Yui: "Holaaaaaaa~! I'm comeback the new story again! And targetku sekarang bukan NaruHina lagi. Berhubung sekarang tahun baru, maka pairnya juga harus baru dong., hohoho.."

Naruto: "Sok keinggrisan lo!" *sweetdrop*

Yui: "Up to me! Okeh! Mau tau siapa yang jadi 'korbanku' berikutnya? Mau tau gak? Mau tau gak? Pasti mau tau kan." *plak*

Naruto: "Jangan banyak cingcong lo. Langsung aja napa."

Yui: "Iya, iya. Bawel amat sih lu. Okeh! 'Korbanku' selanjutnya adalah... MINAKUSHI!"

NaruMinaKushi: "APAAAAAAAAAAA!" *shock*

Minato: "Aduh, gimana nih Kushi-chan. Kita pasti dikerjain habis-habisan kayak Naru-chan dan Hina-chan di ceritanya." *merinding*

Kushi: "Gue juga tau, baka! Jangan-jangan kita mau dibuat over OOC lagi kayak di ceritanya." *ikut merinding*

Yui: "Haduh, tenang aja. Nee-chan and kakak ipar nggak perlu takut gitu kok. Yui ntar buat yang mesra deh buat kalian berdua." *wink*

Kushina: "He? Nee-chan?"

Minato: "Kakak ipar?"

Naruto: "Maksudnya?" *bingung*

Yui: "Nih satu keluarga kenapa pada bego semua sih? Okeh! Mulai hari ini aku umumin, aku menjadi salah satu keluarga Uzumaki yang berarti adik dari Uzumaki Kushina!" *tampang Pe De*

Kushina: "What the hell in the hell! Elo serius mau jadi adek gue!" *gak percaya+gak mau*

Yui: "Yupz! Jadi kita bisa diskusiin buat ngerjain Minato-san, khukhukhu.." *evil smirk*

Minato: "O-oi! Serius tuh? Cuma bercanda kan? Kau tidak akan melakukannya kan, Kushi-chan?" *shock*

Kushina: "Menarik." *evil smirk*

Minato: "TIDAAAAAAAAAAK!" *double shock*

Yui: "Ok! Happy reading minna-san and here we go!"

Minato: "INI NGGAK SERIUS KAN!" *tambah shock*

Naruto: "What the~! Itu berarti, author sarap ni bakalan jadi Bibi gue? Nggak mau! Dunia pasti mau kiamat (?). DX" *Shock*


.

Disclaimer:

Om Masashi, karena aku dah masuk keluarga Uzumaki, jadi bolehkan aku pinjam Kushina Nee-chan dan Minato-san? *evil smirk*

*Masashi Kishimoto: O-oke. -merinding-*

Warning:

Seperti ciri khasku, pastinya OOC dong. Lebay mungkin. MinaKushi umur 23 tahun.

Summary:

Uzumaki Kushina adalah seorang guru paling killer di SMP Konoha, tidak seorangpun yang berani menantangnya. Hingga seorang guru baru mulai memasuki kehidupannya dan mengisi hari-harinya.

Rate: T

Masih aman kok. Mudah-mudahan aja nggak melenceng ke rate M, hehe..*plak*

.

Dangerous Teacher

By: Yui Hoshina

Chapter 1

.


Uzumaki Kushina. Siapa yang tidak tau nama guru paling killer seseantro SMP Konoha ini. Guru paling galak, emosian, pemarah, dan juga cantik (untuk sebagian para guru pria dan murid laki-laki).

Banyak pria yang mengincarnya termasuk para muridnya.

Yah, tapi taulah. Sifatnya yang kadang (sering) berangasan membuat sebagian para pria mengurungkan niat untuk mendekati wanita bermarga Uzumaki ini. Masih sayang nyawa untuk mendekati Habanero satu ini.

Kushina mulai berjalan mendekati kelas barunya. Ia dipercaya menjadi wali kelas 2-2, dimana para setan-setan kecil (menurut Kushina) sudah menunggunya.

Sebenarnya Kushina enggan menjadi wali kelas, karena itu cuma menambahkan bebannya saja sebagai Guru Ekonomi dan juga sangat merepotkan. Tapi atas paksaan dari Senju Tsunade, sang kepala sekolah yang selalu awet muda walaupun usianya hampir 40 tahun, akhirnya dia mau. Katanya, 'sekali-kali mencoba pengalaman dalam mengurus kelas tidak apa-apakan?'.

