Title : Chasing the Idol

Genre : Romance

Rating : T

Disclaimer : I own only the plot. Half of the plot based on my friend's True Story. SuJu belong to them selves

Warning : Typos, YAOI (BOY X BOY) Don't Like? Please press red botton with x symbol

Summary : Pernahkah kau memuja seseorang begitu banyak hingga kau akan melakukan apa saja dan segala cara hanya demi bertemu dengannya?

.


.

.

Chapter 3 : BunnyMin VS WolfKyu

.

at Kim Mansion. Beijing. China

.

"Nanti aku akan mencoba menghubungi Hyung kembali, dan FYI, handphoneku hilang."

Tuuuutttt…. Tuuutttt…. Tuuuuuttt…..

Suara yang bagaikan kereta api itu terdengar dari ponsel ZhouMi.

Hening, sedetik kemudian...

"Noooooooo~~~ Lee SungMinnieeeeeeeeeeeeee~~~~ Beraninya kau memutus telepon iniiiiiiiiiiiiiii~~~~~"

ZhouMi berteriak histeris pada ponselnya yang jelas-jelas sudah tidak tersambung lagi dengan yang tadi diajak bicara.

Dengan tangan gemetar, ZhouMi mencoba menghubungi hotel tempat Dongsaengnya yang suka merepotkan itu menginap.

"Iya, tamu atas nama Lee SungMin memang ada namun tadi siang keluar dan belum kembali."

"Baik. Kamsahamida."

ZhouMi melempar ponselnya ke tempat tidur dan mulai menggigit kukunya, pertanda sedang stress berat.

"Anak ini kemana? Bagaimana bisa handphone hilang? Kenapa minta perpanjangan waktu? Arghhhh~~ Lee SungMinnieeeeeeeeee~~~ Kau menyusahkankuuuu~~"

"Kenapa dengan my baby?"

"HeeChul Hyung! Kenapa selalu muncul dari belakang punggungku?" ZhouMi mundur ketembok dan melanjutkan dalam hati "Kenapa selalu muncul saat aku mengatai SungMinnie? Intuisinya kuat sekali. Menakutkan."

"Aku punya sensor ditelinga kalau menyangkut my baby tahu." HeeChul menjawab seolah bisa membaca pikiran ZhouMi. "Lalu, mana my baby MinnieMin? Tadi aku cek tak ada di kamarnya."

ZhouMi berkeringat dingin dan gemetar, binggung bagaimana harus menjawab pertanyaan yang sudah berulang kali diajukan HeeChul sejak pagi.

"ZhouMi, kau tidak menyembunyikan sesuatu khan?"

HeeChul mendekat dan menyentuh kedua bahu ZhouMi, membuat namja yang lebih tinggi itu tak bisa lari kemanapun.

"Errrr…. Itu…." ZhouMi berusaha keras mencari akal menjelaskan ketidak hadiran SungMin sejak pagi. "Sebenarnya Hyung….. "

"Eh..he…" HeeChul tersenyum dan memberi pijitan ringan dibahu ZhouMi. Senyuman yang sama persis dengan senyum setan SungMin, sepertinya ZhouMi tahu darimana Dongsarngnya belajar tersenyum seperti itu.

"Sebenarnya, Zhang Ziyi Ce bertukar nomor handphone dengan Hangeng Ge dan sepertinya sibuk bertelepon ria daritadi."

ZhouMi menyemburkan kejadian pertama yang melintas dikepalanya untuk mengalihkan perhatian HeeChul dari SungMin. "Maaf ya, Hangeng Ge. Kalau mau dendam, dendamlah pada SungMinnie." ZhouMi berdoa untuk keselamatan Gege nya dan Ziyi Ce dalam hati.

"What the heck? Kenapa tak bilang daritadi?"

BUAAAKKK

Entah untuk keberapa ratus kali dalam 20 tahun hidupnya ZhouMi menjadi korban penindasan HeeChul.

"Aku harus segera membuat surat wasiat." Pikir namja berambut merah itu sebelum kegelapan menelannya.

