Anyeong Yorobun,

Kyuka nongol lagi... #plakk *diusir karena tiba tiba dateng*

Sebelum nya author mau minta maaf nih… Jeongma mianhae ya chingudeul.

Mianhae ya buat yang udah nunggu fanfict ini di update (emang ada?).

Ada beberapa chingu yang ternyata ngePM author untuk nanyain dimana author ngelanjutin nulis. Author ga ngelanjutin dimana mana kok chingu. Beberapa bulan ini author bener bener kena author's block. Author bener bener ga ada ide buat nulis sama sekali. Seberusaha apapun, ga ada ide yang keluar. Chapter 3 ini aja author bikin dengan susah payah...

Dan barengan ama update chapter ini, author juga sekalian mau minta maaf ke chingudeul, kayanya sementara ini author bakal hiatus dulu dari FFN maupun nulis fanfict.

Ke hiatus an author ini murni karena author baru mampet ide plus kerjaan author yang menumpuk, yang bikin author ga bisa nyentuh fanfict sama sekali. Jadi daripada author serasa mempunyai hutang pada chingudeul semua, lebih baik author putusin untuk hiatus sekalian.

Kalo nanti suatu saat ide nulis muncul, author pasti nge post lagi deh. Dan itu pasti di FFN.

Jeongmal mianhae ya chingudeul… *nangis*

Ya sudahlah, langsung ke update an nya aja ya… walo author juga ga yakin bakal masih ada yang baca cerita ini engga… *merana*


Married

Pairing : KyuMin

Rating : T

Warning: YAOI - Don't Like Don't Read, TYPO(s) , M-Preg, agak OOC

Summary : Kyuhyun menolak untuk menikahi Sungmin. Lalu bagaimana nasib Sungmin dan bayinya?

Disclaimer : Mereka bukan punya saya *sigh*


Sungmin memasuki apartment nya dengan lunglai. Di hempaskan badan lelahnya itu di kasurnya.

Betapa beratnya beberapa hari terakhir ini buatnya. Setelah mual dan pusing tak kunjung reda dari kemarin kemarin, akhirnya dia memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke dokter. Dan hasil pemeriksaan pun tak kalah mengejutkan baginya. Dia menemukan bahwa dirinya hamil hari ini.

Tapi rupa nya Tuhan masih belum berbaik hati juga padanya. Belum cukup dengan susahnya membuat janji temu dengan seorang CEO dari perusahaan besar, Cho Enterprise, ternyata begitu susah nya juga dia meyakinkan ayah dari anak ini bahwa dia mengandung anaknya.
Dan setelah berhasil membuat ayah sang bayi percayapun, jalan nya masih juga belum mulus. Puncak dari segalanya adalah Ayah sang bayi menolak untuk menikahi nya. Bahkan menuduhnya melakukan rencana terselubung karena harta keluarga Cho.

God! Ingin rasanya dia membunuh seorang Cho Kyuhyun saat Kyuhyun mengeluarkan kata kata tuduhan itu.
Demi Tuhan! Dia sudah berhasil dengan usahanya sendiri. Dia mampu mandiri tanpa sokongan siapapun. Bahkan, Sungmin sendiri bukan berasal dari keluarga yang kekurangan. Keluarganya mempunyai perusahaan, yang memang tidak sebesar Cho enterprise apalagi Cho corporation, tapi cukup sukses di Jepang. Demi apa Sungmin mengincar kekayaan keluarga Cho? Damn!

Sungmin merutuki dirinya sendiri. Kenapa nasib nya seperti ini? Apa yang telah di perbuat sehingga ini terjadi padanya?

.

"Aarrgghh~" teriak Sungmin frustasi. Dia mengacak acak rambutnya dengan keras. Lagi lagi dia merutuki dirinya. Mengapa dia bisa begitu saja jatuh ke pelukan seorang namja yang di kenalnya.

Tidak pernah dalam hidupnya dia begitu saja tidur dengan orang yang baru di kenal nya. Bahkan saat dengan Siwon pun, mereka baru tidur bersama setelah 2 bulan berpacaran. Itupun karena Siwon berulang tahun dan Siwon telah memohonnya berulang ulang kali.

