Moonlight Eclipse

Akhirnya setelah sekian lama daku pendam fic ini dalam 2 buku catatan akhirnya ME terpublish juga. Fic ini terinspirasi dari novel-novel vampire yang kubaca atau ku tonton dan kebanyakan dari Twilight saga, manga Vampire Knight, and little bit from Vampire Diaries. Semoga minna menyukainya!

Disclaimer : Yosh untuk selamanya Naruto milik Masashi Kisimoto. Daku hanya pinjam sebentar tokohnya untuk memenuhi fic yang tercipta dari kepalaku yang telah terkontaminasi.

Warning : AU, Typo's, OOC-maybe dan Vamfic.

Disaat pertama bertemu aku tahu ini salah

Tapi tetap saja pesonamu terlalu indah untuk ditolak.

Apa aku salah kalau terjebak kedalam matamu?

Chapter 1,

Hinata PoV

Seperti pagi biasanya kota Konoha selalu tampak bersih dan indah. Dengan senang kulangkahkan kakiku menuju sekolah setelah sekian lama libur tengah semester. Oh,ya perkenalkan namaku Yukino Hinata. Saat ini aku berumur 17 tahun kurang 4 bulan karena aku lahir bulan Desember. Kalau ingin mengenaliku cukup mudah karena disekolah hanya aku yang memiliki mata putih keunguan dan rambut indigo panjang membuat banyak orang mengira aku hantu Sadako, sungguh teganya.

"Pagi Hinata-Chan," sapa Sakura dan Naruto.

Aku tersenyum," Pa-pagi juga Sakura-Chan dan Na-Naruto-Kun."

Sakura dan Naruto selalu pergi bersama karena mereka tinggal berdekatan. Tak heran kalau mereka berdua pacaran walaupun aku cukup kaget saat mereka menyatakannya saat kelas 2 semester awal kemarin, karena sejujurnya aku menyukai Naruto sampai sekarang pun terkadang wajahku masih sering memerah melihat Naruto walau dia tak perlu tau kenyataan ini.

"Ne, Hinata-Chan ayo kita masuk ke kelas." Ajak Sakuta dan Naruto.

"Ba-baiklah,"

Sesampai dikelas aku mengambil tempat duduk yang biasa kutempati nomor 3 dari depan dan didekat jendela. Kalau pelajaran membosankan aku terkadang melihat pemandangan indah diluar ditambah anginnya terasa menyejukkan apalagi saat musim semi pohon sakura terlihat jelas dari sini.

End Hinata PoV

"Pagi anak-anak !" sapa Kurenai.

"Pagi Kurenai-Sensei." Balas anak-anak kelas.

"Selamat kembali dari liburan musim panas kalian. Dan pada semester baru ini kalian akan kedatangan teman baru. Ayo masuk,perkenalkan dirimu."

Hinata tetap memandang keluar jendela menikmati pemandangan diluar jendela yang baginya lebih menarik. Tidak menyadari kalau teman sekelasnya , terutama para cewek ribut melihat kedetangan seorang murid baru cowok tentunya. Dengan mata tajam begitu indah, berbadan tinggi tegap, berkulit putih kulus bak porselen dan rambut berbentuk pantat ayam,eh ralat- dideathglare Sasuke FC-bergaya emo berwarna raven.

"Ayo perkenalkan namamu," ujar Kurenai.

"Namaku Uchiha Sasuke,pindahan dari Morino-Gakuen Suna," katanya datar.

"Apa hanya itu yang ingin kau sampaikan pada teman sekelasmu ?" tanya Kurenai.

"Hn."

" Baiklah kau duduk dibangku kosong disebelah Yukino Hinata,Hinata angkat tanganmu," Sasuke langsung berjalan menuju bangku kosong disebelah Hinata walaupun yang dituju tetap saja memandang keluar jendela. Para siswi langsung terpesona melihat Sasuke dan terlena mencium aroma yang menguar dari tubuh Sasuke yang begitu wangi seperti wangi mint, musk, serta aroma lain yang tak bisa dijelaskan ketika melewatinya.

Hinata tersadar dari lamunannya ketika Sasuke telah sampai dibangkunya angin berhembus membuat Sasuke tersentak dan menutup hidungnya." A-ano murid baru ya? Salam kenal namaku Yukino Hinata."

Sasuke melirik tatapan tajam Hinata dengan mata semerah darah membuat Hinata bergidik sesaat. Kemudian Sasuke memalingkan wajahnya kearah yang lain tak sengaja bertatapan dengan Naruto , Naruto yang ditatap hanya nyengir lebar melihat Sasuke seperti mengejeknya. Sasuke menutup mulut dan hidungnya seperti mencium bau yang tidak enak dengan wajah gelisah yang dipaksanya melihat kedepan.

"A-ano ka-kalau boleh tau namamu siapa?" tanya Hinata gugup.

"Uchiha Sasuke," jawab Sasuke dengan tetap menutup mulutnya.

"Hah.. A-apa?"

"Sasuke," jawab Sasuke lebih keras.

"Oh,Sasuke-San mohon kerja samanya disemester ini. Kalau ada yang tidak kau mengerti tanyakan saja padaku," ujar Hinata dengan senyum.

"Hn."

Bel istirahat berbunyi membuat para siswa lansung berhamburan keluar kelas, tapi berbeda dengan Hinata yang hanya diam dibangkunya. Sedangkan Sasuke telah meninggalkan kelas bahkan sebelum bel berbunyi kurang dari 2 detik membuat Hinata terkaget-kaget.

"Sakura-Chan, kau ajaklah Hinata-Chan kekantin. Aku pergi dulu, ada sedikit urusan yang harus kuselesaikan," kata Naruto.

