Disclaimer : Masashi Kishimoto

Author : ran-moury

Pair : SasuNaru, ItaKyu, slight: SaiNaru, ItaKonan, xxxKonan

Warning : Shounen-ai, Slash, OC, Mpreg, OOC, dll

Don't Like, Don't Read

Bagi yang menyukai cerita ini, saya ucapkan selamat membaca.

Hope you like it

Chapter 11

Seorang pemuda tampak duduk dan menerawang jauh ke atas langit yang begitu kelam. Kosong, hanya kekosongan yang ia rasakan saat ini dari pemuda bersurai pirang itu. Kehangatan senyuman dan cengiran yang dulu mengiasi wajah manisnya kini menguap bersama semua kesalahan fatal yang ia perbuat. Dan sekarang ia hanya bisa melihat sosok hangat itu menjadi begitu rapuh, dingin dan menjelma bagai mayat hidup.

Entah sekarang siapa yang harus disalahkan, ayahnya kah? Kyuubi kah? Atau dirinya sendiri? Dirinya yang hanya seorang pecundang. Pecundang yang tidak dapat berkutik dan takut untuk melawan harga dirinya, harga diri seorang uchiha. Entahlah, yang pasti ia begitu menyesal. Ia menyesal telah merenggut semua milik pemuda bersurai pirang itu.

Jika waktu dapat diputar kembali, ia akan mencegah semua ini untuk terjadi. Ia tak akan memperdulikan semua tentang Uchiha, dan dia tidak akan mendengar permintaan Naruto untuk menikahi wanita lain, wanita yang telah menusuk Naruto dari belakang. Dan jika bisa, ia tak ingin dilahirkan di keluarga Uchiha yang hanya mementingkan egonya.

Flashback

"Tuan, silahkan masuk" seorang pelayang kini tengah menyambut kedatangan Naruto dan Hikaru .

"Tou-chan!" suara teriakan mengantarkan seorang bocah raven dan lelaki berambut sama mendekati Naruto dan Hikaru.

"Naruto" Kata Sasuke sambil tersenyum lembut.

"Tou-chan. Akhirnya kau mau kembali pada Sasuke Tou-chan." Kata bocah itu girang.

"Siapa?" Naruto mamandang kosong pada orang-orang yang ada di depannya itu.

"Naruto?"

"Siapa kalian? Naruto itu siapa?"

"Tou-chan, aku Hikali ini Sasuke Tou-san." Kata Hikari sambil mendekati Naruto dan menyentuh tangan Naruto.

Entah mengapa mendapat sentuhan itu tubuh Naruto mengejang. Tangan kecil itu ditepis olehnya, lalu memegang kepalanya yang berkedut. Erangan kesakitan terdengar jelas di ruang tamu tersebut hingga suara itu semakin lirih dan menghilang seiring tubuh tan itu tak sadarkan diri lagi.

Sasuke yang sadar perubahan dari tubuh Naruto segera menagkapnya sebelum tubuh itu berbenturan dengan lantai. Dengan paniknya ia mengoncang-goncangkan tubuh kurus yang kini ada di dekapannya, berharap untuk segera membuka matanya.

"Pelayan, cepat hubungi dokter Tsunade untuk datang segera!" Perintah Sasuke.

"Puas?" terdengar suara parau dari belakangnya. Seorang anak kecil yang kini tengah tertunduk dengan isakan dan aura kebencian yang menguar.

"Jawab! Apa kau puas menghancurkan Tou-chanku?" Hikaru berteriak menyalurkan amarahnya. Ia tak kuat lagi melihat Tou-channya yang terus saja menderita.

"Nii-"

"Diam kau Hikari! Jangan pernah memanggilku Nii-chan! Kau bukan adikku lagi. Dan kau Uchiha-san, lepaskan tanganmu dari Tou-chan!" katanya sambil mendelik marah pada dua orang yang tengah berada di depannya.

Hikari yang mendengar perkataan kakaknya menjadi sangat terkejut. Tak sekalipun ia membayangkan kata-kata itu akan keluar dari mulut kakaknya. Meskipun ia pernah di bentak oleh kakaknya, tapi ia tahu kakaknya sangat menyayanginya. Dan kata-kata itu bagai pukulan kuat baginya. Sedangkan Sasuke hanya terdiam memandang kejadian yang ada di depannya itu.

"Maaf, maafkan Tou-san Hikaru, maafkan Tou-san" Sasuke tertunduk. Ia begitu bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Tou-san? Cih, siapa yang kau sebut Tou-san, hah? Kamu? Dengar, aku tak akan pernah mengakuimu sebagai Tou-sanku dan tidak juga dengan Uchiha. Orang tuaku hanya satu, dan orang itu adalah Naruto Tou-chan. Dan sekali lagi aku bilang, lepaskan tangan kotormu dari Tou-chanku!" kata Hikaru sambil menepis tangan sasuke yang tadinya memeluk Naruto sehingga tubuh Naruto kini beralih dipeluk oleh tubuh mungil Hikaru.