Tapi semua nya berbeda ketika dia bertemu Kyuhyun. Segala pertahanan nya nya runtuh begitu saja. Bahkan hingga sekarang dia masih tidak mengerti, bagaimana bisa dia sebegitu ceroboh nya memberikan dirinya pada Kyuhyun ketika Kyuhyun meminta nya.

Sungmin menghela nafas. Sungmin sadar, apa yang menyebabkan semua ini terjadi. Daya tarik fisik antar mereka sangat kuat. Dan Sungmin akui itu. Tapi daya tarik inilah yang membuatnya menjadi seperti ini sekarang.

.

Ting tong!

Sungmin pun tersadar dari segala lamunan nya ketika mendengar bel berbunyi. Ingin rasanya dia mendiamkan saja siapapun itu. Dia sedang tidak mood untuk bertemu dengan siapa pun sekarang.

Tapi rupanya tamu Sungmin itu bersikeras. Sungmin mendengar bel apartment nya berbunyi lagi.

Akhirnya Sungmin pun menyerah. Dia lebih baik menjawab siapapun tamu itu, daripada harus mendengar bunyi bel berulang ulang.

Dengan malas di seretnya tubuhnya turun dari kasur, dan berjalan ke arah intercom.

"Ne?" kata Sungmin sambil melihat intercom. Seperti semua apartment mahal di Seoul, intercom di apartment Sungmin pun mempunyai kamera. Sehingga Sungmin pun dapat melihat siapa yang bertamu di depan pintu nya.

Sungmin terbelalak tidak percaya melihat siapa yang bertamu. Di ujung intercom sana, terlihat Kyuhyun yang berdiri dengan tidak sabar di depan intercom nya. Bajunya lusuh. Rambutnya pun acak acak an.

Tapi teringat apa yang telah namja itu lakukan padanya tadi di kantornya, membuat Sungmin tidak kasihan padanya. Tapi dia berang. Mau apa lagi dia ke sini?

"Mau apa kau kesini?" tanya Sungmin dingin melalui intercom.

"Ada yang aku ingin bicarakan padamu Sungmin ah..." kata Kyuhyun.

"Semua pembicaraan kita sudah selesai, Cho Kyuhyun sshi... Tidak ada lagi yang butuh kita bicarakan... Kau pulang saja!" kata Sungmin lagi

"Kumohon Sungmin ah... Aku tau, aku telah membuat mu kesal... Aku minta maaf pada mu... Tapi tolong berilah aku kesempatan sekali lagi..." kata Kyuhyun lagi. Terlihat dia mengatupkan ke dua tangan nya di depan muka nya untuk memohon.

Sungmin pun menghela nafas nya. Dia cukup tau, jika Kyuhyun sudah bersikeras seperti ini, Kyuhyun akan terus berada di depan pintu nya sampai Sungmin membukakan nya.

"Baiklah..." kata Sungmin mengalah. Sungmin lalu berjalan ke depan pintu dan membukakan pintu nya untuk Kyuhyun. Lalu Sungmin pun berjalan ke arah ruang tengah nya, tanpa menmpersilahkan tamu nya untuk masuk.

.

Ketika pintu apartment Sungmin terbuka, Kyuhyun pun masuk. Dia lalu mengikuti Sungmin ke arah ruang tengah. Kyuhyun pun memandangi sekitar nya. Walau tidak sebesar apartment nya, apartment ini sangat bagus. Sangat bersih dan juga sangat nyaman. Betul betul mencerminkan sifat penghuni nya. Suasana apartment itu sangat ramah membuat orang betah tinggal di dalam nya.

Tapi ketika Kyuhyun melihat raut wajah sang pemilik rumah, Kyuhyun tahu suasana ramah itu tidak untuk nya.

Kyuhyun lalu beranjak duduk di sofa di sebelah Sungmin. Mempersilahkan dirinya sendiri untuk duduk disana, karena dia yakin Sungmin tidak akan mempersilahkan nya untuk duduk.

