Halo! Yuu datang lagi nih! Yuu mau bayar utang fic yang sequelnya "Coklat! Coklat! dan Coklat!" bagi yang belum baca fic "Coklat! Coklat! dan Coklat!" harap dibaca terlebih dahulu ya :D dan tinggalkan review dific itu #puppy eyes no jutsu. Dan Yuu mengucapkan banyak terima kasih bagi yang sudah baca dan mereview fic "Coklat! Coklat! dan Coklat!" ^_^

Disclaimer:

Masashi Kishimoto
Title:

Sasuke Ngidam!

Sequel "Coklat! Coklat! dan Coklat!"
Author :

Haru no Yuuchan999
Pairing :

SasukeNaruto

Rate :

T
Genre :

Romance and Family

Warning:

OOC, Typo (s), Gaje, Mpreg! EYD berantakan, Sho-ai, tidak menarik, minim deskripsi dan masih banyak kekurangan di sana-sini.

.

"Hanya itu? tapi, ya sudahlah… itu saja sudah cukup." Naruto tersenyum "Happy valentine's day, Sasuke. Aku selalu mencintaimu, hari ini, esok dan seterusnya" Naruto memeluk Sasuke.

"Hn. begitu juga dengan ku, Dobe." Sasuke memeluk Naruto.

"Sasuke, aku hamil." Naruto berbisik ditelinga Sasuke.

.

~"~Haru no Yuuchan999~"~

"Kau serius?" tanya Sasuke dengan ekspresi yang sulit dijelaskan antara senang, terkejut dan juga bingung.

"Tentu saja aku serius, Sasuke." Jawab Naruto "Aku benar-benar hamil!"

"Ta-tapi bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Kau tahu maksudku 'kan?" tanya Sasuke.

"Aku juga tidak tahu Sas, aku juga bingung. Kemarin saat kau berada di kantor, tiba-tiba saja aku merasa pusing dan mual. Karena aku tidak sanggup lagi menahan rasa pusing dan mual itu, aku memutuskan untuk pergi ke dokter Tsunade. Kau tahu apa yang Tsunade katakan? Di berkata dengan penuh semangat kalau aku sedang hamil. Dan ini hasil labnya." Setelah menjelaskan panjang lebar Naruto memberikan hasil USGnya pada Sasuke.

Sasuke membaca dan memahami satu persatu kata yang tertulis di kertas itu kemudian memperhatikan tubuh Naruto dari atas ke bawah.

'Benar-benar ada perubahan! Kenapa baru sekarang aku menyadarinya?' batin Sasuke.

"Aku juga melakukan tes urin dengan alat ini dan hasilnya positif." Lanjut Naruto yang sedikit kesal karena tatapan ketidak percayaan Sasuke.

"Hn, berapa usia kandunganmu?" tanya Sasuke lagi.

"Baru masuk tiga minggu." Jawab Naruto.

Sasuke terdiam. Jujur saja, Sasuke merasa janggal akan masalah ini. Bukannya dia tidak senang, dia sangat bahagia dan bersyukur. Tapi logikanya mengatakan ini tidak masuk akal. Seorang laki-laki bisa hamil? Itu sama sekali tidak mungkin!

"Sasuke, Sasuke! Kau tidak suka ya? Hah… sebaiknya kandungan ini kita 'gugurkan' saja!" Naruto berjalan meninggalkan Sasuke tapi dengan kecepatan penuh Sasuke meraih pergelangan tangan Naruto.

"Kenapa kau bilang begitu Bodoh!" bentak Sasuke "Maafkan aku karena sikapku yang tadi, aku bahagia Naruto. Aku sangat bahagia." Sasuke mengacak rambut Naruto.

Naruto menunduk "Tsunade bilang kalau aku menderita penyakit langka. Aku mengalami kelainan pada system reproduksiku dan ternyata aku juga memiliki rahim."

Sasuke mengangkat wajah Naruto sehingga dia bisa memandang mata sapphire milik Naruto "Hn. Penyakit yang membawa kebahagian untuk keluarga kita." Sasuke mengacak rambut pirang Naruto kemudian memeluknya erat.

.

