MINE

"ah….ah…terus…. Sasuke!" teriak Ino yang sudah mencapai klimaks lalu mulai mengatur napas.

Sesudah itu Sasuke langsung berjalan menuju kamar mandi untuk membersikan dirinya.

Tak lama Sasuke keluar dan segera mengambil barang – barang yang ada dimeja.

"Sasuke mau kemana?" Tanya Ino manja yang menutupi dirinya dengan selimut dan berjalan menuju Sasuke.

"Aku sudah tidak ada urusan denganmu" kata Sasuke yang mengambil rokok dari bungkus rokok yang tadi dibawanya.

"Jangan gitu Sasuke" kata Ino yang menggelayut manja dilengan Sasuke.

Sasuke langsung menghempaskan dengan kasar kemudian keluar dari kamar hotel yang tadi disewanya. Panggilan Ino tidak ditanggapi malah membuatnya mempercepat langkahnya. Seperti itulah kegiatan yang dilakukan Sasuke, akibat kehilangan kekasih yang dicintainya Sasuke mencari pelarian dengan kehidupan malam. Seperti merokok, minum – minum hingga tidur dengan wanita yang selalu mengejar dirinya kemudian meninggalkan mereka setelah nafsunya dipuaskan. Tidak heran dirinya mendapat julukan pangeran es satu malam dari kehidupan malam yang dilakukannya. Meski Sasuke mengetahui ini tidak baik karena menghancurkan dirinya namun hanya ini pelarian dalam pikirannya. Hanya dengan melakukan sex yang mampu membuatnya berhenti berpikir apapun dan membuatnya lelah agar membuat dirinya tidur beberapa jam.

Besok aku harus mengembalikan buku keperpustakaan kota pikir Sasuke saat melihat buku yang dimejanya. Kemudian Sasuke mengambil pigura foto yang berisi orang yang dicintai dibelai dengan lembut kemudian diletakan kembali lalu Sasuke pun memaksakan dirinya tidur.

#####

Matahari bersinar sangat terik tidak mengherankan karena saat itu sedang musim panas namun hal itu tidak menyurutkan Sasuke untuk berjalan ke pusat perpustakaan, hari ini adalah batas akhir dari buku yang dipinjam. Sasuke berjalan tanpa menghiraukan orang – orang sekitar yang melihatnya. Termasuk gadis – gadis yang terpana dengan ketampanannya. Sasuke tidak peduli dengan hal itu, kemudian langkahnya terhenti. Karena melihat Gaara dan Neji yang sedang berjalan dari berseberangan dengan Sasuke. Neji yang melihat Sasuke langsung memanggilnya, Sasuke hanya diam ditempat dengan wajah stoicnya.

Neji pun melangkah cepat menuju Sasuke dengan menggandeng Gaara.

"Apa kabar?" sapa Neji

"Hn"

"Mau kemana?"Tanya Neji.

Kali ini Sasuke tidak bersuara hanya mengangkat buku sebentar. Hal ini mendapat anggukkan dari Neji.

"Aku dan my Gaara mau ke café sebelah situ, kamu nyusul?" Tanya Neji.

"Hn"

Maka mereka pun berpisah, Sasuke melanjutkan langkahnya kembali menuju perpustakaan. Sesampainya disana Sasuke langsung menuju ke tempat pengembalian buku. Disana para gadis yang berjaga pun berebutan dengan undian untuk berjaga di pengembalian buku. Hingga yang menang adalah gadis berambut merah dengan menggunakan kacamata.

"Hai Sasuke mau mengembalikan bukunya?" Tanya Karin yang memenangkan undian tadi dengan nada suara manja.

Sasuke tetap dengan wajahnya yang stoic hanya menyodorkan buku yang tadi dipegangnya.

"Mau pinjam apa lagi? Mau kubantu? Atau mau pinjam aku saja?" Tanya Karin tetap dengan suara manjanya untuk menggoda Sasuke sambil mengedipkan matanya .

