ALWAYS SEQUEL

Disclamer : Masashi Kishimoto

Rated : M

Warning : Lemon

Memang di pagi hari itu paling enak kalau bangun tidur itu di sediakan sarapan yang lezat, apalagi untuk sepasang pengantin baru. Tapi… bagi Sakura Haru- ehm Uchiha maksudnya, setiap hari dalam hidupnya itu adalah pengantin baru.

"Selamat pagi," ucap sang suami yang merangkulnya dari belakang sambil mencium lehernya.

"Pagi Sasuke, bisa tolong bangunkan Ken, Tsubaki, Hikaru dan Hikari?" pinta Sakura sambil mencium kembali Sasuke, yang kini sudah resmi menjadi suaminya.

"Sebelum mereka bangun, aku ingin meminta jatahku," Sasuke tetap memeluk dan kini meraba dada Sakura.

"Tadi malam kita sudah melakukannya empat kali, sekarang saatnya kamu berangkat kerja, ayo cepat!" tolak Sakura sambil mencubit lengan suaminya.

"Aw! Ck! Galak banget!" dumel Sasuke sambil berjalan ke kamar untuk membangunkan anak mereka, tapi sebelum Sasuke sampai ke kamar…

"AYAAAAAAAH!"

"Kali ini apa lagi?" gumam Sasuke pada dirinya sendiri, begitu dia membuka pintu kamar anak perempuannya, "Ada apa Tsubaki?"

"A-Ayah… Ken nii-saaaan! Dia lagi-lagi memeriksa lemarikuuuu!"

"Aku hanya memastikan kalau Tsubaki tidak menyembunyikan kondom kok, kan ayah sendiri yang bilang kalau aku harus menjaga Tsubaki sekuat tenaga ku dari para laki-laki buas," jawab pemuda berambut hitam yang modelnya hampir sama seperti Itachi, bermata hijau emerald, dan tubuh yang tinggi ini.

"Tapi bukan berarti nii-san boleh membuka lemariku sembarangaaan! Lagi pula aku sudah 13 tahuunn!"

"Karena kau sudah 13 tahun, aku sebagai kakak yang umurnya 3 tahun di atasmu harus memeriksamu, sudah sejauh mana kau bergaul!"

Sasuke hanya memandangi kedua anak-anaknya yang sedang tempur pagi itu dengan helaan nafas, "Kalau kalian tidak cepat turun, ibu kalian akan sedih loh."

Keduanya menoleh, ucapan yang paling ampuh adalah dengan membawa nama Sakura, karena anak-anak Uchiha ini tidak akan bisa melihat ibu mereka sedih. Anak sulung yang bernama Ken langsung menutup lemari adik perempuannya, menggandeng Tsubaki menuju ruang makan.

Sepertinya sifat Ken yang protektif pada adiknya itu menurun dari Itachi, perawakannya saja sudah mirip, beda dengan adik perempuannya yang merupakan anak ke dua, Tsubaki yang mempunyai warna mata onyx yang diturunkan dari Sasuke dan rambut pink ini sangat mirip dengan Sakura. Cepat marah.

"Ah, Tsubaki… tolong bangunkan ke dua adikmu, ayah mau siap-siap dulu."

"Baik ayah," jawab Tsubaki

Melepaskan gandengan kakaknya dengan paksa kemudian memasuki kamar adik nya… adik kembar lebih tepatnya.

"Hikaru… Hikari… ayo bangun, nanti kalian telat looh," panggil Tsubaki sambil menggoyangkan ke dua tubuh adiknya yang tidur dengan gaya berantakan itu.

"Nggh~ ngantuukk~" gumam Hikaru, anak laki-laki ketiga dai keluarga Uchiha ini, sangat mirip dengan Sasuke, dari rambut, juga matanya, "Nee Hikari-chan… bangun," panggil Hikaru sambil mencium kening adik perempuannya yang terlihat seperti kloningan Sakura.

"Kalian ini lucu banget yah, semoga pas sudah besar tidak seperti Ken nii-san," ucap Tsubaki dengan nada bercanda.

"Whooaaam~ iyaa, kami bangun nee-chan," jawab Hikari.

"Nee-chan tunggu di bawah yah, oh iya karena kalian sekarang sudah kelas 5 dan nilai ujian kalian kemarin bagus, katanya ayah akan memberikan kalian hadiah loh," ucap Tsubaki sambil berkedip.

"Hadiaaah? Waaaaahh mauuu!" teriak Hikaru dan Hikari yang umurnya hanya berbeda 5 menit lebih muda dari Hikaru.