Lama mereka terdiam. Bingung untuk memulai pembicaraan. Sampai akhirnya Kyuhyun memulai pembicaraan.

"Bagaimana keadaan mu? Baik baik saja kah?" tanya Kyuhyun. Sungmin hanya melirik ke arah tamu nya itu, lalu menjawab sambil mengedikkan bahu nya.

"Keadaanku? Yah seperti yang kau lihat... Aku baik baik saja... Hanya hamil..." kata Sungmin dengan dingin. Kyuhyun pun terdiam. Bingung mau bagaimana dia harus berkata.

Melihat Kyuhyun terdiam, Sungmin pun membuka mulutnya. Kembali kekesalan menguasai nya.

"Sebenarnya mau apa kau kesini! Belum cukup kah kau menghinaku di kantor mu, hah? Asal kau tahu saja Cho Kyuhyun sshi, aku sama sekali tidak tertarik dengan hartamu ataupun harta keluarga mu... Jadi kalau kau datang kesini hanya untuk menghinaku... Lebih baik kau keluar sekarang juga!" bentak Sungmin.

"Sungmin ah... Aku tau... Aku telah salah kepadamu... Tidak sepantasnya aku mengatakan itu padamu... Oleh karena itu aku datang kesini untuk meminta maaf... Mianhae Sungmin ah..." kata Kyuhyun lagi dengan pelan. Sungmin pun kembali terdiam mendengar permintaan maaf Kyuhyun itu.

"Maksudku datang kesini adalah untuk meminta maaf padamu atas kata kataku tadi... Dan juga memohon padamu untuk memberiku kesempatan bertanggung jawab..."

Sungmin melongo mendengarkan kata kata Kyuhyun. Kyuhyun meminta nya untuk memberikan kesempatan lagi untuk bertanggung jawab? Yang benar saja.

"Jangan bercanda denganku Cho Kyuhyun sshi! Baru tadi siang kau menolak untuk bertanggung jawab... Bahkan mengataiku hanya tertarik pada hartamu... Sekarang kau kesini memintaku untuk memberi kesempatan lagi? Bagaimana bisa aku percaya!" kata Sungmin sengit.

"Ayolah Sungmin ah... Tenanglah... Tolong dengarkan penjelasanku dulu... Kau mau kan?" bujuk Kyuhyun. Sungmin menghela nafasnya. Berteriak teriak seperti tadi benar benar menguras tenaga nya. Akhirnya dia mengangguk. Dan menyuruh Kyuhyun untuk melanjutkan penjelasan nya.

Melihat Sungmin sudah mulai tenang, Kyuhyun pun tersenyum lega. Dia lalu memulai penjelasan nya

"Aku tau aku salah tadi siang... Dan aku benar benar meminta maaf tentang itu. Sejujurnya aku berkata seperti itu karena kecewa... Sebenarnya saat sekertarisku mengatakan kau membuat janji denganku, aku begitu bahagia. Aku kira kau mencariku karena ingin melanjutkan hubungan kita... Tapi ternyata kau datang memberi tahu bahwa kau hami... Itu seperti memberikan bom untukku..." penjelasan Kyuhyun terpotong oleh kata kata Sungmin.

"Maaf saja kalo anak ini seperti bom untukmu..." kata Sungmin kesal.

"Aigoo~ kau ini cepat sekali marah sih... Bagaimana kita bisa berbicara dengan baik kalau kau marah marah terus?" kata Kyuhyun lagi. Sungmin pun berusaha menenangkan kemarahan dalam dirinya. Benar kata Kyuhyun, mereka tidak akan bisa berbicara dengan baik jika mereka marah marah. Dan lagi tadi Sungmin sudah bersedia mendengarkan penjelasan Kyuhyun.

.

Melihat Sungmin sudah tenang kembali, Kyuhyun mulai melanjutkan penjelasan nya.