"Apa yang terjadi dengan Naruto?" seorang wanita berumur kini tengah memasuki ruangan yang tadinya penuh ketegangn tersebut. Wanita itu begitu panik saat melihat tubuh yang kini terbaring tak sadarkan diri di pelukan tubuh mungil Hikaru. Segera ia menghampirinya.

"Kyuubi, bawa Naruto ke kamarnya!"

Setiba di kamar Tsunade segera memeriksa keadaan Naruto.

"Apa yang terjadi sebelumnya, Uchiha?" tanya Tsunade dengan nada menginterogasi. Pasalnya ia sangat membeci orang yang di depannya ini.

"Entahlah, tiba-tiba saja ia tak mengenali kami." Jawab Sasuke dengan nada yang sedikit bergetar.

"Kyuu, bagaimana keadaannya tadi pagi?" kini pandangan wanita itu beralih pada sosok yang kini tengah menggenggam tangan tan itu.

"Saat bangun tidur, aku mendapatinya memandang kosong ke arah luar jendela dan sampai ia dijemput-pun tak ada satu patah kata yang ia keluarkan." Kata Kyuubi sambil memandang sedih pada sosok bersurai pirang.

Tsunade mendesah berat, lalu memandang miris pada cucunya. Ia berfikir kapan penderitaan cucunya akan berhenti.

"Karena mendapat tekanan yang kuat, aku rasa dia syok berlebihan yang menyebabkan penegangan otot otaknya yang berujung pada amnesia. Entah ini akan terjadi untuk sementara atau lama aku tidak bisa memastikan. Semua tergantung pada Naruto."

Flashback off

"Naruto?" Sasuke menyentuh pelan pada sosok yang dari tadi menatap luar jendela. Sosok itu menoleh.

"Sudah malam, kenapa tidak tidur?" katanya lembut dan hanya di tanggapi gelengan dari Naruto.

"Kau takut?" Naruto mengangguk.

"Tidurlah, aku akan menemanimu." Dituntunnya Naruto kearah tempat tidur dan membaringkannya. Diselimutinya tubuh kurus itu dan dibelai lembut surai pirangnya yang tidak secerah dulu hingga mata biru langit itu tertutup karena belaiannya.

"Tidurlah Naru, aku akan tetap di sisimu. Aku tak akan pernah meninggalkanmu lagi. Walaupun kau memintanya, walaupun aku harus kehilangan apa pun aku akan tetap di sisimu." Kata Sasuke sembari mencium lembut kening Naruto.

T-T-T-T-T-T-T-T-T-T-T-T-T-T

Sudah hampir lima bulan Naruto kehilangan ingatannya. Dan di saat itu Sasuke terus saja menungguinya setiap saat dan meninggalkan semua pekerjaannya yang telah ia serahkan pada bawahan terpercayanya. Yang terpenting saat ini adalah orang yang sangat ia cintai, Naruto. Karena ia telah berjanji untuk selalu menemani dan terus berada di sisinya.

Melihat Sasuke yang mengurus Naruto begitu telaten, membuat anak sulung Naruto dan juga Kyuubi sedikit luluh. Mereka sedikit menerima keberaadaan Sasuke di sekitar Naruto. Toh Naruto merasa lebih nyaman berada di samping Sasuke. Bagaimana Naruto sudah mulai mau bicara dan tertawa. Itu membuatnya sangat lega. Walaupun rasa bencinya masih besar, tapi demi adiknya tercinta ia akan menahannya.

"Kyuu" suara barington telah memecahkan lamunanya. Sekarang kyuubi tengah berada di kediaman Uchiha. Ia di sini untuk melihat bagaimana keadaan adiknya saat ini. Kalau bukan karena adiknya, ia tak akan datang ke rumah busuk ini dan bertemu dengan orang yang begitu ia benci.

Tanpa memperdulikan sapaan dari pemuda berkucir satu itu, Kyuubi melangkah meninggalkan kamar tempat adiknya berada.

"Kyuu! Sampai kapan kita akan terus begini?" Itachi berteriak. Mencoba untuk menghentikan langkah Kyuubi.

"Kyuu, aku sudah lelah oleh sikap dinginmu terhadapku. Kumohon sekali saja dengarkan aku dan beri aku kesempatan sekali lagi."

"Jadi, sekarang kau lelah?" Kyuubi membalikkan badannya menghadap Itachi. "Kalau kau lelah ya sudah. Berhenti mengejarku. Bereskan?" Kata Kyuubi cuek sambil membalikkan badannya. "Kau pikir aku juga tidak lelah dengan semua ini? dan kau meminta kesempatan lagi? Cih, aku bukan orang bodoh Itachi!" nada suara Kyuubi meninggi.

