Summary :

Sebuah 'insiden' membuat Namikaze Minato berganti ibu tanpa dia sadari, menjadi kekasihnya! Kenapa ada adik yang diduga dari ibu barunya? Apalagi ibu dan adiknya sangat mirip. Minato menyadari kejanggalan ini dan ragu, petunjuknya hanya lagu 'Once Upon in December'.

Disclaimer :

Kalau Naruto milikku, Minato dan Kushina masih hidup harmonis! Tapi sayangnya, Naruto milik Masashi Kishimoto.

A/N :

Moshi-moshi, minna! Kazuki Namikaze sang kakak dari Minato Namikaze kembali~! Fic kali ini masih MinaKushi. Kazu berterima kasih pada Kim D. Meiko yang merupakan sumber inspirasi Kazu. Hehehe, Meiko-san belum tahu ya? Oh iyaa, arigatou, Kim D. Meiko! Atas izinnya, sekarang aku akan memanggilmu Meiko-nee, bukan Meiko-san! Hm, Kazu tekankan, Kazuki Namikaze itu kakak dari Minato Namikaze. Tentunya di imajinasi. Adik Kazu di dunia 'nyata' juga jadi adiknya Uzumaki Kushina, lho. Ah, udah kepanjangan. Meiko-nee~ baca fic nya yach! Flame? Look at my profile. RnR! Enjoy!

Anata wa watashi no kaasan de wa nai!

Pagi ini, seperti biasanya seorang pemuda berambut pirang jabrik yang baru berumur 22 tahun itu pergi kerja di Namikaze Corp, tapi sebelumnya ia mengantar adiknya ke sekolahnya. Sebelumnya, ia berpamitan dengan ibunya. Hm...benarkah itu 'ibu'-nya? "Kaasan, aku berangkat kerja dulu." pamit Minato (nama pemuda itu). "Kaachan, Aiko pelgi ke sekolah dulu ya!" pamit sang adik.

Wanita yang dipanggilnya 'kaasan' itu mengangguk. "Hati-hati ya, Minato, Aiko." ujarnya. Minato mengangguk dan pergi dengan menaiki mobil Camry-nya. "Minato-kun, kau memang tidak sadar." gumam wanita itu.

Mungkin kalian akan sedikit terkejut mendengar nama wanita ini. Uzumaki Kushina. Hohoho, ya, dia bukan wanita, tapi gadis. Umurnya baru 20 tahun. Sebenarnya, dia bukan ibu Minato, tapi kekasih Minato. Kenapa ia dipanggil kaasan oleh Minato dan Aiko?

Flashback

"Kushina-chan!" seru Minato. "Ng? Kenapa, Minato-senpai?" tanya Kushina. "Aku mau bicara berdua saja, boleh?" tanya Minato. Saat itu jam kuliah mereka di Konoha University baru selesai. "Ng, Miko-chan, kau duluan saja deh." ujar Kushina pada Mikoto yang ada di sampingnya. Mikoto mengangguk dan berjalan pergi. "Ada apa, Minato-senpai?" tanya Kushina. "Ng... bi-bisa tidak kau ikut aku sebentar? Sebentaaaar saja!" pinta Minato. 'Hari ini Minato-senpai aneh sekali.' pikir gadis berambut merah itu. Sebenarnya ia sudah lama menyimpan perasaan pada Minato. "Ya." jawabnya singkat.

Minato membawa Kushina ke sebuah padang bunga yang hanya diketahui nya, tambah Kushina sekarang. "Kushina-chan." panggil Minato. "Kenapa Minato-senpai?" tanya Kushina. "A-aishiteru! A-anata wa watashi no garufurendodeshō ka, Kushina-chan?" seru Minato. Sontak wajah Kushina memerah. Tanpa pikir panjang, Kushina memeluk Minato. "Aishiteru mo, Minato-senpai!" ucap Kushina. Minato tersenyum bahagia. Ia memeluk gadis dihadapannya. "Jangan panggil aku senpai, Kushina-chan. Pakai saja suffix 'kun'. Karena suatu saat nanti kita akan menjadi satu keluarga."

Keesokan harinya...

"Minato-kun! Ada apa?" tanya Kushina saat Minato mengetuk pintu rumahnya pagi-pagi. "Tentu saja menjemputmu! Mulai sekarang kita ke kampus bersama!" jawab Minato sambil nyengir.