Sasuke yang mendengar dan melihat bagaimana Karin mencoba untuk menggodanya langsung meninggalkannya begitu saja tanpa menunggu proses pengembalian buku dan meninggalkan Karin yang langsung bengong dengan sikap Sasuke.

Sasuke pun berjalan menuju tempat café dimana Neji dan Gaara menunggunya. Disana Sasuke disambut oleh waitress kemudian dengan senyum dan gaya berlebihan dimaksudkan untuk menggoda Sasuke.

Sasuke tidak menggubrisnya dilihat sekeliling ruangan di dalam café mencari hingga menemukan Neji dan Gaara yang sedang duduk bersebelahan. Dilihat Neji yang berusaha untuk membuat Gaara mau disuapi namun Gaara tetap diam meski dapat dilihat telinganya memerah karena malu dan senang menjadi satu.

Sasuke pun berjalan meninggalkan Waitress tersebut didepan pintu menuju Neji dan Gaara. Sasuke pun duduk dengan berhadapan dengan Neji dan Gaara. Neji pun menghentikan aksinya.

"Kamu mau pesan apa?" Tanya Neji

"Jus tomat"

Dipanggil Waitress yang tadi kemudian Nejipun memesan Jus tomat untuk Sasuke.

"Ada lagi?" Tanya Waitress gaya centilnya

"Kurasa sudah cukup" kata Neji

Waitress itupun pergi dan meninggalkan mereka bertiga.

"Bentar lagi kamu lulus kuliah, kamu ngapain?" Tanya Neji

"Bantu Aniki" jawab Sasuke

"Ada libur ga? Kevilla ku yuk. Kebetulan sepupuku sedang berlibur dari Amerika kesini selama seminggu." Ajak Neji.

Sasuke pun memandang Neji menerka apa ada tujuan tertentu dari ajakannya.

Neji yang melihat dan mengetahui maksud dari pandangan Sasuke " Aku Cuma ingin refresing rame – rame bentar lagi aku harus skripsi, sebenarnya aku ingin berdua dengan my Gaara tapi tak ada salahnya rame – rame kita ajak Kiba, Sai dan Shikamaru sekalian termasuk dengan sepupuku Hinata."

"Kamu masih ingat Hinatakan?" lanjut Neji menambahkan

"Hn"

Pembicaraan merekapun langsung terhenti karena Waitress yang tadi berusaha menggoda Sasuke datang "Ini Jus tomatnya, ada tambahan lain?" Tanya Waitress.

Karena Sasuke hanya diam, maka Neji yang menjawab "Tidak" kepada Waitress tersebut dan Waitress tersebut pergi kembali melayani tamu yang lain.

"Sasuke sampai kapan kamu akan seperti ini?" Tanya Neji

Sasuke pun melihat kearah Neji dan menangkap maksud Neji, meski mengetahui maksudnya Sasuke tetap diam dengan muka stoicnya.

"Sudah 3,5 tahun telah berlalu, aku tahu kegiatan malammu hingga kamu mendapatkan julukan pangeran es satu malam. Aku tahu ini berat tapi kuharap kamu mulai membuka hati untuk seseorang yang mungkin bisa menggantikannya" kata Neji.

Saat itu pula Sasuke berdiri mengeluarkan uang dari dompetnya dan membayar minuman pesanannya dan segera pergi meninggalkan mereka dan jus tomat yang belum disentuh sama sekali.

Panggilan Neji untuk kembali tidak dihiraukannya, malah membuat Sasuke melangkah cepat untuk kembali kerumahnya.

Sasuke pun menghempaskan dirinya di ranjang kamarnya. Kata Neji membuat Sasuke begitu marah. Mencari dan Mengganti mengulang maksud Neji tadi. Seandainya Neji ada diposisinya apakah dia masih mampu bicara seperti itu katanya didalam hati dengan sangat emosi.

