Desclaimer :

Naruto © Masashi Kishimoto

Rated : M

Pair : SasuSaku

Summary : Sasuke yang kalah saat bermain dengan teman2nya mendapat tantangan untuk mendapatkan Sakura, teman sekelasnya yang selama melihat Sasuke dari jauh. Bagaimana hub Sasuke & Sakura begitu Sakura mengetahui Sasuke menipunya?(maap gak jago buat summary)


Hallo semuaaaa ^^ kali ini aku kembali dengan FF baru. Ini FF kedua aku jadi maklumi ya kalau masih kurang berkenan. Sedikit OOC juga mungkin ya, hehehe ayo silahkan dibaca aja lah ^_^


.

.

.

Do You Love Me?

(Uchiruno)

.

.

.

" Oi Teme, ayo bagi kartunya!" kata seorang remaja laki-laki dengan rambut kuning dan jabrik.

" Berisik!" balas orang yang dipanggil Teme itu. Rambut raven dan mata onyxnya menjadi ciri khas mahluk dingin ini. Ya, Sasuke Uchiha itulah namanya. Dia sangat popular di kalangan gadis-gadis di sekolahnya dan tentu saja hal itu membuat sebagian lelaki di sekolah membencinya.

Ya, latar menggambarkan ramainya kelas 12 B pada saat istirahat. Bisa di lihat di pojok kiri belakang kelas ada segerumul remaja laki-laki yang sedang asik bermain kartu seperti biasanya.

Mereka adalah Naruto Uzumaki si laki-laki dengan rambut kuning jabriknya dan terkenal sangat nakal ; Sasuke Uchiha seperti yang sudah dikatakan tadi – orang yang popular dikalangan gadis-gadis dan sangat misterius serta otaknya yang pintar membuat guru-guru selalu memujinya ; Neji Hyuuga pemuda yang bergabung dengan klub karate, otaknya tak kalah pintar dari Sasuke dan mempunyai rambut panjang seperti perempuan namun sangat tampan; Kiba Inuzuka si pencinta anjing dan mempunyai penciuman yang tajam, benci dengan hal konyol ; Shikamaru Nara laki-laki dengan IQ tertinggi di sekolah, tidak suka direpotkan dan malas dengan wanita yang cerewet ; dan yang terakhir Lee, suka diledek orang-orang karena penampilannya yang norak namun sangat baik dan memiliki rasa terpendam pada Sakura Haruno teman sekelasnya.

Mereka ber-enam sudah sangat terkenal di sekolahnya karena selalu bersama-sama dan kebetulan mereka sekelas. Meski pribadi mereka yang saling tertolak belakang namun hal itu tidak masalah bagi mereka dan bias saling mengerti.

" Hahaha Sasuke kau kalah lagi!" ledek Kiba sambil memberikan segepok kartu pada Sasuke.

" Aku tak mau main lagi," balas Sasuke dingin.

" Takut heh?" kata Kiba yang lagi-lagi meledek Sasuke.

" Kiba, jangan memancing-mancing Sasuke. Ayo main lagi," ucap Shikamaru mencegah terjadinya pertengkaraan antara Kiba dan Sasuke karena jika itu terjadi akan merepotkan.

" Kau kenapa Teme? Sedang tidak mood?" tanya Naruto penasaran. Tidak biasanya Sasuke sepayah ini dalam bermain kartu karena Sasuke dikenal jagonya capsa.

" Hn," jawab Sasuke singkat dan membagikan kartu secara rata pada kelima temannya.

Mereka sudah bermain selama 30 menit menunggu bel istirahat berdering, dan selama 5 kali ronde selalu Sasuke yang kalah. Tentu saja ini membuat teman-temannya bingung dan jadi penasaran ada apa dengan Sasuke yang tidak seperti biasanya ini.

" Sasuke kau… kenapa?" tanya Lee mewakili pertanyaan yang dipikirkan teman-temannya.