Sasuke dan Naruto menjalani hari-hari mereka dengan penuh kebahagian. Sekarang keluarga Uchiha berkumpul dengan keluarga Namikaze di kediaman Namikaze. Keluarga Sasuke dan Naruto telah mengetahui perihal kehamilan Naruto. Pada awalnya tanggapan mereka sama seperti Sasuke, mereka merasa senang, terkejut dan juga bingung. Tapi rasa bingung itu segera hilang setelah Naruto menjelaskan semuanya. Oh ya! apa kalian tahu siapa yang paling syok atas kehamilan Naruto? Dia adalah Namikaze Kyuubi oh! Atau lebih tepatnya Uchiha Kyuubi.

Kyuubi sangat syok atas berita itu dan terus memasang wajah kesal dan cemas akan harga dirinya. Harga diri? Asal kalian tahu, Kyuubi telah menikah dengan Uchiha Itachi. Kalau Naruto bisa hamil, kemungkinan besar Kyuubi juga bisa hamil! apalagi belakangan ini Kyuubi juga merasa mual dan pusing. Harus ditaruh dimana harga dirinya coba? Dia itu seorang seme! tapi karena menikah dengan Itachi dia harus melepas imagenya sebagai seme dan beralih menjadi uke. Dan sekarang dia juga harus hamil? Oh! Dia rasa Kami-sama sangat membencinya.

"Wah! Selamat ya otouto! Kira-kira kapan ya kami bisa 'menyusul'? padahal kalian baru dua bulan menikah sudah dikaruniai anak sedangkan aku dan Kyuubi sudah lewat setahun tetap saja belum punya anak." Itachi menggoda Kyuubi.

"Apa maksudmu ha?" tanya Kyuubi kesal.

Semua orang yang sedang berkumpul di ruang tengah kediaman Namikaze ini tergelak saat mendengar pertanyaan Kyuubi. Dengan wajahnya yang memerah entah itu gara-gara kesal atau malu Kyuubi berjalan meninggalkan ruangan itu.

"Sepertinya Kyuu-nii marah." Gumam Naruto.

"Tenang saja Naru, Kyuubi tidak akan marah," Itachi mengacak-acak rambut pirang Naruto "Dia hanya merasa malu karena mengalami hal yang serupa denganmu." Seluruh penghuni ruangan itu terdiam dan menatap horror kearah Itachi menuntut penjelasan lebih.

"Maksudmu Kyuu hamil juga?" tanya Mikoto penasaran.

"Ya, mungkin juga… sudah tiga hari ini Kyuu mengeluh pusing dan mual-mual." Itachi tak sanggup menahan seringainya "Hari ini aku akan memeriksakannya ke Tsunade."

"Sebaiknya sekarang kau periksakan dia ke Tsunade, Itachi." Kata Fugaku datar tapi tetap saja terlihat senyum tipis di bibirnya.

"Kyuubi!" panggil Minato tapi tidak ada jawaban "Ck! Kemana anak itu? Kyuubi!" panggil Minato dengan sedikit berteriak.

"Apa? Kenapa berteriak seperti itu tousan? Aku tidak tuli!" bentak Kyuubi kesal.

Semua orang yang mendengar bentakan Kyuubi hanya bisa mengelus dada dan bersabar atas perilaku Kyuubi yang kurang baik untuk dicontoh.

"Sopanlah sedikit pada tousanmu Kyuu! Sekarang pergilah ke Tsunade, periksakan keadaanmu karena Itachi memberitahu kami kalau belakangan ini kau sering mengalami mual dan pusing. Ya, siapa tahu kau juga 'hamil' seperti yang dialami adikmu." Kushina tersenyum penuh arti kepada Kyuubi dan senyuman itu membuat Kyuubi merinding.

Kyuubi mendeathglare Itachi kemudian kembali menatap Kushina "Aku tidak mau! Aku ini laki-laki kaasan! Mana mungkin bisa hamil!" Kyuubi menolak mentah-mentah perintah Kushina.

Semua yang ada diruangan itu menatap Naruto dan seakan mengerti arti tatapan orang-orang di sekelilingnya Kyuubi menghela napas "Ya, kecuali dia!" tunjuknya pada Naruto "Dari dulu aku meragukan kalau Naruto itu laki-laki." Lanjutnya dan perkataan Kyuubi itu membuat Naruto tersinggung.

"Kyuu-nii jahat! Aku laki-laki Nii! Hanya saja Kami-sama memberikan karunia lebih kepadaku!" bentak Naruto kemudian meninggalkan ruangan itu diikuti oleh Sasuke.