Setelah semua berkumpul di ruang makan dan memakan sarapan yang telah di buat khusus oleh Sakura, satu persatu pamit untuk berangkat sekolah.

"Kami pamit ya," ucap Ken sambil merangkul pundak Tsubaki.

"Ken nii-san, singkirkan tanganmu, nanti kalau dilihat teman-temanku gimana?"

"Biar, biar mereka salah paham."

"Yeee, biar saja, nanti kau jadi ngga populer lagi."

"Ken, jaga adikmu yah," ucap Sakura sebelum mereka menghilang, dan Ken hanya menjawab dengan memberikan jempolnya pada sang ibu.

"Ibu kami juga berangkat yaah," pamit si kembar, terlihat Hikaru yang sedang membetulkan kunciran adik kembarnya itu.

"Kunciranmu miring."

"Ah, terima kasih Hikaru-nii."

Kemudian mereka pun menaiki bus jemputan yang sudah tiba, saat mereka sudah menghilang, Sakura menghela nafas, benar-benar pagi yang sangat ramai. Tapi dia bahagia mempunya anak-anak yang sangat akur dan saling sayang satu sama lain. Itu semua adalah didikan Sasuke. Dari kecil Sasuke selalu menanamkan kepada anak laki-laki mereka agar melindungi adik perempuannya.

Sakura membereskan meja makan, dia mencuci piring yang lumayan menumpuk itu, sejak kapan Sakura mahir dalam hal rumah tangga ini? Awalnya Sakura sangat kewalahan, tapi lama kelamaan Sakura sudah sangat terbiasa, bahkan bisa dibilang sangat mahir.

"Lelah?" tanya suara berat laki-laki dari belakangnya.

"Sasuke? Kenapa masih di sini?"

"Aku sedih kau melupakanku."

"Siapa yang melupakanmu? Aku kan tadi mengurus anak-anak kita," ujar Sakura sambil mengelap tangannya yang sudah selesai mencuci piring.

"Kalau begitu sekarang saatnya kau mengurusku," Sasuke mendekatkan wajahnya pada Sakura dan mencium dengan lembut bibir Sakura, lama kelamaan ciuman lembut itu berubah menjadi lumatan lembut.

"Ng~ Sasuke… tung- ah~"

Sasuke memasukkan tangannya ke dalam celemek Sakura, meremas dada Sakura dengan lembut. Padahal saat ini Sasuke sudah memakai kemeja biru nya, memakai dasi dan jas hitam. Sudah sangat siap untuk berangkat kerja. Setelah menikah, Sasuke berhenti menjadi musisi dan mendirikan sebuah perusahaan keluarga bersama Itachi yang juga sudah menikah dengan Karin.

Sasuke menempelkan penisnya pada paha Sakura.

"Ah!" Sakura memekik karena kaget.

"Bisa kau rasakan? Ini ulahmu~" bisik Sasuke dengan nada menggoda sambil menjilati telinga dan mengemut daun telinga istrinya, "Melihatmu di pagi hari membuatku 'lapar'"

Sakura tersenyum dan merengkuh wajah Sasuke, "Morning sex?" tanya Sakura.

"Hn," Sasuke membalas senyuman dan memberi ciuman yang panas pada Sakura.

Sakura pun terpancing karena ulah Sasuke, mereka mungkin tidak sadar kalau saat ini mereka masih berada di dapur. Sasuke menggesekkan pahanya di selangkangan Sakura, dan Sakura memeluk Sasuke sambil duduk di atas paha Sasuke. Tangan kiri Sasuke meraba dada Sakura, tangan kanan menahan berat tubuh Sakura.

Jangan salahkan Sakura yang terpesona oleh sosok Sasuke yang sexy di pagi hari, pelan-pelan Sakura melonggarkan dasi suaminya dan membuka kancing-kancing kemeja itu. Membuka ikat pinggang suaminya pelan tapi pasti.

"Ah~ aku suka saat kau seperti ini," bisik Sasuke.

Sakura tersenyum, dan memasukkan tangannya, memegang penis Sasuke yang sudah sangat mengeras dan berkedut itu, "Aaahhh~" desah lega Sasuke.

Sakura memijitnya, membuat perasaan nyaman pada Sasuke, sedangkan Sasuke kini membalikkan posisi, dia menyender di tembok dan Sakura berada di hadapannya. Sakura menurunkan tubuhnya dan membuka celana suaminya, lalu membuka boxernya.

"Wah, tegang sekali," ucap Sakura sambil menyentuh ujung penis Sasuke.