Sasuke pun berjalan menuju meja belajarnya dan mengambil satu – satunya pigura foto yang ada disitu. Didalam foto itu hanya ada 1 gambar yaitu pemuda berambut kuning cerah dengan mata biru seindah biru dilangit yang sedang tersenyum ceria foto orang yang dicintainya.

Foto itu adalah Naruto kekasih hatinya yang telah meninggal 3,5 tahun yang lalu karena menyelamatkan dirinya.

Dipandangi lama foto tersebut dan dielus foto dengan lembut, aku tidak akan pernah menggantikanmu dengan siapapun karena kamu adalah milikku yang paling berharga kata Sasuke pada dirinya. Kemudian Sasuke pun tidur dengan memeluk pigura foto seolah memeluk Naruto.

######

Setelah membujuk dengan susah payah dan berjanji untuk tidak mengungkit – ungkit pembicaraan kemarin, akhirnya Sasuke mau diajak pergi kevillanya.

Karena yang pergi cukup banyak maka Neji menyewa bus kecil berikut dengan supir untuk mengantar mereka.

Didalam bus setiap orang sibuk dengan kegiatan masing – masing. Neji dan Gaara sedang asyik bermesraan, Sai sibuk dengan kertas gambarnya, Kiba sibuk merayu Shikamaru sedangkan Hinata hanya duduk terdiam sambil menundukkan kepala.

Sasuke memilih duduk dipojok sendiri agar tidak diganggu, diam sambil melamunkan Naruto kekasih hati dan miliknya. Meski hatinya terluka namun ada kebahagian membayangkan senyum ceria Narutonya, ngambeknya, teriakkan memanggil namanya, dan segala hal yang berhubungan dengan Naruto.

Tanpa terasa bus berhenti menandakan sudah mencapai tujuan. Sasuke pun keluar paling akhir, Neji pun sibuk mengatur tempat tidur mereka. Neji yang sudah pasti dengan kekasih hatinya Gaara, Kiba menuntut untuk dipasangkan dengan Shikamaru hingga tinggal Sasuke yang dipasangkan dengan Sai. Sedangkan Hinata tidur sendiri. Maka merekapun berjalan menuju kekamar yang sudah dibagi – bagi. Beristirahat dan berkumpul pada saat makan malam.

Saat ini Sasuke duduk di beranda sambil menatap bintang – bintang, kemudian Neji menghampirinya duduk disampingnya. Sasuke hanya melirik sekilas dengan sudut matanya kemudian melanjutkan kegiatan yang dilakukan.

"Sasuke disini dingin kamu tidak mau masuk?"

"Hn"

Neji pun menghela napasnya dan terbentuk embun putih memperlihatkan dinginnya udara saat itu, tak lama Hinata pun datang kemudian mulai berbalik karena berniat pergi saat melihat Neji dan Sasuke yang ada diberanda itu. Sesaat Hinata pun akan kembali masuk, Neji pun menyuruh Hinata untuk duduk. Namun Hinata hanya diam dan melihat Sasuke seolah menunggu persetujuan dari Sasuke.

"Sudah ga usah pikirkan Sasuke, kita duduk dulu disini. Aku sudah lama tidak berbincang denganmu" Kata Neji

Hinatapun mengangguk dan duduk. Kemudian keheningan masih terasa diantara mereka, Neji yang tidak tahan pun mulai membuka pembicaraan.

"Aku sudah dengar dari bibi" kata Neji

Hinata mendongak " apa maksud kak Neji" Tanya Hinata

"Katanya kamu sedang patah hati" kata Neji dengan suara agak perlahan, takut Hinata akan marah karena mengatakannya.

Namun Hinata hanya menunduk karena tidak tahu harus merespon seperti apa.

"Ga usah pikirkan Sasuke, mau kamu ceritakan siapa yang membuat kamu patah hati" Kata Neji.