"KYUUBI!" bentak Minato "Kau ini sangat keterlaluan! Naruto itu sedang hamil Kyuu! Asal kau tahu! perasaan orang yang sedang hamil itu sangat sensitive!" Minato tidak bisa menahan emosinya.

"Sudahlah Minato, hari ini perasaan Kyuubi juga sedang 'sensitive" bisa-bisanya disaat seperti ini Fugaku menggoda Kyuubi. "Itachi, antarlah Kyuubi ke dokter Tsunade!" perintah Fugaku dan anehnya Kyuubi tak kuasa membantah perintah Fugaku. Antara mau tak mau Kyuubi mengikuti Itachi yang berjalan menuju pintu.

"Wow! Kau hebat Fugaku! Bahkan Kyuubi pun tunduk padamu!" seru Minato dan mendapatkan anggukan setuju dari Kushina dan Mikoto. Perkataan Minato hanya ditanggapi dengan senyum tipis dari Fugaku.

.

Sasuke menemani Naruto yang sedang kesal di halaman depan kediaman Namikaze. Mereka duduk di bawah pohon dalam diam. Tak ada yang berminat memecah keheningan diantara mereka sampai akhirnya mereka melihat mobil Itachi meninggalkan rumah itu.

"Huh… akhirnya dia pergi juga!" Naruto menatap tajam kearah mobil Itachi. "Kau beruntung Teme, punya kakak sebaik Itachi-nii. Tidak sepertiku! Punya kakak tapi selalu mengejek, menjahili, meremehkan dan menyiksaku lahir batin!" keluh Naruto.

"Kau salah Dobe, harusnya kau bersyukur punya kakak seperti Kyuu-nii." Sasuke melempar batu kerikil kearah kolam ikan.

"Kenapa aku harus bersyukur? Aku menyesal punya kakak seperti Kyuubi." Naruto juga melemparkan sebuah kerikil kedalam kolam.

"Dobe, biarpun Kyuu-nii sering menghinamu, menjahilimu dan mengejekmu tapi dia juga selalu melindungimu. Tidak seperti Itachi-nii, saat aku dikeroyok segerombolan preman dia malah menjadi penonton dan mentertawakanku dari jauh seakan-akan aku sedang menampilkan aktrasi sirkus." Setelah mengatakan semua itu Sasuke mendengus kesal.

"Ta-tapi tetap saja Kyuu-nii menyebalkan! Semua tingkahnya menyebalkan! Seringainya, ucapanya dan tindakannya itu benar-benar contoh yang sangat buruk! Semoga saja anak kita tidak seperti dia melainkan seperti Itachi-nii atau sepertiku saja."

"Jangan sampai seperti Itachi-nii! Aku sama sekali tidak setuju! Itachi-nii juga sangat menyebalkan! Kau saja yang tidak tahu watak aslinya!" Sasuke berkata dengan kesal "Aku juga tidak setuju kalau sifat anak kita nantinya sepertimu! Sifat hyperaktif dan suka makan ramen bukanlah sifat seorang Uchiha, dia harus sepertiku! Tampan dan jenius, tapi kalau nanti anak kita perempuan aku ingin dia seperti mu."

"Kenapa begitu? Hei! Tak ada salahnya makan ramen dan hyperaktif! Kalau nanti anak kita sepertimu alangkah sepinya rumah kita!" tolak Naruto "Dan kenapa jika perempuan harus mirip denganku?"

"Karena kau manis, Dobe." jawab Sasuke sambil menatap mata Naruto.

Wajah Naruto bersemu merah "Kau bisa saja Teme!"

Sasuke berdiri "Sebaiknya kita pulang, Dobe."

Sasuke membantu Naruto berdiri "Ayo, Teme."

Setelah perpamitan dengan kedua orang tua mereka Sasuke dan Naruto pulang ke rumah mereka. Dan setelah tiga jam Naruto dan Sasuke berada di rumah mereka, Naruto mendapat telpon dari Itachi.

PRAK! Handphone yang dipegang Naruto terjatuh ke lantai sedangkan Naruto sendiri membatu dengan wajah cengok atau lebih tepatnya syok!

"Kau kenapa Dobe? Siapa yang menelponmu?" tanya Sasuke sambil mengambil handphone Naruto.

"Te-Teme… Kyuu-nii ha-hamil da-dan usia kandungannya em-em-empat minggu!" jawab Naruto dengan wajah pucat dan Sasuke juga cengok mendadak.

