Love Never Forced

A Screenplays Fanfic by Noona961019

With Character:

Cho Kyuhyun | Lee Sungmin | Lee Soonkyu | Seo Joohyun | Other.

Disclaimer:

Super Junior belong to God, SM-Ent, Themselves, & E.L.F.

SNSD belong to SONE.*So, Q kagak masuk itungan XP*

Donghae, Sungmin, Henry & Jino milik Noona961019 *BLETAK!*

Warning:

Yaoi | OOC | Semi-AU |Ada adegan yg g pantes buat anak bawah umur*Author sok tua! #BUAGH!* | FAIL! | Judul & Crita kagak nyambung XP

Pairings:

KyuMin | Slight: SeoKyu | SunSun | KangTeuk | KhunToria(?).

A/N:

Annyeong! Q bawa FF abal lagi neh.. Peringatan keras buat yg Sone, Q saranin g usah baca takut'a sakit ati. Tp kl maksa gpp deh. Heheh.. Enjoy the Story!~

^o~o^

"Kau menjauhiku?" Tuntut seorang Namja setelah sebelumnya Ia menarik lengan Namja lain.

"Anniya. Aku tak menjauh.." Jawab Namja yang lebih pendek darinya. Ia mencoba tegar, walau air mata selalu saja mencoba jatuh dari pelupuk mata.

"Kau berbohong, Hyung!" Seru Namja jangkung didepannya. Ia menarik lengan Namja aegyo tersebut, lalu mengurungnya dengan kedua tangannya disisi dinding. Pupilnya melebar memandangi Sungmin yang masih terkejut akan perlakuannya, gerakannya seolah mencari tahu dimana letak kebohongan Namja aegyo didepannya.

"..." Sungmin menunduk dalam tanpa berkata-kata. Sesekali bibir bawahnya Ia gigit untuk menyalurkan rasa kesalnya akan kelemahannya sendiri.

"Wae? Kenapa Kau menjauh?" Seperti telah bosan, Kyuhyun sedikit berteriak. Ia benar-benar tak mengerti ada apa? Apa yang sebenarnya terjadi. Ia hanya ingin mencari 'Kejelasan', mungkin kata itu yang pantas dideskripsikan.

"Aku ingin Kita selesai, Kyu.." Ujar Sungmin datar, dengan berani Ia menatap mata Namja didepannya yang masih mematung. Sepertinya, kata itu benar-benar berpengaruh besar.

"Mwo?" Kyuhyun membulatkan mata sipitnya, masih dengan posisinya.

"Hubungan Kita Akan menyakiti semua orang yang Kita sayangi." Kata Sungmin, Ia menatap ke arah yang lain. Tak sanggup melihat ekspresi hancur yang sangat jelas terpampang di wajah stoic Kyuhyun.

"Tapi.. Aku menyayangimu, Lee Sungmin..." Sayup-sayup suara Kyuhyun terdengar serak. Benar, Namja bermarga Cho itu benar-benar menyayangi Namja didepannya. RALAT! Ini bukan 'sayang', namun...

"Ya, Aku juga menyayangimu sebagai Hyung pada Dongsaengnya.." Ralat Sungmin dengan cepat. Ia menutup rapat kedua pasang mata kecoklatannya. Membeku disana.

"Kau bohong!" Sentak Kyuhyun, Ia mengguncang-guncang bahu Namja yang lebih tua 2 tahun darinya itu, seakan tak percaya atas apa yang baru saja Namja tersebut katakan. "Jangan bohong padaku, Hyung! Jangan.."Bagai orang kalap, Ia semakin keras mengguncang bahu Namja didepannya. Sementara Sungmin tetap tak bergeming, Ia membuka sepasang mata kelincinya dengan tatapan dingin yang menusuk.

"Cukup, Kyu!" Bentak Sungmin yang seketika berhasil membuat Kyuhyun berhenti mengguncang bahunya. Ia menatap Namja didepannya, menyelami bola mata hitam kelamnya yang telah berkaca-kaca. Tanpa banyak bicara, Ia menghempas kedua tangan Kyuhyun yang menggantung pada bahunya dengan kasar. Meninggalkan Kyuhyun dengan berjuta pertanyaan dari sana.

