chap akhir neh...
hahaha XDD akhirnya selsai juga...
gomen ya kalo endingnya gaje heheh xp
buat :
viezukha potter : ni saya bayar hutangnya... hehehe maaf kalo pendek untuk chap akhir ^^ makasih ya udh setia membaca (seneng^^)
Alvisse : hahahah XDD dia sudah ke dokter sakit jiwa.. hanya bagian otaknya sedikit error. silahkan lanjut membaca yaa.. maksih
matsuri uchiha : kan sengaja biar penasaran... salam kenal juga ^^
Lone-rai dath angle : iwh gpp kok.. malah maksih banged udh dikasih tau.. krn kanon masih bingung yang masuk kriteria typo itu apa aja.. /
qie yuuki : owh begitu ya.. makasih ya yuuki udh dikasih tau ^^... musti belajar lagi saya
dozoo~
disclaimer : masashi kishimoto sensei
rate : T
genre : romance
pairing : sasuke X femnaru
Warning! : AU, all cast A(agak) OOC, gender bender karena Naruto wanita
part 4...
My Music in Your mind
.
.
"Naruto, maaf aku tidak bisa." ucap Sasuke datar dan melihat air yang berada dalam gelas.
"Kenapa Sasuke? Aku terlambat ya?" Naruto menahan airmatanya yang sebentar lagi akan keluar.
"Hn, seperti yang kukatakan seperti dulu aku masih menunggumu. Tapi aku sudah tak bisa menerimamu sebagai pacar atau kekasihku lagi."
"Owh sou desu yo ne.. gak apa-apa kok Aku terima. Makasih ya Sasuke." ia beranjak pergi meninggalkan Sasuke. Tapi pergelangan tangannya langsung di pegang Sasuke. Naruto yang melihat hal itu makin memecahkan airmatanya. Sasuke mendudukan kembali Naruto.
"Tunggu sebentar dobe. Belum selesai."
"Apa lagi? Maaf Sasuke aku lelah sekali."
"Dengarkan aku dulu dobe."
"Apa? Tak tau apa aku lagi patah hati nih." Naruto menggembungkan pipinya
"Haaah… tunggu dulu belum selesai." Sasuke menghela nafas melihat kelakuan gadis mungilnya.
"Apa maumu?" terdengar sedikit ketus dari nada bicara Naruto.
"Aku, memang tak mau menerima mu menjadi pacar, atau kekasih atau apalah seperti katamu. Tapi aku mau menerima mu kalau kamu mau menjadi istriku, dobe." Sasuke berbicara sambil menatap mata biru Naruto yang menunjukan betapa terkejutnya. Lalu sasuke mengeluarkan kotak kecil yang isinya adalah sebuah cincin yang terbuat dari emas dengan batu sapphire di tengahnya.
"Will you marry me Naruto? and be a part of my heart forever?"
"Hahah teme kau lagi kesambet ya?" Naruto memegang dahi Sasuke dan tertawa lupa dengan patah hatinnya tadi.
"Dobe, aku serius. Kalau kau tak mau yasudah."
"Eh eh teme maaf aku hanya terkejut merasa ini hanya ilusi, ini cincin beneran kapan belinya? Nyolong ya?" dengan polosnya dia bertanya pada Sasuke.
"Dobe!"
"I-iya I do Sasuke" Naruto langsung memeluk Sasuke setelah ia disematkan cincin ditangannya. Rasa bahagia sudah tak dapat dibendungnya lagi, pertahanan Naruto pun pecah ia menangis di pelukan Sasuke.
"Teme..~ "
"Hn."
"Temee…..tau gak?" panggil Naruto lagi
"Hn."
"Cincinnya, kegedean" Naruto memegang cincinnya agar tidak jatuh dari ajri mungilnya.
"Iya besok diganti" Sasuke melepaskan pelukannya.
"Jangan!" di cegah Naruto
"Hn?"