'Bagaimana nasib anak Kyuu-nii nanti?' batin Sasuke dan Naruto bersamaan.

.

Minggu ke 4 kehamilan Naruto

"Dan sekarang saya ingin mencicipi mie berkuah ini," seorang presenter dari sebuah acara televisi sedang memakan mie berkuah "Hmmm… benar-benar mie yang sangat enak! aroma yang khas, kuah yang nikmat, mie yang kenyal ditambah harga yang sangat terjangkau menjadikan Ramen Ichiraku ini laris manis didatangi pengunjung. Jika anda berkunjung ke kota Konoha, jangan lupa untuk mencicipi makanan yang berbahan dasar mie ini! Baiklah sekian acara kuliner kita hari ini. Saya, Karin mohon diri dari pemirsa." Acara kuliner itupun selesai.

Sasuke meremas telapak tangannya dengan gelisah. Keringat dingin membanjiri wajahnya yang pucat. Sasuke menggigit bibirnya untuk menahan gejolak aneh yang sedang dia rasakan.

Naruto menatap Sasuke heran "Kau kenapa Teme? kau sakit?" tanya Naruto cemas.

"Aku baik-baik saja Dobe, apa kau mau makan ramen?" tanya Sasuke sambil mengusap keringat di wajahnya.

"Eh? Memangnya kau mau mengantarku Teme?" tanya Naruto penuh harap.

"Hn. Jika kau mau." Jawab Sasuke singkat dengan suara yang datar.

Naruto memeluk Sasuke "Yei! Teme baik! Ayo kita ke Ichiraku!" Naruto menarik lengan Sasuke dan berjalan dengan semangat menuju garasai mobil mereka.

Setelah menempuh waktu lima belas menit sampailah mereka di restoran Ichiraku. Restoran yang menyediakan menu ramen yang sangat lezat dan menggugah selera selain ramen, Ichiraku juga menyediakan sushi yang tak kalah enaknya dengan ramen.

"Teme, kau mau pesan apa?" tanya Naruto setelah mereka mendapatkan tempat duduk "Ah! Kau pasti mau pesan sushi."

"Kami pesan dua ramen jumbo dan dua jus orange." Sasuke tak memperdulikan ocehan Naruto dan mulai memesan pada pelayan.

"Aku hanya mau satu porsi saja Teme! kenapa kau pesan dua porsi?" tanya Naruto heran.

"Aku tak bilang kalau itu semua untuk mu." Jawab Sasuke dan sukses membuat Naruto cengok dan pelayan yang sudah mencatat pesanan mereka segera pergi.

"Ma-maksud mu, kau mau makan ramen? Apa aku tak salah dengar Teme?" tanya Naruto sambil menatap Sasuke dengan tatapan tak percaya.

"Hn" jawab Sasuke. Naruto menatap horror pada Sasuke "Tak ada salahnya kan?" tanya Sasuke yang mulai risih dengan tatapan Naruto. Naruto mengangguk.

Lima menit kemudian pesanan mereka datang. Sasuke memandangi mie ramen jumbo dihapannya kemudian perlahan-lahan mulai mencoba rasa ramen itu.

"Huehmmpph!" Naruto menutup mulutnya.

"Kau kenapa Dobe?" tanya Sasuke kemudian mendekati Naruto.

"Aku mau… Hueehmmph! Teme aku ke toilet dulu, kau tunggu saja di sini!" Naruto segera pergi menuju toilet.

Sasuke hanya memandang heran terhadap Naruto kemudian mulai memasukkan ramen berlemak itu kedalam mulutnya. Ini pertama kalinya Sasuke memakan ramen! Dan sepertinya dia mulai menyukai makanan ini, padahal sebelumnya dia sangat membenci ramen berlemak ini. Dengan cepat Sasuke memakan ramennya.

Naruto menghampiri Sasuke yang hampir selesai dengan ramennya. Mulut Naruto menganga lebar, memandang curiga pada mangkuk ramen Sasuke. "Aku yakin kau bukan Sasuke!" tudingnya pada Sasuke.

"Apa-apan Dobe? Cepatlah duduk! Semua orang sekarang memoperhatikan kita." Sasuke berdiri dan memaksa Naruto duduk. Setelah memasatikan Naruto duduk, Sasuke kembali ketempatnya dan melanjutkan acara makannya.

