sadar bersikap sangat aegyo.

"Ummm.. Baiklah…"

SungMin mengambil sebuah gitar dan menyandarkan tubuh pada sebuah meja. Sambil menutup mata, SungMin memetik gitarnya dan bernyanyi :

zhe cheng shi ye wan nao hong hong
ren chao xiang kuai bo de shi zhong
zhe bu shi wo yao de gan dong
lan jia de zhuang dou tai nong
zhe gan jue wo bu zhi zen me xing rong

(This city is noisy at night
People are like a clock that is fast
This is not the emotion I want
Even the cheap makeup is too thick
This feeling, I do not know how to express it)

xing fu shang yan ju qing wei tian wo qing chang ni de lian
kai xin ming xian wo men wang dui fang de shen shang hu nian
kuai le bu bi xian wo men zhu zai bi ci xin li mian yi tian tian lei ji juan lian

(Happiness goes on show, the drama is mildly sweet and I lightly taste your face
Happy and prominently we stick to each other('s bodies)
Happiness does not hide from being suspicious; we live in each other's heart, day by day piling up our longing)

xing fu shang yan ju qing wei tian wo qing chang ni de lian
jie ju xian jue gu shi li wo men yi qi zou hen yuan
wan mei yi zheng bian ai gang chu lu zheng xin xian wo qing yao xia yong yuan

(Happiness goes on show, the drama is mildly sweet and I gently taste your face
The ending is fresh; in the story we will walk together for a long distance
Going through it perfectly once through, love is fresh from the oven, I lightly bite down on forever)

KyuHyun memandangi sosok SungMin dengan takjup, ternyata selain dengan piano SungMin bisa begitu menyatu dengan gitarnya.

"Kau pasti sangat mencintai musik." KyuHyun berkata saat SungMin telah selesai menyanyi.

"Iya, music is my passion. My life."

SungMin tersenyum menyilaukan, seperti ada cahaya-cahaya yang mengitari sosoknya, mungkin itu yang disebut aura kebahagian. Tanpa sadar KyuHyun ikut tersenyum yang membuat SungMin tertegun sesaat lalu kemudian tertawa.

"Anda tampan sekali saat tersenyum. Anda harus lebih sering tersenyum."

KyuHyun merah padam mendengar pujian polos itu, tak mengerti mengapa tiap ucapan namja mungil dihadapannya bisa begitu mempengaruhi kinerja jantungnya dan mengirim panas pada kedua pipinya.

"Maaf KyuHyun Ssi. Saya tak bermaksud apa-apa."

SungMin ikut memerah, sama tak mengertinya mengapa bisa-bisanya dirinya mengucapkan kata-kata memalukan seperti itu. Berada didekat KyuHyun mengalirkan euphoria aneh dalam dirinya, membuatnya memuntahkan apapun yang terpikir tanpa bisa dikontrol.

Suara ponsel KyuHyun membuat keduanya terlonjak kaget. Melihat ID sang pemanggil, KyuHyun mengangkat dengan malas.

"Yeoboseo…"

"Kyu~~Hyun~~~Niee~~~ Kau dimana? Hari ini ada rapat pagi dan kau tak datang. Sekarang sudah pukul satu siang. Harusnya kau mengajakku makan siang bersama hari ini."

KyuHyun tersentak dan melirik jam ditangannya. Memang benar, pukul satu siang. Betapa waktu berlalu sangat cepat saat bersama SungMin, tanpa sekalipun KyuHyun merasa bosan karena teman barunya itu selalu memiliki sesuatu untuk diceritakan.

"Kyu~~~~Hyun~~~Nie~~~" Jerit yeoja diujung sana.

"Iya, SeoHyun, aku kembali sekarang."

"Apa? Kau memanggilku apa? SeoHyun? Kemana panggilan yang biasanya? Seobaby itu baru benar! KyuHyunnie… Kau dengan siapa?"

