Haiii... Semuanyaa. Gak nyangka ya Crusyal Memory udah setahun. Ninna jga mau Minta maaf karena udah lamaaaaaaaaaaaaa bangeeeeeeeeeeeeet nggak update Fic. Khususnya Crusyal Memory. Karena sejujurnya Ninna bingung mau gmana ngelanjutinnya. Ada yang punya saran gak?

Ninna juga mau ngucapin banyak terima kasih buat semuanya yg masih setia menunggu dan masih ngikuti Fic Ninna ini. Gomenasai and Arigato gozaimas... Minna...

.

.

Check This Out...

Crusyal Memory... Chappy 10

Habis baca... Don't Forget to REVIEW... Ok,!

3

2

1

Action... Happy Reading..!

.

.

.

Violet Yukko: Maaf apdatenya lamaaaa sekaliii^^

Kawaii. Minami: Tunggu aja ya.. Pertanyaanmu psti akn terjawab^^

Rere: Sabar ya... Nunggu Ran sadar... Salam kenal^^

Riidinafa: Ada hubungannnya krna pelakunya sama^^

Kkikki: Maaf ya... lama gak apdate..^^

Kudo Widya-chan Edogawa: Cup..cup, jangan nangis lagi^^

No name: Ninna org Indonesia kok, knpa kmu nanya bgitu?

ArdhyaMouri: Baca ajj ya^^

Fiyui-chan: Maaf apdatenya lamaaa bget^^

Mrs. Shinichi: udah lanjut kok.. saam kenal^^

Ghina cii Kudo Uzumaki: Udah lanjut kok... Maaf lama^^

Shinichi Kudo 44: Udah lanjut kok. KaiAo jenguk Ran, tpi gak Ninna ekspos. Hehe... Nnti mereka muncul kok. Salam knal jga ya^^

Tsundere: Udah lanjut kok... makasih, slam kenal^^

Takato the daydreamer: Makasih reviewnya ya^^

ChielRanMouri: Udah apdate kok... thanks for spirit, salam kenal jg ya^^

Terima Kasih banyak atas Reviewnya... Entar Review lagi ya...^^

.

.

Tidak mungkin... Tidaaaakkk. Teriak Shinichi dalam hati.

"RAAANNNN..." teriak Shinichi menghampiri Ran lalu memeluk tubuh Ran.

"I...itu..."

Disclaimer: Only Aoyama Gosho Seorang

Pair: Shinichi x Ran... 4eVEr

Crusyal Memory

Chapter 10

"I...Itu. I...Itu..."

Seru Sonoko tiba tiba. Membuat semua orang yang berada di dalam ruang perawatan Ran itu tersentak. Sontak mereka semua langsung menoleh ke arah Sonoko dengan tatapan bertanya tanya. Namun gadis itu tidak memberi penjelasan apa-apa. Membuat semua orang termasuk Dr Toshi dan para suster heran. Shinichi yang sedari tadi memeluk tubuh Ran itu pun ikut memandang Sonoko dengan tatapan bertanya-tanya.

"Itu... Itu..." seru Sonoko lagi. Tetapi kali ini Sonoko juga menarik-narik tangan kiri Kazuha yang kebetulan berdiri di sebelah gadis berbando itu.

Kazuha yang tangannya di tarik-tarik oleh Sonoko. Dan juga semua orang yang berada dalam ruang perawatan itu hanya bisa menatap Sonoko semakin heran dan bertambah bingung. Jangan-jangan Sonoko sudah kerasukan sesuatu. Kali ini Sonoko bukan hanya bicara itu-itu saja. Tangan Sonoko juga menunjuk-nunjuk, namun tidak jelas apa yang sedang ia tunjuk.

"Sonoko ada apa?" tanya Kazuha.

"Itu...Itu...Itu...Tadi...Itu..."

Sonoko masih terus saja mengatakan itu itu. Tetap saja tidak jelas apa yang ia katakan. Namun jika di perhatikan dengan jeli. Ekspresi wajah Sonoko terlihat berubah saat mengatakan itu itu barusan. Raut muka Sonoko menunjukkan rasa keterkejutan luar biasa. Dan sorot mata Sonoko juga, seperti menunjukkan kilatan bahagia.

