Summary : Gimana caranya ngasih tau Nethere supaya dia berhenti ngerokok? Iggy sang ketua kelas sudah mengangkat bendera putih punya Itali dan menyerahkan masalah ini pada Nesia.
Author's Note : Waaaww~ saya bikin netherexnesiaxmalay lagi XDD *joget2* btw, saya nggak nentuin gender Nesia dan Malay disini. Jadi, itu terserah pembaca-pembaca sekalian. Mau mikir Nesia Hermaprodit silahkan, mau mikir Nesia cowok dan transgender jadi cewek juga boleh ato bahkan sebaliknya? Gak ada larangan XDD wakakakakak *ditusuk bambu* Intinya, saya gak nentuin ni cerita Shonen Ai ato Straight. Kalo kata bang France, cinta tak mengenal gender XDD *tebar2 mawar* pokoknya buat saya harus NETHERE X NESIA *dihajar malaysia*
Warning :Abal, bahasa sok melankolis dan ngedangdut. OC twin IndonesiaxMalaysia
Disclaimer : Kayaknya sampe kapanpun Hetalia masih punya oom Hidekaz~ Tapi NesiaxMalay PUNYA SAYA! *maksa*
###
How to stop it
###
Hari yang cerah, matahari bekerja dengan gembira, disambut dengan kicauan burung-burung gereja di sekitar. Pagi inipun, Heta-gakuen terasa damai…
Damai… dalam arti tertentu…
"Fuuh~" Siang itu di belakang sekolah, seseorang bertubuh besar menghembuskan asap rokoknya. Menghisapnya lagi, kemudian kembali menghembuskannya, begitu berulang-ulang. Ia tampak menikmatinya. Nethere, abang kita yang satu ini memang doyan sekali merokok. Cangklong besar itu selalu setia menemaninya dimanapun. Meski sudah berkali-kali diperingati, dilarang, dibentak, dihardik, dipukul, ditendang, dirajam, dibakar.… tunggu… ini sekolah ato neraka?
Intinya, Nethere tetap tidak bisa menghilangkan atau membuang kebiasaannya yang satu ini. Awalnya, memang Ia merokok karena ada sesuatu hal atau kejadian yang membuatnya gundah dan galau. Ia selalu merasa masalahnya sedikit terlupakan dengan bertambahnya hal-hal yang membuatnya gelisah, merana tak karuan, ia makin sering merokok. Ya, terutama sejak saat itu, dan beberapa kejadian setelah itu…
Saat itu…
Semua murid di Heta-Gakuen mendapatkan jatah makanan yang sama setiap harinya. Sekolah yang satu ini memang special karena murid-muridnya terdiri dari berbagai macam Negara. Karena itu, Makanan yang disajikan setiap hari merupakan makanan khas dari suatu Negara. Hari itu, makanan yang disajikan adalah makanan khas German. Murid-murid yang memang berasal dari eropa sama sekali tidak memiliki masalah dengan hal itu. Sebaliknya dengan murid-murid yang berasal dari Asia.
"I..ini apa ya?" Tanya Malaysia hati-hati.
"Escargot. Dibuat dari bekicot, dengan bumbu-bumbu tertentu."
'glek.' Beberapa murid asal Asia itu menelan ludah. Termasuk dia, Nesia…
"Aahh… aku sedang diet… jadi…" Nesia menolak untuk makan makanan hari ini. Nethere yang memperhatikan Nesia sembari memakan jatahnya langsung menyadari, betapa jauh perbedaan budaya mereka.
Kejadian setelah itu…
Semua murid sudah pasti tau pertikaian antara Indonesia dan Malaysia. Nethere memang tau Nesia amat memusuhi Malaysia, begitu juga sebaliknya. Namun, Nethere juga tau bahwa sebenarnya hubungan mereka amat dekat. Terlalu dekat untuk disebut hubungan saudara kembar. Ya, mereka berdua memiliki hubungan yang sangat erat, sampai Nethere sendiri tidak berani memisahkan mereka.
