A Super Junior Fanfiction

Kuchiki Hirata Present

MUTE

Disclaimer: Super Junior © Mine #slapped

Cast: Maybe all member

Genre: Romance, hurt/comfort

Warning: Sho-ai, mute Sungmin, abal, gaje, typo(s). Don't like? Please laeve this page

Chapter 1

ENJOY

Sungmin sedang berjalan menuju rumahnya. Hari ini Heechul lagi pergi bersama Hankyung, padahal Sungmin sudah mengingatkan Heechul untuk menjaga jarak dengan Hankyung. Pasalnya, menurut Sungmin namja china itu mesum, tak jarang Sungmin hamper melihat Heechul digrepe-grepe dengan Hankyung. Entah Heechulnya yang polos atau yang Sungminya yang terlalu over protective. Yang manaoun sama aja.

Ditendangnya batu sesekali untuk mencari hiburan. Lagu Destiny milik Super Junior M masih mengalun indah ditelinganya. Entah mengapa ia tidak pernah bosan untuk mendrngarkan lagu ini. Dia percaya bahwa tuhan masih setia di samping umatnya yang selalu percaya kepadanya. Dan entah mengapa sekarang author lagi dirasuki oleh Siwon yang selalu berkhotbah kepada semua member Super Junior.

Setelah sampai ke rumahnya, dilihatnya Heechul tengah menyiapkan makanan untuk mereka berdua. Dihampirinya Heechul lalu diciumnya pipi hyung kesayangannya itu lalu cepat-cepat ia pergi ke kamarnya untuk mandi. Perutnya sudah minta diisi saat ia pulang tadi.

-K.H-

"Minnie-yah, bagaimana tadi latihannya? Ada yang mengejek kamu lagi?" Tanya Heechul saat mereka makan malam

"Aniya." Jawab Sungmin tanpa suara. Heechul yang memperhatikan gerakan mulut Sungmin hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Sudah lama ia belajar bagaimana belajar gerakan bibir, tentu saja untuk donsaeng kesayangannya. Ia memang hyung yang perhatian.

"Aku sudah siap. Aku ke kamar dulu hyung," ujar Sungmin lalu beranjak dari kursinya dan menuju ke kamarnya.

"Oh ya," interupsi Heechul membuat langkah Sungmin berhenti. Ditatapnya Heechul, lalu ia duduk di kursi yang sama seperti ia makan tadi.

"Aku sudah mencarikan sekolah yang bagus untukmu. Namanya SM High School. Kau tidak keberatan, kan? Tanya Heechul. Sungmin mengangguk atas tanda persetujuannya. Setelah merasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi ia lalu beranjal menuju kamarnya yang berada di lantai dua, persis di sebelah kamar Heechul.

-K.H-

Lee Sungmin. Seorang namja manis, baik hati, dan over protective terhadap hyung kesayangannya. Apalagi kalau sudah menyebut Hankyung. Kau tahu, pada saat Heechul baru-baru pacaran dengan Hankyung, Sungmin selalu mengawasi mereka. Terkadang hal ini membuat Heechul risih, tetapi ia bersyukur mempunyai donsaeng seperhatian Sungmin. Dan perihal kebisuannya jangan kau suruh apalagi memaksanya. Dia sangat tidak suka hal tersebut.

Kim Heechul. Namja cantik yang terkenal dengan ucapan pedasnya. Kalau sudah adu mulut ia memang jagonya. Sebenarnya ia dan Sungmin tidak punya hubungan kandung. Saat ia berumur 10 tahun orang tuanya menemukan Sungmin yang saat itu berumur 5 tahun tergeletak bersimbah darah. Lantas dari mana mereka tahu nama Sungmin itu adalah Lee Sungmin? Ternyata mereka tahu dari kalung yang dipakai batita itu. Heechul sangat menyayangi Sungmin layaknya adik kandung sendiri. Begitupun Sungmin, ia sangat menyayangi Heechul seperti kakak kandungnya sendiri. Ditambah lagi kondisi mereka sekarang telah tinggal berdua dikarenakan orangtua mereka telah meninggal akibat kecelakaan pesawat tahun lalu. Mereka tumbuh menjadi namja yang kuat.

-K.H-

Orang-orang masih terlelap dalam bunga tidur mereka. Tapi tidak untuk Sungmin. Jam enam pagi ia sudah menyiapkan barang-barang yang telah ia persiapkan untuk ke sekolah barunya nanti. Ia sungguh sudah tak sabar melihat bagaimana keadaan sekolah yang akan ditempatinya nanti. Padahal sekolah akan dimulai jam delapan nanti. Dasar.