"Sakuraa… Aaaahh!" Sasuke mendesah ketika Sakura langsung memasukkan penisnya ke dalam mulut yang hangat dan basah itu. Sambil memaju mundurkan kepalanya, Sakura memijat penis Sasuke memakai lidahnya, "Ooohh~ ssshhhh! Aaahhh~" Sasuke meremas kepala Sakura dan memaju mundurkannya dengan cepat.

Saat merasakan Sasuke akan klimaks, Sakura menghentikan gerakannya, Sasuke tahu apa maksud Sakura, Sakura membisikkan sesuatu pada Sasuke, "Mau anak lagi?"

"Sangat mau."

Sasuke menggendong Sakura dan mendudukannya di atas meja makan, melihat Sakura yang terlentang membuat Sasuke makin mengeras, di buka paksa celemek dan daster Sakura. Sasuke melihat celana dalam Sakura sudah basah.

"Hehehe, ternyata kau juga terangsang yah."

"Ya, ini salahmu karena sangat sexy."

Sasuke menyeringai, dia membuka celana dalam Sakura dan langsung menjilat vagina Sakura dengan kencang dan sedikit di tekan.

"Aahnnn! Oohh~"

Sasuke menaik turunkan lidahnya dengan tempo yang cepat daj sedikit ditekan-tekan klitoris Sakura sesekali dengan ujung lidahnya.

"Ohh! Ooh! Aaahh~ aaahhh~ nngghhh~ yeaahh~"

Sasuke tidak membiarkan Sakura klimaks, Sasuke menghentikan kegiatan mereka, dan Sasuke mempersiapkan kejantanannya di depan vagina Sakura, "Sepertinya hari ini aku bolos saja."

"Dasar, yasudah cepat masukan~" pinta Sakura.

"Baiklah," saat Sasuke akan memasukkan penisnya.

"Ayaaah, Ibuuuu! Huahaaaa!"

Gerakan mereka terhenti, sebelum mereka bangkit dari posisi mereka, sepasang suami istri itu menoleh ke arah di mana suara tadi muncul, "Kenapa ayah dan ibu bertengkaaar!huaaaa, Kyo ngga mau ayah dan ibu bertengkaaar! Ayah kenapa menindiih ibuuu? Huaaaa!"

"Shit! Sakura cepat pakai bajumu," ucap Sasuke panik, untung kemeja Sasuke tidak sepenuhnya terbuka, hanya saja bagian bawah terekspos sangat jelas, apalagi Sakura yang benar-benar telanjang.

Sakura memakai dasternya dan berlari memeluk anak laki-laki bungsu mereka yang sedang sakit, "Shh, cup cup, ayah dan ibu tidak berantem kok."

"Lalu kenapa ayah menindih ibu? Terlihat seperti akan mencekik ibuu, huaaaa"

"Kyo," Sasuke datang setelah memakai celananya, namun kemejanya masih belum terpasang semua, sehingga terlihat lebih sexy di mata Sakura, "Kalau sudah besar nanti juga kau mengerti, akan ayah ajarkan tekhniknya nanti."

"SASUKE!"

"Haha, maaf maaf, tadi itu ayah dan ibu sedang menyalurkan perasaan cinta satu sama lain, kami juga ingin memberi hadiah adik padamu," jelas Sasuke.

"Ooohhh, berarti aku dan ibu juga bisa dong? Menyalurkan perasaan cinta itu?"

"Ehm, begini Kyo, kamu masih 5 tahun, kalau kamu sudah smp seperti Tsubaki nee-chan, ibu akan menjelaskannya," ujar Sakura pada anaknya yang sangat mirip dengan Sasuke namun memiliki mata seperti Sakura.

"Janji bu?"

"Janji, nah sekarang, tubuhmu masih demam, kembali tidur yah."

"Okee," Kyo berlari kembali ke kamarnya.

Sedangkan Sasuke dan Sakura hanya saling pandang dan akhirnya tersenyum pasrah, "Terpotong deh, hihihi."

"Yah, aku berangkat kerja saja, tapi nanti malam kita lanjutkan yah."

"Makanya pulang lebih cepat yah," jawab Sakura sambil mengancingkan kemeja Sasuke dan memasangkan dasi suaminya.

"Oke," setelah Sasuke sudah kembali rapi, dia mendaratkan ciuman kecil pada istrinya, "Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu."

THE END


A/N : inilah kehidupan sehari-hari keluarga Sasuke dan Sakura, hahahahaa, maaf yah kalau sequelnya jelek, aku lagi focus sama my ego nih :D