Sasuke langsung mengangkat kepalanya dan menatap Lee dengan dingin. " Sudah kubilang tak apa-apa,"

" Hahahahaha," terdengar suara tawa yang sangat kencang membuat seluruh kelas menoleh ke arah mereka berkumpul.

" Naruto apa kau gila?" tanya Neji kesal.

Naruto memegang perutnya dan menahan tawa. " Tidak hanya saja seru juga melihat Sasuke begini." Kata Naruto dan disambut dengan death glare oleh Sasuke.

Semuanya diam seperti sedang memikirkan sesuatu lalu saling berpandangan dan tersenyum. Nampaknya mereka merencanakan sesuatu.

" Kalau main begini saja tak seru ya!" kata Kiba memulai pembicaraan.

Shikamaru, Neji, Naruto, Sasuke, Lee langsung menoleh ke arah Kiba. Naruto, Lee dan Neji hanya tersenyum, Shikamaru dan Sasuke dengan ekspresi datarnya.

" Begini, bagaimana kalau kita pakai hukuman saja?" celetuk Kiba lagi. " Yang kalah kita hokum bukankah lebih asik?" lanjut Kiba.

Naruto menyeringai lalu merangkul Sasuke. " Kau berani tidak?" tanya Naruto yang terdengar seperti ledekan. Sasuke langsung mepelaskan diri dari rangkulan Naruto lalu tersenyum, " Ayo saja!"

Shikamaru memutar bola matanya bosan. " Sebentar lagi istirahat selesai, mau di lanjutkan kapan? Hanya merepotkan kalau guru sampai melihat kita lalu menghukum kita lagi. Cih!"

Semuanya diam dan memikirnya perkataan Shikamaru. Ada benarnya juga yang dikatakan Shikamaru. Sepertinya mereka mencari akal lagi bagaimana caranya supaya Sasuke kalah. Ya, sejak awal mereka sudah saling mengerti dan setuju untuk memanfaatkan mood Sasuke yang sedang tidak baik. Jarang-jarang mereka bias melihat seorang Sasuke Uchiha kalah bahkan dihukum oleh mereka.

" Begini saja! Sasuke kau yang kalah," kata Kiba sambil menunjuk Sasuke.

" Cih! Kenapa aku? Kalian bodoh!" balas Sasuke sambil membuang muka.

Kiba, Naruto, Shikamaru, Lee dan Neji saling tertatapan lagi lalu senyuman terlukis di wajah mereka.

" Begini Sasuke, karena sudah tidak ada waktu dari tadi kan kau yang kalah jadi kau yang kena hukuman," kata Neji santai dengan tangannya yang terlipat di depan dada bidangnya.

" Tidak. Tak adil!" bantah Sasuke.

Naruto menyeringai dan merangkul Sasuke lagi yang duduk di sebelah kanannya. " Pengecut heh?"

Kata-kata itu membuat Sasuke kesal dan tidak terima dirinya dikatai seorang pengecut. Sasuke tidak ingin terlibat karena dia tahu teman-temannya akan memanfaatkan situasi ini namun dilain sisi kalau Sasuke menolak ia bisa di cap pecundang oleh teman-temannya.

" Baka!" kata Sasuke lalu memukul kepala Naruto.

" Sakit bodoh! Enak saja main pukul," protes Naruto kesakitan sambil memegangi kepalanya yang dipukul oleh Sasuke.

Neji menatap Sasuke lagi lalu menantangnya kembali. " Bagaimana Sasuke? Mau jadi pengecut?"

Sasuke benar-benar kesal dan tidak terima dirinya dibilang pengecut oleh teman-temannya sendiri. " Oke! Aku bukan pecundang!" kata Sasuke kesal. Kelima temannya menghela nafas tanda lega karena Sasuke akhirnya mau, dan sekarang yang menjadi pertanyaan ' apa hukumannya? '

Keheningan sekali lagi menyelimuti mereka. Nampak semuanya memejamkan mata dan memikirkan hukuman apa yang pantas untuk Sasuke dan dapat menghibur mereka semua.