Neji sudah biasa menjadi tempat curhatnya Hinata maupun teman – temannya yang lain. Karena meski Neji terlihat lebih ceria namun pemikirannya dewasa dan berpikir dengan kepala dingin.

"Sudah 2 tahun lebih aku suka dia, pembawaanya ceria. Dia orang yang sangat baik tidak pernah memilih – milih teman. Namun pas akhir semester kemaren dia pacaran dengan sahabatku sendiri Haruno Sakura." Kata Hinata mengakhiri cerita kepala tetap menunduk sedang menahan tangisan dari matanya.

"Apa sahabatmu tahu kamu suka sama orang itu?" Tanya Neji

Hinata menjawab dengan anggukan, Neji pun menepuk kepala Hinata.

"Tidak apa – apa Hinata, mungkin laki – laki itu memang bukan jodohmu lebih baik kamu lupakan. Kamu pasti akan mendapatkan lelaki yang terbaik untukmu" kata Neji memberi semangat bagi Hinata.

"Ini sudah malam lebih baik kamu tidur sudah malam, kamu juga Sasuke " kata Neji

Sasuke pun beranjak menuju kekamarnya. Saat itu dia merasa tersindir karena curhatnya Hinata kepada Neji.

Hal ini membuatnya mengingat kembali dirinya dulu saat dirinya mengira jatuh cinta kepada Neji dan marah karena Neji jatuh cinta kepada Gaara hingga akhirnya mereka berdua pacaran. Namun pada akhirnya Sasuke tersadar bahwa dia bukanlah mencintai Neji namun takut Neji akan meninggalkannya karena Neji adalah teman pertama yang dia punya hal itu membuatnya gelap mata dan terobsesi dengan Neji hingga mengira dirinya mencintai Neji.

Setelah mengetahui hal itu beban dihatinya langsung hilang, kini Sasuke menyadari bahwa cinta pertama dan terakhirnya hanya untuk Naruto seorang. Tak lama Sasuke pun tertidur.

#####

Acara yang dibuat Neji sebenarnya sangat menarik namun Sasuke tidak tertarik atau tidak ingin menikmatinya. Perasaannya telah mati, Sasuke tidak pernah mempedulikan apapun lagi. Waktunya digunakan hanya untuk belajar dan kegiatan malam hal ini yang membuat dirinya cepat lulus dibandingkan anak –anak angkatan dirinya. Namun hal itu tidak masalah karena bagaimanapun darah Uchiha mengalir didalam darahnya. Siapa yang tidak mengenal keluarga Uchiha seorang Uchiha bisa dipastikan berparas rupawan, memiliki kecerdasan diatas rata – rata dan salah satu keluarga terpandang yang sudah dikenal masyarakat luas.

Tak lama mereka berkumpul seusai makan malam dan kembali melanjutkan kegiatan yang tadi tertunda oleh pasangan masing – masing, Sai sibuk memandangi kunang – kunang yang masih ada muncul karena daerah sekitar villa Hyuuga memang menjaga kelestarian alamnya hal itu membuat kunang – kunang masih ada, Hinata menatap handphone dan Sasuke sibuk dengan buku yang dibacanya.

Kiba yang melihat Hinata yang serius menatap handphonenya pun iseng mendekatinya dan diam – diam mendekat untuk melihat apa yang dilihat Hinata.

"Kamu sedang lihat siapa Hinata chan?" Tanya Kiba

"Itu… bukan siapa – siapa kok" Kata Hinata kemudian menutup handphonenya.

Namun terlambat handphone Hinata keburu diambil oleh Kiba, Kiba pun segera menuju ke Shikamaru untuk memperlihatkan apa yang dilihat Hinata.

"Lihat Shika… foto cowo yang ditaksir Hinachan" kata Kiba sambil diperlihatkan ke Shikamaru.

"Mendokusei" ucap Shikamaru.

Hinata ingin mengambil handphonenya sambil menundukkan kepala " Kiba kumohon kembalikan handphoneku" katanya dengan lirih.