"Sonoko sebenarnya ada apa?" tanyaYukiko yang masih berurai air mata. Lalu kemudian, ia mulai mengusap air matanya.

"Kalau kau ingin bicara, bicaralah yang jelas Sonoko." ucap Eri yang terlihat juga sedang menyeka air matanya juga.

"Tadi...Tadi... Aku melihat tangan Ran bergerak." ucap Sonoko dengan ekspresi bahagia. Akhirnya ia mengutarakan maksudnya juga.

~~~NNNN~~~

Tentu saja, semua orang yang berada di dalam ruangan itu. Termasuk Dr Toshi dan para suster. Terkejut mendengar ucapan Sonoko barusan. Apalagi Shinichi, kedua mata Shinichi membulat seketika begitu mendengar ucapan Sonoko. Tangan Ran beregerak.

"Sonoko tadi kau bilang apa?" tanya Shinichi memastikan apa yang ia dengar.

"Tadi... Tadi aku melihat tangan Ran bergerak.. Iya. Aku benar-benar melihatnya, tangan Ran bergerak." seru Sonoko dengan berurai air mata kebahagiaan.

Shinichi langsung menoleh ke arah Ran yang masih terlelap itu. Begitu ia mendengar ucapan Sonoko. Ekspresi wajah Shinichi yang sedari tadi berurai air mata kesedihan kini berubah menjadi kebahagiaan. Ia menatap wajah Ran seakan tak percaya dengan apa yang terjadi.

"Benarkah... Benarkah itu Sonoko?" tanya Kazuha yang masih tak percaya.

"Sonoko apa itu benar? Apa benar kau melihat tangan Ran bergerak?" tanya Eri memastikan. Dan menghampiri Sonoko.

"Sonoko-chan... Kau benar benar melihat tangan Ran bergerak?" Yukiko ikut memastikan.

"Hei... Sonoko, apa benar tangan Ran bergerak?" tanya Heiji.

"Hei bocah, jangan bercanda di saat seperti ini!" ucap Kogoro sedikit kesal. Air mata yang mengalir di pipi Kogoro pun sudah mulai mengering.

"Aku tidak bercanda paman... Benar bi, aku benar-benar melihat jari tengah Ran sedikit terangkat. Sesaat setelah Shinichi memeluk Ran..." jelas Sonoko dengan berbinar.

Shinichi kembali menoleh ke arah Ran. Suami Ran ini memperhatikan jemari-jemari lentik istrinya yang masih terkulai lemah itu. Ternyata apa yang di katakan Sonoko itu benar. Shinichi menyadari bahwa posisi tangan kanan Ran atau lebih tepatnya jari tengah istrinya itu sedikit berubah. Posisi jari tengah Ran itu memang sedikit bergeser ke kanan beberapa mili. Dari pada saat Shinichi duduk di smping Ran tadi pagi. Itu berarti sebelumnya telah terjadi pergerakan pada jari tengah Ran. Shinichi benar-benar bahagia menyadari kenyataan ini.

"Be... Berarti Ran tidak meninggal. Ran belum meninggal... Ran... Ran masih hidup..." seru Sonoko dengan gembira. Gadis sahabat Ran ini mulai menghapus air mata yang sejak tadi membasahi kedua pipinya.

"Benar... Apa yang di katakan Sonoko benar... Ran masih hidup... Ran masih hidup." Kali ini Shinichi yang bersuara.

Semua orang yang tadinya memandang ke arah Sonoko. Kini beralih menoleh ke arah Shinichi, begitu mendengar ucapan Shinichi itu. Eri, Kogoro, Yukiko, Yusaku, Heiji, Kazuha menatap Shinichi dengan penuh tanda tanya. Seakan mereka meminta penjelasan atas ucapan Shinichi tadi. Namun setelah itu Shinichi tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia Malah sibuk memandangi wajah istrinya. Seakan Shinichi meminta Ran untuk kembali menunjukkan tand- tanda bahwa wanita yang sangat di cintainya itu masih bernafas. Dr Toshi dan para suster kembali memeriksa kondisi Ran. Namun hasilnya tetap sama.

.

~~~NNNN~~~

.