Cuaca di Heta-Gakuen sedang dingin-dinginnya. Meski salju belum turun, namun udara yang dingin cukup menggigit tulang. Malam hari di asrama, hamper semua murid tidak mau melepaskan diri dan berpisah dari selimutnya.
"MALON! SARUNG GUE MANAA?" Nesia sudah mengetahui dengan pasti siapa yang selalu mengambil barang-barang pribadinya. Ia langsung menghampiri kasur Malaysia.
"INI SARUNG GUE! INDON!"
"Sarung gue ada namanya tauk! Liat tuh dibawah! Ada tulisan 'Indonesia is keren!' kan? Itu punya gue!" Malaysia yang akhirnya melihat tulisan itu sempet geleng-geleng kepala. Indonesia emang demen make Inggris setengah mateng ya.
"Lu punya sarung pake samaan sama punya gue sih! Trus, sarung gue mana?"
"Kemaren kan lu cuci nyong! Gara-gara udah setaun gak dicuci…"
"Heh! Nggak selama itu kali!"
Nethere yang melihat perkelahian itu langsung menuju ke kamarnya. Ia kembali dengan membawa selimutnya yang hangat, berniat meminjamkannya pada Nesia. Namun saat itu, pertengkaran mereka berdua telah berhenti. Mereka kembali terlelap. Berdua, dalam satu kasur, dan berbalut satu sarung…
Nethere kembali ke kamarnya membawa selimutnya yang sia-sia.
Selanjutnya, banyak kejadian-kejadian serupa yang selalu membuat Nethere mengakhiri harinya dengan merokok.
###
"Nesia, itu mantan pacarmu kasih tau dong biar berenti ngerokok… capek nih ngasih taunya!" Alis England bertambah lagi satu garis saking stress nya.
"duh… mager…" Nesia yang daritadi asik ngutak ngatik rubiks di kolong meja-nya akhirnya menyerah dan memasukkan rubiksnya ke tas. Meskipun mulutnya berkata seperti itu, sebenarnya Nesia juga sedang memikirkan mantan Motherland-nya itu. Bagaimana cara membuat si tulip kepala batu itu berhenti. Nethere itu tipe yang susah diberi nasihat.
Nesia's PoV
Emang bener banget kata Iggy, Nethere harus berenti ngerokok. Setiap ketemu dia, pasti bau rokok. Lagian apa enaknya sih ngerokok? Bukannya nggak ada untungnya ya?
Kata Iggy, Nethere biasa ngerokok di belakang sekolah. Apa aku kesana aja ya? Aduuh~ tapi masih mager… Oi! Nggak boleh gitu Nesia! Ayo kesana! Keburu Nethere membakar satu sekolah dengan rokoknya.
Ah! Benar! Dia ada disana…
Duduk sendirian, menghisap dan menghembuskan asap rokoknya berkali-kali sambil menatap langit. Saat ini aku berharap hujan turun dengan deras tiba-tiba, supaya cangklongnya terisi air dan dia berhenti, hahaha.
Hmm…
Wajah Nethere lain dari biasanya. Saat dia sedang tidak merokok, wajahnya tidak se-melankolis sekarang. Apa dia sedang ada masalah? Susah sekali membayangkan orang sebesar Nethere punya masalah. Ataukah, orang yang merokok wajahnya memang seperti itu ya?
Hei! Daritadi aku ngapain sih disini? Aku bukan stalker!
Normal PoV
"Hei! Nethere!" Nesia keluar dari tempat persembunyiannya, mengangkat tangan kanannya dan menyapa Nethere. Nethere tampak terkejut dengan kedatangan orang yang sama sekali tidak disangka-sangka itu.
"Ne..Nesia?"
"Kau lagi-lagi sembunyi untuk merokok ya." Nethere diam, tidak mau merespon kata-kata Nesia. Ia memalingkan mukanya ke arah lain. Kemudian Nesia pun duduk di sampingnya.