KyuHyun memutus sambungan telepon, tak tertarik mendengarkan segala ocehan dan jeritan marah SeoHyun.

"Anda sebaiknya kembali KyuHyun Ssi. Sepertinya telepon tadi penting sekali." SungMin berkata sambil tersenyum minta maaf.

"Berikan nomor ponselmu."

"Eh?" Mata SungMin membulat.

"Kita berteman bukan? Wajar kalau aku meminta nomor ponsel temanku bukan?"

"Ah.. Iya, benar."

SungMin mengetikkan nomor ponselnya pada handphone KyuHyun sambil berjalan ke pelataran parkir.

"Aku akan meneleponmu." KyuHyun berjanji entah untuk keberapa ratus kalinya pada seseorang. namun bedanya janji kali pasti akan ditepatinya.

"Baiklah, sampai jumpa." SungMin melambaikan tangan saat KyuHyun telah berada dan dalam mobil dan siap pergi.

"Sampai jumpa SungMin."

KyuHyun membuka jendela dan sekali lagi memperlihatkan senyuman yang sama dengan saat di ruangan musik, kali ini kekuatan cahayanya ditambah beberapa ribu watt.

"Ada apa dengan diriku?" SungMin berbisik setelah audi hitam mengkilat itu tak lagi terlihat. SungMin meremas dadanya, tempat sang jantung berada, yang saat ini berdetak tak terkendali.

.

-LoveDoesExist-

.

"KyuHyunnie~~"

SeoHyun, sekretaris sekaligus salah satu mainan kesayangan KyuHyun segera menghampirinya saat melihat sosok tinggi yang dicari-cari sejak pagi.

"Tidak sekarang SeoHyun, aku sedang tidak mood." KyuHyun melewati SeoHyun begitu saja, tak memperdulikan kedua lengan SeoHyun yang direntangkan lebar-lebar, mengharapkan sebuah pelukan.

"KyuHyunnie… Kau kenapa?" Wajah cantik SeoHyun diliputi kemarahan, matanya mengebor belakang kepala KyuHyun.

.

KyuHyun duduk dibelakang meja kerjanya dalam ruangannya yang rapi dan nyaman, namun pikirannya tidak ada disana. Pikiran namja berambut coklat gelap itu melayang pada sosok dengan kulit seputih susu, rambut hitam berkilau dan mata hitam besar.

Terlalu tenggelam dalam pikirannya, KyuHyun tak menyadari seseorang dengan rambut merah menyala memasuki ruang kerjanya dan telah duduk di depannya selama sepuluh menit penuh.

"Kui Xian, apa kau tahu tampangmu sekarang persis seperti domba idiot?"

Kata namja itu akhirnya, membuat KyuHyun nyaris terjengkang dari kursinya.

"Hyung! Mengapa tak mengetuk pintu? Dan sejak kapan di Korea?"

"Sejak pagi ini. Aku sudah mengetuk sampai tanganku sakit tapi kau terlalu sibuk melamun dan tersenyum seperti orang bodoh yang kepalanya terbentur sesuatu. Jadi aku mempersilahkan diriku sendiri masuk."

"Aku tidak melamun dan tersenyum!"

"Hahahaha… Kau tersenyum layaknya orang bodoh tahu!"

"Tidak."

"Mau bukti? Ini…" Si namja memperlihatkan ponselnya, memamerkan foto KyuHyun yang… memang tersenyum seperti orang bodoh.

"ZhouMi Hyung! Hapus sekarang juga!"

KyuHyun mencoba merebut ponsel ZhouMi namun gagal karena namja yang lebih tinggi itu mengangkat ponsel di tangannya tinggi-tinggi.

"Tidak akan kuserahkan. Ini adalah aset yang berharga. Hari ini hari keberuntunganku, bisa mengabadikan wajah pabbomu dan Shi Yuan."

"SiWon Hyung juga?"

KyuHyun berhenti mencoba merebut ponsel ZhouMi, yang dijadikan kesempatan untuk menyelamatkan aset berharga itu.

