Indonesia, I'm coming!

Durarara! By Ryohgo Narita

Partner: Ulfa Purwati (teman sekolah)

WARNING!

Chara yang (terlalu) OOC, OC, AU, jaka sembung alias ga nyambung sama cerita aslinya, dan author yang OON

Kalau nggak suka, klik tombol 'back' yang selalu mangkal di kiri atas

Dimohon untuk meninggalkan review atau flame setelah membaca fic abal ini, klik tombol 'Review this story' yang selalu mangkal dibawah

.

.

"Sam….paaaii~." Izaya teriak –teriak kayak wong ndeso yang baru masuk kota. Malu-maluin aja.

"Ah, sudahlah. Yang paling penting…Kita ini dimana?" Shizuo celingukan, tempat ini asing baginya.

"Ini kan di Bali, Bli!(1)" kata Shinra.

"Bli? Bli apaan?" tanya Shizuo dengan polosnya.

"Tau' ah." Balas Shinra kesal.

"Shinra, ngomong-ngomong kita lagi di Bali bagian mana ya?" tanya Kida.

"Kayaknya di…" Shinra membuka peta Bali. "Di…Rigi – Guri – Girimakun – blahblah!" Shinra agak kesulitan menyebut nama daerah di Bali, maklum, mulutnya kan rada cadel gitu *dihajar Kida FC.

"Gilimanuk maksudmu?" kata seseorang yang tiba-tiba muncul, yang tak lain dan tak bukan adalah…Pak Made(?)

Tunggu, tunggu…Di fanfic ini kan nggak ada OC-nya. Jadi anggaplah Pak Made itu cuma orang yang kebetulan lewat. Ini kan di Bali, jadi pasti ada penghuninya kan? –author ngeles-

Kembali ke cerita…

"Eh, iya, iya…Itu maksud saya." Kata Shinra dengan menggunakan bahasa Jepang.

"?" Pak Made tidak mengerti apa yang Shinra katakan.

Shinra menepuk kepalanya, menyadari kebodohan yang dia lakukan.

"Maksud saya, terima kasih sudah memberitahu." Ulang Shinra dengan menggunakan bahasa Inggris.

"Katanya pakai bahasa Inggris, kok tulisannya masih bahasa Indonesia~?" tanya Izaya polos.

"Karena ini bukan fanfic bahasa Inggris! Dasar Flea bodoh!" bentak Shizuo.

"Malu-maluin banget bawa makhluk kayak gini." Kata Kida dalam hati.

"Oh…nggih, nggih(2). Nyen adan ceninge?(3)" tanya Pak Made.

Keempat orang Jepang itu hanya bisa bengong mendengarnya, gila! Ini orang ngomong bahasa planet yo?

"Oh, maaf, maaf! Nama kalian siapa?" Tanya Pak Made.

"Nama saya Shinra Kishitani, yang disebelah saya ini Heiwajima Shizuo, lalu yang rambut hitam pakai jaket hoodie itu Izaya Orihara, nah kalau yang rambutnya warna caramel itu Kida Masaomi." Kata Shinra memperkenalkan teman-temannya (dengan menggunakan bahasa Indonesia karena ini fanfic bahasa Indonesia~ *kebanyakan ngoceh).

"Ooh…nggih, nggih! Mau pada kemana ne(4)?" tanya Pak Made.

"Anu, kami cuma ingin keliling sekitar Bali saja. Tapi masalahnya, kami tidak tahu…dimana kami berada sekarang." Kata Kida menjelaskan.

"Oalah…Gitu toh masalahnya. Niki(5) di Gilimanuk, nak. Memangnya kalian semua mau kemana?" tanya Pak Made.

"Euh…adakah penginapan disekitar sini?" tanya Shinra.

"Kurang tahu saya, coba ke Sanur, nggih. Disana ada penginapan kalau tidak salah." Kata Pak Made.