"Siapa kau sebenarnya? Beraninya kau menyamar sebagai Sasuke! Aku akan melaporkanmu ke polisi! Kembalikan Sasuke yang asli!" bentak Naruto.

"Kau kenapa sih? Aku Sasuke, bodoh!" Sasuke mendeathglare Naruto.

Glek! Naruto menelan ludah, dia yakin kalau mata itu milik Sasuke karena itu benar-benar tatapan mematikan dari Sasuke kalau lagi kesal. Fisiknya benar-benar sama persis dengan Sasuke, mata, hidung, bibir, rambut pantat ayamnya yang berwarna hitam, warna kulitnya dan bahkan cara makanya benar-benar sama dengan Sasuke. Tapi kenapa sifat dan tingkahnya sedikit berbeda? Sasuke makan ramen? Sasuke banyak bicara? Oh! Sungguh hal yang aneh bin ajaib.

"Boleh aku me-menciummu?" tanya Naruto "Hanya untuk memastikan kalau kau benar-benar Sasuke." Lanjut Naruto dengan wajah yang memerah.

"Hn. Pastikan saja." Jawab Sasuke datar.

Naruto berdiri dari tempat duduknya yang berhadapan dengan Sasuke kenudian berjalan mendekati Sasuke. Saat mereka berdua saling berdekatan dan berhadapan Naruto mendekatkan wajahnya ke wajah Sasuke lalu mencium bibir Sasuke. Cup! Naruto merasakan kelembutan dan kehangatan khas Sasuke saat Sasuke membalas ciuman Naruto. 'Dia benar-benar Sasuke.' Batin Naruto setelah melepaskan ciuman hangat yang membuat iri semua pengunjung Ichiraku.

Naruto merasakan rasa yang tak enak dimulutnya dan membuat perutnya mual. Sasuke yang melihat gelagat aneh Naruto segera memberikan Naruto jus orange.

"Minumlah ini Dobe," Sasuke meberikan jus orange "Apa kau merasa mual lagi?"

Naruto meminum "Iya, rasa mual ini benar-benar menyiksaku Teme." keluh Naruto "Aku tak bernafsu makan."

"Mau sushi?" tawar Sasuke.

"Errr-" Naruto menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kau harus makan Dobe." Paksa Sasuke "Pelayan!" Sasuke memanggil pelayan.

"Ya tuan, ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan itu.

"Bawakan satu porsi sushi dan juga tempura." Pelayan itu mencatat pesanan Sasuke.

"Ada yang lain tuan?" tanya pelayan itu lagi.

"Hn, tidak ada." Dan pelayan itu segera meninggalkan Sasuke dan Naruto. "Dobe, ramenmu untuk ku ya?" pinta Sasuke sambil menatap ramen naruto penuh nafsu.

"Sasuke, apa kau yakin kau baik-baik saja? Tak biasanya kau mau makan ramen." Naruto menatap tak percaya.

"Boleh tidak?" tanya Sasuke

"Ter-terserah kau saja Teme." jawab Naruto dengan sedikit terbata-bata. Sasuke berseringai senang.

.

Sasuke dan Naruto sekarang sedang berada diperjalanan untuk pulang ke rumah mereka. Dan sepanjang perjalanan pula Sasuke megoceh tentang rencananya untuk menonton anime Eyeshield 21. Kepala Naruto berdenyut pusing karena terlalu sering mendengar ocehan Sasuke yang tak kunjung berhenti.

"Sasuke! Bisa diam tidak! Kau berisik sekali!" bentak Naruto kesal.

Sasuke menaikkan salah satu alisnya "Dobe, kau tidak melihat animenya sih. Coba kalau kau lihat wajah Youchi Hiruma sang kapten dari tim Deimon yang memiliki sifat hampir sama dengan Kyuubi, dia benar-benar keren Dobe! Apa lagi seringainya itu! oh! Aku rasa aku mulai ngefans padanya!" seru Sasuke semangat.

Naruto memijat keningnya "Aku tak mengerti semua ini Sasuke, hari ini kau begitu aneh. Kau menghabiskan lima mangkuk ramen, tiga gelas jus jeruk dan sekarang kau mengoceh panjang lebar mengenai anime. Sejak kapan kau tertarik tentang anime?" tanya Naruto frustasi.