"Apa kau ingat kau pernah meminta kesempatan dan aku sudah memberikannya. Tapi apa yang kau lakukan? Kau menghianatiku lagi. Jadi kesempatanmu sudah habis. Aku tak akan mempercayaimu lagi." Kata Kyuubi sambil berjalan menjauh.

"Ku mohon Kyuu, apapun akan kulakukan agar kau bisa percaya lagi padaku."

Kyuubi tak menghiraukannya. Ia masih tetap berjalan meninggalkan lelaki itu.

"Apapun. Bahkan nyawaku" Kyuubi menghentikan langkahnya dan berbalik kembali menghadap Itachi dengan pandangan merendahkan.

"Cih, apakah seorang Uchiha yang elit sekarang sudah beralih profesi sebagai pengemis?" tanya Kyuubi sakartis.

"Terserah, terserah kau menyebutku apa. Tapi ku mohon. Aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan kembali kepercayaanmu. Apapun akan kulakukan. Bahkan jika kau memintaku bunuh diri pun aku rela." Kata Itachi memohon.

"Benarkah? Apapun yang kuminta?" tanya Kyuubi.

"ya"

"Bahkan nyawamu?"

"ya"

"Kalau begitu bunuh dirimu sendiri di hadapanku." Hati Kyuubi kini sudah tertutupi oleh kabut kebencian. Ia sudah tak mengenali lagi mana yang baik dan mana yang buruk. Sedangkan Itachi sangat kaget mendengarnya. Namun setelah itu ia tersenyum lembut pada Kyuubi.

"Jika itu yang kau inginkan." Itachi mengambil sebuah senapan yang memang ia miliki dan selalu ia bahwa. Sebuah senapan yang digunakan untuk tameng kini malah menjadi pembunuhnya. Tanpa ada keraguan sedikitpun, ia mengarahkan ujung pistol itu tepat di kepalanya sambil memandang Kyuubi dan memberikan senyumanya. Sedangkan Kyuubi hanya memandang Itachi datar.

"Kyuubi..."

DOR

Sebuah suara tembakan disertai percikan darah yang mengenai wajah kyuubi seakan membuat Kyuubi tersadar. Ia kini dapat melihat bagaimana orang yang ia cintai kini tergeletak bersimbah darah.

"I-itachi.."

T_T_T_T_T_T_T_T

DOR

Suara pistol itu mengagetkan dua sosok yang tengah berada di kamar. Sasuke yang mendengar suara Kyuubi meneriakan nama Itachi menjadi sedikit khawatir. Dengan segera ia beranjak dari samping tempat tidur Naruto. Namun baru selangkah, ia dihentikan oleh tarikan tangan Naruto.

"Sasuke, jangan pergi! Aku takut sendirian." kata Naruto sambil menunduk. Tubuhnya kini mulai bergetar.

"Naruto, sebentar saja. Aku akan segera kembali." Kata Sasuke sambil berlari meninggalkan Naruto yang kini tubuhnya bergetar hebat.

"Takut, aku takut." Naruto terus saja merancu.

"Aku sendiri, a-ku sen-di-ri-an"

"anghh" Tiba-tiba saja Naruto memekik kesakitan memegang kepalanya erat. Kepalanya kini begitu sakit. Rasanya kepalanya mau pecah. Dan entah kenapa bayangan yang sangat menyakitkan tiba-tiba muncul. Bayangan mengerikan yang mengubah dirinya menjadi seorang pendendam.

"hahahahha." Entah kenapa erangan sakitnya tadi menghilang. Kini ia jadi tertawa kesetanan. Wajahnya yang semula ketakutan dan kesakitan kini bagaikan menjadi sosok malaikat maut.

" "

"Uchiha, aku akan membalas rasa sakit yang kau berikan kepadaku."

TBC

Saya mengucapkan terimakasih banyak yang telah menyempatkan utnuk tetap membaca karya author ini. Dan maaf atas keseringan terlambat dalam meng-update. Oh iya, mungkin 1 atau 2 chapter ke depan akan ending. So tetep ikutin ceritanya ya. I hope you all like this...

Thanks special to:

Aristy, kannabelle B, Subaru Abe, sasukeET99, , hanazawa kay, naruto lover, Hana Sackura, Deevil no ELFjs, Lynette, akagi akihito, wiendzbica, Narita, Menari-nari, Neterya imel, KyouyaxCloud, shizu indah, Hoshigami Sheia, Gunchan CacuNalu, Polepel, ChaaChulie247, arriedonghae, devilojoshi, sheila-ela, sheren, widi orihara, KimYcha Kyuu, virgi. , Earl Louisia vi Duivel, wonkyuhomintaoris all, Nia Yuuki, Namy Alice, Dobe Hilang, kkhukhukhukhudattebayo , kurryoidiamond, PoeChin