+= If I Were a Boy =+

Naruto © Masashi Kishimoto

If I Were a Boy © Arale L. Ryuuzaki

Pair: SasukexFemNaruto

Genre: Friendship/Romance

Rated: Kok ga ada rated T+ sih?

Warning: TYPO, OOC, AU, dan kekurangan lainnya…

.

Part 1:

I hate born as a woman!

.

0o0o0o0o0o0o0

"Aku tak pernah menganggapmu sebagai perempuan. Lagipula kau tak manis sama sekali."

Dua kalimat yang dia ucapkan dengan telak menghancurkan hatiku. Sejak hari itu aku bertekad membuang jati diriku.

0o0o0o0o0o0o0

"Naruto, mana bukuku yang kemarin kau pinjam?" Tanya pemuda raven bermata onyx dihadapanku yang sedang membaca sebuah buku tentang animasi 3D di bangku taman kampus.

Aku menatap matanya yang sedang melemparkan death glare padaku. Aku tidak takut pada mata itu, malah aku sangat menyukainya. Entah kenapa, sahabatku yang satu ini sering melemparkan death glare terbaiknya hanya padaku, bukan pada fans-fans pengganggunya yang selalu sibuk berteriak-teriak tak karuan setiap dia lewat dengan tampang stoicnya.

"Namikaze Naruto-kun! Kembalikan BU-KU-KU!" ulangnya dengan penegasan.

"Ya... ya..." jawabku santai sambil menarik sebuah buku bersampul biru tua dari dalam tasku dan menyerahkannya ke tangan pemenang Mr. Konoha Freshness Campus tahun lalu itu, "Arigatou, Sasuke-sama." Candaku sambil membungkuk dalam-dalam di depannya.

"Hn." jawabnya pendek. Dasar tuan pelit suara.

Aku melirik sekilas ke arah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kiri Sasuke, "Ah, sudah saatnya. Ayo!" kataku sambil berdiri dari duduk dan menepuk pundak Sasuke yang langsung mengikutiku di belakang.

Tak terasa, sudah lebih 2 tahun aku berkuliah di Universitas Konoha ini. Dan artinya, aku dan teman-temanku yang sudah semester 5 ini berkewajiban membina anak-anak tahun satu untuk masa pengenalan kampus baru. Kebetulan Sasuke terpilih menjadi ketua panitia tingkat jurusan, dan aku wakilnya. Siang ini kami akan berkumpul di aula Fakultas untuk pembukaan kegiatan Ospek Jurusan.

Aula ternyata sudah dipenuhi oleh para mahasiwa baru dan panitia seksi lain. Saat Sasuke dan aku memasuki ruangan, seketika hening menghampiri. Tak ada suara yang keluar dari mulut seorangpun detik itu juga. Yah, alasannya tentu saja karena satu orang yang kini sudah berjalan di depanku, Sang Pangeran Uchiha Sasuke.

Siapa sih manusia normal yang tidak terpesona dengan ketampanannya, keindahannya, kesempurnaannya, bagai boneka porselen mahal dalam kotak kaca yang dijaga ketat. Baik wanita maupun pria pasti terpana melihatnya. Tak heran kalau Sasuke memiliki Fans Club yang juga beranggotakan para pria yang terhipnotis ketampanannya.

"Baiklah, karena ketua panitia klta sudah memasuki ruangan, kita mulai saja acara pembukaan Ospek Jurusan Teknik Informatika kita mulai," moderator langsung membuka acara diikuti tepuk tangan yang membahana di aula ini.

Satu persatu panitia inti menyampaikan kata sambutan kepada para mahasiswa baru. Sambutan balasan dari para mahasiswa baru pun beragam.

Ada yang menertawakan seniornya, seperti yang terjadi pada Lee Senpai yang habis ditertawai oleh para mahasiswa baru yang terkikik geli melihat tampilan pakaiannya yang serba hijau dengan rambut super bob dihiasi alis yang luar biasa tebal dan cara bicaranya yang seperti om-om paruh baya yang ingin kembali muda.

"Maka dari itu semuanya… Nikmatilah masa muda kalian! Yeah!" teriakannya di akhir sambutannya ternyata dijawab dengan tak kalah bersemangat oleh para mahsiswa baru.

"Ooosu!" merekapun bertepuk tangan.

Ada juga yang berteriak histeris saat Neji senpai menyampaikan sambutannya. Yah maklum saja, Neji senpai penerima Mr. Konoha Freshness Campus 2 tahun lalu. Dengan rambut panjang bak sutra berwarna indigo dan mata bewarna lavender yang menenangkan, dibingkai wajah tampan khas seorang Hyuuga dengan kemampuan otak diatas rata-rata. Dia terkesan misterius dan kurang ramah, tapi apabila kau berhasil mendekatinya, dia akan menjadi sahabat yang siap membantu saat diperlukan. Memang, calon penerus perusahaan IT, Hyuuga Corp. wajib memiliki kesempurnaan baik di luar maupun di dalam.

Teriakan godaan juga terdengar dikala Sepupu sang Hyuuga, Hyuuga Hinata yang memiliki paras cantik dan mata lavender yang sama menggodanya dengan kakak sepupunya, menyampaikan kata sambutan di depan para mahasiswa baru. Hinata yang lemah lembut dan cantik langsung di goda oleh para mahasiswa baru yang terpesona dengan kecantikannya sehingga Hinata yang pemalu itu gugup seketika.

"Ano… Mungkin se-sekian dari saya… Te-terima kasih," katanya gugup.