ZhouMi di K.O. oleh Kim HeeChul, Cinderella yang perkasa. Lagi.

-ChasingtheIdol-

Langit berwarna biru cerah dihiasi dengan awan-awan putih yang terlihat menyerupai gula-gula kapas. Dibawah matahari yang bersinar ceria, seorang namja dengan wajah manis tengah berbalut peluh mendorong sebuah mobil van.

"Yahhh… Kelinci-rubah.. Lambat sekali! Dorong yang benar, kami kepanasan tahu."

Namja malang yang dipanggil kelinci-rubah menggertakkan gigi sambil terus mendorong mobil van yang telah mogok sejak 1 km yang lalu.

"Baik, tuan muda Cho." Katanya dengan senyum pura-pura dan penuh dendam.

"Kyu, sebaiknya kita turun saja dan membantu SungMin Hyung."

"Tidak perlu, Wookie Hyung tidak kuat panas bukan? Nanti kalau pingsan malah menyusahkan."

"Tapi…. "

"Kalau bergitu, salah satu dari kalian teruslah mencoba menghidupkan mobil ini, aku akan membantu SungMin." Seseorang dibangku kemudi dengan rambut blonde menoleh dan menyambung pembicaraan kedua Dongsaengnya.

"Kami tidak ada yang bisa menyetir Hyung. Jadi percuma saja, lagipula si kelinci-rubah senang bisa melindungi Hyung dari terik matahari. Benar khan kelinci-rubah?"

"Benar, tuan muda Cho."

"SungMin, benar tidak ada apa-apa? Kau kelihatannya sudah hampir pingsan begitu."

"Tidak apa Yesung Hyung. Jangan khawatir." Sang kelinci-rubah dengan nama asli Lee SungMin kali ini tersenyum tulus. SungMin senang karena sejak tadi YeSung terus menanyakan keadaannya dengan wajah khawatir.

Sebenarnya K.R.Y. mendapat waktu libur selama 3 hari dan mereka menghabiskannya dengan berlibur di sebuah villa dipinggir kota Seoul. Manager K.R.Y. telah menunggu di hotel sehari sebelumnya untuk mempersiapkan games untuk mengisi liburan dan menjaga kekompakan ketiga penyanyi asuhannya.

"Kalau lelah kita istirahat saja dulu. Lalu, KyuHyun ah, manager Hyung benar-benar tidak mengangkat teleponnya? Sudah coba telepon ke villa?"

"Benar tidak diangkat Hyung, kata orang villa manager Hyung sedang keluar."

"Aissshh…. Bagaimana ini." YeSung masih mencoba menyalakan mesin mobil namun tanpa hasil.

Sementara SungMin sedang melontarkan segala macam kutukan yang bisa diingatnya pada Cho KyuHyun sang-tuan-muda-sialan dalam hati. Sedikit banyak SungMin tahu bahwa ini semua adalah sabotase KyuHyun untuk menyiksanya.

.

"Yah… Cho KyuHyun, apa maksudmu? Aku tak sudi jadi budak orang macam dirimu!" SungMin berhasil mengejar dan menarik lengan KyuHyun, kemudian mendorongnya ketembok.

"Mulai detik ini panggil aku tuan muda Cho kalau kau mau rahasiamu aman dan kau harus menuruti apapun perintahku." Seringai iblis masih tak mau pergi dari wajah tampan KyuHyun.

"Tidak sudi."

"Hooo…. Kita lihat apa yang akan dikatakan YeSung Hyung melihat orang yang telah ditolongnya adalah kelinci-rubah penipu."

"Kau…." SungMin menarik kerah baju KyuHyun.

"Lepaskan aku, dan bersikaplah seperti budak yang baik, kelinci-rubah. Atau kau akan menyesal berani main-main denganku."

SungMin tak bisa memikirkan cara melawan namja tinggi yang tengah memandangnya dengan aura hitam disekiling tubuhnya itu, dilepaskannya kerah baju KyuHyun.