"Biarkan, biar kupakai di jempol saja jd kaya dukun-dukun. dukun Orochimaru itu. Hahahahah" cengir Naruto lebar.
"Cih, dobedobe."
"Temeteme hheheheh …" balas Naruto. tanpa mereka berdua sadari semua orang di pesta itu menonton aksi pelamaran tadi. Dan memberikan tepuk tangan serta sorak sorai. Gaara hanya tersenyum dan mengacak-ngacak rambut Naruto, saat ia menunjukan cincin pemberian dari Sasuke. Semua orang yang berada disana merasa bahagia sekali malam ini.
.
.
-2 Bulan kemudian-
"Teme, ayoo di pake bajunyaa" Naruto menarik-narik tangan Sasuke. Ia gemes banget pengen liat Sasuke memakai tuxedo putih pesanannya itu tapi si pemuda berkulit pucat itu hanya cuek saja memandang calon istrinya itu mondar mandir mencoba berbagai baju. Dan sekarang dirinya sedang ditarik paksa oleh calon istrinya itu untuk memakai tuxedo yang telah dipesannya.
"Hentikan menarik tanganku dobe. Iya iya ku coba" Sasuke beranjak dari tempat duduknya dan menuju ruang ganti. Naruto menunggu di depan pintu ruang ganti itu. Begitu keluar dari ruang ganti mau tak mau si pirang itu terpesona oleh pesona si raven. Melihat calon suaminya memakai tuxedo putih kontras dengan rambut ravennya. Ia mengamati sosok itu dari atas sampai kebawah lalu kembali lagi keatas. Dan ekspresi wajahnya berubah seakan-akan sedang berpikir keras.
"Bagaimana ?"
"Hum… aneh teme,"
"Hn?" Sasuke menatap bingung gadis di depannya ini.
"Kau tak pantas memakai warna putih. Tunggu disini sebentar." Ia pun segera pergi ke bagian tuxedo yang lain dan menemukan tuxedo berwarna biru dongker simple tapi pas untuk sosok Uchiha itu.
"Cobalah, kau kurang pantas memakai putih. Lagian tak serasi dengan gaun kuning mudaku" ujar Naruto sambil memberikan baju itu dan Sasuke hanya menurut permintaan kekasihnya. Tapi begitu keluar dari ruang ganti ia memakai pakaian yang tadi dipakai. Tuxedo pemberian Naruto dipegang ditangannya.
"Kok gak dipakai sih ?"
"Nanti saja buat pas acaranya. Kalau ku pakai sekarang tidak akan seru, kau juga belum memakai gaunmu itu kan. Ayo sekarang pergi Naruto." Sasuke menarik tangan Naruto untuk segera pulang dan bersiap untuk acara nanti malam. Ada apa sih malam ini?
.
-at Night-
"Yey… omedeto Otousannn." Naruto memeluk ayahnya. Ya hari adalah ulang tahun Namikaze Minato. Ayahnya naruto
"Otanjoubi omedeto ya Minato." ujar Tsunade dan Jiraya nenek dan kakek Naruto sekaligus kedua orang tua Minato.
"Arigatou Kaasan Tousan… padahal tak perlu sampai membuat acara seperti ini." Minato terlihat malu-malu.
Semua orang datang ke acara ini. Termasuk semua keluarga Uchiha. Yang ternyata Fugaku dan Minato sudah bersahabat. Perkenalannya dengan Kushina pun di bantu oleh Fugaku. Kelakuan Kushina sama seperti naruto saat ini. Minato pun melihat Sasuke seperti melihat dirinya. Jalinan cinta mereka tebentuk selama 3 tahun dan di lnjutkan ke jenjang pernikahan . Hidup yang harmonis. Meskipun sering juga terjadi pertengkaran, tapi hanya pertengkaran tak masuk akal dan tak penting.