"Ah, baiklah kalau begitu! Masuk saja dulu, jam masuk masih 45 menit lagi, kan? Dari sini ke Konoha University hanya 5 menit. Aku masih sarapan. Sudah sarapan?" ujar Kushina. "Sudah kok. Tidak apa-apa sama orangtuamu?" tanya Minato. "Tidak apa-apa kok! Lagipula aku ingin mengenalkanmu dengan orangtuaku!" jawab Kushina. *baru satu hari udah ngenalin keluarga!* Akhirnya Minato masuk setelah beberapa kali dibujuk Kushina.

"Ohayō, jisan, basan." sapa Minato sopan. Hashirama dan Mito yang sudah selesai sarapan dan duduk di ruang tamu langsung berdiri. "Ohayō. Hm, siapa namamu, anak muda?" tanya Hashirama. "Saya Namikaze Minato, jiisan." jawab Minato sopan.

"Kushina, dia pacarmu, ya?" tanya Mito. "E-eeeh, i-iya, kaasan." jawab Kushina dengan wajah merah. "Namikaze Minato? Anda pewaris perusahaan Namikaze Corp?" tanya Hashirama terkejut. "Benar, jisan." jawab Minato. "Namikaze-san, saya ingin tahu. Kenapa anda memilih anak kami? Anda tidak hanya mempermainkannya kan?" tanya Mito tajam.

Minato tersenyum. "Saya memilih Kushina karena saya tertarik padanya sejak duduk di KSHS (Konoha Senior High School), baasan. Sifat, kebiasaan, disertai dengan prestasinya membuat saya jatuh cinta. Jujur saja, Kushina memang seperti laki-laki, tapi di mata saya hanya dialah gadis yang manis. Penuh perhatian, cantik, baik, pintar, dimata saya dia sangat sempurna." jelas Minato.

Mito dan Hashirama tersenyum. Mereka yakin Minato adalah orang yang tepat untuk Kushina. Saat anak lelaki lain mengejek Kushina, ia malah mencintai Kushina. Di mata anak lelaki lain Kushina tampak jelek karena seperti tomat dan tidak ada manisnya, tapi di matanya Kushina tampak cantik dan manis. Wajah Kushina sudah merah padam karenanya.

Tapi... Entah ini merupakan nasib, takdir, atau apapun... 3 jam kemudian, Hashirama dan Mito tewas karena kecelakaan. Tentu ini membuat Kushina terpukul. Minato juga, ia tak menyangka baru 3 jam ia mengenali calon mertuanya itu, mereka sudah tiada. Awalnya, Kushina mematung saat diberitahu Jiraiya-sensei. Minato langsung terbelalak. Saat itu, Minato sedang di kelas Kushina karena disuruh salah satu sensei menjaga kelas, entah untuk apa. Kemudian, Jiraiya masuk. Ia memanggil Kushina kedepan.

"Uzumaki, tadi sensei mendapatkan kabar bahwa... Orangtuamu meninggal karena kecelakaan." Itulah yang dikatakan Jiraiya.

Kushina mematung. Berusaha menyerap kata-kata sang sensei. Minato terbelalak tidak percaya. "Tidak mungkin.." gumam Minato tidak percaya. Perlahan, kristal bening turun dari kedua mata violet Kushina.

Minato yang tadinya berdiri di samping meja dosen langsung berlari ke tempat Kushina yang berjarak 6 meter darinya dan memeluk Kushina. Tentu saja ini membuat teman-teman sekelas Kushina kaget. Mereka belum tahu kalau Minato yang banyak fans nya itu dan Kushina yang mereka ledek tomat itu sudah berpacaran.

"Ti-tidak mungkin.. Tidak mungkin.. t-tousan.. kaasan.." Setelah mengatakan itu, Kushina terjatuh. Ternyata dia pingsan. "KUSHINA-CHAN!" seru Minato. Dia langsung menggendong calon istrinya itu ke ruang kesehatan.

