Kusanagi nulis fic ini,anggeplah kusa belum baca chapter 416 dan ga tau tujuan Ichimaru yang sebenarnya. (T.T)

Disclaimer: BLEACH punya Tite Kubo *treak pake Towa*


For The Dearest

Chapter: 1

Aizen telah mati, dan winter war pun berakhir. Tetapi akhir dari peperang selalu meninggalkan kerusakan dan luka yang mendalam, begitu juga dengan Soul Society. Banyak shinigami mereka yang terluka parah dan bahkan gugur dalam peperangan. Mereka membutuhkan waktu lama untuk membangun kembali semua kehancuran yang di tinggalkan oleh 3 mantan shinigami atau lebih tepatnya 2 dan para sukutunya. Juga, para taichou dan fukutaichou yang terluka membutuhkan waktu lama untuk pulih sehingga gotei 13 tidak bisa beroperasi sebagaimana mestinya.

Ichimaru Gin, walau awalnya ia mengikuti Aizen, tapi diakhir winter war dia berbalik membantu para shinigami mengalahkan Aizen. Ichimaru terpaksa membantu Aizen demi melindung orang yang paling berharga baginya. Orang yang paling ia cintai sepenuh hatinya. Tapi, penghianatan tetaplah penghianatan. Untuk itu, dia pasti akan menerima hukuman dari Seireitei. Tapi, untuk sementara waktu, sambil menunggu para taichou dan fukutaichou yang terluka pulih dan membuat keputusan hukuman apa yang akan diberikan untuknya, Ichimaru di rawat didivisi 4 untuk memulihkan luka-lukanya.

~H~

Sementara itu, di kediaman pahlawan winter war. Isshin mengenalkan kepada kedua putrinya seorang anak lelaki berambut seputih salju dengan mata emerald yang indah, "Yuzu... Karin, ini Hitsugaya Toushirou, untuk sementara ia akan tinggal bersama kita."

Yuzu tersenyum manis kepada Toushiro, "Hai Toushiro, namaku Yuzu" sapa Yuzu ramah. Sedangkan Karin yang memang sudah mengenal Toushiro sebelumnya, hanya mengangkat tangnnya dan berkata, "Yo... Toushiro."

Tetapi Toushiro tidak merespon mereka, dan diam ditempatnya berdiri sambil menatap mereka dengan tatapan bingung. Mata emerald Toushiro terlihat lebih besar dan Kerutan didahinya menghilang. Ia terlihat seperti bocah biasa seumuran Karin dan Yuzu.

Karin mengangkat sebelah alisnya. Lalu Isshin meletakkan tangannya di pundak Toushiro, "Uh...Toushiro-kun hilang ingatan sehingga ia kehilangan kemampuannya untuk berbicara dan melakukan kegiatan sehari-hari," jelas Isshin sedih. Ia merasa bersalah tidak bisa melindungi mantan seat ke tiganya.

Yuzu menatap Toushiro dengan wajah sedih, "Kasihan sekali Toushiro-kun," kata Yuzu. Ia hampir menangis. YUzu memegang kedua tangan Toushiro, "tenang saja ayah, kami akan menjaga Toushiro," kata Yuzu. Lalu setelah itu ia mengajak Toushiro masuk, dan tanpa berkata apa-apa Toushiro mengikuti Yuzu.

Setelah Yuzu dan Toushiro menghilang kedalam, Karin menatap ayahnya dengan tatapan 'apa yang sebenarnya yang terjadi?'. Isshin menghela nafasnya melihat putrinya menatapnya dengan wajah 'aku tak akan membiarkanmu pergi sebelum kau menjelaskannya padaku'. Isshin memberikan tanda kepada putrinya untuk mengikutinya ke ruang keluarga dan Karinpun mengikutinya.