Neji yang melihat hal itu tidak bisa diam, " Kiba kembalikan handphone Hinata sekarang juga" kata Neji sambil menatap tajam kemudian berusaha mengambil handphone Hinata.

Kiba pun menangkisnya namun hal itu membuat handphone Hinata terlempar dan berada dekat dengan Sasuke.

Neji yang melihat hal itu memberikan death glarenya kepada Kiba.

"Maafkan aku" kata Kiba

"Bukan kepadaku tapi Hinata" kata Neji lagi

"Maafkan aku Hinatachan" kata Kiba dengan penuh penyesalan.

"Sasuke bisa ambilkan handphone Hinata yang ada didekatmu?" Tanya Neji.

"Hn"

Sasuke pun mengambil handphone Hinata kemudian gerakannya terhenti diam memandang gambar yang ada didalam handphone Hinata.

Tidak mungkin kenapa foto Naruto ada sama cewe ini, aku harus bicara empat mata dengan Hinata batin Sasuke.

"Maaf handphonenya bisa kuminta?" Tanya Hinata

Kemudian Sasuke tersadar rasa terkejutnya ditutupi dengan rapi dengan wajah stoicnya kemudian mengembalikan handphone Hinata sebelumnya Sasuke memandang tajam Hinata. Hingga Hinata hanya mampu menunudukkan kepalanya.

"Sasuke jangan natap Hinata seperti itu, dia jadi takutkan kata Neji tanpa tahu apa yang menyebabkan Sasuke menatap seperti itu.

" Aku tidur dulu" kata Sasuke tanpa meninggalkan mereka yang ada disitu.

"Haaaa…Sasuke sampai kapan kamu seperti ini" kata Neji

"Mank dulu Sasuke tidak seperti ini?" tanya Sai akhirnya karena penasaran.

"Cerita cukup panjang, meski sifat cueknya memang dari dulu sampai sekarang tidak berubah tapi dulu dia tidak seperti sekarang dulunya dia tidak suka lebih tepatnya membenci dengan kehidupan malam namun semuanya berubah, disaat hari kelulusan tidak heran kalian hanya melihat dirinya yang sekarang yang terkenal playboy yang selalu berada di kehidupan karena kita baru mengenal saat kuliah, Sedangkan aku mengenalnya sebagai teman sepermainan kecil. Sasuke dulu mempunyai kekasih…"

"Apa! Sasuke punya pacar!" teriak Kiba karena kaget

"Kamu diam dulu Kiba" kata Neji tidak senang ceritanya dipotong.

"Mereka mulai berpacaran saat sma kelas 1, Sasuke yang ditembak dan Sasuke pun langsung menerimanya. Mereka bertahan sampai hari kelulusan tiba. Namun sayang disaat hari kelulusan tiba saat kami mau merayakannya…." Neji pun terhenti dan langsung menengok kearak Gaara yang mencengkram lengannya. Kemudian dibelai Gaara untuk menenangkannya.

"Ada bus yang tidak terkendali yang hampir menabrak aku dan my Gaara kemudian Sasuke mendorong kami namun sepertinya dia telat untuk menjauhi bus itu. Saat itulah kekasihnya menolong Sasuke hingga yang tertabrak dan mengalami luka yang sangat parah adalah kekasihnya, kemudian oleh dokter keesokkan harinya kekasihnya tidak terselamatkan. Hingga membuat Sasuke masuk kedalam kehidupan malam sebagi pelarian" terang Neji

"Kenapa kalian tidak pernah menceritakannya kepada kami?" Tanya Kiba

"Aku tidak pernah menceritakannya karena hal itu dapat menambah luka yang ada bagi Sasuke maupun my Gaara dan juga diriku." Kata Neji

"Dia adalah sahabatku yang paling berharga yang pernah kupunya" kata Gaara yang menangis karena mengenang Naruto tidak sanggup memanggil namanya karena hal itu membuat hatinya makin sakit.