" Aku tahu!" kata Naruto penuh semangat yang membuat teman-temannya tersentak.

" Pelan-pelan bodoh!" kata Kiba dan memukul kepala Naruto sama seperti yang tadi Sasuke lakukan.

Naruto mengusap kepalanya yang habis di pukul lalu menatap Kiba dengan death glare-nya. " Pantas saja aku bodoh! Tiap kali dipukul terus oleh kalian. Huh.." keluh Naruto. Semua tertawa mengdengar keluhan Naruto yang tidak masuk akal itu. " Jangan konyol Naruto, entar kau dipukul Kiba lagi loh! Haha," kata Lee sambil tertawa.

" Jadi apa hukumannya?" tanya Shikamaru yang terlihat sudah menunggu dari tadi.

" Sasuke kan banyak fansnya, tapi tidak pernah ada satu pun yang diladeni.." kata Naruto menggantungkan perkataannya.

" Jadi?" tanya Neji yang mulai penasaran.

Naruto menyeringai lalu melanjutkan perkatannya. " Jadi bagaimana kalau Sasuke kita suruh puasin fansnya?"

Semuanya tersentak tak terkecuali Sasuke. " A..apa!" tanya Sasuke memastikan.

" Iya, jadi kau harus puasin fansmu. Bagaimana kalau melakukan 'itu' dengan fansmu?" kata Naruto dengan senyumnya yang mesum.

" Ga seru!" Neji menyeletuk. Semuanya langsung menoleh ke arah Neji dengan penuh tanya di benak mereka.

Naruto terlihat kurang suka dan memprotes Neji. " Kenapa gak seru? Emangnya kamu punya ide yang lebih cemerlang dari ini hah!"

Neji tersenyum, " Tentu tidak seru. Itu sangat mudah untuk Sasuke kan? Bagaimana kalau dengan cewek yang biasa-biasa aja, maksudku yang bukan fansnya. Lebih seru kan?" kata Neji dengan santai. Yang lain saling bertatapan lagi lalu mengangguk bersamaan kecuali Sasuke.

" Maumu apa sih Hyuuga?" tanya Sasuke kesal. Neji yang menerima pertanyaan itu hanya tersenyum meledek yang membuat Sasuke rasanya makin kesal.

" Sebentar.." kata Kiba memotong pembicaraan Neji dan Sasuke. " Memangnya ada?" tanya Kiba.

Keadaan kembali hening dan terlihat semuanya sedang berpikir siapa wanita yang tidak mengejar-ngejar Sasuke. " Ah, ada!" kata Naruto memecahkan keheningan antara mereka. Lagi-lagi semuanya menatap Naruto dengan penuh pertanyaan.

Naruto yang melihat reaksi teman-temannya hanya tertawa dan akhirnya member tahu siapa yang ia maksud. " Kau mau tau siapa?" tanya Naruto. Semuanya mengangguk.

" Dia menurutku cantik loh," kata Naruto membuat yang lain semakin penasaran.

" Siapa sih!" tanya Kiba karena sudah tidak tahan lagi. Naruto tersenyum dan menunjuk seorang gadis yang memang cantik yang sedang memakan bekalnya di pojok kanan belakang kelas, " Itu! Sakura Haruno!" kata Naruto.

Semua tersentak mendengar jawaban Naruto tak terkecuali Lee yang memendam rasa pada Sakura. " Apa!" kata Lee tidak percaya.

" Kenapa kau? Tidak rela?" tanya Naruto sambil menatap Lee tajam. Seketika wajah Lee memerah, " bu..bukan begitu Naruto! Ta..tapikan.." kata Lee terbata-bata. " Baka! Menjijikan tahu!" kata Neji memotong perkataan Lee.