Oh yeah, dan satu lagi alasan kenapa hanya Kushina yang harus menjadi wali kelas di kelas 2-2. Itu karena...

Braaak!

Kushina menggeser pintu kelas dengan kasar dan mendapati para siswanya tengah berpesta (?) dengan gumpalan kertas atau saling melempar barang, plus sangat berisik! Tanpa mempedulikan kekacauan yang dibuat murid-muridnya, ia melenggang maju ke arah meja guru yang tersedia dan duduk disana.

Ia menatap tajam pada murid-murid yang tidak tau sopan santun itu. Ia menunggu beberapa menit untuk melihat situasi. Melihat satu persatu para setan-setan kecil yang akan dia urus hingga seterusnya.

Hooo.. sepertinya para siswa di kelas itu tidak menyadari bahwa wali kelas mereka sudah berada di tempat beberapa menit yang lalu.

"Ehem!" Kushina berdehem pelan mencoba memecah suasana bising itu. Tidak ada respon.

"Ehem!" Kushina berdehem lebih keras. Masih tidak ada respon.

"EHEM!" batas kesabaran Kushina hampir habis karena dikacangin para murid-muridnya. Yo kacang murah! Kacang murah! Seribu dapat lima (?). *bletak!*

Masih tidak ada respon. Mereka seakan tidak peduli dengan keadaan sekitar.

Sepertinya sudah waktunya Kushina bertindak.

BRAAAAK!

Kushina memukul meja dengan sangat keras membuat penghuni kelas itu terkaget-kaget mendengar suara gebrakan meja yang sangat keras dan menoleh ke arah sumber yang membuat suara keras tersebut. Kelas tersebut langsung hening.

"Cukup sudah kekacauan yang kalian buat, bocah-bocah sialan! Kembali ke tempat duduk kalian masing-masing. Kita mulai pelajarannya!" perintah Kushina galak. Ia menatap tajam kesemua murid. Tidak ada yang merespon hingga...

"Aku tidak mau! Memang apa hakmu menyuruh-nyuruh kami." Protes seseorang berambut coklat bernama Kidomaru.

Kushina melirik tajam pada orang protes tadi, "Hooo.. ternyata disini ada pemberontak cilik ya? Tidak kusangka bisa secepat ini menemukannya." Kushina menyeringai licik.

"Cih! Memangnya siapa kau. Apa kau guru? Mana ada guru perempuan bersikap seperti laki-laki sepertimu. Atau jangan-jangan, kau memang laki-laki." Ejek Kidomaru seperti melecehkan.

Twitch! Dahi Kushina berkedut. Sudah cukup kesabarannya diuji walaupun Kushina juga bukan tipe orang penyabar. Ia mulai mendekati Kidomaru dan langsung mencengkram kerah baju muridnya.

"Kurang ajar kau, bocah sialan! Berani sekali kau menghina gurumu. Dimana sopan santunmu terhadap yang lebih tua, hah! Kau mau mati ya?" bentak Kushina. Kidomaru langsung mati kutu melihat Kushina yang hampir menjelma jadi Habanero kalau tidak dihentikan oleh seseorang.

"Yare yare.. ada ribut-ribut apa ini?" tiba-tiba seorang murid laki-laki berambut perak memakai masker berumur sekitar 13-14 tahun memandang Kushina yang tengah mencengkram Kidomaru yang kelihatan pucat.

Kushina melepas cengkramannya dan berjalan kearah remaja berambut perak itu.

"Kau murid kelas ini?" interogasi Kushina.

"Ya. Anda siapa?" tanya pemuda itu sopan.

"Daripada menanyakan identitasku, sebaiknya perkenalkan dirimu dan jelaskan alasan keterlambatanmu pada hari pertama masuk kelas ini." Kata Kushina dingin.

Pemuda itu tidak terlihat gentar sedikitpun dipandangi Kushina yang terlihat emosi.

"Namaku Hatake Kakashi. Alasan keterlambatanku adalah karena tadi aku tersesat di jalan bernama kehidupan." Ucap Kakashi santai sambil tersenyum. Yah, dilihat dari matanya gitu.