"Iya. Dia benggong terus. Benar-benar aneh. Tidak seperti Shi Yuan yang kukenal."

"Kali ini aku setuju dengan Hyung. Sudahlah, lalu ada apa Hyung ke Korea?"

"Mau bertemu dengan teman lama."

"Siapa?"

"Rahasia."

"Tinggal dimana?"

"Tidak tahu. Yang pasti di Seoul."

"Ha? Seoul luas sekali Hyung! Jangan bilang Hyung kemari mau minta bantuanku. Shiro!"

"Baik, kita lihat apa jadinya kalau foto ini aku sebar diinternet."

ZhouMi menyeringai sadis.

"Hyung!"

"Apa Jawabanmu Cho KyuHyun?"

"Grrrrrrr… Arasso… Arassoo…"

"Anak pintar…. Kajja…." ZhouMi mengelus kepala KyuHyun yang dibalas dengan sebuah tendangan.

.

SiWon membolak-balik berkas ditangannya, mencoba menyerap apapun tulisan-tulisan yang tercetak rapi tersebut, namun gagal. Ia sudah tak bisa berkonsentrasi sejak pagi.

Seorang Choi SiWon yang selalu melakukan segala hal dengan sempurna dan hati-hati salah membawa berkas untuk rapat, melamun saat international conference call, dan berbicara bahasa mandarin saat ia harusnya memimpin rapat dalam bahasa Inggris menggantikan KyuHyun.

Sungguh hari yang sangat kacau.

Pikirannya selalu dipenuhi oleh bayangan wajah malaikat yang tengah tertidur lelap. Yakin sudah tidak akan bisa berkonsentrasi, SiWon melempar dokumen ditangannya sembarangan.

"Mungkin sebaiknya aku pulang saja, toh sudah malam. Mungkin ini hanya kelelahan." SiWon berkata pada dirinya sendiri.

.

SiWon menyetir mobil masih dengan pikiran mengembara kemana-mana dan tanpa disadarinya ia sudah berhenti di depan restaurantkemarin.

Menyerah melawan perintah hati pada otaknya, SiWon turun dan memasuki restaurant. Ia Mengedarkan pandangan pada sepenjururestaurant, mencari sosok mungil dengan rambut hitam berkilau.

"SiWon Ssi…."

Sosok mungil yang dicarinya malah yang menemukan SiWon. Senyum mengembang diwajah SiWon, memamerkan lesung pipinya.

"Oh, tuhan. Aku kenapa hari ini? Kenapa jantungku tidak karuan hanya karena senyuman. Tadi siang Cho KyuHyun, sekarang Choi SiWon ini. Sepertinya aku harus segera memeriksakan diri kedokter." SungMin berpikir sambil mengerutkan keningnya.

"SungMin Ssi, mari makan malam bersama."

SiWon menarik tangan SungMin ke arah sebuah meja yang terletak agak di pojok. Menarikkan sebuah kursi dan menunggu SungMin duduk, kemudian mendorong kursi tersebut kembali. Benar-benar sikap seorang gentleman sejati. Yeoja manapun pasti dibuat meleleh dengan sikap lembut seperti itu.

"Kenapa semua orang hari ini memperlakukan saya seperti yeoja." SungMin cemberut dan memajukan bibirnya, membuat SiWon tanpa sadar mencubit pipi mulus SungMin.

"SiWon Ssi…." Wajah SungMin memerah.

"Hahahaha… Maaf, habis anda lucu sekali."

"Lucu? Saya?" SungMin menunjuk dirinya sendiri. "Anda bercanda."

"Tidak."

Lalu dimulailah segala sanggahan tentang kelucuan SungMin atau mungkin tepatnya maksud SiWon adalah keimutan SungMin. Namun namja tampan itu tak bisa menyampaikan maksudnya dengan baik.

.

-LoveDoesExist-

.

KyuHyun menyenandungkan sebuah lagu, mengetukkan jari-jarinya pada setir mobil.