"Setelah kau pergi dengan kesal dari kantorku tadi siang, aku kembali berpikir. Dan aku mulai menyesali apa yang telah kukatakan padamu... Tidak seharusnya aku berkata seperti itu padamu... Dan setelah kupikir matang matang, apa salahnya aku mempunyai anak? Sebagai seorang pewaris dari Cho Cooperation, pasti nantinya aku akan disuruh mempunyai seorang keturunan... Bahkan dari sekarang pun para pemegang saham sudah mulai menjodoh jodohkan ku dengan para yeoja yang mereka nilai potensial... Padahal aku sendiri tahu, aku tidak tertarik dengan mereka semua... Harus aku akui aku tidak tertarik dengan yeoja..." kata Kyuhyun sambil menarik nafas.

"Oleh karena itu, aku lalu merubah pikiranku... Jika aku menikahi mu, maka aku akan mempunyai keturunan yang mereka minta... Sedangkan untukku sendiri, aku tidak perlu bersusah susah ribut dengan para yeoja centil itu, karena aku mempunyai dirimu..." kata Kyuhyun lagi. Dia lalu berdiri dan berjongkok di depan Sungmin sambil memegang tangan nya erat.

"Lee Sungmin, maukah kau menikah denganku? Mari kita berusaha membuat sebuah keluarga yang baik untuk anak kita... Kita mulai segala nya dari awal... Ne?" kata Kyuhyun pelan.

Sungmin pun melihat mata Kyuhyun yang kini tengah memandang nya dengan lekat. Dilihatnya mata itu dalam dalam, untuk mecari apakah ada kebohongan disana. Dan Sungmin tidak melihat ada kebohongan apapun disana Kyuhyun benar benar telah menyesal menghina nya tadi dan sekarang dia juga benar benar serius dengan melamar Sungmin.

Melihat itu tanpa sadar, air mata Sungmin pun mengalir. Kyuhyun pun menghapus air mata itu dengan pelan dengan jari nya.

"Kenapa tiba tiba kau menangis?" tanya Kyuhyun lembut.

"Yah seperti yang selalu aku lakukan beberapa hari ini... Hiks... Tiba tiba saja aku menangis sendiri..." kata Sungmin lagi diantara tangisnya.

Mendadak dia merasa kesal dengan dirinya sendiri, kenapa tiba tiba dia menangis seperti ini. Kyuhyun melamarnya tadi bukan karena cinta. Tapi karena kepentingan nya sendiri. Dan Sungmin harus menerima nya karena bayi dalam kandungan nya. Tapi kenapa sekarang dia mulai kesal sendiri? Kebingungan nya itulah yang membuat tangis nya makin menjadi jadi.

Sungmin lalu merasa badannya di tarik ke dalam pelukan Kyuhyun

"K... Kyu..."

"Ssh~ tenanglah jangan menangis lagi... Aku tak suka melihat calon umma anakku menangis... Uljimarayo~" kata Kyuhyun sambil membelai pelan punggung Sungmin. Setelah beberapa menit mereka terdiam seperti itu, Kyuhyun melonggarkan pelukan nya sehingga dia bisa melihat muka Sungmin.

"Kau sudah tenang?" tanya Kyuhyun. Sungmin hanya mengangguk.

Kyuhyun tersenyum melihat namja imut di depan nya ini. Betapa manis nya dia. Dan keyakinan Kyuhyun untuk menikahi namja ini pun makin kuat. Dia yakin semua akan baik baik saja.

.

"Jadi bagaimana? Apa kau mau menerima lamaranku?" tanya Kyuhyun lagi.

"Apakah mungkin aku akan menjawab tidak? Hal itulah yang aku minta padamu tadi siang..." kata Sungmin cemberut. Pipinya mulai di gembungkan lucu. Perasaan lega menghampirinya. Paling tidak, anak yang di kandung nya ini akan mempunyai appa.

Kyuhyun tertawa melihat sikap Sungmin itu. Dia lalu mencubit pelan pipi chubby di depan nya itu.

.

Setelah tawa nya reda, Kyuhyun mulai berbicara serius lagi

"Tapi aku ada permintaan Minnie ah... Kita harus menikah secepatnya... Aku tidak mau orang orang membicarakan kita di belakang... Dan menghancurkan karir kita berdua..." kata Kyuhyun. Sungmin hanya mengangguk.

