First fic di fandom ini :D Sebuah kejutan kecil untuk Amel (Tsubaki Nijikawa).
Warning: Drabble, OoC, Canon, birthday fic, gajeee, Don't Like, Don't Read.
…Sisi Putihmu…
Inuyasha © Queen of Manga, Rumiko Takahashi
.
"Osuwari!"
Pertama, sebuah suara—ralat—jeritan merdu pada pagi ini.
BUK!
Kedua, seekor—seseorang—akan menjerit dengan pekikan lainnya.
"AAKKHH!"
Hidup Inuyasha tak terlalu spesial. Hanya berkisar pada pertama, lalu kedua, dan kembali ke pertama, kemudian kedua. Keseharian yang sungguh mengenaskan dan menyakitkan.
Namun tak pernah sekalipun celoteh-celoteh protes diutarakan oleh seorang Inuyasha. Sekalipun setengah siluman itu protes, pasti ia akan mengalah pada akhirannya, dan minta kalimat maaf dari seorang Kagome.
Mengapa?
Sebab segala pusat dari seluruh jawaban hanya satu; yaitu Kagome.
Misalnya, seperti saat Kagome marah terhadap Inuyasha untuk kesekian kalinya.
"Inuyasha! Osuwari!"
Pertama, sebuah pekikan merdu, lalu…
BUK!
Kedua, sebuah benturan keras, kemudian…
"AAKHH!"
Sakit. Setengah siluman itu kini sibuk mengusap-usap bokongnya. Nyeri itu tak tertahan. Kagome berdiri di hadapannya sembari berdecak pinggang.
Kali ini apa alasan bagi seorang Kagome untuk marah?
Apa Inuyasha secara tanpa sengaja berbuat mesum lagi?
Atau… memang Inuyasha bersalah padanya?
Sembari masih membetulkan posisi tubuhnya, Inuyasha berdecak kecil dan mulai melontarkan kalimat-kalimat protes.
"Cih, kau perempuan terganas yang pernah kutemui. Ayolah, kali ini aku salah apa?"
Kagome menggigit bibir mungilnya. "… Tadi Kouga nyaris membawaku pergi! Kenapa kau hanya terdiam di sana?"
"Dasar," Inuyasha menghela nafas. Ia menatap bola mata Kagome serius. "Hei, kau pikir, setelah kau pingsan dan nyaris dibawa pergi Kouga, siapa yang menyelamatkanmu? Miroku hanya duduk di sampingmu ketika kau terbangun tadi. Yang membawamu hingga ke gubuk ialah aku."
Kagome tak kuasa membendung air matanya. Kristal-kristal bening jatuh. Nampak Inuyasha berjalan mendekatinya, kemudian mendekapnya.
Namun, tak selamanya seorang Kagome marah oleh hanya karena sebuah kesalahan sepele. Tentu Inuyasha mencintainya bukan dari sisi fisiknya ataupun sisi kecerdasannya, melainkan dari sebuah sisi sifatnya yang membuat Kagome begitu spesial.
Seperti saat itu, ketika Inuyasha berhasil menemukan sisi baiknya di tengah kemarahannya.
"Osuwari!"
Lagi. Kalimat langganan Kagome.
BUK!
Lagi. Benturan khusus untuk Inuyasha.
"UGH!"
Benturan itu tak seampuh seperti biasanya. Terkesan lebih lembut. Namun Inuyasha tetap meringis kesakitan. Saat itu, ia menyadari bahwa Kagome tak marah, melainkan… agak kecewa.
"Ada apa? Kenapa, Kagome?"
Tanpa jawaban. Yang bersangkutan tak membuka bibirnya, melainkan menundukkan kepala.
Shippo berujar, "Hari ini ulang tahunnya, Inuyasha. Tak seharusnya kau melupakannya."
Barulah ia mengerti. Sontak ia mendekat pada Kagome, kemudian mendekap tubuhnya dalam sebuah pelukan.
"Maaf, aku tak bermaksud—"
"Tak apa, Inuyasha," ujar Kagome lembut, sembari tersenyum. "Aku hanya marah karena kau masih mengunjungi makam Kikyou hari ini."
Kagome lembut dan pengampun, dan itulah sisi favorit Inuyasha dari seorang Kagome.
.
Selesai
Total Words: 400 pas~
teruntuk Amel, tanjoubi omedettou :) Ketika kemarin aku coba-coba ngestalk tanggal ultahmu –plak-, aku baru tau kalo ultahmu tanggal 15 Desember—hari ini. Express langsung kubuat fic ini sambil ngestalk pair favomu, tapi maaf kalo drabble dan gak memuaskan m(_ _)m
Happy Birthday, my Senaaaaa~! xD
first fic di fandom ini. entah kenapa aku masih ngerasa kalo ini abal ==" yah, walau jujur aja, aku jauuuh lebih suka MiroSango x) readers, ngerti alurnya gak?
no bacot more. Review, please? :)