2 tahun pernikahan mereka, lahirlah seorang anak perempuan berambut pirang seperti Minato. Mereka menamainya Namikaze Naruto. Naruto kecil tumbuh dengan sehat, mengisi hari-hari mereka berdua. Saat itu Kushina yang merupakan seorang cellist kenamaan di negaranya mengajari naruto bermain cello yang ternyta lansgung disukai oleh anak itu. dengan penuh kasih sayang mereka berdua mensuplay berbagai alat music kedalam diri Naruto. sehingga darah pemusik itu melekat ke dalam diri naruto.
Tapi naas, Saat Naruto berumur 16 tahun. Kejadian yang mengubah segalannya terjadi. Naruto kecil akan mengikuti sebuah kontes alat music gesek. Tetapi karena semangatnya ia lupa membawa alat music tersebut. Sehingga Kushina yang masih dirumah berencana membawakannya. Minato mencegah hal itu ia hanya mengatakan bahwa biar supir yang mengantarkan dan mereka berdua menyusul kesana. Ya dasar Kushina ia tak mau seperti itu, ia menolak dan mengantarkan cello Naruto bersama supir. Di dalam mobil ia meminta supir berjalan lebih cepat karena takut terlambat. Dan saat melaju cepat, kecelakaan itu terjadi. Dari arah berlawanan ada sebuah truk menabrak mobilnya. Kushina yang sudah sekarat tetap memeluk cello anaknya. "tolong antarkan ini ke putriku" ujar Kushina setengah sadar kepada salah seorang polisi. Dan setelah itu nyawanya tak tertolong. Naruto yang tak mengetahui apa-apa dan mengira ayah ibunya tak menonton, ia bermain tidak focus. Sehingga ia gagal dalam kontes itu.
Semenjak itu Minato berubah. Menjadi keras dan kejam. Bahkan tak segan-segan menghajar Naruto. masa-masa buruk yang dihadapi Naruto, tapi untunglah sekarang sudah berubah. Minato sudah sadar kembali, dan Naruto sudah bersama seseorang yang dicintainnya.
.
.
.
"Ehm… maaf para tamu undangan.. terima kasih sudah datang hari ini. Sekarang sesuai yang kita sepakati bersama mari kita mulai acaranya" Minato berbicara di depan. Naruto yang tak mengetahui apa-apa, bingung melihat orang-orang merubah posisi duduknya. Dan tiba-tiba para pelayan di rumah Naruto berdatangan membawa bunga-bunga mawar merah, putih, pink, dan kuning. Dan sebuket bunga matahari yang di tengah-tengahnya ada bunga daisy berwarna biru. Lalu Naruto di tarik oleh Tsunade.
"Baachan? ada apa ini?" Naruto menatap Tsunade agar memberikannya jawaban. Tapi yang ditanya hanya memberikan senyum dan memakaikan selendang putih di kepala Naruto
"Siap ya Naru."
"Ada apa sih Baachan? Kok aku jadi kaya pengantin begini? Otousan.. ada apa ini semua? Kan ini acara ultah Otuousan" terlihat dari rawut wajah Naruto yang panic.
Pintu pun dibuka, alangkah terkejutnya Naruto melihat semua tamu undangan sudah duduk manis di kiri dan kanan. Dan di tengah-tengahnya sudah tergelatak manis karpet putih panjang yang diatasnya bertaburan kelopak mawar merah. Dan di ujung karpet itu sudah berdiri Sasuke dengan memakai tuxedo yang dipilihkan oleh Naruto. Naruto yang masih kaget berjalan perlahan-lahan dengan ayahnya disebelah ia melihat Gaara di samping Tsunade tersenyum. Dan Sakura disisi lain mulai menitikan air matanya. Saat sampai di samping Sasuke, Minato menyerahkan Naruto ke Sasuke.
Ada apa ini? Ya! Ini adalah acara pernikahan mereka. Sasuke sengaja merahasiakan ini semua dari Naruto, karena rencana ini sudah di rencanakan semua oleh Sasuke, Fugaku, Minato, Gaara dan Tsunade. Minato secara khusus meminta acara pernikahan mereka tepat saat ulang tahunnya.
