Gupta duduk diam termangu. Menatap sepasang pohon Euchtachius, yang konon adalah pohon penopang dunia itu dengan mata.. yan terkesan meremehkan dibanding sedih. Ia lalu melantunkan sesuatu

"Sebentar lagi, sang sukma akan membuka mahkotanya, dan membawa dunia ini kesebuah takdir yang kelam… Tak sadarkah engkau bahwa kedua insan tersebut butuh cinta?."


Disclaimer : Hetalia Axis Powers and World series © Himaruya Hidekaz

Romeo and Juliet © William Shakespeare

Warning : AU, Multichaps, shonen-ai, OOC sangat, misstypo(s), alur tidak jelas—mungkin, some parts is not in the real story, dsb


Scott Kirkland, kepala keluarga Kirkland, salah satu keluarga bangsawan di Jepang saat itu. Ia sangat serakah, dan melakukan apa saja untuk berkuasa. Termasuk melakukan hal yang satu ini..

Yaitu, membunuh seluruh keluarga Honda, keluarga Raja yang telah memimpin Jepang selama berabad-abad lamanya.

"Bunuh mereka semua! Jangan sisakan satupun dari mereka. Aku ingin kalian membawakanku kepala mereka—terutama sang pewaris takhta, Kiku Honda" perintahnya

Ia bahkan membayar pembunuh eropa yang mahsyur akan keahliannya dalam membunuh, Jack The Ripper yang legendaris itu.

"Yes sir"

~ Romeo and Juliet ~

Dua orang lelaki kecil berlari dengan tergesa-gesa menuju pintu keluar istana keluarga Honda. Namun, mereka dihentikan oleh Caribinieri—tentara Scott yang terkenal akan kebengisan dan rasa tidak kenal ampunnya. Laki-laki yang berambut coklat hazelnut dan berahoge itu lalu menggandeng lelaki berambut hitam cepak disampingnya, dan menuntunnya pergi.

"Feliciano-san.." panggil sang lelaki berambut hitam itu "Sebenarnya ada apa? Kenapa tadi oto-san berlumuran darah?" tanyanya polos

"Kiku-sama.. Maaf, tapi kita harus kabur terlebih dahulu. Nanti akan saya jawab" jawab Feliciano. Kiku mengangguk setuju, dan mempercepat lari mereka. Dan—mereka terjepit disebuah teras tidak berpagar. Feliciano langsung memeluk Kiku dan melindunginya, sementara para Caribinieri sudah siap-siap menusukkan tombaknya.

"Lenyaplah kalian, serangga busuk penghalang tuan Scott!" teriak Caribinieri tersebut sambil mengarahkan tombaknya dengan kecepatan tinggi. Feliciano berteriak ketakutan dan tidak sengaja terjatuh dari teras tersebut.

"VEEEE! TOLONG VE ~ LUDWIG VE ~" Feliciano berteriak ketakutan

"FELI!" teriak seseorang sembari memegang Feli dan terbang menjauh dari Caribinieri tersebut

"Lu.. Ludwig ve ~" Feliciano terdengar bahagia, sementara orang yang dipanggil Ludwig itu hanya memerah. "Nanti saja ngobrolnya, sekarang, kita—dan pasukan penjaga Honda yang tersisa—kabur dulu!. Kita harus menyelamatkan tuan Honda!"

Dan mereka melesat pergi—menggunakan naga (atau yang bentuknya lebih ke Pegasus itu) menuju utara.

"Dasar sial," umpat Scott "Akan kubunuh kau, KIKU HONDA!"

~ Romeo and Juliet ~

-14 tahun kemudian-

"Nggh.."

Kiku terbangun dari tidurnya. 'Ah, sepertinya aku mengalami mimpi 'itu' lagi' gumamnya. Memang, sudah hampir lebih dari satu minggu ia bermimpi seperti kisah diatas tadi. Kik tidak pernah memperdulikan hal itu, ia hanya berpikir bahwa itu adalah hanya mimpi biasa.

Kiku lalu menyingkirkan selimutnya yang berwarna putih dan ada bulat berwarna merah ditengahnya ke lantai. Setelah itu, Kiku bangkit dan membuka gorden jendelanya. Dapat ia lihat 'pemandangan' dari kota tersebut. Ya, pemandangan orang-orang yang ketakutan dengan Caribinieri yang menjaga jalan-jalan di sepanjang kerajaan Jepang.