"Jangan menangis myGaara, dirinya pasti tidak suka melihat kamu seperti ini" kata Neji lembut.

"Tapi…tapi…" kata Gaara disela tangisan.

"Cup..cup..my Gaara jangan menangis, kamu masih ada aku disampingmu" kata Neji.

"Berarti kalian semua sudah mengenal sejak kecil?" Tanya Kiba

" tidak aku dan Sasuke memang mengenal sejak kecil sedangkan Gaara dan dia adalah teman sepermainan sejak kecil. Kami berempat bertemu saat sma, saat itu pula aku jatuh hati dengan my Gaara." Kata Neji yang masih memeluk Gaara.

"Sahabat yang yang paling setia yang pernah kukenal orang yang ceria, dia adalah satu – satunya yang mau berteman denganku hingga aku bertemu dengan Neji" kata Gaara menjelaskan seperti apa Naruto yang dikenalnya. Kemudian kembali menangis didalam pelukan Neji. Merekapun terdiam karena tidak tahu harus berbicara apalagi.

Sedangkan Sasuke yang berada diranjang hanya menatap handphone ditangan melihat – lihat kembali foto Naruto. Dielus – elus foto Naruto, apa Tuhan sedang mempermainkannya. Saat ini ada orang yang mirip dengan kekasihnya? Apakah ini kembaran Naruto kekasihnya? Mungkinkah Tuhan mengembalikan Naruto kepada dirinya? pikiran – pikiran itu terus ada didalam pikirannya namun satu hal yang pasti jika memang itu adalah Naruto kekasih hatinya maka Sasuke akan mengambilnya kembali apa yang menjadi miliknya secara jiwa dan raga dengan cara apapun. Sasuke pun segera tidur, dengan memimpikan kekasih hatinya.

Keesokkan harinya Sasuke terus memantau Hinata dan mencari cara agar bisa berbicara berduanya. Ditunggu dengan sabar hingga kesempatan itu tiba.

Mereka semua para lelaki sedang menikmati permandian onsen yang ada divilla milik keluarga Hyuuga terkecuali Sasuke. Kemudian Sasuke melihat Hinata yang berada di beranda. Sasuke pun berjalan dan melihat sekitar mereka memastikan dirinya bahwa hanya ada mereka berdua.

"Aku mau bicara Hinata" kata Sasuke

Hinata yang sedang menikmati angin yang berhembus terkejut dan langsung gelagapan kemudian menunduk. "Apa yang ingin Sasuke mau bicarakan" kata Hinata dengan suara pelan.

"Mengapa kamu mempunyai foto Naruto?" Tanya Sasuke langsung pada pokok permasalahannya.

"Naruto…" kata Hinata mencerna pertanyaan Sasuke "maksudnya Namikaze Naruto?" Tanya hinata menambahkan.

"Namikaze Naruto? Bukan Uzumaki Naruto yang kumaksudkan." Kata Sasuke dengan suara datarnya.

"Maaf Sasuke aku tidak kenal Uzumaki Naruto yang kukenal Namikaze Naruto." Kata Hinata.

"Jangan Bohong aku melihatnya kemaren saat aku mengambil handphonemu yang terlempar" kata Sasuke meski dalam hati dirinya sudah emosi tapi ditahan dan bicara dengan nada biasa.

"Foto yang Sasuke lihat di hp ku adalah Namikaze Naruto" kata Hinata

Namikaze Naruto ? apa Naruto sudah merubah nama keluarganya? Tapi tidak mungkin itu Naruto miliknya apakah kembarannya? Pikir Sasuke didalam hatinya.

"Apa Naruto yang kamu kenal mempunyai kembaran?" Tanya Sasuke kembali

"Setahuku tidak, ano…. Sebenarnya ada apa?" Tanya Hinata

"hn"

Sasuke pun kembali berpikir dalam hati sebenarnya ada apa ini, bagaimana mungkin ada 2 orang yang sama persis didunia ini meski dia pernah mendengar ada beberapa orang yang mirip tapi mungkin semirip ini aku harus mencari tahu siapa Naruto ini.

