Author: Di chap ini isinya gak sepanjang chap sebelumnya, karena isinya cuma penjelasan doang. Dan selamat yang tebakannya tepat! Anda benar!. Dan thanks kalau penulisan saia jadi makin rapih (author gak sangka).

Warning: Not good for children!

Pairing: Hidan & Kakuzu ( bukan yaoi).

Disclaimer: enaknya akatsuki punya siapa ya? *mikir*, ah punya Masashi Kishimoto aja deh! *di keplak*.

Akatsuki: emang punya Masashi Kishimoto tauk! *teriak pake toa di kuping author*.


Ada Apaan Sih?

Chap 4

"Sebenernya…..Gua di dalem itu sama Kakuzu lagi kerokan!" kata Hidan yang akhirnya bisa terucap juga sama dia setelah tertunda selama bertahun-tahun –halah lebay- tertunda satu chapter kok maksudnya.

"KEROKAN?" tanya akatsuki lainnya dengan muka –wtf-.

"Ada apaan sih?" tanya Kakuzu heran yang baru selesai cuci tangan.

"Masa kita di kirain lagi 'macem-macem' di kamar!" Hidan ngadu ke Kakuzu.

"Emang kita macem-macem kan di dalem?".

"Bego! Maksudnya macem-macem tanda kutip!" kata Hidan sambil ngemplang kakuzu.

"APAA!" teriak Kakuzu lebay "Siapa yang mikir kaya gitu!" tanya Kakuzu sambil pasang muka horror.

"Tuh, si Pein!" Hidan nunjuk-nunjuk Pein yang emang mukanya udah mesum.

"Bukan gue aja kali yang mikir begitu! Tuh, si Itachi, Kisame sama Sasori juga sama kaya gue mikirnya!" kata Pein gak mau disalahin sendirian (Konan gak ikut-ikutan jadi tersangka).

"Abisnya lu berdua mencurigakan sih!" kata Kisame berusaha membela dirinya.

"Gua tiap sabtu emang selalu minta di kerokin sama Kakuzu, lu tau kan gua kalau misi bareng Kakuzu gila-gilaan…..Badan gua biasanya pegel-pegel, masuk angin….." Hidan curhat mengenai penderitaan dia menjalankan misi nista bareng Kakuzu.

"Ya…Gua sebagai partner gak ada salahnya bantuin Hidan…." Sambung Kakuzu yang dapet tatapan –halah ngibul- dari Hidan.

"Ooohhhhhhhhhh!" jawab semua akatsuki yang akhirnya mengerti misteri antara Kakuzu dan Hidan.

"Tapi….Tadi gua denger, lo sebut-sebut gede….Apaan tuh yang gede?" tanya Itachi yang masih penasaran.

"Ini nih yang gede!" kata Hidan sambil mengambil sendok yang ukurannya dua kali sendok makan dari tangan Kakuzu. Akatsuki lain cengo .

"Tadinya gua suruh Kakuzu ngerokin pake punya gua" kali ini Hidan mengeluarkan uang logam 500-an. "Tapi dia gak mau dan malah ngerokin gua pake sendok ginian!" kata Hidan sambil mencak-mencak sendiri ke sendok yang dia pegang.

"Kan biar berasa.." jawab Kakuzu enteng.

"Iya, berasa sakitnya maksud lu!" umpat Hidan masih emosi nginget kejadian tadi, Kakuzu ngerokin dia dengan sadis tanpa perasaan.

"Oh…Gue kirain lo berdua lagi…." Pein nyengir gaje di pelototin duo KakuHidan.

"Makanya jangan asal mikir mesum aja!" Hidan ngomel sambil ngelempar majalah bokep yang tergeletak indah di lantai kearah Pein, dan dengan sukses berhasil di tangkap Pein yang langsung berkata "Untunglah kamu selamat adinda" ck ck ck.

"Tapi senpai…Emang di kerokin sakit ya?" tanya Tobi yang emang gak tau apa itu di kerokin dan gimana rasanya di kerokin.

"Gini nih rasanya!" Hidan tanpa berperasaan ngerok lehernya Tobi pake sendok yang masih dia pegang dan sukses bikin Tobi ngejerit pake toa.