" Tapi aku tidak setuju kalau Sakura yang menjadi korban. Dia kan baik!" kata Lee mencoba membela Sakura. Naruto memandang Lee dengan tidak suka. " Bukankah kau setuju dari awal? Jadi siapapun orangnya kau harus setuju!" kata Naruto sedikit membentak Lee. Lee tidak bisa membantah perkataan Naruto karena yang dikatakan Naruto itu memang benar, yang bisa dilakukan Lee hanya menunduk lalu mengangguk menandakan dirinya setuju.

Sasuke yang diam saja dari tadi akhirnya bicara juga. " Berapa lama?"

" Berapa lama ya. Kasian juga kalau lama-lama!" jawab Kiba.

Naruto terlihat berpikir sejenak lalu member kode pada teman-temannya untuk lebih mendekat. " Ayo sini semuanya!" pinta Naruto. Naruto membisikan sesuatu yang membuat semua tersentak tak terkecuali Sasuke yang mulai merasa tidak enak.

" A..apa apaan itu!" kata Sasuke merasa tidak setuju dengan ide Naruto. Lagi-lagi Naruto meledek Sasuke, " pengecut eh?"

Neji, Kiba, Lee dan Shikamaru hanya mengangguk menyetujui ide Naruto karena memang dari awal mereka sudah sepakat tentang hal ini dan tidak mungkin kalau mereka membantah begitu saja.

" Kau siap Sasuke? Hahaha," tanya Kiba sambil tertawa.

" Diam kau!" jawab Sasuke ketus.

" Hei! Kalian anak-anak nakal! Sedang apa mojok di situ!" teriak seseorang yang suaranya mereka kenal.

Dengan serentak mereka berenam menoleh ke arah sumber suara. " Kurenai-sensei!"

" Yah, akan merepotkan!" celetuk Shikamaru dengan suara pelan. Neji menghela nafas, " Ya, karena keasikan sampe gak kedengeran suara belnya. Astaga…" keluh Neji.

" Kalian ini ya! Apa tidak dengar suara bel?" tanya Kurenai-sensei sambil menjewer kuping Naruto.

" Aw..Sakit sensei! Kenapa aku? Aw.." erang Naruto yang kesakitan. Anak-anak yang lain hanya tertawa melihat Naruto yang dimarahi oleh Kurenai-sensei, guru ekonomi mereka.

" Ayo semuanya cepat kembali ke kursi kalian! Kita segera memulai pelajaran," perintah Kurenai dan melepaskan Naruto.

.

.

.

Sasuke membuka buku pelajarannya namun sayangnya tak ada satu pun penjelasan Kurenai yang masuk ke dalam otaknya. Kini Sasuke sedang memperhatikan sosok seororang gadis dengan rambut pinknya. Ya, Sakura Haruno namanya. Dia yang akan menjadi target Sasuke selanjutnya.

" Dia ya orangnya," pikir Sasuke.

Sebenarnya Sasuke sudah mengenal Sakura sejak mereka kecil, Sakura juga suka menyapa Sasuke namun Sasuke mengacuhkannya dan merasa Sakura seperti penganggu saja meskipun sebenarnya Sakura tak salah apa-apa. Mereka selalu satu sekolah dan hampir selalu saja sekelas namun Sasuke dan Sakura tak pernah saling bicara satu sama lain, seperti orang yang tidak saling kenal.

TING…TING…TING..

Suara bel pulang pun berdering dan secara resmi pelajaran sudah berakhir.

" Sakura! Aku mau pergi belanja abis ini, ikut yuk!" ajak Ino. Teman akrab Sakura sejak kecil.

" Ah aku tidak ikut ya Ino, soalnya aku tugas piket dan mau mengerjakan tugas," kata Sakura sambil memasukan buku-bukunya ke dalam tas selempang berwarna merah yang selalu ia bawa ke sekolah.

" Yah..kau tidak seru sekali sih Sakura!" keluh Ino. Sakura hanya tersenyum melihat temannya , " Ajak Hinata-chan saja. Maaf ya Ino!"

