Rencananya sih mau buat fict horror, tapi aku ga bisaaaa karena ketika waktu mulai ngetik, perasaan horror langsung ngena banget, and that's made me scared.. =_=" really pathetic aren't i? jadi horrornya nanti dulu deh, ehehehehheee….

Langsung aja yah ke fict baruku, kali ini lebih menjelaskan tentang kehidupan entertainment, soalnya akhir-akhir ini aku lagi menjerumus ke dunia itu, jadi kayanya asik kalau dijadiin fict… hehehhee.. here we go…

Love Between

Disclaimer : Naruto always Masashi Kishimoto's belonging

Rated : T-M

Genre : Romance, Drama, Friendship

Sakura POV

Berjalan sendirian setelah pulang sekolah, itulah hobbyku, bukannya aku tidak mempunyai teman, hanya saja aku memang sangat suka jalan-jalan sendiri, aku selalu pergi melihat-lihat pernak-pernik, beli es krim, dan memakannya sambil berjalan pulang. Ketika aku melewati sebuah toko butik yang menjual baju-baju ber merk seperi PRADA, CHANNEL, GUCCI, dan sebagainya, aku melihat ada sebuah poster yang sangat indah. Poster itu bergambarkan 3 orang cowok tampan yang terkenal dengan julukan Trio Wolves dan satu orang wanita yang sangat cantik dan berambut pirang.

Aku sangat mengagumi wanita itu, dia sangat cantik, model terkenal yang sangat professional, tidak heran Trio Wolves mau bekerja sama dengannya, di poster itu aku melihat satu cowok yang berada di belakangnya yang berambut pirang sedang merangkul bahunya, satu cowok lagi yang sedang mencium tangannya sambil berlutut, dan cowok yang terakhir tidak menyentuhnya sama sekali, tetapi mereka saling menatap satu sama lain.

Memang aku sangat mengagumi wanita itu, dia cantik, keren, dan baik. Tapi itu hanya hal yang diketahui oleh para fansnya, karena sebenarnya dia adalah…

"INOOOOO, aku sudah bilang kalau tidak ada pemotretan sekali-kali bereskan rumah iniiiii." Teriakku pada wanita yang tadi kulihat di poster itu.

Ya, dia adalah kakakku, hhhmmm, lebih tepatnya lagi, aku sudah menganggapnya sebagai kakak, karena kami tumbuh bersama sejak masih bayi, dan ketika SD, orang tua kami meninggal karena kecelakaan, sejak saat itu, aku dan Ino berusaha keras agar bisa hidup berdua tanpa dipisahkan oleh siapapun, Ino memulai karirnya sebagai model sejak SMP.

"Sakuraaa, aku lelah sekaliii, kenapa kita tidak sewa pembantu saja siih, aku yang bayaaar." Keluh Ino yang masih bersantai-santai dengan piyamanya.

"Tidak! Itu terlalu boros, sudahlah biar aku saja yang membereskannya." Keluhku sambil memungut sampah-sampah kering yang berserakan.

"Iya iyaaa aku bantuuu, ngomong-ngomong, gimana sekolahmu?" Tanya Ino yang menghampiriku dan membantuku.

"Seperti biasa, oh iya, bulan depan ada festival sekolah…" begitu aku melihat wajah Ino, aku sudah bisa menebaknya, ekspresinya sangat gembira seakan ingin datang ke festival sekolahku, tapi langsung saja. " dan kau tidak boleh datang!"

"Haaaaa… kenapaaaa…." Ucap Ino dengan nada sedih.

"Tidak mauuu, apa jadinya nanti kalau teman-temanku tahu bahwa aku tinggal satu apartemen denganmu!" jawabku dengan panik.

"Bilang saja kalau kita adalah pasangan yang tidak akan terpisahkan." Ledek Ino dengan sengaja sambil meraih daguku.

"Kyaaaa, Inooo" teriakku yang sangat malu. "Sudah kubilang jangan bercanda dengan gaya seperti ituuuu."

"Hahahahhaa, kau polos sekali sih Sakura, serius… kalau ada cowok yang mendekatimu bilang padaku, aku akan menatarnya dulu." Ucap Ino sambil membuka bungkus rokoknya.

