Found His Last Family

T Rated / Canon / Family & Friendship / Naruto Namikaze

Naruto is Masashi's, but Kazuki Namikaze is mine

Yak! Fic ini canon, dan tokoh utamanya adalah OC-ku yang bernama Kazuki Namikaze, kakak dari Minato Namikaze. Sejak awal, penname-ku adalah nama OC kesayanganku. Agak ragu waktu mau publish, habiiis, ini kan banyakan OC dibanding chara asli! Tadinya, kalau Kazuki Namikaze benar ada di Naruto, tokohnya Kazuki N. & Naruto N.

Namikaze lha yaauw, supaya kelihatan hubungan darahnya! Oh iya, latar di fanfic ini setelah The Great Shinobi War ke-4 selesai. Sasuke belum mau kembali ke Konoha, ia masih dendam. Ok, bacot author sampai sini! Mind to RnR? Don't like? Just leave this fic, dude! Awal cerita Naruto POV.

Story Begins

Mata itu berubah menjadi sangat dingin. Tidak seperti dulu saat kami bersama. Pertarungan tidak terelakkan. Demi menyelamatkan rekan setim dan juga guruku, peristiwa yang kubenci itu terulang. Chidori vs Rasengan. Yah, hasilnya tetap sama. Seri. Sayangnya si mayat hidup itu sedang dalam misi khusus, jadi tidak ada yang bisa membantuku.

Aku sempat mengira kalau dia akan kehabisan tenaga, dapat dilihat dari tubuhnya yang babak belur dan mata yang mengeluarkan darah. Biar kutebak. Amaterasu dan Susano'o. Pasti mangekyou sharingan.

Sayangnya aku salah. Kekuatannya melebihi batas. Guruku dan rekan setimku yang kukagumi itu sudah sekarat. Begitu pula aku. Entah mengapa monster sial yang merenggut nyawa orangtuaku itu seakan tidak peduli akan nyawaku. Padahal, kalau aku mati otomatis dia akan mati.

"Huh. Bersiaplah untuk mati, dobe." Ia menyeringai. Mata onyx-nya berubah menjadi merah darah dengan bentuk seperti bunga salju di tengahnya. Mangekyou Sharingan. "Uhukk!" Aku terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutku. "Teme, Kakashi-sensei sering bilang padamu. Jangan dibutakan oleh dendam." kataku lirih. Pandangan mataku mulai kabur. Kudengar dia tertawa sinis.

"Aku juga sudah memberitahukan sesuatu padanya! Kalau ingin itu terjadi, kembalikan dulu tousan, kaasan, aniki, juga seluruh klan-ku!" serunya. Sasuke Uchiha. Itulah namanya. Termakan oleh kebenciannya sendiri.

"Bersiaplah, dobe! Aku akan menghabisi mereka setelah kau." Sasuke menyeringai. Kaasan, tousan, andaikan kalian ada disini.. Mungkin kalian bisa membantuku menyadarkan Sasuke. Aku mengerti perasaan Sasuke yang ditinggal seluruh keluarganya.

Tapi ia masih beruntung karena dapat merasakan berkumpul bersama keluarga. Aku hanya bertemu tousan dan kaasan di alam bawah sadarku. Saat menangani monster di dalamku, bijuu ekor 9. Kyuubi.

Kulihat Sasuke mengayunkan pedang kebanggaannya itu untuk menebasku. Ternyata, pada akhirnya aku akan segera bertemu tousan dan kaasan. Walau aku mati, setidaknya di alam sana aku merasakan kebahagiaan.

TRAANG! Apa itu? Suara benturan pedang dengan pedang. "Kau tidak akan mati, Naruto." Siapa dia? Wanita berambut kuning sepinggang. Aku tidak bisa melihat wajahnya, ia membelakangiku, menahan pedang Sasuke. "Siapa kau?" tanya Sasuke dingin. Sepertinya wanita itu menyeringai.

"Tidak penting aku siapa, Uchiha. Yang penting adalah aku akan menghentikanmu." Ia menoleh sebentar padaku. "Tenanglah, Naruto.. Aku akan menyelamatkanmu." katanya. Suaranya lembut dan... wajahnya mirip Tou-san. Matanya biru safir, tapi kulitnya putih. Tingginya.. Seperti Kaa-san.

"Sasuke Uchiha, aku tahu kalau Kakashi dan Naruto sudah mengatakannya, tapi aku harus mengatakannya lagi. Jangan dibutakan oleh dendam!" katanya tajam. Ia mengenakan pakaian Jounin dan memakai hitai-ate Konoha di dahinya.

Wanita itu juga memakai pedang berwarna emas yang menahan pedang Sasuke. Tapi aku belum pernah melihatnya. Apa anggota Ne? Tidak mungkin. Danzo sudah mati.

"Tahu apa kau tentang aku?" balas Sasuke dingin.