"Haiss…dimana lagi tuh 'Sanur'?" tanya Kida dalam hati.

"Oh, kalau begitu, terima kasih pak." Kata Shinra sambil membungkuk, kemudian pergi dari tempat itu.

Shinra mencegat sebuah mini bus yang arah tujuannya ke Sanur. Setelah beberapa jam menunggu (karena macet), mereka tiba di Sanur, atau lebih tepatnya di penginapan yang ditunjuk oleh Pak Made tadi. Dan ternyata, seseorang tengah menunggu kedatangan mereka disana.

"Ne, Konbanwa minna-sama!" kata orang itu sambil melambaikan tangan kanannya.

"He? Kau bisa bahasa Jepang?" Tanya Shinra.

"Ah, tidak juga. Bisa dikit – dikit." Kata orang itu.

"Eh, dilihat – lihat…mirip Mikado loh. Hanya saja, Mikado nggak pakai kacamata. Kau siapa?" Tanya Kida.

"Saya? Ahahah, nanti saja kujelaskan. Oh, iya, ini kunci kamarnya. Kida sekamar dengan Izaya di kamar nomor 210, dan Shizuo dengan Shinra di kamar 896." Kata orang itu sambil menyerahkan dua buah kunci kamar kepada Shinra dan Kida.

"Anjrit! Kamar kita jauh amat! Di lantai berapa nih?" Shinra terkejut-kejut.

"Lantai…um…14kalau nggak salah." Kata orang itu. Sukses membuat Shinra dan Shizuo cengo. Hahay! Bisa langsing dah kalian! *author dilempari vending machine.

"Ah! Kalian berempat, ayo ke kamarku sebentar!" Orang itu menarik tangan Kida dan Shinra, lalu membawa mereka berempat ke kamar nomor 666 (kamar orang asing itu), tepatnya di lantai 13. Sesampainya di kamar tersebut, Izaya, Kida, Shinra, dan Shizuo langsung tepar. Mereka berani bertaruh kalau setelah ini, berat badan mereka akan turun drastis sampai – sampai wanita saja kalah dengan kelangsingan mereka berempat.

OOO

Setelah puas bertepar-tepar ria(?), Shinra, Kida, Shizuo dan Izaya duduk di karpet yang ada didalam kamar orang misterius itu sambil menikmati secangkir teh celup.

"Kei?" Tanya Shinra.

"Iya, namaku Kei. Tapi orang – orang lebih mengenal saya dengan nama 'Sky'." Kata orang misterius bernama Kei itu.

"Katanya di fic ini nggak ada OC-nya. Piye toh?" kata Izaya kejawa-jawaan.

Kei menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil senyum kayak orang banyak dosa. Disamping Kei, terlihat Kida yang terus memperhatikan Kei dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kei yang merasa diperhatikan, menoleh kearah Kida. Lalu meraba-raba mukanya, barangkali bekas cipokan(?) dari Saki Mikajima masih membekas, tapi kayaknya nggak ada tuh. Lalu dia melihat pakaiannya dan menciumnya, barangkali dia salah pake deterjen. Harusnya warna biru dan wangi bunga yang bermerk Winks, malah pakai yang warna hijau dan berbau melon yang bermerk Mama Melon. Maklum, dia buta warna gitu, nggak bisa bedain warna ijo sama biru. Haha *makin ngelantur, abaikan.

Kembali ke cerita…

"Ne? Kenapa melihatku seperti itu, Kida-kun?" Tanya Kei.

"Kamu…" Kida beranjak dari duduknya dan mendekati Kei, semakin dekat, semakin dekat dan semakin dekat sampai jaraknya tinggal 0,1 cm(? Cut! Cut! Terlalu deket woy!). Oke, sekarang jaraknya nggak jauh nggak deket, Cuma 210896 cm aja kok(? Kejauhaaann! Lagipula…itu tanggal kelahiran atau jarak sih!). Kelamaan! Readers bisa ketiduran nih.

