~ Chapter 2 : The Letter ~

From the one who helped you in the that night

Hai…, apa kau sudah sembuh? Maaf ya aku meninggalkanmu begitu saja. Aku harus mengejar waktu penerbangan ke Spanyol. Sekali lagi maaf kan aku. Hehehe, aku berbohong kepada ibu mu. Yah, aku juga melakukan itu karena aku tidak ingin kau dimarahi oleh ibumu. Mungkin aku merasa kalau ibumu sangat protektif sekali kepadamu.

Naru, aku merasa kamu itu orang yang menarik. Aku tidak dapat melupakanmu meskipun aku sudah berada di Spanyol. Aku merasa kalau kamu adalah orang yang berbeda dari orang lain. Aku tahu kalau kamu adalah anak yang baik dan sopan. Naru, kau tahu tidak. Sebenarnya aku adalah orang yang tidak pernah perduli dengan sekitarku. Tetapi saat aku melihat wajahmu yang sedang tertidur, aku merasakan kalau aku memang harus merubah kebiasaanku.

Baru kali ini aku menulis untuk seseorang. Biasanya aku menulis untuk instansi-instansi pemerintah atau untuk departemen kesehatan. Tidak ku sangka, aku sangat berbakat. Hahaha, maaf ya kalau surat ini sangat tidak jelas arahnya.

Naru, jika aku kembali nanti, maukah kau hadir dalam hidupku. Aku sangat senang jika kau mau mengabulkan keinginanku. Dan maafkan aku Naru, kau tidak bisa membalas suratku. Karena aku akan berpindah-pindah tempat tinggal. Jadi I'm so sorry….

Aku harap kita dapat bertemu lagi… Ada sedikit kenang-kenangan juga dalam amplop ini, disimpan ya…

Arigatou ne…