Setelah saat itulah, dia dan Kushina tidak terpisahkan. Mereka selalu berdua kecuali saat-saat tertentu. Kushina diizinkan orangtua Minato untuk tinggal di rumah mereka. Itu karena orangtua Minato jatuh sayang pada Kushina. Mereka tidak memiliki anak perempuan, dan di mata mereka Kushina sama seperti di mata Minato. Bahkan mereka tidur satu kamar, tapi beda ranjang. Mereka memakai ranjang susun. Suatu hari, Kushina menyanyikan lagu kesayangannya untuk Minato. Dan Minato sangat menyukai suara Kushina yang menyanyikannya. Hampir setiap hari Kushina menyanyikannya untuk Minato, dan Minato selalu dan selalu menyukainya.

7 bulan kemudian, 2 hari setelah kelulusan...
(Minato dan Kushina lompat kelas, harusnya mereka masih kuliah, tapi karena kejeniusan mereka, mereka cepat lulus)

"MINATO-KUN!" jerit Kushina. Ya, ia melihat Minato menolong anak kecil yang hampir tertabrak mobil, dengan ganti ia yang tertabrak. Di saat yang bersamaan, ke-2 orangtua Minato meninggal karena tertabrak truk. Minato segera dilarikan ke rumah sakit. "Huu.. huu... Minato-kun... hiks... A-aku tidak mau kehilanganmu dengan cara yang sama.. Seperti aku kehilangan tousan dan kaasan... Hiks..." tangis Kushina.

"Neechan kenapa?" Kushina menoleh kearah suara itu. Dia anak kecil yang tadi diselamatkan Minato. Anak itu cantik dan lucu. Umurnya sekitar 5 tahun. Rambutnya merah lurus sepunggung. Kulitnya putih, matanya juga ungu violet seperti Kushina. Sangat mirip dengan Kushina. Anak itu sudah seperti kembarannya!

"Ah, adik, siapa namamu?" tanya Kushina pelan. "Uzumaki Aiko. Kalau neechan?" tanya Aiko. 'Ternyata... Masih ada keturunan Uzumaki selain aku!' pikir Kushina. Ia menghapus pelan air matanya. "Nama neechan Uzumaki Kushina, Aiko. Mana kaa-san dan tou-san Aiko?" ujar Kushina. Aiko terdiam. Airmata nya mulai mengalir.

"Hik, kaa-chan dan tou-chan, s-sudah pelgi. K-katanya olang-olang, kaa-chan dan tou-chan pelgi ke sulga. Hik, k-kenapa kaa-chan dan tou-chan ninggalin Aiko?" tangis Aiko. 'Anak ini...yatim piatu?' batin Kushina iba. "Aiko tinggal di mana?" tanyanya. Tapi Aiko hanya menggeleng. 'Dia juga tidak punya rumah.' Kushina menggendong Aiko. "Aiko mau tinggal sama neechan?" tanya Kushina. Aiko mengangguk riang.

Krieeet... pintu ICU 1 terbuka. Kushina mendekati dokter. "B-bagaimana keadaan Minato, dok?" tanya Kushina yang masih menggendong Aiko. "Ia mengalami gegar otak. Kemungkinan ia mengalami amnesia. Dan, mungkin ia syok. Sekarang ia membutuhkan kedua orangtuanya. Lebih baik ia segera dipertemukan dengan orangtuanya, bila tidak ia akan syok dan amnesia permanen." ujar dokter Tsunade. "A-amnesia?" Kushina mulai menangis lagi. "B-boleh saya melihat dia?" tanya Kushina lagi. Tsunade mengangguk. Kushina melangkah ke ruang ICU 1.

"Minato-kun..." gumam Kushina. Ia masih menggendong Aiko. Kemudian ia mengambil hp Minato yang kebetulan sebelum Minato tertabrak sedang dipinjamnya. Ia menghubungi nomor telepon Seiya, ibu Minato.

"Halo?"

"Halo? Basan? Ini Kushina."

"Kushina! Ini Yoshino! Pemilik HP ini kecelakaan, dan HP-nya dokter titipkan padaku."

"APA, YOSHINO? KECELAKAAN? Ta-tapi, Minato, anaknya juga kecelakaan dan sekarang di RSK!"

"Apaaa? Minato kecelakaan? Ah, Kushina! Dokter sudah keluar. Lebih baik datanglah ke sini, di ICU 2."