"Bersiaplah akan hukuman yang akan menimpamu karena berani menyentuh majikanmu kelinci-rubah."

KyuHyun masuk ke kamarnya, meninggalkan SungMin yang kali ini menjambak rambutnya kesal.

.

"Kali ini kau boleh menang Cho KyuHyun, tapi perang baru dimulai, aku tidak akan kalah semudah itu."

SungMin sekali lagi melemparkan tatapan tajam dengan kutukan pada belakang kepala KyuHyun, berharap "majikannya" mati menderita.

.

Score : BunnyMin (0) VS WolfKyu (1)

-ChasingtheIdol-

Mobil van K.R.Y sampai di villa saat hari menjelang gelap. Langit telah berwarna jingga dan matahari sedikit lagi kembali keperaduanya.

Lee SungMin duduk dengan menyandarkan tubuhnya pada mobil van, rasa lelah jelas mendominasi wajahnya. Kaus putih yang dipakainya telah basah oleh keringat dan kotor.

"Yah, kelinci-rubah, angkut barang-barangku ke dalam villa. Jangan malas-malasan."

KyuHyun berkata dengan nada memerintah sambil menggoyang tubuh malang SungMin dengan kakinya.

"KyuHyun, hentikan itu!" RyeoWook menarik tubuh KyuHyun dengan wajah kesal "Kau kasar sekali pada SungMin Hyung."

KyuHyun tak sempat menjawab saat tiba-tiba seseorang melewatinya dan RyeoWook, kemudian mengangkat tubuh lemas SungMin.

"Ye… YeSung Hyung…. Turunkan aku… Aku basah karena keringat dan bau." Seketika SungMin memiliki tenaga untuk berkata-kata sementara darah mengalir deras kewajahnya.

Yesung tak mejawab. Dibawanya SungMin menuju salah satu kamar dan menempatkan SungMin ditempat duduk.

"Hyung… "

Namun YeSung malah pergi.

"Apa marah padaku?" SungMin bertanya pada udara kosong.

Beberapa menit kemudian YeSung kembali dengan barang-barang mereka. SungMin menatapnya tak mengerti.

"Kau akan sekamar denganku. Tak keberatan bukan? Aku akan menjagamu agar KyuHyun tak menjahatimu lagi."

YeSung berkata sambil mengelap wajah SungMin dengan sebuah handuk yang telah direndamnya dengan air dingin. Debaran jantung SungMin seketika tak terkendali, dalam mimpi paling gilanya pun ia tak pernah menghayalkan YeSung akan berkata seperti itu padanya.

"Terima kasih serigala-majikan-gila. Berkat siksaanmu, YeSung Hyung bersikap begini lembut." SungMin memandangi wajah YeSung yang begitu dekat dengan dirinya. "Tapi bukan berarti aku tidak akan membalasmu! Lihat saja nanti!"

"Ming.. Kenapa tersenyum seperti itu?"

Mata SungMin melebar dan mulutnya terbuka tak kalah lebar karena kaget mendengar nama panggilan dari YeSung.

"Ming?"

"Ah…. Tidak apa Hyung. Setelah mandi, biar aku siapkan makan malam ya?"

"Kalau lelah, sebaiknya tak usah."

YeSung membelai rambut hitam SungMin sayang.

"Tidak lelah Hyung. Tunggu masakan spesial dariku ya."

SungMin masuk ke kamar mandi setelah memberikan kedipan misterius pada YeSung.

.

"Makan malam sudah siaaaaaaaaaap~~~"

SungMin yang mengenakan celemek warna pink berteriak memanggil para penghuni villa dengan keras sambil memukulkan spatula pada sebuah panci.

Di meja telah tersaji masakan kebanggaannya yang diajarkan oleh Hangeng, tak lain dan tak bukan adalah Nasi Goreng Beijing.

"Wow… Ternyata Ming memang benar bisa masak ya. Sepertinya enak."

YeSung yang pertama menghampiri, langsung mengambil tempat duduk dan menyiapkan lima buah piring.