"Sejak aku melihat Youichi Hiruma! aku tak sabar untuk menonton episode berikutnya!" Jawab Sasuke sambil tersenyum senang.

Naruto hanya bisa menghela napas pasrah karena Sasuke tetap mengoceh panjang lebar mengenai kelicikan, kepintaran, seringai, taktik dan semua tentang Youichi Hiruma. Bahkan Sasuke berkata pada Naruto kalau Sasuke ingin mengoleksi semua hal yang menyangkut Youichi Hiruma.

Lima menit berikutnya mereka sampai di rumah. Naruto segera berjalan mendahului Sasuke karena tak tahan lagi dengan tingkahnya yang lewat dari kata normal itu. Naruto berjalan memasuki kamarnya dan memutuskan untuk berendam dalam waktu yang cukup lama karena dia benar-benar frustasi.

Sasuke berjalan santai menuju dapur dan membuka kulkas kemudian mengambil satu buah tomat kesayangannya. Sasuke memakan tomat itu kemudian berjalan menuju ruang tv untuk melihat acara malam ini. Merasa tak ada acara tv yang menarik, Sasuke mematikan tv kemudian berjalan menuju kamarnya.

"Dobe! Cepatlah! Aku mau mandi!" teriak Sasuke dari luar kamar mandi.

"Tunggulah tiga puluh menit lagi Teme! aku sedang berendam!" jawab Naruto.

Sasuke berseringai "Boleh aku masuk?" Sasuke memutar knop pintu kamar mandi itu.

"Pintunya terkunci Teme!" Naruto sujud syukur di dalam kamar mandi.

"Ck! Sial!" umpat Sasuke tapi sepersekian detik berikutnya Sasuke berseringai ala Hiruma. "Kau tak bisa lolos dari ku Dobe!" teriak Sasuke dari luar.

Naruto berdecak kesal "Ck! Kunci cadangannya ada di laci meja!" dia ingat pernah meletakkan kunci cadangan itu di laci meja. "Ugh! Sial" umpat Naruto.

"Aku masuk Dobe." Sasuke berhasil masuk dan ikut berendam bersama sang Dobe tercinta. Naruto hanya pasrah terhadap apa yang akan terjadi nantinya. Yup! Silahkan kalian bayangkan sendiri apa yang dilakukan Sasuke di dalam sana karena selama satujam terdengar desahan-desahan menggoda dari kamar mandi itu.

"Te-teme lebih ce-cepat!"

"Ok! Dobe!"

~TBC~

~"~Harur no Yuuchan999~"~

Cukup sekian dulu chapter pertama ^o^ jiah! Apa-apan itu di adegan terakhir! #nosbleed# adegan itulah yang membuat Yuu menghentikan acara ngetik fic ^.^a Yuu gak sanggup lagi, abis Yuu dah mikir ke rate M #plak!

"Sasuke Ngidam" Yuu sedikit gak PD waktu ngasih judul fic ini. Yuu sedikit bingung Sasuke dific ini mau diapain. Hah… akhirnya terpaksa deh Yuu ubah Sasuke jadi super OOC #digampar# Hah… tapi Yuu akan berusaha untuk tetap membuat Sasuke berada dijalur yang lurus ?

Ow! Yuu dah ngadain pelepasan di sekolah. Dan hasilnya Yuu nangis seharian waktu seluruh siswa kelas XII menyanyikan lagu Hymne Siswa, Hymne Guru dan Terima Kasihku. Bener-bener sedih dan lirik lagu itu bener-bener ngebikin sesak. Yuu gak sanggup ngeliat wajah-wajah guru-guru yang duduk di depan Yuu, begitu banyak dosa yang pernah Yuu lakuin bersama teman-teman Yuu. Apalagi waktu ngeliat wali kelas Yuu nangis, uhg! Benar-benar suasana yang sangat mengahrukan. TT_TT

~"~Terima kasihku~"~

Trima kasihku ku ucapkan

Pada guruku yang tulus

Ilmu yang berguna

Slalu dilimpahkan

Untuk bekalku nanti

Setiap hariku dibimbingnya

Agar tumbuhlah bakatku

Kan ku ingat slalu nasehat guruku

Terima kasihku gururku.

Hahaha… malah curcol gak jelas. Wokeh! Kembali ke fic! Mohon direview ya :D #twink"# Yuu dah nekat ngerjain fic ini sebelum UAN jadi mohon ~"~DIREVIEW~"~