"Hei…"
"Apa enaknya sih merokok?" Nesia bertanya sungguh-sungguh, namun Nethere tetap tak bergeming. Nethere bingung harus memberi jawaban apa untuk Nesia. Ia tak ingin salah bicara di depannya, jadi ia memilih diam.
Nesia terlihat sebal karena diacuhkan seperti itu. Ia memperhatikan cangklong Nethere dengan tatapan tidak senang, benda yang merebut seluruh perhatian Nethere untuknya. Kecanduan nikotinnya sudah parah sampai-sampai ia memilih terus menghisap cangklong sialan itu dibanding bicara denganku! Huh!
Dengan satu gerakan pasti, Nesia merebut cangklong yang selalu setia bertengger di bibir Nethere. Nethere terkejut saat Nesia melakukan aksi tiba-tiba nya itu, matanya menatap Nesia penuh pertanyaan dan meminta penjelasan. Nesia mengindahkan tatapan Nethere yang kebingungan dan memasukkan ujung cangklong itu ke mulutnya (Saat itu muka Nethere sudah memerah, cangklongnya…kini berada di bibir Nesia…). Nesia menghisap kuat-kuat sebelum Nethere sempat mencegahnya.
'UHUK UOHOKK UHOKK HOK!' Hal yang sudah dapat dipastikan, Nesia batuk-batuk karena sebelumnya belum pernah merokok. Nethere yang semakin kebingungan mencoba menepuk-nepuk punggung Nesia, berharap itu akan membantu.
"Ne..Nesia… kau tak apa-apa?"
Nesia berbalik menatap Nethere, kemudian mengembalikan cangklong itu "Nih! Nggak enak kok rasanya. Kok bisa kecanduan sih?" Kalau ditanya seperti itu, Nethere memang tidak tau jawaban yang pasti.
"Untuk sejenak melupakan masalahku, kurasa…" Jawab Nethere spontan. Nesia mengangguk-angguk. Dia memang pernah dengar pernyataan seperti itu sebelumnya.
"Eh? Ternyata benar kau punya masalah?" Nethere menatap bingung pada Nesia. Kemudian ia tersenyum dan tatapan nya seolah olah berkata semua orang pasti pernah punya masalah, Nesia. Dan saat ini, kaulah masalahku.
Nesia bukan seorang cenayang atau pembaca pikiran, wajar kalau ia sama sekali tidak mengerti maksud tatapan Nethere. Nethere pun mengerti karena Nesia memberikan tatapan bingung padanya.
"Yah, memang ada beberapa masalah sih…" Nethere berhenti sejenak dan menatap Nesia yang kini menatapnya cemas. Mungkin Nesia berharap Nethere membagi dan menceritakan masalahnya padanya. Nethere hanya tersenyum.
"Tenang saja, mungkin sementara aku akan berhenti merokok."
"Loh? Kenapa?" Nesia bingung, namun bibirnya menyunggingkan senyuman tanda ia senang akan keputusan Nethere itu.
Wajah Nethere berubah malu-malu dan berkata "Karena kau telah memakai cangklongku…"
"HAH?" Kini mimik wajah Nesia berubah menjadi 100% kebingungan.
TAMAT TAMAT TAMAT! *ditimpuk*
Oke…oke… ini TBC alias to be continued alias bersambung alias tunggu lanjutannya…
Emang terlihat seperti TAMAT, tapi ini bukan ending yang pengen saya buat… jadi saya akan melanjutkan sampe tuntas… tunggu saja XDD sekarang lagi dikejar deadline buat bikin rpp buat ngajar bocah2 sma~ jadi saya caw duluuuuuu *kabur diiringi lemparan tomat*
*balik lagi* kalo ada yang mau disampaikaannn~ klik tulisan review di bawah yaaa XDD
Makasih udah meluangkan waktu buat baca fic geje ini XDD saya senang~ *joget2*