"Aku bertemu denganmu saat kau masih bayi, Sasuke. Fugaku dan Mikoto sangat bahagia bersamamu. Juga Itachi. Mereka berharap kau dapat menjadi ninja yang berguna bagi Konoha. Tapi kau menyia-nyiakan kepercayaan mereka dengan mengkhianati Konoha! Danzo sudah mati, Sasuke! Konoha tidak bersalah! Sejak awal Danzo dan Madara lah yang merencanakan kehancuran klan Uchiha!"

Siapa wanita ini? Kenapa ia muncul tiba-tiba? "Di-dia.." Aku menoleh pelan. Kakashi-sensei! Dia masih sadar!

"Ka-Kakashi-sensei mengenalinya?"

"Di-dia.. Konoha no Kaminari Hikari.. Ka-Kazuki.." Setelah mengatakan itu dia pingsan.

(Konoha no Kaminari Hikari diartikan Konoha Lightning's Light)

"Bagaimana kau tahu tentang orang tuaku? Siapa kau?" Kelihatannya Sasuke frustasi. Kulihat wanita itu tersenyum singkat. "Aku adalah salah satu dari sahabat Mikoto dan Fugaku. Namaku Kazuki Namikaze." Aku terbelalak.

Namikaze? Apa dia punya hubungan darah denganku? Dia siapanya tousan? Julukan Konoha no Hikari to Shōmei, apa maksudnya? Mirip Konoha no Kiiroi Senkō tousan!

"Kau benar, Naruto. Nanti akan kuceritakan, tapi tidak sekarang." Dia seperti tahu isi pikiranku. "Sasuke, kembalilah ke Konoha. Berubahlah." katanya sambil tersenyum. "Selama klan-ku tidak ada, hal itu tidak berguna!" Sasuke menyerang Kazuki.

Entah mengapa aku merasa sangat dekat dengannya... Dengan orang yang bernama Kazuki itu... Dan aku tidak ingin dia tewas.

Kazuki menggunakan pedang emasnya. Suara benturan pedang berkali-kali terdengar. Sesekali, Sasuke memakai elemen api. Tapi dapat dihindari Kazuki. Yang aneh, Kazuki bisa memakai Rasengan. Setahuku yang bisa hanya tousan, Kakashi-sensei, ero-sennin, dan aku. A-apa? Mata Sasuke mengeluarkan darah! Jangan-jangan...

"Amaterasu." Sial! Dia menggunakan amaterasu! Bisa-bisa Kazuki tewas. "Kau memang adik Itachi, Sasuke. Kau bisa mengendalikan amaterasu, api hitam yang konon tidak bisa padam." katanya pelan. Ia tidak menghindari amaterasu itu! Sasuke tertawa sinis, merasa puas.

"Tapi kau tidak bisa mengalahkan orang yang lebih tua dan lebih berpengalaman darimu." A-apa? Api amaterasu itu hilang! "A-APAAA?" seru Sasuke. Aku menatap mata safir Kazuki. Salah! Ka-Kazuki memiliki Sharingan? Dan itu mangekyou!

"Kau! Bagaimana mungkin! Kau bukanlah Uchiha, kenapa bisa memakai mangekyou!" seru Sasuke. "Fugaku dan Mikoto memberikannya padaku. Sekarang, aku akan memberimu apa yang kau inginkan. Asalkan kau berubah dan kembali ke Konoha." ujar Kazuki ringan.

"Aku minta klan-ku dibangkitkan! Apa kau bisa, hah?" kata Sasuke angkuh. "Untuk keluargamu aku bisa. Tapi untuk seluruh klan-mu, aku tidak bisa." Kazuki menyarungkan pedangnya.

"Heh, baiklah!" Kazuki tersenyum lembut. Mirip... Kaasan. "Mundurlah, Sasuke. Kuminta jangan beritahu orang-orang Konoha tentang ini." Sasuke yang terpana akan senyuman keibuan Kazuki hanya mengangguk.

Ia melakukan ritual. Banyak, aku tidak bisa menyebutkan satu persatu. "Kuchiyose, Edo Tensei." Apa? Edo Tensei? Terlihatlah 3 peti keluar dari tanah. "Jangan mendekat dulu, Sasuke. Mereka belum sempurna." BRAKK! Penutup peti itu terbuka.

"KAASAN! TOUSAN! ANIKI!" seru Sasuke. "Kazuki-nee.. Kau menghidupkan kami? Untuk apa?" tanya orang yang kukenali sebagai Fugaku Uchiha, ayah Sasuke.

"Kalian mengetahui nasib Sasuke dari alam sana. Dan aku harus merubahnya. Sesuai janjiku pada kalian, Kushina, juga Minato-chan. Aku akan menyempurnakan kalian."

Ia memperbaiki tubuh ketiganya.

"Sifat kalian akan tetap sifat yang asli. Aku melakukannya hanya demi Konoha, kalian, Sasuke, Minato-chan, Kushina, dan yang terpenting... Untuk Naruto Namikaze." Aku tersentak.