"HUWAAAA! SAKIT SENPAI!" teriak Tobi yang akhirnya pundung ke belakang Deidara. Deidara malah menjerit girang dalem hati 'Rasain un! Akhirnya ada yang balesin dendam gue un!'. Dia masih kesel gara-gara di gangguin Tobi dari tadi.

"Kalau emang sakit tapi kenapa tadi gua denger elo sempet ketawa-ketawa gitu? Sampe setengah ngakak lagi!" tanya Zetsu yang udah gak ngumpet lagi.

"Ohh….." Hidan gak jawab, Kakuzu malah nyengir setan.

"Itu karena…." Kakuzu ngomong dengan suara –sok- misterius.

"Karena?" tanya akatsuki penasaran. Hidan Cuma ngasih deathgalre ke Kakuzu nyuruh bendahara maniak uang itu diem, tapi kayanya gak ngaruh. Kakuzu sudah bertekad kotak-kotak untuk mengatakannya.

"Karena Hidan itu…Gampang geli!" Kakuzu akhirnya membuka aib.

"WAKAKAKAkAKAKA!" tawa akatsuki meledak, Itachi paling keras (sekalian dia bales dendem gara-gara tadi di ketawain). Mereka gak nyangka orang kaya Hidan ternyata gampang geli.

"S-sialan..!" umpat Hidan pelan menahan malu.

"Wakakakaka…Ja-jadi lu itu gelian orangnya? Hahahah….Hahaha!" kata Pein yang lagi tertawa setan.

"Grrrr…..Reseh lu semua! Udah mikirin gua berbuat lagi 'begitu' sama Kakuzu, sekarang malah ngetawain gua! Awas aja lu, tunggu pembalasan gua!" Geram Hidan kesel, udah di tuduh macem-macem plus di ketawain ama semua akatsuki.

"Hahahaha…Aduh itu anak…Bisa geli juga ya rupanya, hahahah…" kata Itachi masih ketawa geli.

"Itachi-san…." Kata Deidara setengah berbisik ke Itachi.

"Ada apa Dei…?" tanya Itachi ngelap air mata (ini anak ketawa sambil keluar air mata).

"Tapi Dei masih belum ngerti deh un…Maksud si Hidan itu lagi 'begitu' apa sih un?" oalah ini anak masih gak nyambung juga dari tadi. Akatsuki sweatdrop.

"Hmmm….." keliatannya Itachi lagi mikir. Setelah beberapa saat muncul seringai setan di wajah Itachi, bikin firasat Deidara langsung gak enak, dan menyesali kenapa tadi dia nanya Itachi.

"Lo mau tau apa yang dimaksud Hidan?" tanya Itachi.

"I-iya un…" jawab Deidara ragu-ragu, antara penasaran dan….Bimbang.

"Kalau lo mau tau, yuk ke kamar gua. Tar gua kasih tau deh!" kata Itachi sambil menarik Deidara yang gak sempat protes kedalam kamarnya.

"Ada yang mau ngintip part 2?" tanya Pein setengah bercanda ke akatsuki lainnya.

"NO ! NO ! NO !" jawab akatsuki kompak (kecuali Hidan yang ngambek, udah masuk ke kamar lagi) sambil ngibas-ngibasin tangannya secara serempak.

THE END….


Author: Hehehehe, garing ya ceritanya? Chap 4 pendek nih, orang Cuma penjelasan doang. Tapi author salut loh yang udah nebak hahahaha.

Hidan: Author! Kok aib gua lu bongkar sih! *datang-dateng bawa parang*.

Author: Bukan saia! Tapi kakuzu tuh! *nunjuk-nunjuk Kakuzu yang ngumpet*.

Kakuzu: Aduh kok gua lagi ngumpet lu kasih tau sih? (akhirnya Kakuzu lari di kejar-kejar Hidan).

Author: Tapi endingnya malah jadi ItaDei ya?.

Kisame: Iya tuh, endingnya gantung…..

Author: Sutralah, biarkan para readers sendiri yang menerka, apa yang mau di lakukan Itachi kepada Deidara di dalam kamar.

Pein: Tengkyu yang baca fic nista ini.

Author: see ya next story!.