"Oh, alasan yang lumayan (tidak) masuk akal, Hatake. Cepat duduk di bangkumu. Berhubung ini hari pertama, aku tidak akan menghukummu. Kecuali kau!" tunjuk Kushina pada Kidomaru.

"Terima kasih." Ucap Kakashi seraya pergi menuju bangkunya.

"A-ano.. sensei. Kenapa Kidomaru dihukum tapi Hatake Kakashi tidak? Sensei pilih kasih." Kata Tayuya yang merasa tidak adil.

"Siapa Kidomaru?" tanya Kushina dingin.

"Ano.. y-yang tadi sensei tunjuk." Ucap Tayuya agak gemetar sambil menunjuk Kidomaru.

Kushina menoleh pada Kidomaru yang terlihat pucat, "Hooo.. namamu Kidomaru, ya? Bersiap-siaplah. Karena hukuman yang akan kuberikan setara dengan apa yang kau perbuat." Kata Kushina menyeringai licik.

'Glek!' Kidomaru menelan ludah. Tidak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi padanya. Satu-satunya yang ia harus pelajari adalah.. 'Jangan pernah menghina gurumu atau kau akan tau akibatnya. Apalagi harus berurusan guru killer berambut merah, maka nyawamu akan terancam'.

"Ba-baik, sensei." Ucap Kidomaru gemetar.

"Baguslah. Ayo kita mulai pelajarannya!" kata Kushina dingin.

Saat tangannya mulai membuka buku pelajaran, seseorang berambut perak angkat tangan.

"Sensei!" panggil Kakashi.

"Ada apa, Hatake?" sahut Kushina dingin.

"Daripada hari pertama masuk sekolah digunakan untuk belajar. Bagaimana kalau dimulai dari perkenalan. Aku tidak tau nama sensei." Kata Kakashi. Semua murid mengangguk.

"Hmm.. baiklah. Berkenalan dengan anak berandalan seperti kalian aku rasa tidak buruk juga. Baiklah, apa yang kalian mau tanyakan?" tanya Kushina sambil mendekap kedua tangannya. Ia sedikit bersandar di meja dan menghadap murid-muridnya. Seperti gaya preman yang mau malak. *plak*

"Nama sensei siapa?" tanya anak berambut hitam yaitu Uchiha Obito.

"Uzumaki Kushina." Jawab Kushina singkat membuat para muridnya sweetdrop. 'singkat banget jawabannya.'

"Sensei tinggal dimana?" tanya anak bernama Rin.

"Tidak jauh dari sini." Jawab Kushina singkat (lagi).

"Umur Sensei berapa? Udah punya pacar belum?" tanya anak perempuan berambut coklat pendek bernama Shizune.

"Umur 23 tahun. Punya pacar atau tidak, itu bukan urusan kalian." Jawab Kushina agak sadis. Para muridnya dibikin sweetdrop karena jawaban Kushina yang terlalu singkat, padat dan nggak jelas.

"Ano.. Bolehkah kami memanggil sensei dengan sebutan Kushina-sensei?" pinta Rin takut-takut.

"Hm? Pertanyaan yang aneh. Kenapa kau mau memanggilku dengan panggilan nama kecil dan bukan marga?" tanya Kushina dingin.

"A-ah.. me-menurutku.. na-nama sensei manis." Ucap Rin malu.

Kushina menyerengit heran, "Baru kali ini ada yang menyebut namaku manis. Siapa namamu?" tanya Kushina balik.

"Na-namaku Rin." Ucap Rin gugup.

"Rin, ya? Terserah kau saja mau memanggilku apa. Ada pertanyaan lain?" tanya Kushina lagi.

"T-tidak, Kushina-sensei." Jawab murid serempak.

Alis Kushina berkerut, "Kompak sekali kalian memanggilku 'Kushina-sensei'? Aneh sekali." ucap Kushina heran. Para murid langsung blushing karena malu.

"Ku-Kushina-sensei." Panggil murid perempuan berambut hitam dan bermata merah. Ia adalah Yuuhi Kurenai.

"Ada apa?" tanya Kushina datar.

"Aku dengar, ada guru baru yang akan datang ke sekolah ini ya?" tanya Kurenai.