Ran adalah putri yang cantik, baik hati, penuh perhatian, berprestasi. Dan yang pasti Ran adalah putri yang membanggakan untuk Kogoro dan Eri. Pasangan suami istri yang berbeda profesi ini, kini mulai menyesal. Mengapa mereka dulu harus tinggal terpisah selama hampir 10 tahun. Dan membuat Ran merasa sedih dan kesepian. Membuat Ran tidak bisa mendapatkan perhatian penuh dari kedua orang tuanya. Membuat Ran kehilangan sosok figur seorang ibu. Karena sang ibu, Eri tengah sibuk mengawali karirnya menjadi seorang pengacara. Membuat Ran harus bekerja mengurus rumah dan mengurus sang ayah yang gemar sekali mabuk, saat ia masih kecil. Membuat Ran dulu kerap sekali di ejek teman-teman di sekolahnya karena tidak tinggal satu atap dengan sang ibu.

Namun berkat semua itu pula. Ran tumbuh menjadi gadis yang tegar dan kuat, tidak cengeng, kecuali kalau menyangkut Shinichi. Dan tidak pernah manja pada siapapun. Ran juga tumbuh menjadi gadis yang mandiri dan tidak suka bergantung pada orang lain. Apa lagi merepotkan orang lain. Justru ia suka menolong orang lain. Betapa bahagia Ran.. Jikalau dulu kedua orang tuanya tidak pernah tinggal terpisah. Kini Kogoro dan Eri hanya bisa menyesali tindakan bodoh yang pernah mereka perbuat di masa lalu itu.

Ran bangunlah... Nak

.

~~~NNNN~~~

.

Saat Sonoko pulang ke rumah, dan tidak ada orang di rumahnya yang mewah itu. Siapa yang ia telepon untuk menemaninya berada di rumah? Ran. Saat Sonoko terjebak di dalam sebuah mobil, dan mobil tersebut hampir jatuh ke dalam jurang. Siapa yang menghancurkan kaca mobil untuk menyelamatkan Sonoko? Ran. Saat Sonoko ingin memberi hadiah pada Kyogoku. Siapa yang menemani Sonoko pergi ke mall untuk mencari hadiah itu? Ran.

Saat Sonoko ingin pergi ke vila Suito yang letaknya ada di gunung. Hanya untuk membuat coklat. Siapa yang menemani Sonoko pergi ke sana? Ran. Saat Sonoko ingin meniru adegan sebuah drama tv berjudul Maple Musim Dingin. Siapa yang menemani Sonoko berburu maple hanya untuk memasang sebuah sapu tangan merah? Ran. Saat Sonoko sedang bertengkar dengan Kyogoku. Siapa yang menyuruh Sonoko untuk segera berbaikan? Ran. Ran... Ran selalu ada saat Sonoko membutuhkannya. Ran adalah temannya. Ran adalah saudaranya... Ran adalah sahabat terbaik bagi Sonoko Suzuki.

Ran dan Kazuha selalu sama. Keduanya memiliki sifat yang hanya berbeda 11 dan 12. Ran dan Kazuha sama-sama memiliki prestasi pada bidang olahraga bela diri. Karate dan Aikido. Ran dan Kazuha sama-sama putri seorang polisi. Meski saat ini Kogoro bukanlah seorang polisi. Namun karena pekerjaan ayah mereka itulah. Ran dan Kazuha sering terlibat kasus. Dan inilah persamaan keduanya yang sangat mencolok. Ran dan Kazuha sama-sama memiliki teman kecil seorang detektif. Ran dan Kazuha pun sama-sama mencintai laki laki teman kecil mereka. Shinichi dan Heiji juga memiliki banyak kesamaan.

Berkat persamaan-persamaan itulah. Akhirnya ikatan persahabatan pun tumbuh di antara Ran dan Kazuha. Saat Kazuha kesal dengan Heiji sampai ia bertengkar. Ia mencurahkan seluruh isi hatinya itu pada Ran. Sehingga membuat rasa kesal Kazuha hilang. Sama... Saat Ran merasa lelah menunggu Shinichi yang masih menjadi Conan. Ia mencurahkan rasa lelahnya itu pada Kazuha. Kemudian Kazuha pun memberi Ran semangat. Sehingga Ran bersemangat lagi menunggu Shinichi kembali. Dan akhirnya penantian panjang Ran pun berbuah manis. Shinichi kembali dan mereka bisa menikah. Kemudian mereka hidup bahagia.

Cantik, baik hati, ramah, perhatian, rajin, pandai memasak. Siapa yang tak ingin memiliki menantu seperti itu. Dan beruntunglah pasangan suami istri Kudo, Yusaku dan Yukiko. Yang memiliki menantu seperti Ran. Selain cantik dan pandai memasak. Ran juga mampu mengurus Shinichi dengan baik. Dan selalu membuat hari-hari Shinichi penuh dengan kebahagiaan. Selain itu Ran juga sangat perhatian terhadap ayah dan ibu mertuanya. Saat Yusaku dan Yukiko pulang ke Jepang. Selain Ran menyambut kedua mertuanya ini dengan ramah. Ran juga menyiapkan masakan istimewa untuk Yusaku dan Yukiko. Sehingga membuat Yukiko dan Yusaku betah berada di rumah putranya itu. Hanya satu yang mereka harapkan saat ini. Ran segera sadar dan sembuh. Agar mereka segera mendapatkan cucu.

.