Akhirnya, sampai juga pada giliranku menyampaikan kata sambutan. Aku yang tadi berdiri di sebelah Sasuke, sudut aula, berjalan ke tengah ruangan, mengambil microphone yang disodorkan moderator. Memandang sekeliling aula dan tersenyum saat beberapa mahasiswi berbisik-bisik sambil menunjukku, ada juga yang terang-terangan melambaikan tangan padaku dan tersenyum manis. Ku balas lambaian mereka dengan kibasan tangan sekilas dan mulai berbicara.

"Selamat siang adik-adik sekalian," suara Altoku membahana di dalam aula dengan bantuan pengeras suara. "Perkenalkan, saya Namikaze Naruto, wakil ketua panitia sekaligus wakil dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Informatika. Kalian bisa memanggil saya Naruto. Sepertinya tidak banyak yang bisa saya sampaikan. Karena, rata-rata sudah disampaikan oleh para senior lain yang berbicara sebelum saya. Yang ingin saya sampaikan hanyalah, nikmatilah kehidupan baru kalian di dunia kampus. Jadikan hidup kalian indah dengan menambah teman, mengikuti berbagai kegiatan yang ada, dan mencari pacar," celetuk ku sambil mengedipkan sebelah mata pada para mahasiswi yang kini sudah tertawa malu-malu dengan pipi merona.

"Ah~ mahasiswi tahun ini manis-manis semua ya… Andaikan aku bisa jadi pria beruntung mendapatkan salah satu dari kalian. Ya, kan?" candaku lagi yang dijawab oleh teriakan histeris para mahasiswi baru dan tawa menggoda dan suitan dari para mahasiswa baru.

Aku dapat melihat Sasuke memelototiku dari tempatnya berdiri, dan aku hanya melemparkan cengiran khasku padanya.

"Sepertinya yang saya sampaikan sedikit Out of Topic, sehingga ketua kita disana memelototi saya dengan tatapan mematikannya yang terkenal mampu menewaskan berbagai makhluk hidup," candaku lagi sehingga Sasuke bertambah berang dan memerintahkanku untuk menyudahi kata sambutanku.

"Ahaha… Karena ketua kita sudah memberi kode, saya cukupkan sekian. Akhir kata, saya mengucapkan selamat datang bagi para mahasiswa baru Jurusan ini. Sekian, Terima Kasih," aku menyerahkan microphone pada moderator dan berjalan mendekati sasuke yang suda melipat tangan di dada.

"Ehe…" cengirku sambil menggaruk belakang kepala yang tidak gatal.

Sasuke langsung menjitak kepalaku, "Apa kau tidak bisa serius pada saat seperti ini?"

Aku hanya bisa menggembungkan pipi sambil memegang kepalaku yang sakit.

"Kalau ngambek seperti itu kau terlihat seperti perempuan," ujar Sasuke dan melangkah menuju tengah ruangan, karena sekarang giliran dia yang menyampaikan kata sambutan sekaligus membuka secara resmi acara ospek jurusan.

Kalimat terakhir yang disampaikan Sasuke seketika membuatku kaget dan terdiam. Aku terkadang sering berfikir, apakah Sasuke sudah tahu jati diriku? Semoga saja tidak. Aku akan lebih berhati-hati menunjukkan ekspresi.

Karena sibuk dengan berbagai pikiran yang berkecamuk karena kata-kata Sasuke tadi, aku sampai tidak menyadari kehebohan yang terjadi saat Sasuke mengakhiri kata sambutannya.

"Eh? Mereka kenapa?" tanyaku pada Kiba, rekan sekelasku yang juga anggota panitia.

Tapi, Kiba hanya tersenyum sambil menepuk pundakku. Dan aku hanya bisa memasang wajah heran. Saat ku tanyakan pada Sasuke langsung, jawabannya hanya,

"Hn? Tidak ada apa-apa," acuhnya dan pergi meninggalkan aula dan meninggalkanku hanya bisa menahan rasa penasaran dan amarah yang muncul.

0o0o0o0o0o0o0

"Naru-chan senpai!" teriakan seseorang membuatku menghentikan langkahku dan menoleh cepat kebelakang. Suara itu… jangan-jangan…

"Naru-chan Senpai… Ah… Akhirnya tersusul juga," seorang mahasiswa baru dengan terengah-engah baru saja berlari menyusulku.

"Konohamaru! Se-sedang apa kau disini?" tanyaku sambil menoleh ke kanan-kiri takut ada yang mendengarkan obrolanku dan Konohamaru.

"Sekarang aku sudah menjadi juniormu di kampus," ucapnya bangga sambil memamerkan sederetan gigi putihnya yang terawat.

Tanpa pikir panjang, aku segera menariknya menuju sebuah lokal kosong.

"Dengar! Di kampus, jangan sekali-kali kau memanggilku, Naru-chan Senpai! Kalau salah seorang saja mahasiswa di kampus ini mengetahui kalau aku perempuan, kau akan ku bunuh!" ancamku pada Konohamaru sambil mendesaknya ke dinding kelas dan memilin kerah kemeja putihnya.

"Ta-tapi Naru-chan senpai—"

"Kau turuti saja kata-kataku kalau kau ingin aman berkuliah di kampus ini,"

"Baiklah, tapi kenapa Naru— ah, maksudku Naruto senpai."

"Kenapa katamu?" aku memandang Konohamaru dengan tatapan dingin.

"Karena aku benci dilahirkan menjadi seorang perempuan," aku melangkah keluar kelas dan meninggalkan Konohamaru yang menatapku miris.

0o0o0o0o0o0o0

(TBC)

.

.

.

Karena ini pair cross gender pertama punya Arale…

Maap kalau ada typo disana-sini

Tolong RnR nyaaa~

m(_ _)m