"Baiklah... Aku akan mengirim orang besok untuk membereskan barang barang ini... Kau bisa mulai memilih milih barang mana yang ingin kau bawa dan mana yang ingin kau tinggal..." kata Kyuhyun. Sungmin terpana mendengar kata kata Kyuhyun.

"Cha... Chankaman Kyu! Apa maksudmu mengirim orang untuk membereskan barang barang ku?" kata Sungmin bingung. Kyuhyun lalu menatap nya tidak percaya. Bagaimana bisa Sungmin tidak mengerti maksudnya?

"Tentu saja kau harus membereskan barang barangmu chagi... Kau kan harus pindah ke tempatku..." kata Kyuhyun lagi.

"Kenapa aku harus pindah ketempatmu?" tanya Sungmin masih bingung.

"Tentu saja karena kau ini calon istriku! Haish chagiya~ Kau ini mau menikah dengan ku... Tentu kau harus pindah kan? Masa kau mau orang orang melihat kita tinggal terpisah? Belum nanti jika anak kita lahir, kau mau melihat dia bingung dan sedih melihat appa dan umma nya tinggal terpisah?" tanya Kyuhyun lagi. Sungmin menggeleng kuat kuat.

"Nah jadi mulai malam ini, kau harus mulai membereskan semua nya.. Arraso?". Sungmin pun mengangguk

"Tapi kau harus berjanji padaku untuk tidak mengangkat apapun yang berat... Aku tidak mau sesuatu terjadi dan membahayakan kau dan anak kita..." kata Kyuhyun lagi.

Dan Sungmin pun lagi lagi mengangguk. Dia masih sedikit agak bingung dengan intervensi Kyuhyun dalam hidup nya. Dia sudah terbiasa hidup sendiri. Melakukan apapun dan memutuskan apapun sendiri. Sehingga dia belum terbiasa hidupnya kini diatur orang lain, seperti yang dilakukan Kyuhyun tadi.

Tapi Sungmin mengerti dan memahami. Kyuhyun adalah calon suami nya sekarang. Dia harus mulai membiasakan dirinya dengan keberadaan Kyuhyun.

.

"Oiya... Kira kira kapan waktumu kosong?" tanya Kyuhyun.

"Waktu kosong? Um... Sepertinya akhir minggu depan aku kosong.. Kenapa?" tanya Sungmin sambil mengingat ingat jadwalnya.

"Akhir minggu depan ya? Baiklah aku akan mengosongkan jadwalku... Aku juga akan menyiapkan semua nya..."

"Apa nya yang siap?" tanya Sungmin lagi dengan bingung.

"Tentu saja pernikahan kita Minnie ah... Aku akan menghubungi temanku yang bekerja di catatan sipil... Jadi kita bisa menikah minggu depan..." kata Kyuhyun sambil tersenyum lebar.

"Mi... Minggu depan?" Sungmin ternganga tidak percaya.

.

.

.

TBC


Yups... ini memang masih TBC. Author tau pasti banyak banget yang kecewa sama author. Udah update lama, sekalinya update masih TBC, authornya hiatus pula. Tapi beneran chingudeul, author ga bisa berbuat apa apa *nangis*

Tapi author janji, kalau nanti author udah bisa menghilangkan author's block ini dari otak author, pasti akan author update ceritanya deh.

.

Dan sekali lagi author mau minta maaf, author tetep ga bisa ngebales review kalian sekarang. Tapi beneran deh, author makasih sebanyak banyak nya atas semua review chingudeul. semua review chingu, bener bener udah bantu author. jeongmal gomawo! *deep bow berulang ulang*

.

Baiklah, author pamit ya...

Doain aja semoga kerjaan author bisa senggang, dan ide dalam otak author bisa meluncur dengan indah #lebay. Jadi author bisa ngelanjutin nulis lagi.

Sampe ketemu lagi ya~ *nangis sambil lambai lambai tangan*

Kamsahamnida!