"Merokok lagi?" tanyaku dengan nada sedih.

"Fuuuh, yaaah, aku masih belum bisa melupakannya." Jawab Ino dengan santai.

Aku sangat mengagumi Ino, dia sangat tegar dan kuat, aku sendiri tidak tahu apa kelemahannya, bahkan sejak dia putus dengan pacarnya yang terakhir, dia tidak meneteskan air matanya sedikitpun, tapi Ino tidak munafik, karena dia tidak pernah memungkiri kalau Ino masih mencintai mantannya itu yang berprofesi sesama model.

"Kuberi tahu Sakura, laki-laki di dunia ini buaya, jangan kau percaya terhadap omongannya." Ucap Ino yang menasehatiku.

"Kalau begitu kenapa kau termakan oleh ucapan laki-laki saat itu?" tanyaku dengan polosnya.

"Hahahahaa, itu karena dia tampan, sialan! Aku terbawa suasana saat itu, tapi aku benar-benar menyukainya, dia laki-laki yang baik." Jawab Ino yang tersenyum lembut.

"Kalian pasti akan kembali lagi kok, aku yakin." Ucapku yang menyemangatinya.

Ino tersenyum padaku seolah mengucapkan terima kasih padaku.

Normal POV

"Nah, Sakura, kenapa kau tidak mau jadi model? Tubuhmu bagus, seksi, wajahmu cantik, kau juga pintar." Tanya Ino.

"Tidak, aku tidak percaya diri dalam hal-hal seperti itu, aku cukup belajar denga giat saja agar kau bangga padaku." Jawab Sakura sambil menyapu.

Mendengar hal itu Ino langsung memeluk Sakura dengan erat. "Aku sungguh bangga padamu nak, tak akan kubiarkan laki-laki melamarmu."

"Ino kau bau rokok, lepaskan aku."

Di tempat lain, tempat berkumpulnya Trio Wolves.

"Halo? Ah, baiklah, aku kesana sekarang."

Sosok laki-laki yang tampan dan bermata onyx berdiri dari duduknya dan berjalan ke pintu luar apartemennya.

"Oi, Sasuke… mau kemana kau?" Tanya laki-laki berambut pirang yang sedang bermain PS3.

"Ah, Urusan bisnis." Jawab sasuke sambil menyengir ala iblisnya.

"Hhhhh, paling-paling dipanggil cewek lagi, benar-benar tidak bisa serius untuk 1 wanita yah dia." Ucap laki-laki yang menjadi partner main laki-laki berambut pirang.

"Hahaha, itulah Sasuke, kalau kau Shikamaru? Apa ada wanita yang kamu suka?" Tanya laki-laki berambut pirang dengan cengirannya.

"Tidak, itu hal yang merepotkan untukku, belum tentu wanita yang kupacari nanti mau mengerti dengan jadwalku." Jawab Shikamaru sambil bermain game. "Kalau kau Naruto?"

"Hhhmmm, aku? Aku belum ada sih, tapi aku ingin punya pacar, sepertinya enak kalau aku pulang ke apartemenku ada yang memasak untukku." Jawab Naruto yang mengkhayal.

"Yang kau inginkan pacar atau istri?" Tanya Shikamaru bingung.

"Ehehehee, tipekal pacar yang bisa mengerjakan pekerjaan istri." Jawab Naruto riang.

"Hhhhh, berkhayal saja sana."

Malam pun berlalu, ketika pagi tiba, Sakura sudah bangun dan pergi keruang makan, begitu dia ingin membuka kulkasnya, ada pesan tertempel di pintu kulkas.

'Aku pergi pemotretan lagi yah, subuh-subuh sudah harus berangkat, huhuuuu…'

Ketika melihat ada gambar wajah Ino yang digambarnya sendiri sedang menangis, Sakura tertawa kecil, dan membuka kulkas untuk menyiapkan cereal kesukaannya, setelah habis memakan sarapannya, gadis berambut panjang soft pink itu bergegas untuk berangkat ke sekolah.