"Selamat pagi ve ~. Bagaimana tidurmu?" sapa seorang laki-laki berahoge

"Ohayou Gozaimasu Feliciano-san. Tidur saya nyenyak, dan hanya sedikit mimpi buruk" jawab Kiku sambil tersenyum lembut

"Baguslah kalau begitu otaku bastard. Sekarang cepat turun dan sarapan!" balas seseorang dari belakang Feli. Itu adalah saudara kembar Feliciano, Lovino Vargas. Dia memang sedikit jutek, namun sebenarnya baik—dan ia juga penggila tomat (walau ia enggan mengakuinya).

"Baiklah Lovino-kun, Feliciano-san, mari kita kebawah" ajak Kiku. Mereka lalu turun menuju lantai satu.

Sesampainya dibawah, Kiku langsung diterpa oleh aktifitas teman-temannya yang selalu dilakukan disaat pagi. Misalnya Ludwig Beillschmidt, yang selalu meminum beer, lalu ada Antonio Fernandez Carriedo yang sedang makan tomatnya sambil bersenandung, ada Francis Bonnefoy, sutradara teater setempat yang berlari-lari sambil telanjang bulat mengejar Bella, wanita yang berasal dari kerajaan Belgia untuk memerankan salah satu tokoh dalam dramanya, dan nanti pasti akan dihentikan oleh Elizaveta Hedervary, dengan cara mementungnya dengan frying pan.

"Oh Kiku, kau sudah bangun! Ini makanannya!" seru Elizaveta baru sadar

"Baiklah, terima kasih Elizaveta-san. Nanti saya kasih 'anu' deh" seru Kiku nakal. Elizaveta hanya tertawa nista dan yang lain kebingungan. Jika kalian itu fudanjoshi panutn bangsa, pasti kalian tahu arti 'anu'.

"Hari ini kau ulang tahun yang ke 17 bukan, Kiku?" tanya Antonio

"Yap, makanya kita adakan acara ngumpul-ngumpul sekarang!" balas Elizaveta. Bukannya kalian selalu berkumpul setiap saat ya walau ga ada acara?.

"Betul juga ya, aku sampai lupa" sahut Ludwig, disambut oleh tatapan kecewa Feliciano yang membuat ia merasa bersalah. "Nah, Kiku. Kau mau kado apa?"

"Aku, ingin kalian memberitahukan yang sebenarnya. Tentang Kirkland dan Honda. Kalian bilang tidak ada hubungannya, tapi kenapa aku harus 'menyamar' setiap hari? Pasti karena Scott Kirkland bukan, Ludwig-san?" jawab Kiku straight to the point

'Pufftt..' Ludwig tersedak, dan yang lainnya diam mematung. Sepertinya, mereka enggan mengabulkan permintaan Kiku tadi.

"Kenapa? Kalian bilang kalau kalian akan memberitahukan saat aku berumur 17 tahun! Dan sekarang aku sudah tujuh belas!" marah Kiku. OOC sangat.

"Beritahu saja Ludwig, sudah saatnya" saran Francis

Ludwig mengangguk pelan "Baiklah. Nanti malam kita akan pergi kesuatu tempat"

"Hee?"

~ Romeo and Juliet ~

"Uh.." keluh seorang lelaki blonde beralis tebal sambil melangkah gontai

"Kenape lo? Capek? Kagak awesome amat sih! Ini kan cuma garden party! Kagak ada dansa dan semacamnya. Payah lo" cibir temannya yang bermata merah darah sambil menatap temannya yang mendadak muncul laksana hantu itu

"Hahahaha, Arthur Kirkland—Pangeran negeri Jepang yang sekarang—dan beralis tebal—sudah bertambah tua Gil!. Kayaknya kalo dia lengser bakal gua lagi yang gantiin ~" sahut lelaki berkacamata

"Jangan sembarangan Alfred, Gilbert!" hardik Arthur "Lagian, siapa yang bertambah tua, aku hanya agak malas"

"Ma… las?"