~~~NNNN~~~

.

Ran... Gadis kecil yang selalu berangkat dan pulang sekolah bersama Shinichi. Gadis kecil yang pernah menyelidiki hantu bersamanya di perpustakaan sekolah saat ia masih kelas 1 SD dulu. Ran... Teman kecilnya yang selalu memberinya semangat saat bertanding sepak bola. Ketika SMP dulu. Ran... Gadis yang pernah berdebat dengannya hanya karena sebuah kasus sepele. Dan akhirnya membuat Shinichi harus puasa berbicara dengan Ran.

Dan pada saat-saat itulah. Rasa yang lain mulai terbit di hati Shinichi pada Ran. Entah atas dasar apa, dadanya selalu bergetar hebat saat ia melihat Ran. Dan entah atas dasar hukum mana. Jantung Shinichi selalu berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Ketika ia bersama Ran. Dan hal itu membuat Shinichi bingung kala itu. Ada apa dengan dirinya? Kenapa perasaan aneh namun menyenangkan ini selalu muncul ketika ia berada di dekat Ran. Akan tetapi perasaan itu tidak muncul ketika ia dekat dengan perempuan lain. Bahkan ibunya sendiri.

Ia buka semua buku ilmu pengetahuan yang di milikinya. Untuk mencari penjelasan mengenai perasaan anehnya itu. Shinichi sudah membaca berbagai macam buku. Beragam judul buku. Namun ia sama sekali tidak menemukan secuil penjelasan pun mengenai perasaan itu. Karena walau bagaimanapun cinta tidak bisa di jabarkan dengan rumus apapun dan hukum manapun. Karena Cinta tulus dari dalam hati.

Akhirnya Shinichi pun mulai menikmati perasaan misterius itu. Perasaan yang selalu membuatnya tanpa sadar senyam-senyum sendiri. Perasaan yang selalu membuatnya seakan melayang di angkasa. Perasaan yang selalu membuatnya di liputi hati yang berbunga bunga. Waktu demi waktu berlalu. Sepercik perasaan aneh di hati Shinichi pun ikut berkembang dari waktu ke waktu.

Mulai dari rasa sayang seorang sahabat. Kemudian berlanjut menjadi rasa suka dari seorang laki-laki pada seorang teman perempuannya. Dan fase puncaknya adalah rasa cinta dari seorang pemuda kepada gadis yang sudah lama di sukainya. Dan perasaan itu mampu bertahan sampai Shinichi beranjak dewasa. Malahan rasa cinta Shinichi pada Ran di rasa semakin besar dari hari ke hari.

Sampai sesuatu kejadian yang luar biasa terjadi menimpa Shinichi. Saat dia sedang pergi berdua dengan Ran, teman kecilnya sekaligus gadis yang menempati hatinya itu ke Tropical Land. Ya... Karena keingintahuannya yang besar itu malah mendatangkan bencana bagi Shinichi. Dan titik balik kehidupan Shinichi pun di mulai. Gara gara di beri racun oleh Gin, tubuh Shinichi menjadi kecil. Sehingga Shinichi harus bersembunyi dan menyamarkan dirinya menjadi seorang anak kelas 1 SD bernama Conan Edogawa. Shinichi juga harus menumpang tinggal di rumah Ran.