.

.

"Kau kenapa dengan Kyu, Hyung?" Tanya Dongsaeng yang usianya hanya berselisih 3 bulan lebih muda darinya. Dada Sungmin serasa terhimpit. Sakit.

"Kami tak apa-apa.." Gumamnya sambil menyibukkan diri dengan netbook-nya. Mengalihkan perhatian.

"Aku kira Kau mempercayaiku sebagai sahabatmu. Ternyata Aku salah, ya?" Ujar Eunhyuk datar, Ia menatap Sungmin dengan sarat kekecewaan. Wajah yang biasanya ceria, kini tertutupi awan mendung. Sungmin menoleh ke arah Eunhyuk. Rasa bersalah berkecambuk dalam dadanya. Ya, Ia tahu Ia salah dan Ia tak ingin kehilangan sahabatnya. Ia tak mau. Namja penyuka pink itu meletakkan Netbook-nya dan menghampiri Hyukkie. Duduk di kasur berseprai biru muda milik Hyukkie dan menatapnya lurus.

"A.. Anniya, Hyukkie. Kau sahabatku.." Ia mencoba meyakinkan Namja yang sedang murung didepannya. Tangannya meraih lengan Hyukkie. Namun, Namja bernama Lee Hyukjae itu makin menunduk.

"Lantas, Kenapa selalu Aku yang menceritakan keluh kesahku? Sedangkan Hyung hanya mendengarku dan memberi saran? Aku hanya ingin mencoba menjadi Sahabat sekaligus Dongsaeng yang baik untukmu, Hyung. Yang juga bisa mendengarmu, bukan hanya didengar olehmu, Hyung.." Jelas Eunhyuk, Ia mengeluarkan segala unek-unek yang benar-benar mengganjal dalam pikirannya. Ia benar-benar nggak ingin dibilang menjadi seorang yang egois yang hanya selalu ingin didengarkan!

"Mianhae, Hyukkie~ah.." Sungmin menarik Eunyuk dalam pelukannya. Membenamkan wajah Dongsaeng-nya pada dada bidangnya.

"..." Eunhyuk tak merespon. Hanya diam sambil menahan isakan yang hampir keluar dari bibirnya.

"Arasseo, Aku ceritakan, Dongsaeng-ah.."

.

.

PRANG!

"Hei, Maknae setan!" Bentak Heechul kesal. Bagaimana tidak kesal? Ia sungguh kaget dengan suara sumpit yang dihempas kasar oleh pemiliknya ke piring. Benar-benar sialan!

"Jaga ucapanmu, Heenim." Ujar si Leader, Ia tahu mood Heechul memang naik turun dan ini sangat tak mengherankan untuk ukuran orang macam Heechul. "Kau kenapa, Kyu?" Tanyanya seusai mengalihkan pandangannya dari Heechul menuju si Maknae. Maknae yang membuat kerusuhan tadi.

"Sakit hati.." Jawab Kyuhyun singkat. Ia menatap piringnya yang kosong, memantulkan cerminan dirinya saat ini.

"MWO?" Koor seluruh member Super Junior, kecuali Kyuhyun sendiri.

Kyuhyun mengambil sumpitnya, Ia memegang ujungnya kemudian menunjuk Leeteuk dengan alat bantu makan itu. "Ketika Orang yang Kau cintai meninggalkanmu tanpa alasan. Apa yang Kau rasakan?" Tanyanya sinis.

"Kyuu.." Gumam Leeteuk khawatir. Tiba-tiba, tangannya yang mendingin dihangatkan dengan tangan besar milik Kangin, yang otomatis membuatnya nerveous dan melempar tatapan 'Bagaimana-ini'.

"Ladeni saja Dia Teukkie.." Kata Kangin lembut. Tangan kirinya masih tetap menggenggam tangan Leeteuk hangat.

Leeteuk mengangguk sekilas. "Te.. Tentu saja, sakit Kyu.."

"Ya! Itu yang Aku rasakan sekarang!" Seru sang Evil setengah berteriak yang membuat semua member yang berkumpul di ruang makan menjadi ciut. Bersamaan, Sungmin bangkit dari kursinya.