"KAASAN! TOUSAN! ANIKI!" Sasuke berlari dan memeluk ketiga orang itu. "Sasuke... Kaasan mohon jangan menangis. Berubahlah, nak. Kembalilah ke Konoha bersama kami." ujar Mikoto-basan. Ternyata Sasuke menangis di pelukan ibunya. Alagkah bahagianya aku jika ada kaasan dan tousan...

"Itachi, kau sialan! Beraninya membuatku benci padamu, padahal kau memiliki niat mulia!" kata Sasuke kesal. "Hahaha! Maaf, otoutou." Sasuke beralih pada Fugaku-jisan. "Tousan.." Tanpa basa-basi Sasuke menerjang ayahnya. "Aku sangat merindukan tousan..." Fugaku-jisan hanya tersenyum dan memeluk balik anak bungsunya. Aku tersenyum miris. Betapa bahagianya Sasuke sekarang. Aku jadi merindukan tousan...

"Sasuke, kemari sebentar. Matamu pasti hampir buta, kan?" tanya Kazuki. Sasuke mengangguk dan berjalan menuju Kazuki. "Hup!" Wow, Kazuki hebat sekali. Kuat dan hebat, bahkan juga bisa ninjutsu medis. Ia mengobati mata Sasuke, dan juga membersihkan darahnya dengan elemen air.

"Itachi, Sasuke, bantu aku membawa Kakashi dan Sakura. Biar aku yang membawa Naruto." Mereka mengangguk. Aku sedikit takut saat Kazuki mendekatiku. "Naruto, tenanglah. Tidak perlu takut. Aku tidak akan menyakitimu. Aku akan menceritakan semuanya di Konoha." Aku mengangguk pelan. Pelukan Kazuki... sehangat pelukan kaasan dan tousan.

Di Konoha...

Izumo dan Kotetsu mempersilahkan keluarga Uchiha dan aku masuk. Tapi mereka menahan Kazuki. Kazuki menutupi wajah dan rambutnya dengan jaket bertudung. "Sasuke! Bawa sahabatmu ini." Sasuke mengangguk dan membawaku. Aku masih bisa mendengar pembicaraan dan melihat mereka.

"Izumo, Kotetsu, terserah kalian mau percaya atau tidak. Tapi ini aku, Kazuki Namikaze." Ia membuka tudung kepalanya. "APA? KAU MASIH HIDUP?" seru mereka. Kazuki tertawa kecil. Ia mengangguk. Mereka mempersilahkan Kazuki masuk. Sepertinya dia ke Hokage Tower. Ia tetap menutup wajahnya.

Normal POV

Kazuki melangkah masuk ke gedung Hokage. "Shizune-san, apa Godaime Hokage-sama ada di ruangannya?" tanya Kazuki pada Shizune. "I-iya. Anda siapa ya?" Kazuki tersenyum tipis. "Ikut saja. Pasti tahu." Shizune pun mengikuti Kazuki.

Tok tok tok! "Tsunade-sama?" kata Shizune. "Masuk!"

"Ada apa, Shizune?" tanya Tsunade. "A-anu, dia ingin bertemu." Shizune mempersilahkan Kazuki masuk. "Lama tidak bertemu, Tsunade-baasan." kata Kazuki dengan wajah tertutup. "Siapa kau?" tanya Tsunade.

"Ini aku, baasan." Kazuki melepas tudungnya dan tersenyum. "KAZUKI NAMIKAZE?" seru Tsunade dan Shizune bersamaan. "Ya, ini aku." Kazuki membungkuk. "Bu-bukankah kau sudah mati?" tanya Shizune gemetaran.

"Shizune-san! Dulu aku pernah bilang jangan suka bicara sembarangan! Aku belum mati. Minato menyegelku ke dalam Naruto agar saat ia dalam bahaya, aku bisa menolongnya. Minato-chan dan Kushina tidak bisa menampakkan diri lagi pada Naruto karena mereka sudah." ujar Kazuki.

Tsunade yang kaget berdiri dan berjalan pelan menuju Kazuki. Tiba-tiba ia memeluknya. "Konoha no Kaminari Hikari! Akhirnya kau kembali!" seru Tsunade. Shizune tersenyum bahagia. Kazuki hanya bisa tersenyum.

TBC

'Chapter 1 : Who Is She?' selesai! Gimana chapter 1 ini? Untuk penjelasan, Kazuki punya beberapa kemampuan khusus. (Beberapa tau banyak ya?) Jangan tanya kok bisa dan kenapa. Nanti ada penjelasan lebih lanjut, beberapa chapter ke depan. Bukan hanya kehebatan lho, Kazuki punya kelemahan juga. Nanti ada juga, beberapa chapter ke depan. Review please!

EDITED : Bukan Konoha no Hikari to Shomei lagi, tapi Konoha no Kaminari Hikari!