Memang terlalu pagi bagi Sakura untuk berangkat, namun karena dia ingin mampir ke taman tempat dulu dia sering bermain dengan Ino jadi dia berangkat lebih pagi.

"Waaaah kangen sekaliii, sudah lama tidak kesini bersama Ino." Ucap sakura dengan girang seperti anak kecil.

"Sakuraaa." Sapa suara laki-laki dari belakangnya.

"Ah, pagi Lee." Sapa Sakura kembali.

"Sedang apa kamu disini?"

"Ehm.. hahaha, Cuma cari angina segar saja." Jawab Sakura.

"Ooohh, mau bareng tidak?" tawar Lee yang berangkat memakai sepeda.

"Waah, boleeeh." Jawab Sakura riang.

Sakura bergegas menduduki tempat duduk dibelakang Lee, dan Lee pun langsung menggenjot sepedanya sampai menuju sekolah mereka, begitu sampai disekolah Sakura yang kebetulan juga satu kelas dengan Lee langsung menuju ke kelasnya.

"Heii, kalian tahu tidak? Katanya model cantik yang bernama Ino itu ada hubungan special dengan salah satu Trio wolves loh." Ucap salah satu anak dari kelas Sakura.

Sakura hanya diam mendengar gossip itu di depan pintunya.

"Iya, katanya tadi pagi ada wartawan yang memergokinya sedang dijemput oleh Shikamaru Nara."

"Masa sih? Aku pikir dia ada hubungan dengan Sasuke Uchiha."

"Bodoh! Sasuke kan terkenal dengan Playboynya, mana mungkin Ino mau."

BRAAAKKKK

Suara Sakura yang membuka pintu dengan sangat keras membuat semua menjadi hening, Sakura tidak suka kalau Ino di gossipkan yang jelek-jelek oleh teman-temannya, sebenarnya dia juga tidak ingin marah seperti itu karena takut ketahuan oleh yang lain, dan itu bisa membuat Ino repot kalau teman-temannya ingin berkunjung ke apartemennya, tapi Sakura tidak tahan mendengar Ino di gossipkan yang tidak benar.

"Yaak, Ino bagus sekali pandanganmu sangat lepas dan alami, ayo Naruto lebih natural dengan Ino." Perintah fotografer yang sedang memotret pemotretan Ino dengan Trio Wolves.

"Yaa, selesaaaii, kerja yang bagus." Ucap fotografernya.

"Hhhhh, aku ingin cepat-cepat pulaaaang, langsung mencicipi masakan Sakuraaa~~" keluh Ino.

"Sakura? Siapa itu?" Tanya Naruto yang duduk disamping Ino yang menghela nafas.

"Dia adikku." Jawab Ino.

"Hee? Kau punya adik?" Tanya Shikamaru yang juga sedang istirahat.

"Bukan adik kandung maksudku, kami sudah seperti kakak beradik, ah aku punya fotonya, ini." Ucap Ino sambil memperlihatkan foto mereka di HP Ino yang dijadikan wallpapernya.

"CANTIIIIKKK" ucap Shikamaru dan Naruto.

"Hah? Siapa yang cantik?" Tanya Sasuke yang sedang di make up.

"Tidak! Sasuke tidak boleh lihat." Tolak Ino dengan ketus yang memasukkan kembali Hpnya ke dalam tasnya.

"Inooo, kenalkan padakuuu, kumohoon kumohoooon." Pinta Naruto dengan wajah lugu.

"Baiklah, kalau Naruto tidak apa." Jawab Ino yang luluh akan keluguan Naruto.

"Bagaimana kalau kami mampir ke apartemenmu? Hitung-hitung bermain," Tanya Shikamaru.

"Oh begitu, baiklah aku akan sms Sakura agar memasak lebih." Kata Ino yang menyetujuinya.

Namun persetujuan Ino saat ini belum disadarinya, bahwa membawa Trio Wolves ke apartemennya itu adalah keputusan yang paling buruk baginya, maupun bagi Sakura.


A/N : chapter pembukaan segini dulu yah... hehehhee... chapter depan akan kuperpanjang... oh iya, di fict kali ini, aku akan memasuki nama-nama branded2 ternama...

mohon bantuannyaaa... XD