Hitsugaya Toushirou, taichou termuda sepanjang sejarah gotei 13, anak jenius yang berhasil lulus academy dalam waktu tersingkat, dan shinigami termuda yang berhasil mengaktifkan bankainya, kehilangan semua ingatannya setelah winter war berakhir. Diduga ia terlalu syok karena tanpa sengaja menusuk Hinamori. Sekarang ini ia tak ingat siapa dirinya dan bahkan tak ingat bagaimana cara melakukan kegiatan sehari-hari juga berbicara. Sekarang ini ia tak lebih dari seorang bayi yang baru lahir dan tak tahu cara bagaimana bertahan hidup.

Soul Society berusaha mengembalikan ingatan sang taichou muda, atau paling tidak mengajarkannya kembali melakukan kegiatan sehari-hari. Tetapi, sekarang ini Seireitei sedang mengalami proses pembangunan kembali. Dan divisi 4 masih sibuk menyembuhkan para shinigami yang terluka saat winter war sehingga tidak bisa mengawasi Toushiro 24 jam. Oleh karena itu, ichigo membawa Toushiro ke dunia manusia. Ia merasa Toushiro akan lebih terawasi jika berada di keluarganya. Ia yakin Yuzu dan Karin juga pasti akan bersedia membantunya merawat Toushiro.

"Jadi begitulah keadaanya," kata Isshin menutup penjelasannya. Karin mengangguk-anggukan kepalanya mengerti dengan penjelasan ayahnya, "Jadi... Ichi-nii membawa Toushiro kesini karena Soul Society terlalu sibuk untuk bisa mengawasinya kan?" tanya Karin.

"Ya begitulah," jawab Isshin singkat. Lalu Karin bangkit dari duduknya dan merenggangkan tangannya, "Baiklah... tentu saja dengan senang hati aku akan merawat Toushiro," setelah itu Karin menuju ruang makan tempat Yuzu dan Toushiro berada.

~H~

Ichigo baru kembali dari Soul Society bersama Rukia ketika ia mendapati Toushiro sedang duduk di ruang makan sambil menatap Yuzu yang sedang memasak makan malam. Ichigo lalu mendekatinya dan meletakkan tangannya di pundak Toushiro. Lalu perhatian sang taichou muda teralih ke Ichigo, Toushiro menatapnya dengan mata emeraldnya yang besar, "Apa kau lapar, Toushiro?" tanya Ichigo. Tetapi sang taichou muda yang lupa apa arti dari kata 'lapar' tidak meresponnya. Walaupun ia tahu apa arti lapar, ia pasti lupa cara merespon Ichigo, "Apa kau haus, Toushiro?" tanya Ichigo lagi. Kali ini tak perlu menunggu respon Toushiro, Ichigo mengambil gelas dan kotak jus dari dalam kulkas. Lalu Ichigo menuangkan jus itu kedalam gelas dan meletakkannya di tangan Toushiro.

Toushiro menerima gelas berisi jus itu dari Ichigo. Tetapi ia hanya menatap gelas itu dengan tatapan bingung. dengan sabar Ichigo memegang tangan Toushiro dan menutunnya membawa gelas itu ke mulut Toushiro. Setelah isi gelas itu masuk kedalam mulutnya, mata Toushiro terbelalak dan dengan hausnya menghabisi isi gelas itu dengan terburu-buru sampai ia ia sangat haus tetapi tak tahu bagaimana mengatakannya. Ichigo lalu mengusap-usap punggung Toushiro untuk membantu menenangkannya. Setelah itu Ichigo mengisi kembali gelas Toushiro. Kali ini tanpa harus diberi tahu, Toushiro membawa gelas ditangannya kemulutnya. Perlahan-lahan ia menghabiskan isi gelas itu.

Melihat Toushiro mata Ichigo berubah lembut. Ia bersimpati kepada sang taichou muda yang tidak bisa merawat dirinya sendiri. Biasanya ia akan marah jika seseorang memperlakukannya seperti anak kecil. Tetapi sekarang ini, ia tidak bisa melakukan apa pun tanpa bantuan orang disekitarnya, "Yuzu, apa kau punya sesuatu untuk Toushiro makan?" tanya Ichigo kepada adiknya yang masih sibuk menyiapkan makan malam.