ZhouMi memandangi pemandangan itu dengan heran sekaligus takjub. Tak pernah sebelumnya ia melihat Dongsaengnya bersikap seperti itu. Terlebih lagi playboy kelas kakap ini mengabaikan semua yeoja yang mereka temui tadi.

"Kui Xian suka sekali lagu itu ya? Lagu apa?"

"Hmmmm? Tidak tahu. Aku baru mendengarnya hari ini."

"Ha? Aneh, benar-benar ganjil."

"Hmmm? Hyung bilang apa?"

"Tidak ada. Kita mau kemana?"

"Makan malam." KyuHyun menjawab singkat. Masih sibuk bersenandung, kini ditambah menggerakkan kepalanya, mengikuti irama.

Hal ini mengakibatkan ZhouMi ketakutan setengah mati, KyuHyun yang riang dan gembira seperti ini membuatnya mati gaya. Ini bukan KyuHyun, apa Dongsaengnya kesurupan sesuatu saat mereka berkeliling kota Seoul tadi?

"Hyung, kenapa melamun? Cepat turun."

KyuHyun mengetuk kaca jendela tempat duduk ZhouMi, membuat namja berambut merah itu tersentak. Dengan pelan dan sedikit menjaga jarak dari KyuHyun, ZhouMi ikut memasuki restaurant.

ZhouMi menabrak belakang kepala KyuHyun, membuatnya mencium rambut lebat KyuHyun.

"Puihhhh… Yah! Kenapa berhenti tiba-tiba?" ZhouMi menjitak kepala KyuHyun, namun tak ada reaksi. Mata KyuHyun tertuju pada satu titik. ZhouMi mengikuti arah pandangnya dan…

"MinnieMin~~~~~!" Jerit ZhouMi dan berlari ke arah sudut restaurant.

ZhouMi menarik namja berambut hitam kedalam pelukannya dan sedikit mengangkat tubuh mungil itu lalu memutar-mutarnya. Rasa kaget jelas terbayang dalam wajah manis sang namja.

Tiba-tiba darah dikepala KyuHyun memanas melihat pemandangan itu. Secepat angin, ditariknya tubuh ZhouMi, memisahkan keduanya. Sementara SiWon yang baru dilihat KyuHyun ternyata juga berada disana, menutupi tubuh SungMin dengan tubuh tinggi besarnya.

ZhouMi mengerjapkan mata binggung.

"Kui Xian? Shi Yuan? Ada apa?"

"Jangan dekat-dekat." KyuHyun berbisik sambil menggertakkan gigi, menahan amarah. Takut jika membuka mulut lebih lebar maka dia akan mulai berteriak.

"SiWon Ssi, tolong menyingkir, dia teman saya." SungMin berusaha mendorong tubuh SiWon dan kali ini, SungMin yang memeluk erat ZhouMi.

"MiMi… Bogoshipo~~ "

KyuHyun mengepalkan tangan, darah bukan sekedar lagi naik ke kepala. Bila mungkin sekarang dari kepala KyuHyun sudah keluar asap. Tak tahan dengan pemandangan yang menyakiti matanya, Kyuhyun menarik SungMin (lagi) dan menutupi namja mungil yang kebingungan itu dengan protektif.

"ZhouMi Hyung, jangan bersikap tidak sopan." SiWon mendorong halus tubuh ZhouMi.

"Wah… Wah… MinnieMin, lama tak berjumpa, sekarang kau memiliki dua serigala penjaga besar yang menakutkan ya?"

"Ha?" SungMin memiringkan kepala tak mengerti.

.

TBC

.


.

Extra : Behind the Scene

"Oke…. Cuuuuuuuuuuuuuut~~" Aku berteriak dengan megaphone.

"Ah, SungMin Oppa, boleh minta tolong?" Aku mencoba melakukan aegyo pada King of Aegyo, semoga saja berhasil.