" Baiklah. Memangnya kau mau kemana ?"

Naruto nyengir," Mengejar si Teme sepertinya dia perlu sedikit bantuan."

Tak banyak bicara lagi Naruto langsung keluar kelas sedangkan Sakura menuju bangku Hinata.

"Hinata-Chan, kita kekantin yuk." Ajak Sakura.

Hinata menatap Sakura dengan pandangan sendu kucing memelas," Sakura-Chan apa aku ini orang yang menyebalkan? Apa aku ini bau?"

Sakura menyeringit bingung," memangnya kenapa?"

" A-ano... Tadi saat setiap kutanyakan sesuatu dengan Sasuke-San dia selalu menatapku tajam seperti barang yang tidak enak dilihat dan selama pelajaran dia menutup hidung dengan tangannya seperti mencium bau sampah. Aku ngeri juga dia menatapku dengan bola mata merahnya itu. Apa aku begitu menjijikan?"

Sakura menepuk pundak Hinata menenangkan," Tidak ada yang salah denganmu kok. Mungkin Sasuke belum terbiasa dengan kelas baru ini." Sakura kemudian mengendus wangi Hinata.," dan baumu tetap wangi lavender bercampur coklat seperti biasanya kok."

" Tapi kenapa Sasuke-San langsung keluar ketika aku bermaksud menawarkannya keliling sekolah barunya ? bukankah itu berarti dia benci padaku."

" Sudahlah jangan terlalu kau pikirkan. Lebih baik kau menemaniku ke kantin, aku sudah lapar nih," Hinata pun bangkit berdiri dari bangkunya menemani Sakura pergi kekantin

" Ada apa Teme? Kau mulai tertarik dengan itu sepertinya," tanya Naruto dengan nada mengejek setelah dengan susah dia menemukan Sasuke diatas atap sekolah dengan wajah yang begitu pucat.

Sasuke menatap Naruto tajam." Bukan urusanmu Baka Dobe!."

Naruto nyengir," Sudahlah tidak usah memungkiri kalau kau mulai tertarik, itu sudah menjadi takdir kita. Sudah menjadi keharusan kau harus menerima itu. Sepertiku misalnya, aku mengakuinya dan Sakura-Chan menerimaku apa adanya. Lihat saja warna matamu sekarang, sudah sewarna dengan darah kalau kau menatap Hinata-Chan seperti itu. Dia bisa ketakutan."

Kalau saja Sasuke tidak menahan diri karena sedang berada disekolah mungkin saat ini Naruto akan dicabik-cabiknya dan menjadikannya sushi rubah.

" Sasuke-Kun kau masuk sekolah ini juga ternyata." Tanya seorang cewek bermata aquamarine sambil menggandeng seorang cowok yang selalu tersenyum kaku.

" Ohw... Ino-Chan dan Sai. Kalian mau mojok ya?" tanya naruto balik.

" Tidak kok. Hanya saja Ino tiba-tiba merasa lapar." Jawab Sai yang dihadiahkan sikutan oleh Ino.

" Sasuke-Kun kenapa kau mau masuk sekolah ini ?"

" Hn, aku bosan terkurung terus dan bosan dirumah Dobe yang tidak ada apa-apanya."

"Sepertinya Kakashi tidak bisa mengurungmu lebih lama lagi ya, karena kau terus mengamuk." Sai tersenyum.

"Hn."

"Hei,kalian tau kalau sekarang Sasuke sepertinya mulai tertarik," kata Naruto dengan semangat yang kemudian dihadiahkan jitakan oleh Sasuke." Apa-apaan kau Teme !"

" Jangan mengubar kabar yang tidak-tidak."

" Benarkah Naruto-Baka? Dengan siapa Sasuke-Kun mulai tertarik?" tanya Ino dengan semangatnya tak peduli dengan deathglare dari Sasuke.

"Dia itu Hinata-Chan." Baru saja Sasuke ingin menjitak Naruto lagi.

"A-ada apa denganku Na-Naruto-Kun?" tanya Hinata yang dibawa Sakura keatap sekolah setelah dari kantin.

"Jadi kau Hinata-Chan?" seru Ino yang kemudian langsung memeluk Hinata," Hmm.. kau memang wangi Hinata-Chan,kenapa aku tak pernah menyadarinya kalau baumu memang berbeda."

Disaat perhatian yang lain teralih dengan melihat Ino memeluk Hinata hingga yang dipeluk sesak napas,mereka tidak menyadari kalau Sasuke langsung merasa tidak enak badan. Tubuhnya bergetar meneluarkan keringat dingin, matanya yang berubah merah dan kemudian dengan menutup muluynta Sasuke melesat pergi dari atap menutup pintu atap dangan kasar.

Hinata hanya menatap sedih pintu keluar Sasuke tadi,"a- apa aku begitu menyebalkannya sam-sampai Sa-Sasuke-San tidak i-ingin melihatku?"

"Tidak begitu Hinata-Chan,"jawab Ino." Dia hanya belum mau mengakuinya,pada saatnya nanti kau akan mengerti."

Hinata hanya menatap bingung Ino.

"Ino benar Hinata-Chibi."

"Apa maksud Sai-San?"

Unggulah nantinya." Jawab Sai dengan senyumnya yang tanbah membuat Hinata bingung.

To Be Continue...

A/N : Hehe.. bukannya up-date Behind Me aku malah buat fic lain. Tapi minna tenang saja fic satunya telah selesai saya ketik dan kalau tak ada halangan minggu nanti akan saya up-date. Arigatou atas kesabarannya. ^_^V

Read and review please..