"Baiklah!" Kushina memutuskan sambungan telepon itu. "Aiko-chan, kamu mau ikut neechan atau menemani Minato-niichan disini?" tanya Kushina pada Aiko. "Mau sama neechan aja!" Kushina mengangguk, dan berlari ke ruang ICU 2. Ia melihat ada dokter bernama Dan, kekasih dokter Tsunade dan suster bernama Yoshino Nara yang merupakan teman dekat Kushina. Ia salah satu suster RSK.

"Dokter! Apa benar orang bernama Namikaze Seiya dan Namikaze Kazuto kecelakaan?" tanya Kushina cepat. "Iya, benar. Anda siapanya, ya?" tanya Dan. "Sa-saya pacar anaknya! Sekarang anak mereka sedang di ICU 1 karena kecelakaan! Bagaimana keadaan mereka, dok?" tanya Kushina lagi. Dan menghela nafas. "Sayang sekali, nyawa mereka berdua tidak terselamatkan." Mata Kushina membulat. "Neechan?" kata Aiko. Ia sangat bingung, kenapa Kushina seperti itu. Kushina menunduk. Sesaat kemudian, ia berlari ke ICU 1.

"Minato-kun?"

Ya! Minato sudah bangun!

"Siapa... kau?" tanya Minato. Kushina tersenyum miris.

"Dimana... kaasan? Siapa kaasan dan tousanku?" tanya Minato lagi. 'Biarlah aku menderita, asal kau tidak.' batin Kushina.

"Aku... kaasan mu, Minato. Kau lupa?" ujar Kushina pelan. "Kaasan? Lalu... dia siapa?" Minato menunjuk Aiko. "Dia adikmu, Minato. Namikaze Aiko." jawab Kushina.

"Mana tousan?" Kali ini Kushina bingung. "Tousan mu sudah meninggal 2 tahun yang lalu, Minato." kata Kushina.

"Kaasan, aku kenapa?" Kushina tersenyum pahit. "Kau kecelakaan, Minato. Istirahatlah! Ka.. kaasan ada disini." ujar Kushina. Minato mengangguk dan tertidur. 'Hiks, biar, biarkan aku yang sakit! Asal jangan kau.' Kushina memandang Aiko.

"Aiko, mulai sekarang kamu panggil neechan, kaachan aja ya. Neechan akan jadi kaachan nya Aiko. Nama Aiko juga jadi Namikaze Aiko, bukan Uzumaki Aiko. Ok, Aiko-chan?" bisik Kushina.

Aiko yang memang tidak mengerti hanya mengangguk. "Aiko-chan tidur dulu, ya?" ujar Kushina. "Nyanyiin~" pinta Aiko manja. Kushina duduk di sofa panjang samping Minato.

"Dancing bears, painted wings
Things I almost remember
And a song, someone sing
Once upon in December

Someone hold me save and warm
Horses prance through a silver storm
Figure dancing gracefully
Across my memory

Someone hold me save and warm
Horses prance through a silver storm
Figure dancing gracefully
Thinks it vearns to remember

Far away long ago
Glowing dim as an ember
Things my heart used to know
Once upon in December
And a song, someone sing
Once upon in December.
"

Kushina menyanyikan 1 dari 3 lagu favorite-nya saat masih kecil, Once Upon in December selain First Love dan Beauty and the Beast. Aiko tertidur dengan pulas.

Minato POV

Aku merasa ada yang aneh dengan orang di depanku. Ia mengaku sebagai kaasan ku. Padahal, ia terlihat seperti seorang gadis. Saat ia menyuruhku tidur, aku tidak menurutinya. Aku hanya pura-pura. Saat ia menyanyikan lagu Once Upon in December, aku ingat sesuatu. Hal yang tidak bisa kupastikan. Ada seorang gadis yang selalu menyanyikan lagu itu untukku dulu. Tapi... siapa?

Normal POV

Tapi Minato tidak bertahan lama. Ia pun tertidur. Kushina berjalan mendekati Minato setelah membaringkan tubuh Aiko di sofa. Cup. Ia mencium singkat bibir Minato. "Aishiteru, Minato-kun. Gomenasai." lirih Kushina.

End of Flashback

Lagu yang dinyanyikan Kushina menjadi petunjuk bagi Minato untuk mencari kebenarannya. Sudah genap setahun Kushina membohongi Minato. Ia sering tidak tahan dan ingin sekali mengakui segalanya. Tapi menurut keterangan Tsunade, Minato bisa sembuh bila diingatkan perlahan-lahan. Kushina mulai mengingatkan Minato tentang orang-orang yang dikenalnya.