"Didalam kulkas ada puding coklat milikku. Kalau Toushiro lapar ia boleh memakannya," jawab Yuzu sambil mengaduk isi panci. Ichigo lalu mengambil puding yang di maksud Yuzu dan menyuapinya kepada Toushiro. Benar saja, sang taichou muda menelannya dengan lahap. Ternyata ia memang lapar. Rukia yang baru keluar dari kamarnya, melihat pemandangan Ichigo menyuapi Toushiro sambil tersenyum. Ia terlihat seperti seorang ayah yang sedang merawat anaknya.

~H~

Ketika makan malam tiba, semua anggota keluarga Kurosaki serta Rukia dan Toushiro berkumpul di ruang makan. Menu makan malam mereka hari ini adalah nasi kare, semua yang ada di ruang makan itu mulai melahap nasi kare di hadapan mereka kecuali Toushiro. Ia hanya menatap nasi karenya dengan mata emeraldnya.

"Toushiro..." panggil Karin. Lalu perhatian sang taichou muda beralih kepadanya. Karin yang duduk di sebelah Toushiro memberikan sendok kepada Toushiro. Setelah itu ia menunjukkan kepada Toushiro bagaimana cara mengambil nasi dengan sendoknya, memasukan kedalam mulut, lalu mengunyah dan menelannya. Toushiro menatap sendok yang dipegangnya beberapa detik dan melakukan apa yang Karin tunjukkan kepadanya. Setelah itu ia melakukannya berulang-ulang sampai nasi di piringnya habis.

Setelah selesai makan malam, Ichigo membawa Toushiro ke kamarnya dan mengganti bajunya dengan piyama miliknya yang tentu saja terlalu besar untuk Toushiro. Dalam pikirannya, Ichigo membuat catatan untuk membeli beberapa pasang baju untuk Toushiro karena ia tidak mempunyai baju lain selain yang ia kenakan tadi. Setelah itu Ichigo menyuruhnya tidur di kasurnya sedangkan Ichigo sendiri tidur diatas futon. Hari ini, setidaknya Toushiro belajar bagaimana cara memakan makananya sendiri.

~H~

Seminggu telah berlalu semenjak Toushiro pertama kali datang ke rumah keluarga Kurosaki. Sekarang ini ia sudah belajar banyak hal. Ia sudah bisa mengatakan jika ia lapar dan haus juga beberapa kegiatan sehari-hari lainya seperti menganti pakaiannya sendiri dan mandi. Toushiro cepat sekali mengerti apa yang keluarga Kurosaki juga Rukia ajarkan kepadanya. Untuk itu mereka tidak mengalami kesulitan untuk mengajarkan Toushiro.

Ichigo sedang duduk sambil menonton TV bersama Rukia ketika seseorang memencet bel rumahnya. Sementara itu, Yuzu dan Karin sedang menunjukkan buku bergambar kepada Toushiro dan membantunya mengenali nama-nama benda yang ada di dalam buku itu. Lalu dengan malas Ichigo menuju pintu depan.

Untuk sementara waktu sekolah Ichigo dan Karin serta Yuzu diliburkan karena gedung sekolah mereka rusak saat winter war dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperbaikinya. Oleh karena itu Ichigo selalu ada untuk Toushiro, dan tidak perlu khawatir ketika ia dan Rukia pergi membasmi hollow karena akan selalu ada orang yang akan menjaga Toushiro.

Mata Ichigo terbelalak ketika membuka pintu rumahnya. Di depan pintunya seorang pria muda berambut putih keungu-unguan berdiri di depan pintunya. Lalu tatapan Ichigo berubah menjadi marah. Pria yang berdiri di hadapannya adalah orang yang pernah membantu Aizen dan berbalik melawannya saat winter war, Ichimaru Gin.


Yupz... itu chappy pertama cerita ini...

Sebenarnya kusa udah lama banget pengen nulis cerita ini sebelum kusa baca manga BLEACH chapter 414.

Agak sedikit spoiler sih... tapi kusa mau membuat setting cerita yang berbeda dengan cerita aslinya, terutama tentang hubungan Toushiro dan Gin.

Mind to review?

-kusanagi-