"Ada apa, Minnie~ah?" Tanya Art of Voice penasaran. Otaknya mulai mengira-ngira, mungkin Kyuhyun jadi badmood saat ini karena Sungmin.

"A.. Aku.. Mau pulang.." Jawab Sungmin seadanya. Semua mata mengarah padanya.

"Ha? Waeyo, Sungmin~Hyung?" Kini giliran Donghae yang mengajukan pertanyaannya.

"Appa menelponku tadi." Alasan klise keluar dari bibir pink Namja aegyo itu.

"Sekarang?" Eternal Magnae ikut menimpali.

"Ne..." Gumam Sungmin kalut karena Kyuhyun menatapnya dengan pandangan 'kau-kenapa-sih-hyung-?'.

"Pulanglah, Minnie~Hyung.." Eunhyuk menepuk punggung Sungmin yang sejak tadi bangkit dari kursinya. Sedangkan seluruh member kecuali Sungmin dan Eunhyuk saling berpandangan tak mengerti.

.

.

"Gomawo, Kyuhyun~oppa.." Yeojya itu menundukkan kepalanya tanda hormat sejenak. Kemudian menatap pemuda jangkung dihadapannya.

"Ne, Seohyun~ah.. Gwaenchanayo?" Rasa khawatir sedikit terlihat di wajahnya.

"Gwaenchana, Oppa. Aku nggak masalah kok Oppa menolakku tadi.." Yeojya bernama Seohyun itu tersenyum manis. Sesekali rambut panjangnya yang indah mengikuti irama angin yang berembus.

"Mian.." Gumam Kyuhyun sambil menunduk.

"Ne, Oppa.. Aku tahu Qian~Unnie yang terbaik untuk Oppa.." Seohyun menepuk pundak Kyuhyun pelan, mencoba menenangkan dirinya sendiri sebenarnya. Berat rasa hatinya untuk mengatakan hal itu.

"Mwo?" Mata Kyuhyun membulat mendengar kesimpulan dangkal yang dibuat oleh Maknae SNSD itu.

"Yah, Oppa harus bersabar untuk mendapatkan Qian~Unnie. Meski sekarang Dia istri Nichkhun~oppa, namun Aku yakin hatinya untuk Oppa seorang.." Tambah Seohyun sambil menundukkan wajahnya. Ia menggigit bibir bawahnya. Rasa sakitnya tak sebanding dengan rasa sakit yang bersarang dalam dadanya saat ini.

"Ya! Kenapa Kau berkata begitu, Seohyun~ah? Qian? Dia sahabatku kok.." Protes Kyuhyun sambil memanyunkan bibirnya. Tak menyangka, Yeojya sepandai Seohyun bisa mengambil kesimpulan yang sangat-sangat tak masuk akal seperti itu. Mana mungkin seorang Kyuhyun dengan seorang Song Qian? Habislah Ia dengan Nichkhun kalau begitu ceritanya.

"Jjinja, Oppa? Lalu, siapa Yeojya yang Oppa sukai?" Mata Yeojya itu berbinar. Seakan ada rasa kelegaan didalamnya. Sedangkan Kyuhyun, Dia termenung.. Memangnya yang dicintainya harus yeojya ya?

"Err.. Itu.." Namja berambut ikal auburn itu gelisah. Matanya berputar, mencari jalan keluar. Sementara Seohyun menghembuskan nafas, dan mengukir senyum manisnya.

"Kalau begitu, Akan kubuat Oppa jatuh cinta padaku.." Ucapnya pelan tapi dengan nada percaya diri. Kyuhyun memandang Yeojya di depannya tatapan tak mengerti. Tiba-tiba...

CHU~

Seohyun meletakkan bibirnya ke bibir Namja didepannya yang masih terpaku tak mengerti. Mata Kyuhyun membulat seketika ketika Yeojya itu semakin agresif menjilat bibirnya dan sedikit berjinjit untuk mendorong tengkuknya. Kyuhyun menarik wajahnya paksa dengan tatapan yang tak dapat dijabarkan dengan kata-kata.

"Seohyun~ah.." Gumam Kyuhyun kaget, sangat sangat kaget tentu saja. Masa seorang Kyuhyun yang katanya 'Seme Sejati' ciumannya bisa diinterupsi oleh seorang yeojya yang sedikit err.. Agresif?