Kalau soal nama, rumah, tempat/tanggal lahir, dan juga soal pelajaran dia ingat. Kushina belum mengingatkan tentang orangtua nya yang tewas setahun lalu, Aiko yang bukan adiknya, dan juga identitasnya yang sebenarnya. Selama ini, apabila Kushina sudah tidak tahan, ia selalu memanggil Minato.

"Minato, bisa ke kamar kaasan sebentar?" tanya Kushina. Minato mengangguk dan mengikuti Kushina ke kamar ibunya. "Ada apa, kaasan?" tanya Minato. Kushina langsung memeluknya dan menangis. "Ka-kaasan kenapa? Kenapa menangis?" tanya Minato kaget dan cemas. Setelah puas menangis, Kushina mengusap matanya, tapi tetap memeluk Minato.

"Maafkan kaasan, Minato.. Kaasan sedang sangat merindukan tousanmu. Dan kau sangat mirip dengannya, dengan memelukmu, rasanya rasa rindu itu terobati." bohong Kushina lirih. Minato balas memeluk Kushina.

"Tenanglah, kaasan. Kaasan masih memiliku dan Aiko-chan. Apa kaasan mau kutemani tidur malam ini?" kata Minato lembut. Ia mengusap punggung Kushina. 'Sebenarnya tidak boleh kalau aku tidur seranjang dengan lelaki yang bukan suamiku, tapi aku sangat tidak tahan dengan semua ini.. Lagipula, sekarang ikatanku dan Minato adalah ibu dan anak.' batin Kushina. "Ya." kata Kushina singkat. Ia dan Minato tidur di kamar alm. Seiya dan Kazuto. Saat Minato sudah terlelap, Kushina menatap wajah tampan Minato.

"Aku sangat merindukanmu sebagai Minato-kun, kekasihku. Aku tidak tahan untuk membohongimu, Minato-kun. Sudah genap setahun.. Apakah aku akan bertahan? Kapan ingatanmu kembali?" ujar Kushina dengan nada sedih. Air matanya mulai menetes.

"Tidak... Aku tidak boleh menangis. Ini kemauanku untuk melakukannya." Kushina mengusap matanya. Ia memeluk tubuh Minato. "Seharusnya aku tidak tidur dengan lelaki yang bukan suami atau anakku. Tapi aku merindukanmu, sangat merindukanmu." kata Kushina pelan. "Maaf selama ini aku membohongimu, Minato-kun." Ia mencium bibir Minato pelan. Akhirnya ia tertidur dengan mata sembab.

"Jadi... Kau bukan kaasanku, tapi kekasihku? Kenapa kau membohongiku? Aku mulai bisa mengingatnya.. Sejak kau menciumku, ingatanku seakan mulai kembali perlahan.. Aku akan mengingat semuanya.. Kushina-chan. Kau bukan kaasan, Uzumaki Kushina. Tapi... Kenapa Aiko sangat mirip dengannya? Apakah.. Dia selingkuh? Atau Aiko adalah adiknya? Aku akan mencari tahu.. Oyasuminasai, mimpilah yang indah." Ternyata Minato belum tertidur. Ia mendengar semua kata-kata Kushina. Ia memeluk tubuh kekasihnya dan menyenderkan kepala Kushina ke dadanya. Dengan posisi itu, ia mulai tertidur.

TBC

*Anata wa watashi no kaasan de wa nai : kau bukan ibuku

'Chapter 1 : Mother or Girlfriend' sampai sini dulu! Di chapter ini memang lebih banyak flashback untuk menjelaskan alasan Minato memanggil Kushina yang notabene kekasihnya dengan sebutan 'kaasan' dan kenapa dia punya adik yang mirip dengan Kushina. Kan ga mungkin Kushina selingkuh sampai punya anak. Minato mau dikemanain coba? Untuk Kazu aja~ *Ditabok MinaKushi : KAKAK GAJE!* Bercanda tauk, Minato-chan! Huh, dasar. *Minato : Huh, merepotkan. Kushina : Like sister like brother.* Sampai di chapter 2 ya! Review please!