Dan pada saat itu pula. Ran dengan sabar menunggu Shinichi kembali. Walau ia tak tahu kapan detektif itu akan kembali. Keberadaan Shinichi di mana pun, Ran tidak tahu. Yang Ran tahu saat itu Shinichi sedang menangani kasus yang sangat rumit.

~~~NNNN~~~

Shinichi benar benar tidak menyangka Ran sabar menunggunya kembali tanpa bosan. Walaupun waktu itu mereka tidak memiliki ikatan apapun. Kecuali hanya sebagai teman sejak kecil. Shinichi tahu bahwa selama Ran menunggunya. Pasti Ran juga kerap merasa lelah saat ia menunggu Shinichi. Sempat terlintas dalam pikiran Shinichi untuk meminta Ran supaya ia berhenti menunggu Shinichi. Namun hatinya tidak bisa melakukan itu. Shinichi tidak bisa meminta Ran untuk berhenti menunggunya. Ia ingin Ran terus menunggunya sampai ia kembali ke tubuh aslinya. Memang ini terdengar egois. Tapi mau bagaimana lagi. Shinichi tidak mau kehilangan Ran, ia takut jikalau Ran tidak menunggu Shinichi, maka hubungan kedunya akan semakin jauh.

Walau seandainya Shinichi meminta Ran untuk berhenti menuggu detektif itu. Rasanya Ran tidak akan mau. Karena Ran sudah memiliki komitmen untuk menuggu Shinichi sampai detektif itu kembali.

Sampai pada akhirnya Shinichi kembali ke wujud aslinya. Saat itu Ran sangat shock saat mengetahui bahwa selama ini ia menunggu orang yang jelas jelas selalu ada di sampingnya. Conan adalah Shinichi. Ran di bohongi oleh Shinichi. Dan itu membuat Ran sangat marah pada Shinichi. Ia benci pada Shinichi. Ran tidak ingin melihat Shinichi. Ran tidak ingin mengenal orang yang bernama Shinichi Kudo lagi. Bahkan Ran ingin mengenyahkan Shinichi dari hatinya. Namun hati Ran langsung berontak ketika hal itu sampai di otaknya. Ran tidak bisa berbuat apa apa lagi kecuali tetap mencintai Shinichi.

Ran tak kuasa menahan tangis saat Shinichi melamarnya di Tropical Land. Di tengah tengah air mancur itu. Tanpa banyak berpikir, Ran pun menerima lamaran Shinichi. Tidak berapa lama kemudian Shinichi dan Ran menikah. Membuat seluruh Beika, seluruh Tokyo atau mungkin seluruh Jepang, gempar dengan berita pernikahan mereka.

Pernikahan mereka yang di helat tanggal 19 Juni benar benar berlangsung megah dan meriah. Semua teman dan kerabat yang turut hadir di pesta pernikahan Shinichi dan Ran. Saat itu Shinichi dan Ran benar benar menjadi pusat perhatian seluruh Jepang. Para undangan pun sangat mengangumi kedua pengantin. Mempelai laki-laki yang tampan dan mempelai perempuan yang cantik. Benar benar serasi. Shinichi dan Ran benar benar menjadi raja dan ratu pada hari bahagianya itu.

19st June 20XX... Shinichi~Ran Wedding Days

.

N

N

.

N

N

.

"Shinichi..."

Ran membuka matanya perlahan. Lalu ia tatap sekelilingnya. Putih.. hanya satu kata itu yang berada di sekelilingnya. Sekeliling Ran berwarna putih, hanya ada awan cerah disana. Sebenarnya di mana ini? Kenapa sekelilingnya hanya ada warna putih. Apakah Ran ada di langit. Langit ke 7? Atau malah Ran sudah ada di surga. Ia tidak tahu. Ran menunduk menatap dirinya sendiri. Ia mengenakan sebuah dress sederhana warna putih. Yang di padukan oleh flat shoes warna senada. Sedangkan rambut panjangnya tergerai indah.

Ran kembali menatap sekelilingnya dengan bingung. Ia ada dimana ini? Kemudian Ran menyadari suatu kejanggalan. Kemana semua orang? Kenapa Ran hanya sendirian di dimensi putih ini? Ran perlahan menggerakan kakinya ia harus mencari seseorang. Ia tidak mau sendirian di tempat seperti ini.