" Sakura-chan…ayolah! Hinata pasti sibuk. Lihat, dia sudah tak ada di kelas mungkin saja dia langsung pulang dengan Neji atau pacaran dulu sama Naruto. Huh," kata Ino yang sedikit memaksa.

" Ino, aku tidak bisa. Kapan-kapan saja ya," jelas Sakura sambil menepuk-nepuk lengan temannya itu.

" Ya sudah!" balas Ino lalu pergi dari kelas. " Jangan ngambek ya Ino!" teriak Sakura saat Ino berjalan meninggalkan kelas.

Kelas semakin sepi. Papan tulis masih penuh dengan tulisan dan bangku-bangku sedikit berantakan.

" Lagi-lagi aku piket sendiri!" keluh Sakura sambil merapikan bangku-bangku itu. Mengambil sapu dan menyapu kelasnya yang sedikit kotor. Sakura melihat kesekelilingnya. " Sudah rapi!" ucap Sakura bangga.

Ada yang terlupa! Papan tulis masih penuh dengan tulisan-tulisan Kurenai-sensei yang habis mengajar tadi. Sakura mengambil tasnya yang ia taruh di atas meja tulisnya lalu mengambil penghapus papan tulis dari lemari kayu yang berada di sebelah kiri papan tulis.

" Ugh! Kenapa tinggi sekali! Apa aku menyusut," kata Sakura mencoba menghapus bagian atas papan tulis. Sesekali Sakura berlompat kecil agar tangannya bisa sampai atas dan menghapus bagian atas sampai bersih.

Sakura tersentak dan langsung menoleh ke belakang begitu ada yang merebut penghapus papan tulis dari tangannya. Dada bidang Sasuke tepat ada di depan wajah Sakura dan dalam seketika mukanya memerah.

" Aku bantu," kata Sasuke datar dan tanpa ekspresi.

" Ah i..iya," jawab Sakura dengan gugup. Bagaimana tidak gugup! Yang sedang diajak bicara olehnya adalah Sasuke Uchiha. Laki-laki yang popular di kalangan para gadis di sekolah ini.

Sakura sedikit menundukkan kepalanya meski sesekali mencuri pandang untuk menatap wajah Sasuke.

" Nih" ucap Sasuke sambil memberikan penghapus itu kepada Sakura.

Sakura sempat membatu dan tangannya gemetar. " Ah, makasih Uchiha.." kata Sakura. Sasuke sedikit mendesak Sakura lalu menatapnya tajam. " Panggil Sasuke saja,"

Sakura mengangkat kepalanya dengan ragu. Wajah Sasuke sangat dekat dengan wajahnya yang sudah merah padam sejak tadi. Emerald dan Onyx bertemu, melepaskan pesonanya masing-masing. Sakura membalas tatapan Sasuke dalam-dalam dan ada suatu perasaan yang menariknya. Sakura merasa ada yang menarik dirinya begitu melihat Onyx Sasuke, seperti dihiptonis oleh mata Sasuke yang tajam.

Wajah Sakura semakin memerah dan ia merasakan rasa yang tak wajar. Jantungnya berdegup kencang dan rasanya kakinya terasa lemas begitu menatap mata Sasuke.

Sasuke mendekatkan wajahnya pada Sakura sambil terus menatap Emerald gadis itu. " Sakura….Haruno," panggil Sasuke dengan lembut dan pelan. Secara reflek Sakura mendorong tubuh Sasuke yang sedari tadi mendesak tubuh Sakura.

" Ma..maaf," kata Sakura pelan lalu segera berlari keluar dari kelas.

Sasuke terpaku melihatnya lalu menyeringai, " Sakura Haruno.. hm, menarik. Kau milikku!"

To Be Continued


Yah kepotong dulu ya haha.. kok gni sih ceritanya? Maaf ya kalau jelek . Sabar dong, pelan-pelan saja hehe ^_^V

Maaf untuk typo dan masih pendek! Permulaan dulu hehe

REVIEW please… hehe thx before!