"Nee teme! Apa-apaan nih? Kok jadi kaya pernikahan? Kita lagi main cabaret ya?"
"Kita menikah sekarang dobe."
"Ah becanda.. pernikahan kita 1 bulan lagi teme."
"Aku sedang tak bercanda dobe. Coba pakailah otakmu itu dengan benar sekali-kali dan jangan berisik\."
Naruto pun terdiam, dalam hatinya ia tak percaya bahwa pernikahannya sedang berlangsung. Dan ia mengikuti semua proses itu dan mengucapkan sumpah akan setia sehidup semati dalam suka dan duka akan selalau bersama Sasuke. Lalu mereka berdua dinyatakan sah dan saling mencium pasangannya. Semua orang bertepuk tangan menyambut suka cita. Naruto mulai menitikan air mata dan berniat mau mengomeli Sasuke yang membuat kejutan lebih dari yang pernah Gaara lakukan padannya dulu.
.
Sekarang semua orang sedang menikmati pesta, sang pengantin baru duduk di meja memperhatikan semua orang yang hadir hari ini dan tangan mereka berpegangan erat.
"Teme! Kenapa kau lakukan ini?" Naruto mulai meminta penjelasan.
"Hn?"
"Ahhh hentikan –hn- mu dulu untuk sementara! Itu tak menjelaskan apa-apa tau." Naruto menggembungkan pipinya, Sasuke yang gemas melihatnya langsung mencubit pipi tembem itu.
"Ittaii~ temeeee… huh kenapa aku mau menikah dengan orang macam kau ya? Padahal Gaara lebih keren daripada kau"
"Yasudah kita cerai saja." Ancam Sasuke yang kesal karena dibandig-bandingan dengan Gaara.
"Ngambek tuhhh si pantat ayam ngambekk.. cieiei ieiei" Naruto makin menggoda Sasuke
"Usuratonkachi dobe."
"Teme pantat ayam!"
"Baka!"
"Bake!"
"Dobe"
"Teme"
"Idiot"
"Bast—"
"HENTIKAN!" teriak semua orang yang menghentikan aktivitas dansannya karena melihat pasangan suami-istri baru itu bertengkar dengan saling mengejek. Naruto hanya nyengir-nyengir gaje dan Sasuke tetap dengan stoic facenya/
"Tuh kan teme. Kau sih yang mul-" bibir Naruto langsung di bekap oleh bibir Sasuke
"Berisik, nikmatilah acara ini dobe-koi" Sasuke melepas bibirnya dari Naruto dan tamu yang lain senyum-senyum melihat adegan manis tadi.
-chu-
"Trima kasih Sasu-koi." Naruto membalas mencium pipi Sasuke dan sukses membuat wajah si Uchiha memerah dan tersenyum lebar untuk pertama kalinnya. Ia melihat Naruto sedang berdansa dengan Gaara. Tak ada rasa cemburu lagi seperti dulu. Karena naruto sudah menjadi miliknya seutuhnya dan selama-lamanya dan ia berjanji pada diri sendiri akan menjaga dan mencintai Naruto hingga akhir hayatnya.
.
.
Cello… alat bantu yang menyatuhkan mereka… nada-nada tiap harmoni yang di mainkan mengikat siapapun yang mendengarnya. Suaranya yang khas membuat siapapun mendengarnya terbawa suasana yang mendamaikan jiwa. cello pula yang menjadi saksi bisu kehidupan pemiliknya. Segala macam perasaan pemiliknya dituangkan dalam cello. Bagaikan buku harian. Tapi cello tak seperti buku harian yang akan habis kertasnnya. Tapi cello akan selalu ada setia mendampingi pemiliknya ….
.
.
.
-OWARI-
.
gmna? aneh? memang.. hahahah XDD
makasih ya yang sudah mau membaca dan mereview
makasihhh bangeddddd muah muahhhhh