"Ada apa Jang Mi ah?" Katanya sambil mendekatiku.

"Aku inginnnnn sekali makan es krim stroberi dan vanilla, maukah Oppa keluar sebentar membelikanku?" Aku melontarkan kitten eyesterbaikku.

"Hahaha.. Baiklah. Tunggu sebentar ya."

Setelah bayangan SungMin Oppa tak lagi terlihat, aku menyeringai bengis.

"ZhouMi Ge! Turun dari set sekarang." Jeritku masih dengan megaphone, membuat suaraku sedikit pecah.

ZhouMi Ge mendekat dikawal oleh KyuHyun Oppa dan SiWon Oppa.

"Ada apa Jang Mi ah?" Tanyanya sambil memamerkan senyum sejutadollar padaku, yang TENTU tidak akan berpengaruh. Karena aku sedang emosi tingkat tinggi.

"Ge, kenapa seenaknya muncul? Apa tidak melihat skrip yang kubuat? Jelas-jelas tertulis castnya hanya 3 orang!" Suaraku mendenging lagi, yang-tidak-akan-aku-pedulikan.

"Jang Mi ah, sudahlah. Biarkan ZhouMi Hyung ikut. Tuhan saja baik dan menicntai umatnya, masa kau tidak mau menyayangi ZhouMi Hyung?"

"Ehem… SiWon Oppa, aku sayang ZhouMi Ge kok." Aku tersenyum manis "Hanya, cerita ini harusnya cuma 2 shoot, tapi karena ada Ge FF ini jd TBC!" Aku berteriak lagi kearah ZhouMi Ge.

"Gampang, kita hapuskan saja yang namanya ZhouMi dari muka bumi." KyuHyun Oppa menepuk bahuku dan kami tersenyum setan.

"Aku setuju Oppa. Ayo, laksanakan…"

"Jang Mi~~~ Ini es krimnya~~~~~" Sebuah suara super cute menghentikan apapun yang hendak aku dan KyuHyun Oppa lakukan.

Kami berdua berpandangan dan mengirim telepati "Pending…. Tunggu hingga BunnyMin pergi."

ZhouMi Ge terlihat sangat lega.

"Huh.. Ge, tunggulah Chap depan, GeGe akan sangat …" Pikirku."Tunggu, kenapa aku jadi setan begini? Apa karena pengaruh KyuHyun Oppa dan ChangMin Oppa? Andwe~~~ Ottokke~~"

"Jang Mi ah? Ada apa? Sakit?" SungMin Oppa menempelkan tangannya didahiku.

"Oppa memang malaikat sejati, aku harus belajar dari Oppa. Baiklah, sudah kuputuskan ZhouMi Ge boleh ikut diFF ini."

SungMin Oppa menatapku binggung, sementara KyuHyun Oppa memelototiku. Aku mengirim transmisi pada KyuHyun Oppa "Bila KyuHyun Oppa protes, aku pastikan Minnie Oppa akan menjadi milik MiMi Ge atau SiWon Oppa selamanya!"

Hasilnya : KyuHyun Oppa diam seribu bahasa, ZhouMi Ge girang, SiWon Oppa tersenyum karena aku telah kembali ke jalan cahaya dan SungMin Oppa masih bingung.

.

End


Hahahaha.. Karena itulah FF gejeh ini berlanjuuut...

Terima kasih telah meninggalkan banyak komentar, sekali lagi saya minta maaf karena banyak typo dan bahasa yang ambruadul, saya malas mengedit. Maaf tidak membalas review satu persatu, mata saya berat, perlu tidur. T^T

Dan jangan khawatir, FF ini sudah kelar kok, jadi pasti berlanjut dan akan saya update bertahap.. :) bagi yang bertanya FF ini kelar dichap berapa, jawabnya chap 9 (sungguh panjang buat saya), mari nikmati cerita cheesy ini bersama-sama.. :*

Review are loved~ Like i love KyuKyu *?*

Love, Cho Jang Mi.