Kembali ke cerita…

"Ki-Kida-kun…Kenapa melihatku seperti itu?" Tanya Kei sambil mundur-mundur.

"…Kamu Mikado ya? Coba lepas kacamatamu, aku mau lihat matamu." Tanya Kida.

"Bukan! Aku KEI! Lo buta atau tuli sih!" amuk Kei.

"Tapi…Rambutmu agak mirip sama dia." Kida memgernyitkan dahinya.

"Argh! Sudahlah!" Kei bangun dari duduknya dan menuju ke pintu kamarnya.

"Ah! Mau kemana?" Tanya Shinra.

"Gue mau kemana aja itu urusan gu-"

PATS!

Tiba-tiba lampu penginapan itu mati semua

"Hueee!" Izaya jejeritan sampai-sampai tanpa sadar dia meluk…ehm…Shizuo.

"Huah!" Kida terjatuh, borgolnya ketarik oleh Izaya.

"Ap, apa-apaan! Siapa ini!" Shizuo agak membentak.

"Oi! Tenang sedikit kenapa! Kayak anak kecil aja!" bentak Kei sambil mencari-cari lilin di lacinya. "Ah! Ini di-"

ZRASH!

"Eh?" Shizuo, Kida, Izaya dan Kei bingung.

"Huaaah!" Teriak Shinra.

"Shinra! Kau kena-" pertanyaan Shizuo terpotong begitu mendapati borgolnya, penghubung(?) dirinya dengan Shinra, terputus.

"Borgolnya putus!" Shizuo panik. Dia memegang ujung borgol yang putus itu. Basah, itulah yang dirasakannya. Namun dia tidak tahu itu cairan apa.

"Shinra?" Kida memanggil Shinra.

Namun tidak ada jawaban.

"Kishitani-san?" Kali ini Izaya mencoba memanggil, namun hasilnya sama saja, tidak ada jawaban dari si pemilik nama.

PATS!

Lampunya menyala lagi.

"HUAH!" Shizuo berteriak begitu dia melihat banyak darah di karpet itu. Banyak sekali. Kei langsung berwajah horror dan membatu ditempat dimana ia berdiri. Namun tak lama kemudian, dia sendiri jatuh terduduk dan gemetar ketakutan.

"…Ini…" Kida memandang tak percaya.

"…Jangan-jangan…Kishitani-san…Dia diculik oleh setan!" jerit Izaya.

"Flea bodoh! Mana mungkin setan menculik manusia!" bentak Shizuo.

"Tapi…" Izaya tidak melanjutkan kata-katanya.

"…Tidak…" Kei berusaha untuk bicara walaupun dia ketakutan.

"…Kei?" Kida menantikan lanjutan dari omongan Kei.

"…Itu mungkin saja…Kishitani Shinra…Bisa saja diculik setan…Soalnya…Di Bali…" Kei tidak melanjutkan kata-katanya, membuat Kida, Izaya dan Shizuo semakin penasaran.

"Kenapa? Ada apa?" Tanya Shizuo.

"…"

"Ne~ Kei-san, lanjutkan kata-katamu tadi." Kata Izaya.

"…Ada sejenis setan yang bernama 'Leak'…" Kei menekuk kepalanya di lututnya dan mulai menangis karena terlalu takut.

TBC

Sesi penjelasan:

(1)Bli itu artinya 'kakak' dalam bahasa Bali

(2)Nggih itu artinya 'iya' dalam bahasa Bali

(3)Nyen adan ceninge? itu artinya 'siapa namamu, nak?' dalam bahasa Bali

(4)Ne sama dengan 'nih' (Ne itu logatnya orang Bali)

(5)Niki itu artinya 'ini' dalam bahasa Bali

OOO

RnR or Flame? Gunakanlah bahasa yang santun dan mudah dimengerti n_n. Arigato *bows at readers and flamers