KyuHyun, RyeoWook dan ShinDong yang adalah manager K.R.Y. tak lama kemudian datang dan masing-masing duduk.

"Kelinci-rubah mengapa sembarangan memasak! Memasak itu adalah hobi Wookie Hyung."

"Tidak apa Kyu. Bosan juga tiap hari makan masakanku."

SungMin tetap tersenyum kemudian mengambilkan nasi goreng untuk KyuHyun.

"Tuan muda, silahkan cicipi masakan saya. Yang lainnya juga silahkan."

"Mari makan~~" Keempat namja minus KyuHyun mencakupkan tangan dan mulai makan.

"Ming… Enak sekali, kau bisa buka restaurant masakan China kalau begini."

"Iya.. Memang benar enak. Lain kali ajari aku ya Hyung."

"umm…nyam… Enyak…" ShinDong memberikan dua jempol pada SungMin.

Walaupun mendengar segala pujian itu, KyuHyun hanya memandangi makanan dipiringnya, sepertinya ia merasakan firasat buruk saat melihat senyum budaknya tadi.

"Kyu, ayo, dimakan. Enak sekali." RyeoWook yang duduk disebelah KyuHyun menyenggol lengannya dan berbisik pada KyuHyun.

Dengan malas KyuHyun menyuapkan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya dan…

"Uhuuk…. Uhuuuuk….."

"Tuan muda… Kenapa?" SungMin menyodorkan sirup, yang disambar KyuHyun dan saat meminumnya seketika KyuHyun menyemburkan kembali sirup rasa strawberry tersebut pada SungMin.

"Uhuk…Uhuk….. Kelinci-rubah… kau mau meracuniku ya? Makanan buatanmu ini asin sekali dan sirupnya juga asin!" Bentak KyuHyun.

"Hiksss…. Maaf tuan muda." SungMin menangis sambil membersihkan wajahnya dengan celemek.

"Kyu, kau keterlaluan! Masakannya enak. Minta maaf pada SungMin Hyung dan habiskan makanannya!"

"Tidak."

"Hikss… Maaf…. Ini salahku"

YeSung mendekat dan memeluk tubuh SungMin. "Ssssst…. Sudahlah Ming…"

"Maafkan aku…"

"Cho KyuHyun, minta maaf dan habiskan makananmu sekarang!" RyeoWook yang sangat marah menunjuk-nunjuk KyuHyun. Tak pernah sebelumnya RyeoWook bersikap begitu pada sang magnae.

"Baik… Baik.. Maaf.. Ini aku makan."

KyuHyun duduk kembali dan dengan wajah sengsara dan mengenaskan melanjutkan makan nasi goreng Beijing yang memang-amat-sangat-asin itu.

SungMin yang masih dalam pelukan YeSung, mengintip dari sela-sela jarinya dan tersenyum setan menyaksikan wajah menderita sang majikan.

"Hahahaha… Tuan muda Cho, silahkan nikmati makanan yang kubuat dengan penuh cinta. Sekali lagi berkat kau, aku mendapat bonus dipeluk oleh YeSung Hyung. Betapa indah dan adilnya dunia." Pikir sang kelinci-rubah sadis.

.

Score : BunnyMin (1) VS WolfKyu (1)

-ChasingtheIdol-

SungMin sedang membersihkan piring bekas makan malam sambil bersenandung riang saat seseorang berdiri dibelakangnya dan memandangi setiap gerak-geriknya.

"Kelinci-rubah…"

Hampir saja piring yang ada ditangan SungMin terjatuh saat mendengar suara rendah didekat telingnya.

"Tuan muda…"

"Kau sepertinya berani melawan majikanmu ya?" KyuHyun mengangkat dagu SungMin. "Jangan kau pikir karena YeSung Hyung dan Wookie Hyung ada dipihakmu sekali, mereka akan selamanya menolongmu."

"Oh ya? Kurasa YeSung Hyung akan tetap dipihakku." SungMin tersenyum penuh percaya diri disertai tatapan mata menantang.