"Entahlah. Aku tidak pernah berurusan dengan masalah guru baru atau murid baru. Tujuanku disini hanya mengajar, bukan untuk bergosip." Perkataan Kushina terasa menusuk jantung para murid perempuan yang mempunyai kebiasaan bergosip.

"Masa' sensei tidak tau sih. Katanya gurunya itu sangat tampan." Ucap Kurenai yang disambut deathglare dari Asuma. Kurenai hanya cuek.

"Aku tau atau tidak itu bukan urusanmu. Yang terpenting, urus saja kepentinganmu sendiri. Ada lagi?" tanya Kushina.

Kakashi angkat tangan, "Kushina-sensei mengajar apa?"

"Aku mengajar Ekonomi. Ah, benar juga. Aku sampai lupa hal penting." Kata Kushina mengingat sesuatu.

Para murid sweetdrop, "Hal penting apa?"

"Mulai hari ini dan seterusnya, aku akan menjadi wali kelas kalian." kata Kushina menyeringai licik.

"APAAAAAAAAAAAAAA!"

.

"Hmm.. jadi ini SMP Konoha?" pria berambut pirang dan mempunyai mata safir tengah menatap sebuah gedung sekolah yang terlihat lumayan elit.

Ia berdiri tegap dan senyum manis membingkai wajah tampannya saat melihat sekolah tersebut. Senyumnya membuat para wanita yang melihatnya di tengah jalan berteriak histeris. Tapi orang tersebut tidak mempedulikannya.

"Sepertinya akan terjadi sesuatu hal yang menarik disini. Aku jadi tidak sabar untuk menunggu besok." Ucapnya seraya meninggalkan sekolah tersebut.

.

.

To be continue

Yui: "WTF! Kenapa jadi full Kushina nee-chan dan para setan-setan kecilnya, ya?" *dibantai para murid*

Kushina: "Salah elo sendiri. Kan elo yang buat."

Naruto: "Kok gue gak ada disini?"

Yui: "Ya wajarlah. Elo kan belum lahir. Get out lu! Ini bukan tempatmu!" *nendang Naruto*

Kushina: "Oi! Kenapa elo nendang anak gue sih? Salah anak gue apa sama elu?"

Yui: "Dia kan belum lahir. Jadi gue usir untuk sementara waktu."

Minato: "Aku cuma muncul sekilas." *pundung*

Kushina: "Tapi kan gak sampe segitunya kale kalau mau usir. By the way, anyway, busway, ke hawayy (?), bukannya fic multichap elo dah banyak banget ya? Kenapa malah nambah lagi sih?"

Yui: "Otak yang nyuruh gue ngetik. Oya, mungkin fic ini banyak kesamaan di fic MinaKushi lain. Yah, intinya, gue dapat ide dari fic berjudul 'Top Secret'. Rate M gitu, fufufu.." *tampang mesum*

Kushina: "Dasar author mesum!"

Yui: "Biarin! Salahin aja authornya yang buat MinaKushi rate M dan T (yang T malah hampir melenceng ke rate M). Tapi gak mirip-mirip amat kan? Palingan settingnya aja di ubah n jalan ceritanya juga beda. Udah ah, daripada capek-capek mikirin, please reviewnya!"

Kushina: "Yang banyak!"

Yui: "Ah, gue baru inget. Kemarin nonton trailer Naruto Shippuden the movie: the lost tower. Kyaaaaaaa.. Naruto ketemu ma Minato! Mana ngerjain misinya bareng lagi. Pengen nonton filmnya.. T.T"

Kushina: "Hm.. kalau nggak salah. Tugasnya bantu Roland-hime kan. By the way, kok wajahnya mirip gue ya?"

Yui: "Cuma beda warna matanya doang. Ah~! Minato-san keren banget! Seandainya bukan kakak iparku, pasti dah gue gaet dari dulu!" *jerit2 girang*

Kushina: "Kau.." *aura pembunuh*

Yui: "Ok! Review yang banyak ya! and.. SELAMAT TAHUN BARU! HAPPY NEW YEAR!"

Minato: "Gue cuma muncul sekilas." *tambah pundung dengan aura gelap*

YuiKushi: *sweetdrop* "Hokage payah!" =_='

.

.

Cute smile

Yui Hoshina ^^v

Nb: Fic ini sebagai peringatan satu tahunnya gue jadi... AUTHOR FFN! 1st Anniversary gitu, hehehe.. ^^v