" Bisa kamu ceritakan segala hal tentang Naruto yang kamu kenal?" Tanya Sasuke

Hinata yang memandang dengan keheranan namun tetap memustuskan untuk menceritakan Naruto yang dikenalnya.

" Aku mengenalnya sebagai junior dikampusku meski kami seumur, dirinya sangat popular karena keramahtamahanya dan sifatnya yang terbuka dengan berteman dengan siapapun. Naruto mengambil mata kuliah bisnis saat ini dan dia sedang berpacaran dengan Sakura" kata Hinata yang kemudian menjadi pelan saat mengatakan kalimat terakhir.

"Apa kamu punya alamat rumahnya?" Tanya Sasuke.

"Apa yang ingin kamu lakukan?" Tanya Hinata tertegun mendengar pertanyaan Sasuke.

"Aku tidak akan melakukan apapun hanya ingin memastikan apa dia benar orang yang kukenal atau bukan" kata Sasuke menyakinkan Hinata agar mau memberikan alamat Naruto yang dikenal Hinata.

Hinata pun menganggukkan kepala kemudian mengambil secarik kertas yang ada dimeja dan mengambil pulpen lalu mulai menulis alamat tempat tinggal Naruto saat ini.

Sasuke segera mengambilnya kemudian mengucapkan terima kasih lalu kembali kekamarnya.

Didalam kamarnya dilihat alamat Naruto kemudian dihapalkannya, saat ini Sasuke sungguh penasaran apakah Naruto yang dilihatnya di Hp Hinata adalah orang yang sama.

Pada keesokkan hari saat mereka bersiap untuk pulang, Neji menghampiri Sasuke dengan tampang serius.

"Aku tahu kamu dari kemaren kamu terus memperhatikan Hinata, aku harap kamu tidak macam – macam dengannya" kata Neji dengan serius.

"Hn"

Neji pun pergi menuju ke Gaara setelah memastikan bahwa Sasuke benar – benar tidak akan macam dengan sepupunya.

Cih siapa pula yang tertarik dengan Hinata, aku tidak peduli. Ntar malam aku sudah harus memesan tiket untuk ke Amerika bagaimanapun aku harus bertemu dengan Naruto yang ini kurasa satu minggu waktu yang cukup. Pikir Sasuke sambil memikir rencana yang akan dilakukannya.

Maka Sasuke pun mempersiapkan semua dengan alasan ingin berlibur setelah kelulusan. Keluarga dan teman – temannya termasuk Neji merasa gembira karena mengira Sasuke mulai mau keluar dari ketepurukkannya.

#####

-Bersambung-

Thanks reviewnya sori telat " sebenarnya ga pede bikinnya tapi apa yang ada dipikranku terus berenang – renang berulang kali ini awal chapter kurombak. Kuterima kritik dan saran yang membangun ^^

: - Jin suka orange juice (Gw masih belum pantes dipanggil senpai… masih sangat newbie)

Hitsugaya Yuki Phantomhive ( Tenang aja gw akan bikin sasuke begitu posesif dengan naruto , ntar aku kalo sempet aku liat bleach ^^)

Kuro no Shiroi (thanks karena sudah masukin ke fav ^^)

Kaiza Kurogane (mank niatnya gitu tapi ga pd)

namikaze-hana ( sebagian yang ada dipikiran namikaze-hana juga ada dipikiranku terima kasih atas sarannya)

NaruEls ( thanks )

Fi suki suki ( thanks atas favny)

Cielheart Ie'chan (terima kasih atas kritiknya, gw akan memperdalam ilmu nulis menulis)

Gwindo ( thanks atas perhatianya aku tulisny terlalu terburu – buru ga sempet baca lagi)