Digoyang-goyangkannya tubuh Heechul pelan. Setelah menghabiskan waktu satu setengah jam untuk melamun ia beranjak ke kamar Heechul dan membangunkannya. Setelah Heechul mandi dan bersiap-siap mereka lalu sarapan dan berangkat ke sekolah barunya Sungmin.

Selama di perjalanan Sungmin hanya mendengarkan lagu dan Heechul berkonsentrasi agar tidak terjadi apa-apa. Sesekali diliriknya Sungmin yang asyik bernyanyi tanpa suara. Senyum mirispun terbentuk di bibir tipis Heechul. Ia terkadang ingin mendengar bagaimana suara donsaengnya itu. Ia yakin, suara Sungmi itu pasti bagus jika ia tidak bisu seperti sekarang.

"Kau sudah siap dengan sekolah barumu Minnie-yah?" Tanya Heechul memecah keheningan. Sungmin hanya memberikan isyarat dengan jempolnya yang menunjukkan bahwa ia siap dengan sekolah barunya sambil tersenyum lebar yang membuat mata kelincinya menyipit. Manis sekali.

"Kau harus belajar yang rajin," ujar Heechul sambil mengacak-acak rambut Sungmin. Alhasil rambut yang semula agak berantakan menjadi berantakan. Sungmin yang diacak-acak rambutnya mendelik kesal sambil merapikan rambutnya yang memang pada dasarnya memang berantakan itu.

Setelah mereka sampai ke SM High School, mereka lalu ke ruang kepala sekolah yang terletak agak jauh dari tempat mereka memarkirkan mobil Heechul. Setelah semua urusan selesai Heechul lalu bergegas ke kantornya dan Sungmin memasuki kelas yang akan ditempatinya bersama wali kelas mereka yaitu Jungsoo-seonsang.

K.H-

Kelas X 1

"Anak-anak, kalian mempunyai teman baru," kata Jungsoo-seonsang saat ia memasuki kelas yang diurusnya.

"Yeoja gak?"

"Kalau namja ganteng gak?"

Dan pertanyaan yang lainpun bersahutan membuat guru yang dijuluki 'Angel without wings' itu geram. Diambilnya sebuah penggaris kayu yang bertengger di bawah papan tulis dan dipukulnya meja yang berada di depannya kuat-kuat menggunakan penggaris tadi. Hening. Kelas yang semula rebut menjadi hening akibat perbuatan Jungsoo tadi. Walaupun ia seorang 'Angel without wings' tapi ia dapat bertransformasi menjadi evil jika ia sudah marah. "Sudah selesai? Jika sudah akan saya panggilkan teman baru kalian," ia lalu menoleh kepada Sunmin, "kamu, boleh masuk." Katanya sambil memamerkan senyum angel-nya.

Tap! Tap! Tap!

Sungmin berjalan perlahan sambil menghela nafasnya perlahan-lahan. Setelah ia memasuki kelas tersebut ia lalu membungkukkan badannya tanda perkenalan. Dipandanginya teman-teman sekelasnya lalu ia tersenyum lebar. Hasilnya? Hampir seluruh penghuni kelas yang mungkin akan mengalami anemia akibat nosebleed dikarenakan mimisan saat melihat senyum Sungmin yang amat manis.

Sungmin lalu menoleh ke Jungsoo. Dilihatnya Jungsoo tengah berpikir keras. Dihelanya nfas perlahan lalu ia tersenyum saat Sungmin tengah menoleh kepadanya. Dilihatnya Sungmin tengah menganggukkan kepalanya tanda ia setuju apa yang akan dikatakan Jungsoo nanti kepada anak didiknya.

"Anak-anak," kata Jungsoo memecah keheningan. "Teman baru kalian mempunyai kekurangan." diliriknya Sungmin nafas perlahan sebelum melanjutkan, "Dia bisu."

Apa? Jadi teman baru mereka bisu?

TBC

A/N: Buat yang udah mereview fic pertama aku, aku ngucapin Cheongmal gamsahabnida. Dan yang minta sekuelnya, mian, saya belum mendapatkan inspirasi. Baiklah, ada yang mau mereview fic abalku yang ini? Pantas gak dilanjutkan?

The last, but not least, review please?