"Kan Aku sudah bilang Aku yang Akan membuat Oppa jatuh cinta padaku.." Ujarnya polos sambil menyentuh bibirnya sendiri. "Aku masuk dulu Oppa. Annyeong.." Katanya kemudian masuk ke dalam rumahnya. Meninggalkan Kyuhyun yang terdiam sendiri. Bibir bawahnya memerah, mungkin karena dilumat Seohyun tadi? Oh, No! Dunia sudah terbalik! Tunggu, sendirian eh?

"Mi.. Mian.." Gumam Seorang Namja yang baru saja turun dari mobil mewahnya. Tangannya menenteng sebuah kotak yang cukup besar.

"Minnie~ah.." Panggil Kyuhyun tak percaya, jangan-jangan Sungmin melihatnya berciuman *coret* dicium Seohyun? Sungmin tak bergeming, dengan acuh Ia berjalan memencet bel rumah Seohyun. Rasa tak nyaman di perutnya benar-benar menggelitik. Ya! Kalian benar, Sungmin melihatnya. Kalian kira Sungmin buta eh? Yang tak melihat SeoKyu berciuman dari jarak beberapa meter darinya. Ia menghembuskan nafas panjang. Hey, Kyuhyun bukan siapa-siapanya lagi bukan? Kenapa Ia selalu berfikir bahwa Ia masih memilikinya?

"Annyeong, Seohyunnie.." Lontarnya dengan penuh senyum kepalsuan.

Mata Seohyun membulat melihat tamu di rumahnya itu, "Hyaa.. Sungmin~Oppa, waeyo?" Ia membukakan pintu untuk Namja tersebut.

"Ini titipan dari Umma. Untuk Ahjumma.." Sungmin menyerahkan bungkusan kotak yang Ia pegang di tangannya dengan hati-hati. Seohyun meraih bungkusan itu juga dengan hati-hati. Senyum terpampang jelas diwajahnya.

"Gomawo. Tapi Umma sedang nggak ada di rumah, Oppa. Nanti Aku sampaikan.." Ujarnya sambil memandang bungkusan itu.

"Ne. Kau mencari siapa, Seohyun~ah?" Tanya Sungmin ketika melihat Seohyun seperti mencari-cari seseorang di halaman rumahnya. Bukan munafik, Sungmin tahu jelas siapa yang dicari oleh Seohyun, tapi kelu bibirnya untuk mengatakan, 'Kau mencari Kyuhyun?'.

"Tadi.. Disini ada.. Ah, sudahlah Oppa.." Jelas Seohyun tak jelas. Seperti orang yang tertangkap basah, Ia salah tingkah. Wajahnya memerah pekat.

"Kau nggak nginap di Dorm?" Tanya Namja aegyo itu mengalihkan pembicaraan.

"Anni.. SNSD lagi bebas tugas, Aku milih pulang aja. Soalnya di rumah lagi sepi juga Oppa.." Jawab Seohyun. Ia tersenyum kemudian pandangannya teralihkan pada bungkusan di tangannya, seolah mereka-reka apa yang ada di dalamnya.

"Oh, Aku pulang ya? Annyeong.." Pamit Sungmin disertai senyum lagi. Dadanya benar-benar sesak apabila melihat wajah Seohyun. Bukan! Ia tidak membenci Seohyun. Cemburu? Mungkin..

Yeojya itu merengut, kemudian sunshine smile terukir di bibirnya. "Ne, Sungmin~Oppa. Daah.." Tangannya melambai seiring kepergian Sungmin. Ia segera masuk ke dalam rumahnya untuk meletakkan titipan dari Nyonya Lee.

.

.

Sungmin berjalan perlahan keluar dari rumah Seohyun. Kakinya terasa berat, begini ya rasanya sakit hati? Ck, tapi setidaknya Ia bersyukur, dengan adanya Seohyun intensitasnya bertemu dengan Kyuhyun akan semakin berkurang dan akhirnya Kyuhyun dapat melupakannya. Benarkan?

Baiklah itu semua memang benar. Namun, kenapa respon dari hati Sungmin terasa sakit? Sudahlah, lagipula Kyuhyun sedang tidak disini.