"Shinichiii..." Ran mulai mencari suami tercintanya. Ia berjalan kesana kemari tapi tak menemukan sosok suaminya itu.

"Ayaaahhh, ibuuu..." Ran berganti memanggil orang tuanya. Seakan tidak mendengar apa pun. Kogoro dan Eri sama sekali tidak muncul di sana. Membuat Ran semakin takut.

"Ibu Yukikoo... Ayah Yusakuu..." Ran memangil manggil ayah dan ibu mertuanya. Namun hasilnya nihil. Tidak ada siapa siapa di sana.

Ran terus berjalan kesana kemari tidak ada tujuan. Ran mulai ketakutan saat tak menyadari siapa pun disana.

"Sonokoo..." Ran mulai memanggil Sonoko. Sama seperti sebelumnya. Sonoko tak kunjung muncul. "Kazuhaa, Heiji.." panggil Ran. Tetap tidak ada yang menjawab.

Ran menunduk ia seperti ingin menangis. Dimana semua orang, kenapa Ran di tinggal sendirian seperti ini? Terutama Shinichi, laki-laki itu seharusnya selalu ada di sampingnya. Bukankah Shinichi sudah berjanji di hadapan Tuhan bahwa ia akan selalu menjaga Ran di saat senang ataupun susah. Tapi kenapa seperti ini. Kenapa Ran hanya seorang diri disini?

"Shinichiii..." teriak Ran ada nada keputus asaan di sana.

Tanpa Ran sadari air mata mulai berjatuhan di pipinya. Istri Shinichi ini juga tau tau sudah berjongkok di tempatnya. Ia menangis disana. Setelah beberapa detik. Ran membuka matanya kembali. Ia menatap hamparan awan di hadapannya dengan takjub. Sejenak melupakan kesendiriannya. Saat kecil dulu Ran selalu ingin menyentuh awan. Dan kali ini ia bisa melakukannya.

Tangan kanan Ran mulai menyentuhkan awan-awan itu. Namun sebelum dapat di sentuh awan itu sudah keburu lari. Seakan tidak mau di sentuh oleh Ran atau siapapun. Ran lalu mencoba menyentuh awan di sebelah kirinya. Namun sama saja awan itu berlari menjauhi Ran. Ran mengernyit bertanya tanya kenapa awan awan ini tidak dapat di sentuh. Bukankah Ran sekarang berada di langit. Ran kembali berdiri kemudian berjalan lurus menyusuri tempat putih ini.

Tiba tiba saja kedua mata Ran menangkap kilau sinar yang sangat terang. Membuat Ran silau kemudian memejamkan matanya. Setelah di rasa sinar itu tidak sesilau tadi. Ran mencoba membuka kedua matanya takjub.

Ran menganga tak percaya melihat sesuatu yang ada di hadapannya saat ini. Sesuatu yang sangat indah dan luar biasa. Ran mengerjap berkali kali. Memastikan semua ini nyata. Memastikan bahwa benar benar ada sebuah jembatan pelangi di sana. Di hadapan Ran kini benar-benar terdapat pelangi yang berbentuk melengkung menyerupai jembatan. Ran benar benar takjub dengan ini semua. Biasanya jembatan pelangi seperti ini hanya bisa di lihat di tv tv saja. Tapi sekarang Ran langsung melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.

Perlahan Ran mulai melangkahkan kakinya menaiki Ranbow Bridge itu. Dan saat kedua kaki Ran berada di atasnya. Rainbow Bridge itu tidak menghilang ataupun runtuh. Itu berarti Rainbow Bridge itu benar benar nyata dan ada.

~~~NNNN~~~

T...B...C
.

A/N : Temen-temen Ninna lgi punya problem sama FB nih. Jadi FB Ninna tuh bisa di Log-in tpi halamannya kosong mlompong dan gak bisa di log–out jga. Ada yg tau itu knpa gak? And ada yg bisa bantu gak?

Klo ada yg bisa atau ada yg tau penyebabnya. Kasih tau Ninna ya lewat Review/PM.