"Kita lihat saja nanti." KyuHyun mendorong tubuh mungil SungMin dan menyeringai buas.

"Huh.. Aku tak takut padamu bocah. Kim KangIn, sang gangster saja tak menakutkanku!" Cemooh namja yang lama-kelamaan mirip kelinci-rubah sesuai julukan dari majikannya.

.

"Ming… Bangun…." Seseorang mengguncang bahu dan menarik selimut SungMin.

"Emmm….. 30 menit lagi, ZhouMi Hyung…."

"Ming…. Ini YeSung Hyung, bukan ZhouMi Hyung. Aku tak ingat berganti nama."

Detik itu juga mata SungMin terbuka lebar, dengan rambut acak-acakan seperti sarang burung, ia bangun dan berlari kekamar mandi.

"Aish… Bodoh.. Aku memperlihatkan hal yang memalukan pada YeSung Hyung. SungMinnie paboya~~~" SungMin memukuli kepalanya sendiri.

Tok… Tok….

"Ming, nanti kalau sudah selesai, langsung kebawah ya. Setelah sarapan kita outing."

"Ne, Hyung…."

.

Satu jam kemudian SungMin sudah berada dalam van K.R.Y. yang membawa mereka entah kemana, hanya ShinDong yang tahu pasti.

Semakin lama mereka mulai melihat rentetan pepohonan dan mobil memasuki daerah seperti hutan kecil.

"Ok, boys… Keluarlah…"

"Katanya mau outing? Kenapa kehutan-hutan begini? Maksudnya outbound ya?"

RyeoWook bertanya pada ShinDong.

"Iya, hari ini kita mau main paintball dulu, untunglah ada SungMin jadi aku tak usah ikut main. Baiklah, ayo bersiap, ganti pakaian dulu."

SungMin memakai seragam, V-force Mask, GTF Paint Gun, Head dan Neck Protector yang disiapkan dengan girang, paintball adalah jenis permainan kesukaannya.

Saat dalam perjalanan kembali SungMin berpapasan dengan KyuHyun.

"Kelinci-rubah, aku akan membuatmu berlumuran cat dan 'mati' menderita."

"Oh… Aku takut sekali tuan muda…" SungMin melewati KyuHyun dengan sengaja menubruk bahunya.

.

"Yak.. Karena semuanya sudah siap, aku jelaskan peraturannya. Disini adalah titik start dan finish-nya. Jadi masing-masing orang diwajibkan untuk mengambil bendera yang kami sembunyikan, yang lebih dulu sampai finish dan membawa bendera dianggap pemenangnya. Yang terkena peluru cat dianggap gugur."

ShinDong menjelaskan dengan panjang lebar, namun sepertinya yang serius mendengarkan hanya YeSung dan RyeoWook, sementara dua orang sisanya sedang sibuk saling menatap dengan tatapan yang jika mungkin akan mengeluarkan laser.

Sang kelici dan serigala menggenggam GTF Paint Gun seolah-olah benda itu adalah Sniper AK-47, tak lupa diiringi seringai ganas diwajah.

"Baiklah… On your mark… Get set…. Goooooooooo!"

ShinDong berteriak dan peperangan dimulai.

.

TBC

.


.

Chappie ini membosankan tidak? Sudah updatenya lama, pendek pula plus belum ada kemajuan apa-apa. Maaf yaw...

Malah yang ada peperangan antara BunnyMin dan WolfKyu. Yang mengira Min akan diam saja disiksa Kyu, jangan kuatir, tidak akan saya biarkan. Min khan sudah belajar dari Kim HeeChul caranya menyiksa orang. :P

Seperti biasa, yang bertanya pairing, saya mohon maaf, saya masih belum ada ide. Jadi cuma mengikuti mood saat menuliskan cerita ini. *digiling*

Mohon temani saya terus sampai cerita ini ketemu ujung pangkalnya yaw.. Berjuta terima kasih... 3

Review are Loved…..

Love, Cho Jang Mi