"Hyung.." Perkiraan Sungmin salah! Buktinya, Kyuhyun sekarang tengah menahan tangan kanannya yang tengah menggapai pintu mobil.

"Waeyo?" Tanya Sungmin. Ia memberanikan menatap mata kelam Kyuhyun.

"Kau pulang ke Dorm?" Kini giliran Kyuhyun yang bertanya tanpa melepaskan pegangan tangannya sedikitpun.

"Anni.. Aku pulang ke rumah.." Jawab Namja yang lebih pendek dengan yakin. Ia membatalkan niatan untuk langsung masuk ke dalam mobil. Ia membalikkan badannya memandang Namja didepannya. Namja yang juga merupakan dongsaengnya, sejenak Ia termenung.

"Arrasseo, Kalau gitu tolong bilangkan Teukkie~Hyung, Aku juga tak pulang." Ujar Kyuhyun yang membuat Sungmin merengut tak senang.

"Andwae, Kyu. Kau harus pulang." Larangnya halus, entah kenapa kata-katanya terlalu halus untuk didengar sebagai sebuah perintah.

Kyuhyun merajuk, "Shireo. Jika Hyung nggak ikut pulang, Aku juga nggak pulang ke Dorm.."

"Arra. Aku pulang ke Dorm.."

.

.

"Jangan menghindariku, Hyung.." Gumam Namja bernama Kyuhyun. Sungmin yang sibuk berkonsentrasi untuk menyetir menggantung kata-katanya, "Eung?" Entahlah, Namja aegyo itu sepertinya masih belum konek dengan apa yang Kyuhyun bicarakan.

"Jangan, Hyung.." Lanjut Namja yang lebih muda 2 tahun darinya itu. Tatapan sedihnya benar-benar memancar dari wajahnya, sementara pandangannya Ia arahkan keluar jendela. Sungmin prihatin, Ia menghentikan laju kendaraannya sejenak. Kedua bola mata kecoklatannya Ia arahkan pada Namja yang terduduk disampingnya.

"Kyuu.." Gumamnya dengan nada lebih rendah. Ia ingin memeluk Dongsaeng-nya itu. Namun, Ia tak akan melakukannya sekarang. Kedua tangannya Ia masukkan ke dalam saku celananya seiring dinginnya AC mobil yang menusuk kulit.

"Aku.."

"..."

"Bogoshippo, Hyung..." Bisiknya. Pandangannya teralihkan menatap wajah Namja aegyo didepannya. "Saranghae, Minnie~ah.. Maaf jika Aku banyak berbuat salah. Tapi, Aku benar-benar tak mengerti dimana letak kesalahanku. Katakan, Hyung, Apa salahku?"

"Bukan salahmu, Kyu." Ralat Sungmin dengan segera. Ia menyalakan mesin mobilnya, kemudian kembali berkonsentrasi untuk menyetir walau hatinya benar-benar menggalau kini. Mungkin.. Sedikit Dilema.

"Lalu?" Kyuhyun masih menatap Sungmin dengan penuh antusias.

"Lupakan saja Aku, Kyu. Tadi, Seohyunnie menciummu bukan? Ia yang terbaik. Cintailah orang yang mencintaimu, Kyu.." Ujar Sungmin, entah kenapa memorinya kembali memutar kejadian beberapa menit tadi.

"Berhenti, Hyung! Tadi Hanya sebuah kecelakaan!" Kyuhyun membela diri. "Kau bilang untuk mencintai orang yang mencintaiku? Kau fikir Seegois apa Aku, hyung? Aku mencintaimu dan Aku yakin Kau juga begitu.." Tambah Namja bermarga Cho itu sambil terus menatap Sungmin intens, sedangkan Namja aegyo itu tak bergeming, menyetir mobil seolah membuat perhatiannya teralih. Tiba-tiba, Ia menghentikan laju mobilnya di tempat gelap yang hanya disinari lampu temaram. Mobil-mobil berjejeran di kiri kanan. Parking Area? Yeah, kalian benar.

"Kita sudah sampai.." Ujarnya dingin.

^^ T B C ^^

Keep it or Delete?

Mind to review?