"Iya, lusa kan Scott akan mengadakan pesta dansa" kata Arthur menjelaskan "Dan, kakakku memintaku untuk menemani tunanganku berkeliling, kalau tidak, aku akan ditembak"

"Tunangan? Maksudmu Seshilia Zwingly? Ahay ~ Dia cantik banget. Beruntung kau!" puji Gilbert

"Ehem. Sang putra Beillschmidt cemburu" ejek Alfred

"Diam Jones"

"Lalu apa masalahmu Artie? Tinggal menemani saja kan?" tanya Alfred sok polos

"Aku, tidak mencintainya.. entah kenapa" curhat Arthur "Aku tahu, dalam sistem kerajaan tidak ada yang namanya cinta-cintaan. Tapi—"

"Udah ah" potong Alfred sembari menyentil dahi Arthur "Kebanyakan mikir tambah tua kamu, lebih baik jalan-jalan sama sama—Uniporn? Popcorn? Ah, siapa sih namanya?"

"You git" umpat Arthur "Kalau gitu aku permisi dulu deh. Maaf menganggu" dan Arthur lalu melenggang pergi "Dan Alfred, namanya itu U-N-I-C-O-R-N" Alfred tertawa sejenak.

"Nah Gilbert berhubung Kirkland udah pergi, lebih baik kita lanjutkan bisnis kita, aku sudah dapatkan info tentangnya. Tentang adikmu, Ludwig. Kepala tentara militer keluarga Honda" seru Alfred sambil tersenyum licik

~ Romeo and Juliet ~

"Aku pergi dulu, Antonio-san" seru Kiku dari arah depan pintu

"Pakai wigmu lah ~ Kiku ~" pinta Elizaveta dengan nada memohon "Kau tampak cantik dengan itu. Dan lagi, itu akan membuamu tidak ketahuan. Lagipula—ehem—kalaupakaiitu—ehem—ehem"

"Maaf Elizaveta, tapi aku tak mau. Dan lagipula, aku hanya pergi untuk melukis kok" kata Kiku sambil sweatdrop

"Hati-hati ya Kiku" seru Elizaveta sambil melambaikan sapu tangan putih. Halo, dia kan Cuma ingin berjalan-jalan saja, tidak usah lebay deh. Kiku menghela nafas pasrah.

"Lebih baik kemana ya?" tanya Kiku kepada dirinya sendiri

"Apa ke reruntuhan saja? Disana banyak bunga Krisan. Mungkin disana aku akan mendapatkan ide"

Dan setelah setuju akan keputusan dirinya sendiri itu, ia langsung bergegas menuju reruntuhan

~ Romeo and Juliet ~

'Hieeeheehieee'

"Wowowow Unicorn!" seru Arthur "Tenang… tenang! Kalau kamu bergerak terus nanti aku jatuh"

Unicorn—yang sebenarnya adalah seekor naga atau lebih tepatnya lebih ke Pegasus—itu akhirnya menurut dan diam. Arthur mengelus-elus kepala kuda kesayangannya itu, dan menalikannya ke bekas reruntuhan bangunan terdekat.

Angin sepoi-sepoi tiba-tiba menerpa Arthur, dan mengibaskan rambut blonde Arthur yang indah itu. Arthur merasa mengantuk, dan ingin tidur sejenak di hamparan padang bunga Krisan putih tersebut. Maka dari itu, ia memutuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi padang tersebut—dan mencari tempat yang pas untuk tidur.

Namun, tiba-tiba mata Arthur terbelalak kaget. Semburat merah juga terlihat diwajahnya.

Mau tahu kenapa? Karena, di depannya, ia sedang melihat seorang pe—laki-laki manis, yang sekarang sedang menatap mata hijaunya. Lelaki itu rambutnya bewarna hitam, kulitnya putih laksana susu, matanya juga coklat—yang menenangkan…

DOKI DOKI Arthur! Kau jatuh cinta!

"Ah.. sir Arthur Kirkland. Maaf mengganggu anda, permisi" pemuda itu mengucapkan salam lalu pergi berlari meninggalkan Arthur yang diam mematung.

"Ke.. kenapa?" Arthur terlihat kecewa

-To Be Continue-


A/N : Wakakaka.. Hayo siapa yang rikues AsaKiku? *evillaugh*. Well, rencananya sih bikin USUK, tapi ended up bikin AsaKiku. Kalau nanya kenapa harus romeo dan Juliet, karena Mochiyo lagi demen sama William Shakespeare! ALL HAIL SHAKESPEARE! *plak*. Harusnya hamlet, Cuma karena gak ngerti jadinya ya RJ. Story di fic ini, mungkin lebih menjurus ke yang versi animenya dibanding yang original.

Kayaknya kepanjangan deh. Review minna-san! Sekalian kasih tahu kalau ini harus dilanjutin, atau dihapus saja :)